Beranda / Romansa / KERASNYA DUNIA! / Tertawa Bersama Mayat

Share

Tertawa Bersama Mayat

Ketika memasuki gang diacara tersebut, kita berdua lesu karena melihat banyak tanjulan yg tinggi tinggi yang menyebabkan motor kita nyangkut,

dan saat nyangkut aku turun mendorongnya dari belakang, ade mengendarai sambil menahan gasnya agar motor tidak mati. Dan temannya, piyan terbaring lemas dimotor.

Tak lama kemudian ada warga yang tidak senang dengan kebisingan motor itu semua sehingga warga itu teriak.

“Matiin motornya berisik!” Dengan kesalnya warga tersebut sambil memegang kayu.

Ketika sesampainya dilapangan, kita parkir dan tak sengaja kita mendapat kawan baru.

Dia adalah Kandes dan teman prianya yang seram, Muka yang penuh dengan tato, kuping dipercing, sudah menjadi ciri khas dari seorang seniman jalanan.

Kita berjamming bersama tanpa ada perbedaan diantara kita. Karena pada dasarnya kita diciptakan sama.

aku mencari warung nasi untuk membeli makanan karena aku merasa kawan kawanku merasa lapar, kita makan berempat dengan nasi 2 bungkus yang ku beli.

tiba tiba teman Kandes melihat temannya berjalan, lalu dipanggil olehnya.

“YAT sini...”, sambil mengangkat tanganya.

Mayat itu seseorang yang humoris, sewaktu ketika dia merasa kehausan tidak ada air dia melihat scooterist anak sekolahan membawa air mineral,

anak itu dipanggil olehnya, “ weii bang, bang bagi airnya bang boleh ga bang, serett nihh ”.

anak sekolahan itu menghampiri mayat dan bilang kepadanya “ ini bang ambil aja gpp, rokoknya sekalian ga bang?”.

Mayat tanpa berbicara lagi mengambil rokok 4 batang dan meminum airnya, dan

mayat bilang “Makasih banyak ya bang, elu emang CS gue dah,”. sambil menepuk pundak anak itu

aku, ade, Kandes, dan temannya Kandes, tertawa terbahak bahak melihat kelakuan mayat,

Satu hal yang membuat aku makin terbahak bahak ialah saat Mayat menceritakan soal dia menemukan seeokor ayam.

Mayat berkata “ eh gue abis isi bensin, gue liat ayam, masa ayamnya gue tangkep kaga kabur, yaudah gue taro aja dibawah tangki, tau dah mabok bensin kali tuh ayam”.

Kandes menjawab “mana ayamnya ”.

“Itu gue taro aja ditepong(box untuk menaruh peralatan hanya ada divespa) gue pindahin dari pada dibawah tangki bensin ”, jawab Mayat.

Saat terik matahari mulai menyerang, aku berusaha untuk membangun atap agar tidak terkena sinar matahari yang panas, Lalu kami tidur bersama, tidak lama aku tidur hanya 2 jam aku melihat Mayat tidur dengan ayam yang diikat dijempol kakinya agar si ayam tidak kabur.

Menjelang sore aku, ade dan Kandes menuju lampu merah dekat gerbang masuk acara, kami bersandar pada pohon melihat orang sombong yang tidak begitu peduli dengan manusia seperti kita yang berpakaian kusam, muka penuh dengan debu jalanan.

Tak lama datang seorang perempuan yang menunggangi vespa tua dengan parasnya yang begitu manis yang membawa sebuah kantong plastik berisikan nasi bungkus.

Dan kami pun dipanggil “ka udah pada makan belum?”.

Tanya seorang perempuan yang menunggangi vespa tua itu.

Kami pun menggelengkan kepala yang berartikan “belum”.

Tak lama kami bicara perempuan tersebut langsung mengambil nasi dari kantong plastik yang ia bawa, dan kami mendapatkan sebuah nasi 1 bungkus yang akhirnya kami makan bertiga dipinggir lampu merah.

Sore menjelang malam pun tiba, Akhirnya aku dan ade pamit dengan Mayat, Kandess, dan teman Kandes yang mukanya penuh dengan tatto.

“bang, ndes, gue ama tias balik duluan yah, nanti kita bakal ketemu lagi diacara selanjutnya”, ucap Ade.

“Oke kawan see you againt ”, Ucap temannya kandes.

Selepas pulang dari acara itu, ade dan aku kembali kerumah masing masing untuk istirahat, kami menghabiskan waktu dengan banyak cara, yaitu, makan bareng, joget bareng, tertawa bareng tidur bareng. Entahlah kita lelah.

Ternyata solidaritas yang mereka lakukan sangatlah besar, dibandingkan dengan yang lainnya, ketika kita mogok, slalu ada yg menolong, ketika slalu berpapasan sesama mesin kanan, tegur teguran,

ketika kita sedang susah ada yang slalu menemani. Tidak seperti teman teman tongkrongan ku. ketika aku sedang tidak punya uang mereka lenyap ditelan bumi, dan jika sedang ada uang tanpa aku panggil mereka muncul.

Yang lebih aku benci ketika aku membawa seorang perempuan kedalam tongkrongan ku salah satu diantara teman ku pasti ada yang slalu nyari perhatian.

“sulitnya apapun keadaan temanilah kawanmu, jangan pernah meninggalkannya”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status