JODOHKU PAK DOSEN SEASON 2 🍁🍁🍁🍁🍁 Bab 13A Cari perhatian Di rumah Alfian, sang ibu tercinta mendatangi kamar putra satu-satunya setelah makan malam selesai. Beliau membawakan segelas susu karena putranya selalu lupa meminumnya kalau tidak diingatkan. "Ada apa, Mi?" Alfian melihat wajah serius ibunya yang sesang membawa nampan berisi segelas susu, lalu menaruhnya di nakas. "Al, sedang sibuk, ya?" Bu Rena menatap Alfian dengan seulas senyum. "Ini Mi, Al lagi nyiapin bahan buat acara seminar besok." Alfian paham kalau maminya pasti ada sesuatu yang mau diungkapkan. "Oh, seminar dari kampus?" "Iya, Mi. Acaranya di hotel bintang lima." Alfian menyesap setengah gelas susu buatan maminya. "Istri temanmu mau sampai kapan tinggal di sini, Al?" Alfian tertegun dengan pertanyaan maminya. Dia sendiri juga tidak tahu pasti kapan Amira dan Chika bisa meninggalkan rumahnya. "Kenapa, Mi?" "Mami nggak enak sama tetangga. Dia kan istri orang, Al. Mami juga mau kamu segera menikah. Kala
JODOHKU PAK DOSENSEASON 2BAB 13B Cari Perhatian"Maaf.""Kamu...."Sarah dibuat gelagapan dengan wajah laki-laki yang berdiri menjulang di hadapannya."Sepertinya aku pernah melihatmu. Kenalkan namaku Alexander!"Sahabat Devan yang punya kebiasaan tebar pesona mulai kelihatan sifat playboynya saat mengajak berkenalan dengan Sarah."Maaf, Mas salah orang pasti. Saya hanya housekeeper di hotel ini. Permisi!""Ishh, sombong amat. Masak iya dia nggak terpesona sama ketampananku."Sarah segera berlari menuju ruang penyimpanan. Diusapnya dada yang masih bergetar sejak keluar dari ruang meeting."Untung saja Pak Devan tidak sampai melihatku. Semoga Pak Alex tidak sampai bercerita pada Pak Devan."Sarah menenggak air mineral satu botol kecil. Lega rasanya, dia seperti baru saja keluar dari kandang macan.Sepanjang melanjutkan tugasnya, Sarah selalu was-was seperti ada yang mengintai."Hai, Ra. Ngapain sih dari tadi celingukan gitu?" Satya mengagetkan Sarah dengan mengibaskan tangannya yang
JODOHKU PAK DOSEN SEASON 2Bab 14A Layani aku🍁🍁🍁🍁🍁"Masuk!""Hah, Pak Devan."Tanpa pikir panjang Sarah sudah ditarik tangannya oleh bosnya. "Hufh, aku benar-benar seperti keluar dari kandang macan justru masuk ke kandang singa," batin Sarah seakan menertawakan dirinya sendiri. Seharian menghindari bertemu bosnya, kini pulang justru bersamanya.Beberapa menit sebelumnya,"Halo, Dev. Karyawanmu terlunta-lunta di pinggir trotoar. Aku beri tumpangan nggak mau, wajahnya sudah tak percaya padaku. Si tampan ini ternyata ga menarik bagi dia.""Hahaha, tinggal saja! Biarkan dia merasakan ditelantarkan karena sudah menolak tawaran baikmu."Namun berikutnya Devan teringat pesan ibunya untuk memperlakukan perempuan dengan baik. Jangan sekali-kali menyakitinya. Bayangkan kalau itu terjadi pada adik perempuanmu.Devan menyalakan mesin mobilnya dan bergegas keluar dari hotel."Apa kamu sudah gila, ngapain malam-malam berkeliaran di sini, huh?"Ishh, ini orang mau memberi tumpangan atau men
JODOHKU PAK DOSENSEASON 2BAB 14B Layani Aku"Kamu kerja apa malam-malam? Jangan-jangan kamu....""Tidak, bukan begitu. Pak Devan pasti salah paham. Saya beneran kerja.""Iya kamu kerja memberi pelayanan plus-plus, kan?"Bug,"Ough. Sakit, Ra. Kenapa tas kamu lempar ke saya?""Habisnya Bapak bicara sembarangan.""Saya nggak ngomong sembarangan, ini buktinya!" Devan memperlihatkan layar ponselnya yang menyala menampakkan foto saat Sarah terlelap di ranjang kamar VIP.Mata Sarah membelalak sempurna. Dia berusaha merebut HP Devan, tetapi sang empunya menghindarkan ponsel miliknya."Kemarikan, Pak!""Buat apa? Benar ini kamu, kan?""Bukan!""Mana mungin kamu ingin merebutnya kalau bukan fotomu?""Ckk, jangan salahkan saya, kalau Pak Devan babak belur."Sarah sudah menggunakan kemampuan beladirinya membuat Devan sedikit terjungkal ke lantai, kakinya justru membuat Sarah ikut terjerambab menindih tubuhnya."Sial," umpat Devan. "Kamu mau menggoda saya, huh?" Senyum seringai Devan membuat Sa
JODOHKU PAK DOSENSEASON 2🍁🍁🍁🍁🍁Bab 15A CemburuSarah dan Devan masih bertahan di mobil menunggu sampai pasangan dengan membawa satu balita itu pergi dari jangkauan matanya."Nangis aja, kalau memang mau nangis nggak usah ditahan!" ledek Devan membuat Sarah keluar dari mobil tanpa menggubris bosnya."Buat apa menangis sia-sia, toh aku belum tahu keadaan yang sebenarnya. Amira bisa jadi memang orang baik memperhatikan penampilan Alfian."Tak ada rasa takut Sarah kalau bosnya bisa saja memecatnya karena bicara tidak sopan."Biarkan saja kalau dia mau pecat aku, sekalian aku jauh-jauh dari MTG lebih baik," pikirnya."Hai, Ra!" Teriakan Devan hanya sia-sia saja, Sarah tidak berniat menengok ke belakang.Sarah hanya malambaikan tangannya. Dia segera berlari kecil masuk lobby lewat pintu penghubung parkir basemant. Memilih berjalan mengendap-endap, Sarah berniat membuntuti dosennya. Mereka naik lift menuju ruang meeting di lantai 2. Akhirnya Sarah berlari naik tangga karena lift yang
JoDOHKU PAK DOSENSEASON 2BAB 15B Cemburu"Mbak sudah saya cek, semua bersih. Tidak ada masalah juga."Wajah Sarah tampak kesal, tetapi tetap ditahannya."Eh, tante kan yang pernah di kampus ayah, ya?" Uh, suara polos anak itu saat memanggil Alfian dengan sebutan ayah membuat dadaku nyeri, batin Sarah.Kentara sekali wajah mamanya berbinar saat mendapati putrinya begitu dekat dengan Alfian."Iya, Sayang. Tante harus kerja dulu ya!""Tunggu, Mbak! Tolong cek sekali lagi, meja dan kursi di balkon juga terlihat berdebu," imbuh Amira.Sarah yang sudah dongkol hatinya hanya mampu menarik napas panjang.Melangkahkan kaki ke balkon, Sarah mencoba berpikir positif apa yang dilakukan demi kebaikan manajemen hotel."Tante, ayo aku temani!" ucap Chika dengan ramah."Hufh, setidaknya putrinya tidak menyebalkan seperti mamanya," "Ayo, kita bersihkan meja ini, dek!"Chika justru menganggap Sarah mengajaknya bermain membersihkan meja dengan mengelap dan menyemprotnya menggunakan cairan pembersih
JODOHKU PAK DOSENSEASON 2Jangan lupa subscribe sebelum baca ya.🍁🍁🍁🍁🍁Bab 16A Kamu siap, kan?"Gimana, Mbak? Ada Sarahnya?""Maaf, kayaknya Mas perlu mencari ke taman! Biasanya kalau sudah selesai bersih-bersih kamar, Sarah ikut membantu menata taman."Rekan Sarah terpaksa menyampaikan alasan yang dibuat-buat demi membantu Sarah sembunyi."Ya sudah, terima kasih, Mbak."Alfian melangkah balik dengan gontai. Perasaannya belum tenang sebelum menjelaskan apa yang dilihat Sarah bukan kemauannya."Oya, Mbak, kalau ketemu Sarah tolong bilang Alfian Mahesa mencarinya.""Baik, Mas."Rekan Sarah baru masuk ke ruang penyimpanan setelah tidak tampak punggung laki-laki bernama Alfian."Ra, laki-laki tadi mencarimu. Namanya Alfian Mahesa.""Siapa dia, Ra?" Satya menatap serius Sarah yang terpaku dengan pikirannya sendiri."Ra!""Eh, iya, Pak." Sarah tergagap saat Satya meneriakkan namanya."Ckk, Mbak Sarah dari tadi kami ngomong nggak didengerin." Rekan Sarah pura-pura merajuk."Siapa Alfia
JODOHKU PAK DOSENSEASON 2BAB 16B Kamu siap kan?"Ra, serius nih. Bagaimana kalau kita menikah saja? Aku akan ke Yogya melamarmu segera." Alfian mencoba meraih telapak tangan Sarah yang diletakkan di meja, lalu menggenggamnya memberi kepastian."Apa?" Sarah tergelak dengan ucapan Alfian yang tak terduga. Memilih menarik tangannya, Sarah mencoba menetralkan detak jantungnya yang bertalu."Kenapa, Ra? Kamu nggak mau kita menikah? Masih ingat pesan Abi Randi dan Umi Aisyah kan?"Sarah mengangguk. Orang tua angkatnya selalu bilang sebaiknya niat baik disegerakan. Pacarannya bisa setelah menikah. Sarah terlahir dari keluarga lingkungan pesantren, jadi Alfian paham betul sebagai laki-laki dia serius ingin menjadikan Sarah sebagai pasangan halalnya. "Bukan karena aku belum siap, Mas. Tapi...."Sarah menangkupkan kedua telapak tangannya menutup wajah yang terasa basah dipipinya akibat tetesan bening dari mata indahnya."Tapi apa, Ra?" tanya Alfian lirih. Sarah mengangkat wajahnya kembali.