Share

Bab 80.

Penulis: Anna Sahara
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Harusnya hari itu Sherly dan Hansel telah berangkat kerja. Akan tetapi kelakuan liar Hansel membuat Sherly tak berdaya. Dia harus siaga melayani setiap keinginan Hansel yang tak berujung.

Alih alih mendapat kemudahan untuk berpisah, kini Sherly justru harus siap menerima konsekuensi jika Hansel akan selalu meminta pelayanan terbaik dari istri sekaligus sekretaris pribadinya itu.

"Jangan coba coba untuk menghindar dariku lagi!" Hansel meraih tubuh Sherly ke dalam pelukannya usai bercinta di pagi hari itu. "Kamu istriku, sudah kewajiban bagimu untuk melayaniku," lanjutnya dengan penuh penekanan.

Siang harinya.

Atas permintaan Hansel, Reynand mendatangi apartment tersebut. Dia datang dengan membawa sebuah dokumen di tangannya.

Sherly yang membukakan pintu untuk Reynand. Dia menatap pria itu dengan malas.

"Selamat atas pernikahan kalian, Sherly, maaf, aku tidak bisa hadir, Hansel terlalu banyak memberi pekerjaan untukku!" Walau pun Reynand telah mendengar cerita Hansel, dia tetap saja be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kamu Milikku    Bab 81.

    "Pagi ... pagi ... pagi ...!" Sherly menyapa ramah satu persatu karyawan yang dikenal setelah tiba di perusahan tempatnya bekerja. Mengenakan rok span hitam yang dipadupadankan dengan kemeja putih lengan panjang, Sherly tampak berkelas ketika berjalan di atas high heels setinggi 10 centimeter.Pagi itu, Sherly diberi izin untuk berangkat kerja lebih dulu karena Hansel sedang mengadakan pertemuan dengan keluarga intinya. Dia bernapas lega setelah beberapa hari tidak mendapatkan ruang gerak yang bebas.Hansel terlalu posesif membuat Sherly terkadang tidak nyaman dengan setiap perlakuan pria itu.Ketika tiba di depan ruangan Hansel, Sherly berhenti sejenak. Dia teringat dengan kata kata Hansel pada malam sebelumnya. "Aku ingin tahu keputusannya, apa dia berani berkata jujur tentang hubunganku yang sebenarnya dengan Aarav?" gumam Sherly bermonolog sendiri.Sherly merogoh ponsel dari dalam tasnya. Dia ingin mengirimkan pesan pada Hansel, mengingatkan pria itu akan janji mereka tadi malam

  • Kamu Milikku    Bab 82.

    Terkadang Sherly merasa jika dirinya adalah wanita yang buruk hingga membuatnya rendah diri. Menjadi perusak rumah tangga orang di usia yang muda merupakan pukulan terberat dalam hidupnya.Kini masalah Sherly ditambah lagi dengan kehadiran Vonny yang tidak berhenti mencari masalah dengannya."Apa aku tidak salah dengar?" cibir Sherly sembari menahan pintu ruangannya."Aku sudah katakan jika bukan hanya kamu saja yang diundang, semua karyawan di perusahaan ini akan menghadiri pesta empat puluh tahun tahun pernikahan orang tuaku." Vonny masih bersikap santai meski dalam hati sebenarnya sudah marah dengan wanita di depannya."Lalu untuk apa kamu mendatangiku secara langsung? Bukankah undangan itu bisa disebar oleh seseorang yang ditugaskan, kenapa harus repot repot mendatangiku ke sini?" tukas Sherly tak mau kalah. Dia masih ingin mengetahui tujuan Vonny yang sebenarnya. Jika niat buruk yang dibawa Vonny, maka Sherly tidak segan segan untuk mengusir dengan kasar.Tampak Vonny mulai mera

  • Kamu Milikku    Bab 83.

    "Aku mencintai Sherly, Kakek, dan sebaliknya, aku tidak pernah mencintai Lolita. Hubunganku dengan Lolita hanya sebatas perjanjian semata, jadi tidak akan ada yang tersakiti jika kami berpisah," Hansel tidak tahan lagi. Dia segera mengungkapkan perasaan yang berkecamuk dalam dirinya di depan Hilman. Dia juga berdiri untuk menegaskan, "Aku mohon jangan campuri urusan pribadiku, aku berhak bahagia dengan wanita pilihanku," lanjutnya."Aku rasa otakmu sudah dicuci oleh wanita itu," Hilman menyalahkan Sherly. "Aku tidak sabar ingin segera bertemu dengan wanita perusak rumah tangga orang itu."Di saat yang bersamaan, Lolita telah muncul bersama dengan Aarav. Ibu dan anak itu telah berdiri beberapa menit di depan pintu dan tidak ingin mengganggu obrolan Hansel bersama sang kakek. Lolita juga sempat mendengar ucapan Hansel yang begitu menyakiti perasaannya. Akan tetapi, dia tidak berhak untuk melakukan protes apa pun."Kamu yakin jika Lolita tidak tersakiti atas kelakuanmu ini?" Hilman meng

  • Kamu Milikku    Bab 84.

    "Apa Daddy sangat menyayangi mommy Sherly?" Aarav mendongakkan kepala, bertanya pada Hansel ketika mereka berdua berjalan menyusuri koridor rumah sakit. "Siapa yang lebih Daddy sayangi, aku atau mommy Sherly?"Aarav tidak menyebut nama Lolita, karena sudah yakin pilihan ayahnya itu. Sebaliknya, Aarav menyebutkan nama Sherly karena ingin mengetahui apakah sang ibu kandung lebih penting daripada dirinya. Hansel segera menghentikan langkahnya, dia menatap sang anak yang memiliki tinggi badan sebatas paha itu. Untuk menjelaskan, Hansel lebih dulu berjongkok untuk menyamankan tinggi badan menyayangi kalian berdua.mereka. "Tentu saja daddy menyayangi kalian berdua. Cinta dan kasih sayang daddy tidak bisa diukur untuk kalian berdua," jelas Hansel yang tidak ingin membuat perbandingan antara ibu dan anak itu."Harus dipilih salah satu, Daddy!" Aarav sedikit ragu untuk memaksakan kehendaknya, tapi rasa ingin tahu mendorongnya semakin dalam."Daddy tidak akan pernah memilih satu di antara kal

  • Kamu Milikku    Bab 85.

    "Sherly, ibuku baru saja menelepon," Santos memberitahu. "Dia ingin bertemu denganmu, apa kamu bersedia ikut ke rumahku?" tanya Santos penuh harap.Sherly membisu. Bingung untuk memberikan jawaban. Seandainya, Sherly masih sendiri, tentu saja dia langsung setuju. Terlebih hubungan Santos dan Hansel lumayan buruk saat ini, membuatnya khawatir jika sang suami akan marah dan menciptakan permasalahan yang baru."Hanya sebentar saja, Sherly!" Santos membujuk lagi. "Ibuku ingin sekali bertemu denganmu. Dia selalu menyebutmu saat aku berangkat kerja."Selain karena Hansel, tidak ada alasan lain lagi yang membuat Sherly untuk menolak permintaan Santos. Biarlah dia menuruti permintaan pria itu sekali ini saja. Toh, alasannya hanya untuk berkunjung saja, tidak ada maksud lain di dalamnya."Baiklah, aku akan ikut denganmu," kata Sherly, luluh begitu saja.Santos merasa lega. "Terima kasih. Aku yakin ibuku pasti akan senang melihatmu." Dia tersenyum manis karena usahanya tidak sia sia. Di sisi l

  • Kamu Milikku    Bab 86

    Sore itu, Sherly disambut hangat oleh Farah. Kemunculannya seperti tengah ditunggu tunggu oleh sang pemilik rumah."Terima kasih sudah mau datang mengunjungiku Sherly!" ucap Farah dengan senangnya. "Aku selalu ingin mendatangimu ke kantor, tapi Santos akan datang melarang dan mengatakan banyak alasan.""Aku memang sibuk akhir akhir ini, Bibi, jadi tidak sempat untuk datang menemuimu lagi. Aku minta maaf karena sudah membuatmu menunggu lama," balas Sherly yang merasa terharu dengan sambutan ramah itu."Tidak perlu minta maaf, tidak ada yang salah di sini," Farah merasa tersentuh dengan ketulusan hati Sherly. Wanita di depannya sangat baik dan berhati lembut. Bagaimana mungkin Farah tidak berharap Sherly menjadi menantunya?"Baiklah, sebagai gantinya hari ini kita akan berbicara banyak." Melihat keceriaan di wajah Farah, Sherly seketika melupakan janjinya dengan Hansel jika dia akan kembali dalam waktu satu jam saja. "Bagaimana kalau kita membuatkan makanan, tolong ajari aku cara membua

  • Kamu Milikku    Bab 87

    "Dasar pria rakus!" makian Santos terdengar cukup keras. "Apa Lolita saja tidak cukup bagimu?" bentaknya lagi.[Bukan urusanmu.]Hansel tidak peduli dengan hinaan dan juga pendapat Santos tentang dirinya. Dia hanya butuh Sherly kembali padanya. Kentara sekali terdengar dari suara Hansel jika dia sedang marah sekaligus cemburu."Menjadi urusanku karena Sherly sedang bersamaku sekarang. Kamu tidak berhak atas hidupnya, Hansel!"[Pilih salah satu, jika dalam lima menit Sherly belum menghubungiku, aku akan datang sendiri ke rumahmu untuk menjemputnya.]Santos mendesah kesal. Dengan berat hati, dia pun menyetujui permintaan Hansel. Dia paham jika Hansel adalah orang yang nekat jika sudah memberikan ultimatum. Bagaimana mungkin Santos membiarkan Hansel menjemput Sherly, sedangkan sang ibu bersama dengan wanita itu?Santos tidak ingin menyakiti perasaan ibunya dan juga merusak kepercayaan wanita itu terhadap Sherly. Akan seperti apa pemikiran Farah jika melihat Sherly dijemput oleh Hansel, p

  • Kamu Milikku    Bab 88.

    Sebelum menjawab, Sherly terlebih dulu meletakkan tas dan juga barang bawaannya di atas meja, kemudian menjelaskan secara perlahan."Jalanan sangat macet, Hansel, jadi perjalanan lumayan lambat, ini saja aku sudah melakukan perjalanan yang paling cepat," Sherly memberi alasan palsu karena Santos belum memberitahu apa pun tentang Hansel. "Jangan bohong kamu! Perjalanan dari mana yang memakan waktu hingga lima jam?" Hansel maju dua langkah, sedangkan Sherly mundur hingga punggungnya telah menyentuh badan pintu. "Aku tidak bohong ... setelah dari kantor aku ...!"Sebelum Sherly menyelesaikan kata katanya, mulutnya sudah lebih dulu dibungkam oleh bibir pria itu. Hansel melampiaskan kemarahannya dengan melakukan ciuman panas. Dia meradang karena Sherly tidak langsung bercerita tentang Santos. Kenapa harus disembunyikan, lalu mengarang cerita yang lain? Pertukaran saliva itu hanya terjadi beberapa detik saja, namun terasa kasar hingga Sherly merintih kesakitan dan terlihat agresif keti

Bab terbaru

  • Kamu Milikku    Permintaan Maaf

    Hansel ingin mengejutkan istrinya setelah mereka kembali, namun kejutan itu satu persatu telah datang dengan sendirinya.Ya, orang tua Sherly lebih dulu masuk ke dalam ruangan itu. Rosali langsung memeluk Sherly, diikuti Selvi serta keluarga kecilnya. Sedangkan Morgu terlihat menunduk malu setelah memasukkan ruangan tersebut. Dia bahkan tidak berani menyaksikan kedekatan antara Sherly dan Selvi, juga dengan istrinya yang sangat menyayangi Sherly."Ayah ...!" Sherly menyebut panggilan itu pada Morgu. Meski pria tua itu bukan ayah biologisnya dan terang-terangan memutus hubungan dengannya, namun Sherly tetap menganggapnya sebagai ayah."Ayah, kemarilah!"Seketika Morgu terharu dengan panggilan itu. Dia langsung memeluk Sherly. "Ayah minta maaf, ayah sangat jahat padamu, ayah egois telah memanfaatkanmu selama ini," ucapnya dengan penuh penyesalan."Aku sudah melupakannya," balas Sherly dengan ikhlas. "Bagiku, kamu tetaplah ayahku."Saat itu, Rosali kembali mengusap rambut Sherly. Dia jug

  • Kamu Milikku    Ada Kejutan

    "Sherly ...!" Hansel berbisik di telinga istrinya untuk membangunkan wanita itu. "Sherly ... bangunlah, ini aku datang."Perlahan, Sherly mengerjapkan matanya dengan malas. Pada kehamilan yang kedua ini, dia mudah mengantuk. Matanya sudah tidak bisa diajak kompromi. Tubuhnya juga letih selama perjalanan. Itu sebabnya Ronald membiarkan Sherly beristirahat untuk malam ini saja, tapi dengan tangan yang terikat."Hansel ...." Dengan sebelah tangannya, Sherly mengucek mata. Dia masih ragu dengan penglihatannya yang samar-samar. "Kamu datang, ini benar benar kamu yang datang?" dia bertanya untuk memastikan apa yang dilihatnya bukanlah bagian dari mimpi."Ya, ini aku datang," Hansel membenarkan. Untuk meyakinkan Sherly, dia mengecup bibir wanita itu sebanyak tiga kali. "Tetap tenang di sini!"Seterusnya, Hansel langsung mencari cara untuk melepaskan ikatan tangan Sherly. "Apa kamu tahu kuncinya diletakkan di mana?" tanya Hansel setelah berusaha mencari kunci borgol yang mengikat tangan She

  • Kamu Milikku    Pengorbanan

    Setelah mendapatkan serangan dari anak buah Yoga, Hamza masih tidak menyesali perbuatannya. Alih-alih melarang atau meminta penjelasan secara detail, dia justru mendorong para penjahat itu agar melanjutkan misi mereka."Bawa saja dia pergi, terserah kalian ingin melakukan apa, aku tidak peduli dengan keselamatan wanita pembawa sial ini!" Hamza membiarkan, bahkan senang melihat Sherly digotong oleh orang yang tidak mereka kenal."Ayah, kenapa kamu begitu tega pada Sherly?" Lolita tak berdaya karena ruang geraknya dihalangi oleh Hamza dan orang suruhan ayahnya. Pada saat Sherly dibawa oleh sekelompok penjahat itu, Lolita terduduk lemas di atas lantai. Untuk beberapa menit lamanya, dia menangis sejadi-jadinya. Dia berteriak, merasa buruk karena tidak dapat memberi bantuan pada adiknya yang tengah hamil.'Cepatlah datang, Hansel!' ujar Lolita dalam hati. Dia telah mengirimkan pesan pada Hansel sebelum memasuki gedung tersebut."Sudahlah , jangan bertingkah bodoh seperti ini seolah-olah d

  • Kamu Milikku    Kemarahan Lolita

    "Bagaimana bisa kalian gagal mendapatkan Sherly?" Ronald murka mengetahui dua orang suruhannya telah didahului oleh orang lain. "Kalian sudah lebih dulu berada di sana, bahkan sejak pagi telah memasuki rumah itu, apa kalian tidak melihat ada orang yang mencurigakan?" "Maaf, Pak Ronald, kami tidak mengetahui jika pria itu juga menginginkan Sherly." Salah satu dari kedua pria itu menjawab. "Terlalu banyak yang melihat ke arah Sherly, kami kesulitan untuk menebak siapa saja yang ingin menculiknya malam itu.""Bodoh ...! Kalian memang bodoh, tidak berguna!" bentak Ronald. Tidak terima dengan alasan itu. Seandainya, tidak ada yang mengikuti langkah Ronald setiap saat, dia sudah mengambil tindakan sendiri. Kebencian Ronald terlalu tinggi untuk Sherly dan Hansel membuat pria itu rela mengeluarkan uang yang banyak hanya untuk membalaskan dendamnya."Jangan gegabah seperti itu, Ronald!" Yoga tiba-tiba muncul di ruangan itu. Dia menepuk pundak Ronald, lalu berkata lagi. "Aku sudah tahu siapa

  • Kamu Milikku    Kondisi Sherly

    Mansion mewah dengan fasilitas terlengkap di kota itu mendadak mengalami masalah internal dalam hal penerangan. Hal itu tentu menumbuhkan kecurigaan bagi para penghuni rumah atau tamu malam itu.Terutama Hansel yang telah kehilangan Sherly dalam hitungan detik. Begitu cahaya lampu kembali menerangi ruangan demi ruangan, hal pertama yang Hansel lakukan adalah mencari keberadaan istrinya."Sherly ... Sherly ...!" Hansel memanggil manggil istrinya sembari berjalan mondar mandir. Dengan wajah panik, dia menyusuri setiap ruangan terdekat dari tempat awal mereka berdiri.Sebagai pemilik mansion, Hilman langsung memberi perintah pada orang kepercayaannya untuk memeriksa kondisi keamanan di rumah tersebut. "Periksa semua di sekitar rumah, jangan ada satu pun yang terlewat! Jika ada yang mencurigakan, segera melapor!"Sang asisten bergerak melaksanakan tugasnya. "Kenapa dia bisa menghilang sendiri?" Alexander keheranan. "Di antara sekian banyak orang yang ada di ruangan ini, kenapa hanya wani

  • Kamu Milikku    Penculikan

    Sherly berusaha menarik tangannya dari genggaman Hansel, namun pria itu tidak membiarkannya lepas. "Hansel ... semua orang melihat kita. Tolong lepaskan tanganku, yakinkan keluargamu dan aku akan menjaga Aarav!" dia mencari aman.Hansel tidak setuju. Dia justru bersemangat untuk membawa Sherly dan Aarav menuju keluarganya. "Kita hadapi bersama!" ujarnya."Apa maksudnya ini?" Meski paham dengan tujuan Hansel, Hilman tetap bertanya, dan dia melakukan itu hanya untuk menjaga wibawanya yang terkenal tegas di depan rekan rekan keluarga mereka.Hansel sama sekali tidak gentar menghadapi Hilman. Ketika sudah berdiri tepat di hadapan sang kakek, dia memperkenalkan istrinya lebih dulu. "Wanita yang aku bawa ini namanya Sherly. Bukankah Kakek ingin bertemu dengannya? Aku sudah membawanya, tolong terima dia menjadi menantu di keluarga ini sebagai istriku!" pinta Hansel dengan suara yang datar. Tidak ada keraguan, namun dia masih terlihat waspada jikalau Hilman tidak menerima kehadiran Sherly.B

  • Kamu Milikku    Vonny vs Lolita, Hansel ,dan Sherly.

    Setelah beberapa hari berlalu, Vonny masih tidak bisa menerima kehadiran Sherly sebagai adiknya. Dia terlalu benci dengan wanita itu, lalu bagaimana caranya untuk melupakan permusuhan mereka?Kemarahan dalam diri Vonny semakin meledak tatkala mengetahui jika Sherly sudah melaksanakan pernikahan dengan Hansel dan mereka juga sudah memiliki anak yang selama ini diasuh oleh Lolita. "Aku tidak akan membiarkanmu mendapatkan semua yang harusnya menjadi milikku, Sherly. Aku akan menghancurkan hidupmu." Vonny menatap gambar gambar Santos ketika bersama dengan Sherly. Foto itu terlihat intim, berpelukan, berciuman, membuat siapa pun yang melihatnya akan percaya jika keduanya tengah menjalin hubungan serius."Dengan semua ini, aku akan mempermalukanmu di depan keluarga Hansel. Lihat saja, Sherly, semua orang akan semakin jijik melihatmu. Dan aku yakin Hansel tidak akan menerimamu lagi." Vonny menganggap Sherly memiliki keberuntungan hanya karena kemiripan mereka. "Jangan harap aku akan mengan

  • Kamu Milikku    Waktu Yang Ditunggu

    Ketika Santos bergerak ke arahnya, Sherly langsung mengangkat kedua tangannya untuk menghentikan pria itu. "Berhenti di situ, jangan mendekat!" dia masih trauma dengan perlakuan Santos padanya."Aku hanya ingin bicara sebentar, Sherly, aku tidak ingin berbuat kasar padamu." Santos diam di tempat. "Tolong beri aku kesempatan untuk meminta maaf padamu. Aku sangat menyesali kebodohanku itu.""Bukankah Hansel menyuruhmu untuk menyelesaikan masalahmu di perusahaan ini?" Sherly mengingatkan Santos dan mengabaikan ucapan pria itu. "Tolong segera keluar dari sini!" pintanya lagi.Untuk meyakinkan Sherly, Santos segera berlutut di hadapan Sherly. Dia mengatupkan kedua tangannya, merendahkan diri agar Sherly percaya padanya. "Tolong maafkan aku, Sherly, aku tidak akan bisa tenang sebelum mendapat maaf darimu. Tujuanku datang hari ini juga hanya ingin mendapat maaf darimu.""Aku bersumpah atas nama ibuku, aku sudah menyesali semua perbuatanku waktu itu. Aku khilaf, Sherly, tolong maafkan aku!"

  • Kamu Milikku    Ingin Bicara Berdua

    Sembari meletakkan botol minumannya di atas meja, Sherly memberi kode pada Hansel agar tidak buru-buru mengungkapkan hubungan mereka di depan wanita paruh baya itu.Mereka berdua sama sama tahu jika kondisi Farah tidak terlalu bagus untuk menerima berita yang mengejutkan. "Aku paham," ucap Hansel dengan suara yang pelan. Setelah itu, dia lebih dulu berdiri untuk menyambut Santos dan Farah."Selamat siang, Hansel!" Farah terlihat lebih bersemangat, maka dia lebih dulu menyapa. "Apa kedatangan kami mengganggumu?""Tidak sama sekali, Bibi," sambut Hansel dengan ramah. "Ayo duduk dulu!"Saat itu Sherly juga mendekat, namun dia tidak ingin bicara pada Santos. Kemarahannya terhadap pria itu belum sepenuhnya hilang. Maka dia hanya bertegur sapa dengan Farah, dan membantu wanita itu untuk duduk di sofa tepat di sebelahnya. Santos mengikutinya. Rasa bersalah terhadap Sherly membuat pria itu diam seribu bahasa. Hingga detik ini, dia belum mendapat kesempatan untuk meminta maaf secara langsung

DMCA.com Protection Status