Share

KARMA - 54

Penulis: irma_nur_kumala
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-06 20:24:18

Kenzi melonggarkan kerah kemeja dan dasi yang di pakainya seraya membuka pintu dan masuk ke dalam kantornya setelah selesai memimpin rapat manajemennya. Alis tebalnya terangkat saat melihat sekotak bekal makan siang yang di letakkan di atas meja kerjanya. Istrinya pasti datang ke sini dan meletakkannya di sana saat dia sedang rapat. Kenzi duduk di kursi besarnya, merenggangkan otot-ototnya lalu menyandar di sana mengangkat kotak itu di depan wajahnya dan tersenyum.

Amira itu sebenarnya istri yang manis, penurut dan berusaha untuk selalu memenuhi semua kebutuhannya ketika dia sudah tidak lagi memiliki pilihan lain selain menjadi istrinya. Hanya saja, Ken mencintai Eliana sejak dulu dan masih tetap menyimpan amarah di dalam hatinya untuk Amira hingga membuat mereka terjebak dalam pernikahan.

Tapi belakangan ini, ada sesuatu yang terasa lain menyusup di dadanya. Setiap malam saat Amira tidur di sampingnya yang selalu dia puggungi karena lebih memilih melihat ke arah lain selain wajah Ami
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 55

    Arzetta mengerang, terbangun dari tidurnya dan menemukan dirinya berada di rengkuhan lengan Alva yang tidur terlentang di sampingnya. Merasakan badannya sakit karena meskipun Alva memperlakukannya dengan lembut tetapi lelaki itu selalu melakukannya lebih dari satu kali. Zetta berdecak, menyingkirkan lengan Alva dari perutnya dan turun dari tempat tidur berjalan mengarah ke kamar mandi.Zetta butuh berendam dengan aroma teraphy lagi untuk merilekskan tubuhnya. Jadi itulah yang dia lakukan sekarang, duduk diam di dalam bath up sambil memikirkan sesuatu.Rasanya sangat salah membiarkan pikirannya terus dihinggapi berbagai pertanyaan tentang masa lalu Alva sedangkan lelaki itu sepertinya enggan untuk menceritakannya sendiri. Zetta bukannya ingin mempermasalahkan ataupun kembali menyibak luka lama tapi menurutnya dia juga harus mengetahuinya langsung dari Alva. Biar bagaimanapun, mereka memiliki niatan untuk menikah dan Zetta ingin Alva lebih terbuka padanya.Mau tidak mau, dia memang haru

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-06
  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 56

    Ini salahnya. Alva tahu kalau ini memang salahnya sampai Zetta berpikir bahwa dia adalah orang asing dalam kehidupannya. Padahal sebenarnya, dia adalah wanita pertama yang ada di hatinya sejak mereka anak-anak.Melihat tatapan mata Zetta yang terluka dan ditujukan untuknya memicu amarah untuk dirinya sendiri dan membakarnya habis membuatnya seperti orang idiot yang tidak bisa berbicara. Membiarkan Zetta pergi entah kemana dan dia seharian ini seperti orang gila mencarinya.Mungkin memang mereka butuh saling menjauh agar dia menyadari betul apa kesalahannya dan tidak akan mengulanginya lagi nanti supaya hubungan mereka baik-baik saja dan mereka bisa menikah. Tapi ini juga bukan hal mudah bagi Alva.Walaupun niat awalnya, dia akan tetap memberitahukannya tentang pertemuannya dengan Amira dalam keadaan yang santai tidak seperti tadi yang penuh emosi. Dia ingin membaginya meskipun menyingkap masa lalu di saat dia ingin merengkuh masa depan tidaklah mudah. Kalau memang hal itu penting untu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-06
  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 57

    Central Park terlalu ramai bagi Arzetta pagi ini yang duduk sendirian di salah satu kursi besi yang banyak tersedia di sana. New York sedang memasuki musim panas jadi tidak heran kalau banyak yang datang untuk berjalan-jalan di bawah sinar matahari yang menyorot hangat dengan semilir angin yang sejuk menikmati waktu berharga bersama pasangan, teman ataupun keluarga. Seperti pasangan muda yang sedang asyik bermain dengan balitanya yang duduk memegang mainannya di stoller terlihat sangat bahagia bisa bersenda gurau dan tertawa tanpa beban.Membayangkan, seandainya yang ada di sana adalah keluarga kecilnya. Tidak ada lagi yang Zetta inginkan di dunia ini selain memiliki kebahagian sederhana seperti itu. Memiliki Alva yang akan di peluknya dan Alva junior yang akan mereka peluk bersama. Zetta hanya ingin bahagia.Zetta memilih menjauh dari Alva bukan tanpa maksud. Dia hanya ingin menenangkan pikiran dan hatinya yang merasa cemburu pada sosok yang sama yang melukai Alva selama bertahun-tah

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-06
  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 58

    "Damn it." Umpatan Alva menggema di dalam mobilnya."Aku sudah menyuruhmu langsung pulang ke apartemen idiot. Kenapa kamu malah berputar-putar kesana kemari dari tadi?"Alva memukul setir mobilnya, melakukan manuver banting setir ke arah yang berlawanan dan menginjak pedal gas semakin dalam membuat mobil sport itu melaju kencang meliuk-liuk di jalanan New York yang padat saat matahari mewarnai langit kota dengan semburat jingganya."Kenapa tidak kamu katakan sejak awal kalau Zetta ada di apartemen." Alva menekan klakson saat sebuah mobil menghadang jalurnya. "Shit!!!"Zafier di sebrang sana terdengar menghela napas, "Aku sudah menyuruhmu langsung pulang kan? Seharusnya kamu pintar dalam menangkap maksudku, bajingan!!!""Playboy tengik!!!""Jangan mengataiku dalam bahasa Indonesiamu itu Alva Alexander!!!" Dengus Zafier. "Kamu memang idiot!!! Jangan arahkan mobilmu ke jalur lurus karena sedang ada parade di Time Square. Kamu akan terlambat datang ke acara gala dinner nanti malam karena

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-06
  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 59

    "Saat ini aku akan mengumumkan berita bahagia langsung kepada kalian semua."Alva Alexander mengenggam erat jemari Zetta yang berdiri mendampinginya menghadapi serbuan para wartawan setelah acara gala dinner selesai dengan sukses. Siaran yang Alva yakin di liput secara eklusive ke seluruh penjuru Amerika."Wanita cantik yang berdiri di samping saya ini, Nadine Arzetta adalah kekasih resmi saya dan satu-satunya. Setelah ini kalian tidak akan lagi menemukan Alva Alexander yang bajingan seperti dulu."Alva mencium punggung tangan Zetta di hadapan seluruh yang hadir dan saling memandang dengan senyuman. Para wartawan sontak heboh dan mengajukan banyak pertanyaan lanjutan."Ya benar, Arzetta dulunya mantan sekretaris saya yang berubah menjadi calon istri saya. Dalam waktu dekat kami akan mengumumkan secara resmi perihal pernikahan kami.""Saya harap ini akan menutup semua pemberitaan tentang saya yang bajingan dan juga gosip-gosip yang tidak enak di luaran. Doakan kami semoga semuanya berj

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-06
  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 60

    "Bagaimana sayang?" bisik Alva di telinga Arzetta yang nampak takjub dengan pemandangan indah yang tersaji di hadapannya.Sunset pantai Bali yang sedang berlangsung di depan kedua matanya. Perpaduan antara lautan luas, langit cerah dengan semburat orangenya juga matahari yang mulai turun ke peraduan. Zetta sangat menyukainya terlebih lagi saat ini dia menikmatinya bersama kekasihnya. Berada dalam dekapan hangat Alva Alexander yang memeluknya rapat dan menciumi leher dan pipinya. Mereka bercengkrama di atas sofa bersantai di dekat kolam renang yang memiliki pemandangan lautan luas Bali di Villa yang di sewa Alva.Zetta bergeser sedikit agar bisa melihat wajah Alva dan melingkarkan lengannya di leher membuat Alva langsung menariknya semakin rapat, "Indah banget. Tidak heran kalau Bali menjadi tujuan para turis asing untuk berlibur. Terimakasih banyak karena sudah membawaku ke sini sayang. Dulu, aku bahkan tidak pernah membayangkan akan keluar dari daratan Amerika sampai ke sini. Kamu m

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-06
  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 61

    "Aku merindukan Arzetta," lirih Jason. Duduk mengaduk kopi hitamnya di salah satu restoran di sudut teramai kota Canberra bersama Austin."Kamu harus bersabar.""Apa sebaiknya aku yang mendatanginya?" Jason nampak frustasi.Austin langsung menggeleng, "Kamu akan mengejutkannya Jason. Bersabarlah. Aku yakin Alva akan membujuk Zetta untuk menemuimu. Mungkin saja dia memang belum siap.""Tapi kapan? Setiap malam aku berharap kalau dia akan datang supaya aku tidak terus merasa bersalah.""Zetta pernah mengalami trauma karena kamu dan kejadian beberapa waktu lalu itu juga karena ulahmu. Beri dia waktu. Lagian aku dengar, Alva sedang membawanya berlibur setelah mereka mengumumkan secara resmi hubungan mereka di depan publik."Jason terdiam. Tanpa sadar tangannya terkepal ketika akhirnya wanita yang dicintainya malah jatuh cinta dengan sosok seperti Alva."Jadi mereka sudah resmi bersama?"Austin menyesap kopinya dan mengangguk, "Seluruh Amerika sudah tahu. Hanya tinggal menunggu mereka meng

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-08
  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 62

    Gevan Angkasa membawa mereka semua ke Pantai Tanjung Benoa Bali yang memukau lengkap dengan fasilitas watersportnya. Meskipun Alva yang selalu menjaga Zetta hanya memilihkan beberapa permainan yang sekiranya aman untuk di coba. Berbeda dengan ketiga lelaki bebas lainnya yang mencoba hampir semua permainan yang ada di sana dan kelihatan sekali sangat bersenang-senang.Zetta sudah mencoba parasiling -- dengan sedikit memaksa Alva agar mengabulkannya -- karena ingin merasakan sensasi terbang menggunakan payung parasut yang di tarik oleh speed boat mengelilingi pantai hingga membuat Zetta berteriak-teriak heboh dalam pelukan Alva yang berada di belakangnya melindungi.Lalu mencoba snorkling dan sea walker dan merasakan bagaimana mendebarkannya berjalan-jalan di bawah laut menggunakan helm yang kedap air agar bisa melihat kehidupan alam bawah dengan ikan-ikan yang bergerak di sekeliling mereka juga terumbu karangnya yang menakjubkan. Alva selalu di sampingnya dan menggenggam erat tanganny

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-08

Bab terbaru

  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 98

    London, Enam tahun kemudian,Arzetta duduk memandangi megahnya London Eye yang bercahaya biru indah di kejauhan dengan senyuman mengembang di wajah. Terpaan angin malam musim semi menerbangkan helaian rambut panjangnya yang kemudian dia rapikan dengan tangan. Diedarkannya pandangan ke sekelilingnya yang ramai seraya menunggu.Semenjak menikah dan memiliki seorang putri, Arzetta tidak habis-habisnya merasa bersyukur karena bisa merasakan perasaan bahagia tidak terkira dengan berkah yang diberikan padanya. Mengingat perjuangan panjang mereka yang tidak mudah di lalui untuk bisa bersama sampai akhirnya menikah.Masa lalu sebentuk kenangan yang akan tetap terpatri di dalam ingatannya sampai kapanpun. Kadang di saat malam ketika dia terbangun dan mendapati Alva sedang tertidur pulas sambil memeluk putri kecilnya yang tidur di antara mereka membuatnya meneteskan air mata bahagia. Tidak ada hal lain yang diinginkan Zetta selain kebahagiaan suami dan putrinya.Alva Alexander sendiri sudah ber

  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 97

    "Di mana mereka?" desis Alva dengan tangan terkepal saat menemukan Gevan, Zafier dan Jeremy di lobby hotel."Wuih cepet banget kamu—""DI MANA MEREKA?" bentak Alva seraya menarik kerah kemeja Zafier dengan amarah."Oke. Tenangkan dirimu, Bung," sela Gevan."Bagaimana aku bisa tenang kalau ada lelaki lain yang mengganggu Istriku?" ucapnya seraya melepaskan cekalannya dan mengacak rambutnya sendiri.Gevan berdecak, "Mungkin dia client-nya Zetta.""Ah, bodoh amat! Aku harus naik ke atas dan mencari tahu.""Kita temani," ucap Jeremy yang langsung menekan tombol lift, "Supaya kamu nggak ngamuk seperti singa.""Ahh brengsek! Makin runyam aja. Ini tuh gara-gara kalian!" Alva memukul perut Zaf, melepak kepala Gevan dan menendang kaki Jeremy dengan kesal di dalam lift yang membawa mereka ke lantai atas."Shit!" umpat Gevan sementara Jeremy mengertakkan giginya."Orang sabar di sayang Tuhan, Bung," gumam Zafier seraya memegangi perutnya yang langsung mendapat kepalan tangan Alva.Hari sudah ha

  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 96

    "Hmm, Sayang—" Alva mengacak rambutnya dan duduk di sofa ruang tamu rumahnya dengan penampilan yang berantakan juga bau minuman keras yang menyengat. Semalaman ketiga lelaki brengsek itu sudah memprovokasi untuk menumpahkan kekesalan karena lelaki yang mengobrol dengan Zetta itu ke minuman keras yang akhirnya membuatnya mabuk dan tidak sadarkan diri di salah satu kamar hotel sampai pagi sendirian dan harus kalang kabut pulang ke rumah dan mendapati Arzetta menunggunya di ruang tamu dengan wajah yang menyeramkan."Aku—" Alva bingung ingin menjelaskan dengan cara seperti apa supaya Zetta tidak marah."Kemarin sudah jelas aku bilang kalau kamu harus pulang satu jam lebih awal dari yang seharusnya karena kita rencananya mau ke rumah Mama. Aku sudah berusaha menghubungi kamu tapi nyatanya ponselmu tidak bisa dihubungi. Aku tidak tidur semalaman menunggu kamu pulang di sofa itu tapi ternyata kamu pulang pagi dan dalam keadaan kacau setelah mabuk seperti ini—" Zetta melipat lengannya di dad

  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 95

    Satu tahun kemudian, di Alexander Corp. New York "Eh setan!" Gevan refleks kaget."Eh, bokong!" ucap Zafier membuat Gevan langsung menendang kakinya."Kalian berdua sinting!" Jeremy mengatai mereka dalam bahasa Indonesia yang sekarang sukses dikuasainya."APA-APAAN INI?" sembur Alva Alexander yang tadi membuka pintu ruang kerjanya dengan kasar saat mengetahui ada tiga lelaki yang sedang asyik menikmati koleksi red wine di dalam kantornya tanpa di undang.Dia baru saja memimpin rapat direksi dan kedatangan ketiga orang terpenting dalam hidupnya itu tanpa pemberitahuan jelas membuatnya terus bertanya-tanya. Alva mendekati mereka seraya menggelengkan kepala, "Kalian nggak punya kerjaan?""Oh aku jelas orang penting yang selalu sibuk—""Sibuk bercinta maksudmu?" sela Alva menanggapi Zafier yang meminum wine dengan kaki disilangkan."Itu salah satunya," balasnya dengan santai. Alva memutar bola matanya."Kenapa sih kamu itu masuk ke kantor sendiri pakai aksi gebrak pintu model begitu sepe

  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 94

    "Apa?""Apanya?" Alva balik bertanya."Kenapa sejak tadi kamu memandangiku seperti itu?"Alva menaikkan alisnya, "Memandangi bagaimana?"Zetta sedikit memajukan tubuhnya dan menumpukan kedua lengannya di atas meja, "Kamu menatapku seakan-akan ingin menelanjangiku saat ini.""Ohh—" Alva terkekeh, ikut memajukan tubuhnya dan bertopang dagu di depan Zetta, "Aku memang ingin sekali merobek gaun pengantinmu ini sekarang juga bahkan sebelum kita menginjakkan kaki di Maldives, Nyonya Alva Alexander," Tatapan gairah itu tergambar jelas di mata Alva.Zetta mendengus, "Aku harus terbiasa dengan panggilan itu.""Tentu saja, aku ini Suamimu sekarang," Alva menyisir rambutnya ke belakang dengan senyuman menawan."Lalu—" Zetta meneguk Red Wine dalam sekali teguk tanpa mengalihkan tatapan dari wajah Suaminya. Lalu mengambil strawberry di tumpukan paling atas buah-buahan yang ada di samping botol Red Wine dan memakannya dengan gerakan erotis. Ia mengecup dan memakan buah itu dengan sensual tepat di d

  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 93

    "Katakan? Apa yang sebenarnya terjadi Zetta?" Alva menatap Zetta yang dia geret keluar dari gereja setelah menyuruh semua yang hadir di sana untuk tidak bergerak dari tempatnya sementara dia meminta penjelasan ke Zetta yang tiba-tiba muncul di siang bolong dengan busana pengantin dan tersenyum menatapnya."Kenapa kamu tiba-tiba bisa ada di sini sementara enam bulan yang lalu kamu jelas-jelas menolak kembali bersamaku bahkan menyuruhku pulang dan tidak usah mencarimu lagi?" Zetta hanya diam melihat kebingungan Alva. "Aku bahkan berpikir kalau kamu sudah menikah dengan lelaki Jepang itu!!!" "Nakamiya?" Zetta menggeleng. "Tidak. Dia guru merangkai bungaku." Alva mengerjapkan matanya, "Jadi kamu memang kursus di sana sambil menghukumku dengan membuatku terlunta-lunta di Jepang mencarimu selama lebih dari setahun?"Zetta tersenyum tanpa dosa, "Begitulah. Aku berniat membuka toko bunga di sini." Alva ternganga. "Aku pikir kamu tinggal menyuruh anak buahmu untuk mencariku. Aku sedikit ter

  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 92

    Alva terdiam di depan gereja katedral yang dulu menjadi tempat pilihannya saat berniat menikahi wanita yang dicintainya secara mendadak tapi tidak pernah terlaksana. Tangga gereja sudah dipercantik dengan hiasan bunga. Lebih mewah dari yang dulu di lakukannya. Pintu di depan sana tertutup. Alva tertegun sesaat.Setelah beberapa bulan ini, dia mencoba untuk merelakan meski sangat tidak rela dan belajar untuk pelan-pelan melupakan tapi tidak sanggup, saat ini semua kenangan yang dia milikki tentang Zetta menyeruak. Dadanya begitu sakit seperti di hantam ribuan godam kasat mata. Hatinya dan hidupnya sudah dia tinggalkan di Jepang. Jadi saat Mamanya menatapnya dengan tatapan frustasi dan mengatakan akan dinikahkan dengan wanita pilihannya, Alva hanya mengangguk mengiyakan. Terserah saja. Alva sama sekali tidak peduli. Tubuhnya bebas untuk dimiliki tapi tidak hatinya."Semuanya sudah menunggu Pak." Edwin membuyarkan lamunannya. "Ayo masuk."Alva berjalan dengan langkah pelan menaiki anak t

  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 91

    Alva masuk ke dalam gereja yang terlihat sepi itu seraya mengedarkan pandangan. Setelah bertanya sana sini akhirnya dia bisa menemukannya. Bangunannya tua tapi masih terawat dengan baik. Tiba-tiba dia terpaku memandangi satu sosok yang duduk sendirian di bagian depan terlihat sedang asyik berdoa. Alva melangkah dengan pelan dan duduk di sampingnya. Zetta menoleh dan tersentak kaget. Alva menatap ke arah depan dan mulai berdoa di sana mengabaikan Zetta yang diam memandanginya."568 hari atau 13.632 jam aku berkelana di Jepang untuk mencarimu Zetta," desah Alva. "Tolong dengarkan dulu perkataanku kali ini." Alva menoleh dan melihat mata abu-abu itu memandanginya dalam diam lalu Zetta menghela napasnya dan duduk bersandar di sana memilih menghadap ke depan."Aku memberimu satu kesempatan untuk berbicara. Setelah itu kamu harus kembali ke New York dan jangan mencariku lagi."Alva diam. Zetta menunggu. "Apa kamu bahagia di sini?" Alva yang juga melihat ke depan berkata lirih membuat Zetta

  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 90

    Kyoto, Jepang.2 Minggu kemudian,Alva menggenggam erat secarik kertas di tangannya saat memandangi toko bunga di hadapannya. Jantungnya berdetak kencang membayangkan bagaimana reaksi Zetta saat dia akhirnya menemukannya setelah melalui waktu yang tidak sebentar untuk mencarinya. Tidak peduli meski tangan kirinya di perban karena patah tulang setelah bertabrakan dengan pengendara sepeda waktu itu dan harus dirawat di rumah sakit.Akhirnya dia menemukan toko bunga itu yang siang ini terlihat ramai pengunjung. Bertanya-tanya dalam hati, apa yang sedang Zetta lakukan di sana? Kursus merangkai bunga?Alva menarik napasnya lalu menghembuskannya dan bergerak masuk ke dalam toko yang langsung di sambut seorang wanita muda berwajah oriental yang mengikat satu rambutnya ke atas membentuk kuncir kuda."Ada yang bisa dibantu?" bahasa inggrisnya lancar tanpa cela. Alva tidak menjawab karena sibuk memandangi area dalam toko memperhatikan semua yang ada di sana."Permisi tuan? Ada yang bisa di bant

DMCA.com Protection Status