Terima kasih buat kakak semua yang sudah mendukung novel saya Dari awal. dan terima kasih atas pengertian kakak semua dengan keadaan saya yang tidak dapat menulis kemarin. Alhamdulillah saya sudah sampai di malam kemarin dan sekarang saya sudah bisa menulis, untuk kali ini saya menulis 4 bab dulu untuk kakak semua. dan insyaallah mulai besok saya sudah bisa mulai menulis normal kembali. 2 bab satu hari.
selamat hari raya idul Fitri dan Mohon maaf lahir batin kakak semua. 🙏🙏🙏dan untuk kakak yang masih pulang atau baru pulang saya berdoa untuk kesehatan kakak dan keluarga. semoga kakak sehat untuk kembali atau bepergian dalam liburan hari raya ini. 🙏🙏*Terima kasih kakak yang baik*tanda : Kirito"Mau pikir itu mudah? Apa kau pikir hanya dengan melakukan segalanya kau dapat selamat? Mimpi! Aku lebih baik membiarkanmu mati daripada membantumu. Lagian kita tidak saling kenal, kenapa aku harus membantumu?" Si wanita dengan marah memarahi Long Chen. Memang ada cara untuk membantu Long Chen tapi apa yang dikorbankan adalah dirinya sendiri. Dan di depannya orang bodoh yang tanpa akal ini berani menelan Pill miliknya tanpa tahu kasiar dari Pill tersebut. Dan dia juga marah karena Pill itu satu-satunya atau yang terakhir dari esensi miliknya sendiri. Padahal awalnya dia ingin memberikan perlindungan Pill tersebut kepada penerus kakaknya tapi sekarang malah di telan oleh Long Chen."Kamu…!" Long Chen yang matanya terlihat merah sangat marah. Ingin memukul si wanita tapi ia tidak dapat melakukannya karena dirinya terikat oleh kain si wanita tersebut.Dan lebih parahnya lagi, ia merasa tidak dapat mengendalikan tubuhnya dengan bebas. Bahkan ada sesuatu yang aneh pada dirinya mulai perlah
Di luar, Long Chen masih terus mencoba menyerap Pill yang mulai perlahan menarik kesadaran dirinya. Dan di saat si wanita kesal, tiba-tiba cahaya emas menyelimuti Long Chen dan memunculkan bayangan naga emas.ROAAARRRR….Naga emas itu meraung ke arah si wanita, menatapnya dengan marah. Jelas naga emas tidak suka dengan sikap dari si wanita. Dan hal itu membuat si wanita yang di depan Long Chen tertekan oleh tekanannya."Naga emas? Dia.." ROAAARRRR…Naga emas sekali lagi meraung marah menatap si wanita. Itu membuat wanita semakin tertekan akibat tekanan dari naga emas. Dia tidak menyangka kalau Long Chen memiliki darah keturunan dari naga emas. Itu adalah hal satu-satunya yang seharusnya dimiliki oleh kakaknya dan sekarang ada pada Long Chen."Apa dia reinkarnasi kakak? Tidak! Itu tidak mungkin, apa mungkin dia yang kakak katakan itu?" Pikir si wanita dengan perasaan campur aduk menatap Long Chen.Sejenak dia bimbang tapi pada akhirnya dia dengan berat hati memutuskan untuk melakukan
"Hahaha, di dunia ini memang sulit menjelaskan semua sesuatu. Hal yang kadang tidak ada pada nalar kita mungkin akan tampak di mata kita sekarang. Contohnya aku yang tiba-tiba dapat berbicara denganmu." Ucap sosok pria tampan tersebut. Jika lebih di perhatikan, ada sedikit kemiripan pada wajah Long Chen dan pria yang berdiri berlawanan dengan Long Chen itu. "Hei, kamu sedikit memiliki kemiripan denganku tapi aku tahu kamu bukanlah diriku di masa lalu atau di zaman lainnya." Ucap Long Chen dengan tenang memandang pria tersebut."Hahaha, memang aku bukanlah dirimu. Aku adalah orang yang dipanggil kaisar naga, dan aku adalah dewa naga yang sejajar dengan penguasa di antara dewa. Namaku Long Jinzi. Bagaimana? Menarik bukan? Kamu terkejut bukan?" Ucap Long Jinzi memperkenalkan namanya dengan sombong pada Long Chen. Long Chen terdiam mendengar kalau orang di depannya adalah kaisar naga tapi di hati Long Chen tidak ada rasa kagum atau bangga seperti orang lain yang bangga bertemu dengan lel
"Itu semua kesalahanmu sendiri yang gagal mengerti arti hidupmu. Meninggalkan keluarga dan orang-orang yang kamu sayangi demi dunia? Itulah kebodohan! Mereka tidak ingin kamu menjadi pahlawan, mereka hanya ingin kamu menjadi pria yang memberi mereka perhatian melebihi perhatianmu pada dunia ini." Ucap Long Chen tidak sedikit pun merasa kasihan dengan kaisar naga. Menurutnya hal yang membuat kaisar naga jatuh itu karena keegoisan dia sendiri yang tidak pernah menganggap keluarganya penting. Apa itu dunia? Tidak sepenting keluargamu sendiri. Apa itu pahlawan? Itu hanyalah sebuah gelar di atas ucapan orang lain padamu. Apakah mereka peduli denganmu? Apakah mereka menolongmu di saat ku sendiri kesulitan? Atau apa mereka pernah menolongmu mencuci kakimu? Tidak! Mereka hanyalah orang yang tidak ingin rugi dibandingkan kamu. Mereka hanyalah orang egois yang ingin enak tapi tidak ingin hidup sulit. Dan meski mereka kesulitan, mereka akan menyalahkan itu semua ke orang lain yang disebut pahla
"Ahhhhh!"PLAKKK…BOOMMM.."Ugh!" Long Chen yang tidak tahu apa yang terjadi tiba-tiba di tampar oleh Long Ruolan yang sadar dari tidurnya. Tamparan keras itu membuat Long Chen terlempar ke dinding rumah dan membuat pipi kanannya memerah."Apa yang kamu lakukan?" Terika Long Chen marah."Kamu..Kamu.. Pria mesum!" Tunjuk Long Ruolan ke arah Long Chen yang masih telanjang."Ha? Mesum katamu? Bukankah itu kamu? Kamu yang duluan menerkam dan menciumku bukan? Kenapa aku yang harus di panggil mesum?" Long Chen yang kesal semakin marah dan ingin melawan Long Ruolan."Kau mengatakan aku yang mesum begitu? Jika bukan aku, kau sudah mati lama. Apa kamu pikir aku mau memberikan tubuhku padamu? Tidak! Ini semua murni karena kecelakaan." Teriak Long Ruolan tidak mau kalah dengan Long Chen."Sialan. Apa kamu pikir aku yang salah begitu?" Semakin keduanya berdebat semakin keras suara mereka berdua di dalam rumah tersebut. Tapi anehnya tidak ada hal yang terjadi di antara keduanya, itu di luar pikira
"Mendapatkan? Ini milikku." Jawab Long Ruolan dengan dingin ke Long Chen. Long Chen menatap Long Ruolan, jika ia ingin mendapatkan buah spirit itu. Long Chen yakin akan ada syarat dari Long Ruolan, dan dari sifat wanita di depannya, Long Chen yakin itu bukanlah syarat yang baik."Hei, katakan padaku. Untuk siapa buah ini?" Pertanyaan Long Ruolan sekali lagi membuat Long Chen mempertimbangkan apakah harus menjawab dengan jujur atau tidak. "HM.. Untuk wanitaku." Long Chen memutuskan untuk berkata apa adanya ke Long Ruolan. Ia yakin kalau berbohong pada wanita yang cerdas ini tidak akan ada artinya bagi Long Chen."Oh!" Long Ruolan untuk sementara terdiam. Dan kembali sadar sambil melempar buah spirit ke arah Long Chen dengan acuh."Eh ini?""Bukankah kamu menginginkan buah ini untuk kekasih kecilmu? Ambil saja. Itu juga tidak berguna untukku." Ucap Long Ruolan yang merapikan pakaiannya kembali. Lalu dia mengambil gaun emas dan menyimpannya ke dalam cincin spesial miliknya."Apa itu pemb
Long Chen dan Long Ruolan Tiba-tiba di sedot ke dalam menara hitam. Dan mereka berdua tiba-tiba sudah berada di sebuah aula besar yang di kiri dan kanan mereka terdapat patung besar prajurit yang berlutut ke arah depan. Di paling depan ada patung yang duduk di kursi kepemimpinan yang jelas itu adalah penguasa dari aula itu. "Ini….?" "Tempat ini mungkin lantai pertama. Dimana ujian pertama yang harus diselesaikan untuk naik ke lantai selanjutnya. Tapi apa ujiannya?" Long Ruolan lebih santai daripada Long Chen seperti dia sudah tahu hal itu akan terjadi pada dia dan Long Chen."Yah, jika kamu bertanya seperti itu… Bagaimana jika kita tanya saja pada mereka?" Ucap Long Chen menunjuk ke arah kelompok patung yang sedang menatap ke arah Long Chen dan Long Ruolan dengan mata merah mereka."Hei.. Apa mungkin itu adalah…" BOOMMM…Belum Long Chen selesai berbicara, sosok patung dengan palu besar sudah menyerangnya. Long Ruolan yang sadar segera menarik Long Chen untuk menghindari serangan da
Jawab Mu Huanhuan dengan senyuman sambil menyentuh kantong beastnya. Di dalam Tikus kecil sedang menikmati tidurnya tapi saat telinga dia mendengar suara Mu Huanhuan, dia segera bangun dan keluar dengan garang.Piii? (Ada masalah?)Mu Huanhuan mengelus kepala tikus kecil dengan lembut. Dan menatap kembali kelompok murid sekte istana suci dengan tenang. "Pergilah, kalian tidak boleh membuat malu sekte kita. Tapi ingat berhati-hati karena bahaya disini bukan hanya dari iblis saja." Ucapan Mu Huanhuan dimengerti oleh Bing Qiu dan yang lainnya. Setelah mengucapkan salam perpisahan, akhirnya murid sekte istana suci pergi diikuti murid sekte langit yang mengubah arah tujuan mereka. Karena murid sekte langit merasa tidak perlu lagi untuk bersama murid sekte istana suci, sebab Mu Huanhuan tidak ikut dengan mereka. Tentu Bing Qiu mengerti kenapa mereka tidak bergabung dengan kelompoknya lagi. Di hatinya rasa iri muncul saat melihat Mu Huanhuan yang terus menatap ke tempat Long Chen menghilang s
"Kenapa kamu begitu yakin? Apakah kamu tidak ingin dia hidup?" Tanya Qin Yang dengan marah pada gurunya. "Aku bukan tidak ingin dia hidup. Tentu aku ingin dia hidup bahkan lebih dari dirimu! Aku ingin melihat dia tumbuh besar dengan mata kepalaku sendiri dan aku juga ingin melihat bagaimana cantik serta tampannya anak-anak bocah itu tapi apa? Aku tidak dapat mengubah takdir apapun.." Jawab Qin Fu membentak muridnya dan menyalahkan dirinya yang lemah. Melihat betapa sedihnya Qin Fu membuat Qin Yang merasa bersalah terhadap gurunya ini. Siapa yang tidak sedih di sekte langit sekarang? Semua murid-murid sekte tidak ada yang keluar bahkan tidak ada yang berlatih semenjak lima tahun mereka kembali. Awalnya para tetua ingin menutupi seluruh berita tapi bagaimana bisa itu di tutupi begitu mudah? Murid-murid itu masih dapat mengetahui kalau orang yang berjasa dan membuat mereka masih hidup sampai sekarang adalah Long Chen. Mengorbankan dirinya melawan kaisar naga dan Penguasa pertama dunia Xi
Long Ruolan yang telah mendapatkan kembali ke genangannya bicara perlahan mengenai mimpinya. Dia melihat Long Chen yang sedang bertarung dengan Kaisar naga mengalami kehilangan dari wanita yang dicintainya. Wanita itu juga adalah yang pernah diceritakan oleh Long Chen padanya. Demi melindungi Long Chen, wanita itu rela di tusuk oleh pedang dari seorang wanita yang belum pernah dilihat oleh Long Ruolan. Semuanya diceritakan Long Ruolan hampir persis sama dengan apa yang dialami oleh Long Chen. Hanya saja, perbedaannya Long Chen mengamuk dan menjadi naga hitam yang mengerikan. Dia melihat kalau Long Chen mengamuk dengan gilanya, menghancurkan seluruh yang dilihat dan ada di depan matanya. Tidak sampai disitu saja, dunia yang aturannya dilindungi malah hancur karena amukan Long Chen. "Lalu, apa yang terjadi selanjutnya?" Tanya Hai Mingyue yang juga merasa cemas dengan Long Chen. "Long Chen dia mati. Mati di tangan serangan seluruh dewa dan para kultivator yang tersisa. Di saat terakhir
Sekarang aku punya tugas untukmu. Pergilah ke wilayah ashura dan catat semua yang terjadi disana, jangan pernah keluar dan usahakan untuk tidak ketahuan oleh orang-orang disana. Termasuk dengan tiga Dewi, kamu mengerti?"Tang Shu menjelaskan tugas yang dia berikan pada Tang Nan sambil memberikan buku yang mirip dengan bukunya. Itu adalah pecahan dari buku milik Tang Shu yang sering dia gunakan untuk membiarkan orang-orangnya mencatat semua yang dia perintahkan untuk mereka. "Tuan, apa aku boleh bertanya dulu?" Tampak Tang Shu masih tidak tahu apa misinya datang ke alam ashura yang bahkan dianggap alam tanpa tuan itu. Disana hanya ada kekacauan dan juga pembunuhan setiap hari, bisa dikatakan itu sama dengan sebuah negara bebas yang tanpa hukum sama sekali. Dimana membunuh, membantai, memperkosa wanita, judi bahkan seluruhnya di perbolehkan disana. Tuannya tiba-tiba meminta dia datang kesana bukankah ini sama saja membuatnya menjadi bingung. Apa yang tiba-tiba membuat tuannya tertarik
“Ha? Apa maksud dari ucapanmu itu?” Tanya Long Chen semakin bingung. Vermilion bird tidak dapat menyelesaikan ucapannya dan hanya ingin Long Chen sendiri yang merasakan semua yang terjadi selanjutnya. Long Chen menyadari kalau Vermilion bird telah menatapnya dengan tatapan yang tajam. “Halo!” Sapa Long Chen dengan gugup. “Sudah saatnya kamu merasakan apa itu kehidupan yang baru.” Ucap Vermilion bird menatap Long Chen penuh makna. Long Chen tidak tahu apa maksudnya dan sebelum ia dapat bertanya Vermilion bird memasuki tubuhnya dengan cepat. Saat itulah Long Chen merasakan panas yang membuat tubuhnya terbakar sampai ke tulang-tulangnya. “AHHHH!” Long Chen membuka matanya lebar-lebar karena tidak dapat menahan rasa sakit dari panas vermilion bird yang masuk ke tubuhnya, daging serta organ-organ Long Chen mulai meleleh secara perlahan. Roh Vermilion bird juga ikut masuk ke dalam tubuh Long Chen dan saat Long Chen sudah merasakan sakit karena terbakar, seluruh dagingnya sudah tidak ada
"suami, jangan bersikap seperti itu. Ini wilayah orang lain dan mari bersikap sopan." Ucap Ibu Long Chen yang tampak menegur Kaisar Long dengan sopan. "Ah! maaf, aku salah istriku. Aku benar-benar lupa cara bersikap sopan di hadapan beberapa musuhku. Apalagi aku datang juga bukan karena keinginanku." Jawab kaisar Long dengan begitu santainya sambil tertawa kecil. Mendengar ucapan santai dari kaisar Long membuat permaisuri Xie merasa ada hal yang aneh. Mengapa tiba-tiba saja kaisar Long yang dingin bersikap begitu tenang dan tidak dingin seperti sikap biasanya? Dan juga dari ucapan kaisar Long bisa dijelaskan kalau dia datang mungkin karena istrinya yang meminta bukan dia sendiri yang ingin datang. Tidak hanya dia saja tapi semua orang yang mendengar ucapan kaisar Long mengerti maksud ucapan mereka berdua."Jadi, sepertinya tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Kami pergi!" Ucap kaisar Long merangkul istrinya lalu dari tempat mereka berada sosok keduanya menghilang dalam angin. mMel
“Kalian tidak perlu menanyakan hal-hal lain kepada cucuku lagi. Dia memiliki alasan untuk melakukannya dan jika kalian benar-benar merasa ingin tahu alasannya, mari bahas setelah mengusir orang-orang yang datang ke tempat kita.” Ucap kakek Xie Hien memandang ke arah luar dari kekaisaran Xie. Akibat gerakan besar dari Vermilion Bird membuat banyak musuh ataupun teman yang bergerak ke arah wilayah mereka.Swisshh..Benar saja, tidak lama sosok pria berpakaian emas muncul menatap kekaisaran Xie. Auranya juga membuat seluruh orang-orang disana gemetar ketakutan. "Saudara, kamu masih sama seperti dulu. Bagaimana bisa kamu melepaskan tekanan seperti itu pada rakyat Kekaisaran Xie ini? Ayo, tarik kembali auramu." Ucap sosok yang tiba-tiba muncul dengan berdiri di atas pedang terbang. "Itu tidak ada urusannya dengan saudara bukan?" Ucap sosok yang berpakaian emas itu."Ah! Sekte pedang milikku benar-benar tidak sejajar dengan clan jiwamu. Tapi kami lebih peduli dengan hidup rakyat biasa dar
"Kakak Long? Apakah itu kamu?" Tanya Xie Hien menatap Blue Firebird yang juga menatapnya dalam diam. Blue Firebird menggerakkan kepalanya sedikit, saat dia melihat Xie Hien tidak ada tanda-tanda permusuhan padanya. Tapi berbeda dengan Xie Xi'er saat di tatap oleh Blue Firebird jelas ada rasa benci terhadap Xie Xi'er itu sendiri. Bahkan permaisuri Xie tahu ada rasa benci di tatapan Blue Firebird baik pada dirinya ataupun Xie Xi'er itu sendiri. Xie Hien malah memandang penuh harap melihat Blue Firebird tapi tidak ada respon bahkan meski Xie Hien menunggu selama setengah jam. Rrrrrrrr…Blue Firebird pada akhirnya memandang ke langit. Tatapannya seperti berada di luar dari dunia itu sendiri yang bahkan Xie Hien atau dua lainnya tidak dapat mengetahuinya. Di saat itu juga seluruh tubuh Blue Firebird di selimuti oleh api biru, bulu birunya berubah menjadi api biru yang berbeda dari bentuk biasa. RAAAARR…Blue Firebird mengibaskan sayapnya, dia benar-benar ingin keluar dari segel yang tela
"Obat? Kakak, sepertinya kamu yang telah salah minum obat bukan? Dari pikiranmu yang hanya peduli kekuasan mana mungkin mengerti pikiran kakak Long, dia tidak peduli dengan hal seperti kekuasaan. Kekuatan? Itu hanya untuk melindungi apa yang ingin dia lindungi." Jawab Xie Hien menatap permaisuri Xie dengan tajam. Meski itu kakak kandungnya sendiri, menghina Long Chen adalah penghinaan untuk dirinya juga. Apalagi kakaknya yang bahkan belum pernah melihat ataupun bertemu dengan Long Chen secara langsung. Permaisuri Xie menjadi semakin bingung melihat sikap adiknya ini, benar-benar terobsesi dengan pria bernama Long Chen itu daripada dengan dirinya sendiri membuat Permaisuri Xie tidak senang."Apa yang dapat di banggakan dengan makhluk rendahan seperti itu? Adik ketiga, apa kamu berpikir dia bisa mengubah nasibnya sendiri?" Tanya sosok Xie Xi'er muncul dan langsung menghina Long Chen di depan Xie Hien. Padahal dia tahu bahkan kakak tertuanya akan dimarahi oleh Xie Hien saat menghina Long
Di kekaisaran Xie, semua petinggi dari keluarga serta penasehat kekaisaran berkumpul di depan aula istana. Sosok wanita yang berpakaian layaknya kaisar duduk di kursi paling tinggi dalam aula tersebut. Kursi berhiaskan burung api yang menatap langit adalah simbol dari kekaisaran Xie. Mereka berkumpul bukan tanpa alasan, itu dikarenakan Blue Firebird yang baru-baru ini mengamuk menyebabkan beberapa kerusakan di kekaisaran mereka. Serta mengundang beberapa musuh yang berpikir itu adalah kelahiran sebuah artefak. "Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Xie Xi'er pada kakaknya yang diam di kursi kaisar. Permaisuri Xie menatap adiknya dengan pandangan tenang, sekarang dia pun tidak tahu harus melakukan apa. Dan di saat seperti ini juga tidak ada yang dapat membantunya memberi ide, adik kedua yang dia pikir dapat membantu dirinya memikirkan suatu ide pun malah bertanya kembali. Sedikit kesal muncul di hati Permaisuri Xie dengan Xie Xi'er, bagaimana pun adik keduanya ini kuat tapi jug