Share

Bab 31

“Siapa kamu, jangan ikut campur.” Hafsah menepiskan tangan Pram dengan kasar. Kedua matanya melotot lebar, sedangkan Imas beranjak bangkit dan berdiri di belakang Hafsah yang menatap nyalang kearah Pram.

“Kenalkan, saya Angkasa Pramudya. Jangan pernah ganggu mereka jika tidak mau berurusan dengan saya.” Tegasnya sambil melangkah menarik lengan Nuri agar mundur menjauh dari Hafsah. Nuri langsung saja mendekati Risa yang masih berdiri terpaku, rasa nyeri pada perutnya kini mulai terasa kembali. Risa meringis kesakitan, tangannya menyentuh lembut pada perutnya yang terluka dan belum sembuh total.

“Laki-laki itu yang mbak maksud?” tanya Nuri dengan suara lirih.

“Sepertinya iya, Nur. Tapi dia bilang siapa tadi namanya.” Risa menoleh kearah Nuri sambil meringis kesakitan entah kenapa tiba-tiba saja perutnya terasa sakit, padahal tadi baik-baik saja sebelum Imas dan Hafsah datang. Bahkan Risa sudah merasa lebih baik dari beberapa hari yang lalu.

“Mau siapapun kau, aku tidak peduli. Jangan ik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status