"Bukankah ini belum genap 30 hari para generasi muda memasuki alam rahasia? Bagaimana mungkin telah keluar?" Patriark Hie Lin yang memiliki kultivasi Ranah Master Tahap Menengah dan merupakan tuan rumah dari acara terselenggaranya pembukaan alam rahasia di Gunung Gongmu bertanya sembari mengerutkan keningnya."Mungkinkah kita sebelumnya telah salah mengira?" Salah satu Tetua Klan Hie menanggapinya dengan pertanyaan."Itu tidak mungkin terjadi karena aku telah mengkonfirmasi telah dimensi yang telah terbuka itu dan mengamatinya secara mendetail, jika orang-orang yang masuk akan kembali dikeluarkan setelah 30 hari berlangsung," jawab Patriark Hie Lin."Mungkinkah terjadi sesuatu di alam rahasia itu?" Tetua Klan Hie itu berspekulasi."Itu lah yang saat ini sedang aku pikirkan. Kemungkinan memang terjadi hal buruk dalam sana sehingga membuat para generasi muda yang masuk ke dalam celah dimensi dikeluarkan secara paksa sebelum waktu 30 hari!" Patriark Hie Lin pun membenarkannya namun dirin
"Kau sudah kembali, nak?" Tanya seorang pria paruh baya yang duduk di atas singgasana dan di dampingi oleh seorang wanita setengah baya yang masih terlihat cantik. Dia adalah Kaisar Kekaisaran Mu atau Mu Liong beserta dengan sang permaisuri atau ibu dari pemuda yang tentu saja adalah Mu Sang.Mu Sang sudah sampai di Kekaisaran Mu dengan sangat cepat melebihi siapapun yang berasal dari tempat yang sama. Hal itu di karenakan rasa takutnya akan dibunuh oleh Tian Zhao hingga akhirnya dia menggunakan jimat teleportasi yang sangat langka dan berharga. Ya, Mu Sang memang begitu pengecut jika di lihat dari mata sekali memandang oleh semua orang. Namun bagi pemuda itu, inti dari segalanya adalah hidupnya. Dengan dirinya terus hidup maka dia dapat membuat rencana demi rencana untuk mengalahkan musuh-musuhnya, meski dirinya saat ini kabur-kaburan seperti kultivator yang tidak memiliki harga diri.Mu Sang adalah sosok cerdas dan licik. Dia sama sekali tidak menghiraukan slogan lebih baik mati dar
Mu Sang memang merasa sedikit putus asa dengan berita yang dibawa oleh ayahandanya. Dengan keberadaan Istana Suci di belakang Kekaisaran Tian, maka dirinya benar-benar tidak bisa untuk melakukan apapun dalam perencanaannya. Oleh sebab itu, Mu Sang berharap jika calon gurunya atau Tetua Agung Sekte Racun Laoshu Du yang memiliki kebencian sangat besar kepada salah satu dari Petinggi Istana Suci akan memberikan jalan atau rencana lain untuk dirinya sehingga dapat menghancurkan Tian Zhao beserta Kekaisaran Tian-nya."Baiklah, ayahada! Sang'er ingin beristirahat untuk sepekan ini sebelum pergi menuju ke Sekte Racun. Guru Laoshu Du di sana mungkin memiliki jalan keluar yang dapat menghentikan kekuatan dari Istana Suci sehingga kita dapat dengan mudah menghancurkan Kekaisaran Tian," kata Mu Sang yang berniat untuk pergi meninggalkan aula istana guna beristirahat."Pergilah putraku! Kuharap apa yang kau katakan itu benar adanya, sebab Sekte Racun bukanlah sebuah sekte yang kecil dan tidak mem
Tanpa sepengetahuan Tian Lin, seorang pria paruh baya berkumis panjang melintang yang juga ikut dalam antrean panjang memasuki Kota Jawan ada yang melihatnya mengeluarkan lencana Klan Xu dan elemen racun kuat yang membuktikannya. Tatapan mata serius pria itu tidak pernah berkedip dari pemuda bertopeng separuh wajah lalu setelahnya dia mengeluarkan kristal komunikasi untuk menghubungi seseorang.Lekas itu, raut wajahnya kembali seperti semula seolah tidak pernah terjadi hal apapun kepada dirinya. Pria itu lalu membayar biaya masuk sesuai tarif yang ditentukan dan diam-diam mengikuti rombongan Tian Lin memasuki Kota Jawan.***Tian Lin, Long Yuan, Tian Zhao dan Lin Hua terus berjalan memasuki kota dan mencari sebuah penginapan untuk mereka beristirahat. Setelah beberapa saat, akhirnya keempatnya menemukan sebuah penginapan yang cukup mewah dengan nama Penginapan Hierarki, nama yang cukup aneh karena dengan sengaja mengambil cuplikan nama dari Klan Hie tanpa memperdulikan arti sekaligus m
Zheep! Zheep!Wush!Tujuh sosok dengan penampilan serba hitam masa dengan cepat di atas loteng dari setiap rumah atau bangunan yang ada di Kota Jawan tanpa menimbulkan sedikitpun suara. Ketujuhnya tentu saja adalah orang-orang yang berasal dari organisasi misterius yang biasa disebut dengan panggilan Prajurit Ular 01 sampai 07.Setelah mencapai kesepakatan dalam diskusi sebelumnya, Prajurit Ular 01 yang merupakan sosok terkuat memberikan keputusan untuk melakukan penyerangan sesegera mungkin terhadap pemuda bertopeng separuh wajah yang memasuki Kota Jawan dengan menggunakan lencana dari Klan Xu.Dalam waktu singkat, mereka ber 7 sudah sampai di atas Penginapan Hierarki dengan menyembunyikan semua aura keberadaan serta niat membunuh secara rapat-rapat. Setelah dirasa aman dan tidak ada satupun orang yang mencurigai serta merasakan keberadaan mereka bertujuh, Prajurit Ular 01 memberikan perintah, "Baiklah.. PU 05, segera cari tahu kepastian dari tempat yang didiami oleh anggota sisa Kla
Seruan dari Prajurit Ular 01 langsung ditanggapi oleh keenam Prajurit Ular lainnya dengan mengelilingi pemuda bertopeng separuh wajah atau Tian Lin. Mereka semua juga telah mengeluarkan senjata masing-masing yang berupa pedang, tombak, golok, cambuk ataupun senjata lainnya.Masing-masing dari mereka telah mengeluarkan niat bertarung kuat namun dengan santai Tian Lin menanggapinya, "Kalian hanya sekelompok kultivator Ranah Setengah Dewa Tahap Akhir. Memang cukup mengejutkan untuk orang-orang yang ada di Benua Barat yang lemah energi langit dan buminya. Namun tetap saja, di hadapan Sang Dewa Sejati kalian hanyalah sebutir debu yang sama sekali tidak berharga!"Bhuusshh...Setelah mengatakan itu, dengan tanpa ragu Tian Lin meledakkan aura kultivasinya yang berada di Ranah Dewa Tahap Menengah hingga mengejutkan semua orang dari kelompok Organisasi Misterius. Wajah ketujuhnya langsung berubah pucat ketika merasakan terpaan kekuatan sangat kuat menekan mereka."Dia.. D-dia telah memasuki Ra
Setelah menginap satu malam di Penginapan Hierarki, Tian Lin, Long Yuan, Tian Zhao dan Lin Hua pun pergi menuju ke pusat Kota Jawan untuk menemukan portal teleportasi guna mempercepat perjalanan pulang mereka.Dari ketiga orang yang bersamanya, tidak ada yang mengetahui mengenai kejadian hendak di sergapnya mereka oleh orang-orang yang berasal dari Organisasi Misterius. Tian Lin juga belum membicarakannya kepada siapapun, mengingat hal yang paling penting saat ini adalah kembali pulang dan menghadap kepada orang yang selama ini telah menganggapnya sebagai putra kandung mereka.Ya, Tian Lin sudah cukup rindu dengan keduanya, khususnya dengan ibunya, Permaisuri Hiza Ming. Dia memang sejak awal sangat menempel kepada ibunya yang juga sama sekali tidak mempermasalahkan sikapnya itu.Berjalan menyusuri jalanan Kota Jawan, mereka berempat tidak menemukan masalah apapun. Hanya beberapa kali mereka harus berhenti karena Lin Hua yang memintanya sebab dirinya melihat barang bagus yang diperdagan
Di sebuah wilayah yang sangat rahasia yang menjadi tempat markas besar Organisasi Misterius, terlihat sesosok lelaki paruh baya dengan kultivasi Ranah Dewa Tahap Menengah mengerutkan keningnya ketika membaca informasi terbaru dari kristal komunikasi yang di pegangnya.Di hadapan pria itu terdapat sosok berjubah hitam yang sedang berlutut sangat hormat terhadapnya. Ya, dia adalah salah satu dari Tetua Organisasi Misterius yang mengurusi bagian informasi dan komunikasi. Sedangkan sosok yang sejak awal berlutut ialah salah satu anggota atau bawahannya yang membawa berita."Bukankah sebelumnya kelompok Prajurit Ular telah menyampaikan pesan dan diperintahkan untuk mengurusi orang dari Klan Xu itu? Lalu mengapa sekarang kelompok lain juga melapor hal yang sama? Apakah terjadi sesuatu dengan kelompok Prajurit Ular?" Pria paruh baya itu bertanya pada dirinya sendiri sembari memegangi dagunya yang berjanggut sedikit perak."Coba kau hubungi kelompok Prajurit Ular! Tanyakan kepada mereka, apa
"Huh! Jangan pernah berharap kami akan membiarkanmu pergi melewati kami berdua!" Yin-Yin juga berkata dengan sinis sembari membuat kuda-kuda bela diri untuk bersiap-siap menyerang Mogui Long.Hal yang sama juga dilakukan oleh Xu Yuan karena menurut pendapat mereka berdua dengan kehadiran sosok seperti Mogui Long dalam pertarungan tuan muda Ling Tian-nya pasti akan mengganggu dan membuatnya tidak dapat bergerak bebas untuk menghabisi Mogui Hen.Mogui Long menggertakkan giginya kuat-kuat karena merasa begitu kesal dengan kedua orang yang menghadangnya ini. Dengan mata merah yang dipenuhi dengan Niat Membunuh, dirinya lalu melepaskan kekuatan sejatinya dengan tanpa berpikir dua kali lagi. "Pembukaan darah naga! Transformasi Naga Iblis Sejati!" Teriak Mogui Long lalu dari tubuhnya memancar aura yang sangat kuat lalu secara perlahan tubuhnya itu membengkak menjadi sangat besar dan terus membesar hingga berukuran raksasa. GROOOAAAARRR!Hanya dalam waktu kurang dari 10 detik saja Mogui Long
"Ini.." Mogui Hen tidak bisa berkata-kata apapun lagi ketika merasakan kekuatan yang teramat besar memancar dari dalam tubuh Ling Tian. Tubuhnya merasa sedikit bergetar dan tertekan karena pemuda tampan itu tidak hanya meledakkan petir tanpa warna saja, namun dia juga mengaktifkan garis darah Kaisar Naga Bayangan yang kini telah terbuka separuh atau 50%.Bisa dikatakan kali ini Ling Tian benar-benar sangat serius untuk menghadapi Mogui Hen yang telah berani menyakiti Leluhur Tua serta keluarganya.Tatapan mata Ling Tian menjadi sangat tajam seperti Naga Sejati dan pedang pusaka tingkat saint miliknya terkepal dengan sangat erat. Dengan kecepatan tertinggi yang dapat di lakukannya, dia melesat menerjang Mogui Hen untuk menghabisinya.Zheep!Sebagai seorang Dewa Binatang Iblis yang setara dengan pemilik garis darah Dewa Binatang Suci serta kekuatannya yang asli telah mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Akhir, Mogui Hen tentu masih dapat melihat kecepatan Ling Tian yang di luar nalar manusi
Perang yang terjadi di wilayah kekuasaan Klan Huo telah berlangsung selama berhari-hari dengan begitu sengit dan tidak terelakan lagi akan kehancuran di sekitarnya. Nyatanya meskipun Tetua Agung Sekte Racun Laoshu Du telah bergabung dengan Tetua Pertama Organisasi Misterius masih belum dapat menyudutkan Long Yuan yang telah naik ke Ranah Dewa Tahap Akhir. Ini menunjukkan betapa kuat dan hebatnya pemilik dari darah binatang suci Naga Langit yang dulunya menjadi bawahan daripada Kaisar Dewa Ling.Long Yuan dengan tombak pusaka tingkat saint miliknya dapat bertarung imbang dengan kedua orang itu meskipun dirinya lebih condong dalam posisi yang bertahan. Ya, itu sangat wajar karena bagaimanapun dirinya juga seorang kultivator yang memiliki kelemahan dan juga rasa lelah. Dia tokoh yang overpower dan juga tidak dapat mati seperti halnya sang protagonis utama. "Long Yuan, menyerahlah dan hentikan perlawanan sia-siamu itu!" Ujar Laoshu Du dengan senyuman kejam terpancar dari sudut bibirnya.
Leluhur Tua Klan Huo yang identitas aslinya adalah Pangeran Mahkota Kekaisaran Langit Ling Dong menuruti permintaan Xu Yuan dan mundur untuk mengobati luka-luka yang dideritanya akibat pertarungan tidak seimbang dengan Mogui Hen.Sudut bibir Xu Yuan memancarkan senyuman tipis ketika menatap Mogui Hen yang sangat marah oleh aksinya serta kedatangannya yang tiba-tiba ini. Bagaimana tidak? Mogui Hen adalah sosok naga iblis yang terkenal saat kebal terhadap racun namun ketika merasakan racun milik orang satu ini Dia mendapatkan intuisi dari refleks tubuhnya bahwa tubuhnya ini akan dalam kondisi berbahaya ketika terkena racunnya.Selain itu, Mogui Hen juga gagal untuk membunuh Leluhur Tua Klan Huo yang mana adalah tonggak paling penting untuk memenangkan peperangan yang terjadi kali ini.Dengan suara mendalam, Mogui Hen kembali bertanya, "Katakan, siapa kau?"Xu Yuan masih tersenyum dan tidak mengundurkannya sama sekali. Dengan santai atau bahkan lebih terkesan ke arah mengejek Mogui Hen,
Sementara itu di sisi lain, Ling Tian yang sebelumnya menghilang dari hadapan saudara dan saudarinya saat ini sedang terlihat duduk bersila di ruangan khusus yang ada di menara kultivasi Istana Suci sembari memejamkan mata dan menyerap esensi petir yang terkandung di dalam Batu Petir Surgawi.Meskipun elemen petirnya sudah berada di tingkat tertinggi yaitu pada tingkatan petir abadi alias petir tanpa warna, terlihat aura yang memancar dari dalam tubuhnya terus meningkat dari waktu ke waktu dan mendekati penerobosan pada ranah kultivasi Dewa Tahap Akhir.Dia terus fokus dan konsentrasi agar penerobosannya nanti berjalan dengan lancar dan tanpa ada halangan suatu apapun. Ling Tian sangat senang karena dia mendapatkan sebuah sumber daya seperti Batu Petir Surgawi, namun kesenangannya itu tidaklah pada tempat yang tepat karena saat ini posisi dan situasinya sedang tidak memungkinkan baginya untuk berbahagia.Mengingat Klan Huo ternyata adalah anggota keluarga Ling, Ling Tian menjadi sanga
Lima Tetua yang menjadi bawahan dari Mogui Long juga ikut terkejut ketika melihat pasukan yang dibawa oleh Istana Suci untuk membantu klan shandian Huo ini menghancurkan mereka. Namun sudut bibir kelima orang tersebut bersama dengan tuannya memancarkan istrinya tipis karena di seluruh wilayah Klan Huo saat ini telah terpasang susunan formasi array kurungan kutukan darah yang sangat kuat. Butuh banyak kekuatan Ranah Dewa Tahap Akhir untuk menghancurkannya, sedangkan menurut pengetahuan yang ada Istana Suci hanya memiliki satu orang saja yang ada pada tingkatan tersebut dan orang itu tidak lain adalah sang pimpinan tertinggi, Wei Hun."He-he-he.. Bukankah mereka hanya akan dapat menjadi penonton saja, Yang Mulia?" Tetua Pertama Organisasi Misterius bertanya dengan senyuman mengejek."Tentu saja! Bahkan aku dengan kekuatanku saat ini akan sedikit kesulitan untuk menghancurkan susunan formasi array kurungan pengorbanan darah ini. Lalu bagaimana dengan orang-orang bodoh dan lemah yang bera
Di Klan Huo.BOOOMMMM... BOOOMMMM...BOOOMMMM...Situasi yang terjadi di wilayah kekuasaan klan shandian itu benar-benar sangat lah kacau balau. Suara ledakan yang menghancurkan serta meluluhlantahkan sebuah tempat tinggal untuk orang-orang Klan Huo selalu terdengar dan tidak kunjung berhenti.Leluhur Tua Huo Dong atau yang memiliki nama asli Ling Dong saat ini sedang terlihat saling serang dengan sosok pemuda yang memakai pakaian serba hitam seperti assassin yang tidak lain adalah Mogui Hen. Dia terlihat begitu tertekan saat bertarung melawannya meskipun seluruh kemampuan berpedang serta elemen petirnya yang menghancurkan dengan begitu dahsyat telah diarahkan.BOOOMMMM... BOOOMMMM... Trark!DUUUAAARRR!BOOOMMMM... BOOOMMMM...Mogui Hen, dia hanya tersenyum tipis ketika menyaksikan betapa tertekannya posisi yang dialami oleh lawannya. Namun dia tetap meneruskannya hingga dirinya berhasil memperoleh beberapa kesempatan yang membuatnya dapat melukai orang tua terkuat di klan shandian H
"A-apaaaaaa!"Semua orang terkejut secara serentak tanpa terkecuali. Bahkan Wei Hun yang biasanya adalah sosok yang selalu tenang dalam setiap hal kali ini tidak dapat mempertahankannya dan berdiri dari tempat duduknya sebelumnya."Bocah! Kau jangan bercanda!" Long Yuan yang juga merupakan sosok yang berasal dari Alam Dewa sekaligus bawahan langsung dari Kaisar Dewa Ling dan harus terpaksa turun ke Alam Tingkat Rendah untuk menyelamatkan garis darah dan keturunannya agar tidak menghilang sepenuhnya karena terbantai segera bertanya sembari memegangi kerah baju Tetua itu. Auranya yang berada di Ranah Dewa Tahap Akhir bahkan ikut meledak karena kabar ini. Dia tentunya menginginkan kejelasan."Tentu saja saya tidak bercanda, Tuan Long Yuan! Leluhur Tua kami yang biasa di panggil Huo Dong adalah putra mahkota Kekaisaran Langit yang ada di Alam Dewa. Nama Huo adalah nama samaran saja untuk kami, karena beliau takut jika orang-orang yang berasal dari Alam Dewa akan masih memburu keturunan Kai
Bhuusshh...Sebuah aura Ranah Dewa Tahap Menengah yang cukup kuat meledak dari dalam tubuh Tetua mata-mata luar Klan Huo itu yang menandakan bahwa dirinya telah berhasil mendapatkan keberuntungan berupa terobosan kultivasi setelah disembuhkan luka-lukanya oleh Ling Tian menggunakan buah abadi, Buah Bodhi.Tidak lama kemudian, Tetua itu pun membuka matanya dan langsung berdiri menghadap Ling Tian dan saudara-saudarinya seraya menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat."Terima kasih kami ucapkan, Tuan Muda dan semuanya," ucapnya dengan tulus."Tidak perlu terlalu sopan, Tetua! Bisakah sekarang anda menceritakan apa yang terjadi kepada Klan Huo dan siapa sebenarnya sekte dan kekaisaran yang berani menyerang kalian?" Meski sudah tahu mengenai perihal Organisasi Misterius yang menjadi poros semua masalah di Klan Huo, Ling Tian tetap menanyakannya.Wajah si Tetua mata-mata luar Klan Huo itu langsung menjadi suram ketika mendengar pertanyaan yang diajukan oleh pemuda tampan