Meskipun air matanya terus keluar, Ethan tetap melanjutkan ritualnya. Perlahan-lahan, bagian tubuh suku Althara yang berubah bersinar merah, banyak di antara mereka yang menjerit kesakitan karena merasakan sensasi seperti terbakar pada bagian tubuh mereka yang bersinar.
Beberapa saat kemudian, jeritan yang semula penuh kesakitan berubah menjadi tangisan haru. Bagian tubuh mereka perlahan mulai kembali ke wujud asalnya, mereka akhirnya tidak akan dicap lagi sebagai manusia yang terkutuk.Begitu gerhana bulan selesai, ritual juga selesai dan seluruh penduduk suku yang duduk di depan Ethan semuanya terbebas dari kutukan. Sementara kakek suku dan para petugas pemburu, baik yang masih hidup dan mati tidak terbebas dari kutukan.Meskipun mereka bahagia, tidak bisa di pungkiri mereka semua juga merasa sedih atas pengorbanan kakek suku. Ethan juga terus menangis sejak ritual selesai, ia menyalahkan dirinya dan berpikir seharusnya dirinya menjadi lebih tegas dan te"Temukan! Cepat temukan pembunuh adikku!" Teriaknya dengan air mata yang bercucuran.Sementara itu, Ethan mengambil seluruh barang yang dibawa oleh pria tadi. Di dalamnya hanya ada dua puluh koin emas dan empat koin tembaga, ia juga menanggalkan pakaian pria itu dan memakainya untuk dirinya.Ia kemudian melanjutkan perjalanannya untuk mencari desa terdekat. Setelah berjalan cukup lama, Ethan akhirnya menemukan sebuah desa yang terlihat sangat ramai akan penduduk.Ia segera memasuki desa itu dengan perasaan riang gembira. Ethan pergi menyusuri lebih dalam dan menemukan sebuah penginapan dengan restoran di sampingnya.Dengan penuh percaya diri, Ethan melangkah masuk ke restoran itu. Ia langsung memesan semua menu yang tersedia dan menikmati setiap hidangan. Namun, tindakannya menarik perhatian beberapa orang di sana, dan mulai berpikir bahwa Ethan adalah target yang cocok untuk dirampok.Ketika Ethan sedang asyik menikmati makanannya, tiba-tiba empat pria bertubuh kekar menghampiri dan
Para seniman bela diri itu mencambuk banyak penduduk desa, termasuk penjual buah yang sebelumnya bersama Ethan. Dari kejauhan, Ethan mendengar para seniman bela diri itu mencarinya karena ia sudah memukul cucu kesayangan pemimpin desa.Para penduduk desa yang tidak tahu apa-apa terus dicambuk terus-menerus tanpa henti. Mereka akan terus dicambuk sampai ada yang dapat menemukan Ethan. Karena tidak tega, Ethan pun menampakkan dirinya. Dengan cepat, ia menendang salah satu seniman bela diri yang mencambuk warga hingga terpental dan pingsan."Itu... Itu dia pria yang memukul tuan muda kalian tadi!" seru penjual buah sambil menunjuk ke arah Ethan.Seketika, para seniman bela diri itu langsung bergerak bersama untuk menghajar Ethan. Empat orang diantara mereka berada di tingkat tinggi Spirit Disciple, sementara tiga lainnya berada di tingkat menengah Essence Seeker.Meskipun tingkat kultivasi Ethan lebih tinggi, melawan mereka semua sekaligus tetap membuatnya kewalahan. Empat orang yang be
Ethan tidak memperdulikan hal itu, ia tetap bersikeras untuk ikut ke sekte Twilight bersama Ishana. Ethan juga mengungkit perbuatan baiknya yang telah menyelamatkan wanita itu, kini ia harus membayarnya dengan membawa Ethan ke sekte Twilight.Meskipun Ishana ingin membantahnya, ia akhirnya mengizinkan Ethan berangkat bersamanya. Mereka akan berangkat ke sekte Twilight esok hari. Dia mengatakan pada Ethan untuk mempersiapkan staminanya, karena ini akan menjadi perjalanan yang melelahkan.Keesokan paginya, mereka bersiap-siap untuk berangkat menuju sekte Twilight. Ishana memasukkan beberapa buah liar ke dalam kantungnya sebagai bekal, sementara Ethan tak menyiapkan apa pun karena yakin dapat menemukan makanan apa pun selama ia masih berada di dalam hutan.Namun, dugaan Ethan ternyata salah. Untuk menuju sekte Twilight mereka harus melewati hutan yang dipenuhi bebatuan dan banyak jurang. Ditambah lagi, ia tak dapat menjumpai benda yang dapat dimakan disana.
Dinding segel hancur sesaat setelah Ethan berhasil mematahkan segelnya. Di sana, terdapat sebuah ruangan yang cukup besar, menyimpan banyak sekali benda-benda yang berharga.Ketua sekte yang menyaksikannya langsung di depan matanya menjadi tercengang. Dalam pikirannya, bagaimana bisa orang luar sekte menemukan tempat ini dan mematahkan segelnya.Dalam langkah yang penuh penasaran, mereka bertiga masuk dan berkeliling di sekitaran ruang itu. Ruangan itu berwarna keemasan, dengan banyak sekali artefak berharga yang dilindungi oleh lapisan kotak kaca yang tersegel.Tiba-tiba, ketua sekte berteriak dengan keras, "Ahhh! Tidak, tidak mungkin! Ini benar-benar nyata." ia kemudian menangis dengan keras di depan sebuah pedang yang menancap di tanah."Ada apa ketua?!" Ishana langsung mendatangi ketua sekte begitu mendengarnya berteriak."Ishana..." ketua sekte memeluk Ishana dengan erat. "Sekte kita... Sekte kita memiliki harapan Ishana!"
Ketua sekte tak tinggal diam begitu dirinya dihajar oleh rentenir tersebut. Ia segera melayangkan tinjunya, tetapi rentenir itu dengan cepat menangkap tangannya, lalu melemparnya hingga tersungkur ke tanah."Ketua sekte!" Ishana menjerit begitu melihatnya tersungkur. Ia segera berlari menuju ketua sekte, namun langkahnya di hentikan oleh salah seorang dari rentenir tersebut. "Mau ke mana, nona manis? Tidakkah menurutmu kami lebih tampan dari pria tua itu?" ujar rentenir tersebut dengan wajah licik sambil merangkul pundak Ishana.Ishana mendorong rentenir itu sekuat tenaga sambil berteriak, "Pergi!"Tindakan Ishana yang menyuruhnya pergi membuatnya menjadi kesal. Dengan kesal, ia melayangkan kakinya untuk menendang Ishana. Namun, serangannya di hentikan dan dibalas langsung oleh Ethan dengan memukul dagu rentenir tersebut.Seketika, ketiga rentenir lainnya terkejut saat melihat salah satu dari mereka dapat dipukul balik oleh seorang pemud
Saat fajar menyingsing, Ethan yang masih tertidur lelap tiba-tiba terbangun oleh suara berisik dari ketukan panci. Suara itu semakin keras ketika Ishana menambahkan kekuatannya pada pukulannya. "Bangun! Bukankah calon ketua sekte kita ini mengatakan padaku untuk bangun pagi-pagi dan mengantarnya pergi ke berbelanja? Cepat bangun!" seru Ishana sambil berdiri di atas tempat tidur, terus membenturkan dua panci untuk membuat suara berisik memenuhi ruangan. Tak tahan dengan suara gaduh yang Ishana buat, Ethan segera bangkit dari tidurnya. Melihat Ethan sudah bangun, Ishana berhenti membuat suara itu. "Aku akan menunggu di depan, segeralah bersiap-siap." ucap Ishana seraya meninggalkan ruangan tersebut. Saat matahari mulai terbit, Ethan sudah bersiap. Mereka pun memulai perjalan menuju pasar. Jarak antara sekte Twilight dan pasar terbilang cukup jauh, mereka perlu berjalan satu jam tanpa istirahat untuk sampai. Karena itu Ishana membangunkan Ethan saat fajar. Sesampainya di pasar, mereka
Setelah semuanya telah siap, Nona Elira memulai pertandingan alchemist antara Ethan dan pak Khu Khang. Banyak dari para penonton yang bertaruh pak Khu khang yang akan menang.Mendengar ada yang mengadakan taruhan, Ethan melemparkan kantung uangnya dan memerintahkan Ishana untuk bertaruh padanya dengan semua uang yang ada di kantung itu.Ishana tak yakin keputusan Ethan benar. Karena, di dalam kantung itu ada sembilan koin emas dan beberapa koin tembaga di dalamnya. Jika Ethan kalah, maka ia tak hanya kehilangan harga dirinya, namun juga semua uangnya."Apa kau yakin? Di dalam kantung ini ada koin emas!" ucap Ishana, memastikan ulang.Ethan mengangguk pelan, ia kemudian berkata pada Ishana untuk bertaruh dengan uangnya juga, percaya saja padanya. Ia pasti akan menang "Anak muda jaman sekarang memang mudah sombong. Percaya diri boleh saja, tapi kau harus menyadari kemampuanmu juga." seru pak Khu khang sambil mengeluarkan api oranye pada tu
Ishana mengerutkan keningnya, ia menajamkan pandangannya pada Nona Elira dan menarik pergi Ethan dari tempat itu. Ethan yang kebingungan dengan sikap Ishana menanyakan salahnya, namun Ishana hanya diam dengan wajah cemberut. "Oh iya, aku penasaran dengan jumlah uang dari taruhan yang kita dapatkan tadi?" seru Ethan, mencoba untuk mengalihkan perhatian Ishana. Ishana menyerahkan kantung uang Ethan dengan kondisi yang sangat penuh. "Ini! Kau mendapatkan 256 koin emas dan beberapa koin perak." ucap Ishana dengan nada datar. Ethan memperhatikan sekeliling pasar, dan melihat seorang penjual daging di sana. Ia mengajak Ishana ke penjual itu dan memesan beberapa kilo daging. Melihat Ethan yang memesan banyak, wajah cemberut Ishana berubah menjadi terkejut, ia lalu menghentikannya. Ia mengatakan pada penjual untuk memberikan beberapa potong saja. Tiba-tiba, terdengar suara terompet besar dari kejauhan. Semua orang di pasar itu langsung menepi layaknya sedang memberi jalan pada pahlawan. N
Ethan mengajukan dirinya untuk ikut, ketua sekte, Nona Elira, dan Kael juga mengajukan diri. Namun, setelah melihat tingkatan kultivasi mereka, hanya Ethan yang sudah berada di tingkat tinggi Void Guardian. Karena itu, pemimpin sekte Dragon Warrior hanya memperbolehkan Ethan untuk ikut bersama mereka. Sementara yang lain, ia menyarankan mereka semua untuk beristirahat saja sementara di sekte Dragon Warrior bersama penatua Ying, Ethan juga mengatakan hal serupa, cukup dirinya saja yang ikut diantara mereka. Tak lama, Penatua Kang datang pada pemimpinnya dengan ekspresi serius, "Master, seluruh murid telah bersiap di lapangan untuk menyerang persembunyian para iblis itu." Pemimpin sekte mengangguk, "Kita tidak bisa membuang waktu, ayo!" ia mengajak Ethan untuk pergi menuju halaman tempat para murid sekte Dragon Warrior telah dikumpulkan. Ethan pergi menuju barusan belakang, sementara pemimpin sekte berdiri dihadapan seluruh anggota sekteny
Ethan mengajukan dirinya untuk ikut, ketua sekte, Nona Elira, dan Kael juga mengajukan diri. Namun, setelah melihat tingkatan kultivasi mereka, hanya Ethan yang sudah berada di tingkat tinggi Void Guardian. Karena itu, pemimpin sekte Dragon Warrior hanya memperbolehkan Ethan untuk ikut bersama mereka. Sementara yang lain, ia menyarankan mereka semua untuk beristirahat saja sementara di sekte Dragon Warrior bersama penatua Ying, Ethan juga mengatakan hal serupa, cukup dirinya saja yang ikut diantara mereka. Tak lama, Penatua Kang datang pada pemimpinnya dengan ekspresi serius, "Master, seluruh murid telah bersiap di lapangan untuk menyerang persembunyian para iblis itu." Pemimpin sekte mengangguk, "Kita tidak bisa membuang waktu, ayo!" ia mengajak Ethan untuk pergi menuju halaman tempat para murid sekte Dragon Warrior telah dikumpulkan. Ethan pergi menuju barusan belakang, sementara pemimpin sekte berdiri dihadapan seluruh anggota sektenya lalu berkata. "Hari ini, kita akan pergi m
Usulan Kael disetujui oleh Ethan dan yang lain. Mereka berjalan mendekati pintu gerbang sekte Dragon Warrior yang di jaga oleh dua pengawal. Ethan mendekati salah satu pengawal dan bertanya. "Permisi, apakah kami boleh ikut masuk ke dalam?" Pengawal itu hanya diam, tidak menanggapi perkataan Ethan. Kedua pengawal itu tidak bergerak sama sekali, bagaikan sebuah patung yang dapat bernafas. Tiba-tiba, terdengar suara yang amat keras datang dari pintu gerbang sekte. "Kau boleh berbicara!" Seketika, pengawal yang diam ditanyai Ethan sebelumnya menjawab pertanyaan Ethan. "Maaf, sekte kami tidak terbuka untuk orang asing." ucapnya tegas, lalu kembali diam layaknya patung. Ethan memperhatikan pintu gerbang itu, sekilas memang tampak seperti pintu gerbang biasa. Namun, bila diperhatikan dengan jelas, terlihat sebuah lubang kecil yang diisi sebuah permata pada setiap sudut. Ada enam permata juga yang menempel pada pintu dibagian belakang para pengawal itu. Ethan menjadi yakin, bahwa penga
Kael menundukkan pandangannya, ia murung, hatinya merasa bersalah karena tidak berdaya untuk menyelamatkan orang-orang yang masih bersama para iblis itu.Semua orang melihat Kael dengan perasaan iba. Sebenarnya, mereka juga ingin menyelamatkan orang-orang yang tertinggal di sana. "Apakah tidak ada cara untuk menyelamatkan mereka?" tanya ketua sekte pada Ethan.Melihat, teman-temannya yang tetap ingin menyelamatkan orang-orang tadi, Ethan berpikir sejenak. Ia kemudian mengusulkan untuk segera pergi ke kekaisaran untuk mendapatkan bantuan setelah beristirahat. Mereka semua pun setuju dengan usulan Ethan.Sementara itu, tikus-tikus Vyx masih mencari keberadaan mereka. Binatang itu mencari melalui jejak-jejak bau yang ditinggalkan pada tanah.Beberapa orang yang berhasil kabur akhirnya ditangkap satu persatu, termasuk pria botak yang keluar setelah Kael sebelumnya. Tiba-tiba, hujan turun dengan sangat deras, menyamarkan jejak mereka semua.Akibatnya, tikus-tikus Vyx tidak dapat melanjutka
Setelah tiba, Kael langsung mendorong mereka masuk ke dalam lubang yang ditutupi mantra itu, ia kemudian masuk juga ke dalam. Orang yang mengikuti mereka tadi terkejut, ia langsung berteriak pada yang lainnya."Hei kalian semua! Ada jalan keluar disini!"Orang-orang yang semula berkelahi satu sama lain terdiam. Orang itu masuk ke dalam lubang yang ditutupi mantra, semua orang menatap satu sama lain, menyadari bahwa itu bukan hanya dinding tapi jalan keluar dari tempat itu.Mereka semua langsung berebut masuk, menghajar satu sama lain, beberapa diantaranya ada yang berhasil masuk dan ada pula yang terkapar penuh memar menyedihkan.Sementara itu, Ethan yang berada di depan akhirnya dapat menemukan cahaya jalan keluar. Ia mempercepat gerakannya dan akhirnya keluar bersama ketua sekte dan yang lainnya."Hah!" Ishana bernafas lega. "Akhirnya kita dapat keluar dari sana." lanjutnya sambil memperhatikan sekelilingnya.Tampaknya, lubang keluar itu berada jauh dari tempat tinggal para iblis it
Ketua sekte dan Ishana datang menghampiri Ethan yang sedang saling menampar dengan Kael. "Ethan? Apa yang terjadi di sini?" tanya ketua sekte, menyela perkelahiannya dengan Kael.Raut wajah Ethan berubah gugup saat ketua sekte dan Ishana menghampirinya. Kepribadian yang selama ini ia tunjukkan bertolak belakang dengan kelakuannya sekarang.Namun, bukan saatnya memikirkan hal itu. Saat ini, ia hampir dapat memodifikasi ulang mata melayang yang dibuat oleh ketua sekte iblis. Ia tidak ingin membuat ketua sekte iblis yang tengah menonton mereka menjadi curiga.Ia mendorong ketua sekte sedikit keras hingga tersungkur ke tanah. "Pergi kau pak tua! Kau tidak punya urusan apapun disini!" teriak Ethan lantang dengan raut wajah masam.Kael tak habis pikir saat melihat Ethan mendorong ketua sekte yang tampak tua hingga tersungkur, ia mendatangi ketua sekte."Hei kau! Bagaimana bisa kau mendorong seorang kakek yang lebih lemah darimu?!" tanya Kael te
Dalam sekejap, Vyx mengayunkan pedangnya, memotong leher orang yang berteriak menyemangati tadi. Suasana menjadi hening seketika, gerakan itu sangat cepat, mereka tidak mampu memperkirakannya. Hati mereka bergejolak ketakutan, beberapa diantara mereka ada yang tubuhnya bergetar, dan ada pula yang pingsan. Meskipun demikian, masih terdapat orang-orang pemberani. Ethan, dan temannya yang lain menatap iblis wanita itu tajam. Vyx menunjuk pada lantai di depan mereka. Dalam sekejap, muncul tumpukan jubah yang sama persis mereka pakai sebelumnya. Vyx kembali menatap pada mereka semua, lalu berteriak dengan lantang. "Cepat pakai!" Sekumpulan orang-orang itu berjalan mundur perlahan dan hanya melihat jubah itu dengan tatapan enggan. Mantra yang tertulis pada jubah ini terlihat sangat jelas di bandung sebelumnya, mereka sangat yakin akan menjadi terhipnotis kembali jika memakainya. Melihat kejadian itu, ketua sekte iblis berjalan ma
"Apa kau yakin?" tanya ketua sekte memastikan. Drev mengangguk yakin. Ketua sekte langsung tertawa terbahak-bahak, merasa sangat gembira karena apa yang ia cari telah datang kepadanya. Ia memuji Vyx dan Drev atas kinerja mereka berdua. Kemudian, ia memerintahkan Vyx untuk menuntun jalan ke tempat Ethan berada demi mengambil pusaka Celestia. Di sisi lain, orang yang Ethan buat pingsan dan masukkan dalam cincin dimensinya telah sadar. Orang itu bernama Kael, murid inti dari guru besar Alkemis di Kekaisaran. Kael sangat kebingungan karena tidak tahu sedang berada di mana. Ia hanya melihat sebuah rumah kecil dengan beberapa barang berserakan di sana dan beberapa pohon yang tumbuh di sekitarnya. Ia berteriak sekuat mungkin, berharap dapat menemukan seseorang di sekitar. Namun, suaranya menggema. Itu membuat dirinya semakin bingung. Jika ia berada di alam bebas, mustahil suaranya akan menggema saat berteriak.
Tapi, bagaimana caranya? Seluruh anggota sekte itu tampaknya sangat kuat, tingkat kultivasi mereka juga tak bisa ia ketahui. Terlebih lagi, jika mereka mati, mereka dapat hidup kembali dengan tubuh baru. Ethan terpikir sebuah ide, ia berniat untuk menyamar dan bercampur diantara para kumpulan yang terhipnotis itu. Yang ia butuhkan sekarang adalah sebuah jubah merah hitam yang sama persis. Ketika Vyx dan yang lainnya selesai melakukan pemujaan di depan patung raja iblis dan hendak pergi. Ethan yang sudah menunggu di atas atap langsung turun di belakang barisan terakhir. Ia kemudian menekan titik pingsan salah seorang dari mereka, melepas jubahnya, lalu memasukkannya ke dalam cincin dimensinya . Ethan kemudian memakai jubah itu dan mengikuti kemana Vyx membawa mereka pergi. Namun, Ethan tidak tahu bahwa jubah yang ia pakai juga memiliki mantra yang dapat menghipnotisnya juga. Vyx membawa mereka semua m