BOOOOOMMM….“Aku tidak menyangka kalau mata ini adalah mata semesta. Wujudnya ini… bukankah sedikit aneh?” Tian Sen yang berlatih di dalam ruang hampa. Sekarang di depan matanya ada sosok dengan wujud abu-abu menatap ke arahnya, sosok itu benar-benar mirip dengan naga tapi warna serta auranya sangat jauh dari naga. Memiliki aura kehancuran yang kuat, warna abu-abu mirip dengan matanya dan kepalanya yang tidak memiliki tanduk naga membuatnya menjadi naga yang aneh. “Ini adalah naga yang tercipta dari kehancuran semesta. Tugasnya adalah menghancurkan semua yang di anggap tidak layak di matanya, kamu benar-benar mendapatkan berkah tersembunyi nak!” Naga petir yang melihat wujud naga tersebut sadar kalau naga ini bukan naga dari sukunya, malah ini adalah perwujudan dari kehancuran itu sendiri. Yang bahkan aturan langit pun tidak dapat berbuat apa-apa melawannya. Hanya saja sayang sekali apa yang ada di depan Tian Sen sekarang adalah sesuatu yang diciptakan Tian Sen dari teknik misterius
Hal yang bahkan para murid lain tidak berani memanggilnya dengan sebutan guru paman tapi bisa dilakukan oleh Tian Sen, menunjukan betapa berharganya Tian Sen bagi penatua Qin. Dengan sebutan itu, status Tian Sen juga akan lebih bagus di mata para murid dan di antara murid senior mungkin Tian Sen akan memiliki kedudukan paling tinggi daripada empat murid senior itu. Tentu dengan premisnya, penatua Qin mendukung dan kekuatan Tian Sen cukup menjadi murid terkuat di puncak Devouring. Keduanya saling tersenyum seolah paham hati masing-masing, pada saat yang sama Tian Sen merasa kalau tubuhnya jauh lebih baik setelah bergerak. Dan ia sadar sudah satu Bulan sejak memasuki latihan tertutup, ini benar-benar tidak terduga baginya karena merasa baru satu Minggu terasa. “Oiya, kamu keluarlah. Tu Si telah menunggumu sejak pagi tadi, tampaknya ada sesuatu yang penting ingin dia bahas denganmu!” Ucap Penatua Qin pada Tian Sen yang langsung mengangguk. “Kalau begitu aku pamit dulu guru paman Qin!”
“Hahahaha, aku tidak terlalu kejam. Sudah, kamu harus pergi sekarang jangan kecewakan aku!” Mereka berdua bicara melalui telepati jadi hanya mereka yang mengerti dan orang di sekitar mereka tidak tahu kalau keduanya sedang bicara. “Nak, kamu hari ini ditugaskan oleh master sekte untuk keluar bersama mereka. Dan Ying Liangyi akan jadi pemimpinnya, jadi kalian semua harus bekerja sama dengan baik!” Ucap penatua gunung bicara pada Tian Sen sekaligus mengingatkan dia murid lain untuk saling membantu dalam tugas tersebut. Tapi mata Tian Sen jatuh pada Ying Liangyi, “gadis ini memimpin? Apa dia benar-benar bisa?” Pertanyaan itu keluar dari dalam hati Tian Sen karena merasa kalau Ying Liangyi agak tidak bisa dalam memimpin. Ying Liangyi bisa melihat ketidaksenangan Tian Sen dan akan memarahinya hanya saja Tian Sen sudah lebih duluan memberi persetujuan kepada penatua gunung.“Baik penatua, aku akan mematuhi pengaturan yang penatua berikan padaku!” menjelaskan kalau Tian Sen hanya mematuhi
“Apa itu.. semuanya benar-benar monster di tingkat enam, bukankah ini bisa jadi bencana besar?” Tanya Tian Sen dengan ekspresi yang muram. Setelah sedikit menjelajah dengan energi mentalnya, Tian Sen bisa merasakan banyak kehadiran monster pada satu tempat. Dan ada satu monster tingkat enam dengan lebih dari puluhan monster tingkat lima, serta seratus lebih monster tingkat empat ke bawah. Kelompok seperti ini sangat jarang terjadi, apalagi dengan adanya berbagai monster berbeda di satu tempat. Kecuali monster itu memiliki kekuatan lebih tinggi dan darah lebih murni, mereka tidak mungkin akan berkumpul tanpa saling membunuh. “Kemungkinan mereka sedang menjaga sesuatu, tapi untuk sekarang jangan perhatikan itu. Karena masih banyak hal yang sulit kamu pahami daripada monster dan ada hal yang lebih berbahaya daripada mereka!” Tian Sen paham dan tidak terlalu memikirkan masalah monster yang berkelompok tersebut, sekarang ia sudah masuk ke dalam sekte dan ada tugas yang harus ia selesaikan
"Agh! Kenapa kalian semua melakukan ini? Kenapa kami tidak boleh hidup bahagia? Kenapa kami yang lemah harus kalain siksa seperti ini? Dewa! Dimana kamu? Dimana kamu yang telah kami sembah selama ini? Kenapa kamu tidak muncul.. Kenapa?" Sosok pria muda berusia sepuluh tahun tampak berlutut menghadap ke langit. Dia mengucapkan semua keluhannya ke langit dengan marah, dia mengeluh dengan ketidakadilan yang diterima oleh dia dan keluarganya. "Benci! Aku benci kalian semua, aku akan membunuh kalian semua! Aku bersumpah akan membunuh kalian yang merenggut seluruh kebahagiaan yang dulu aku miliki!" Teriak anak itu dengan marah dan mengutuk langit yang tidak adil terhadap dirinya. Tidak ada yang menjawab, tidak ada yang mendengarkan keluhannya, hanya hujan, petir dan kilat sebagai tanda betapa hancurnya hati sang anak itu sekarang. Tatapan yang penuh keputusasaan membuat si anak benar-benar jauh dari anak-anak seusianya, senyuman anak berumur sepuluh tahun itu pun tampak tidak ada lagi se
Anak umur delapan tahun itu pun mengangguk dan ayahnya dengan tenang mengajari anaknya itu seluruh yang dia ingin anaknya pelajari. Satu jam, dua jam, tiga jam pun berlalu, setelah merasa hari sudah mulai naik barulah keduanya pun keluar dari gua dan kembali ke desa. Ayah dari anak itu kembali ke rumah sedangkan anaknya pergi bermain ke danau yang sudah dijanjikan dengan teman-temannya, saat sang ayah sampai di rumah sosok istrinya sudah menunggu menatapnya dengan tatapan dingin.“Kenapa kamu membawa Shen’er kesana?” Tanya sang ibu dengan wajah murung menatap suaminya.“Huf.. Siapa yang tahu masa depan? Setidaknya aku memberikan anak kita pilihan untuk masa depannya! Apa kamu pikir dapat bersembunyi terus dari mereka?” Jawaban dari suaminya membuat sang istri merendahkan kepalanya. Dia paham apa yang dimaksud oleh suaminya itu, sangat paham sampai membuat hatinya sangat sakit memikirkan masalah yang sebenarnya mereka hadapi. Dia tidak masalah jika mati, tapi dia tidak akan terima ka
“Iya… Paman, tampaknya mereka benar-benar bukan demon. Hm? Kalau begitu apa kita pergi saja? Sepertinya ibu Mingyue memintaku untuk pulang, dan entah kenapa perasaanku sangat tidak enak dengan panggilan tiba-tiba itu!” sahut Pemuda yang bernama Long Zhuting. Dia telah berkelana selama beberapa abad melewati seluruh lorong ruang menuju ke semua dunia yang terhubung. Ketiganya setuju untuk kembali, mereka terbang melewati ruang dan membiarkan kelompok yang tadi melawannya begitu saja. Tapi memang kelompok itu tidak berani mencegah atau marah, mereka bahkan hanya berani mengangkat kepala saat Long Zhuting benar-benar sudah menghilang dari pandangan mereka. Setelah mereka benar-benar tidak lagi merasakan keberadaan anak itu, mereka baru melanjutkan perjalanan menuju dunia awan. Tempat yang menjadi tujuan akhir mereka, bahkan mereka harus segera pergi sebelum semua terlambat untuk mereka. “Mereka itu benar-benar tidak tahu malu, tapi biarlah! Mereka juga tidak melanggar!” Sebenarnya L
Tian Sen terus berjalan mencari petunjuk, meskipun tubuhnya masih kecil dan umurnya juga belum sepuluh tahun. Tapi hatinya benar-benar kuat bahkan jika melihat mayat yang hangus di dalam lautan api pun tidak membuatnya menjadi takut dengan semua itu. Dia terus melangkah, satu demi langkah terus dia lalui dan setiap dia melangkah akan ada mayat hangus atau bagian tubuh yang terlihat di matanya. Dan semakin dia terus melangkah, Tian Sen menemukan beberapa sosok yang di ikat dengan tubuh penuh luka dan di tengah-tengah beberapa sosok itu ada satu orang tua yang masih tampak bernafas. Saat melihat orang tua itu Tian Sen langsung mempercepat langkahnya, setelah lama melangkah di desa akhirnya Tian Sen menemukan satu orang hidup. Meski hanya satu dia ingin menyelamatkan satu orang itu apapun yang terjadi apalagi sosok itu adalah kepala desa tua yang sering berkunjung ke rumahnya.“Kepala desa, kakek!” Tian Sen berhasil menurunkan pria tua itu dengan susah payah. Dia juga mencoba mengikat
“Apa itu.. semuanya benar-benar monster di tingkat enam, bukankah ini bisa jadi bencana besar?” Tanya Tian Sen dengan ekspresi yang muram. Setelah sedikit menjelajah dengan energi mentalnya, Tian Sen bisa merasakan banyak kehadiran monster pada satu tempat. Dan ada satu monster tingkat enam dengan lebih dari puluhan monster tingkat lima, serta seratus lebih monster tingkat empat ke bawah. Kelompok seperti ini sangat jarang terjadi, apalagi dengan adanya berbagai monster berbeda di satu tempat. Kecuali monster itu memiliki kekuatan lebih tinggi dan darah lebih murni, mereka tidak mungkin akan berkumpul tanpa saling membunuh. “Kemungkinan mereka sedang menjaga sesuatu, tapi untuk sekarang jangan perhatikan itu. Karena masih banyak hal yang sulit kamu pahami daripada monster dan ada hal yang lebih berbahaya daripada mereka!” Tian Sen paham dan tidak terlalu memikirkan masalah monster yang berkelompok tersebut, sekarang ia sudah masuk ke dalam sekte dan ada tugas yang harus ia selesaikan
“Hahahaha, aku tidak terlalu kejam. Sudah, kamu harus pergi sekarang jangan kecewakan aku!” Mereka berdua bicara melalui telepati jadi hanya mereka yang mengerti dan orang di sekitar mereka tidak tahu kalau keduanya sedang bicara. “Nak, kamu hari ini ditugaskan oleh master sekte untuk keluar bersama mereka. Dan Ying Liangyi akan jadi pemimpinnya, jadi kalian semua harus bekerja sama dengan baik!” Ucap penatua gunung bicara pada Tian Sen sekaligus mengingatkan dia murid lain untuk saling membantu dalam tugas tersebut. Tapi mata Tian Sen jatuh pada Ying Liangyi, “gadis ini memimpin? Apa dia benar-benar bisa?” Pertanyaan itu keluar dari dalam hati Tian Sen karena merasa kalau Ying Liangyi agak tidak bisa dalam memimpin. Ying Liangyi bisa melihat ketidaksenangan Tian Sen dan akan memarahinya hanya saja Tian Sen sudah lebih duluan memberi persetujuan kepada penatua gunung.“Baik penatua, aku akan mematuhi pengaturan yang penatua berikan padaku!” menjelaskan kalau Tian Sen hanya mematuhi
Hal yang bahkan para murid lain tidak berani memanggilnya dengan sebutan guru paman tapi bisa dilakukan oleh Tian Sen, menunjukan betapa berharganya Tian Sen bagi penatua Qin. Dengan sebutan itu, status Tian Sen juga akan lebih bagus di mata para murid dan di antara murid senior mungkin Tian Sen akan memiliki kedudukan paling tinggi daripada empat murid senior itu. Tentu dengan premisnya, penatua Qin mendukung dan kekuatan Tian Sen cukup menjadi murid terkuat di puncak Devouring. Keduanya saling tersenyum seolah paham hati masing-masing, pada saat yang sama Tian Sen merasa kalau tubuhnya jauh lebih baik setelah bergerak. Dan ia sadar sudah satu Bulan sejak memasuki latihan tertutup, ini benar-benar tidak terduga baginya karena merasa baru satu Minggu terasa. “Oiya, kamu keluarlah. Tu Si telah menunggumu sejak pagi tadi, tampaknya ada sesuatu yang penting ingin dia bahas denganmu!” Ucap Penatua Qin pada Tian Sen yang langsung mengangguk. “Kalau begitu aku pamit dulu guru paman Qin!”
BOOOOOMMM….“Aku tidak menyangka kalau mata ini adalah mata semesta. Wujudnya ini… bukankah sedikit aneh?” Tian Sen yang berlatih di dalam ruang hampa. Sekarang di depan matanya ada sosok dengan wujud abu-abu menatap ke arahnya, sosok itu benar-benar mirip dengan naga tapi warna serta auranya sangat jauh dari naga. Memiliki aura kehancuran yang kuat, warna abu-abu mirip dengan matanya dan kepalanya yang tidak memiliki tanduk naga membuatnya menjadi naga yang aneh. “Ini adalah naga yang tercipta dari kehancuran semesta. Tugasnya adalah menghancurkan semua yang di anggap tidak layak di matanya, kamu benar-benar mendapatkan berkah tersembunyi nak!” Naga petir yang melihat wujud naga tersebut sadar kalau naga ini bukan naga dari sukunya, malah ini adalah perwujudan dari kehancuran itu sendiri. Yang bahkan aturan langit pun tidak dapat berbuat apa-apa melawannya. Hanya saja sayang sekali apa yang ada di depan Tian Sen sekarang adalah sesuatu yang diciptakan Tian Sen dari teknik misterius
Saat mereka mendengar nama Kakak Qin, ekspresi mereka menjadi takut, siapa dari mereka yang berani meminta murid dari orang tua itu? Bahkan master sekte juga harus menghormati penatua Qin meski umur mereka jauh berbeda. Master sekte menggelengkan kepalanya melihat tingkah para pemegang jabatan tinggi di dalam sektenya ini. mereka masih saja memikirkan masalah sekte tapi tidak berani bertindak karena Penatua Qin yang menjaga anak itu. Dari dulu sektenya selalu seperti ini tapi tidak di sangka bahkan sampai sekarang itu tidak pernah berubah sama sekali, mungkin inilah yang membuat sektenya sedikit lebih baik dibandingkan sekte lain yang ada di dunia ini.“Sudahlah, lupakan saja. AKu tidak akan mengatakan apapun lagi! Biarkan saja anak ini berlatih disana,” Pemimpin puncak langit dengan nada tenang tapi sedikit berkeringat bicara melepaskan Tian Sen. Dia juga tidak berani menyinggung orang tua satu itu hanya karena seorang murid yang baru saja masuk ke dalam sekte. “Saudara Zao, aku jug
“Dua bajingan yang tidak tahu diri! Berani sekali kalian bicara omong kosong denganku? Ayo, bantu aku sekarang!” Ucap Yi Yun dengan marah memandang kedua pria tersebut mengatasi semua hal yang terjadi. Dia tidak ingin membentuk kelompok dan dia yakin kalau Tian Sen pun tidak ingin ini terjadi, jadi dia dengan enggan menolak semuanya. Tapi surat di tempatnya begitu banyak sehingga dia belum istirahat selama beberapa hari ini.Dan dua pria yang ada di depannya malah dapat berlatih di paviliun bintang dengan santainya, bagaimana dia bisa menerima ini semua? Saat melihat Yi Yun marah, mereka baru bergerak untuk membantu. Karena sadar kalau Yi Yun marah, mungkin Tian Sen akan memarahi mereka juga setelah keluar nanti. Bagaimanapun Yi Yun bisa dibilang orang yang Tian Sen percayai daripada mereka dan tentu karena Yi Yun lebih pintar dari mereka sehingga Tian Sen memiliki kepercayaan tinggi padanya. Melihat keduanya ikut membantu, Yi Yun akhirnya bisa tenang karena yakin dapat menyelesaikan
“Ha? Jadi apa urusannya denganku paman Tu? Dia yang… punya…” Tian Sen tidak lagi berani mengatakan apapun, karena sudah sadar permasalahan ini bukan hanya karena Tu Si ingin mengejeknya. Tapi ini masalah yang besar jika sampai semua laki-laki muda benua barat mendengar Dewi di mata mereka pernah bersentuhan dengannya. Melihat ekspresi Tian Sen sedikit ketakutan, Tu Si dengan bahagia menepuk pundak Tian Sen. Lalu membiarkan Tian Sen melupakan masalah tersebut, karena dia sudah memberi penjelasan kepada istana suci mengenai Tian Sen. Setelah mendengar kalau ia tidak perlu di buru, Tian Sen bernafas lega dan merasa dirinya bebas kembali. Tapi Tu Si mengingatkan Tian Sen untuk lebih serius karena dalam setengah tahun lagi, pertandingan antar puncak akan diselenggarakan. Saat itu dia berharap banyak dengan kemampuan Tian Sen sehingga sekarang dihatinya Tian Sen itu pembawa keberuntungan baginya. Tapi anehnya Tian Sen merasa kalau tidak ada yang mengingat mengenai masalah pembukaan monumen
“Hahaha, saudara Tian. Aku sudah bilang pada saudara Wu sebelumnya kalau kamu tidak biasa. Tapi dia selalu mengatakan aku ini terlalu banyak omong kosong dan lemah! Sekarang aku benar-benar berterima kasih padamu karena kamu berhasil membuat saudara….” “Adik yang kurang ajar, jadi kamu selama ini ingin melihat aku kalah? Dan kamu juga berani sekali menjelaskan namaku di depan saudara Tian!” Baru saja dia akan melepaskan semua kekesalannya, sosok Wu Yan sudah menatap dan memarahinya kembali sehingga Situ We langsung tidak berani melanjutkan omong kosongnya tersebut. “Kakak Wu, aku hanya bercanda.. bercanda…” “Oh benarkah? Bagus, kalau begitu besok kau harus ikut denganku untuk berlatih di dalam paviliun bintang. Bukankah kamu belum berhasil mencapai tahap sempurna dari teknik misterius itu? Aku akan melatihmu besok dengan baik!” Ucapan Wu Yan bagaikan ancaman bagi Situ We yang orangnya kurang suka berlatih di paviliun bintang. Dia tidak suka disana karena terlalu sepi dan dingin, te
Sinar ke abu-abuan menerjang dari lingkaran tersebut ke arah pedang besar itu, saat sinar abu-abu melesat ke pedang bintang. Suasana di sekitar arena itu berubah menjadi jauh lebih mencekam dan dingin, murid-murid disana dapat merasakan perasaan kematian yang sangat dekat saat Tian Sen melepaskan serangannya. Wu Yan yang melihat sinar abu-abu itu melesat, tubuhnya gemetar tiba-tiba tapi dia tetap mengontrol pedang besar itu ke arah Tian Sen. Hanya saja, pada saat dia berpikir sinar abu-abu tidak akan dapat merusak teknik misteriusnya, sinar abu-abu itu malah dengan mudah langsung menghancurkan pedang besarnya. Dan melesat ke arahnya tanpa halangan sedikit pun, Wu Yan yang terkejut langsung menggunakan semua energinya untuk menahan sinar abu-abu tersebut. BOOOOOMMM.. Buzzzz…. “Apa ini? Kenapa serangannya sangat kuat?” Tiba-tiba saat dia sedang berpikir, serangan Tian Sen benar-benar akan menembus dirinya pada saat itu. Tapi dia tidak mau mengaku kekalahannya sebagai seorang senior