Meskipun Riko tidak tahan, dia tidak berani menghentikannya."Pak Asha, tolong aku."Taula tahu bahwa Riko tidak bisa diandalkan, jadi dia hanya bisa meminta bantuan Asha."Pak Jerry, Bos Rizal, jangan melibatkan wanita dalam masalah ini. Anggap saja kalian menghargai Keluarga Kusnadi," kata Asha dengan tegas.Jerry berkata sambil tersenyum lembut, "Aku bisa menghargai Keluarga Kusnadi."Asha sangat gembira dan hendak mengucapkan terima kasih, tetapi dia malah mendengar Jerry berkata lagi, "Kamu boleh pergi, tapi ketiga wanita ini harus tetap tinggal."Jerry menunjuk ke arah Taula, Cindy dan Nora.Ketiga wanita ini sangat cantik, terutama Nora. Saat dia masih di sekolah, dia adalah gadis tercantik di sekolah. Sekarang, dia baru saja lulus dari perguruan tinggi dan sedang dalam penampilan terbaiknya.Hanya sekilas, Jerry telah memperhatikannya. Tidak ada alasan untuk melepaskan wanita cantik yang datang padanya.Saat ketiga wanita itu mendengar ini, mereka ketakutan hingga wajahnya menj
"Pak Leo, terima kasih atas kebaikanmu, tapi kamu nggak dapat menyelamatkan kami. Silakan pergi. Jangan melakukan pengorbanan yang sia-sia."Cindy meneteskan air mata. Dia sangat tersentuh oleh Leo yang berani membela mereka. Karena itu, dia tidak ingin melibatkan Leo."Cindy benar, pergilah." Nora juga menitikkan air mata penyesalan. Dia menyesal tidak mendengarkan kata-kata Leo untuk pergi lebih awal.Sekarang, mereka berada dalam situasi ini. Dia hanya bisa menyalahkan diri sendiri.Leo tidak berbicara atau pergi. Dia hanya melihat Jerry dalam diam.Jerry tersenyum. Namun, senyumannya tampak dingin dan menyeramkan."Bagaimana kalau aku ingin membiarkan mereka tinggal?" kata Jerry sambil bercanda.Leo berkata sambil menggelengkan kepalanya, "Kamu nggak memiliki kemampuan ini.""Haha!"Jerry tersenyum dengan ekspresi menghina.Para wanita dan preman yang berada di sana juga tertawa. Mereka memandang Leo seolah-olah mereka sedang melihat orang mati."Pak Jerry, anak ini nggak menghorma
Sekelompok preman langsung bergegas ke hadapan Leo. Orang di depan memegang belati dan menusuk perut Leo dengan ekspresi galak.Dua lainnya masing-masing menusuk di dada dan leher Leo. Beberapa lainnya tidak jauh di belakang pun menusuk di titik vital yang berbeda.Wajah Leo tampak dasar. Dia berdiri di sana tanpa bergerak. Belati-belati itu menusuknya tanpa pandang bulu."Rasain kamu!"Alih-alih menunjukkan simpati, Asha dan yang lainnya malah mencibir.Hanya Nora dan Cindy yang tidak tahan melihatnya."Nak, ini yang kamu dapat karena menentangku." Jerry menunjukkan ekspresi mengejek.Namun, ekspresi beberapa preman berubah drastis. Mereka dengan jelas merasakan belati tersebut mendapat perlawanan yang kuat, seolah-olah mereka menusuk pelat baja.Detik berikutnya, tubuh Leo tiba-tiba memancarkan energi yang menakutkan. Begitu terdengar suara ledakan, semua orang melihat pemandangan yang tak terlupakan.Mereka melihat beberapa preman langsung terlempar oleh energi yang menakutka
"Dasar bajingan. Sudah hampir mati masih berani berbicara kasar. Bunuh dia!"Jerry sangat marah. Sebagai salah satu dari empat master Sekte Moza, dia bisa dikatakan sangat dihormati oleh orang-orang. Sejak kapan Jerry pernah diremehkan seperti ini?Hal ini membuat Jerry sangat marah. Kemudian, dia segera mengeluarkan perintah untuk membunuh."Serang!""Serang!"Sekelompok murid Sekte Moza bergegas ke arah Leo sambil berteriak dengan sangat keras dan kejam.Sekte Moza dapat disebut sebagai sekte terbesar di Negara Cemara. Semua anggota ini sekte ini adalah master Alam Kesatria.Meskipun kebanyakan dari mereka adalah master Alam Kesatria tingkat rendah, kekuatan ratusan orang yang menyerang bersamaan tidak dapat dianggap remeh.Leo tampak acuh tak acuh. Dia mengulurkan tangannya. Kemudian, terdengar suara ledakan. Beberapa orang yang bergegas di depan segera terlempar oleh energi yang menakutkan. Mereka muntah darah dan mati sebelum tubuhnya menyentuh tanah.Setelah melihat pemandangan i
Namun, saat ini, Leo dengan mudah menahan peluru itu. Jika Jerry tidak melihatnya dengan matanya sendiri, dia tidak akan memercayainya."Kamu ...."Jerry tiba-tiba teringat sesuatu. Matanya tampak sangat terkejut.Saat ini, Leo mendorong telapak tangannya ke depan. Kemudian, peluru itu segera memantul kembali, diiringi suara ledakan yang keras.Dalam sekejap, kepala Jerry hancur seperti semangka yang terkena peluru.Adegan itu sangat berdarah sehingga orang-orang tidak sanggup melihatnya secara langsung.Semua orang tercengang. Kaki mereka tidak bisa berhenti gemetar dan butiran keringat pun terus menetes.Ekspresi mereka lebih ketakutan daripada melihat hantu.Detik berikutnya, seseorang berlutut di tanah. Jika ada yang pertama berlutut, akan ada yang kedua dan ketiga.Buk!Buk!...Satu demi satu berlutut. Hanya dalam beberapa detik, semua orang berlutut di tanah dengan tubuh gemetar.Mereka tidak takut musuhnya kuat. Namun, mereka takut musuhnya bukan manusia.Saat ini, Leo bukan la
Cindy tidak dapat membantah sama sekali.Kekuatan Jerry telah lama mengakar di hati masyarakat. Belum lagi dia adalah pemimpin dari Sekte Moza. Tempat karaoke ini merupakan tempat persembunyian Jerry. Di dalamnya, ada banyak murid dari Sekte Moza.Meskipun Leo sangat kuat, dia mungkin bukan lawannya Jerry. Apalagi Leo sendirian, jadi dia tidak memiliki peluang untuk menang.Nora melihat ke pintu yang tertutup dengan pikiran yang rumit. Dia bergumam pada dirinya sendiri, "Aku meremehkanmu sebelumnya. Tapi, kamu mati untuk menyelamatkanku. Aku minta maaf padamu. Setelah kamu mati, aku akan menguburmu dengan baik.""Nora, ayo pergi. Kalau Pak Jerry melihat kita, dia mungkin akan menghajar kita juga," kata Asha.Nora berbalik dan menatap Asha dengan tatapan penuh amarah. "Asha, sebelumnya aku benar-benar buta bisa jatuh cinta padamu. Mulai sekarang, kita nggak memiliki hubungan apa pun lagi!""Nora, tolong dengarkan penjelasanku. Dalam situasi itu, bukan karena aku nggak ingin menyelamatka
Nora sangat marah. Menurutnya, Leo tidak mau membatalkan pertunangan dengannya. Hal ini membuat kesan Nora terhadap Leo menjadi semakin buruk.Setelah Leo meninggalkan kediaman Keluarga Widyanto, dia naik taksi ke Kediaman Keluarga Oktarian.Keluarga Oktarian adalah keluarga besar. Meski tidak sebaik sepuluh keluarga teratas, mereka tetap masuk peringkat keluarga kelas satu.Tika adalah putri tunggal Keluarga Oktarian. Dia adalah gadis periang. Namun, sekarang dia menghadapi pernikahan paksa.Di aula Kediaman Keluarga Oktarian!Tika duduk di sofa dengan marah. Seorang pria berusia tiga puluhan duduk di seberangnya.Laki-laki itu berpenampilan biasa-biasa saja. Namun, sosoknya tinggi dan kekar. Tinggi pria itu sekitar dua meter. Lengannya hampir setebal kaki Tika dengan penampilan gagah.Selain itu, di belakangnya berdiri dua pengawal berjas.Mata Aldo Fransisco tampak seterang lonceng tembaga. Dia menatap Tika dengan saksama dengan tatapan bergairah. Jakunnya terus bergerak. Dia bahkan
"Jangan mendekat. Apa yang aku katakan benar. Aku benar-benar pacarnya Ketua. Dia sedang dalam perjalanan ke sini. Kalau kamu berani menyentuhku, dia pasti akan membuatmu mati dengan mengenaskan."Tika didorong ke tempat tidur oleh Aldo. Dia tahu dia tidak bisa melarikan diri, jadi dia hanya bisa mengancamnya.Namun, Aldo tidak takut sama sekali. Dia berkata sambil melepas pakaiannya, "Akan lebih baik kalau kamu benar-benar pacarnya Ketua. Kamu akan lebih seru untuk diajak bermain-main."Setelah berkata, Aldo bergegas ke arah Tika. Dia sangat tinggi, sedangkan Tika bertubuh mungil. Baginya, Aldo tidak diragukan lagi seperti gunung yang besar. Tika sangat ketakutan hingga wajahnya menjadi pucat."Kak Leo, tolong aku!"Tika menggunakan seluruh kekuatannya untuk meminta bantuan. Kemudian, dia berguling untuk menghindari serangan Aldo."Kemarilah!"Aldo meraih pergelangan kaki Tika dan menariknya. Melihat sosoknya yang mungil dan anggun, mata Aldo tampak membara. Detik berikutnya, Aldo lan