Share

Bab 0154

Author: Aryanti
"Bisa jadi impoten."

Yuna masih bisa mendengar perkataan sang dokter meskipun dia sedang berdiri di ruang tamu.

Tentu saja Yuna paham apa yang di maksud impoten.

Yuna mencengekram erat ujung bajunya.

Jantung Yuna seketika berhenti berdetak.

Tiba-tiba Yuna mendengar dokter memanggil namanya dan memberikannya 2 kotak salep, "Oleskan sehari 3 kali dan jangan kena air beberapa hari, setelah lukanya benar-benar sembuh barulah kita akan menanganinya lagi, dan itu membutuhkan kerjasama Anda."

Yuna tertegun, "Apa maksudnya kerjasamaku?"

Dokter itu tersenyum dan berkata, "Tentu saja Anda harus bekerja keras membantu adik kecilnya berdiri, apa dia harus mencari wanita lain kalau bukan Anda kekasihnya?"

"Aku bukan kekasihnya."

Yuna segera membantahnya.

Dokter itu mengabaikan perkataan Yuna dan berkata dengan nada serius, "Pertengkaran antar kekasih harus secepatnya diselesaikan, kalau Anda nggak menyembuhkannya, ke depannya Anda juga yang akan tersiksa."

Tanpa menunggu reaksi Yuna, sang dokter se
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Itta Irawan
wkwkwk entah dg cara apalagi kamu bisa rebut hati yuna jg dirinya wano, duuh ngenes bgt sih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0155

    Apa celana dalam itu punya kaki bisa kesana sendiri?Zakri tidak bisa menahan decakannya, presdirnya benar-benar tidak tahu malu, dan tidak ada yang bisa menghentikannya.Wano sadar sudah salah bicara ketika melihat reaksi aneh semua orang.Wano tersenyum canggung, "Jangan salah paham, ada sedikit kecelakaan tadi malam dan aku tidur di kamar pengacara Yuna."Lebih baik Wano tidak menjelaskan karena sekarang jadi terdengar semakin buruk.Yuna menatap nyalang kearah Wano dengan riasan tipis di wajah putihnya.Mulutnya bergerak-gerak tanpa mengeluarkan suara.Sulit menyembunyikan keangkuhan di mata Wano, dia menunduk ke arah telinga Yuna lalu berkata dengan sedikit malu-malu, "Maaf keceplosan, seharusnya aku nggak mengatakannya."Yuna berkata, "Tutup mulutmu!"Yuna segera mengambil barangnya dan berjalan menuju pintu keberangkatan.Bibir Wano tersenyum penuh arti melihat sosok Yuna yang makin menghilang.Tepat saat itu ponsel Wano berdering.Panggilan dari Yudi membuat kening Wano mengeru

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0156

    Keterkejutan Yudi tidak berlangsung lama. Kemudian, dia berkata dengan tenang, "Ingatan Tante Darsi masih bagus. Puluhan tahun sudah berlalu, tapi masih bisa mengingatnya dengan jelas."Darsi menghela napas dan berkata, "Aku dan Ibumu adalah teman baik. Saat itu, dia terluka parah karena ingin melindungi anak yang masih ada di dalam kandungannya. Jadi tentu saja, aku masih dapat mengingatnya dengan jelas.""Ketika adikmu lahir, dia berbeda dengan kebanyakan anak-anak lainnya. Kulitnya putih dan tubuhnya gemuk. Matanya yang besar sangat mirip dengan Ibumu. Tanda lahir yang dimiliki olehnya begitu mirip dengan Bunga Sakura. Saat itu aku tak bisa menahan tangisku karena aku rasa itu pasti adalah sesuatu yang sangat disukai oleh Ibumu yang ditinggalkan untuk adikmu."Seluruh benak Yudi dipenuhi oleh kata-kata yang tadi diucapkan oleh Darsi sambil berjalan keluar dari ruang dokter itu.Darsi adalah sahabat Ibu kandung Yudi semasa masih hidup yang juga berprofesi sebagai dokter yang selalu b

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0157

    Di sisi lain.Ketika di pesawat, Yuna baru sadar ternyata tempat duduknya berdekatan dengan tempat duduk Wano.Sedangkan Xena, justru duduk di tengah lorong pesawat dekat jendela.Tidak hanya jarak kedua orang itu yang berjauhan, tapi masih ada dua kursi lagi yang harus dilewati.Yuna tidak perlu berpikir keras untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.Maskapai ini merupakan bagian dari Grup Lasegaf, sehingga mudah saja bagi Wano untuk mengubah urutan pengaturan beberapa kursi.Yuna sedang tidak ingin berdebat lebih jauh dengan Wano akan hal ini.Dia hanya duduk manis di kursi pesawat, mulai mengencangkan sabuk pengaman lalu memasang perangkat audio di telinganya. Kemudian, dia menutup mata untuk bersantai.Yuna memanfaatkan kesempatan ini untuk beristirahat dengan baik karena penerbangan ini akan memakan waktu beberapa puluh jam ke depan.Namun, Yuna merasa ada seseorang yang memanggil dirinya saat pesawat mulai terbang dengan stabil.Dia perlahan membuka kedua matanya dan melihat

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0158

    "Para penumpang yang terhormat, saat ini pesawat sedang mengalami turbulensi. Mohon untuk tetap duduk dan kencangkan sabuk pengaman Anda."Usai pengumuman, pesawat kembali berguncang hebat.Terdengar suara teriakan di dalam kabin.Wano memeluk Yuna, lalu terhempas ke sisi pintu toilet.Yuna mendengar Wano mengerang."Wano, kamu nggak apa-apa?""Aku baik-baik saja. Yuna, peluk aku yang erat dan jangan lepaskan."Wano berbicara sambil melepas dasinya lalu mengikat pinggang Yuna ke pegangan toilet dan menggunakan tubuhnya untuk melindungi Yuna.Mereka berdua terombang-ambing.Entah berapa kali mereka sudah menghantam wastafel atau pegangan pintu toilet.Dari awal hingga akhir, Yuna tetap terlindungi dan tidak terluka sama sekali.Turbulensi pesawat semakin lama semakin intens.Penurunan ketinggian dan guncangan parah seperti roller coaster membuat Yuna menjerit.Dia tampak bergemetaran lalu merangkul Wano.Terus menerus memanggil nama Wano.Walaupun Wano sedikit terluka, melihat Yuna begi

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0159

    Zakri mana mungkin tidak mengetahui bahwa atasannya sedang patah hati.Dia menenangkan sambil berkata, "Jangan khawatir. Bukankah butuh waktu lama untuk menyembuhkan luka? Terlebih, luka Pengacara Yuna begitu dalam, jadi nggak akan sembuh dalam waktu singkat. Anda harus lebih bersabar."Wano dengan depresi berkata, "Kalau kondisi dia semakin memburuk, aku bisa gila."Wano sangat marah ketika melihat Yuna dirawat oleh orang lain.Dia ingin menarik Yuna ke sisinya dan melarang Yuna berhubungan dengan pria mana pun.Namun, siapalah dia.Wano akhirnya menyadari betapa besar dampak masalah yang terjadi bagi Yuna.Bahkan tidak ada alasan untuk melindunginya.Dia adalah mantan pacar Yuna yang telah menyakitinya berkali-kali, sedangkan Xena adalah Kakak senior yang menyukai dan melindungi Yuna selama tujuh tahun.Tidak peduli dari aspek mana pun, Xena lebih baik dari Wano.Wano memahami semua kesulitan yang dihadapi oleh Yuna saat bersamanya.Mereka telah bersama selama tiga tahun dan tidak pe

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0160

    Tepat saat Yuna ingin menjawab pertanyaan itu, dia justru mendengar ponsel Wano berdering.Melihat Yudi menghubunginya, Wano tampak kesal dan tak sabar menekan panggilan jawab pada ponsel itu.Baru saja dia ingin bicara, 'habislah kamu Yudi! Kalau sampai nggak ada urusan yang penting'.Namun, yang terdengar justru suara tangisan Qirana di ujung telepon.Suara itu begitu keras, hingga Yuna yang berdiri di dekat Wano pun dapat mendengarnya dengan jelas.Jari-jari Yuna tak tahan untuk mengepal dengan kuat.Bukan sekali dua kali Yuna menemukan Qirana menghubungi Wano dengan kondisi menangis seperti ini.Dulu saat Yuna dan Wano masih belum putus, Qirana juga sering seperti itu.Setiap kali, tanpa peduli seberapa larut malamnya itu, tanpa peduli sedang mengerjakan sesuatu, Wano pasti langsung bergegas menghampiri Qirana.Meskipun Yuna menghubungi Wano untuk meminta bantuan, Wano sama sekali tidak memiliki waktu untuk peduli pada Yuna.Yuna tersenyum pahit saat teringat hari-hari kelam itu.D

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0161

    Seperti membenarkan apa yang sudah dikatakan Qirana barusan.Begitu Wano mendengar suara tangisan Qirana, dia langsung bergegas meninggalkan bandara.Dia mengenakan jasnya pada Qirana dan keluar untuk membantu Qirana membeli sesuatu.Ini yang dimaksud Wano kalau dia tidak peduli lagi pada Qirana?Yuna tak bisa menahan senyum getir dalam hati.Dia melewati Wano begitu saja tanpa melihatnya sedikit pun.Namun, belum sampai beberapa langkah, tubuh Yuna dipeluk oleh dada yang lebar dan kokoh dari belakang.Tak lama, terdengar suara serak seorang pria dari atas kepala Yuna, "Yuna, Nenek sedang sekarat. Dia ingin bertemu denganmu."Yuna tersenyum dengan tenang dan tanpa ragu melepaskan dirinya dari pelukan Wano."Pak Wano, saya sudah katakan bahwa hubungan kita telah berakhir. Anda bebas ingin bersama dengan siapa pun. Nggak perlu demi janji palsu yang telah diucapkan oleh Anda, sampai harus mengutuk orang baik yang sudah dengan tulus menyayangi Anda."Wano mengerutkan kening karena dia tida

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0162

    Tatapan gelap Wano tidak lagi bisa menyembunyikan gairahnya."Lidah tajammu itu akan membuatmu dalam masalah Yuna, aku akan mengingatnya dan suatu hari aku akan menagihnya.""Tulang paha nenek patah dan dia nggak mau makan, dia cuma mau ketemu kamu, apa kamu percaya kalau aku bilang seperti ini?"Marisa pernah membantu Yuna sebelumnya, jadi Yuna tidak mungkin tidak tergerak ketika mendengar Marisa terluka.Yuna segera mengangguk setuju, "Bawa aku ke tempat nenek."Wajah lelah Wano segera menghilang mendengar ucapan Yuna.Wano menggenggam tangan Yuna kemudian berjalan menuju kamar rumah sakit dilantai atas.Qirana yang diabaikan menjadi menggila saat melihat pemandangan di depannya.Di mata Qirana, Wano adalah orang yang selalu bersikap dingin dan tidak tersentuh. Tidak peduli seberapa besar usaha Qirana mengejar Wano, sikap Wano tidak akan berubah.Kebaikan Wano pada Qirana hanya sebatas balas budi.Tapi Wano bertindak begitu rendah hati pada Yuna, merendahkan harga diri Qirana dengan

Latest chapter

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0655

    Yuna segera mundur setelah Wano menyentuhnya.Dia menatapnya dengan ekspresi datar, lalu berkata, "Pak Wano, kita ini sudah bercerai, tolong jaga sikapmu. Saat ini aku sudah mempunyai pacar."Setelah mendengar perkataan Yuna, Wano merasa lega.Dia langsung tertawa dan berkata, "Beri aku waktu 20 menit."Selesai berbicara, dia berbalik badan dan pergi.Dari perkataan Yuna, Wano tahu bahwa wanita itu sedang memberi peringatan padanya agar tidak terlalu menampakkan kemesraan di tempat umum.Jika tidak, semuanya akan terungkap dan rencana mereka akan sia-sia.Tidak disangka ternyata Yuna mengakui Jeri sebagai pacarnya. Itu artinya Yuna sudah memaafkannya.Setelah memahami maksud dari perkataan Yuna, Wano pun pergi dan berjalan masuk ke mobilnya, kemudian menekan pedal gasnya dengan bersemangat.Dia pun kembali ke kompleks apartemen elit miliknya yang berlokasi di tengah kota.Apartemen di daerah itu dibangun dengan tinggi, luas masing-masing apartemen yang disewakan bisa mencapai 400 meter

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0654

    Ternyata itu karena Yuaris sudah mengetahuinya sejak awal.Anak itu bahkan terus merahasiakannya.Dia hanya seorang anak kecil yang baru berusia dua tahun.Tapi dia harus menanggung beban seberat ini.Memikirkan hal itu, hati Yuna terasa semakin sakit.Dia memeluk kepala Yuaris dan menciumi wajahnya berkali-kali.Suaranya tersendat karena menangis. Dia berkata, "Sayang, Ibu yang seharusnya meminta maaf padamu. Ibu sudah lalai dan membiarkan ayahmu menipu Ibu selama dua tahun. Selama itu Ibu nggak memenuhi tanggung jawab sebagai seorang ibu. Ibu benar-benar sangat sedih."Yuaris juga menangis saat melihat Yuna menangis.Tangan kecil Yuaris menepuk kepala Yuna dengan pelan dan berkata, "Ibu, jangan menangis. Aku juga jadi ingin menangis kalau melihat Ibu sedih."Saat melihat anak dan ibu itu berpelukan dengan sedih, Maggie akhirnya tidak bisa menahan perasaannya lagi.Dia berjalan mendekati Yuna dan menepuk-nepuk punggungnya, lalu berkata, "Yuna, luka Yuaris belum pulih. Setelah efek biu

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0653

    Air mata yang asin dan bercampur rasa darah memenuhi mulut Yuna.Dia tidak bisa melupakan rasa sakit di hatinya saat dirinya kehilangan bayinya dua tahun lalu. Dia tidak akan pernah bisa melupakan rasa kecewa saat melihat mayat bayinya.Hampir setiap malam dia memimpikan hal yang sama selama dua tahun.Dia bermimpi anak yang sudah meninggal itu memanggilnya dengan sebutan ibu.Keesokan pagi setiap terbangun dari tidur, bantalnya selalu basah.Rasa rindu yang terus terulang setiap hari dan rasa sakitnya yang semakin bertambah itu menyebabkan depresinya kambuh.Ternyata semuanya palsu.Selama ini ternyata bayi yang dikira sudah tiada itu selalu berada di sampingnya.Yuna tidak hanya tidak memberinya ASI secara eksklusif, tapi juga merasa gagal memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang ibu.Dia dengan bodohnya juga mengira bahwa Yuaris menyukainya hanya karena keakraban mereka.Ternyata itu adalah ikatan batin antara ibu dan anak.Betapa bodohnya Yuna yang selama ini tidak menyadari ikat

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0652

    Terlebih lagi, pada saat itu, dia juga melihat bahwa jenazah bayinya memang sekecil itu.Yuna terus merasa ada yang tidak beres selama dua tahun terakhir.Mengapa saat pemeriksaan kehamilan dokter mengatakan bahwa ukuran tubuh bayi Yuna normal?Mengapa bayinya ternyata berukuran kecil ketika lahir?Ternyata, bayi yang dia lihat saat itu bukanlah anaknya.Namun, dia adalah anak dengan penyakit jantung yang ada dalam perut Maggie.Selain itu, Wano sengaja membuat bayinya diasuh oleh Maggie.Untuk menghindari perhatian orang-orang jahat.Jadi, Yuaris adalah bayinya.Itu sebabnya golongan darahnya sama dengan Yuaris, yaitu Rh-negatif.Yuna tak bisa menahan air matanya lagi saat menyadari semua ini.Melihat ekspresi panik dan kebingungan Maggie, membuat air mata Yuna tak bisa berhenti mengalir.Dia menahan semua rasa sakit dan kepiluan dalam hatinya.Dia melihat Maggie dan Xena seraya berkata, "Kak Maggie, Kak Xena, terima kasih."Dengan kalimat sederhana itu, mereka semua langsung memahami

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0651

    Mendengar ucapannya, raut wajah Maggie seketika berubah. Dia pun buru-buru menarik lengan Yuna seraya berkata, "Kamu nggak boleh melakukannya."Saking cemasnya, perkataannya terdengar melengking.Yuna memandangnya dengan kebingungan, "Kenapa nggak boleh? Kita ini saudara dan Yuaris itu anakmu. Aku bisa saja mendonorkan darah dalam situasi medis yang darurat begini."Mendengar perkataan Yuna, sang dokter pun berkata, "Kalau memang begitu, ini bisa jadi tindakan darurat. Dengan begitu, anak itu nggak perlu menunggu terlalu lama dan ini bisa meringankan rasa sakitnya.""Itu juga nggak boleh. Pokoknya kalau aku bilang nggak bisa, berarti nggak bisa. Dia anakku, aku nggak mau ada kesalahan terjadi padanya. Bagaimana kalau tubuhnya menolak? Yuaris masih sangat kecil."Yuna merasa bingung dan tak mengerti dengan keanehan pemikiran Maggie.Maggie biasanya bukan orang yang seperti ini.Dia juga begitu menyayangi Yuaris.Bahkan, dokter pun menyatakan kalau hal itu diperbolehkan, lantas mengapa d

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0650

    Yuaris mengangguk berkali-kali.Melihat bayangan mereka yang pergi, membuat mata besarnya terus bergerak.Bagaimana caranya agar sang tante tidak mengetahui kebenarannya?Dokter Sari bersiap untuk memeriksa Yacob.Tiba-tiba saja dia bertanya, "Pengacara Yuna, apa kamu yakin ini anaknya? Bukan yang di luar sana?"Yuna sedikit kebingungan, "Kenapa? Ada yang salah?""Anak ini nggak punya bekas luka sedikit pun, jadi dia nggak pernah menjalani operasi."Hati Yuna agak berdesir ketika mendengarkan kata-kata itu, "Mungkinkah kakakku takut anak itu punya bekas luka, jadi dia melakukan operasi penghilang bekas luka?"Sari memeriksa tubuh Yacob dengan alatnya dan berkata, "Aku bisa memastikan kalau anak ini nggak punya penyakit jantung dan belum pernah melakukan operasi apa pun. Mereka berdua kembar, jangan-jangan kamu salah orang.""Nggak mungkin, mereka berdua bukan kembar identik, jadi sudah berbeda sejak kecil. Mana mungkin aku nggak mengenali mereka.""Kalau begitu, ini aneh. Anak itu sebe

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0649

    Pada saat ini, ponsel Zanny berdering.Dia melihat layar ponselnya dan menerima telepon dari Yuna."Yuna.""Zanny, apa kamu sudah mendapatkan buktinya?""Sudah, aku akan segera mengirimkannya padamu.""Oke, serahkan semua urusan ini padaku."Mereka berdua mengobrol sebentar sebelum Yuna mengakhiri percakapan mereka.Yuna menatap dua bocah di depannya dan berkata, "Tante mau pergi kerja, kalian bermain saja dulu dengan pelayan dan Kakek. Sebentar lagi Nenek cantik akan tiba. Main yang tenang dan jangan lari-lari, mengerti?"Yuaris dan Yacob mengangguk berkali-kali, lalu berkata, "Kami mengerti, Tante bisa berangkat kerja dengan tenang."Yuna mengatakan sesuatu pada pelayan sebelum akhirnya pergi dengan mengendarai mobilnya.Hari ini dia akan pergi ke pengadilan untuk mengurus perceraian kliennya yang merupakan seorang dokter anak.Suami klien itu berselingkuh dan diam-diam memindahkan harta bersama yang sudah mereka kumpulkan.Demi mendapatkan hak asuh anak, mereka bertengkar dengan sen

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0648

    Setelah mendengar perkataan Yuna, mata Zanny memancarkan rasa sakit yang tidak terlukiskan.Selama dua tahun, dia mampu menyembunyikan penderitaannya dengan baik.Dia pikir tidak ada orang yang bisa mengetahui pikirannya.Siapa sangka ternyata Yuna bisa menebaknya dengan tepat.Dia meremas jari Yuna dengan pelan dan menggelengkan kepalanya.Hanya dengan satu gerakan, Yuna bisa mengetahui apa yang ingin dikatakan Zanny.Dia segera mengangguk dan berkata, "Jangan khawatir, aku tahu apa yang harus kulakukan."Pada saat ini, Yanuar tiba-tiba mendorong pintu dan masuk.Saat melihat Zanny yang sudah siuman, dia segera berjalan ke samping kasur.Dia menatap Zanny dengan emosi yang tidak bisa digambarkan.Dia dengan suara serak bertanya, "Zanny, bagaimana keadaanmu?"Mata Zanny yang semula berlinang air mata itu langsung terlihat dingin saat melihat Yanuar.Dia menundukkan pandangannya dan melengkungkan sedikit bibirnya.Zanny memang sedang tersenyum, tapi Yanuar merasa bahwa mantan kekasihnya

  • Jeratan Hubungan Tanpa Status   Bab 0647

    Saat bisa melihat kembali ekspresi marah Yuna, Wano tersenyum bahagia.Tangannya yang besar membelai telinga Yuna, dia dengan suara rendah berkata, "Ayo umpat aku sekali lagi!""Dasar bajingan tengik!"Yuna mengumpat Wano sekali lagi tanpa ragu.Dia tidak hanya ingin mengumpatnya, tapi juga ingin menggigitnya sekeras mungkin.Jika bukan karena Wano menggoda Yuna seperti siluman rubah, wanita itu tidak harus menunjukkan ekspresi memalukannya di depan Wano.Saat dirinya bisa kembali mendengarkan umpatan yang sudah tidak asing baginya, Wano tertawa dan memeluk wanita itu dengan erat.Wano berbaring di pundak Yuna, ada emosi tak tertahankan yang terdengar dari suaranya.Ada perasaan bersemangat sekaligus kesedihan yang didominasi oleh rasa sakit hati."Akhirnya Yunaku kembali."Yuna yang suka memukul, mengumpat dan memarahinya akhirnya kembali seperti sedia kala.Tangan besar Wano membelai kepala Yuna dengan lembut, dia sekali lagi berkata dengan suara lembut. "Untuk seterusnya, kamu seper

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status