Ketua sekte tak tinggal diam begitu dirinya dihajar oleh rentenir tersebut. Ia segera melayangkan tinjunya, tetapi rentenir itu dengan cepat menangkap tangannya, lalu melemparnya hingga tersungkur ke tanah.
"Ketua sekte!" Ishana menjerit begitu melihatnya tersungkur. Ia segera berlari menuju ketua sekte, namun langkahnya di hentikan oleh salah seorang dari rentenir tersebut. "Mau ke mana, nona manis? Tidakkah menurutmu kami lebih tampan dari pria tua itu?" ujar rentenir tersebut dengan wajah licik sambil merangkul pundak Ishana.Ishana mendorong rentenir itu sekuat tenaga sambil berteriak, "Pergi!"Tindakan Ishana yang menyuruhnya pergi membuatnya menjadi kesal. Dengan kesal, ia melayangkan kakinya untuk menendang Ishana. Namun, serangannya di hentikan dan dibalas langsung oleh Ethan dengan memukul dagu rentenir tersebut.Seketika, ketiga rentenir lainnya terkejut saat melihat salah satu dari mereka dapat dipukul balik oleh seorang pemudSaat fajar menyingsing, Ethan yang masih tertidur lelap tiba-tiba terbangun oleh suara berisik dari ketukan panci. Suara itu semakin keras ketika Ishana menambahkan kekuatannya pada pukulannya. "Bangun! Bukankah calon ketua sekte kita ini mengatakan padaku untuk bangun pagi-pagi dan mengantarnya pergi ke berbelanja? Cepat bangun!" seru Ishana sambil berdiri di atas tempat tidur, terus membenturkan dua panci untuk membuat suara berisik memenuhi ruangan. Tak tahan dengan suara gaduh yang Ishana buat, Ethan segera bangkit dari tidurnya. Melihat Ethan sudah bangun, Ishana berhenti membuat suara itu. "Aku akan menunggu di depan, segeralah bersiap-siap." ucap Ishana seraya meninggalkan ruangan tersebut. Saat matahari mulai terbit, Ethan sudah bersiap. Mereka pun memulai perjalan menuju pasar. Jarak antara sekte Twilight dan pasar terbilang cukup jauh, mereka perlu berjalan satu jam tanpa istirahat untuk sampai. Karena itu Ishana membangunkan Ethan saat fajar. Sesampainya di pasar, mereka
Setelah semuanya telah siap, Nona Elira memulai pertandingan alchemist antara Ethan dan pak Khu Khang. Banyak dari para penonton yang bertaruh pak Khu khang yang akan menang.Mendengar ada yang mengadakan taruhan, Ethan melemparkan kantung uangnya dan memerintahkan Ishana untuk bertaruh padanya dengan semua uang yang ada di kantung itu.Ishana tak yakin keputusan Ethan benar. Karena, di dalam kantung itu ada sembilan koin emas dan beberapa koin tembaga di dalamnya. Jika Ethan kalah, maka ia tak hanya kehilangan harga dirinya, namun juga semua uangnya."Apa kau yakin? Di dalam kantung ini ada koin emas!" ucap Ishana, memastikan ulang.Ethan mengangguk pelan, ia kemudian berkata pada Ishana untuk bertaruh dengan uangnya juga, percaya saja padanya. Ia pasti akan menang "Anak muda jaman sekarang memang mudah sombong. Percaya diri boleh saja, tapi kau harus menyadari kemampuanmu juga." seru pak Khu khang sambil mengeluarkan api oranye pada tu
Ishana mengerutkan keningnya, ia menajamkan pandangannya pada Nona Elira dan menarik pergi Ethan dari tempat itu. Ethan yang kebingungan dengan sikap Ishana menanyakan salahnya, namun Ishana hanya diam dengan wajah cemberut. "Oh iya, aku penasaran dengan jumlah uang dari taruhan yang kita dapatkan tadi?" seru Ethan, mencoba untuk mengalihkan perhatian Ishana. Ishana menyerahkan kantung uang Ethan dengan kondisi yang sangat penuh. "Ini! Kau mendapatkan 256 koin emas dan beberapa koin perak." ucap Ishana dengan nada datar. Ethan memperhatikan sekeliling pasar, dan melihat seorang penjual daging di sana. Ia mengajak Ishana ke penjual itu dan memesan beberapa kilo daging. Melihat Ethan yang memesan banyak, wajah cemberut Ishana berubah menjadi terkejut, ia lalu menghentikannya. Ia mengatakan pada penjual untuk memberikan beberapa potong saja. Tiba-tiba, terdengar suara terompet besar dari kejauhan. Semua orang di pasar itu langsung menepi layaknya sedang memberi jalan pada pahlawan. N
"Tunggu apa lagi?! Ayo cepat serang dia bersama-sama!" perintah pria gemuk itu pada semua orang dibelakangnya.Meskipun masih heran, mereka menuruti perkataannya dan maju bersama-sama menyerang Ethan. Samar-samar, mereka mulai merasakan energi yang Ethan pancarkan, mereka akhirnya paham kenapa diperintahkan untuk menyerang Ethan bersamaan.Meskipun merasakan takut dan terintimidasi. Tapi mereka yakin, jika menyerang bersama mereka pasti menang.Sementara itu, Ethan yang sedang memfokuskan energi kultivasinya pada pedang bumi melihat mereka semua bersamaan ingin menyerangnya.Perlahan, ia mengayunkan pedangnya, menembakkan sayatan besar ke arah mereka semua. Ketiga pria gemuk itu reflek menangkis serangan Ethan dengan palunya hingga retak. Sementara prajurit yang lain telah tewas terbelah.Wajah ketiga pria gemuk itu langsung berubah panik ketika melihat hanya mereka yang masih tersisa. Ethan berjalan mendekati mereka, salah satunya mengat
Ketua sekte dan Ishana yang sedang tidur terbangun karena suara berisik dari pertarungan Ethan dan assassin. Dengan kebingungan, mereka berdua keluar dari kamar dan menuju sumber suara tersebut.Begitu mereka pergi ke halaman belakang, alangkah terkejutnya mereka saat melihat empat orang yang tidak sadarkan diri dengan kondisi terluka, dan Ethan berdiri dengan napas tersengal-sengal, bertumpu pada pedang bumi."Ethan!" Ishana memanggilnya dengan raut wajah cemas, ia berlari ke arahnya lalu memegang pundaknya dengan erat, membantunya untuk berdiri."Ada apa ini?" tanya ketua sekte yang bingung sekaligus cemas. Matanya terbelalak saat melihat empat orang yang terluka dan tak sadarkan diri di depan Ethan. Itu membuatnya khawatir jika mereka adalah orang yang dikirim oleh atasan rentenir yang Ethan bunuh sebelumnya untuk balas dendam. Ia mendatangi Ethan, memeriksa sekujur tubuhnya, apakah ia terluka. Untungnya Ethan tak terluka, hanya kelelahan akib
Keesokannya, mereka semua telah bersiap dan akan berangkat menuju kekaisaran dengan berjalan kaki dan menaiki kereta kuda. Sebelum itu, Ethan memasukkan seluruh harta benda yang ada di dalam ruang harta pada cincinnya. Kemudian, dia menciptakan sebuah tabir besar untuk melindungi sekte dari serangan saat mereka pergi. Setelah itu, mereka berjalan ke kota untuk menaiki kereta kuda menuju kekaisaran. Saat mereka sedang menyewa kereta kuda, Ethan dikejutkan dengan kehadiran nona Elira yang tiba-tiba berada di belakangnya. "Mau kemana kalian?" tanya nona Elira tepat di dekat telinga Ethan. Ethan merasa sedikit merinding, ia menjauh darinya lalu menjawab bahwa ia akan pergi ke kekaisaran untuk mengikuti lomba alchemist. "Lalu, kau sedang ada urusan apa bisa kemari?" tanya Ethan balik. Ketua sekte yang memperhatikan percakapan Ethan dan nona Elira menjadi penasaran. Ia kemudian bertanya pada Ishana apa ia mengenali siapa nona muda yang bercengkrama dengan Ethan. Namun, bukannya menjawab
Tak lama, seorang wanita paruh baya mendekati meja mereka dan meletakan semangkuk sup daging dengan nasi hangat pada atas meja di depannya.Ethan memperhatikan sekelilingnya, tampak banyak sekali pengunjung yang memakan sup itu dengan lahap. Cara makan mereka juga tidak biasa, mereka seperti seekor binatang buas yang baru saja menangkap buruan dan memakannya dengan lahap.Diantara mereka juga, seluruh matanya menjadi putih tanpa terlihat pupilnya sedikitpun. Ethan ingin mengajak ketua sekte dan yang lainnya untuk berhenti makan dan pergi dari sana.Namun, wanita paruh baya datang menghampirinya. "Ada apa anak muda? Apa makanannya tidak sesuai dengan seleramu?" tanyanya dengan wajah tersenyum.Meskipun wanita itu tersenyum, Ethan tak merasakan keramahan padanya, ia malah merasa wanita itu sedikit menyeramkan. Karena tidak ingin merasa dicurigai, Ethan membuat alasan untuk tidak memakan sup itu."Ah maaf bibi, aku lupa memberitahu kalau aku
Tepat ketika Ethan masuk, sekumpul kultivator itu tiba dan beristirahat disana. Salah satu dari mereka melihat gelembung air, seperti ada orang didalam sana.Ia mengatak itu pada teman-temannya, namun mereka mengatakan bahwa itu hanyalah ikan atau katak yang berenang. Salah satu temannya mengatakan padanya untuk tidak menghiraukan hal itu, dan pergi makan bersama sebelum melanjutkan perjalanan.Ethan mendengar percakapan mereka dari dalam air. Jika mereka berencana untuk beristirahat sambil makan, itu pasti akan membutuhkan wantu lama, dan ia tidak bisa menahan napas selama itu.Ia lalu mengalihkan pandangannya ke bagian bawah, tampak seperti ada benda bersinar di dasar sana. Penasaran, ia terus berenang ke dasar untuk menemukan benda itu.Ketika sudah sampai ke dasar, ia tidak dapat menemukan benda itu seberapa banyak pun ia berusaha mencarinya. Ia juga sudah mencapai batasnya, dan memutuskan untuk berenang ke permukaan.Tanpa disadari,
Ethan mengajukan dirinya untuk ikut, ketua sekte, Nona Elira, dan Kael juga mengajukan diri. Namun, setelah melihat tingkatan kultivasi mereka, hanya Ethan yang sudah berada di tingkat tinggi Void Guardian. Karena itu, pemimpin sekte Dragon Warrior hanya memperbolehkan Ethan untuk ikut bersama mereka. Sementara yang lain, ia menyarankan mereka semua untuk beristirahat saja sementara di sekte Dragon Warrior bersama penatua Ying, Ethan juga mengatakan hal serupa, cukup dirinya saja yang ikut diantara mereka. Tak lama, Penatua Kang datang pada pemimpinnya dengan ekspresi serius, "Master, seluruh murid telah bersiap di lapangan untuk menyerang persembunyian para iblis itu." Pemimpin sekte mengangguk, "Kita tidak bisa membuang waktu, ayo!" ia mengajak Ethan untuk pergi menuju halaman tempat para murid sekte Dragon Warrior telah dikumpulkan. Ethan pergi menuju barusan belakang, sementara pemimpin sekte berdiri dihadapan seluruh anggota sekteny
Ethan mengajukan dirinya untuk ikut, ketua sekte, Nona Elira, dan Kael juga mengajukan diri. Namun, setelah melihat tingkatan kultivasi mereka, hanya Ethan yang sudah berada di tingkat tinggi Void Guardian. Karena itu, pemimpin sekte Dragon Warrior hanya memperbolehkan Ethan untuk ikut bersama mereka. Sementara yang lain, ia menyarankan mereka semua untuk beristirahat saja sementara di sekte Dragon Warrior bersama penatua Ying, Ethan juga mengatakan hal serupa, cukup dirinya saja yang ikut diantara mereka. Tak lama, Penatua Kang datang pada pemimpinnya dengan ekspresi serius, "Master, seluruh murid telah bersiap di lapangan untuk menyerang persembunyian para iblis itu." Pemimpin sekte mengangguk, "Kita tidak bisa membuang waktu, ayo!" ia mengajak Ethan untuk pergi menuju halaman tempat para murid sekte Dragon Warrior telah dikumpulkan. Ethan pergi menuju barusan belakang, sementara pemimpin sekte berdiri dihadapan seluruh anggota sektenya lalu berkata. "Hari ini, kita akan pergi m
Usulan Kael disetujui oleh Ethan dan yang lain. Mereka berjalan mendekati pintu gerbang sekte Dragon Warrior yang di jaga oleh dua pengawal. Ethan mendekati salah satu pengawal dan bertanya. "Permisi, apakah kami boleh ikut masuk ke dalam?" Pengawal itu hanya diam, tidak menanggapi perkataan Ethan. Kedua pengawal itu tidak bergerak sama sekali, bagaikan sebuah patung yang dapat bernafas. Tiba-tiba, terdengar suara yang amat keras datang dari pintu gerbang sekte. "Kau boleh berbicara!" Seketika, pengawal yang diam ditanyai Ethan sebelumnya menjawab pertanyaan Ethan. "Maaf, sekte kami tidak terbuka untuk orang asing." ucapnya tegas, lalu kembali diam layaknya patung. Ethan memperhatikan pintu gerbang itu, sekilas memang tampak seperti pintu gerbang biasa. Namun, bila diperhatikan dengan jelas, terlihat sebuah lubang kecil yang diisi sebuah permata pada setiap sudut. Ada enam permata juga yang menempel pada pintu dibagian belakang para pengawal itu. Ethan menjadi yakin, bahwa penga
Kael menundukkan pandangannya, ia murung, hatinya merasa bersalah karena tidak berdaya untuk menyelamatkan orang-orang yang masih bersama para iblis itu.Semua orang melihat Kael dengan perasaan iba. Sebenarnya, mereka juga ingin menyelamatkan orang-orang yang tertinggal di sana. "Apakah tidak ada cara untuk menyelamatkan mereka?" tanya ketua sekte pada Ethan.Melihat, teman-temannya yang tetap ingin menyelamatkan orang-orang tadi, Ethan berpikir sejenak. Ia kemudian mengusulkan untuk segera pergi ke kekaisaran untuk mendapatkan bantuan setelah beristirahat. Mereka semua pun setuju dengan usulan Ethan.Sementara itu, tikus-tikus Vyx masih mencari keberadaan mereka. Binatang itu mencari melalui jejak-jejak bau yang ditinggalkan pada tanah.Beberapa orang yang berhasil kabur akhirnya ditangkap satu persatu, termasuk pria botak yang keluar setelah Kael sebelumnya. Tiba-tiba, hujan turun dengan sangat deras, menyamarkan jejak mereka semua.Akibatnya, tikus-tikus Vyx tidak dapat melanjutka
Setelah tiba, Kael langsung mendorong mereka masuk ke dalam lubang yang ditutupi mantra itu, ia kemudian masuk juga ke dalam. Orang yang mengikuti mereka tadi terkejut, ia langsung berteriak pada yang lainnya."Hei kalian semua! Ada jalan keluar disini!"Orang-orang yang semula berkelahi satu sama lain terdiam. Orang itu masuk ke dalam lubang yang ditutupi mantra, semua orang menatap satu sama lain, menyadari bahwa itu bukan hanya dinding tapi jalan keluar dari tempat itu.Mereka semua langsung berebut masuk, menghajar satu sama lain, beberapa diantaranya ada yang berhasil masuk dan ada pula yang terkapar penuh memar menyedihkan.Sementara itu, Ethan yang berada di depan akhirnya dapat menemukan cahaya jalan keluar. Ia mempercepat gerakannya dan akhirnya keluar bersama ketua sekte dan yang lainnya."Hah!" Ishana bernafas lega. "Akhirnya kita dapat keluar dari sana." lanjutnya sambil memperhatikan sekelilingnya.Tampaknya, lubang keluar itu berada jauh dari tempat tinggal para iblis it
Ketua sekte dan Ishana datang menghampiri Ethan yang sedang saling menampar dengan Kael. "Ethan? Apa yang terjadi di sini?" tanya ketua sekte, menyela perkelahiannya dengan Kael.Raut wajah Ethan berubah gugup saat ketua sekte dan Ishana menghampirinya. Kepribadian yang selama ini ia tunjukkan bertolak belakang dengan kelakuannya sekarang.Namun, bukan saatnya memikirkan hal itu. Saat ini, ia hampir dapat memodifikasi ulang mata melayang yang dibuat oleh ketua sekte iblis. Ia tidak ingin membuat ketua sekte iblis yang tengah menonton mereka menjadi curiga.Ia mendorong ketua sekte sedikit keras hingga tersungkur ke tanah. "Pergi kau pak tua! Kau tidak punya urusan apapun disini!" teriak Ethan lantang dengan raut wajah masam.Kael tak habis pikir saat melihat Ethan mendorong ketua sekte yang tampak tua hingga tersungkur, ia mendatangi ketua sekte."Hei kau! Bagaimana bisa kau mendorong seorang kakek yang lebih lemah darimu?!" tanya Kael te
Dalam sekejap, Vyx mengayunkan pedangnya, memotong leher orang yang berteriak menyemangati tadi. Suasana menjadi hening seketika, gerakan itu sangat cepat, mereka tidak mampu memperkirakannya. Hati mereka bergejolak ketakutan, beberapa diantara mereka ada yang tubuhnya bergetar, dan ada pula yang pingsan. Meskipun demikian, masih terdapat orang-orang pemberani. Ethan, dan temannya yang lain menatap iblis wanita itu tajam. Vyx menunjuk pada lantai di depan mereka. Dalam sekejap, muncul tumpukan jubah yang sama persis mereka pakai sebelumnya. Vyx kembali menatap pada mereka semua, lalu berteriak dengan lantang. "Cepat pakai!" Sekumpulan orang-orang itu berjalan mundur perlahan dan hanya melihat jubah itu dengan tatapan enggan. Mantra yang tertulis pada jubah ini terlihat sangat jelas di bandung sebelumnya, mereka sangat yakin akan menjadi terhipnotis kembali jika memakainya. Melihat kejadian itu, ketua sekte iblis berjalan ma
"Apa kau yakin?" tanya ketua sekte memastikan. Drev mengangguk yakin. Ketua sekte langsung tertawa terbahak-bahak, merasa sangat gembira karena apa yang ia cari telah datang kepadanya. Ia memuji Vyx dan Drev atas kinerja mereka berdua. Kemudian, ia memerintahkan Vyx untuk menuntun jalan ke tempat Ethan berada demi mengambil pusaka Celestia. Di sisi lain, orang yang Ethan buat pingsan dan masukkan dalam cincin dimensinya telah sadar. Orang itu bernama Kael, murid inti dari guru besar Alkemis di Kekaisaran. Kael sangat kebingungan karena tidak tahu sedang berada di mana. Ia hanya melihat sebuah rumah kecil dengan beberapa barang berserakan di sana dan beberapa pohon yang tumbuh di sekitarnya. Ia berteriak sekuat mungkin, berharap dapat menemukan seseorang di sekitar. Namun, suaranya menggema. Itu membuat dirinya semakin bingung. Jika ia berada di alam bebas, mustahil suaranya akan menggema saat berteriak.
Tapi, bagaimana caranya? Seluruh anggota sekte itu tampaknya sangat kuat, tingkat kultivasi mereka juga tak bisa ia ketahui. Terlebih lagi, jika mereka mati, mereka dapat hidup kembali dengan tubuh baru. Ethan terpikir sebuah ide, ia berniat untuk menyamar dan bercampur diantara para kumpulan yang terhipnotis itu. Yang ia butuhkan sekarang adalah sebuah jubah merah hitam yang sama persis. Ketika Vyx dan yang lainnya selesai melakukan pemujaan di depan patung raja iblis dan hendak pergi. Ethan yang sudah menunggu di atas atap langsung turun di belakang barisan terakhir. Ia kemudian menekan titik pingsan salah seorang dari mereka, melepas jubahnya, lalu memasukkannya ke dalam cincin dimensinya . Ethan kemudian memakai jubah itu dan mengikuti kemana Vyx membawa mereka pergi. Namun, Ethan tidak tahu bahwa jubah yang ia pakai juga memiliki mantra yang dapat menghipnotisnya juga. Vyx membawa mereka semua m