Home / Fantasi / Kaisar Badai Petir Zera / Chapter 36. Desa Cermai

Share

Chapter 36. Desa Cermai

last update Last Updated: 2024-12-09 14:50:02

Setelah berdiam satu malam di desa Elves yang terletak di Hutan Kesaksian. Enes dan Shazin pun mulai melanjutkan perjalanannya menunggangi qilin setelah berpamitan dengan ras Elves.

Mereka hanya melintasi hutan untuk sampai ke tujuan tanpa melewati jalan yang hanya ditempuh oleh penduduk. Karena, jika mereka melewati jalan yang biasa dilewati penduduk, takutnya akan menghambat perjalanan mereka. Jalan yang mereka tempuh untuk mencapai Hutan Pinus harus melewati hutan Negeri Kuri atau bisa dikenal dengan Desa Jura. Ujung dari desa ini adalah hutan yang luas dan sebagai batas dari Kerajaan Maqdis. Kemudian mereka melewati hutan itu untuk sampai ke Desa Cermai.

Enes dan Shazin harus mencapai Desa Cermai sebelum tiga hari perjalanan. Berkat bantuan qilin yang mereka tunggangi hal itu bisa dicapai. Setiba mereka di hutan desa itu, mereka beristirahat agak sebentar. Dan harus memulihkan tenaganya. Nampaklah aliran sungai kecil berbatu membelah hutan tepat di tangahnya. Enes tidak dapat meli
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kaisar Badai Petir Zera   Chapter 37. Gunung Cimuri

    Hari masih subuh, tapi Enes sudah bangun dan menunggu. Dia membawa semua keperluan untuk memasuki Hutan Pinus. Pakaiannya masih sama dengan yang dikenakan kemarin. Pedangnya diselipkan di antara ikat pinggang. Tak lama kemudian, Shazin pun keluar dari kamarnya dengan semua perlengkapannya."Apa dari tadi kamu menungguku?" Tanya Shazin yang keluar dari kamarnya."Tidak," jawabnya singkat."Kalau begitu, mari kita pergi." Kata Shazin.Mereka pun keluar dari rumah yang disediakan goblin, dan melanjutkan perjalanannya. Sementara itu, para goblin tetap menundukkan kepalanya hingga mereka berdua tidak kelihatan.*Setelah lewat tengah hari, mereka berdua akhirnya sampai di Hutan Pinus. Hutan itu tumbuh subur. Dan di tengah hutan itu, terlihatlah sebuah gunung yang menjulang. Enes menyadari bahwa hutan ini tidak biasa. Ia merasakan banyak energi negatif yang keluar dari hutan.Ada banyak celah jalan yang luas dari hutan, dan banyak jalan yang bisa ditempuh di hutan ini, tapi tidak semuanya a

    Last Updated : 2024-12-12
  • Kaisar Badai Petir Zera   Chapter 38. Kunci Semua Cahaya

    Enes dan Shazin memacu tunggangannya. Selepas dari misi, mereka menyempatkan kembali ke hutan kesaksian dan mengembalikan hewan suci milik Elves. Kemudian berjalan kaki untuk pergi ke akademi, dan mereka membawa anak kecil yang bernama Ryu bersama mereka."Bagaimana kabarmu di desaku?" Tanya Shazin sambil berjalan bersama Enes."Kabarku baik, dan mereka semua juga baik kepadaku." Jawab Ryu."Bagaimana ceritanya, kamu bisa bersama dengan kelompok pemburu itu?" Sela Enes. Ryu pun hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan Enes."Kalau kamu tidak ingin memberitahu kami, tidak apa-apa." Kata Enes sambil menggaruk kepalanya."Anu.. Kami sebelumnya adalah seorang petani di sebuah desa kecil yang bernama Mildar berada di kerajaan Goris. Kami hidup bahagia walaupun memakan apa adanya. Tetapi, ketika perang terjadi antara kerajaan Goris dan Arakat, keluarga kami di bunuh oleh tentara Arakat dan menjadikanku sebagai rampasan dari peperangan. Adapun pemburu kemarin yang tuan bunuh itu, adalah par

    Last Updated : 2024-12-14
  • Kaisar Badai Petir Zera   Chapter 39. Raja Dari Segala Naga

    Malam kelam yang pecahnya getaran hebat dari Hutan Kesaksian membuat Desa Kutau dan Kota Panja dilanda kepanikan. Begitu juga dengan Akademi Bintang. Para murid yang berada di asramanya, terbang berhamburan ke tengah halaman. Karena getaran itu, adalah getaran terkuat yang selama ini mereka ketahui. Tetapi, Enes dan Shazin tidak mengetahui getaran yang terjadi di malam ini. Karena mereka tertidur begitu lelap disebabkan letih dan lelah yang membebani tubuh mereka. Di atas langit luas yang di temani bintang gemintang berkelipan, dan bulan yang menyinari malam. Nampaklah sosok seekor hewan putih bersayap, terbang dengan kecepatan tinggi melintasi cakrawala malam. Terbang dengan gagahnya, kedua sayapnya mempunyai 7 warna yang indah. Kulitnya dipenuhi sisik yang kuat, dan ekornya yang panjang laksana gergaji besar. Ia terbang mengarah ke timur dari kerajaan Maqdis. Di tempat lain yaitunya Hutan Kematian, terlihat juga seekor hewan besar bersayap. Mempunyai warna hitam pekat yang gelap

    Last Updated : 2024-12-15
  • Kaisar Badai Petir Zera   Chapter 40. Kembalinya Harimau Petir

    Setelah semua persiapan selesai, Rukam dan semua instruktur berkumpul dalam ruang perawatan. Enes, Shazin dan semua teman yang lain, ikut serta dalam penyembuhan ini. Racikan dari Bunga Inti Naga dituangkan ke dalam wadah besar yang telah diisi dengan air. Dan sebuah botol kecil yang terdapat saripati dari bunga itupun diminumkan ke Azzumar. Setelah itu mereka merendam Azzumar ke dalam wadah obat itu. Dalam keadaan tubuh yang tidak sadarkan diri yang direndam di wadah obat, Rukam mengalirkan mananya ke dalam tubuh Azzumar. "Ayo alirkan semua mana dan aura kalian ke dalam tubuhnya, mana dan aura kalian akan dinetralkan oleh cairan ini dan jangan takut, tidak akan terjadi apa-apa kepadanya." Perintah Profesor Rukam kepada semua instruktur dan murid yang berada dalam ruang perawatan itu. Mereka pun mengalirkan mana dan auranya ke dalam tubuh Azzumar. Sehingga semua mana dan aura yang berada di sekitarnya meledak kembali, kemudian menyatu dalam tubuhnya dan dinetralkan oleh kalung yan

    Last Updated : 2024-12-15
  • Kaisar Badai Petir Zera   Chapter 41. Perpisahan

    Pagi mulai mengepak. Semua aktivitas sudah berjalan seperti biasa. Baik bagi penduduk, begitu juga pada mereka yang sedang mengasah kemampuannya di akademi. Enes telah bangun dari tidurnya. Dia mendapati dirinya di dalam ruang perawatan, dan penuh dengan perban yang membalut tubuhnya yang terluka. "Apa kamu sudah bangun, Bulan Gelap?" Terdengar suara yang tidak asing baginya sedang menyapanya. "Oh, Harimau Bodoh, kamu sudah sembuh ya?" Jawab Enes. "Hei hei, lihat dulu siapa yang berbaring." Kata Azzumar dengan nada ketus. "Bagaimana keadaanmu saat ini?" Tanyanya. "Sudah mendingan daripada tadi malam." Jawab Enes. "Memangnya siapa kamu lawan, sehingga membuatmu seperti ini?" Tanya Azzumar lagi. "Sesuatu yang kuat," jawabnya singkat. "Bagaimana kalau kita melakukan latih tanding, nanti?" Tanya Enes dengan penasaran. "Tubuhmu aja seperti ini. Hei, aku tidak mau ya dibilang menang nantinya karena kondisimu." Kata Azzumar. "Kita akan latih tanding dua hari lagi di dalam hutan, bag

    Last Updated : 2024-12-15
  • Kaisar Badai Petir Zera   Chapter 42. Hari Kelulusan

    Waktu terus berjalan tanpa henti. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan pun berganti tahun. Tepatnya sudah 11 tahun para murid berada di akademi. Banyak yang sudah lulus dari akademi ini. Dan rombongan pada tahun ini adalah mereka yang mendapatkan perhatian dari seluruh pihak akademi. Baik instruktur maupun para senior darinya. Bisa dikatakan rombongan tahun ini adalah rombongan terbaik di atas yang terbaik. Karena kontribusi mereka menjadi acuan dalam perkembangan dari Kerajaan Maqdis, dan menjadi sorotan dari semua kerajaan yang berada di Benua Cengal. Di ruang serbaguna, telah berkumpul para lulusan dari akademi dan orangtua dari mereka juga berkumpul. Setelah memberikan pengumuman dan penghargaan bagi mereka yang lulus, mereka boleh menetap di akademi sebagai tenaga pengajar atau berkelana kian kemari. Dan bisa juga mengembangkan kemampuan yang mereka miliki untuk sebuah warisan bagi mereka yang menghendakinya. "Azzumar! Apa kamu mempunyai tujuan setelah ini?"

    Last Updated : 2024-12-15
  • Kaisar Badai Petir Zera   Chapter 43. Tujuh Bintang Penyegel Iblis

    Mereka berempat pun tiba di Hutan Kematian. Enes tidak sempat menghindari formasi teleport itu. Sehingga membuatnya datang ke tempat tandus itu bersama dengan Azzumar dan dua rekannya. Adapun Louyi tidak ikut teleport bersamanya, karena ia membantu memberikan buff kepada Shazin dan semua orang untuk menghancurkan iblis dan monster yang menginvasi akademi. "Tsk. Kalian bertiga cukup berani melawanku, Sang Raja Kegelapan ini." Kata Enes. "Kamu bukanlah Raja Kegelapan, kamu hanya iblis yang memakai tubuh temanku, sama seperti kita bertemu untuk pertama kali." Jawab Azzumar dengan melancarkan serangan pertamanya. "Gehaha, aku cukup terkejut bahwa kamu masih bisa hidup sampai sekarang Bocah Petir. Sudah sebelas tahun kita tidak bertemu." Kata Enes sambil menangkis serangan dari Azzumar. "Azzura, Tempest, ayo kita selesaikan iblis ini." Kata Azzumar, dan mengeluarkan kedua pedangnya. "Ayo..." Jawab mereka. Kemudian mereka bertiga melancarkan serangan untuk menghadapi Lucifer yang mema

    Last Updated : 2024-12-15
  • Kaisar Badai Petir Zera   Chapter 44. Pesan Teman

    Seminggu sudah pertempuran terjadi. Setelah kembali dari Gunung Cimuri, Tempest dan Azzura langsung membantu semua rekan yang ikut dalam pertempuran. Akademi Bintang telah hancur dari Kerajaan Maqdis, akibat pertempuran itu. Banyak para rekan akademi yang mati dan terluka. Bukan hanya mereka, tetapi penduduk dan tentara kerajaan juga banyak yang mati dan terluka. Bisa dikatakan, korban yang mati mencapai 10000 jiwa, sedangkan yang terluka mencapai 15000 jiwa. Baik dari murid akademi ataupun dari penduduk dan tentara. Di pihak kerajaan mendapatkan kemalangan yang tinggi dari pertempuran melawan invasi iblis dan monster. Soalnya, raja dari kerajaan Maqdis, mati dalam pertempuran sengit itu. Dia dibunuh oleh 3 kapten iblis ketika pertempuran terjadi. Sehingga Babel Loza langsung diangkat menjadi raja oleh para menteri untuk menggantikan ayahnya. Adapun Shazin dan Louyi tidak mempunyai luka yang parah, namun mereka berdua kehabisan energi karena intensnya pertarungan yang mereka hadapi.

    Last Updated : 2024-12-15

Latest chapter

  • Kaisar Badai Petir Zera   Chapter 56. Demon Slayer

    Zhuan dan Vatsal pun pergi ke arah pintu keluar dunia kecil ini. Setelah mereka berdua pergi, kedua orang itupun langsung memeluk Zera. Zera pun merasa bingung dengan apa yang mereka berdua lakukan. "Kamu telah besar ya, nak." Kata orang itu sambil mengusap kepalanya. "Maaf, kamu siapa? Kenapa aku merasakan sesuatu yang dekat denganmu?" Tanya Zera. "Oh iya, kamu belum pernah melihat kami berdua. Tetapi kami selalu mengawasimu." Kata salah seorangnya lagi. "Namaku Azzumar Rahil, yang dulu terkenal dengan sebutan si Harimau Petir." Kata Azzumar sambil tersenyum ramah. "Dan, aku Louyi Grader, yang dulu disebut dengan Saintes Bintang." Kata Louyi sambil menangis terharu. Mendengar nama itu, Zera pun bingung antara senang dan sedih. "Jangan bercanda, ayah dan ibuku telah lama meninggal akibat melawan pasukan kegelapan." Kata Zera sambil menahan perasaannya. "Kami berdua memang telah lama mati. Ini adalah kehendak yang kami tinggalkan di kalung ruby yang kamu pakai itu, sebelum kami

  • Kaisar Badai Petir Zera   Chapter 55. Tombak 7 Lautan Bintang

    Pertempuran semakin mencekam antara pasukan kegelapan melawan tentara aliansi empat kerajaan. Dromid yang memimpin pasukan iblis di sayap kiri, ditahan Alwen yang melancarkan serangan dengan menyeruduk semua pasukan Dromid. Dromid pun menebaskan pedangnya dengan niat membunuh yang kuat. "Apa menurutmu aku tidak bisa mengalahkanmu, kehendak Gill?" Kata Dromid sambil menyerang dengan enam tangannya. "Iblis sialan, berhentilah memanggilku dengan sebutan itu. Aku adalah Alwen Sang Penguasa Tombak yang akan menghancurkanmu." Jawab Alwen sambil menggerakkan tombaknya menepis serangan Dromid. "Aku akui kamu mempunyai nyali yang kuat, bocah. Tapi itu saja tidak cukup, Teknik Iblis Asura, Enam Pedang Penghapus Cahaya." Dromid pun menebaskan enam senjatanya yang telah dialiri aura hitam pekat ke arah Alwen. "Tak usah kamu banyak bacot, aku akan melawanmu sampai hancur tak bersisa. Teknik Tombak, Tebasan Tujuh Tornado Lautan Mengamuk." Datanglah tujuh pusaran angin yang diikuti air membentuk

  • Kaisar Badai Petir Zera   Chapter 54. Kembalinya Kaisar Iblis

    Peperangan pun tertahan selama seminggu, karena kedua belah pihak telah kehilangan banyak pasukan. Dalam masa itu, Tempest membuka saluran komunikasi ke Istana Tashrif untuk memberi tahu mereka apa yang telah terjadi selama perang. Ia pun memberitahukan semuanya ke putra mahkota, dan bersiap untuk hal-hal yang tidak terduga nantinya. Tempest pun menyuruh semua menteri untuk langsung mengangkat putra mahkota menjadi raja Kerajaan Maqdis. Hal itupun langsung diterima oleh orang yang berada di istana. Besoknya pun diselenggarakanlah penobatan putra mahkota menjadi raja di depan semua penduduk yang telah dievakuasi ke ibukota. Maka dengan resmi diangkatlah Pijai Loza menjadi raja kerajaan ini. * Seminggu sudah berlalu dari gencatan senjata, keluarlah tiga jenderal iblis memimpin pasukannya untuk kembali menyerang pasukan Tempest. Pasukan yang mereka bawa kali ini sangatlah kuat dan mendominasi. Namun, begitu juga dengan pasukan yang berada di pihak Tempest, kali ini Bruq dan dua rekann

  • Kaisar Badai Petir Zera   Chapter 53. Enam Jendral Iblis

    Enes dan Ryu pun ikut serta bersama para iblis dalam melancarkan serangannya untuk menghantam Isaac dan Alwen. Ryu yang telah kembali ke bentuk naganya, mendaratkan serangan yang kuat di arahkan ke Tempest dan Azzura. "Hantaman Cakar Naga Hitam Mengamuk." Naga Hitam Ryu pun memberikan pukulan kepada Tempest dan Azzura yang sedang berada dalam barier untuk memulihkan energi mana dan auranya. "Tidak akan kubiarkan itu terjadi," Alwen pun berlari ke arah mereka. Namun, para iblis menahannya. "Pelindung Kehidupan Ilahi," terbukalah sebuah energi memperkuat barier penghalang dari Tempest. "Ini,,, energi ini sangat murni dan kuat. Apakah Lucia juga datang untuk memberikan bantuan?" Tanya Azzura. "Panah Api Kehendak Phoenix," meluncurlah serangan anak panah yang dibalut mana api yang sangat kuat mengenai sayap kiri Ryu. Kemudian, membakar sebagian kecil dari sayap itu. "Urgh, serangan yang menyakitkan." Kata Ryu sambil mundur ke belakang. Adapun serangan panah itu, juga memberikan dam

  • Kaisar Badai Petir Zera   Chapter 52. Portal Iblis

    Dalam ruang bawah tanah, Rukame telah menarik barier penghalangnya. Karena, semua pewaris kehendak sudah selesai mengultivasi teknik mereka. "Aku rasa, sudah waktunya bagi kalian untuk tampil di panggung sebenarnya. Karena para prajurit kerajaan sudah habis dilumat kegelapan di medan perang. Begitu juga dengan rajanya." Kata Rukame. "Apakah sesuatu telah terjadi ketika kami berkultivasi, senior?" Tanya Bruq. "Benar, peperangan telah terjadi antara Gaffar melawan 4 kerajaan. Sudah lebih satu minggu perang itu terjadi. Kerajaan yang beraliansi dengan Maqdis telah melarikan diri dari peperangan. Sehingga seluruh pasukan kerajaan telah musnah, begitu juga dengan raja dan jenderalnya." Rukame menjelaskan. "Isaac dan Alwen telah berangkat dari tadi untuk mencegah mereka terlalu jauh." Sambungnya. "Kalau begitu, kami akan ikut melawan pasukan Enes," kata Bruq. "Memang harus demikian, jika kerajaan ini jatuh, maka Benua Cengal akan dikuasai oleh kegelapan. Maka dari itu, tolong selamatka

  • Kaisar Badai Petir Zera   Chapter 51. Serangan Jiwa

    Dalam perang yang tidak seimbang itu, Tempest dan Azzura beserta pasukan kerajaan yang tersisa, sudah merasa putus asa. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya pasukan kegelapan mengalahkan jumlah dari pasukan kerajaan yang tersisa. Dan ditambah dengan pasukan aliansi kerajaan melarikan diri dari medan perang. Dalam situasi yang tidak menguntungkan itu, ketika Enes ingin memberikan serangan jangkauan luas yang ditargetkan kepada Tempest, datanglah sebuah serangan yang menepis serangan dari Enes, dan memberikan gravitasi yang kuat. Sehingga membuatnya terjatuh, begitu juga dengan naga hitam yang ditungganginya. * "Apa kamu tidak apa-apa, Pak Tua?" Tanya orang itu sambil membantunya berdiri. "Urgh, kamu siapa, nak?" Tanya Tempest sambil memegang tangannya. "Sihirmu sangat mirip dengan profesor Rukam." Sambungnya. "Maksud anda leluhurku, Pak Tua? Namaku Isaac Radian, seorang penyihir bintang." Jawab Isaac dengan singkat, karena akan ada serangan yang datang kepada mereka. "Nanti kita

  • Kaisar Badai Petir Zera   Chapter 50. Jarak Yang Jauh

    Di ruang bawah tanah, Isaac dan rekannya hampir selesai mengultivasi kitab kuno yang diberikan oleh Rukame. Hal ini ditunjukkan oleh energi mereka yang telah memadat, dan mencapai puncak bintang 10 dalam mana dan aura. Jika mereka berhasil, maka mana dan aura mereka akan menembus batasan menuju Alam Sage. ** Melihat serangannya dibelokkan oleh Kazen, Tempest menyadari bahwa semua jenderal pasukan kerajaan Maqdis yang ikut perang telah mati. Ditambah dengan Raja Babel Loza yang ikut menyusul mereka, semua pasukan militer kerajaan telah mencapai putus asa yang tidak tertahankan. Seolah-olah mereka telah pasrah tentang diri mereka untuk mempertahankan tanah airnya dari invasi iblis dan monster yang dipimpin Raja Kegelapan. "Keinginanmu itu hanya untuk menguasai semua benua ini, bukan?" Kata Tempest. "Kalau kamu sudah tahu, untuk apalagi kamu bertanya, Tempest? Aku akan menguasai seluruh benua ini, dan akan kumulai dari kerajaan ini. Gehaha. Jika kerajaan yang kuat telah jatuh, maka k

  • Kaisar Badai Petir Zera   Chapter 49. Ryu si Naga Hitam

    Dalam aura hitam yang pekat, akhirnya Ryu berubah menjadi makhluk besar bersayap dan mempunyai sisik yang hitam pekat. Adapun tombak miliknya, langsung menyatu dengan tubuhnya. Sehingga membuat sebuah inti naga yang belum matang. Kepakan sayapnya langsung menghempaskan semua pasukan dari Kerajaan Maqdis dan tiga kerajaan yang mendukungnya. "Hei Tempest, Azzura! Apa kamu yakin membiarkannya dan melawanku? Gehaha... Kalau begitu semua pasukan itu, akan binasa lho... Gehaha." Kata Enes dengan suara yang senang. "Dasar bajingan, apa yang telah kamu perbuat kepadanya, sehingga berubah menjadi monster seperti itu?" Tanya Tempest. Getaran yang dibuat Ryu pun semakin kuat ketika ia mengepakkan sayapnya dan terbang ke langit. "Hahahaha, inilah kekuatanku yang sebenarnya. Inilah puncak dari kekuatan itu. Hahahaha." Teriak Ryu sambil terbang. Kemudian dia mengeluarkan nafasnya. Dengan seketika, prajurit yang terkena nafas itupun membeku. Tidak hanya prajurit, monster yang berada di dekatnya

  • Kaisar Badai Petir Zera   Chapter 48. Hancurnya Kota Panja

    Perang masih berlanjut dan berkecamuk dengan sangat hebat. Kedua belah pasukan sudah sedaging peperangan, terdengar bunyi suara pedang saling beradu. Pasukan kerajaan didorong mundur oleh pasukan monster yang menggila."Kazen, aku akan mengahadapimu dengan segenap kekuatanku." Kata Kuo dengan memasang auranya."Aku pun juga begitu, Kuo. Aku tidak menyangka bisa beradu pedang denganmu. Tetapi, pertemuan ini menjadi pertemuan pertama dan terakhir bagi kita." Jawab Kazen dengan mengeluarkan auranya."Maka dari itu, mari kita lakukan salam kenal kita. Gerakan pertama, Tarian Pedang Api Harimau Putih." Kuo pun membuat langkah pertama untuk menyerang Kazen."Aku selalu siap, Tebasan Pedang Api Harimau Hitam." Kazen dengan cepat menangkis serangan pedang Kuo.Pancaran energi dan serangan mereka berdua pun beradu. Setiap pedang mereka berdua beradu, Kazen dan Kuo pun bisa melihat kenangan lama yang mereka alami. Kezen melihat kenangan Kuo, dan Kuo pun menelisik kenangan dari Kazen. Sehingga m

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status