Share

Bab 476

Boris tidak segera membalas. Zola terus merasa gelisah. Semakin dia memikirkannya, semakin dia tidak bisa tenang. Akhirnya dia merapikan dokumennya dan pergi.

Saat Zola meninggalkan kantor, dia harus melewati kantor Mahendra baru bisa meninggalkan perusahaan. Jadi Mahendra yang duduk di kursinya bisa melihat dengan jelas Zola keluar. Setengah menit kemudian, Mahendra memanggil sekretarisnya dan bertanya, “Bu Zola pergi?”

“Iya, Pak. Bu Zola bilang dia ada urusan.”

“Oh, ya sudah.”

Mahendra mengibaskan tangan dan menyuruh sekretarisnya keluar. Kemudian, dia menutup pintu kantornya.

Ponsel di tangan Mahendra masih tersambung dalam panggilan. Dia berkata dengan tenang, “Tunggu Boris taruh seluruh perhatiannya untuk jelaskan kepada Zola, proyek juga dapat dimulai.”

“Kamu benar-benar sudah atur dengan baik? Yakin Boris nggak akan curiga sama kita?” Perempuan yang berada di ujung telepon lainnya bertanya dengan gusar.

“Tentu saja. Sekarang kamu coba sering-sering hubungi dia. Sering-sering ung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status