Share

KARMA - 17

last update Last Updated: 2023-10-09 09:05:22

Flashback On

"ARZETTA!!!" pekikan itu menggema bersamaan dengan ambruknya tubuh Zetta ke jalan yang langsung sigap Alva tangkap dan memeluknya sebelum tubuh Zetta membentur aspal jalan tidak memperdulikan luka gesekan di sepanjang lengannya.

Alva mencoba bangkit dan duduk dengan Zetta dalam pelukannya nampak panik merapikan rambut Zetta yang terjuntai menutupi wajahnya dan melihat luka lebam akibat dari pukulan Jason yang kuat itu. Alva berdesis menatap Jason yang berdiri terpaku melihat Zetta.

"BRENGSEK! Kalau sampai Zetta cidera serius. Aku akan menghajarmu sampai mampus!!!" Teriak Alva.

Jason tersadar dan langsung merunduk di depan Alva, "Berikan Zetta padaku."

Alva mendorong Jason menjauh, "Tidak akan!!! Aku yang akan membawanya ke rumah sakit. Lebih baik kamu pergi dari sini."

Jason menggertakkan giginya tidak terima dan berbicara penuh penuh penekanan, "Aku kekasihnya dan kau bukan siapa-siapa jadi berikan Arzetta padaku, Alva Alexander."

Alva berdecih dan menatap remeh Jason, "
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 18

    Flashback OnAlva memijit pelipisnya. Perdebatan ini akan panjang jika dia tidak memiliki cara untuk meyakinkan Alex Rosmarch kalau dia tidak besedia menikahi anaknya."Coba kau pikirkan ini anak muda."Alex dengan wajah tenang penuh arogansi duduk bersebrangan dengannya di dalam mansion keluarga Rosmarch yang mewah.Sepertinya Papanya sama sekali tidak mengenal lelaki tua yang dianggapnya sahabat ini."Hubungan bisnisku dengan Papamu sudah berjalan lebih dari dua puluh lima tahun. Papamu termasuk dalam jajaran pengusaha dan sahabat yang aku hormati. Jadi,ketika kami memiliki penerus yang sama-sama belum menikah, kenapa tidak kami menjalin hubungan kekeluargaan yang lebih kuat lagi." Mata tajam itu bagaikan sebilah pisau meskipun senyuman tipis menghiasi wajahnya. "Aku yakin anakku pasti masuk dalam kriteria wanita idamanmu."Alva tersenyum berusaha sopan. "Jadi anda tidak keberatan menyerahkan putri anda satu-satunya yang cantik dan seksi itu untuk hidup dengan bajingan yang banyak

    Last Updated : 2023-10-09
  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 19

    Arzetta, sayang. Selamat bekerja. Bos tampanmu ini akan berlibur sebentar. "Astaga!"Zetta mencengkram erat ponsel di tangan saat melihat pesan yang dikirimkan Alva lima menit yang lalu yang membuat darahnya mendidih. Di saat dia sedang sibuk-sibuknya ditambah persiapan acara pertunangan yang akan dilaksanakan tiga hari lagi, bos gilanya itu malah pergi berlibur sendirian secara mendadak di pagi hari. Zetta buru-buru melihat agenda Alva untuk hari ini dan terpaksa mengundurkan semua jadwalnya. Ternyata permintaan liburan ke Las Vegas kemarin bukan candaan belaka. Bosnya itu memang sudah berniat untuk melarikan diri."Bajingan itu!" Ucapnya geram setelah selesai menjadwal ulang agenda Alva dengan susah payah.Tring.Suara lift terbuka, Zetta menoleh dan melihat seseorang keluar dari sana membuat dia mengumpat serapah di dalam kepalanya untuk Alva Alexander atas kekacauan yang dia buat untuknya. Zetta mengepalkan kedua tangannya sesaat sebelum berdiri dengan senyuman ramah."Selamat p

    Last Updated : 2023-10-10
  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 20

    Hilton Grand Vacation Hotel, Las Vegas"Hai."Zetta diam, melipat lengan di dada dan menatap tajam laki-laki di depannya yang hanya senyum-senyum."Kau seharusnya marah pada Alva bukan padaku," decaknya."Kenapa aku yang harus repot-repot membawa bos playboy itu pulang!" Gerutu Zetta. "Apa kau yang membawa Alva sampai sejauh ini di tengah jadwalnya yang sibuk?!""Tidak." Zafier mengangkat kedua tangannya, mengambil alih koper di depannya dan merangkul bahunya membawanya berjalan melintasi lobbi hotel yang ramai menuju ke arah lift. "Justru sebaliknya, dia yang menyeretku kemari. Percaya deh.""Kalian berdua laki-laki yang tidak bisa dipercaya!" Zetta melepaskan diri dari rangkulan Zafier, masuk ke dalam lift yang kemudian tertutup dan perlahan naik ke lantai atas. "Sebenarnya apa yang kalian berdua lakukan?!" Decaknya."Yah, hanya sedang mengambil liburan seperti yang Alva katakan!" Zafier tertawa melihat Zetta melotot. "Oke-oke. Kami hanya sedang mengulur waktu.""Untuk apa?""Yah, a

    Last Updated : 2023-10-11
  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 21

    Zetta terpaksa mengabaikan telepon dari Jason karena dia tidak mau memancing keributan yang akan membuat Jason salah paham. Kepergiannya yang tiba-tiba tanpa pemberitahuan dan bersama Alva Alexander pasti akan membuat Jason marah. Nanti saja saat kembali dia akan memberi tahu Jason dan menerima kemarahannya. Dihelanya napas panjang, mengambil handuk kecil yang dia letakkan di dahi Alva yang tubuhnya terasa panas dan membasahinya lalu meletakkannya lagi di sana. Entah akibat pukulan atau kaget karena bertemu lagi dengan luka masa lalunya yang membuat Alva sakit seperti ini membuat Zetta terenyuh. Laki-laki playboy yang selalu saja iseng dan menggoda orang itu ternyata menyimpan luka yang mendalam. Kepergian wanita Bernama Amira itu ternyata masih mempengaruhinya hingga saat ini. Zetta jadi tahu seberapa besar Alva mencintainya dan juga membencinya.“Kenapa harus saya sih pak yang susah sekarang?” gumam Zetta, membasahi leher dan dada Alva dengan air agar suhunya tidak semakin naik. Be

    Last Updated : 2023-10-11
  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 22

    “Jason mencarimu sejak tadi karena tidak mengangkat telepon darinya.” Zetta diam, Jeremy menghela napas. “Dia nampaknya sangat khawatir.”“Tidakkah menurut Om dia terlalu berlebihan mengkhawatirkanku?” tanya Zetta, mencoba mengatakan kegusarannya tentang sikap Jason yang dia anggap berlebihan. “Aku tidak perlu dikhawatirkan sampai seperti ini.”“Kau tahu sendiri jika dari dulu dia selalu peduli padamu lebih dari yang kau pikirkan. Terlebih lagi ternyata dia menyimpan perasaan untukmu selama ini dan kau menyambutnya. Dia pasti tidak ingin kehilangan dirimu.”Tetap saja Zetta merasa kalau sikap Jason berlebihan terhadapnya. Zetta tidak tahu apakah hal itu sudah termasuk ke dalam obsesi atau memang hanya kekhawatiran biasa. Zetta memijit kepalanya yang agak berdenyut karena kejadian hari ini sungguh mengejutkan dan berlalu dengan cepat. Tiba-tiba saja dia ada di Las Vegas, menemani Alva berjudi hingga berkelahi entah dengan siapa dan akhirnya kembali pulang. Rasanya seperti mimpi yang te

    Last Updated : 2023-10-13
  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 23

    “Zetta, Alva memberimu cuti.”“Hah?” Zetta belum sepenuhnya paham dengan ucapan Omnya yang siang ini meneleponnya. “Cuti?”Jason yang sedang menonton televisi di sampingnya menoleh ingin tahu.“Kenapa?”“Ada beberapa kekacauan yang harus diselesaikan Alva jadi untuk beberapa hari ini om yang akan menemaninya.”“Dia tidak memecatku?”“Untuk apa dia memecatmu,” decak Omnya. “Lain ceritanya kalau kau yang memang mau mengundurkan diri—”“Tidak,” sela Zetta.Omnya terdengar menghela napas, “Dengar, Arzetta. Kau tahu sendiri keadaan Alva saat ini yang sedang berusaha melepaskan diri dari pertunangan jadi dia ingin menyelesaikannya dulu agar kau tidak dilibatkan. Kau mengerti maksudnya kan?”“Kenapa bukan dia yang menghubungiku sendiri?”“Dia sedang memulangkan Cherry ke London.”“Oh.” Zetta tidak bisa berkata-kata. Mungkin posisinya akan berbahaya jika semakin memprovokasi Cherry. Terlibat skandal dengan Alva bukanlah hal yang bagus. “Baiklah kalau begitu,Om.”“Bagus kalau kau mengerti. Al

    Last Updated : 2023-10-14
  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 24

    "Aku ingin kita saling menjauh.""Kenapa?" Tanyanya dengan tatapan nanar dan kaget."Kau terlalu posesive, Alva. Sudah cukup bertahun-tahun sebelum ini kita bersama. Aku ingin bebas melakukan apapun di luar sana.""Tidak!! Kau tidak boleh jauh-jauh dari aku, Amira. Kau itu calon istriku dan aku tidak pernah mengekangmu untuk melakukan apapun yang kau sukai tapi tetaplah di sampingku."Amira menggelengkan kepala, "Aku belum siap untuk menikah. Aku masih memiliki impian menjadi model.""Aku tidak pernah melarang keinginanmu itu, aku hanya tidak suka kalau kau terlalu memamerkan tubuhmu untuk lelaki di luaran sana," desisnya."Aku tidak mau di batasi. Jika aku masih bersamamu, aku tidak bisa menggapai impianku."Amira tersenyum sendu.Alva mengepalkan tangannya. Matanya berkilat oleh kecemburuan dan kemarahan. Seharusnya dari awal Amira tahu, kalau Alva hanya menginginkannya bukan yang lain. Sebelumnya mereka dalam keadaan baik-baik saja sampai Amira mendapat tawaran menjadi model untuk b

    Last Updated : 2023-10-15
  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 25

    "Kalian datang untuk mengancamku?!" Desis Alex,Papanya Cherry.Alva duduk tenang di tengah-tengah Zafier dan Jeremy. Cherry menatap lekat Alva dengan pandangan benci di samping Papanya."Pak Alex, kita harus meluruskan sesuatu di sini." Alva duduk tegak memandang Alex lekat menunjukkan bahwa dia tidak takut dan terintimidasi. "Sejak awal, saya sama sekali tidak tertarik dengan Cherry dan tidak berniat untuk menjadikannya calon istri."Alex terlihat berusaha menahan amarahnya. Alva melanjutkan bicaranya."Tapi, anda tetap memaksa. Saya menyetujuinya dan mencoba tapi ternyata putri anda yang terhormat ini sama sekali tidak memiliki sopan santun. Jadi, akhirnya saya memutuskan untuk menghentikan perjodohan ini."Alex nampak meradang mendengar penjelasannya."Saya rasa tidak perlu saya jelaskan panjang lebar di sini. Saya hanya ingin menyelesaikannya dan pergi dengan cara kekeluargaan. Menurut saya, penarikan sejumlah saham di AlexanderCorp bukan sesuatu yang bijak di lakukan terlebih And

    Last Updated : 2023-10-16

Latest chapter

  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 98

    London, Enam tahun kemudian,Arzetta duduk memandangi megahnya London Eye yang bercahaya biru indah di kejauhan dengan senyuman mengembang di wajah. Terpaan angin malam musim semi menerbangkan helaian rambut panjangnya yang kemudian dia rapikan dengan tangan. Diedarkannya pandangan ke sekelilingnya yang ramai seraya menunggu.Semenjak menikah dan memiliki seorang putri, Arzetta tidak habis-habisnya merasa bersyukur karena bisa merasakan perasaan bahagia tidak terkira dengan berkah yang diberikan padanya. Mengingat perjuangan panjang mereka yang tidak mudah di lalui untuk bisa bersama sampai akhirnya menikah.Masa lalu sebentuk kenangan yang akan tetap terpatri di dalam ingatannya sampai kapanpun. Kadang di saat malam ketika dia terbangun dan mendapati Alva sedang tertidur pulas sambil memeluk putri kecilnya yang tidur di antara mereka membuatnya meneteskan air mata bahagia. Tidak ada hal lain yang diinginkan Zetta selain kebahagiaan suami dan putrinya.Alva Alexander sendiri sudah ber

  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 97

    "Di mana mereka?" desis Alva dengan tangan terkepal saat menemukan Gevan, Zafier dan Jeremy di lobby hotel."Wuih cepet banget kamu—""DI MANA MEREKA?" bentak Alva seraya menarik kerah kemeja Zafier dengan amarah."Oke. Tenangkan dirimu, Bung," sela Gevan."Bagaimana aku bisa tenang kalau ada lelaki lain yang mengganggu Istriku?" ucapnya seraya melepaskan cekalannya dan mengacak rambutnya sendiri.Gevan berdecak, "Mungkin dia client-nya Zetta.""Ah, bodoh amat! Aku harus naik ke atas dan mencari tahu.""Kita temani," ucap Jeremy yang langsung menekan tombol lift, "Supaya kamu nggak ngamuk seperti singa.""Ahh brengsek! Makin runyam aja. Ini tuh gara-gara kalian!" Alva memukul perut Zaf, melepak kepala Gevan dan menendang kaki Jeremy dengan kesal di dalam lift yang membawa mereka ke lantai atas."Shit!" umpat Gevan sementara Jeremy mengertakkan giginya."Orang sabar di sayang Tuhan, Bung," gumam Zafier seraya memegangi perutnya yang langsung mendapat kepalan tangan Alva.Hari sudah ha

  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 96

    "Hmm, Sayang—" Alva mengacak rambutnya dan duduk di sofa ruang tamu rumahnya dengan penampilan yang berantakan juga bau minuman keras yang menyengat. Semalaman ketiga lelaki brengsek itu sudah memprovokasi untuk menumpahkan kekesalan karena lelaki yang mengobrol dengan Zetta itu ke minuman keras yang akhirnya membuatnya mabuk dan tidak sadarkan diri di salah satu kamar hotel sampai pagi sendirian dan harus kalang kabut pulang ke rumah dan mendapati Arzetta menunggunya di ruang tamu dengan wajah yang menyeramkan."Aku—" Alva bingung ingin menjelaskan dengan cara seperti apa supaya Zetta tidak marah."Kemarin sudah jelas aku bilang kalau kamu harus pulang satu jam lebih awal dari yang seharusnya karena kita rencananya mau ke rumah Mama. Aku sudah berusaha menghubungi kamu tapi nyatanya ponselmu tidak bisa dihubungi. Aku tidak tidur semalaman menunggu kamu pulang di sofa itu tapi ternyata kamu pulang pagi dan dalam keadaan kacau setelah mabuk seperti ini—" Zetta melipat lengannya di dad

  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 95

    Satu tahun kemudian, di Alexander Corp. New York "Eh setan!" Gevan refleks kaget."Eh, bokong!" ucap Zafier membuat Gevan langsung menendang kakinya."Kalian berdua sinting!" Jeremy mengatai mereka dalam bahasa Indonesia yang sekarang sukses dikuasainya."APA-APAAN INI?" sembur Alva Alexander yang tadi membuka pintu ruang kerjanya dengan kasar saat mengetahui ada tiga lelaki yang sedang asyik menikmati koleksi red wine di dalam kantornya tanpa di undang.Dia baru saja memimpin rapat direksi dan kedatangan ketiga orang terpenting dalam hidupnya itu tanpa pemberitahuan jelas membuatnya terus bertanya-tanya. Alva mendekati mereka seraya menggelengkan kepala, "Kalian nggak punya kerjaan?""Oh aku jelas orang penting yang selalu sibuk—""Sibuk bercinta maksudmu?" sela Alva menanggapi Zafier yang meminum wine dengan kaki disilangkan."Itu salah satunya," balasnya dengan santai. Alva memutar bola matanya."Kenapa sih kamu itu masuk ke kantor sendiri pakai aksi gebrak pintu model begitu sepe

  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 94

    "Apa?""Apanya?" Alva balik bertanya."Kenapa sejak tadi kamu memandangiku seperti itu?"Alva menaikkan alisnya, "Memandangi bagaimana?"Zetta sedikit memajukan tubuhnya dan menumpukan kedua lengannya di atas meja, "Kamu menatapku seakan-akan ingin menelanjangiku saat ini.""Ohh—" Alva terkekeh, ikut memajukan tubuhnya dan bertopang dagu di depan Zetta, "Aku memang ingin sekali merobek gaun pengantinmu ini sekarang juga bahkan sebelum kita menginjakkan kaki di Maldives, Nyonya Alva Alexander," Tatapan gairah itu tergambar jelas di mata Alva.Zetta mendengus, "Aku harus terbiasa dengan panggilan itu.""Tentu saja, aku ini Suamimu sekarang," Alva menyisir rambutnya ke belakang dengan senyuman menawan."Lalu—" Zetta meneguk Red Wine dalam sekali teguk tanpa mengalihkan tatapan dari wajah Suaminya. Lalu mengambil strawberry di tumpukan paling atas buah-buahan yang ada di samping botol Red Wine dan memakannya dengan gerakan erotis. Ia mengecup dan memakan buah itu dengan sensual tepat di d

  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 93

    "Katakan? Apa yang sebenarnya terjadi Zetta?" Alva menatap Zetta yang dia geret keluar dari gereja setelah menyuruh semua yang hadir di sana untuk tidak bergerak dari tempatnya sementara dia meminta penjelasan ke Zetta yang tiba-tiba muncul di siang bolong dengan busana pengantin dan tersenyum menatapnya."Kenapa kamu tiba-tiba bisa ada di sini sementara enam bulan yang lalu kamu jelas-jelas menolak kembali bersamaku bahkan menyuruhku pulang dan tidak usah mencarimu lagi?" Zetta hanya diam melihat kebingungan Alva. "Aku bahkan berpikir kalau kamu sudah menikah dengan lelaki Jepang itu!!!" "Nakamiya?" Zetta menggeleng. "Tidak. Dia guru merangkai bungaku." Alva mengerjapkan matanya, "Jadi kamu memang kursus di sana sambil menghukumku dengan membuatku terlunta-lunta di Jepang mencarimu selama lebih dari setahun?"Zetta tersenyum tanpa dosa, "Begitulah. Aku berniat membuka toko bunga di sini." Alva ternganga. "Aku pikir kamu tinggal menyuruh anak buahmu untuk mencariku. Aku sedikit ter

  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 92

    Alva terdiam di depan gereja katedral yang dulu menjadi tempat pilihannya saat berniat menikahi wanita yang dicintainya secara mendadak tapi tidak pernah terlaksana. Tangga gereja sudah dipercantik dengan hiasan bunga. Lebih mewah dari yang dulu di lakukannya. Pintu di depan sana tertutup. Alva tertegun sesaat.Setelah beberapa bulan ini, dia mencoba untuk merelakan meski sangat tidak rela dan belajar untuk pelan-pelan melupakan tapi tidak sanggup, saat ini semua kenangan yang dia milikki tentang Zetta menyeruak. Dadanya begitu sakit seperti di hantam ribuan godam kasat mata. Hatinya dan hidupnya sudah dia tinggalkan di Jepang. Jadi saat Mamanya menatapnya dengan tatapan frustasi dan mengatakan akan dinikahkan dengan wanita pilihannya, Alva hanya mengangguk mengiyakan. Terserah saja. Alva sama sekali tidak peduli. Tubuhnya bebas untuk dimiliki tapi tidak hatinya."Semuanya sudah menunggu Pak." Edwin membuyarkan lamunannya. "Ayo masuk."Alva berjalan dengan langkah pelan menaiki anak t

  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 91

    Alva masuk ke dalam gereja yang terlihat sepi itu seraya mengedarkan pandangan. Setelah bertanya sana sini akhirnya dia bisa menemukannya. Bangunannya tua tapi masih terawat dengan baik. Tiba-tiba dia terpaku memandangi satu sosok yang duduk sendirian di bagian depan terlihat sedang asyik berdoa. Alva melangkah dengan pelan dan duduk di sampingnya. Zetta menoleh dan tersentak kaget. Alva menatap ke arah depan dan mulai berdoa di sana mengabaikan Zetta yang diam memandanginya."568 hari atau 13.632 jam aku berkelana di Jepang untuk mencarimu Zetta," desah Alva. "Tolong dengarkan dulu perkataanku kali ini." Alva menoleh dan melihat mata abu-abu itu memandanginya dalam diam lalu Zetta menghela napasnya dan duduk bersandar di sana memilih menghadap ke depan."Aku memberimu satu kesempatan untuk berbicara. Setelah itu kamu harus kembali ke New York dan jangan mencariku lagi."Alva diam. Zetta menunggu. "Apa kamu bahagia di sini?" Alva yang juga melihat ke depan berkata lirih membuat Zetta

  • KARMA BERDARAH SANG CEO   KARMA - 90

    Kyoto, Jepang.2 Minggu kemudian,Alva menggenggam erat secarik kertas di tangannya saat memandangi toko bunga di hadapannya. Jantungnya berdetak kencang membayangkan bagaimana reaksi Zetta saat dia akhirnya menemukannya setelah melalui waktu yang tidak sebentar untuk mencarinya. Tidak peduli meski tangan kirinya di perban karena patah tulang setelah bertabrakan dengan pengendara sepeda waktu itu dan harus dirawat di rumah sakit.Akhirnya dia menemukan toko bunga itu yang siang ini terlihat ramai pengunjung. Bertanya-tanya dalam hati, apa yang sedang Zetta lakukan di sana? Kursus merangkai bunga?Alva menarik napasnya lalu menghembuskannya dan bergerak masuk ke dalam toko yang langsung di sambut seorang wanita muda berwajah oriental yang mengikat satu rambutnya ke atas membentuk kuncir kuda."Ada yang bisa dibantu?" bahasa inggrisnya lancar tanpa cela. Alva tidak menjawab karena sibuk memandangi area dalam toko memperhatikan semua yang ada di sana."Permisi tuan? Ada yang bisa di bant

DMCA.com Protection Status