공유

Menata Hati

UCAPAN terakhir Tiara seolah terus terngiang-ngiang di telinga Abdi. Entah sudah berapa puluh menit berlalu sejak panggilan ditutup, pemuda itu masih saja termangu di tempatnya. Terdiam serupa patung.

Abdi sungguh tidak menyangka hatinya bakal sedemikian pedih mendengar Tiara mengatakan mereka bakal berpisah selama-lamanya. Juga, tidak ada apa-apa lagi di antara mereka. Lupakan semua yang pernah terjadi.

"Setelah semua yang kita alami selama lebih sebulan kemarin, bagaimana mungkin aku bisa melupakan kamu begitu saja, Tiara?" desis Abdi kemudian, setengah mendesah pilu. Kemudian ia mengusap wajah dengan kedua tangan.

Sekali lagi Abdi memandangi layar hape, seakan wajah Tiara bakal muncul di sana dan tersenyum ke arahnya. Akan tetapi, yang didapatinya hanyalah bayangan wajahnya sendiri yang memantul dalam hitamnya permukaan layar.

Abdi tersenyum kecut menyadari betapa berantakan wajahnya dari pantulan layar hape. Ekspresi yang tidak seharusnya ditunjukkan

잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status