Share

91. KEPUTUSAN VIA

Author: Senja jingga
last update Last Updated: 2023-06-14 23:14:37

Membalas pengkhianatan suami dan Sahabatku - Keputusan Via (91)

Sekarang adalah hari terakhir Via berada di perusahaan PT Senja Jingga. Sekarang, Ia tengah diruangan Satria untuk berpamitan padanya, sebelum kemudian berpamitan kepada teman-teman sekantornya.

"Jadi kamu benar-benar tidak mau memperpanjang kontraknya ?" tanya Satria yang kini tengah duduk. Lelaki dengan alis tebal itu sangat tidak rela mesti kehilangan Via dari perusahaan tersebut.

Selama ini, Ia masih mencintai wanita dihadapannya itu, meskipun ia tahu menjadikan Via pendamping hidupnya sudah tidak mungkin lagi baginya.

Namun dengan terus melihat Via sekantor dengannya dan hampir setiap hari bertemu dengannya, sudah membuatnya cukup merasa senang karena masih bisa melihat wanita yang dicintainya itu baik-baik saja.

"Sepertinya tidak, Pak. Saya sudah pertimbangkan hal ini jauh-jauh hari." jawab Via kemudian. Ia sudah mantap dengan keputusannya untuk berhenti menjadi sekretaris dan memilih menjadi ibu rumah tangga.

Satri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU   92. LIDIYA ?

    MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Lidiya ?(92)"Permisi!!!."Suara seseorang yang ada diluar, Membuat Nura yang tengah menonton televisi di ruang tengahnya, beranjak dari sofa. Sembari memegangi perutnya, Ia berjalan kearah pintu rumahnya, kemudian membuka pintu rumahnya dan menemukan Lidiya yang tengah berdiri sembari memegangi bahu putranya yang bernama Alaska itu. Lidiya mengulum senyum begitu melihat Nura yang membuka pintu. Ia berusaha bersikap manis, berlagak seperti wanita yang tidak ada hubungan apapun dengan suami wanita yang ada dihadapannya."Eh, Bu ? Ternyata Ibu sama Alaska ? Kirain saya siapa tadi." ucap Nura melihat pada Lidiya, kemudian pada Alaska. Ia berusaha santun karena tahu wanita dihadapannya itu adalah istri dari direktur suaminya. "Iya. Ini Saya. Duh, Maaf ya, Saya jadi ganggu kamu. Maksud kedatangan saya kesini karena Alaska terus nangis ingin main Om Amar, katanya." jawab Lidiya.Ia sengaja tidak menyebutkan kata 'Mas' agar Nura tidak curiga.N

    Last Updated : 2023-06-14
  • KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU   93. AMAR DAN NURA

    MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Amar dan Nura (93)POV VIAHari ini, aku mesti cek kandungan ke rumah sakit. Aku pun pergi bersama Rasya yang juga akan pergi untuk bekerja seperti biasanya di rumah sakit. Saat di garasi mobil yang ada di rumah sakit, tiba-tiba aku bertemu dengan Mas Amar dan Nura. Mas Amar terlihat baru turun dari dalam mobilnya, tak lama Nura juga turun.Sungguh, Suasana hatiku langsung terasa aneh mesti bertemu dengan mereka. Entah cemburu atau entah memang kenapa. Yang pasti, Aku cukup terganggu setiap kali melihat mereka berdua. Padahal, aku rasa aku sudah tidak memiliki perasaan apapun lagi pada Mas Amar. Mas Amar juga sempat menatap padaku, namun tak lama Nura langsung menepuk bahu lelaki bertubuh tinggi itu dengan raut wajah yang kesal. Seolah mengisyaratkan agar Mas Amar tidak melihatku lagi. "Udah, Jangan diliatin terus." ucap Rasya yang tiba-tiba meraih telapak tanganku dan menariknya, hingga membuatku ikut melangkahkan kaki. Rasya sepertinya

    Last Updated : 2023-06-14
  • KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU   94. JAGA JARAK

    MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Jaga Jarak (94)Sebelumnya mohon maaf karena baru bisa update kembali, dikarenakan ada hal yang membuat saya tidak bisa update dulu. Sekarang, saya post beberapa bab, semoga dengan itu, teman-teman yang sudah menunggu kelanjutan bab cerita ini, bisa sedikit terhibur membacanya. Terimakasih, Salam sayang untuk kalian semua🙏💜***POV NURASatu Bulan Kemudian...Sekarang aku tengah duduk dikursi mobil bersama temanku yang bernama Sandra. Aku meminta bantuan padanya untuk menemaniku menyelidiki Mas Amar.Dan sekarang mobil ini Sandra hentikan di dekat kantornya Mas Amar, sesuai dengan permintaanku. Sebenarnya, aku sudah lama tidak pernah lagi menyetir mobil. Aku pernah mengalami kecelakaan tunggal saat aku masih sekitar baru beberapa bulan menjadi sekretaris. Mobil yang aku lajukan, menabrak sebuah pohon. Hal itu yang hingga saat ini membuatku cukup trauma untuk kembali menyetir mobil.Itu sebabnya juga, meskipun waktu itu uang dari hasil ke

    Last Updated : 2023-07-06
  • KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU   95. RUMAH SAKIT

    MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Rumah Sakit (95)"Mas, Sini deh, anak kita nendang-nendang!" ucap Nura sembari tersenyum senang mengelus perutnya, merasakan bayi dalam rahimnya yang baru saja terasa nendang-nendang pada perutnya.Lelaki yang tengah membereskan beberapa berkas di meja ruangan kerjanya, sejenak menoleh pada istrinya yang tengah berdiri di dekat pintu itu. Ia sempat tersenyum dan ikut senang, juga merasa penasaran, karena sebelumnya ia belum pernah sama sekali merasakan tendangan calon buah hatinya itu. "Masa, Sih ? Mana sini aku pegang." Lelaki yang kini memakai kemeja berwarna hitam itu melangkahkan kakinya menghampiri istrinya.Setelah sampai didekat Nura, ia langsung memegangi perut istrinya itu. Lagi-lagi Nura merasakan bayi dalam perutnya menendang, hingga gertakan-nya terasa oleh telapak tangan Amar. Seketika Amar langsung tertawa bahagia dengan pergerakan darah dagingnya itu. Begitupun dengan Nura yang juga tertawa. "Terasa 'kan, Mas ?" Amar mangg

    Last Updated : 2023-07-06
  • KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU   96. MENCERITAKAN

    MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Menceritakan (96)"Bukannya itu mobilnya Amar, ya ? Ternyata benar dia ada disini." tanya Rasya. Seketika Via yang awalnya melihat ke arah lain, langsung ikut melihat pada mobil yang terparkir di bagian ujung sana. Ia cukup kaget, membayangkan mesti bertemu dengan mantan suaminya, Rasanya adalah hal yang kini selalu tak ia inginkan.***"Kayaknya iya, Mobil itu mobilnya Mas Amar. Bahkan plat nomornya aja juga sama. Aku yakin, itu mobilnya Mas Amar. Jadi, dia ada disini juga." batinnya Via."Kayaknya, iya." jawabnya, kemudian."Ternyata dia ada disini juga." ucap Rasya sinis. Ia cukup terganggu dengan kehadiran Amar. Via pun mengerti jika sekarang suaminya tengah cemburu. Dilihat dari raut wajah dan nada bicaranya yang berubah menjadi dingin.Tak lama mereka pun turun dari mobil dan mulai berjalan menuju apartemen milik Rasya yang ada dilantai tiga.Namun, Sebelum Via dan Rasya naik ke lift, tak sengaja mereka melihat Amar merangkul seorang

    Last Updated : 2023-07-06
  • KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU   97. DANAU

    MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Danau (97) "Ada. Aku juga mau tanya, Kamu pacaran sama Jesika, siapa yang menyatakan perasaan duluan ? Dan... kenapa kamu memilih Jesika untuk menjadi pacar kamu. Aku ingin tahu, sosok Jesika yang seperti apa yang membuat kamu sampai suka sama Jesika." tanyanya.***Rasya menelan ludah dengan pertanyaan ini, karena takutnya membuat istrinya cemburu. "Tapi janji dulu jangan marah ?" Via mengangguk. Ia tak sabar dengan jawabannya."Yang pertama nembak Jesika, aku. Jujur, saat itu aku belum ada perasaan cinta sedikitpun pada Jesika. Waktu itu, seperti yang pernah aku bilang sama kamu, tujuan aku, awalnya untuk melupakan kamu dan untuk berusaha mencintai wanita lain. Dan aku menyukai Jesika karena sosoknya""Bagi aku... Jesika sosok yang sulit jatuh cinta, Jesika juga sosok yang bisa dibilang tangguh, cuek, mandiri, itu sebabnya aku coba mencintai Jesika. Karena aku suka sosok dia yang seperti itu.""Aku suka sama wanita yang tidak mudah deka

    Last Updated : 2023-07-06
  • KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU   98. BU SINTA & PAK BRAM

    MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Bu Sinta & Pak Bram (98)Alhamdulillah, Karya saya yang ini sudah menghasilkan penghasilan sebesar satu juta lebih. Pada tgl 2 juli, total unclock babnya sudah mencapai 1k (1000) semua ini berkat teman-teman yang sudah berkenan mensuport karya saya yang masih jauh dari kata sempurna ini. Terimakasih untuk semuanya, salam sayang untuk kalian semua 💜💜💜Selamat membaca💜________________POV RasyaHari semakin sore, Aku dan Via masih asyik di danau. Senja berwarna ke-orenan mulai terlihat di langit ujung sana. Aku sangat menikmati moment ini karena hal seperti ini terbilang jarang sekali kami lakukan disela kesibukanku. Disini aku juga bercerita pada Via jika aku akan menutup saja praktek kerjaku yang dirumah itu. Alasannya karena aku ingin lebih fokus saja untuk menjaganya disetiap perkembangan kehamilannya.Perutnya semakin lama semakin membesar. Dan ia pasti butuh aku disisinya. Ia butuh dijaga, baik secara fisiknya ataupun mentalnya.Aw

    Last Updated : 2023-07-23
  • KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU   99. TAMAN

    MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Taman (99)Di hari libur berikutnya, Rasya dan Via pergi ke sebuah taman. Alasannya Rasya sama, ia sengaja mengajak istrinya itu jalan-jalan agar Istrinya lebih rileks dan calon buah hatinya juga sehat. Taman yang mereka pijaki ini adalah taman yang biasa dikunjungi oleh keluarga Rasya dan keluarga Via saat mereka masih kecil hingga sebelum Rasya mem-benci ayahnya. Taman ini adalah taman favorit bagi mereka berdua dan juga keluarganya.Rasya dan Via sama-sama ingin mengenang bagaimana mereka saat masih menjadi sahabat dan sering ke tempat ini hanya sekedar untuk refreshing bersama keluarganya. Rasya mencoba melupakan dulu perbuatan perselingkuhan ayahnya. Ia hanya berusaha untuk mengingat saat dirinya sering ke tempat ini bersama ibunya, Almira. Hanya hal-hal itu yang bisa ia lakukan untuk meluapkan rasa rindu kepada ibunya. Kadang dengan pergi ke pemakaman ibunya, kadang dengan melihat fotonya dan kadang pergi ke tempat-tempat yang pernah

    Last Updated : 2023-07-23

Latest chapter

  • KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU   136. END

    MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - ENDDua hari kemudian, Pak Bram di operasi jantung. Rasya sendiri yang memilih untuk mengoperasi ayahnya itu sebagai bakti pada ayahnya. Operasi berjalan dengan lancar. Jantung Bu Sinta sudah berhasil dicangkokkan pada tubuh Pak Bram. ***Dua bulan kemudianSudah sekitar dua bulan lamanya, Amar tidak berani keluar rumah. Ia trauma dipenuhi penyesalan atas kepergian keluarganya gara-gara dirinya. Dan ia juga malu dengan keadaan wajahnya yang sekarang. Bi Darmi yang merupakan asisten rumahnya, membantu Amar untuk bisa kembali seperti sebelumnya. Keadaan psikisnya cukup terganggu. Usaha restorannya juga tidak dijalankan. Ia memilih menutup usaha barunya itu. Setiap kali ia melihat restoran tersebut, Ia selalu teringat pada semua kesalahannya yang sudah menyebabkan semua keluarganya meninggal dan juga teringat pada wajahnya yang sekarang menjadi tidak setampan dulu lagi. Ia teringat pada kejadian saat Lidiya menyemburkan air keras itu pada w

  • KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU   135. KEADAAN AMAR

    MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Keadaan AmarSatu Minggu kemudian...Sekarang, Amar membuka matanya setelah melewati masa kritis yang cukup lama. Di ranjang pasien, Tatapannya melihat ke atas, mengingat dimana ia sekarang, dan apa yang sudah terjadi padanya. "Aku, di rumah sakit ?" tanyanya sendiri, Setelah melihat ruangan tersebut. Tak lama ia tersadar pada semua kejadian sebelumnya. Perasaannya mendadak pedih. Ia menghela nafasnya. Rasanya semua yang terjadi padanya begitu berat untuk ia terima."Huh... Aku baru sadar, Aku kehilangan Keluargaku, dan yang terakhir, aku bertemu Lidiya, dan...." Ia teringat apa yang dilakukan Lidiya pada wajahnya. Mendadak ia membangunkan tubuhnya hingga posisi duduk dengan panik. Amar langsung memegangi wajahnya yang masih dienuhi per-ban itu dengan kedua tangannya. "Wajah aku ?! Lidiya menyemburkan air keras pada wajahku! Apa wajahku baik-baik saja ?! Batinnya gelisah." Ia mencari keberadaan dokter. "Dok!!! Dokter!!! Dokter!!!" Teriak

  • KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU   134. HANCUR!

    MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Hancur!"Ternyata dia disini!" Batinnya geram.***"Ternyata aku gak perlu susah payah untuk menyerahkan kamu ke polisi!" ucap Amar. Lidiya membalikkan badannya, Melihat pada seorang lelaki yang sudah membuatnya tergila-gila jatuh cinta juga sudah membuat dirinya hancur sehancurnya. Ia tersenyum sinis dengan kedatangan Amar. "Akhirnya kamu datang juga, Mas." Lidiya mengucapkannya dengan santai. Berbeda dengan Amar yang sudah dipenuhi amarah."Kamu benar-benar perempuan tidak waras! Kamu sudah membunuh semua keluarga aku!" Pekik Amar dengan tatapan ta-jam tanpa basa-basi."Benar-benar gi-la! kamu, Lidiya" Lagi-lagi Lidiya hanya tersenyum sinis dengan santainya. Ia senang melihat Amar begitu marah atas perbuatannya. "Aku memang gi-la, Mas. Aku menjadi gi-la seperti ini karena kamu. Apa yang aku lakukan, Semua itu karena kamu sendiri, Mas. Kamu sendiri yang menyebabkan semua ini terjadi. Bukankah aku sudah pernah bilang sama kamu, Aku akan m

  • KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU   133. POV LIDIYA

    MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - POV LidiyaSetelah beberapa menit kemudian, Nura mulai sekarat. "A... A.. " lirihnya kesakitan. Semua orang yang ada disana panik. Amar segera menggenggam telapak tangannya dan menatapnya lirih."Ma-af, Mas... A-ku ha-rus per-gi.." Amar tak berkata apapun. Ia hanya menangis mesti siap kehilangan Nura, setelah ia kehilangan anaknya. "Ikuti aku, Ra..." ucap Via. Ia mendekati Nura dan menurunkan kepalanya untuk membisikan kalimat syahadat ke telinga Nura. "Asyhadu a La ilaha ilallah.... " Ucap Via. Dengan susah payah Nura berusaha mengikuti."Asyh-- ha.. du a... La- i-lah-ha-i-la-lah...." Ucap Nura."Wa.. asyha du an... na.. Muhammadar.... Rasulullah....." Ucap Via lagi. Nura kembali berusaha mengikuti. "Wa.. asyh.. ha..du..an..na..Mu-ha-mad-dar... Ra-su-lu-lah... Huh....." Ucapnya hingga kemudian hembusan nafasnya berakhir. Nura sudah tiada. Air mata pun mengalir dari pelupuk mata Via dan Bu Sinta, juga Amar. Sedangkan, Rasya dan Diana ha

  • KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU   132. MAAF

    MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Maaf (132)"Ya Allah, Tolong jangan ma-tikan aku dulu sebelum aku meminta maaf pada Via dan ibu. Aku ingin menuntaskan dulu semuanya...." lirihku dalam hati dengan sungguh. Selama ini, Aku sangat jarang sekali berdoa apalagi shalat. Aku benar-benar sombong dan telah tertipu oleh segala ujian dunia hingga aku menjadi manusia yang begitu ja-hat.***Nura juga teringat pada Amran. "Amran... Dimana dia ?" Batinnya. Hingga kemudian ia baru tersadar ada suara seorang lelaki yang menangis sesenggukan dan terdengar begitu terpuruk. Hii..hii..hii... Tangis tersebut adalah tangisan Amar yang masih meratapi Amran yang sudah tiada. Amran dirawat di ruangan IGD di sebelah Nura. Mereka hanya terhalang oleh sebuah tirai hijau. Mendengar tangisan Amar, Nura dalam keadaan sangat lemah itu, menjadi cemas. "Apa yang terjadi dengan Amran ?" batinnya lagi. "Ma-s!" Nura pun berusaha memanggil Amar. Namun Amar tak dapat mendengarnya karena suara tangisnya se

  • KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU   131. Detik-Detik Terakhir

    MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Detik Terakhir[Halo.... Sayang. Aku Lidiya. Sekarang aku ada dirumah kamu. Dalam hitungan menit, kemungkinan kamu akan kehilangan semua keluarga kamu] Jawab seseorang yang ada ditelpon yang langsung diakhiri begitu saja dari sana. Suara wanita yang tidak. asing itu, seketika membuat Amar terkejut. Ia panik. "Lidiya ?! Keluargaku!" ucapnya syock.***Amar segera berdiri, kemudian mengambil kunci mobilnya. "Mereka dalam bahaya!" Ucapnya, sembari melangkahkan kaki keluar pintu ruangannya. Ia segera menuju mobilnya, dengan cepat langsung masuk kedalam mobil, dan tak lama kemudian ia segera melajukan mobilnya dengan kecepatan yang cukup cepat. Ia panik, pikirannya kacau takut terjadi apa-apa pada keluarganya. Di sisi lain, Nura masih meringis kesakitan. Pikirannya kalut, apalagi begitu mendengar suara pecah Alasaka yang semakin membuatnya panik, takut terjadi hal buruk juga pada ibunya dan Amran. "Apa jangan-jangan ka-mu masukan ra-cun ke ma

  • KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU   130. DENDAM LIDIYA

    MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Dendam LidiyaLidiya membawa makanan-makanan sup daging sapi yang sudah berisi racun itu ke meja makan. Sedangkan, mangkuk berisi makanan untuk dirinya dan Alaska, sengaja masih ia simpan di dapur agar tidak tertukar dengan makanan-makanan yang sudah dicampur dengan racun. Dengan ramah, ia menaruh satu persatu mangkuk berisi sup sapi itu ke depan Bu Sinta dan Nura. Untuk Amran, Amran makan berdua dengan Bu Sinta, sehingga di satu mangkuk-an, karena Amran mesti disuapi. Aroma lezat dari sup itu membuat siapapun yang menci-umnya, langsung merasa lapar. Hingga tak ada sedikitpun rasa curiga dari Bu Sinta dan Nura pada Lidiya."Aduh, Nak Lidiya. Ibu jadi gak enak gini, sampai disiapkan segala. Makasih ya." ucap Bu Sinta dengan ramah. Lidiya membalasnya dengan berpura-pura tersenyum. "Iya, Bu. Gak papa. Malahan saya seneng banget bisa kumpul sama kalian semua. Saya udah berasa sama keluarga kalo sama kalian. Tahu sendiri, Mas Robby 'kan sibuk

  • KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU   129. BOTOL RACUN

    MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Botol Racun"Nura, Kamu masih marah sama ibu ? Sudah lama kamu diamkan ibu terus... Ibu tidak tau harus bagaimana lagi untuk bisa mendapatkan maaf kamu, Ra..." ucap Bu Sinta disaat Nura tengah duduk memainkan ponselnya berselancar di sosmed. Sedangkan Amran sudah tidur, setelah ditidurkan oleh Bu Sinta sejak beberapa menit yang lalu. Dan Amar masih berada di restaurant untuk mengecek usaha barunya itu. Itu sebabnya, Sekarang di rumah hanya ada Bu Sinta dan Nura. Dan bagi Bu Sinta, Ini waktu yang tepat untuk ia berbicara serius dengan Nura. Mendengar itu, Nura langsung meletakkan ponselnya ke meja. Suasana hatinya mendadak kesal. Kemudian ia menoleh dengan sengit menatap ibunya itu. "Apa dengan kata ma-af, Ibu bisa membuat aku tidak menjadi anak dari seorang perempuan yang pernah menjadi wanita malam ?!" Bu Sinta hanya terdiam pilu. Sedangkan Nura langsung berdiri. Perasaannya mendadak penuh amarah juga sedih."Apa ibu tau, Hati aku sakit,

  • KELAKUAN SUAMI DAN SAHABATKU   128. MENGOBATI

    MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU - Mengobati (128)Rasya mendorong Pak Bram yang sekarang tengah ada dikursi roda, usai diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Ia melangkah masuk, Sedangkan Via yang menggendong Adiba, dan Pak Padli yang menggendong Aqila, juga Bu Nazwa, berjalan dibelakang mereka. Hari ini adalah hari penuh bahagia bagi mereka, Karena Rasya dan Pak Bram bisa memiliki hubungan yang baik kembali. "Ayah, Nanti ayah tidur dikamar bawah ya, biar lebih mudah kalo mau ke dapur. Nanti bibi juga akan bantu ayah. Rasya juga akan terus periksa keadaan ayah." Pak Bram mengangguk diiringi senyum.***Hingga kemudian, Pak Bram dan yang lainnya berbincang diruang tengah. Rasya meminta ayahnya itu untuk istirahat, Namun Pak Bram ingin berkumpul dulu dengan keluarganya. "Mas, Aku mau masak dulu, ya ?" ucap Via pada Rasya yang tengah duduk di sampingnya."Oh, Iya. Adiba biar aku yang gendong." Rasya mengambil alih Adiba dari pangkuan Via. "Adiba, Sama ayah dulu ya." Adiba

DMCA.com Protection Status