Long Chen senang melihat pemandangan di bawahnya, perasaan bahagia di setiap orang tua atau keluarga yang anak maupun saudara mereka, membuat hati Long Chen menjadi lega. Tapi masih ada jejak sedih di hatinya karena gagal menyelamatkan mereka yang memilih mati daripada hidup itu. Meskipun ia tahu kalau sekali benih iblis di tanam maka sangat sulit dikeluarkan setelah masuk ke dalam tubuh manusia, tapivtetap saja ia ingin mencoba menyelematkan mereka. Sayangnya, Ia tidak menyangka kalau orang-orang itu memilih mati daripada hidup dengan perasaan bersalah dan rasa malu yang harus mereka tanggung seumur hidup mereka.
"Hidup ini hanya sesaat, dan sebelum berakhir lebih baik melakukan apa yang inginku lakukan. Meskipun aku tidak dapat menyelematkan mereka, tapi setidaknya aku harus memberikan mereka sebuah penghormatan atas pengorbanan mereka semua." Ucap Long Chen yang menatap ke langit biru.
Ia melemparkan sebuah jimat ke istana yang sudah menjadi Padang rumput it
"Kamu!" Wanita iblis itu tidak menyadari kedatangan Qin Jingyi yang tiba-tiba muncul. Dia bahkan tidak merasakan sedikitpun aura ataupun sesuatu yang aneh di sekitarnya. Padahal dia sendiri iblis yang setara dengan ranah ilahi, si wanita sekarang tiba-tiba mencoba menebak siapa Qin Jingyi dan apa tujuannya. "Jangan menebak lagi, aku datang kesini hanya untuk membereskan kamu iblis napsu." Ucap Qin Jingyi membuat si wanita terkejut. "Kamu tahu aku iblis, Bagaimana bisa?" Qin Jingyi hanya tersenyum, tidak lama seekor burung kecil terbang ke arah Qin Jingyi dan turun ke bahunya. Sontak si wanita iblis sadar kalau selama ini Qin Jingyi telah memata-matainya, perasaan buruk tiba-tiba menyelimuti si wanita iblis itu. "Buruk! Ini semua perangkap, Aku harus segera pergi dari sini." Ucap Si wanita menyadari kalau dia tidak dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang ada diluar sekte Daun. "Terlambat!" Ucap Qin Jingyi maju dan memukul si wanita dengan k
Tan Yun tidak menjawab, dia hanya terus melihat pertandingan di arena dengan tenang. Meskipun Master sekte elang marah, dia juga tidak bisa melakukan apa-apa karena dia harus menahan diri jika ingin tidak dicurigai. BOOMMM.. "Ugh!" Murid sekte Daun terlihat terluka karena serangan dari pedang Li Ziin. "Menyerahlah." Ucap Li Ziin dengan senyum dingin. Murid sekte Daun memandang Li Ziin dengan dingin. Tapi dia memang bukanlah lawannya jadi dia hanya bisa melihat ke arah Tan Yun yang juga melihatnya dengan senyum. Tan Yun mengangguk kepadanya yang akhirnya membuat murid sekte daun mengakui kekalahannya dari Li Ziin. "Pemenangnya, Li Ziin dari sekte elang!" ucap wasit yang juga tetua dari sekte Daun. Dia merasa kecewa dengan hasil final tapi tidak dapat mengubah apapun. Meskipun kecewa, tapi enam dari sepuluh besar adalah murid sekte Daun yang sedikit membuatnya terhibur. "Terima kasih atas kemenangannya." Ucap Li Ziin dengan sopan sembari
"Kurang ajar!" Li Ziin yang marah tidak terima dengan ucapan dan menyerang pria yang meledeknya itu dengan serangan pedang elemen tumbuhannya. BOOMMM... "Wanita ini!" Murid-murid lain dari sekte Daun sangat marah melihat Li Ziin yang menyerang teman mereka itu dan bersiap turun dari arena tapi di cegah oleh Tan Yun. Yang membuat mereka langsung mundur dan kembali duduk di tempat mereka lagi. "Diam!" Saat semua murid cemas dengan keadaan senior atau saudara mereka, Long Chen yang tadi diam telah berdiri di depan murid tersebut dengan mengangkat satu tangannya menahan serangan Li Ziin. "Kau masih kasar seperti biasanya." Ucap Long Chen dengan suara dingin menatap Li Ziin. "Kamu, bagaimana mungkin?" "Tidak ada yang tidak mungkin disini. Dan juga apa yang dikatakan saudara seperguruan ini memang benar, aku sendiri yang harus menyelesaikan masalahku denganmu." Jawab Long Chen yang terlihat menatap Li Ziin penuh niat membunuh.
"Hahahaha, mati? Aku tidak akan mati begitu saja." Long Chen sedikit mengerutkan keningnya dan tiba-tiba saat Long Chen sedang berfikir sejenak, Li Ziin melemparkan sebuah botol padanya. Botol itu hancur dan sebuah cairan hijau tiba-tiba tumpah ke baju dan tangan Long Chen. Sontak Long Chen melepaskan genggaman tangannya dari Li Ziin yang membuat Li Ziin langsung menarik pedangnya dan menusuk perut Long Chen. "Hahaha, bagaimana rasanya? Sakit? Dasar pria bodoh!" Ucap Li Ziin melihat Long Chen yang terlihat memasang wajah jelek padanya. "Racun?" Long Chen segera menyadari kalau cairan hijau tadi adalah racun aneh yang membuat energinya tiba-tiba menghilang dan bahkan mata Long Chen tiba-tiba mulai kabur. Perasaan pusing membuat Long Chen tiba-tiba mulai melemah dan tidak dapat menarik pedang di perutnya. "Ini adalah racun paling berbahaya dari suku iblis. Sebenarnya aku tidak ingin menggunakan hal ini kepadamu, sayang sekali aku tidak menduga kalau kam
"Apa hanya itu?" Tanya Long Chen sekali lagi. "Iya, kekuatan dan aku hanya ingin kekuatan. Aku hanya menyesal tidak membunuhmu saat itu! Andai aku membunuhmu mungkin aku tidak akan begini." Jawab Li Ziin yang membuat Long Chen diam untuk sesaat. "Kekuatan? Kekuatan lagi? Kenapa semua orang peduli dengan kekuatan? Apa begitu bagus menjadi kuat tanpa ada kebahagian dalam hidup mereka? Bagaimana mereka hanya peduli dengan kekuatan? Ah...!" Long Chen meraung keras ke langit karena Tidak terima dengan jawaban Li Ziin. "Aku bisa memberimu kekuatan saat itu tapi kenapa kamu mengkhianatiku? Kenapa?" "Long Chen! Kau masih pria bodoh yang lugu sama seperti dulu, dengan kekuatan kita bisa hidup lebih baik dan dengan kekuatan kita bisa melindungi apa yang ingin kita lindungi. Fikiranmu yang berubah-ubah itu membuatku ingin tertawa, padahal selama ini kamu sudah jelas mendapatkan jawaban dari setiap pertanyaanmu itu. Dasar pria bodoh!" Li Ziin tiba-tiba menyadari
Senyuman Li Ziin yang tulus entah sudah berapa lama Long Chen tidak melihatnya?. Panggilan kakak untuknya sudah berapa lama tidak terdengar olehnya? Long Chen merasa kalau dirinya bermimpi, bermimpi hal yang tidak pernah dia inginkan. "Maaf, aku tahu diriku salah melukai hatimu. Tapi, aku juga tidak menyesal dengan apa yang aku lakukan dulu. Aku mohon kepadamu, tolong akhiri penderitaan ayahku. Juga, lupakan aku, kakak bodoh! Dan hiduplah dengan baik. Selamat tinggal kakak bodoh!" Ucap Li Ziin mencoba membelai wajah Long Chen tapi dia sudah kehilangan nafas terakhirnya. Long Chen menggenggam tangan Li Ziin, lalu meletakkan tangannya di pipinya. "Kenapa? Kenapa kamu baru memanggilku? Aku..Aku..! Apa yang harus kulakukan sekarang? Ahhhhh! Dewa kenapa kau menciptakan dunia seperti ini? Kenapa?" Long Chen meraung ke langit dengan penuh emosi. Sakit? kehilangan? Benci? Semuanya ada padanya sekarang. Semua orang disana Memandang Long Chen yang meraung di arena itu
Tiga hari berlalu, dan Long Chen yang tadinya berada di sekte Daun tiba-tiba telah kembali ke kota Yulan. Saat itu matahari sudah mulai terbenam dan Long Chen duduk di samping sebuah peti mati yang ada tubuh dari Li Ziin terbaring di dalamnya. Dalam dua hari, ia juga berhasil menghilangkan racun di dalam tubuhnya dengan mudah akibat penawar yang ada di cincin Li Ziin. Wanita itu mengenakan gaun putih dengan seikat bunga di tangannya. Dan ada senyum di wajah wanita yang terlihat sedang tertidur tersebut. Long Chen memandangi matahari yang akan terbenam itu sambil tersenyum mengingat masa kecilnya disini. "Kakak, indah bukan?" Seorang wanita memegang setangkai bunga memandangi matahari yang akan terbenam. Dan di sampingnya ada pria yang tidak lain adalah Long Chen kecil sedang berbaring malas di bukit yang sama dengan dia duduki sekarang. "Iya, tapi tidakkah kamu bosan melihat matahari disini? Dan juga, jika paman tahu ak
Long Chen masih duduk di puncak yang masih dalam wilayah kota Yulan itu. Ia telah berada disana lima hari sejak Li Ziin di makamkan, Long Chen tidak bergerak disana dan terus berbaring di puncak bukit itu sambil mengingat beberapa kenangannya saat masih kecil. "Betapa indahnya dunia ini jika tidak ada perang." Ucap Long Chen yang berbaring disana. "Itu mungkin sangat indah, tapi itu juga akan menyebabkan dunia ini kesepian." Ucap Raja serigala yang sudah berjalan mendekati Long Chen. "Hahaha, kau benar saudaraku. Tapi, semua yang terjadi disini hanya menguntungkan yang kuat, Bagi yang lemah mereka hanya bisa menjadi makanan untuk yang di atas mereka. Hanya orang-orang yang berdiri di puncak saja dapat merasakan kebahagian yang mereka inginkan. Ini benar-benar sangat lucu untukku!" Raja serigala juga terlihat tersenyum. Mereka berdua memandang langit sambil mengejek dunia dimana mereka tinggal. "T
"Kenapa kamu begitu yakin? Apakah kamu tidak ingin dia hidup?" Tanya Qin Yang dengan marah pada gurunya. "Aku bukan tidak ingin dia hidup. Tentu aku ingin dia hidup bahkan lebih dari dirimu! Aku ingin melihat dia tumbuh besar dengan mata kepalaku sendiri dan aku juga ingin melihat bagaimana cantik serta tampannya anak-anak bocah itu tapi apa? Aku tidak dapat mengubah takdir apapun.." Jawab Qin Fu membentak muridnya dan menyalahkan dirinya yang lemah. Melihat betapa sedihnya Qin Fu membuat Qin Yang merasa bersalah terhadap gurunya ini. Siapa yang tidak sedih di sekte langit sekarang? Semua murid-murid sekte tidak ada yang keluar bahkan tidak ada yang berlatih semenjak lima tahun mereka kembali. Awalnya para tetua ingin menutupi seluruh berita tapi bagaimana bisa itu di tutupi begitu mudah? Murid-murid itu masih dapat mengetahui kalau orang yang berjasa dan membuat mereka masih hidup sampai sekarang adalah Long Chen. Mengorbankan dirinya melawan kaisar naga dan Penguasa pertama dunia Xi
Long Ruolan yang telah mendapatkan kembali ke genangannya bicara perlahan mengenai mimpinya. Dia melihat Long Chen yang sedang bertarung dengan Kaisar naga mengalami kehilangan dari wanita yang dicintainya. Wanita itu juga adalah yang pernah diceritakan oleh Long Chen padanya. Demi melindungi Long Chen, wanita itu rela di tusuk oleh pedang dari seorang wanita yang belum pernah dilihat oleh Long Ruolan. Semuanya diceritakan Long Ruolan hampir persis sama dengan apa yang dialami oleh Long Chen. Hanya saja, perbedaannya Long Chen mengamuk dan menjadi naga hitam yang mengerikan. Dia melihat kalau Long Chen mengamuk dengan gilanya, menghancurkan seluruh yang dilihat dan ada di depan matanya. Tidak sampai disitu saja, dunia yang aturannya dilindungi malah hancur karena amukan Long Chen. "Lalu, apa yang terjadi selanjutnya?" Tanya Hai Mingyue yang juga merasa cemas dengan Long Chen. "Long Chen dia mati. Mati di tangan serangan seluruh dewa dan para kultivator yang tersisa. Di saat terakhir
Sekarang aku punya tugas untukmu. Pergilah ke wilayah ashura dan catat semua yang terjadi disana, jangan pernah keluar dan usahakan untuk tidak ketahuan oleh orang-orang disana. Termasuk dengan tiga Dewi, kamu mengerti?"Tang Shu menjelaskan tugas yang dia berikan pada Tang Nan sambil memberikan buku yang mirip dengan bukunya. Itu adalah pecahan dari buku milik Tang Shu yang sering dia gunakan untuk membiarkan orang-orangnya mencatat semua yang dia perintahkan untuk mereka. "Tuan, apa aku boleh bertanya dulu?" Tampak Tang Shu masih tidak tahu apa misinya datang ke alam ashura yang bahkan dianggap alam tanpa tuan itu. Disana hanya ada kekacauan dan juga pembunuhan setiap hari, bisa dikatakan itu sama dengan sebuah negara bebas yang tanpa hukum sama sekali. Dimana membunuh, membantai, memperkosa wanita, judi bahkan seluruhnya di perbolehkan disana. Tuannya tiba-tiba meminta dia datang kesana bukankah ini sama saja membuatnya menjadi bingung. Apa yang tiba-tiba membuat tuannya tertarik
“Ha? Apa maksud dari ucapanmu itu?” Tanya Long Chen semakin bingung. Vermilion bird tidak dapat menyelesaikan ucapannya dan hanya ingin Long Chen sendiri yang merasakan semua yang terjadi selanjutnya. Long Chen menyadari kalau Vermilion bird telah menatapnya dengan tatapan yang tajam. “Halo!” Sapa Long Chen dengan gugup. “Sudah saatnya kamu merasakan apa itu kehidupan yang baru.” Ucap Vermilion bird menatap Long Chen penuh makna. Long Chen tidak tahu apa maksudnya dan sebelum ia dapat bertanya Vermilion bird memasuki tubuhnya dengan cepat. Saat itulah Long Chen merasakan panas yang membuat tubuhnya terbakar sampai ke tulang-tulangnya. “AHHHH!” Long Chen membuka matanya lebar-lebar karena tidak dapat menahan rasa sakit dari panas vermilion bird yang masuk ke tubuhnya, daging serta organ-organ Long Chen mulai meleleh secara perlahan. Roh Vermilion bird juga ikut masuk ke dalam tubuh Long Chen dan saat Long Chen sudah merasakan sakit karena terbakar, seluruh dagingnya sudah tidak ada
"suami, jangan bersikap seperti itu. Ini wilayah orang lain dan mari bersikap sopan." Ucap Ibu Long Chen yang tampak menegur Kaisar Long dengan sopan. "Ah! maaf, aku salah istriku. Aku benar-benar lupa cara bersikap sopan di hadapan beberapa musuhku. Apalagi aku datang juga bukan karena keinginanku." Jawab kaisar Long dengan begitu santainya sambil tertawa kecil. Mendengar ucapan santai dari kaisar Long membuat permaisuri Xie merasa ada hal yang aneh. Mengapa tiba-tiba saja kaisar Long yang dingin bersikap begitu tenang dan tidak dingin seperti sikap biasanya? Dan juga dari ucapan kaisar Long bisa dijelaskan kalau dia datang mungkin karena istrinya yang meminta bukan dia sendiri yang ingin datang. Tidak hanya dia saja tapi semua orang yang mendengar ucapan kaisar Long mengerti maksud ucapan mereka berdua."Jadi, sepertinya tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Kami pergi!" Ucap kaisar Long merangkul istrinya lalu dari tempat mereka berada sosok keduanya menghilang dalam angin. mMel
“Kalian tidak perlu menanyakan hal-hal lain kepada cucuku lagi. Dia memiliki alasan untuk melakukannya dan jika kalian benar-benar merasa ingin tahu alasannya, mari bahas setelah mengusir orang-orang yang datang ke tempat kita.” Ucap kakek Xie Hien memandang ke arah luar dari kekaisaran Xie. Akibat gerakan besar dari Vermilion Bird membuat banyak musuh ataupun teman yang bergerak ke arah wilayah mereka.Swisshh..Benar saja, tidak lama sosok pria berpakaian emas muncul menatap kekaisaran Xie. Auranya juga membuat seluruh orang-orang disana gemetar ketakutan. "Saudara, kamu masih sama seperti dulu. Bagaimana bisa kamu melepaskan tekanan seperti itu pada rakyat Kekaisaran Xie ini? Ayo, tarik kembali auramu." Ucap sosok yang tiba-tiba muncul dengan berdiri di atas pedang terbang. "Itu tidak ada urusannya dengan saudara bukan?" Ucap sosok yang berpakaian emas itu."Ah! Sekte pedang milikku benar-benar tidak sejajar dengan clan jiwamu. Tapi kami lebih peduli dengan hidup rakyat biasa dar
"Kakak Long? Apakah itu kamu?" Tanya Xie Hien menatap Blue Firebird yang juga menatapnya dalam diam. Blue Firebird menggerakkan kepalanya sedikit, saat dia melihat Xie Hien tidak ada tanda-tanda permusuhan padanya. Tapi berbeda dengan Xie Xi'er saat di tatap oleh Blue Firebird jelas ada rasa benci terhadap Xie Xi'er itu sendiri. Bahkan permaisuri Xie tahu ada rasa benci di tatapan Blue Firebird baik pada dirinya ataupun Xie Xi'er itu sendiri. Xie Hien malah memandang penuh harap melihat Blue Firebird tapi tidak ada respon bahkan meski Xie Hien menunggu selama setengah jam. Rrrrrrrr…Blue Firebird pada akhirnya memandang ke langit. Tatapannya seperti berada di luar dari dunia itu sendiri yang bahkan Xie Hien atau dua lainnya tidak dapat mengetahuinya. Di saat itu juga seluruh tubuh Blue Firebird di selimuti oleh api biru, bulu birunya berubah menjadi api biru yang berbeda dari bentuk biasa. RAAAARR…Blue Firebird mengibaskan sayapnya, dia benar-benar ingin keluar dari segel yang tela
"Obat? Kakak, sepertinya kamu yang telah salah minum obat bukan? Dari pikiranmu yang hanya peduli kekuasan mana mungkin mengerti pikiran kakak Long, dia tidak peduli dengan hal seperti kekuasaan. Kekuatan? Itu hanya untuk melindungi apa yang ingin dia lindungi." Jawab Xie Hien menatap permaisuri Xie dengan tajam. Meski itu kakak kandungnya sendiri, menghina Long Chen adalah penghinaan untuk dirinya juga. Apalagi kakaknya yang bahkan belum pernah melihat ataupun bertemu dengan Long Chen secara langsung. Permaisuri Xie menjadi semakin bingung melihat sikap adiknya ini, benar-benar terobsesi dengan pria bernama Long Chen itu daripada dengan dirinya sendiri membuat Permaisuri Xie tidak senang."Apa yang dapat di banggakan dengan makhluk rendahan seperti itu? Adik ketiga, apa kamu berpikir dia bisa mengubah nasibnya sendiri?" Tanya sosok Xie Xi'er muncul dan langsung menghina Long Chen di depan Xie Hien. Padahal dia tahu bahkan kakak tertuanya akan dimarahi oleh Xie Hien saat menghina Long
Di kekaisaran Xie, semua petinggi dari keluarga serta penasehat kekaisaran berkumpul di depan aula istana. Sosok wanita yang berpakaian layaknya kaisar duduk di kursi paling tinggi dalam aula tersebut. Kursi berhiaskan burung api yang menatap langit adalah simbol dari kekaisaran Xie. Mereka berkumpul bukan tanpa alasan, itu dikarenakan Blue Firebird yang baru-baru ini mengamuk menyebabkan beberapa kerusakan di kekaisaran mereka. Serta mengundang beberapa musuh yang berpikir itu adalah kelahiran sebuah artefak. "Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Xie Xi'er pada kakaknya yang diam di kursi kaisar. Permaisuri Xie menatap adiknya dengan pandangan tenang, sekarang dia pun tidak tahu harus melakukan apa. Dan di saat seperti ini juga tidak ada yang dapat membantunya memberi ide, adik kedua yang dia pikir dapat membantu dirinya memikirkan suatu ide pun malah bertanya kembali. Sedikit kesal muncul di hati Permaisuri Xie dengan Xie Xi'er, bagaimana pun adik keduanya ini kuat tapi jug