"Kamu yakin ingin mengantarkan aku pulang Rey?" tanya Suci saat keduanya tengah menikmati makan siang bersama di kastil Raja Vampire itu.
"Kenapa memangnya?"
"Aku ... aku tidak mau mommy menanyakan hal yang tidak-tidak lagi padaku seperti tempo hari."
Rey mengernyit. "Memangnya apa yang mommy tanyakan?"
"Mommy?"
"Iya, mommy. Dia juga akan menjadi ibuku, bukan?"
Suci tersipu mendengar ucapan pria itu, bahkan Rey saja sudah memanggil ibunya dengan sebutan tersebut sebelum mereka bertemu, pikirnya.
"Iya, kamu memang benar."
Rey tersenyum, mengusap sudut bibirnya dengan serbet. "Katakan apa yang mommy tanyakan waktu lalu padamu."
"Dia hanya menanyakan kalau aku sudah punya pacar atau belum Rey," sahut Suci malu-malu.
"Lalu … apa yang kamu jawab?" tan
Vote jangan lupa yah, guys š¤
"Kamu serius ingin menikah dengan atasanmu Suci?"Wanita berambut hitam panjang itu duduk di depan orang tuanya sendirian setelah Rey meminta izin pulang.Namun tidak, pria itu masih ada di sana, mendengarkan pembicaraan keluarga wanita yang dia cinta, bersembunyi di balik dinding ruangan."Aku-""Apa dia mengancammu dengan sesuatu?" potong Charlie cepat."Tidak, Dad. Rey pria yang baik, dia tidak mungkin melakukan itu padaku," sahut Suci membela suaminya"Lalu kenapa dia datang kesini begitu tiba-tiba dan berkata ingin melamarmu? Daddy hanya—""Dad, Rey benar-benar serius padaku." potong Suci menatap cinta pertama di hidupnya dalam."Lagipula, aku juga mencintainya … aku juga ingin berada di dekatnya, Dad. Meski ini terbilang sangat cepat, tapi perasaan dihatiku tidak bisa berbohong. Aku mema
"Kau ingin mommy dan Daddy bertemu dengan keluarga mate-mu Rey?""Iya, Mom. Aku ingin melamar Suci dan menikahinya secara resmi. Aku tidak mungkin membawa istriku begitu saja dari keluarganya."Clara mengangguk mengerti dengan maksud anak laki-lakinya. Keluarga Raja Vampire itu sedang duduk menikmati makan malam bersama di kastil Olympus."Jadi kau benar-benar ingin menjadikan manusia itu sebagai pendamping dan ratu di kerajaan Klan kita Rey?" Fourd duduk di depan adik tirinya dengan pandangan mata mengejek."Benar, Suci adalah wanita yang paling tepat untuk mendampingiku," sahut Rey tidak peduli dengan tatapan Fourd padanya."Lalu bagaimana dengan Klan kita? Kau ingin Klan kita terus hidup dalam rasa ketakutan karena serangan kaum hitam? Suci adalah manusia, jika kau membawa dia ke sisimu. Dapat dipastikan kalau kaum hitam akan terus menyerang Klan kita sampai berhasil men
Tepat pukul delapan malam, keluarga Rey tiba di rumah Suci yang disambut oleh kedua orang tuanya.Ketiga orang itu datang menggunakan baju normal layaknya manusia. Hampir saja Olympus melayang masuk ke dalam rumah Suci saat dipersilahkan masuk oleh Susi."Selamat datang di rumah kami," sapa wanita itu sopan.Susi mempersilahkan Clara dan juga Olympus duduk di ruang tengah bersama Rey. Keluarga calon suami anaknya tampak dingin dengan kulit yang sama pucatnya dengan Rey."Maaf jika kami terlambat." Clara membuka suara berusaha terlihat normal."Tidak apa-apa, kami mengerti mungkin tuan dan Nyonya sedikit sibuk hari ini."Clara mengangguk dan tersenyum lembut. Wanita itu tampak memperhatikan isi dalam rumah keluarga Suci, menantunya.Sederhana dan hangat, penilaian pertamanya pada rumah seorang manusia yang sontak membuat Clara
"Apa? Kamu akan menikah dengan tuan Rey?" Olivia memekik kaget di dalam sebuah restoran cepat saji dekat rumah Suci.Dua wanita itu sedang duduk menikmati hari libur Olivia yang kebetulan sedang mengambil cuti selama satu minggu kedepan."Kamu tidak perlu berteriak begitu, Liv…." Suci menutup wajahnya, malu menjadi pusat perhatian beberapa orang di sana."Aku tidak menyangka kamu akan lebih dulu menikah Suci … aku sangat iri padamu," sahut teman kerjanya setengah merengek."Tidak perlu iri, kamu juga pasti akan secepatnya menikah dengan Joseph…."Olivia mendengus, tidak yakin dengan ucapan Suci. "Kalau dia memang mau menikah denganku, sudah lama Joseph melamarku Suci. Hubungan kami hanya begini saja sejak dulu. Aku tidak yakin kalau dia memang serius ingin terus bersama denganku.""Jangan berpikir begitu, Liv. Mungkin saja Jos
Gaun panjang berwarna putih dengan detail rumit di dada sampai ke pinggang, melekat indah di tubuh ramping Suci.Wanita itu tengah bersiap di dalam ruang ganti pengantin ditemani ibunya Susi. Sejak tadi wanita paruh baya itu tidak berhenti menangis, terharu dengan hari bahagia anak perempuannya."Kamu cantik sekali Sayang," puji Susi mengusap sudut matanya."Mommy juga sama cantiknya hari ini…," balas Suci memuji wanita yang sudah melahirkannya itu."Mommy jadi ingat gimana dulu nikah sama Daddy kamu Suci. Gaun yang kamu pakai hampir mirip dengan gaun mommy juga.""Benarkah?" Susi mengangguk."Pasti mommy cantik sekali hari itu." Susi tertawa mendengar pujian yang entah keberapa kali diucapkan oleh anaknya.Ibu dan anak itu sedang memuji satu sama lain hingga Charlie masuk ke dalam."Apa aku ketinggalan s
"Terima kasih sudah datang, Liv. Semoga kalian bisa secepatnya menyusul." Suci menerima jabatan tangan teman sekerjanya yang memberi selamat untuk dia dan Rey.Olivia datang bersama Joseph kekasihnya malam itu. Suci sengaja bersuara demikian di depan pria yang diketahuinya senang bercanda itu, sebagai pertanda kalau mereka sebenarnya sudah cukup lama berpacaran."Terima kasih doanya Suci," sahut Olivia tersenyum puas.Setidaknya Suci sudah mengungkapkan apa yang dia rasa pada Joseph secara tidak langsung, pikirnya.Pria yang sedang disinggung itu hanya diam, ikut tersenyum bersama kekasihnya. Entah dia merasa atau tidak, tapi yang pasti Olivia berharap setelah ini Joseph mau memastikan hubungan mereka nanti."Kalian akan langsung pergi?" Susi datang mendekati anak dan menantunya saat Olivia pulang."Iya, Mom. Penerbangannya satu jam lagi." sahut Suci melihat
Selesai makan malam, Rey menggendong Suci ke atas ranjang kamar hotel. Masih sama saat malam pertama mereka sebagai pasangan Raja dan Ratu Vampire baru, kamar mereka dipenuhi dengan kelopak bunga mawar merah yang disebar di atas ranjang maupun lantai kamar.Entah apa maksud bunga-bunga ini berada di sana, namun bau yang dihasilkannya benar-benar sangat wangi memenuhi kamar mereka."Apa aku boleh menyentuhmu My Lady?" Rey sudah berbaring di samping Suci yang gugup."Haruskah kamu menanyakan itu padaku Rey? Kamu membuatku sangat malu sekarang…," jujur Suci.Rey tersenyum, mengatur rambut istrinya ke belakang telinga. "Aku merasa, aku harus bertanya padamu sebelum aku menyentuhmu. Aku tidak mau kejadian tempo hari terulang kembali."Suci diam, mengingat bagaimana dia sadar ketika Rey mulai menyentuhnya saat itu.Masih jelas dalam ingatan Suci,
"Selamat pagi My Lady…." Suara bariton Rey terdengar menggema di telinga Suci.Wanita itu mengerjapkan mata berulang kali, hingga terlihat wajah tampan suaminya yang tengah tersenyum hangat menatap Suci."Kamu sudah bangun?" tanya Suci dengan suara khas bangun tidur."Iya, aku menunggu kamu sejak tadi."Suci mengernyitkan dahi. "Kenapa menungguku?""Karena aku ingin berlama-lama melihat wajah cantikmu saat sedang tidur My Lady. Aku menyukai wajah teduh dan damaimu," sahut Rey jujur.Suci tersenyum malu, menarik selimut yang menutupi tubuh polosnya. Masih pagi dan pria ini sudah menggombali dia? Rey benar-benar tahu cara membuat hatinya berbunga gumam Suci."Berapa lama kita akan berada di kota ini Rey?" tanya Suci mengalihkan pembicaraan mereka.Dia tidak ingin jantungnya semakin menggila di dalam sana ji
Hai ā¦ Akhirnya novel kedua author di Platform ini selesai ā¦ Setelah hampir sempat terbengkalai dan kadang up karena kesibukan, author bisa menamatkan juga Tuan Vampire kita hari ini ā¦ Terima kasih untuk semua pembaca setia Tuan Rey dan Suci yang selalu setia menanti up ā¦ Terima kasih juga untuk pembaca yang sudah beli koin dan ngasih Vote untuk pasangan Vampire dan manusia kita, yah ā¦ Tidak ada kata-kata yang cukup menggambarkan kebahagiaan serta rasa terima kasih author untuk semua pembaca ā¦ Dan seperti pengumuman-pengumuman author sebelumnya, author akan umumkan pemenang Giveaway kita berdasarkan vote atau pemberi GEM 3 terbanyak ā¦ Nama-namanya adalah sebagai berikut:: 1. Sari Ariswati dengan jumlah 57 GEM 2. Sheril Warouw dengan jumlah 33 GEM 3. Ziza Ziz S dengan jumlah 30 GEM Untuk para pemenang bisa langsung DM author @adamvanda yah ā¦ Bagi pemenang yang tinggal di luar Pulau Jawa, author minta maaf nanti ongkirnya ditanggung pemenang yah ā¦ Atau bisa juga japri auth
"Kau apaā¦!?" "Aku akan mengakhiri kesepakatan kita hari ini." Rey tertegun selama beberapa saat, kaget mendengar pengakuan pemimpin terakhir Kaum Hitam di depannya. Setelah berbicara dengan Suci malam tadi, King pergi menemui Raja Vampire di kastilnya. Kedatangan pria berjambang itu sempat membuat seluruh penjaga kastil heboh termasuk Michael. Pria itu dengan sigap menahan King, menanyakan apa maksud kedatangannya ke sini. Rey yang saat itu tengah berada di kamar beristirahat, langsung keluar begitu mendengar suara keributan dari luar. "Besok kau bisa menjemput wanitamu di kerajaanku. Aku sudah mengatakan padanya dia bisa pergi besok pagi bersamamu." King menyambung ucapannya, berbicara lantang duduk berhadapan dengan Rey. Tidak terlihat keraguan sedikitpun diwajah King, dia sudah siap dan menerima semua takdir cinta bertepuk sebelah tangannya pada Suci. Rey masih diam mencerna perkataan King. Datang ke kastilnya disaat hampir pagi dan mendengar berita tidak terduga ini dari
Pukul delapan malam Suci memberanikan diri mengetuk pintu kamar King yang tepat bersebelahan dengan kamarnya.Dengan rasa gugup dan pikiran yang bersalah, Suci meyakinkan dirinya untuk bertemu dengan King malam ini juga.Entah keberanian dari mana sampai wanita yang hanya memakai gaun tipis dengan jubah panjang yang menutupinya berdiri di depan pintu kayu jati besar yang perlahan terbuka dari dalam.King menampakkan dirinya dengan wajah terkejut. "Nona?" ucapnya kaget.Suci tersenyum tipis dan masuk ke dalam tanpa dipersilahkan oleh King. Pria itu tertegun beberapa saat dan menutup kembali pintu kamarnya perlahan."Apa aku mengganggu malammu?" tanya Suci berdiri membelakangi pria bertubuh kekar itu."Ti-tidak. Aku hanya sedang membaca buku saja," jawab King sedikit gugup.Suci mengedarkan pandangan menatap ke seluruh sudut kamar King yang
"Nona …." King mendekati wanita yang tengah sibuk dengan kegiatannya di taman samping kerajaan Kaum Hitam.Sembari menunggu Rey, suaminya. Suci mengambil beberapa bunga mawar putih dan merah yang sengaja ditanam King di sekitar sana.Selain ingin membuat Suci betah, King ingin wanita itu punya kesibukan di kerajaannya selain duduk berjam-jam bersama Raja Vampire.King tahu Suci pasti akan sangat bahagia jika ada bunga-bunga cantik yang ditanam di tempat itu."Kau … ada apa kau ke sini?" risih Suci.Dia hanya tidak mau Rey salah paham jika melihat King ada di sana bersamanya disaat Rey belum datang."Aku hanya ingin bicara sebentar denganmu," ucap King tanpa basa basi.Suci menghembuskan nafas panjang, beranjak dari dekat taman dan duduk di kursi panjang tempat dia dan Rey biasa menghabiskan waktu bersama. Bunga yang Su
"Bisakah kau jelaskan apa maksud semua ini, Nona?!" Thomas masuk ke dalam kamar istri pemimpinnya setelah Nani lebih dulu masuk ke sana. Maid pribadi Suci hanya tertunduk begitu Suci menatapnya bertanya-tanya melihat Thomas juga ikut masuk bersamanya. "Apa maksudmu menjelaskan semua ini, Thomas?" Suci bangkit dari sofa sudut kamar, mendekati pria dan wanita Kaum Hitam itu. "Ini ā¦ aku menemukan ini dari Nina!" Thomas menunjukkan botol kecil berisi cairan berwarna merah yang tinggal sedikit. Suci mengernyit kemudian beralih menatap Nina lagi. Dia mengerti kenapa maid pribadinya hanya tertunduk sejak Nina masuk ke sini. "Tolong jelaskan kenapa Nona meminta Nina memasukkan ini ke dalam ramuan obat Tuan King!" sambung Thomas tidak sabar. Suci terlihat membuang nafas kasar, melewati Thomas dan berhenti di depan jendela kamarnya. "Apa aku perlu menjelaskan kepentingan pribadiku padamu?!" Suci melipat tangan di depan dada. "Meskipun kau Kaum kepercayaan King, bukan berarti kau berhak
"Thomas!""Iya, Tuan?""Aku merasa ada yang tidak beres." King duduk seperti biasa mengamati dari jauh pasangan suami istri yang kemarin sempat bertengkar, kini sudah berbaikan.Rey dan Suci duduk berdekatan di kursi taman samping kerajaan Kaum Hitam dengan kemesraan mereka.Sempat bertengkar malah membuat keduanya semakin mesra satu sama lain. Suci bahkan tidak sungkan lagi mencium pipi dan bibir Rey di sana, tidak peduli ada di mana mereka saat ini."Apa maksud Tuan ada yang tidak beres?" Thomas bertanya."Tubuhku. Ada yang tidak beres dengan tubuhku." Thomas mengernyit, semakin bingung dengan maksud ucapan pemimpinnya."Aku merasa tubuhku semakin sehat sekarang. Kemarin tabib juga berkata demikian. Kondisi tubuhku perlahan membaik, katanya."Thomas diam, mencoba menelaah perkataan King. Dari
"Ini sudah dua hari My Lady. Apa kamu masih tidak ingin menemuiku?" Rey mengetuk pintu kamar Suci dari luar.Wanitanya masih saja tidak mau bertemu dengan Rey setelah pertengkaran mereka waktu itu. Suci sengaja mengunci diri di kamar setiap kali Rey datang menemuinya seperti hari ini."Tolong jangan mengacuhkan aku My Lady. Aku merindukanmu," ucap Rey dengan wajah yang sendu.Suci tidak terdengar menyahutinya dari dalam. Rey semakin sedih dan merasa bersalah. Tidak tahu sampai kapan wanitanya akan mendiamkan dia seperti ini."Mungkin istriku masih marah padamu Tuan Rey." King mendekati Raja Vampire dari arah depan lorong menuju kamar.Pria berjambang itu tampak bahagia melihat Rey terus diacuhkan Suci. Selama mereka bertengkar, King sudah banyak melewati waktu-waktu yang indah bersama Suci.Dengan Suci dan Rey bertengkar seperti ini, intensitas pertemuan kedu
"Kamu masih marah?" Rey diam tidak menjawab.Suci menghembuskan nafas panjang, duduk di samping suaminya. Sejak kemarin Rey tidak mau berbicara dan hanya diam duduk di dekatnya di taman samping kerajaan Kaum Hitam.Mengetahui wanitanya menjaga pemimpin Kaum Hitam semalaman membuat hati Rey kesal. Pria itu sengaja mendiamkan Suci agar bisa memberi peringatan padanya kalau apa yang dilakukan Suci pada King tidak dia suka."Lalu kamu mau aku bagaimana Rey? Apa aku harus membelah tubuhku menjadi dua demi bisa menyenangkan hati kamu dan dia?!" Suara Suci terdengar meninggi seiring rasa putus asanya membujuk pria pucat itu.Bagi Suci, Rey sangat egois dan tidak memikirkan posisinya juga sebagai istri King. Meski tidak pernah menganggap pernikahan mereka ada, namun sebagai wanita manusia yang punya belas kasih, Suci merasa wajib membantu King terlepas dari rasa cinta Kaum Hitam itu padanya.
"Nona ā¦ apa yang Nona lakukan?!" pekik wanita maid yang baru saja masuk ke dalam dapur kerajaan."Tidak perlu berteriak begitu, Nina. Suaramu bisa membangunkan satu kerajaan!" Suci terkejut, membuang nafas panjang sebelum melanjutkan apa yang sedang dia lakukan di dalam dapur."Ma-maaf, Nona. Tapi apa yang Nona lakukan? Iniā" "Jangan berkata apa-apa, Nina," potong Suci cepat. "Kau diam saja di sana dan perhatikan apa yang aku lakukan!" Wanita keturunan Kaum Hitam dengan seragam maid putih hitam seketika bungkam menutup mulutnya rapat.Bau amis darah begitu tercium menyengat hampir ke seluruh penjuru dapur. Buru-buru wanita berambut pendek itu menutup semua pintu dan jendela yang ada di sana, takut jika ada Kaum lain yang melihat apa yang terjadi di dalam dapur."Nona seharusnya tidak melakukan ini. Tuan King akan sangat marah jika mengetahui apa yang Nona lakukan." Nina kembali bersuara melihat banyaknya darah yang menetes dari telapak tangan Suci.Suci tengah mengumpulkan darahnya