Keluarga Benalu 36
"Aku mencoba memperbesar gambarnya. Lelaki itu kurus dan bercambang. Agak sedikit susah mengenalinya. Tapi kurasa… dia memang Ardan."
Jantungku berdebar - debar mendengar perkataan Krisna. Kuamati wajah samar - samar lelaki di layar laptop itu. Rambutnya tertutup oleh topi hitam yang dibenamkannya dalam - dalam. Dia memiliki cambang yang tumbuh agak lebat. Aku ingat Mas Ardan memang memiliki cambang ini, seandainya saja dia tak bercukur beberapa hari. Tapi apa yang terjadi dengan kakinya?
"Kurasa dia memang Ardan." Suara Shandy menimpali. Mereka berdua kini menatapku. Aku menarik wajahku dari layar laptop.
"Aku… aku tidak yakin. Tapi… tidak ada salahnya kita berhati - ha
Keluarga Benalu 37Suatu keajaiban Dania terbangun dari komanya justru ketika keluarganya nyaris menyerah. Kami semua menunggu di depan ruang ICU dengan hati cemas. Kulihat kakak perempuan Dania yang tadi memintaku melepas alat - alat penopang kehidupannya, terus berurai air mata. Dia tak henti mengucap terimakasih padaku karena tak mengabulkan permintaannya.Aku terpekur. Membayangkan kemanakah Sukma Dania selama ini berkelana.Pintu ruang ICU terbuka. Serombongan dokter keluar dengan wajah cerah. Bagi para malaikat penolong itu, tentu ini adalah sebuah keajaiban besar."Luar biasa. Daya juangnya sangat tinggi. Dania membaik dengan cepat. Kita akan memindahkannya ke ruang rawat biasa."&nb
Keluarga Benalu 38Tubuh berlumuran darah itu bergerak sedikit. Aku ikut gemetar menyadari tanganku lah yang melakukannya. Setelah melempar batu bata di tanganku, aku merosot jatuh bersandar di tembok, di sisi kanan gerbang. Ya Tuhan, apakah aku telah membunuhnya? Membunuh Ayah anakku?"Nay… Nayma…"Masih bisa kudengar suaranya yang lemah. Memanggil namaku. Kepalaku yang berdenyut karena jambakannya tadi mulai berputar. Aku tak boleh pingsan. Tak boleh…Suara gerbang di dorong dari luar terasa bagai dari alam lain. Tak lama, dua buah mobil masuk ke pekarangan rumahku. Shandy dan Krisna melompat dari mobil pertama, berlari memburu menghampiriku.
Keluarga Benalu 39Kami tergesa - gesa menyusuri lorong rumah sakit. Selain mengingat nama - nama orang yang dikenalnya, Mama tak menunjukkan kemajuan berarti. Beliau masih belum bisa ditanyai. Tak ada keterangan yang bisa dia berikan. Meski sebetulnya itu tak perlu lagi dengan ditangkapnya Mas Ardan. Tapi polisi membutuhkannya sehat secara mental agar bisa diajukan untuk menjalani persidangan atas perannya sebagai kaki tangan Mas Ardan. Dokter masih mengobservasi apa yang membuat Mama tampak seperti orang hilang ingatan. Dan kudengar hasil CT scannya keluar hari ini.Sesampainya di kamar rawat Mama, kami dikejutkan oleh Mama yang telah di berkemas. Seorang lelaki usia pertengahan 40 berdiri membantunya memasukkan barang - barang ke dalam sebuah koper kecil."Bapak sia
Keluarga Benalu 40 Pagi yang tenang di hari Minggu. Aku dan Aryan menikmati sarapan pagi pertama di rumahku, setelah sekian lama mengungsi di rumah Shandy. Bik Sum tampak lebih luwes di sini. Sejak subuh sibuk membereskan daerah kekuasaan nya, yaitu dapur. Padahal aku sudah berulang kali menyuruhnya untuk bersantai. Toh kami akan tinggal selamanya di sini. Tak perlu tergesa-gesa. "Bibik sarapan di teras aja, Bu. kangen sama taman belakang. Untung tukangnya rajin - rajin. Tanami Bibik disirami." Ujar Bik Sum ketika membawa semangkuk bubur kacang ijo sarapannya ke teras belakang. Aku tersenyum. Bik Sum memang kubebaskan melakukan apa saja yang sekiranya membuat dia nyaman. Dia bukan orang lain buatku. "Belum ada kabar dari Rina, Bik?" Ujarku mengikuti
Keluarga Benalu Season 2 Bab 1 (41)Sebuah Toyota Yaris warna kuning kunyit yang mencolok berhenti di halaman parkir gedung FightClub Muay Thai, sebuah tempat latihan tinju profesional. Pengemudinya turun dan berdiri sebentar, mamatut wajahnya di kaca spion. Dia seorang perempuan muda akhir 20 tahun. Tubuhnya yang tinggi dan langsing dibalut setelan sporty hitam pekat dan bersepatu kets warna putih. Rambut hitam legam sebahu dikuncirnya tinggi di atas tengkuk, menampakkan leher jenjang yang putih dan mulus terawat. Ketika dia menoleh, tampak dari samping hidungnya yang Bangir di atas bibir mungil merah merekah. Mata bulat berbinar dibingkai alis rapi bak semut beriring. Semua itu tercetak di wajah oval berkulit mulus tanpa cela. Hanya ada satu kata untuk menggambarkan fisiknya. Sempurna. Perempuan itu melangkah masuk menuju tempat latihan. Menyapa petugas front office, lalu
Keluarga Benalu season 2.2"Ayahku bukan penjahat!"Nayma tersentak bangun mendengar suara Aryan berteriak dalam tidurnya. Lekas dia memburu tubuh Aryan yang tertidur di sebelahnya. Nafas anak itu naik turun dengan cepat. Peluh membanjiri dahinya. Oh, dia mimpi buruk. Bisik Nayma sedih. Apakah yang terjadi di sekolah sampai sampai kesedihannya terbawa mimpi?Aryan kini terisak. Nayma memeluknya, membisikkan kata kata yang menenangkan. Ingatannya melayang pada Mantan suami yang kini tengah menjalani hukumannya di penjara."Kenapa kau melakukan semua ini, Mas? Tidak kah kau memikirkan Aryan?" Tanya Nayma usai hakim mengetuk palu. Lelaki itu hanya diam menunduk.
Keluarg Benalu S2. 43Berita orang hilang hari ini menguasai layar televisi. Dua orang gadis dari tempat yang berbeda di daerah Lampung menghilang setelah sebelumnya pamit pergi pada orang tuanya. Dan dua gadis ini bukanlah yang pertama. Sebulan lalu, tiga orang gadis juga dinyatakan hilang dalam waktu yang berdekatan. Sampai kini belum ada satu jejakpun yang bisa dilacak untuk mencari keberadaannya.Nayma bergidik menyaksikan berita itu. Gadis gadis lugu dan polos yang berasal dari desa dan baru mengenal dunia Maya. Ada indikasi mereka berkenalan dengan seseorang di media sosial, bercakap cakap intens lalu berlanjut ke pesan WhatsApp. Tak lama mereka menghilang. Apa yang terjadi dengan mereka? Pergi secara sukarela ataukah mereka menjadi korban kejahatan seperti Rina?
Keluarga Benalu S2.44Shandy dan Fika tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya ketika kabar itu disampaikan. Mereka memeluk Nayma erat. Fika bahkan menangis haru, berkali kali mendoakan kebahagiaan untuk sahabatnya itu. Sementara Shandy yang tetap tomboy meski sudah jadi seorang Ibu, tertawa tawa sambil menimang Alesha."Jadi kapan kira kira teman kita yang cantik ini akan jadi pengantin?"Nayma tertawa. Wajahnya memerah mendengar kata 'pengantin'. Oh, sungguhkah itu akan jadi kenyataan?"Krisna harus menemui Bang Azka dulu. Kali ini aku akan menuruti semua penilaiannya.""Oh, tentu saja suamiku akan merestui. Dia dapat kabar selama 2
Keluarga Benalu S2.50 Pagi buta itu, rumah mewah Nayma sang pemilik hotel bintang lima di Bandar Lampung bak dalam adegan film silence of the lamb. 3 mobil polisi, dua ambulans terparkir di sana, lengkap dengan suara sirinenya yang memecah keheningan di subuh yang dingin. Para tetangga yang penasaran berbondong bondong datang, lalu mengintip dari sela pagar. Tak banyak yang mereka dapat karena polisi membarikade rumah itu. Orang kaya memang kerap mendapat fasilitas privacy yang eksklusif. Markus dan Mama dibawa ke Rumah sakit dengan pengawalan ketat polisi. Mereka hanya pingsan saja meski kondisi Markus cukup mengkhawatirkan. Sementara Bik Sum yang ditemukan pingsan di sela rumpun tanaman samping, mulai siuman. Nayma memeluk wanita setengah baya yang sudah dianggap Ibunya sendiri itu. Tadi dia begitu cemas menyaksikan
Keluarga Benalu S2.49Nayma tercekat melihat siapa yang muncul di pintu kamarnya. Mama menyeringai dengan sinis, tatapannya buas seperti singa yang melihat mangsa yang tak berdaya. Nayma berpikir cepat. Dia menarik anak kunci, lalu menutupnya dari luar. Apapun yang terjadi, dia tak boleh mempertaruhkan keselamatan Aryan. Dicabutnya kunci itu, lalu dimasukkannya ke dalam saku celananya panjangnya yang berresleting."Mama mau apa?"Nayma belum melihat ada orang lain di antara mereka. Lelaki itu diam bersembunyi, menunggu instruksi. Tapi tampaknya Mama masih ingin bermain main dulu."Kau pikir mau apa memangnya? Hemm… sayang sekali rumah sebagus ini harus kalian tinggali bertiga. Seandainya kau
Keluarga Benalu S2.48Nayma tertegun menatap Abangnya yang datang tanpa pemberitahuan. Rasa rindu membuatnya tanpa malu lari ke pelukan lelaki itu, satu satunya keluarga yang dia miliki. Azka telah dipindahtugaskan ke sini. Mereka boleh merasa lega, karena Nayma si ceroboh punya banyak punggawa yang menjaganya. Meski dia sendiri kini merasa mampu melindungi diri sendiri setelah rutin ikut Latihan tinju."Kamu baik baik saja kan?" Azka menatapnya.Nayma mengangguk."Semua orang sibuk menjagaku, Bang. Mana mungkin aku tidak baik baik saja."Azka tertawa, "Makanya, berhentilah bertindak ceroboh. Kau ini benar benar magnet yang mengundang baha
Keluarga Benalu S2.47Mama merapatkan jaket Hoodie nya. Udara malam di musim menjelang penghujan justru terasa gerah. Namun dia bertahan. Dirapatkan nya tubuhnya pada tiang listrik, berdiri di balik bayangannya. Matanya lekat mengawasi rumah mewah itu.Dulu, dia pernah bermimpi tinggal di sana, menjadi nyonya besar yang hidup bergelimang harta. Dilayani seorang pelayan pribadi sementara para pelayan hilir mudik menyiapkan kebutuhannya. Impiannya nyaris saja jadi kenyataan seandainya sang menantu durhaka tidak berontak. Bagaimana bisa Ardan terkecoh oleh wajah cantiknya yang lugu? Nyatanya dia tak selemah yang dikira. Dia bahkan licik sekali. Ardan anaknya akhirnya berakhir di penjara karena dia. Bahkan Asti harus pula mencicipi dinginnya lantai penjara, juga karena dia.
Keluarga Benalu S2.46"Bagaimana bisa polisi datang ke rumah?!" Seru Heru berang ketika Mama mengubunginya lewat telepon. Dia belum pulang setelah mengantar 'barang' kemarin. Rekan kerjanya mengajaknya membicarakan banyak hal penting. Bisnis sampingan yang menggiurkan."Nayma lapor polisi…""Lapor apa maksudmu? Bicara yang jelas!""Nayma pernah melihat Asti bersama gadis yang hilang itu. Yang ditayangkan di TV.""Aarggghhh… bodoh sekali si Asti itu. Sudah kubilang jangan berkeliaran setelah ketemu sama barangnya. Polisi menemukan apa?!""Tidak ada. Tapi…
Keluarga Benalu S2.45Heru tergesa gesa menyiapkan mobilnya yang lain. Kali ini mobil Avanza hitam yang tak mencolok di malam hari. Garasi rumah itu besar. Selain Fortuner putih dan Avanza hitam ini, sebuah Pajero sport berdiri gagah, menunggu di pakai. Setelah memanaskan mobil, lelaki itu menuju halaman samping, membuka pintunya dan menyorotkan lampu senter yang dibawanya."Sudah waktunya kita pergi."Sebuah suara mengerang lemah terdengar. Heru mendekati asal suara. Di sudut ruangan beralas sebuah kasur busa tebal, seorang gadis berambut ikal sebahu, terduduk dengan kaki dan tangan terikat. Mulutnya tertutup oleh lakban hitam."Aku akan membuka lakban di mulutmu. Tapi jangan coba coba teria
Keluarga Benalu S2.44Shandy dan Fika tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya ketika kabar itu disampaikan. Mereka memeluk Nayma erat. Fika bahkan menangis haru, berkali kali mendoakan kebahagiaan untuk sahabatnya itu. Sementara Shandy yang tetap tomboy meski sudah jadi seorang Ibu, tertawa tawa sambil menimang Alesha."Jadi kapan kira kira teman kita yang cantik ini akan jadi pengantin?"Nayma tertawa. Wajahnya memerah mendengar kata 'pengantin'. Oh, sungguhkah itu akan jadi kenyataan?"Krisna harus menemui Bang Azka dulu. Kali ini aku akan menuruti semua penilaiannya.""Oh, tentu saja suamiku akan merestui. Dia dapat kabar selama 2
Keluarg Benalu S2. 43Berita orang hilang hari ini menguasai layar televisi. Dua orang gadis dari tempat yang berbeda di daerah Lampung menghilang setelah sebelumnya pamit pergi pada orang tuanya. Dan dua gadis ini bukanlah yang pertama. Sebulan lalu, tiga orang gadis juga dinyatakan hilang dalam waktu yang berdekatan. Sampai kini belum ada satu jejakpun yang bisa dilacak untuk mencari keberadaannya.Nayma bergidik menyaksikan berita itu. Gadis gadis lugu dan polos yang berasal dari desa dan baru mengenal dunia Maya. Ada indikasi mereka berkenalan dengan seseorang di media sosial, bercakap cakap intens lalu berlanjut ke pesan WhatsApp. Tak lama mereka menghilang. Apa yang terjadi dengan mereka? Pergi secara sukarela ataukah mereka menjadi korban kejahatan seperti Rina?
Keluarga Benalu season 2.2"Ayahku bukan penjahat!"Nayma tersentak bangun mendengar suara Aryan berteriak dalam tidurnya. Lekas dia memburu tubuh Aryan yang tertidur di sebelahnya. Nafas anak itu naik turun dengan cepat. Peluh membanjiri dahinya. Oh, dia mimpi buruk. Bisik Nayma sedih. Apakah yang terjadi di sekolah sampai sampai kesedihannya terbawa mimpi?Aryan kini terisak. Nayma memeluknya, membisikkan kata kata yang menenangkan. Ingatannya melayang pada Mantan suami yang kini tengah menjalani hukumannya di penjara."Kenapa kau melakukan semua ini, Mas? Tidak kah kau memikirkan Aryan?" Tanya Nayma usai hakim mengetuk palu. Lelaki itu hanya diam menunduk.