Share

Bab 3

Author: Yazmin Aisyah
last update Last Updated: 2021-10-17 11:58:16

Keluarga Benalu 3

"Loh, itu suamimu kan Nay?"

Aku menoleh, dan nyaris menyemburkan kopi yang baru saja kuteguk. Dari jendela lantai dua food court, dapat kulihat sosok yang sangat ku kenal, Mas Ardan bersama Mama dan adik - adiknya sedang memasukkan barang - barang ke bagasi mobil. Aku memalingkan wajah.

"Iya. Mama mertuaku baru datang kemarin sama adik - adiknya. Mas Ardan izin kerja untuk bawa Mama belanja." Terangku. 

Shandy mengangguk - angguk. Masih mengawasi parkiran dari tempat kami menikmati makan siang.

"Kalau yang itu siapa? Kok mesra banget sama suamimu?"

Aku menoleh, Ikut mengawasi parkiran. Dadaku bergemuruh melihat gadis teman Asti yang bernama Dania itu menempel dengan sengaja di tubuh Mas Ardan. Kelihatannya mereka sedang bercanda. Lalu mereka semua masuk mobil. Lagi - lagi Dania duduk di sisi pengemudi samping Mas Ardan.

Jadi itu bukan taksi online?

Aku membuang pandang dengan wajah memerah.

"Nayma, kamu baik - baik saja kan? Rumah tanggamu baik - baik saja kan?"

Shandy menatapku lekat. Aku memejamkan mata. Menegarkan hati. Belum saatnya membagi semua ini pada orang lain. Aku masih harus memastikannya sendiri.

"Aku baik baik saja Shan. Kami tidak ada masalah. Itu… teman adik iparku."

Shandy mengerutkan kening. Mungkin merasa heran dengan jawabanku yang terkesan ragu. Ah, aku lupa kalau dia telah mengenalku nyaris sepanjang usiaku. 

"Nayma, kamu tahu kan harus kemana jika ada masalah?"

Suaranya sarat tekanan. Aku terdiam.

"Bang Azka menitipkanmu padaku. Ingat. Kami tidak akan diam saja melihat kamu disakiti. Tidak mungkin kalian baik - baik saja sementara suamimu asik bersenda gurau dengan perempuan lain. Dan mertuamu? Astaga! Bisa - bisanya dia membiarkan anaknya yang sudah beristri dekat - dekat perempuan lain. Ck… coba biar kulihat!" 

Shandy bangkit dari duduknya. Aku panik menyadari maksud perkataannya. Gegas, kutarik tangannya kuat.

"Jangan Shan, belum saatnya."

Gadis itu berdiri dengan mata nyalang.

"Apa kamu mau menunggu sampai suamimu benar - benar selingkuh baru kamu akan bertindak? Jangan bodoh!"

Aku lupa betapa garangnya Shandy. Selain berstatus sahabat, dia juga tunangan Bang Azka, Abangku satu - satunya yang sedang bertugas di Natuna. 

"Bukan begitu. Duduklah dulu."

Shandy menghela nafas kesal. Tapi menuruti juga permintaanku.

"Oke, aku akan ceritakan semuanya. Tapi jangan keburu emosi. Jika ini menjadi jalan bagiku untuk lepas dari Ardan, aku ikhlas. Setidaknya, aku punya alasan untuk tidak menyesal. Dan ya. Aku memang butuh bantuanmu."

***

Lagi - lagi, aku disambut rumah yang kacau balau. Ruang tengah penuh aneka shopping bag yang belum lagi dibuka isinya. Kantung - kantung plastik penuh cemilan. Sementara Asti dan Ara tertidur di sofa dengan posisi yang tak nyaman dilihat. Mas Ardan dan Mama sendiri tak terlihat. Mungkin sedang istirahat di kamarnya.

Bik Sum tergopoh - gopoh menyambutku sambil menggendong Aryan yang menangis.

"Loh, anak Bunda kenapa nangis? Mbak Rina gak datang?" 

Aku meraih Aryan dalam gendongan setelah menyerahkan tasku pada Bik Sum. Kubawa Aryan ke meja makan lalu menuang air putih dari dalam kendi, oleh - oleh Shandy dari Jogja. Kebiasaanku setiap pulang kerja.

"Mbak Rina tadi datang Bu. Tapi… tapi disuruh pulang lagi sama Bapak." Suara Bik Sum lirih.

"Disuruh pulang lagi?" Aku menoleh kaget.

"Iya Bu. Katanya Mas Aryan tidak butuh pengasuh lagi karena sudah ada Nenek dan Tante - tantenya disini."

Astaga. Aku memijit kening yang tiba - tiba sakit. Mas Ardan keterlaluan. Tidak seharusnya dia mencampuri apa saja yang boleh dan tidak boleh di rumah ini. Dia sama sekali tak punya hak untuk itu.

Setelah membujuk Aryan dan menitipkannya pada Bik Sum, aku berlalu menuju kamar. Sepertinya aku harus bicara serius. Kudapati lelaki itu baru keluar dari kamar mandi. Sepertinya habis mencukur bulu - bulu halus di wajahnya. Tak kupungkiri, wajah Mas Ardan yang memesona sedikit banyak membuatku bergetar.

'Kuatkan hatimu Nayma, ganteng saja gak cukup. Ingat itu.'

"Kamu mau protes karena aku mecat Rina?"

Dia mendahuluiku bertanya. Aku mengangguk dengan tegas. 

"Ya. Mas tidak seharusnya melakukan itu. Mbak Rina sudah sangat tepat mengasuh Aryan. Sementara Bik Sum sudah punya tugas sendiri."

"Loh, kenapa tidak Nayma? Pengasuh Aryan itu dibayar dengan uangku kan?"

Astaga.

"Mas… apa Mas tidak sadar selama 5 tahun ini tak pernah memberiku nafkah selain uang 1 juta sebulan itu?"

Mas Ardan melengos.

"Ya. Ya. Aku tau. Dan uang nafkah dariku kamu buang sia - sia untuk membayar orang lain menggantikan tugasmu."

"Aku kan harus bekerja, Mas."

"Itu dia." Mas Ardan menjentikkan jemari di depan wajahku. Senyumnya sumringah.

"Kamu membuang nafkah dariku, lalu bekerja dengan alasan memenuhi kebutuhan rumah tangga. Bukankah artinya uang itu hanya berputar - putar saja? Jadi aku anggap saja kamu tak butuh uang dariku. Pecat Rina. Biarkan Aryan diasuh Bik Sum. Lagipula ada Mama dan adik - adikku di sini."

Aku tersenyum sinis.

"Kamu pikir, Mama dan Adik - adikmu peduli dengan Aryan? Sejak kemarin menyapa anakku saja tidak."

"Ah sudahlah Nayma. Kamu harus mengerti mereka sedang euforia merasakan hidup di kota. Di rumah besar dan bagus ini. Nanti juga mereka akan dekat dengan Aryan."

"Aku sudah menerima Mas membawa Mama. Tapi Mas harus tahu batasannya. Kalau Mas terbiasa mengambil keputusan tanpa diskusi dulu denganku, jangan salahkan aku kalau melakukan hal yang sama."

Mas Ardan mendekatkan wajahnya. Pandangan matanya tiba - tiba garang. Jantungku berdegup kencang. 

"Kamu mengancamku, Nayma?"

"Aku hanya belajar darimu."

Mas Ardan tertawa sinis. Dijauhkannya kepalanya. Aku menarik nafas lega. 

"Oh ya, mulai bulan depan, tidak ada lagi uang nafkah untukmu. Aku mau kredit mobil. Jangan lupa sisanya kamu yang bayar."

***

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Fiiz Hap
hanya menempel terus
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Seenak perut lu aj lu manusia kere
goodnovel comment avatar
Anita Ratna
Suami durjana
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • KELUARGA BENALU   Bab 4

    Keluarga Benalu 4"Asti, Ara. Bangun!"Aku menggebrak gebrak meja keras. Kedua gadis itu bangun dengan gelagapan."Ada apa sih Mbak? Ngagetin aja." Sungut Ara. Direbahkannya kembali badannya di atas sofa. Sementara Asti duduk sambil menguap. Kutarik kembali tangan Ara, memaksanya duduk."Bereskan semua kekacauan yang kalian buat ini. Aku gak mau tahu sejam lagi semua harus bersih.""Astaga. Mbak kayak apaan aja. Kan ada Bik Sum. Apa gunanya punya pembokat kalo kerjaan rumah masih kita juga yang ngerjain." Cetus Asti tanpa sopan santun.Aku mendesis. Darahku rasanya mulai naik ke u

    Last Updated : 2021-10-17
  • KELUARGA BENALU   Bab 5

    Keluarga Benalu 5Aku menikmati sarapan dalam diam. Segelas jus buah dan setangkup roti isi sudah cukup untukku. Di hadapanku, ada dua porsi sarapan yang sama, yang kutujukan untuk Mas Ardan dan Mama."Hanya ini sarapannya?" Mama tiba - tiba sudah ada di hadapanku.Aku mengangguk."Ya Ma. Silakan dimakan."Mama mendengus. Diamatinya roti di piring dengan raut kesal."Mama tidak suka roti. Dan kenapa cuma 2 porsi? Kamu tidak menyediakan sarapan untuk adik - adikmu? Mana Bik Sum? Dasar pembantu tidak tahu diri. Jam segini masih tidur. Bik Suuummm…!"

    Last Updated : 2021-10-17
  • KELUARGA BENALU   Bab 6

    Keluarga Benalu 6Suara cekikikan dari lantai bawah membangunkanku. Aku melirik jam di atas nakas. Pukul 11 malam. Kelelahan telah membuatku tertidur tanpa sadar di kamar Aryan, memeluk bantal mcqueen kesayangannya. Mas Ardan pasti sudah pulang. Sejak Bik Sum pergi, dia meminta kunci cadangan agar tak perlu membangunkanku jika pulang malam.Perlahan aku keluar. Dari lantai atas dapat kulihat pemandangan di ruang keluarga. Ara yang tertidur di sofa. Entahlah kenapa anak itu suka sekali tidur di sofa padahal ada kamar yang sudah kusediakan. Lalu Asti yang tengah bermain gawai. Dan… Dania, yang tengah duduk tak jauh dari Mas Ardan. Mereka ngobrol sambil tertawa - tawa."Astaga. Anak gadis siapa tengah malam gini masih bertamu di rumah orang?"&n

    Last Updated : 2021-10-17
  • KELUARGA BENALU   Bab 7

    Keluarga Benalu 7"Aku tidak ada hubungan apa - apa dengan Dania, Nay."Mas Ardan berusaha menenangkanku. Entah apa yang membuatnya melunak, tidak membentak dan membabi buta seperti biasanya. Mungkin dia memikirkan cicilan mobil yang dia pikir akan kubayar. Enak saja batinku. Biasanya jika Mas Ardan marah, aku harus merelakan beberapa barang di rumah hancur karena dia banting. Piring, gelas, vas bunga. Apa saja yang bisa dia raih."Ah, memangnya kenapa kalau kami dekat dengan Dania? Lagipula Dania itu pemurah. Tidak pelit. Dan dia juga sekarang sudah kaya." Desis Asti.Aku menatap semua yang duduk di meja makan. Sengaja ku kumpulkan mereka semua untuk pertama kalinya setelah 2 minggu nyaris membuat rumah

    Last Updated : 2021-12-02
  • KELUARGA BENALU   Bab 8

    Keluarga Benalu 8Rate 21+Aku menatap wajah tampan itu lewat layar handphone milik Shandy. Rasa haru menyerangku mengingat sudah 6 bulan lamanya kami tak bertemu. Bang Azka mirip sekali dengan Almarhumah Ibuku. Terutama sorot tajam matanya yang selalu melembut tiap kali bicara padaku. Ya. Dia telah merawatku hampir sepanjang umurku. Ibu meninggal dunia saat aku kelas 6 SD. Ayah yang sibuk dengan bisnisnya seringkali terpaksa meninggalkan kami berdua bersama beberapa ART saja. Dia mengerti diriku bahkan lebih dariku sendiri."Kenapa matamu sembab? Kamu habis menangis? Apa yang dilakukan Ardan padamu?"Pertanyaannya bertubi - tubi. Aku tertawa."Aku me

    Last Updated : 2021-12-02
  • KELUARGA BENALU   Bab 9

    Keluarga Benalu 9Pintu depan yang memang sejak tadi sengaja tak ku kunci, untuk berjaga - jaga atas kemungkinan terburuk, kini menjeblak terbuka lebar. Shandy diikuti dua lelaki berbadan tegap dan kekar masuk dan langsung menghampiri kami. Shandy berdiri di depanku, memposisikan dirinya dengan sikap melindungi. Sementara dua lelaki tadi berdiri di sisi kiri kanan kami."Berani sekali kau menyentuh adikku! Dasar lelaki baj*ngan!" Bentak Shandy.Wajah Mas Ardan merah padam. Ditatapnya aku dengan pandangan menghakimi."Jadi kau merencanakan semua ini, Nayma? Kau sengaja memasang kamera untuk memata - mataiku? Kau berkomplot dengan Shandy untuk menjebakku!"

    Last Updated : 2021-12-04
  • KELUARGA BENALU   Bab 10

    Keluarga Benalu 10Dari teras rumah yang berjarak sekitar 10 meter ke pintu gerbang, dapat kulihat Mama, Asti dan Ara menggedor - gedor pagar dengan ribut. Pak Hasan, satpam yang biasa berjaga memang sengaja kuberi cuti. Aku tak ingin terlalu banyak orang mengetahui kemalanganku. Rasanya memalukan kalau sampai banyak orang tahu aku suamiku membawa selingkuhannya ke rumah, lalu bercinta di kamarku. Mas Ardan sendiri entahlah apakah masih punya malu atau tidak.Aku menyuruh Bik Sum membuka gerbang sebelum para tetangga berdatangan. Suara gedoran pagar dan teriakan mereka benar - benar merusak suasana."Astaga! Kenapa lama sekali? Kau mau membuat kami mati kepanasan?" Cecar Mama begitu menginjakkan kaki di teras. Mereka bertiga menghempaskan tubuh di sofa dengan waj

    Last Updated : 2021-12-04
  • KELUARGA BENALU   Bab 11

    Keluarga Benalu 11Dania duduk di sofa dalam ruanganku sambil matanya tak henti celingukan. Mungkin dia heran bagaimana manajer sepertiku punya ruangan pribadi semewah ini. Apalagi melihat sikap Diva sekretarisku yang penuh hormat."Jadi apa yang membawamu kemari?""Aku tidak mau mengurus mertua dan adik - adik iparmu. Tolong bawa mereka pulang, Mbak."Aku tertawa."Aku dan Mas Ardan akan segera bercerai. Dan jika kalian menikah, mereka akan jadi keluargamu juga. Belajarlah menerima itu.""Tidak bisa, Mbak. Aku hanya menginginkan Mas Ardan. Aku tak sekaya Mbak. Tak bisa mengurus keluarg

    Last Updated : 2021-12-04

Latest chapter

  • KELUARGA BENALU   BAB 50

    Keluarga Benalu S2.50 Pagi buta itu, rumah mewah Nayma sang pemilik hotel bintang lima di Bandar Lampung bak dalam adegan film silence of the lamb. 3 mobil polisi, dua ambulans terparkir di sana, lengkap dengan suara sirinenya yang memecah keheningan di subuh yang dingin. Para tetangga yang penasaran berbondong bondong datang, lalu mengintip dari sela pagar. Tak banyak yang mereka dapat karena polisi membarikade rumah itu. Orang kaya memang kerap mendapat fasilitas privacy yang eksklusif. Markus dan Mama dibawa ke Rumah sakit dengan pengawalan ketat polisi. Mereka hanya pingsan saja meski kondisi Markus cukup mengkhawatirkan. Sementara Bik Sum yang ditemukan pingsan di sela rumpun tanaman samping, mulai siuman. Nayma memeluk wanita setengah baya yang sudah dianggap Ibunya sendiri itu. Tadi dia begitu cemas menyaksikan

  • KELUARGA BENALU   BAB 49

    Keluarga Benalu S2.49Nayma tercekat melihat siapa yang muncul di pintu kamarnya. Mama menyeringai dengan sinis, tatapannya buas seperti singa yang melihat mangsa yang tak berdaya. Nayma berpikir cepat. Dia menarik anak kunci, lalu menutupnya dari luar. Apapun yang terjadi, dia tak boleh mempertaruhkan keselamatan Aryan. Dicabutnya kunci itu, lalu dimasukkannya ke dalam saku celananya panjangnya yang berresleting."Mama mau apa?"Nayma belum melihat ada orang lain di antara mereka. Lelaki itu diam bersembunyi, menunggu instruksi. Tapi tampaknya Mama masih ingin bermain main dulu."Kau pikir mau apa memangnya? Hemm… sayang sekali rumah sebagus ini harus kalian tinggali bertiga. Seandainya kau

  • KELUARGA BENALU   BAB 48

    Keluarga Benalu S2.48Nayma tertegun menatap Abangnya yang datang tanpa pemberitahuan. Rasa rindu membuatnya tanpa malu lari ke pelukan lelaki itu, satu satunya keluarga yang dia miliki. Azka telah dipindahtugaskan ke sini. Mereka boleh merasa lega, karena Nayma si ceroboh punya banyak punggawa yang menjaganya. Meski dia sendiri kini merasa mampu melindungi diri sendiri setelah rutin ikut Latihan tinju."Kamu baik baik saja kan?" Azka menatapnya.Nayma mengangguk."Semua orang sibuk menjagaku, Bang. Mana mungkin aku tidak baik baik saja."Azka tertawa, "Makanya, berhentilah bertindak ceroboh. Kau ini benar benar magnet yang mengundang baha

  • KELUARGA BENALU   BAB 47

    Keluarga Benalu S2.47Mama merapatkan jaket Hoodie nya. Udara malam di musim menjelang penghujan justru terasa gerah. Namun dia bertahan. Dirapatkan nya tubuhnya pada tiang listrik, berdiri di balik bayangannya. Matanya lekat mengawasi rumah mewah itu.Dulu, dia pernah bermimpi tinggal di sana, menjadi nyonya besar yang hidup bergelimang harta. Dilayani seorang pelayan pribadi sementara para pelayan hilir mudik menyiapkan kebutuhannya. Impiannya nyaris saja jadi kenyataan seandainya sang menantu durhaka tidak berontak. Bagaimana bisa Ardan terkecoh oleh wajah cantiknya yang lugu? Nyatanya dia tak selemah yang dikira. Dia bahkan licik sekali. Ardan anaknya akhirnya berakhir di penjara karena dia. Bahkan Asti harus pula mencicipi dinginnya lantai penjara, juga karena dia.

  • KELUARGA BENALU   BAB 46

    Keluarga Benalu S2.46"Bagaimana bisa polisi datang ke rumah?!" Seru Heru berang ketika Mama mengubunginya lewat telepon. Dia belum pulang setelah mengantar 'barang' kemarin. Rekan kerjanya mengajaknya membicarakan banyak hal penting. Bisnis sampingan yang menggiurkan."Nayma lapor polisi…""Lapor apa maksudmu? Bicara yang jelas!""Nayma pernah melihat Asti bersama gadis yang hilang itu. Yang ditayangkan di TV.""Aarggghhh… bodoh sekali si Asti itu. Sudah kubilang jangan berkeliaran setelah ketemu sama barangnya. Polisi menemukan apa?!""Tidak ada. Tapi…

  • KELUARGA BENALU   BAB 45

    Keluarga Benalu S2.45Heru tergesa gesa menyiapkan mobilnya yang lain. Kali ini mobil Avanza hitam yang tak mencolok di malam hari. Garasi rumah itu besar. Selain Fortuner putih dan Avanza hitam ini, sebuah Pajero sport berdiri gagah, menunggu di pakai. Setelah memanaskan mobil, lelaki itu menuju halaman samping, membuka pintunya dan menyorotkan lampu senter yang dibawanya."Sudah waktunya kita pergi."Sebuah suara mengerang lemah terdengar. Heru mendekati asal suara. Di sudut ruangan beralas sebuah kasur busa tebal, seorang gadis berambut ikal sebahu, terduduk dengan kaki dan tangan terikat. Mulutnya tertutup oleh lakban hitam."Aku akan membuka lakban di mulutmu. Tapi jangan coba coba teria

  • KELUARGA BENALU   Bab 44

    Keluarga Benalu S2.44Shandy dan Fika tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya ketika kabar itu disampaikan. Mereka memeluk Nayma erat. Fika bahkan menangis haru, berkali kali mendoakan kebahagiaan untuk sahabatnya itu. Sementara Shandy yang tetap tomboy meski sudah jadi seorang Ibu, tertawa tawa sambil menimang Alesha."Jadi kapan kira kira teman kita yang cantik ini akan jadi pengantin?"Nayma tertawa. Wajahnya memerah mendengar kata 'pengantin'. Oh, sungguhkah itu akan jadi kenyataan?"Krisna harus menemui Bang Azka dulu. Kali ini aku akan menuruti semua penilaiannya.""Oh, tentu saja suamiku akan merestui. Dia dapat kabar selama 2

  • KELUARGA BENALU   Bab 43

    Keluarg Benalu S2. 43Berita orang hilang hari ini menguasai layar televisi. Dua orang gadis dari tempat yang berbeda di daerah Lampung menghilang setelah sebelumnya pamit pergi pada orang tuanya. Dan dua gadis ini bukanlah yang pertama. Sebulan lalu, tiga orang gadis juga dinyatakan hilang dalam waktu yang berdekatan. Sampai kini belum ada satu jejakpun yang bisa dilacak untuk mencari keberadaannya.Nayma bergidik menyaksikan berita itu. Gadis gadis lugu dan polos yang berasal dari desa dan baru mengenal dunia Maya. Ada indikasi mereka berkenalan dengan seseorang di media sosial, bercakap cakap intens lalu berlanjut ke pesan WhatsApp. Tak lama mereka menghilang. Apa yang terjadi dengan mereka? Pergi secara sukarela ataukah mereka menjadi korban kejahatan seperti Rina?

  • KELUARGA BENALU   SEASON 2 BAB 2

    Keluarga Benalu season 2.2"Ayahku bukan penjahat!"Nayma tersentak bangun mendengar suara Aryan berteriak dalam tidurnya. Lekas dia memburu tubuh Aryan yang tertidur di sebelahnya. Nafas anak itu naik turun dengan cepat. Peluh membanjiri dahinya. Oh, dia mimpi buruk. Bisik Nayma sedih. Apakah yang terjadi di sekolah sampai sampai kesedihannya terbawa mimpi?Aryan kini terisak. Nayma memeluknya, membisikkan kata kata yang menenangkan. Ingatannya melayang pada Mantan suami yang kini tengah menjalani hukumannya di penjara."Kenapa kau melakukan semua ini, Mas? Tidak kah kau memikirkan Aryan?" Tanya Nayma usai hakim mengetuk palu. Lelaki itu hanya diam menunduk.

DMCA.com Protection Status