“Bajingan, keluar kau!” Dari dalam gua, Tian Sen mendengar suara marah Tong Han. Kali ini mereka benar-benar berhasil menemukan persembunyiannya tapi ini juga masuk dalam rencana Tian Sen, jadi ia dan Ying Liangyi langsung terbang keluar untuk menemui Tong Han. Saat mereka keluar, ekspresi semua orang di belakang Tong Han sangat membenci Tian Sen, mereka benar-benar sangat ingin mencabik-cabik saat melihat Tian Sen muncul. Jelas kalau mereka sangat marah dengan apa yang dilakukan oleh Tian Sen kemarin pada mereka, bahkan pria ikat kepala merah dan putih yang dilukai Tian Sen tampak memandangnya dengan niat membunuh yang tidak disembunyikan.“Apa sudah cukup untuk kalian bersembunyi semalaman? Mau benar-benar telah berhasil membuatku marah Tian Sen!” Ucap Tong Han memandang Tian Sen yang tampak memegang tangan Ying Liangyi. Tian Sen melihat semua pasukan Tong Han tidak ada yang menghilang tersenyum dingin, lalu ia memutar kepalanya sedikit ke arah Ying Liangyi.“Pergilah,” ucap Tian Se
Tian Sen tersenyum, lalu tertawa dengan lepas di hadapan banyak orang yang tampak menatapnya seperti domba. Ini benar-benar pengalaman pertama Tian Sen dalam menghadapi tatapan menjijikan orang lain padanya. Dan ini perasaan pertama kali yang membuat Tian Sen sangat bersemangat, senyuman dan tawanya bukan karena takut tapi karena Tian Sen merasa senang. Senang melihat musuh yang lebih kuat darinya, senang menantang dirinya menghadapi musuh yang mungkin bisa saja membunuhnya. Dan sangat bersemangat menghadapi mereka semua yang menjadi musuhnya, mereka yang tidak mau mendengarkan perkataannya untuk mundur, mereka adalah musuh. Mata Tian Sen yang biasanya hitam normal, tiba-tiba menjadi merah api yang membakar segala di depannya. “Kamu memang benar, tapi kadang inilah yang membuatku sangat bergairah. Ayo, saatnya menantang diriku lebih dari yang sekarang!” Tian Sen mengeluarkan lima buah emas yang di hari sebelumnya di panen. Membuka mulutnya, Tian Sen mulai membuka mulutnya di depan ma
BOOOOOMMM…. Pertarungan yang terus menerus dimana Tian Sen memaksakan tubuhnya menahan energi dari buah kuno dan menggunakan armor dewa petir serta tombak petir, tentu mempunyai banyak resiko besar pada tubuhnya. Bahkan sekarang Tian Sen bisa merasakan tubuhnya perlahan ambruk karena paksaan tersebut tapi dengan bantuan ke lima buah juga membuat Tian Sen sedikit lebih nyaman mempertahankan bentuk dewa petirnya. Meski tidak sempurna dan tidak sekuat dewa petir saat bertarung, tetap masih sebanding dengan ranah diatasnya yang membuat ia dapat bertarung. Hanya saja, Tong Han juga tidak selemah itu karena dia masih dapat mempertahankan kekuatannya meski melawan Tian Sen yang menggunakan kelima buah kuno untuk memperkuat tubuhnya. BOOOOOMMM…. “Bajingan! Kau benar-benar tidak akan menyerah sebelum mati yah? Baiklah, akan aku kabulkan keinginan kamu untuk mati bajingan kecil! Eternal dark technique, destruction swallowed by the void!” di tangan Tong Han, sesuatu yang amat gelap muncul d
“Dia… bunuh bajingan itu!” Teriak Tong Han dengan marah, semua orang yang tersisa menggabungkan serangan mereka. Menciptakan sebuah pedang besar yang siap menebas ke arah Tian Sen, melihat pedang raksasa tersebut Tian Sen bukannya malah mundur. Ia membuat posisi dengan seluruh tubuhnya, lalu dengan seluruh sisa energi petir Tian Sen menciptakan cakar naga raksasa yang menahan telapak tangan tersebut. “”Combined technique, swords become one!”“Lightning dragon claw, destroy the mountain!”BOOOOOMMM Cakar Tian Sen meski terlihat memiliki aura yang kuat tapi itu tetap tidak sekuat yang di bayangkan mereka. Karena meski dapat menahan pedang mereka, Tian Sen yang cakar naganya hancur langsung terpental jauh menabrak pohon-pohon yang ada di dalam hutan. Tubuhnya berhenti saat menabrak baru besar, membuatnya terluka sangat parah. Tidak hanya itu saja, Tian Sen memuntahkan darah dari mulutnya serta banyak darah yang keluar dari hampir semua luka di tubuhnya. Matanya juga sudah sangat lelah,
BOOOOOMMM…“Puf, bajingan itu benar-benar pembawa sial!” Tong Han dihancurkan dengan setengah badan lalu inti corenya dihancurkan langsung oleh Tu Si. Tapi sebelum kematian, dia mengutuk Tian Sen karena penyebab kematiannya dan dia juga menyesal karena tidak pergi setelah ada kesempatan saat itu. Malah terlalu nafsu untuk membunuh Tian Sen yang juga terluka parah sama seperti dirinya, membuat dia malah mati di tangan tetua sekte Shenlin. “Itu salahkan dirimu yang terlalu bernafsu dengan harta orang lain!” Tu Si tidak peduli dengan penyesalan Tong Han dan ocehannya, yang jelas pria ini telah menyakiti muridnya jadi dia layak untuk mati.“AGH! Ampuni kami,”“Tolong! Lepaskan kami!” Di hari itu, sekte Shenlin benar-benar sangat marah, pembunuh Padang pasir yang terkenal di benua barat sekarang mereka benar-benar sudah menghilang sepenuhnya. Alasan Mereka menghilang karena satu murid sekte Shenlin yang dibuat sekarang oleh orang-orang tersebut. Membuat semua anggota sekte melihat sosok
“Baiklah, mari berangkat!” Ucap Ying Jiali setelah melihat semuanya setuju untuk membawa Tian Sen kembali. Dan Tu Si serta dua tetua mengangguk setelah berdiskusi bersama menentukan cara membawa Tian Sen kembali ke sekte. Mereka tidak bisa mencabut belati dari tubuh Tian Sen tapi mereka bisa membawa Tian Sen dengan tubuh masih tertancap belati. Setelah membungkus Tian Sen dengan bola energi, para tetua dan juga adik kakak itu naik ke beast milik sekte Shenlin. Mereka dengan cepat terbang kembali ke sekte membawa Tian Sen, dimana tetua lembah obat sudah menunggu dengan orang-orang mereka di sekte setelah dipanggil oleh master sekte langsung.“Tunggu saja, aku pasti tidak akan membiarkanmu mati!” Ucap Ying Liangyi melihat ke arah Tian Sen yang saat ini dia pangku. Entah kenapa dia merasa sangat menyesal karena telah terlambat menyelamatkan Tian Sen, dan dia juga menyesal karena telah meninggalkan pemuda ini di depan sendirian. Andai saja dia bisa membantu dan tinggal waktu itu mungkin s
Swussshhhh…“Kita hampir sampai! Bagaimana keadaannya?” Tanya Tetua kepada Ying Liangyi yang menjadikan kedua pahanya sebagai sandaran kepala Tian Sen yang tidak sadar.“Tetua, dia … dia muntah darah lagi! Ini sudah kesebelas kalinya dia muntah, bagaimana ini?” Tanya Ying Liangyi semakin cemas melihat darah yang tidak berhenti dan Tian Sen memuntahkan darah lebih sepuluh kali sejak mereka menuju jalan kembali ke sekte. Saat tetua mendengarnya, ekspresi muram muncul di wajahnya dengan teknik penggabungan energi dia menambahkan kecepatan pada beast miliknya agar sampai di sekte dengan cepat.“Puff!” “Kakak, bagaimana ini? Dia… dia muntah darah lagi, bagaimana ini? Ini salahku, ah! Ini salahku!” Tiba-tiba Ying Liangyi menangis, air matanya jatuh di wajah Tian Sen dan dia yang sedari tadi terkena muntah darah Tian Sen tidak peduli dengan baju atau wajahnya yang penuh dengan darah Tian Sen itu. Dia hanya memikirkan bagaimana caranya agar Tian Sen tidak muntah darah lagi dan dia hanya berh
“Bagaimana? Apa mungkin untuk menyembuhkan anak ini?” Tanya pemimpin puncak bumi yang agak tidak sabar mencari tahu situasi Tian Sen.“Bajingan diamlah! Aku sedang fokus sekarang,” pemimpin lembah obat berkeringat dingin karena memeriksa tubuh Tian Sen. Dia benar-benar tidak melihat hal-hal yang salah di tubuh pemuda ini, jelas luka di tubuh pemuda ini tidak akan dapat membuatnya bertahan hidup.“Sialan, bagaimana belati kejam ini ada di tangan mereka? Dan juga anak ini bagaimana bisa masih hidup?” Tanya pemimpin lembah obat dengan ekspresi marah karena tidak tahu harus melakukan apa pada Tian Sen yang dalam posisi koma. Dia sudah berusaha menemukan sesuatu yang mungkin bisa membantunya untuk menyembuhkan Tian Sen tapi pada kenyataan, tidak ada satupun hal yang dapat dilihat sebagai objek mempertahankan kehidupan Tian Sen.“Apa maksudmu? Jadi maksudmu seharusnya dia sudah mati begitu?” tanya Zao We dengan ekspresi marah menatap pemimpin lembah obat.“Iya! Luka di tubuhnya, serta Vital
“Bagaimana? Apa mungkin untuk menyembuhkan anak ini?” Tanya pemimpin puncak bumi yang agak tidak sabar mencari tahu situasi Tian Sen.“Bajingan diamlah! Aku sedang fokus sekarang,” pemimpin lembah obat berkeringat dingin karena memeriksa tubuh Tian Sen. Dia benar-benar tidak melihat hal-hal yang salah di tubuh pemuda ini, jelas luka di tubuh pemuda ini tidak akan dapat membuatnya bertahan hidup.“Sialan, bagaimana belati kejam ini ada di tangan mereka? Dan juga anak ini bagaimana bisa masih hidup?” Tanya pemimpin lembah obat dengan ekspresi marah karena tidak tahu harus melakukan apa pada Tian Sen yang dalam posisi koma. Dia sudah berusaha menemukan sesuatu yang mungkin bisa membantunya untuk menyembuhkan Tian Sen tapi pada kenyataan, tidak ada satupun hal yang dapat dilihat sebagai objek mempertahankan kehidupan Tian Sen.“Apa maksudmu? Jadi maksudmu seharusnya dia sudah mati begitu?” tanya Zao We dengan ekspresi marah menatap pemimpin lembah obat.“Iya! Luka di tubuhnya, serta Vital
Swussshhhh…“Kita hampir sampai! Bagaimana keadaannya?” Tanya Tetua kepada Ying Liangyi yang menjadikan kedua pahanya sebagai sandaran kepala Tian Sen yang tidak sadar.“Tetua, dia … dia muntah darah lagi! Ini sudah kesebelas kalinya dia muntah, bagaimana ini?” Tanya Ying Liangyi semakin cemas melihat darah yang tidak berhenti dan Tian Sen memuntahkan darah lebih sepuluh kali sejak mereka menuju jalan kembali ke sekte. Saat tetua mendengarnya, ekspresi muram muncul di wajahnya dengan teknik penggabungan energi dia menambahkan kecepatan pada beast miliknya agar sampai di sekte dengan cepat.“Puff!” “Kakak, bagaimana ini? Dia… dia muntah darah lagi, bagaimana ini? Ini salahku, ah! Ini salahku!” Tiba-tiba Ying Liangyi menangis, air matanya jatuh di wajah Tian Sen dan dia yang sedari tadi terkena muntah darah Tian Sen tidak peduli dengan baju atau wajahnya yang penuh dengan darah Tian Sen itu. Dia hanya memikirkan bagaimana caranya agar Tian Sen tidak muntah darah lagi dan dia hanya berh
“Baiklah, mari berangkat!” Ucap Ying Jiali setelah melihat semuanya setuju untuk membawa Tian Sen kembali. Dan Tu Si serta dua tetua mengangguk setelah berdiskusi bersama menentukan cara membawa Tian Sen kembali ke sekte. Mereka tidak bisa mencabut belati dari tubuh Tian Sen tapi mereka bisa membawa Tian Sen dengan tubuh masih tertancap belati. Setelah membungkus Tian Sen dengan bola energi, para tetua dan juga adik kakak itu naik ke beast milik sekte Shenlin. Mereka dengan cepat terbang kembali ke sekte membawa Tian Sen, dimana tetua lembah obat sudah menunggu dengan orang-orang mereka di sekte setelah dipanggil oleh master sekte langsung.“Tunggu saja, aku pasti tidak akan membiarkanmu mati!” Ucap Ying Liangyi melihat ke arah Tian Sen yang saat ini dia pangku. Entah kenapa dia merasa sangat menyesal karena telah terlambat menyelamatkan Tian Sen, dan dia juga menyesal karena telah meninggalkan pemuda ini di depan sendirian. Andai saja dia bisa membantu dan tinggal waktu itu mungkin s
BOOOOOMMM…“Puf, bajingan itu benar-benar pembawa sial!” Tong Han dihancurkan dengan setengah badan lalu inti corenya dihancurkan langsung oleh Tu Si. Tapi sebelum kematian, dia mengutuk Tian Sen karena penyebab kematiannya dan dia juga menyesal karena tidak pergi setelah ada kesempatan saat itu. Malah terlalu nafsu untuk membunuh Tian Sen yang juga terluka parah sama seperti dirinya, membuat dia malah mati di tangan tetua sekte Shenlin. “Itu salahkan dirimu yang terlalu bernafsu dengan harta orang lain!” Tu Si tidak peduli dengan penyesalan Tong Han dan ocehannya, yang jelas pria ini telah menyakiti muridnya jadi dia layak untuk mati.“AGH! Ampuni kami,”“Tolong! Lepaskan kami!” Di hari itu, sekte Shenlin benar-benar sangat marah, pembunuh Padang pasir yang terkenal di benua barat sekarang mereka benar-benar sudah menghilang sepenuhnya. Alasan Mereka menghilang karena satu murid sekte Shenlin yang dibuat sekarang oleh orang-orang tersebut. Membuat semua anggota sekte melihat sosok
“Dia… bunuh bajingan itu!” Teriak Tong Han dengan marah, semua orang yang tersisa menggabungkan serangan mereka. Menciptakan sebuah pedang besar yang siap menebas ke arah Tian Sen, melihat pedang raksasa tersebut Tian Sen bukannya malah mundur. Ia membuat posisi dengan seluruh tubuhnya, lalu dengan seluruh sisa energi petir Tian Sen menciptakan cakar naga raksasa yang menahan telapak tangan tersebut. “”Combined technique, swords become one!”“Lightning dragon claw, destroy the mountain!”BOOOOOMMM Cakar Tian Sen meski terlihat memiliki aura yang kuat tapi itu tetap tidak sekuat yang di bayangkan mereka. Karena meski dapat menahan pedang mereka, Tian Sen yang cakar naganya hancur langsung terpental jauh menabrak pohon-pohon yang ada di dalam hutan. Tubuhnya berhenti saat menabrak baru besar, membuatnya terluka sangat parah. Tidak hanya itu saja, Tian Sen memuntahkan darah dari mulutnya serta banyak darah yang keluar dari hampir semua luka di tubuhnya. Matanya juga sudah sangat lelah,
BOOOOOMMM…. Pertarungan yang terus menerus dimana Tian Sen memaksakan tubuhnya menahan energi dari buah kuno dan menggunakan armor dewa petir serta tombak petir, tentu mempunyai banyak resiko besar pada tubuhnya. Bahkan sekarang Tian Sen bisa merasakan tubuhnya perlahan ambruk karena paksaan tersebut tapi dengan bantuan ke lima buah juga membuat Tian Sen sedikit lebih nyaman mempertahankan bentuk dewa petirnya. Meski tidak sempurna dan tidak sekuat dewa petir saat bertarung, tetap masih sebanding dengan ranah diatasnya yang membuat ia dapat bertarung. Hanya saja, Tong Han juga tidak selemah itu karena dia masih dapat mempertahankan kekuatannya meski melawan Tian Sen yang menggunakan kelima buah kuno untuk memperkuat tubuhnya. BOOOOOMMM…. “Bajingan! Kau benar-benar tidak akan menyerah sebelum mati yah? Baiklah, akan aku kabulkan keinginan kamu untuk mati bajingan kecil! Eternal dark technique, destruction swallowed by the void!” di tangan Tong Han, sesuatu yang amat gelap muncul d
Tian Sen tersenyum, lalu tertawa dengan lepas di hadapan banyak orang yang tampak menatapnya seperti domba. Ini benar-benar pengalaman pertama Tian Sen dalam menghadapi tatapan menjijikan orang lain padanya. Dan ini perasaan pertama kali yang membuat Tian Sen sangat bersemangat, senyuman dan tawanya bukan karena takut tapi karena Tian Sen merasa senang. Senang melihat musuh yang lebih kuat darinya, senang menantang dirinya menghadapi musuh yang mungkin bisa saja membunuhnya. Dan sangat bersemangat menghadapi mereka semua yang menjadi musuhnya, mereka yang tidak mau mendengarkan perkataannya untuk mundur, mereka adalah musuh. Mata Tian Sen yang biasanya hitam normal, tiba-tiba menjadi merah api yang membakar segala di depannya. “Kamu memang benar, tapi kadang inilah yang membuatku sangat bergairah. Ayo, saatnya menantang diriku lebih dari yang sekarang!” Tian Sen mengeluarkan lima buah emas yang di hari sebelumnya di panen. Membuka mulutnya, Tian Sen mulai membuka mulutnya di depan ma
“Bajingan, keluar kau!” Dari dalam gua, Tian Sen mendengar suara marah Tong Han. Kali ini mereka benar-benar berhasil menemukan persembunyiannya tapi ini juga masuk dalam rencana Tian Sen, jadi ia dan Ying Liangyi langsung terbang keluar untuk menemui Tong Han. Saat mereka keluar, ekspresi semua orang di belakang Tong Han sangat membenci Tian Sen, mereka benar-benar sangat ingin mencabik-cabik saat melihat Tian Sen muncul. Jelas kalau mereka sangat marah dengan apa yang dilakukan oleh Tian Sen kemarin pada mereka, bahkan pria ikat kepala merah dan putih yang dilukai Tian Sen tampak memandangnya dengan niat membunuh yang tidak disembunyikan.“Apa sudah cukup untuk kalian bersembunyi semalaman? Mau benar-benar telah berhasil membuatku marah Tian Sen!” Ucap Tong Han memandang Tian Sen yang tampak memegang tangan Ying Liangyi. Tian Sen melihat semua pasukan Tong Han tidak ada yang menghilang tersenyum dingin, lalu ia memutar kepalanya sedikit ke arah Ying Liangyi.“Pergilah,” ucap Tian Se
“Lalu bagaimana jika tidak ada yang dapat kita percayai di dunia ini ayah? Apa aku harus tetap berteman dengan orang lain atau hanya memanfaatkan mereka saja? dan bagaimana kita bisa mengetahui kalau orang itu benar-benar tulus pada kita?” “”Hahahaha, tidak mungkin tidak ada Sen’er. Setiap orang punya tempat mereka masing-masing, jika kamu belum menemukan tempat yang dapat membuatmu merasa nyaman maka berarti kamu belum menemukannya tapi jika suatu saat kamu menemukan tempat seperti itu, ayah yakin hatimu, jiwamu, dan juga pikiranmu akan menjawab semuanya!” Kalimat sang ayah dulu benar-benar masih terbayang oleh Tian Sen sampai sekarang, senyuman muncul di wajahnya. “Ayah, tampaknya aku sudah menemukan jawaban yang aku inginkan. Kali ini, aku akan melakukannya dengan sepenuh hatiku!” Kata Tian sen menatap api unggun yang ada di depan matanya. Duli ia masuk ke dalam sekte Shenlin karena merasa sekte ini bisa jadi tempat yang tenang untuknya tinggal sementara tapi semua yang terjad