Share

Maya Oh Maya

Author: Say sheeva
last update Last Updated: 2023-01-20 12:45:39

Setelah semalam dengan aksi hebohnya yang membuat seisi rumah pada panik, kini pagi hari sekali, tepatnya pukul 5 pagi Maya sudah bangun dan langsung menuju dapur. 

"Non mau ngapain disini? Kalau butuh sesuatu kan bisa tekan bel," tanya pembantu kaget. 

"Ya mau masak lah bi kan ini udah pagi jadi ya buat sarapan untuk suami," jawab Maya lalu mengambil celemek. 

"Aduh non jangan.. Ini tugas kami, anda tinggal terima beres saja, nanti malah kami yang kena tegur tuan besar kalau tau kami membiarkan nyonya ada disini," cegah pembantu. 

"Memang salahnya apa sih bi kan saya mau membuat sarapan," protes Maya. 

"Tapi ini tugas kami non.. Anda lebih baik kembali ke kamar sambil bersiap," ucap pembantu dengan hati-hati. 

"Bersiap? Memang saya mau dibawa kemana?" tanya Maya penasaran. 

"Ya.. Ya saya kurang tau non coba tanya sama tuan," jawab pembantu kebingungan. 

Yang mereka (para pekerja) tau kan setiap pagi penghuni rumah majikannya akan keluar kamar dengan penampilan yang sudah rapi, wangi dan bersiap untuk menjalani aktivitas. Jadi mereka ke meja makan ya langsung sarapan tanpa perlu memasak, kecuali jika menu yang disajikan tidak mengunggah selera baru mereka menyuruh pembantu untuk membuatkan yang baru. Makanya ketika ada istri tuan besarnya datang ke dapur dan langsung memakai celemek, seluruh pembantu menjadi kaget karena ini baru pertama kalinya terjadi. Mereka sebenarnya senang jika memiliki nyonya majikan yang rendah hati seperti Maya, yang tidak sungkan terjun langsung ke dapur untuk menyiapkan sarapan namun mereka di satu sisi takut akan amukan tuan besarnya, maka dari itu lebih baik para pekerja menyuruh nyonya majikan kembali lagi ke kamar dan bersiap, entah nantinya mau dirumah atau pergi tapi setidaknya posisi mereka aman. 

"Aneh sekali sih disini, mau mandi aja ribet, mau makan aja malah di suruh nunggu, beda banget semuanya," protes Maya. 

"Kan anda sudah menjadi nyonya besar Boy Yudhistira jadi ya apapun yang anda nikmati itu adalah apa yang sepatutnya anda dapatkan non, beruntung sekali anda bisa di persunting oleh tuan besar," puji pembantu. 

"Beruntung apanya bi? Kamu belum tau aja betapa dinginnya dia, hih.." gerutu Maya yang dijawab tertawa kecil oleh mereka. 

"Mungkin tuan besar moodnya sedang kurang baik non," timpal pembantu lainnya. 

"Kurang baik kok tiap hari sih bi, apa begitu tabiat suamiku?" tanya Maya dan semua pembantu hanya diam saja. Menjawab pertanyaan Maya sama saja menjebak dirinya dalam terkaman bos besarnya. 

"Ehem.. Pagi tuh kerja jangan ngrumpi," tegur Handoko dan semua pembantu berhamburan pergi terburu-buru. 

"Pak Handoko? Anda sudah bangun?," tanya Maya kaget. 

"Sudah non memang jam segini saya harus sudah bangun dan bersiap bekerja," jawab Handoko. 

"Non? Panggil saja Maya, ngapain pakai non," perintah Maya. 

"Mana berani saya memanggil nama sekarang ini kan anda istri tuan besar," tolak Handoko sungkan. 

"Ah hanya sebentar.." ucap Maya terpotong oleh isyarat tutup mulut Handoko. 

"Kenapa sih pak?" tanya Maya kebingungan. 

"Ikut saya non," ajak Handoko dan Maya mengikut langkah kaki Handoko yang mengajaknya ke ruangan depan. 

"Maaf non bukannya saya ikut campur urusan anda namun saya hanya menegur saja, jangan sampai ada yang tau pernikahan kontrak anda dengan tuan besar, kalau sampai bocor nanti bisa repot non," bisik Handoko sambil melirik kiri kanan untuk memastikan kondisi aman. 

"Memang serepot itu pak kalau ketahuan?" tanya Maya dengan gamblangnya dan lagi-lagi Handoko dibuat kerepotan. 

"Astaga non.. Pelan kan suaranya," bisik Handoko dan Maya mengangguk. 

"Maaf.." jawab Maya merasa bersalah. 

"Iya non gak papa, saya hanya minta satu hal sama anda, tolong tutup mulut dan jangan sampai ada yang tau tentang pernikahan anda juga tuan besar, biarkan ini menjadi rahasia kita bertiga," titah Handoko mewanti-wanti. 

"Iya pak Handoko," jawab Maya sendu. 

"Bagus.. Maaf ya non bukannya saya mengatur tapi ini demi kebaikan semuanya, anda mau kan keluarga anda hidup enak dan bahagia?" tanya Handoko. 

"Ya mau dong itu kan tujuan saya datang kesini," jawab Maya cepat. 

"Bagus.. Makanya itu anda nurut saja apa kata tuan besar yang sekarang menjadi suami anda, jangan pernah membantah apalagi membuatnya marah.. Sekarang ini keluarga anda hidupnya di kampung enak non, jadi balaslah kebaikan tuan besar dengan anda patuh padanya," ucap Handoko memprovokasi. 

"Baiklah.. Demi keluarga saya mau melakukan apapun," jawab Maya nurut. 

"Bagus.. Kalau begitu saya permisi dulu, anda bisa kembali ke kamar," perintah Handoko dan Maya menurut saja. 

"Baiklah.." jawab Maya pasrah lalu berjalan ke kamarnya. 

Melihat sang majikan sudah berada di kamar dan menutup pintu kini Handoko bisa bernafas lega karena Maya anak yang penurut dan juga patuh, tak sulit bagi Handoko untuk mengendalikannya. Bukan maksud Handoko jahat namun ini demi kebaikan semuanya, jika pernikahan kontrak ini sampai bocor ke orang yang salah bisa-bisa kedua orang tua tuan besar murka dan mengusir Maya detik itu juga. Handoko tau niat Maya datang kesini untuk mengubah nasib, mungkin ini jawaban atas doanya dengan menjadi istri kontrak tuan besar. 

Maya hanya mondar mandir saja di dalam kamar karena dia bingung mau melakukan apa, biasanya jam segini dia akan membuat sarapan untuk keluarganya setelah itu beberes rumah baru deh dia mandi, namun kali ini dia sungguh gabut mau melakukan apa. Akhirnya Maya memilih menghubungi orang tuanya yang ada di kampung sembari melepas rindu. 

"Halo Maya? Kamu hubungi bapak sepagi ini apa tidak di marahi bosmu?" tanya Tejo. 

"Halo pak apa kabar? Bos Maya sedang diluar kota jadinya tugas yang Maya kerjakan sedikit santai, yang penting selalu bersih pak," jawab Maya berbohong. 

"Wah enak sekali ya kerjamu di kota, pantas saja kamu betah disana.. Bapak gak pernah dengar keluh kesahmu," ucap Tejo lega. 

"Iya pak namanya saja orang kaya, rumah jarang di tempati padahal rumahnya tu besar sekali loh pak, balai desa di kampung saja kalah besarnya sama rumah majikan Maya," ucap Maya antusias. 

"Iyakah May? Berarti besar sekali ya? Apa gak sayang ya rumah bagus dan besar sering ditinggal gitu," ucap Tejo. 

"Itu dia pak yang selalu Maya pikirkan kalau majikan Maya sering keluar kota, rumah sebagus dan semewah ini serasa hotel yang dipakai untuk tidur saja," jawab Maya dan bapaknya semakin takjub akan majikan Maya. 

"Setidaknya kini bapak dan ibu lega jika kamu mendapat majikan yang baik, kemarin bapak juga dapat kabar dari bu Hartini kalau kamu disana kerjanya bagus jadi majikan suka, bapak dengarnya saja senang apalagi sekarang dengar langsung dari kamu," ucap Tejo bahagia. 

"Iya pak nanti kalau Maya gajian bakalan Maya kasih separuhnya untuk kalian, tolong gunakan dengan baik ya pak, sekolahkan adik-adik Maya setinggi mungkin," pinta Maya berlinang air mata. 

"Iya May bapak janji, makasih ya May udah menjadi anak yang berbakti pada orang tua.. Kamu kerja baru sebentar saja hidup kami sudah lebih baik kok May waktu itu bosmu merenovasi rumah kita, sekarang kalau hujan rumah kita sudah tidak kebocoran lagi dan kalau malam hari tak perlu takut ada ular atau kelajengking yang masuk," ucap Tejo sungguh bahagia. 

"I..Iya pak itu semua karena Maya terlalu jujur pada majikan Maya jadinya ya gitu, Diam-diam majikan Maya datang ke kampung dan merenovasi, setelah selesai baru Maya diberitahu," jawab Maya terbata karena sebenarnya dia pun kaget bukan main, kalau bukan bapaknya sendiri yang mengatakan mana mungkin Maya tau kalau rumahnya di kampung sudah di renvovasi oleh suaminya. 

"Iya May adik-adikmu sekarang nyenyak tidurnya," jawab Tejo dan membuat Maya semakin bahagia. Tanpa terasa air mata kembali menetes. 

"Syukurlah pak, Maya senang mendengarnya.. Maya janji akan semakin membuat kalian bahagia," ucap Maya dan bapaknya hanya terharu. 

"Sudah dulu ya pak Maya mau ganti seprai majikan dulu," pamit Maya lalu bapaknya menyetujuinya. 

Tanpa sadar dibalik pintu kamarnya ada telinga yang mendengarkan, dia adalah Boy.. Ia pikir Maya belum bangun nyatanya Maya sudah lebih dahulu bangun bahkan sedang bertelefon dengan keluarganya di kampung. Mendengar ayahnya memberitahu jika dirinya sudah merenovasi rumah Maya, pasti nantinya Maya akan mengucapkan terima kasih dan bersedia melakukan apapun. 

"Renovasi rumah cuma habis 50 juta mah nominal sedikit bagi gue, namun sepertinya bagi keluarga Maya itu jumlah yang sangat besar sampai orang tuanya berulang kali memuji gue, Maya.. Maya.. Beruntungnya kamu di kelilingi keluarga yang hangat dan sayang padamu," batin Boy yang tanpa sadar sang pemilik kamar sudah membuka pintu. 

"Loh pak ngapain di depan kamar saya?" tanya Maya kaget. 

"Eh.. Itu.. Hmm.. Mau.. Mau bangunin kamu takutnya kesiangan," jawab Boy terbata karena saking kagetnya ketangkap basah. 

"Oh.. Gak perlu dibangunin sudah pasti saya bangun lebih pagi dari anda, tadi saja saya jam 5 pagi ke dapur malah diusir," keluh Maya yang membuat Boy kaget. 

"Ha? Ngapain kamu ke dapur pagi sekali?" tanya Boy penasaran. 

"Ya masak dong pak, kenapa pertanyaan anda dan para mbak-mbak dibawah sama sih.. Memang salah ya?" tanya Maya heran. 

"Jelas salah bahkan salah besar," ucap Boy. 

"Kenapa?" tanya Maya heran. 

"Ingat statusmu May sekarang kamu nyonya di rumah ini, mana ada nyonya yang masih mengerjakan pekerjaan rumah sedangkan disini pembantu saja ada banyak, kamu cukup duduk manis dan menikmati apapun yang ada," perintah Boy. 

"Mana bisa.. Gini caranya saya bosan dong pak," protes Maya. 

"Yasudah ikut saya saja ke kantor dan bantu pekerjaan saya," ajak Boy dan Maya bersemangat. 

"Oke Pak sebentar ya saya mandi dulu, jangan ditinggal loh pak saya masih belum tau dimana alamat kantornya," perintah Maya dan Boy hanya menahan tawa yang diselimuti dengan wajah dinginnya. Tak menjawab pertanyaan Maya kini Boy lebih memilih pergi ke kamarnya dan bebersih. 

"Dasar gadis unik dan langka, kenapa gue bisa ketemu sama dia sih jadi istri gue pula," gumam Boy sembari tersenyum. 

Related chapters

  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Maya Oh Maya (2)

    Setelah keduanya bersiap kini Boy kembali dibuat heran dengan penampilan istrinya itu. Memang sih Maya memakai pakaian yang ada di lemari namun itu kan pakaian yang digunakan dirumah, apa Maya gak bisa membedakannya ya? Udah gitu gak ada polesan make up, semakin menambah keprihatinan bagi Boy. "Istri pengusaha penampilannya kok begini sih nanti jadi bahan gunjingan karyawan kantor, ganti baju sana," suruh Boy dan Maya dibuat kebingungan. "Dimana salahnya? Ini kan pakaian yang ada di lemari, seusai apa yang anda suruh," tanya Maya heran. "Salahnya karena kamu pakai baju santai, itu baju untuk dirumah, yang untuk acara formal ada di bagian ujung kanan," ucap Boy memberitahu. "Saya sudah membuka lemari itu namun semuanya terlalu mewah jika saya gunakan, gak pantas pak," tolak Maya sungkan. "Astaga memang itu penampilan yang seharusnya melekat di dirimu," ucap Boy. "Tapi pak.." jawab Maya hampir menolak namun tiba-tiba Maya teringat perkataan Handoko yang menyuruhnya untuk patuh pad

    Last Updated : 2023-01-21
  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Sikap Berlebihan Boy

    Di ruangan Boy, Maya hanya diam saja dikursi panjang suaminya sembari menunggu perintah namun sayangnya sang suami terlalu fokus bekerja sampai Maya merasa dilupakan. Merasa jenuh akhirnya Maya keluar ruangan untuk mencari angin. "Pak saya izin keluar sebentar ya, suntuk," ucap Maya hati-hati. "Hmm.." jawab Boy tanpa mendengarkan dengan benar apa perkataan Maya. Merasa mendapat persetujuan akhirnya Maya keluar ruangan dan menaiki lift, disana ia tak sengaja menabrak seorang pria berjas hitam yang kebetulan juga ingin menaiki lift yang sama. "Eh maaf mas maaf gak sengaja," ucap Maya sembari melepaskan diri dari dekapan pria asing itu. "Ya gak papa mbak, btw gak ada yang luka kan?" tanya pria itu memastikan dan Maya hanya menggeleng saja setelah itu menunduk. "Syukurlah.. Mau kemana mbak? Apa salah ruangan??" tanya pria itu. "Enggak mas, mau cari angin saja," jawab Maya lalu menunduk. "Kebetulan sekali saya ada tugas diluar, apa mbak mau ikut?" ajak pria itu dan Maya menimbang d

    Last Updated : 2023-01-22
  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   First Dinner sebagai Menantu

    Hari ini Boy sengaja tidak ke kantor lantaran ingin mengajari Maya untuk belajar bagaimana tata cara makan di dalam keluarganya, karena kebetulan malam nanti mamahnya mengundang mereka berdua untuk acara makan malam. Awalnya Boy menolak untuk datang namun karena ancaman mamahnya akhirnya dia pun setuju. "Kalau sampai kamu beneran gak datang maka jangan salahkan mamah akan tinggal dirumahmu dan menetap disana, ingat Boy mamah masih bertanda tanya dengan asal usul istrimu jadi jangan menambah kecurigaan mamah kepada kalian," ucap Margareth yang masih terngiang dipikiran Boy. "May.. Maya…" panggil Boy dan Maya yang masih menonton TV segera menghampiri suami kontraknya. "Iya Pak ada apa?" tanya Maya sedikit kesal karena sudah menganggu waktu acara menonton televisinya. "Nanti malam mamah mengundang kita untuk makan malam," jawab Boy dingin. "Apa?? Saya belum siap bertemu keluarga anda pak," tolak Maya. "Memang cuma kamu saja, saya pun juga. Malas rasanya bertemu dengan mereka malah

    Last Updated : 2023-01-23
  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   First Dinner Sebagai Menantu (2)

    "Saya mau melanjutkan sekolah tan," jawab Maya dengan tenang. "Kenapa sampai sekarang belum juga sekolah?" tanya Silvi menjebak. "Karena waktu itu saya belum lolos, tahun ajaran depan mau berusaha lagi semoga saja lolos," jawab Maya dengan tenang hingga membuat Boy kagum. "Apa yang membuatmu tidak lolos?" tanya Silvi masih kurang puas dengan jawaban-jawaban Maya. "Syarat-syarat juga hasil tes," jawab Maya dan Silvi hanya mengangguk saja. "Di kampung orang tuamu bekerja sebagai apa May?" tanya Mia-sepupu Boy. Maya ingin menjawab jujur tentang identitas keluarganya di kampung namun takut membuat Boy malu, ketika menatap mata sang suami yang dia lihat hanya anggukan pelan saja dan Maya menganggap jika Boy setuju untuk berkata jujur. "Kedua orang tua saya bertani," Sontak saja jawaban Maya membuat seluruh anggota keluarga Boy kaget bukan main. Gimana jadinya seorang Boy yang terkenal dingin dan memiliki standar yang tinggi bahkan perfeksionis jatuh ke pelukan gadis kampung anak peta

    Last Updated : 2023-01-24
  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Kedatangan Ibu Mertua

    Pagi hari yang cerah dengan awan yang terang membuat siapa saja pasti akan memulai aktivitas dengan penuh semangat, seperti halnya dengan sepasang suami istri kontrak ini, ya Boy juga Maya hari ini bersiap untuk berbelanja. Sebenarnya Maya sudah menolaknya karena stok pakaian di lemari masih banyak dan banyak yang belum terpakai, namun suaminya itu jika memiliki kemauan mana bisa dibantah? Lebih baik menurut saja seperti apa yang dikatakan pak Handoko waktu itu. "Sudah siap?" tanya Boy memastikan. "Sudah pak," jawab Maya tertunduk. "Ayo berangkat harusnya kamu bersyukur karena saya sampai meluangkan waktu khusus menemanimu berbelanja," ajak Boy sembari berbicara angkuh. "Astaga dia sendiri kan yang mau beliin aku baju, udah aku tolak padahal eh sekarang malah dia bilang kalau seakan-akan aku ini yang minta dibelanjain, hih emang dasar ya," gumam Maya geram sambil melirik Boy. "Apa lirik-lirik? Naksir?" tanya Boy ketus dan Maya kaget bukan main. "Jangan percaya diri dulu deh pak,

    Last Updated : 2023-01-25
  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Semakin Membenci Maya

    Setelah memastikan mamahnya pulang kini Boy kembali menghampiri Maya yang masih menangis tersedu. Melihat itu rasanya Boy ingin memeluknya lagi agar istrinya itu menumpahkan semua rasa sesak di dadanya. "May," panggil Boy. "I..iya pak," jawab Maya tersedu. "Maafin mamahku ya, saya tau perkataan mamah saya sungguh menyakiti hatimu tapi aku mohon jangan terlalu diambil hati ya, mungkin mamah lagi ada masalah jadinya melampiaskan ini pada kita," ucap Boy mencoba menenangkan malah justru semakin membuat Maya menangis. "Hiks.. Hiks.. Saya tau pak dan saya sadar diri, perkataan mamah anda memang benar, mana pantas saya ini bersanding dengan anda? Semua perkataan mamah anda adalah benar," jawab Maya semakin membuat Boy merasa bersalah. "Tidak… Jangan berkata seperti itu, perkataanmu membuat saya.." ucap Boy terpotong, hampir saja ia keceplosan. "Perkataanmu membuat hatiku sakit dan sedih, May, itu kata yang ingin saya lontarkan namun terlalu gengsi," batin Boy. "Membuat anda kenapa pa

    Last Updated : 2023-01-26
  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Galau

    Beberapa hari ini hubungan antara Boy juga Maya renggang karena disebabkan perkataan ibudanya Boy waktu itu yang masih membekas di hati Maya hingga saat ini. Karena tak mau nantinya menjalin hubungan terlalu jauh makanya Maya menjaga jarak dari Boy agar nantinya ketika masa kontrak selesai keduanya bisa berpisah dengan tenang. Seperti halnya hari ini, biasanya mereka makan bersama namun sudah beberapa hari ini Maya memilih menghindar dan makan didalam kamar. "Kapan Maya bakal maafin gue? Memamg semua ini karena mamah, kenapa sih mamah pakai bicara seperti itu? Kalau gak suka mah ya diam aja dan jangan ikut campur eh ini malah bikin semuanya runyam, lagian waktu itu tujuan mamah datang kesini tiba-tiba itu apa coba? Bukannya jelasin maksud tujuannya malah maki-maki anak orang," gerutu Boy lalu menghempaskan garpu dan pisau secara kasar hingga menimbulkan denting suara yang memekikkan telinga. Mendengar suara gaduh, salah satu ART bergegas menuju sumber suara namun dicekal oleh kepal

    Last Updated : 2023-01-27
  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Pulang Kampung

    Malam harinya Maya memberitahu kepada ayahnya jika besok akan datang tetapi sama bosnya, awalnya Tejo merasa kaget sekaligus heran kenapa seorang bos mau-maunya menemani anaknya pulang ke kampung, namun karena janji Tejo pada temannya itu akhirnya dia mengiyakan saja perkataan Maya. Tak lupa Tejo memberitahu pada Tinah tentang kepulangan Maya beserta bosnya, jadi besok keluarga Maya bisa masak yang enak. "Bu besok Maya mau pulang, tadi sudah kabari bapak," ucap Tejo antusias. "Serius pak? Alhamdulillah akhirnya kita masih bisa bertemu Maya, ibu rindu sekali pak," jawab Tinah terharu dan meneteskan air mata bahagia. "Iya bu bapak pun juga senang sekali apalagi besok teman bapak mau memperkenalkan anak laki-lakinya, eh bu pokoknya besok kita masak besar dan menunya harus enak, bosnya Maya mau ikut katanya," ucap Tejo membuat Tinah kaget. "Loh kok tumben ada bos yang mau mengantarkan pembantunya pulang? Apa jangan-jangan Maya dipecat pak karena bapak memaksanya cuti pulang, jangan-ja

    Last Updated : 2023-01-28

Latest chapter

  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Menikah Resmi

    Perihal urusan dengan keluarga Adit kini telah selesai sudah ya meskipun ke depannya mereka tidak akan akrab seperti sebelumnya, begitu juga dengan orang tua Adit, setiap bertemu dengan orang tua Maya terpampang jelas raut kecewa juga benci, namun apa boleh dibuat? Tak ada manusia yang bisa melawan takdir. Rencana pernikahan yang sudah disepakati kini tiba pada hari H nya. Kedua mempelai terlihat sangat serasi bahkan suasana pernikahan kali ini jauh lebih hidup dibandingkan pernikahan sebelumnya, mereka sepakat hanya mengundang kerabat terdekat saja agar nuansa intim acara berasa. Toh Maya sudah pernah merasakan pernikahan yang megah dan mewah meskipun waktu itu hanya diatas kertas alias kontrak. Ijab qabul pun akan segera dimulai, Boy sudah lebih dulu berada dimeja bersama penghulu, saksi dan juga wali nikah. Kenapa Maya tak juga ikut duduk di samping?? Tidak.. Maya akan keluar ketika kata sah sudah terucap dan pernikahan diangap sah. Itu sudah menjadi tradisi keluarga dari Maya, ke

  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Kecewanya Adit

    Ayahnya pulang dengan wajah kusut bahkan tak ada kata-kata apapun yang terucap setelah kepulangannya dari rumah Maya. Hal buruk pasti sudah terjadi dan kini Adit bisa merasakannya. "Pak.. Apa yang sudah terjadi?" tanya Adit. "Maafkan bapak yang nantinya membuatmu kecewa bahkan patah hati, Maya, wanita yang kamu dambakan menjadi istri kini hanya tinggal angan-angan saja, Maya menolak lamaran kita dan kini Maya memilih majikannya untuk dijadikan suami, maafkan bapak," jawab Eko sangat sedih. "Apa?? Jadi benar dugaan Adit jika antara Maya dengan majikannya ada hubungan khusus, kenapa waktu itu ketika Adit tanya keduanya membantahnya?" jawab Adit kaget. "Kamu sudah tau semua ini?" tanya Eko. "Kalau tau mereka saling memliki rasa ya baru ini pak, bapak sendiri yang mengatakannya, selama ini Adit hanya menduga saja jika keduanya bukan hanya sekedar majikan dengan bawahan," ucap Adit terlihat sedih. "Bapak juga baru tau ini,

  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Titik Temu

    Tiba-tiba saja suasana yang tadi mencekam bahkan tegang kini menjadi canggung, Yudhistira juga Puspa memilih diam setelah semua keluh kesah ia ungkapkan, bukannya menjawab semua pertanyaan yang di lontarkan, Boy lebih banyak diam, hal itu semakin membuat mereka kesal bukan main. "Berhubung semuanya sudah kondusif lagi, maka saya akan menjelaskan semuanya dari awal, saya mohon jangan ada yang menyela atau menghardik di tengah penjelasan," pinta Boy namun tak menjawab sahutan dari siapapun. "Oma.. Apa yang oma tanyakan tadi itu semua benar, saya juga Maya melakukan pernikahan kontrak selama satu tahun karena sebuah keuntungan masing-masing, Boy mendapat warisan yang sudah dijanjikan begitu juga dengan Maya yang bisa membuat keluarganya hidup lebih baik dari sebelumnya bahkan melunasi semua hutang keluarganya, apakah kedua orang tua Maya tau ini? Tentu tidak, Maya beralasan jika ia bisa menebus hutang pada lintah darat karena nantinya gaji setiap bulan di

  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Bertemu Dua Keluarga

    Merasa semuanya tak bisa dibicarakan sebelah pihak saja membuat Tejo meminta agar Boy mendatangkan keluarganya dan membicarakan semua ini. Awalnya Boy menolak namun karena kegigihan Tejo akhirnya Boy setuju, segera Boy menghubungi papahnya juga oma agar besok datang kesini. Awalnya Yudhistira penasaran kenapa harus sampai datang ke rumah anaknya? Masalah apa yang sedang menimpa? Namun karena anaknya tau menjelaskan dan memilih memberitahukannya nanti ketika bertemu, akhirnya Yudhistira setuju. Baginya mungkin anaknya lebih nyaman jika bertatap muka, berbeda respon dengan omanya, Puspa. Awalnya Puspa kesal karena harus pulang besok pagi padahal voucher yang diberikan cucunya itu untuk 2 hari 3 malam, otomatis Puspa mengomel panjang lebar namun ia tetap akan pulang besok. Masalah keluarganya untuk datang pun sudah beres, kini tinggal mempersiapkan diri jika nanti papah dan omanya memaki Boy habis-habisan. Menunggu adalah hal yang membosankan, begitu juga

  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Ketahuan (2)

    "Ada apa Boy? Ini tengah malam," tanya Maya setelah masuk ke kamar suaminya. "Ini tentang kita.. Aku gak bisa menahan lagi semuanya, lebih baik kita jujur dengan kedua orang tuamu," jawab Boy. "Gak.. Aku gak setuju! Aku gak mau bapak kecewa," tolak tegas Maya. "Tidak akan.. Niatku kan baik, lagian selama ini aku tak pernah melanggar perjanjian kita," bantah Boy. "Apapun itu aku gak mau kedua orang tuaku tau, biarkan semua selesai sesuai waktunya setelah itu kita memulai dari awal," pinta Maya. "Semua sudah selesai ketika kita berdua di Bali waktu itu, apa kamu lupa? Kan aku sudah menjelaskan semuanya, lagian selama ini aku bertanggung jawab," ucap Boy yang membuat pikiran Tejo negatif, tanggung jawab? Apa maksud perkataan itu?? Jangan-jangan… ah tak mau berprasangka buruk, lebih baik Tejo tanyakan langsung. Brak.. Suara pintu dibuka dengan keras membuat penghuninya kaget. "Apa maksud perbincang

  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Ketahuan

    *Sebelum Boy pulang, terlebih dahulu Boy menelpon oma nya agar tidak pulang ke rumah*"Halo, Boy? Ada apa? Oma lagi sibuk nih," tanya Puspa. "Oma lagi dimana sih?" tanya Boy penasaran. "Oma lagi hangout sama bestie oma dong, kenapa emangnya?" tanya Puspa. "Kebetulan sekali, tadi Boy ditawari voucher menginap di salah satu hotel di Bandung untuk 4 orang dan itu untuk hari ini, otomatis Boy gak bisa dong oma kan pekerjaan dikantor lagi selangit, kok tiba-tiba Boy ingin menelpon Oma eh taunya oma lagi hangout sama temen-temen oma, coba tanyain ke temannya mau apa enggak?" ucap Boy yang dijawab antusias para bestie yang telah lanjut usia. "Mereka mau dong.. Kapan berangkatnya?" tanya Puspa memastikan. "Penerbangan jam 1 siang ini oma, kalau mau akan Boy konfirmasi ke teman Boy dulu ya," ucap Boy. "Oma nanti pulang dulu bawa beberapa baju dan pendukung lainnya," ucap oma. "Eits.. Ini udah jam 11

  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Kedatangan Orang Tua Maya

    Persoalan yang sedang keluarga Maya hadapi bukanlah perkara yang mudah, ada pihak keluarga Adit juga keluarga majikan Maya yang mereka pikirkan. Mengingat omongan majikan Maya jika anaknya juga memiliki rasa yang sama, membuat kedua orang tua Maya nekat datang ke kota dengan berbekal alamat yang pernah diberikan Maya waktu itu. Setelah cukup lama perjalanan menuju kota juga mencari alamat majikannya Maya, kini orang tua Maya akhirnya tiba di sebuah rumah mewah dan juga megah, bagi kedua orang tua Maya ini bukanlah sekedar rumah melainkan ini istana. "Bu.. Ini benar bukan alamat yang diberikan Maya?" tanya Tejo memastikan. "Menurut alamat yang diberikan Maya sih benar ini pak, tuh lihat disamping gerbang ada nomor rumahnya kan," tunjuk Tinah. "Iya bu, tapi ini bukan rumah bu melainkan istana, besar sekali.. Rumah para juragan dikampung kita saja tak ada apa-apanya dengan rumah ini," ucap Tejo kagum. "Iya Pak.. Mungkin pekerjaan majikan Maya tak hanya berbisnis tapi juga artis, bap

  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Datang Ke Kampung Halaman Maya

    Tekadnya sudah bulat untuk segera mempersunting Maya, Boy diam-diam pergi ke kampung halaman Maya tanpa sepengetahuan orangnya. Boy takut jika nanti mengajak Maya maka nantinya Maya akan terlalu banyak pikiran dan tidak fokus kuliahnya, belum lagi jika ada penolakan dari orang tuanya Maya, Boy takut jika nanti Maya sedih. Ia ingin memberitahu Maya ketika semuanya sesuai harapannya. Perjalanan menuju kampung halaman Maya memanglah jauh, namun Boy sudah bertekad untuk datang seorang diri demi terwujud keinginannya mempersunting sang istri kontraknya agar menjadi istri dah, ya.. Boy memang mengendarai mobil seorang diri tanpa ada supir yang menemani, bahkan oma nya pun tidak diberitahu perihal ini. Nanti, ketika semua sudah beres barulah Boy akan jujur terhadap keluarganya. Tiba dirumah Maya, jantung Boy sangat berdegup kencang dan juga gugup menyertai, entah kenapa kedatangannya kali ini tak seperti biasanya, ia merasa kedatangannya ini sangat l

  • KAWIN KONTRAK SANG PEWARIS TUNGGAL   Wishlist Maya

    Sudah dua minggu keduanya berlibur ke Bali, kini saatnya bagi mereka untuk pulang. Sebenarnya berat bagi Maya untuk meninggalkan tempat ini, namun mau bagaimana lagi? Mereka masih ada urusan yang panjang ketika pulang nanti, setelah semuanya nanti selesai, barulah Boy berjanji akan mengajak Maya kesini lagi bahkan untuk tinggal disini. Barang sudah ia kemasi dengan baik dan rapi, oleh-oleh juga sudah Maya bawa, kini waktunya bagi mereka untuk pulang. Kebetulan penerbangan yang mereka pesan ada jam pagi, jadi siang nanti keduanya mungkin sudah tiba di kota dan bisa istirahat dulu. ***Tiba di kota. Kedatangan Maya juga Boy disambut baik dan juga antusias oleh oma nya, Puspa. Ia sudah rindu dengan cucunya apalagi mereka pergi ketika Puspa sedang tak ada dirumah. "Akhirnya cucu oma pulang juga," ucap Oma Puspa bahagia. "Iya oma.. Gimana kabarnya?" tanya Boy penuh perhatian. "Kabar oma san

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status