Beranda / Romansa / Jodohku Pak Dosen / S2 Bab 46B Hari Bahagia

Share

S2 Bab 46B Hari Bahagia

Penulis: D Lista
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-04 17:23:12

JODOHKU PAK DOSEN

SEASON 2

BAB 46B Hari Bahagia

"Mas Devan," seru gadis berkerudung peach dengan gamis broklat berdiri di belakangnya.

"Apa?"

"Trimakasih banyak Mas Devan sudah membahagiakan Mbak Sarah," ucapnya seraya menunduk takut menyinggung perasaan laki-laki di depannya.

"Tak perlu berterimakasih, itu sudah menjadi tugas seorang kakak demi adiknya."

"Tapi, Mas."

"Aku pasti bisa mencari pengganti Sarah dengan cepat, kamu nggak usah kawatir. Bahkan di kantor juga banyak gadis cantik mengantri."

Deg,

Risma merasa tenggorokannya tercekat. Baru beberapa menit yang lalu dia merasa senang punya kesempatan mendekati kakak angkat Sarah. Namun sekarang harapannya pupus sudah.

"Ya, Mas."

"Bagaimana denganmu, Ris? Sudah move on dari Alfian, kapan dapat gantinya?"

"Ah, iya. Aku pasti juga akan segera mendapatkannya, Mas."

"Ya, selamat menjemput kebahagiaanmu."

"Terimakasih."

Risma buru-buru kembali bergabung dengan keluarga besarnya berharap Devan tak memergoki wajahnya yang gugup sekaligus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jodohku Pak Dosen   S2 Bab 46C Hari Bahagia

    JODOHKU PAK DOSEN SEASON 2 BAB 46C Hari Bahagia Setelah berdebat lama, petugas tetap tak mengizinkan Risma masuk. Dia menunduk lesu. Berulang kali melakukan panggilan ke nomer Devan, tetapi tidak diangkat. Lelah mencari, sejenak duduk jongkok dengan kedua telapak tangan menangkup wajah. Dari kejauhan sosok yang dicari mendapatinya duduk dengan bahu bergetar. "Hai, kamu ngapain di sini?" Risma sontak menghentikan isakannya. Gegas dia bangkit dari duduknya dan mengusap wajah yang sungguh pasti memalukan kalau dilihat. "Mas Devan, kenapa nggak pamit kalau mau balik?" "Aku sudah pamit kok." "Tapi nggak pamit sama aku." "Kenapa harus pamit sama kamu?" selidik Devan disertai wajah menggoda Risma. "Eh, hmm itu." Risma menyadari kelakuannya. Dia kelabakan mencari alasan. "Mas Devan jangan melupakan aku. Karena aku..." "Stt, nggak usah diteruskan. Aku tahu maksudmu. Kamu menyukaiku, bukan?" Risma mengangguk menghilangkan rasa malunya karena tak ingin kehilangan lagi untuk kedua ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-04
  • Jodohku Pak Dosen   Season 3 Bab PROLOG

    JODOHKU PAK DOSENSEASON 3Jangan lupa subscribe dulu sebelum membaca ya.Season 3 kali ini mengisahkan tentang Nayla dan Aryo dosennya. Aryo Syailendra teman satu komunitas mahasiswa asal Bandung bersama dengan Alfa Mahendra (Season 1) dan juga Alfian Mahesa (Season 2). Happy Reading.Cinta Nayla pada kakak tingkatnya harus bertepuk sebelah tangan, karena rasa yang tak tersampaikan. Namun, kehadiran sosok dosen yang menaruh hati pada Nayla membuatnya terjebak dalam kebimbangan. Bagaimana Nayla harus mengambil keputusan, memilih mencintai atau dicintai? Simak kisahnya, yuk."Tak perlu menjadi orang lain, kalau hanya ingin mencari perhatian." (Aryo)"Aku lelah, tetapi tak mau menyerah. Berpura-pura, merasa baik-baik saja, setidaknya itulah caraku bertahan." (Nayla)PrologSemilir angin di siang hari yang terik menerpa wajah Nayla. Ia sedang duduk di bangku taman kampus. Wajahnya melamunkan seseorang yang menjadi penyemangat hidupnya. Suara daun yang bergesekan diterpa angin tak mampu m

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-06
  • Jodohku Pak Dosen   Season 3 Bab 1A Kenalan Dulu

    Bab 1 Sinar mentari mulai merangkak naik. Nayla menyambut paginya dengan semangat. Senyum hangat terukir di wajahnya yang polos tanpa make up. Celana denim dipadukan dengan T-shirt lengan pendek, dilengkapi kemeja kotak-kotak yang sudah menjadi ciri khasnya. Surai hitamnya dibiarkan tergerai dengan sebuah tali rambut dikenakan di pergelangan tangan. Tak lupa tas selempang berisi buku catatan dan pena sebagai pelengkap saat berangkat kuliah. Derap langkahnya ditemani sepatu ketz kesayangan yang dibeli di pasar Dago bersama sahabatnya. Ia sudah tidak sabar berjumpa dengan sahabatnya, Cici, Mika, dan Riyan. Ada hal yang membuat hatinya membuncah. Ingin segera disampaikan berita bahagia itu pada tiga sahabatnya. Namun, langkahnya yang tergesa tanpa mengindahkan sekitar membuat dahinya terantuk benda keras. Ia pun mengaduh kesakitan seraya mengusap dahi sebelah kiri yang bisa dipastikan telah memerah. Dua tahun lewat Nay menjadi mahasiswi jurusan Matematika kampus ternama di Bandung, te

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-06
  • Jodohku Pak Dosen   Season 3 Bab 1 B Kenalan Dulu

    Bab 1B"Kenalan dulu kenapa, Pak," celetuk Nay tak kira-kira membuat Pak Aryo tersentak. Cici dan Mika segera menyikut Nay agar berlaku sopan pada dosen yang sebentar lagi menjadi list dosen favorit mereka."Kalian gimana, sih. Biasanya dosen yang baru masuk kelas kan kenalan juga. Kalian lupa?" Nay tampak melototi dua sahabatnya untuk menegaskan."Iya, sih. Tapi nggak gitu juga kali, Nay," protes Cici yang diiyakan oleh Mika."Nay, dosen kali ini tampannya ngalah-ngalahin Andra, tuh." Riyan yang sedari tadi menyaksikan tingkah tiga sahabatnya ikut menimpali, bahkan mengompori Nay supaya menyerah dengan niatnya mendapatkan hati Andra."Oya, maaf. Silakan Anda yang memperkenalkan diri dulu. Saya perlu mengenal juga nama-nama mahasiswa saya." Nay yang ditunjuk spontan merasa tak terima. Ia yang mengingatkan dosen barunya justru diminta mengenalkan diri terlebih dulu."Maaf ya, Pak. Teman-teman satu kelas sudah tahu nama saya," tolak Nay dengan sedikit tak acuh. "Baiklah, kalian bisa pa

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-06
  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 2 Malam Inagurasi

    Bab 2"Silakan maju! Kerjakan soalnya atau saya buka catatannya di depan kelas?!" ancam Pak Aryo dengan raut wajah dingin tanpa senyum sedikitpun, seolah kemarahan terwakili oleh tatapan mata elangnya.Nyali Nay menciut seketika, mau tak mau ia maju ke depan. Bukan karena ia takut diminta mengerjakan soal, hanya saja ada hal yang sangat memalukan jika buku catatannya diumbar di depan kelas."Soalnya di atas, kenapa harus ngerjain jauh di bawah, Nay?" protes Pak Aryo. Nay tampak kesal, mengira dosennya sengaja mengerjainya. Tangan kanannya sibuk di papan menuliskan jawaban, sementara tangan kiri sibuk memegang ujung T-shirt agar tidak terangkat. Sekali ia lalai dengan penampilannya, bisa jadi bagian perutnya yang mulus tersingkap. Nay merutuki dirinya yang salah memakai kostum karena tergesa. T-shirt yang dikenakannya memang terlalu pendek. Beberapa kali ia merasa tak nyaman karena Pak Aryo menatapnya dari ujung kepala hingga ujung kaki, lalu memalingkan muka."Nah, ini nih contohnya.

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-08
  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 3A Salah Ruang

    Bab 3AJam sudah menunjukkan pukul 7, Nay masih malas-malasan beranjak dari teras kosnya. Padahal penampilannya sudah rapi. Masih dengan kemeja bergaris favoritnya, Nay pagi ini memadukannya dengan kaos yang panjangnya sampai paha. Masih teringat kejadian hari sebelumnya, Nay dipermalukan Pak Aryo. Demi supaya catatan yang berhiaskan sketsa tentang dirinya dan Andra, Nay menuruti titah Pak Aryo. Malang tak bisa ditolak, Nay justru kena semprot tentang penampilannya. Hari ini, Nay jadi nggak bersemangat kuliah dengan sosok yang menyebalkan baginya. Terlebih semalam ucapan Pak Aryo sungguh menyentil hatinya. Sakit tak berdarah. "Awas saja Pak, kalau sampai nyuruh aku maju lagi. Aku bakalan nolak. Biar saja nggak ada mahasiswa yang ngerjain, tahu rasa nanti." Nay sudah ngedumel sendiri di teras sambil menyimpulkan tali sepatunya. "Nay, udah jam berapa ini. Tumben belum berangkat. Biasanya rajin," seru bu kos. Kedua tangan wanita seusia ibunya itu sedang menenteng tas belanjaan penuh

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-08
  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 3B Salah Ruang

    Bab 3BDrrt....drrtt,[Nay, kamu dimana sih?]Nay masih mencari-cari petunjuk dia berada di gedung mana. [Astaghfirullah...ternyata ak di gedung D][Kamu segera ke gedung C deh, dosennya sudah datang. Buruan entar kena marah]Gegas Nay lari menuju gedung C lt.3 yang memang tidak ada penghubung antara kedua gedung itu. Sampai di lt.3 Nayla menetralkan napasnya yang terengah-engah sambil mengelus dada. Nayla yang masih di luar ruang kuliah tak sengaja melihat dari arah berlawanan seorang laki-laki berjalan dengan tegap. Jantungnya pun semakin berdebar kencang, tak bisa diajak kompromi. Kali ini debarannya terasa berbeda saat melihat laki-laki itu adalah Andra kakak tingkatnya."Nay, ngapain di luar? Dosennya sudah masuk lho." Senyum Andra walau hanya sekilas mampu meruntuhkan dunia bagi Nayla. Menarik napas dalam, debar jantungnya perlahan mulai stabil, berganti raut wajah yang bisa dipastikan memerah karena tersipu malu. Dua tangannya meremas kemeja bergarisnya untuk mengurangi gugup

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-08
  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 4A Tuduhan

    Bab 4ANayla sedang bersiap mengantar bahan makanan ke tempat katering Bu Maya. Ia ditemani Cici, karena sahabatnya itu kebetulan tidak ada kerjaan. Berbeda dengan Mika yang tinggalnya di kosan agak jauh dari tempatnya. "Nay, bilang Bu Maya kalau ibu minta maaf tidak bisa mengantar sendiri. Pinggang ibu masih sakit." Bu kos melangkah dari dalam rumah seraya mengelus pinggangnya. Duduk di kursi tamu, bu kos menyerahkan beberapa lembar uang pada Nayla."Bu, uangnya banyak amat? Buat apa aja?" tanya Nay dengan kening berkerut. Ia saling pandang dengan Cici yang terdenyum menampakkan derrtan giginya. Anak kos memegang lembaran uang berwarna merah aja hatinya langsung membuncah padahal bukan miliknya."Buat ongkos naik taksi, Nay. Sisanya buat jajan kamu sama Cici."Mata Nay membelalak. Baginya bisa membantu orang lain merupakan kebahagiaan tersendiri. Tidak perlu pamrih kalau menolong orang. Ia justru akan mendapatkan banyak manfaat dengan ketemu orang-orang baru. Dengan begini, jaringan

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-09

Bab terbaru

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 63C Ending

    Bab 63C "Terima kasih, Sayang. Sudah bersedia mendampingiku, menjadi ibu dari anak-anakku." Aryo mengecup puncak kepala Nay yang tertutup pasmina hingga membuat hati Nayla mengembang. "Terima kasih juga, Mas." Lima bulan kemudian. Nay mengenakan baju toga untuk menghadiri wisuda sarajananya. Perutnya sudah terlihat membuncit karena HPL tinggal beberapa haru lagi. Suami dan keluarganya mendampingi acara wisudanya. Pun teman-temannya bersiap dengan buket bunga ditangan mereka. "Selamat dan sukses atas wisudanya, Nay," ucap ketiga sahabatnya. Menyusul juga ucapan selamat dari orang tua dan keluarga Aryo. "Selamat ya, Sayang. Maafkan mama! Kamu memang pantas menjadi pendamping Aryo. Jaga putraku ya, Sayang. Sebagai orang tuanya, mama memang kurang memberinya kasih sayang." "Tidak, Ma. Mama selalu menyayangi Mas Aryo meski jauh di negeri orang. Nay dan Mas Aryo selalu merindukan mama dan papa." Nay mencium pipi mertuanya lalu teringat ibunya. Wanita yang sudah mengandung dan melah

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 63B Ending

    Bab 63B"Mereka kan mau menghadiri acara ini, Mas.""Apa?! Sebenarnya ini acara apa sih, Nay?" Aryo bergantian menatap Nay juga keluarganya yang tak ada angin tak ada hujan muncul di rumah istrinya."Hai, Aryo! Oma mau nengok calon buyut tahu, nggak? Kamu tuh malah bengong."Aryo kembali terkesiap. Merasa di prank, Aryo mendekati keluarganya. "Mama, papa, kapan pulangnya? Tante juga katanya nganter oma ke luar kota.""Kamu tuh, Yo. Sama istri mbok ya dijagain yang baik. Untung calon bayinya nggak kenapa-napa. Bisa-bisa kamu tak jewer sini.""Ampun, Oma." "Iya, ini tante sama orang tuamu nganter oma ke luar kota buat mengisi tausiyah, Yo," pungkas tante Maya. Aryo masih terbengong.Semua yang hadir melihat tingkah keluarga Aryo akhirnya tertawa, ada juga yang menahan senyum, seperti Nayla yang saling pandang dengan Andra. Semua itu skenario Andra untuk mengerjai Aryo. Andra tidak mau Nay disakiti oleh suaminya. Saat di Daejeon, dokter mengatakan Nay hampir keguguran karena tindakan

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 63A Ending

    Bab 63A"Nay, ini tanda kasihku untukmu." Nay tertegun melihat apa yang dibawa suaminya.Aryo membuka kotak kecil berlapis beludru. Ia mengeluarkan benda yang terpasang cantik di tempatnya. Sebuah kalung pertanda kasih sayangnya untuk sang istri tercinta. Ada liontin bunga matahari di kalung itu. Aryo berharap mentari akan selalu bersinar menerangi langkah mereka mengarungi biduk rumah tangga.Bukan tidak mungkin akan datang kerikil yang menghadang. Sebisa mungkin mereka saling menggenggam tangan untuk melalui jalan yang harus ditempuh. Apa yang menjadi tujuannya menggapai keluarga yang samawa (sakinah, mawaddah, warahmah).Aryo memakaikan kalung dengan liontin matahari ke leher Nayla. Pasmina Nay angkat hingga kalung itu terpasang sempurna di lehernya. Aryo mengecup kepala Nay dari belakang. Rasa yang membuncah mengisi rongga dada keduanya. Senyum manis pun terukir di wajah masing-masing, hingga sepasang lengan kekar Aryo melingkar di perut Nayla. Tatapan hangat di wajah Aryo terli

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 62B Luluh

    Bab 62B"Sudah saya bilang Pak Aryo jangan menyakitinya. Dua kali Bapak sakiti Nay, maka...""No, big No, Ndra. Saya harus bicara sama Nayla. Pokoknya kamu nggak boleh melamar sebelum hubungan kami jelas, oke!" Andra hanya mengedikkan bahu, dalam hati tertawa penuh kemenangan.Aryo meninggalkan Andra membereskan tempat yang akan dipakai untuk acara. Entah acara apa sebenarnya Aryo tidaklah tahu. Ia mendekati Pak Rusdi, meminta maaf atas kesalahannya karena membuat Nay sakit hati.Aryo juga bercerita tentang kesalah pahamannya dengan Nay yang melihat dirinya bersama Tika. Waktu itu Tika ingin berpamitan yang terakhir karena mau tinggal di luar negeri. Pak Rusdi yang sudah tahu duduk perkaranya langsung menyilakan Aryo masuk dan duduk di ruang tamu. Bu Ranti terkejut melihat kedatangan tiba-tiba menantunya. Gegas wanita paruh baya itu membuatkan minuman dan menyuguhkan cemilan."Nay baru selesai mandi, Nak. Tunggulah sebentar. Tolong sabar ya Nak Aryo, menghadapi Nay yang anak tunggal

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 62A Luluh

    Bab 62AAryo berjalan tergopoh menuju rumah Nay. Mendengar obrolan tetangga Nay tentang acara syukuran membuat hatinya berkecamuk. Menyesakkan."Apa maunya Nayla? Apa dia benar-benar menginginkan perpisahan?" Aryo mendengkus kesal seraya kakinya menendang kerikil di jalan.Sementara itu,di kamar, Nayla merapikan penampilannya di depan cermin. Ingatannya terlempar saat tidur siang di kos Cika. Bisa-bisanya ia mimpi buruk."Nay, maaf. Aku tidak tega membuat Tika sedih," ungkap Aryo membuat Nay mencelos."Lalu?" Tatapan nyalang Nay tujukan pada suaminya. Napasnya memburu menanti perkataan selanjutnya dari sang suami."Ada yang ingin aku katakan padamu. Mama memintaku menikahinya. Tika bersedia menjadi istri kedua.""Untung hanya mimpi. Kalau beneran, aku nggak yakin bisa menerima kabar itu."Nay menghela napas panjang, seulas senyum tersungging di bibir bergincu pinknya. Kedua tangan mengusap perutnya lembut. Sebuah ketukan pintu megusik kegiatan asyiknya di depan cermin."Masuk!" Nay me

  • Jodohku Pak Dosen   S2 Bab 61B Pulang

    BAB 61B"Astaghfirullah. Aryo kenapa?""Aryo bersalah, Oma. Aryo sudah menyakiti hati Nayla. Dia pergi karena Aryo yang nggak sabaran. Saat di Daejeon Aryo menyakitinya fisik juga batin. Lagi-lagi pulangnya pun Aryo menambah lukanya kembali menganga."Oma dan Tante Maya tertegun melihat pengakuan Aryo. Keduanya menasehati Aryo supaya lebih sabar menghadapi masalah. Yang telah berlalu biarlah berlalu, jangan terulang lagi kesalahan yang sama. Manusia tidak ada yang sempurna. Memilih pasangan bukan untuk mencari yang sempurna tetapi yang bisa saling melengkapi hingga mendekati sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Rabbnya."Makasih, Oma, tante. Aryo mau bernagkat dulu ke Solo.""Apapun yang terjadi jadikan ini belajaran berharga untukmu dan Nayla, Yo. Oma tidak berharap kalian berpisah. Tetapi kalau mengharuskan kalian berpisah, kamu harus mengikhlaskannya.""Oma, Aryo tidak akan membiarkan Nay pergi. Oma dan tante doakan hubungan kami membaik!" pinta Aryo dengan penuh permohonan."

  • Jodohku Pak Dosen   S2 Bab 61A Pulang

    Bab 61ASehari tinggal di kos Cika, Nay akhirnya pulang ke Solo. Ia bertemu bapak ibunya, melepas rindu yang bersemayam di dada. Tangis haru nan bahagia mengiringi pertemuan keluarga sederhana itu."Kamu kurusan, Nay. Makan yang banyak, Nak!" Nay meraup wajahnya kasar. Sejatinya bukan hanya rindu yang ingin tersampaikan. Lebih tepatnya, Nay ingin mendapatkan pelukan. Support yang menguatkan hatinya karena masalah rumah tangga sedang menghampiri."Yang penting sehat kan, bu. Nanti Nay makan yang banyak soalnya kangen masakan ibu. Di sana makannya aneh-aneh," terang Nay dengan kelakarnya membuat orang tuanya tergelak.Pak Rusdi dan Bu Ranti tidak menyadari putrinya sedang dilanda masalah. Nay memang pandai menyembunyikan kesedihannya. Ia sibuk membantu ibunya membereskan jahitan seperti biasa."Pak, Bu. Ini ada sedikit rejeki, Nay ingin mengadakan syukuran kecil-kecilan karena sudah diberi kesehatan saat belajar di negeri orang. Juga Nay selamat sampai pulang ke rumah.""Tapi suamimu a

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 60B Egois

    Bab 60B"Sebenarna ada apa sih, Nay? Pasti kamu dan suamimu lagi berantem, ya?"Nay tidak menjawab justru tergugu seraya memeluk guling di atas kasur Cika. Sahabatnya segera mengambilkan segelas air untuk diminum supaya Nay lebih tenang.Setelah Nay terlihat tenang, Cika mulai menanyakan dengan hati-hati. Ia tidak mau Nay menangis lagi."Kalau sudah bisa cerita, aku siap ndengerin, Nay," ujar Cika."Aku tadi sudah sampai rumah. Tapi..." Nay menjeda kalimatnya seolah ada duri yang menancap di tenggorokan. Ia susah payah mengatakannya. Menarik napas panjang, Nay merasakan tepukan halus di punggungnya"Ada Mbak Tika di sana." "Hah, Bu Tika? Dosen fakultas yang baru?" Cika memasang raut keheranan kenaoa Tika bisa pagi-pagi di rumah Aryo."Kamu ingat, kan? Mbak Tika itu wanita yang dijodohkan sama Pak Aryo."Cika mendengarkan dengan sabar cerita Nayla."Tapi kamu jangan berpikiran buruk dulu, Nay. Tenanglah, kamu harus berpikir dengan kepala dingin biar nggak runyam masalahnya."Nay menga

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 60A Egois

    Bab 60A EgoisNayla masih tergugu di dalam taksi yang membawanya memutari kota Bandung. Sedari tadi sopir menanyakan kemana tujuan, tetapi Nayla tidak menjawab. Sekutar satu jam, Nay baru sadar saat perutnya berdendang. Ia teringat telah melewatkan sarapan."Astagfirullah, sampai mana ini, Pak?!" pekiknya seraya menoleh ke kanan dan ke kiri. Sopir segera menepi dan menghentikan laju taksinya."Kita sudah memutari kota Bandung. Mbak mau ke mana lagi?" jawabnya seakan ingin protes tapi penumpang adalah raja. Sopir hanya memberikan pelayanan terbaiknya."Maaf, Pak. Tunggu sebentar, saya telpon teman dulu," pinta Nay. Ia mencari nomer kontak Cika."Halo, Ci. Kamu di kos atau kampus? Aku udah di Bandung.""Nay, kapan pulang?!" Nay menjauhkan ponselnya karena suara teriakan Cika dari seberang mengusi telinganya."Aku di kampus. Bentar lagi balik kos. Hanya ada kuliah pagi saja. Mika sama Ryan baru ke ruang dosen, nih. Kita ketemuan di kosku aja ya!""Ya, Ci. Tapi tolong kalau ketemu Pak Ary

DMCA.com Protection Status