Share

bab 201

Penulis: Pusparani Surya
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-09 19:25:28

Satu persatu berhamburan keluar dari ruangan yang mengurungnya beberapa jam berlalu. Semua merasakan sukacita karena berhasil melewati ujian dengan baik. Tinggal menunggu hasil dari kerja keras mereka, selama setahun lamanya.

Seruni menepikan diri menghindari mahasiswa lain yang tergesa, beberapa orang menyapanya sekilas, dibalas Seruni dengan senyuman juga lambaian tangan. Seruni tak menyangka akhir dari perjuangannya sudah terlewat tadi. Meski dia tidak begitu yakin nilai yang akan didapatnya akan tinggi, setidaknya Seruni sudah menjawab dengan kemampuan maksimalnya.

Maya mendekat ruangan mereka memang terpisah saat ujian, dan sekarang Seruni menjemput Maya ke ruangannya.

"Alhamdulillah. Selesai juga, Runi." Maya tersenyum lebar.

"Iya, May. Alhamdulillah. Mudah-mudahan nilainya bagus."

"Aamiin."

"Maya, Runi, kalian mau ikut nggak?" Didi mendekat bersama Rizal.

"Kemana?" tanya Maya pada kekasihnya.

"Jalan ngerayain selesainya ujian," kata Didi menjelaskan, meski dia yakin Ser
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 202

    Setelah keputusan Seruni mengajukan cuti kuliah dan membuka statusnya yang sebenarnya, Sukma berniat mengadakan resepsi pernikahan Arya - Seruni. Persiapan terus dikebut karena ibu dari Aji dan Arya itu sudah sangat tidak sabar untuk membuka siapa Seruni untuk keluarganya. Seruni dan Arya pun sudah menempati rumah mereka pribadi, tak ada lagi alasan untuk mereka tidak tinggal di sana, sebagian besar warga desa dan tetangga rumah Arya, sudah mengetahui kebenaran pernikahan keduanya.Tanggal sudah ditentukan, undangan sudah siap disebar, segala hal untuk perhelatan resepsi sudah selesai. Dengan kuasa dan uang, semua bisa diatasi meski mendadak acara tersebut diusulkan.Seruni bak calon ratu yang dimanja ibu suri, semua kebutuhan dan keinginannya dipenuhi, hanya diizinkan memantau tanpa harus melakukan apapun. Meski kadang Seruni bosan hanya dengan duduk diam, tapi alasan menjaga sang calon penerus keturunan, Sukma meminta Seruni mengikuti perintahnya.Saudara dan kerabat diminta datan

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-09
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 203

    Hari yang dinanti tiba. Kemeriahan acara begitu terasa. Semua anggota keluarga memakai baju yang sama. Tersenyum penuh suka cita, menyambut para tamu yang datang silih berganti. Lokasi acara yang sengaja memakai lahan kosong milik Tirta, disulap sedemikian rupa oleh tangan-tangan ahli di bidangnya. Sebuah layar besar terpasang, menampilkan video acara akad nikah Seruni dan Arya setahun lalu. Hingga semua yang datang, tidak perlu ragu lagi dengan tulisan yang tertera dalam kartu undangan, kalau mereka sudah dipersatukan jauh hari sebelumnya. Raja dan Ratu sehari itu tak henti melemparkan senyuman, dengan perut membuncit yang bisa dengan jelas dilihat para tamu undangan, ucapan selamat pun bertambah katanya, dengan doa untuk kelancaran persalinan nanti. Seruni tampil memukau setiap mata yang memandang. Jilbab yang menutupi rambutnya, berhias mahkota kecil yang bertengger cantik di sana. Bahkan Arya sendiri, tak bisa melepas pandang saat melihat pertama kali penampilan istrinya. "Can

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-10
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 204

    Dari tempat yang jauh, Aji hanya menatap sendu video yang diunggah Raja. Dia tersenyum, tapi hatinya teriris pula. Melihat betapa serasinya Seruni dengan Arya, Aji hanya bisa melangitkan doa. Meminta Yang Kuasa senantiasa melimpahkan kebahagiaan untuk kedua orang yang dicintainya. Menjaga bahagia itu terus sampai usia mereka habis masa berlakunya. Juga meminta bahagia cinta itu segera menyapanya, mempertemukan dia dengan seseorang yang bisa menggetarkan hati, sebagai ganti seorang Seruni yang sudah jelas tidak akan pernah termiliki. Benarkah tidak mungkin? *****Kemeriahan dan keramaian pesta tinggal cerita. Semua keriuhan itu terhenti jam empat sore tadi. Pengantin yang tidak baru lagi itu, kini tengah terbaring di peraduan kamar mereka yang dihias khas nuansa pengantin baru. Arya sudah memijat kaki Seruni yang membengkak karena terlalu banyak berdiri. Susu hamil dan vitamin pun sudah diberikan tadi. Mengusap perut Seruni sayang, Arya terus menanyakan kondisi istrinya. "Kakinya

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-10
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 205

    Waktu terus berjalan, usia kehamilan Seruni sudah tinggal menghitung hari menuju kelahiran. Baik Sukma juga Lastri, meminta Seruni tinggal di rumah mereka, namun dengan halus ditolak Seruni. Dia ingin tetap di rumahnya sendiri sekarang ataupun nanti setelah kelahiran anaknya. Ingin belajar mandiri, katanya. Lagi pula jarak rumah mereka tidak terlalu jauh, dalam waktu sepuluh menit kedua calon nenek itu bisa sampai di rumah yang ditinggali. Semua perlengkapan si kecil sudah dibeli, Sukma bahkan sengaja mengajak Seruni belanja ke ibukota provinsi untuk membeli kebutuhan calon cucunya. Arya yang menjadi ajudan kedua wanita kesayangannya, hanya patuh mengikuti. Tak ada bantahan saat harus membayar tiap nominal barang yang dibeli. Menurut perkiraan, Seruni akan melahirkan seminggu lagi. Bisa maju atau mundur waktunya. Mengingat usia belia si calon ibu, Lastri dan Sukma terus memberikan semangat, agar Seruni tetap tenang dan nyaman saat waktu kelahiran semakin dekat. Dukungan penuh juga A

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-10
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 206

    "Melahirkan?""Iya.""Tapi Runi nggak merasa mulas, Bi?" tanya Seruni heran. "Bahkan gerakan dia juga jadi pelan, nggak seperti biasanya.""Coba saja periksa ke bidan dulu. Tapi Bibi gitu tanda-tandanya saat mau melahirkan dulu." Suti mengusap perut buncit Seruni. "Utun, kamu mau lahirnya? Yang mudah keluarnya, sehat, selamat. Kami sudah nggak sabar pengen ketemu kamu, Sayang."Seruni terharu mendengar ucapan Suti."Perlengkapannya di mana, Neng?" tanya Suti saat tidak melihat tas yang sudah dipersiapkan kalau Seruni akan melahirkan."Masih di lemari, Bi. Tolong diambil," titah Seruni yang mendadak tak sabar pergi periksa."Ayo, Sayang, kita pergi sekarang."Arya datang dengan tergesa."Bawa tasnya, Sayang." Seruni menunjuk ke arah lemari di mana tas perlengkapan disimpan."Memang mau melahirkan?""Dibawa aja, A. Soalnya dulu Bibi seperti itu tanda mau lahirannya." Suti menjawab takut-takut."Oh, baiklah."Suti menghembus napas lega saat Arya tak berkomentar atas pendapatnya.Dibantu

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-10
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 207

    "Kenapa, Bu?" Retno datang mendekat."Mau pipis, Bu bidan." Seruni menjawab lemah. Dia ingin segera bersama Lastri, meminta maaf pada ibunya. Ternyata seperti ini rasa yang dulu Lastri rasakan, saat akan menghadirkan dia ke dunia."Iya, nanti kalau sudah pipis, kita periksa lagi, ya," ujar bidan Retno sambil tersenyum. Seruni mengangguk, dibantu Arya dia melangkah perlahan menuju ke kamar mandi."Wah, cepat sekali pembukaannya," ujar Retno begitu dia selesai kembali memeriksa. "Rupanya si kecil sudah tak sabar untuk bertemu ayah sama ibunya," sambung Retno sambil membuka lagi sarung tangan, terus tersenyum menyemangati Seruni yang didampingi Arya.Arya dan Seruni bertukar pandang, gemuruh rasa dalam dada hanya bisa terucap lewat tatapan mata. Tak sabar rasa hati untuk segera melihat rupa anak keturunan, yang sembilan bulan lamanya bersemayam nyaman dalam rahim ibunya."Saya tinggal sebentar," pamit Retno."Iya, Bu."Bletuk!Namun belum jauh Retno melangkah, suara letupan terdengar. B

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-10
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 208

    Season 2Enam tahun kemudian."Kapan pulang? Masih harus berapa lama Ibu menunggu, agar bisa mendekap anak bungsu yang pergi mencari pengobat hati?"Sukma menatap sendu pada layar ponselnya. Di layar itu, senyuman anaknya tercetak sempurna. Bingkai itu tersenyum lebar. Namun Sukma tahu, ada luka yang masih coba dibalut Aji dalam sikap cerianya.Waktu telah lama berlalu, bertahun pasti mereka terpisah jarak dan waktu. Musim dan purnama tak berhenti menunggu kedatangan anaknya, tapi Sang Putra rupanya masih enggan kembali ke negeri tumpah darahnya. Anaknya masih terlena dalam dekap luka cinta, yang tertoreh oleh tingkah anak sulungnya, dengan dia dan suami pendukung luka itu tercipta.Namun benarkah masih kurang waktu penyembuh itu? Enam tahun berlalu, tapi Aji selalu menjawab dengan senyuman manis saat dia bertanya kapan dia kembali.Bahkan tak pernah sekalipun Aji pulang sejak dia pergi, dengan rindu yang tak tertahan lagi, Sukma pernah datang ke negeri asing yang menyimpan raga anakn

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-11
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 209

    Roni gelisah menunggu kedatangan seseorang yang sudah sejak lama membuatnya memendam rasa, selama ini mereka sudah dekat, sangat dekat. Dia berusaha memantaskan diri agar bisa bersanding dengan gadis yang begitu memuja Aji, namun saat tahu gadis itu menolak menunggu Aji tanpa status yang jelas, Roni pun mencoba menggeser posisi Aji dalam hati Karin. Ya, sudah dua tahun ini mereka dekat, bahkan satu tempat kerja. Semua orang mengira kalau keduanya terikat hubungan istimewa, meski Karin selalu mengatakan kalau dia dan Roni sebatas sahabat saja. Roni melambaikan tangan, saat melihat Karin masuk ke cafe yang menjadi tempat mereka bertemu, sekedar mendengarkan lantunan lagu atau berbincang saja. Karin tersenyum begitu melihat Roni, langkahnya terarah menuju meja di mana Roni sudah menunggunya. "Hai, sudah lama? Maaf, tadi ban motor bocor, nyari tambal ban ternyata jauh," sapa Karin begitu sampai. "Lumayan lama. Sekarang sudah beres?" tanya Roni, matanya menatap khawatir pada Karin yan

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-11

Bab terbaru

  • Jerat Cinta Sang Juragan    Tamat

    Menuju meja yang kosong, Oppa lalu menarik kursi untuk aku duduk. Sungguh sejak bersama dia, aku serasa jadi pemeran drama korea atau sinetron yang pernah aku tonton! Segala keromantisan dalam tayangan televisi, aku rasakan dari perlakuan Oppa. Iya, suamiku seromantis itu. Kalian bisa bayangin kan gimana? "Mau pesan apa?" tanyanya tanpa duduk di kursi kosong di depanku. "Apa aja, Rara ikut," sahutku cepat. Sekilas aku lihat menunya sama saja. Kalau tidak burger, ya ayam goreng. Jadi aku pasrahkan saja pilihan padanya. "Ayam goreng sama kentang saja, ya?" usulnya. Aku mengangguk. "Emm, burger juga," tambahnya, sambil menunjuk pada menu yang ada dibawah kaca meja. Lagi-lagi kepalaku bergerak ke bawah. "Ini, mau juga nggak?" tanyanya menunjuk pada satu menu. "Apa ini?" "Hotdog," jelasnya. Matanya kini menatapku lekat, menunggu jawaban atas tawarannya. "Oppa mau? Rara itu aja cukup. Takut nggak habis nanti," tolakku yakin. "Ya sudah, itu nggak perlu. Minumnya cola saja, ya?"

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 525

    Menatap ke luar jendela dari lantai tiga kamar Lee, Rara menikmati suasana malam negeri asal suaminya. Belum terlalu larut, tapi keheningan sudah menyelimuti tempat tinggal yang kini ditempatinya. Dari daun yang bergoyang dihempas angin, Rara bisa menebak kalau di luar sana sang bayu sedang bertiup cukup kencang. Lambaian helaian daun yang berguncang, meliuk indah dari bias terang lampu yang terpasang di setiap sudut di bawah sana. Satu dekapan hangat terasa, disusul dengan kecupan di belakang kepalanya. "Lihat apa?" tanya Lee, setelah perlakuan romantis yang dia berikan. "Lihat luar, sepertinya di sana sangat dingin. Angin juga kayaknya bertiup kencang," sahut Rara, dengan bersandar nyaman pada tubuh kekar suaminya. "Memang dingin. Tertarik untuk pergi keluar malam?" tanya Lee, dia pun turut melihat ke bawah sana. "Boleh?" tanya Rara dengan harapan bisa keluar menikmati tempat barunya. "Kenapa tidak? Baru jam delapan. Kalau mau kita bisa pergi." "Kemana?" Rara menoleh, hingga

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 524

    Arya keluar dari kamar setelah bertukar kabar dengan Lee, sudah dipastikan mereka harus berangkat ke Korea besok lusa, menggunakan pesawat sewaan bersama ketiga teman Lee. "Zahra, Aruna sudah bangun?" tanya Arya saat melihat Zahra datang dari arah dapur. "Eh, tadi sih belum, A. Ini baru mau Zahra lihat," sahut Zahra dengan sungkan, meski Arya sudah menganggapnya seperti saudara, tak serta merta gadis itu bisa bersikap lebih akrab. "Nanti siapkan keperluan Aruna, terus bantuin teh Runi untuk mengepak keperluan Arash dan Aisha. Kita akan berangkat ke Korea besok lusa. Jangan lupa, siapkan keperluan kamu juga," titah Arya membuat Zahra terdiam untuk beberapa saat. Pikiran Zahra sontak teringat pada Ji Hun, sejak kepulangan lelaki baik itu, Ji Hun seakan telah melupakan Zahra. Tak sekalipun seseorang yang sudah mengatakan kalau dia adalah calon suaminya, mengirim pesan alih-alih menelpon. Dia seolah dilupakan, sedang untuk menghubungi lebih dulu Zahra juga malu. Bisa saja semua yang

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 523

    Rara[Assalamua'aikum, apa kabar semuanya?] Sapa Rara di grup percakapan keluarga. Seruni [Wa'alaikumussalam. Cieee, pengantin baru baru nongol di grup? Gimana, Ra?] Balas Seruni yang kebetulan sedang memegang ponsel jadi langsung membalas. Rara[Apanya, Teh? Dingin di sini.] Rara menambahkan emot menggigil di akhir kata. Seruni [Kan ada penghangat, Ra. Tinggal peluk!] Rara terkekeh sendiri, dia menoleh ke arah Lee yang masih terlelap imbas pertempuran mereka tadi. Rara [Idih, Teteh ….] Robi [Wa'alaikumussalam. Duh, emak-emak lagi bahas apaan, sih? Pake ngobrolin penghangat segala. Kompor bukan, sih? Salju udah turun belum, Ra?] Seruni [Jomblo masih polos @Robi.] Robi tertawa membaca balasan kakaknya, belum tahu saja Seruni kalau adiknya baru bertemu dengan seseorang. Rara[Dia pura-pura polos, Teh. Hihihi!] Robi [@Rara aku beneran polos loh, belum ternodai apapun otakku, jadi nggak paham yang dibahas sama emak-emak seperti kalian.] Seruni [Iya, deh @Robi biar cepe

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 522

    Rapat sudah selesai, besok Rara dan Lee akan meninjau gedung yang akan dipakai untuk pesta nanti. Awalnya keluarga pihak ibu Lee heran, mengapa pesta dirayakan saat musim dingin. Namun setelah mendengar penjelasan nenek Han, mereka pun langsung paham. "Besoknya kita akan latihan dansa, Sayang," kata Lee begitu mereka sudah kembali ke kamar, Rara melepas penutup kepalanya, dan menyimpannya di pinggir tempat tidur. "Latihan dansa? Untuk apa?" tanya Rara, "Rara nggak bisa," lanjutnya. "Ya makanya latihan dulu, belajar." Lee mencolek ujung hidung Rara. "Harus, ya? Nggak bisa tidak? Apa Rara tidak akan membuat malu nanti?" tanya Rara sudah ketakutan, merasa dirinya memang bukan dari kelas yang sama dengan Lee. "Ngomong apa sih istriku ini? Mana ada bikin malu? Kan nanti belajar dulu," balas Lee sambilan mendekap Rara, mengecup pipinya. "Takut nggak bisa," elak Rara. "Kan belajar, Sayang. Apa mau coba sekarang?" tanya Lee melepas pelukannya, menatap Rara yang terlihat kembali tak per

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 521

    Lee terus mengejar Ji Hun, keduanya seperti mengulang masa kecil mereka, saling mengejar tanpa peduli kelakuan itu membuat kursi dan meja bergeser. Suara tawa memenuhi ruangan, para pelayan yang melihat, apalagi yang mengabdi sejak kedua pangeran itu masih kecil, merasa terharu. Mereka tersenyum sambil menggelengkan kepala, turut bahagia kehangatan juga keceriaaan di keluarga majikannya akhirnya kembali setelah sekian tahun tidak terasa.Rara yang menunggu Lee kembali tapi tidak mendapatkan sang suaminya menampakkan diri, dengan ragu melangkah menuju pintu, tangannya terulur menekan pegangan pintu. Dia pasti masih asing di sana, tapi tentunya harus membiasakan diri juga, bukankah ini adalah rumahnya juga sekarang?Sungguh Rara tidak akan menyangka, akan menjadi salah satu penghuni rumah seperti layaknya istana tersebut.Seorang pelayan yang Lee tugaskan untuk menemani Rara, segera bangun dari duduknya begitu mendengar suara pintu yang dibuka. Dengan membungkukan badan, dia menyapa nyo

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 520

    Ji Hun tersenyum tipis, jelas sudah tak ada sisa cinta untuk Eun Sook di hati Lee, perlakuan lembut Lee pada Rara menyiratkan begitu banyak cinta di sana. Semoga saja hal itu tetap akan berlaku, saat Lee bertemu dengan wanita di masa lalu mereka nantinya. Nenek Han berdiri, memeluk Rara yang sudah mencium punggung tangannya penuh hormat. "Nenek apa kabar?" ujar Rara meski hatinya masih belum tenang. Terdengar Min Ra mengartikan perkataan Rara. "Nenek sehat, baik, sangat baik. Kamu baik-baik saja, kan? Anak nakal itu tidak membuat kamu kelelahan kan, Sayang?" nenek Han melirik pada Lee yang sedang bersalaman dengan kerabatnya yang lain, saling menanyakan kabar dengan air mata haru yang keluar. Si anak hilang sudah kembali ke pelukan keluarga. Bahkan datang tak sendiri, ada wanita yang sudah dia ikat dalam ikatan suci. Rara tertawa pelan, menggeleng dengan rona merah yang menjalari pipi. "Tidak, Nenek. Rara baik. Oppa memperlakukan Rara dengan sangat baik juga," jelas Rara dengan

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 519

    Mobil yang saat ini sedang ditungganginya, jelas bukan mobil biasa. Mobil ini sangat mewah, tempat duduknya sangat nyaman, hawa hangat sangat terasa, berbeda dengan cuaca di luar sana yang menggigit tulang. "Sayang, Khumaira Nisa. Aku suamimu, lelaki yang memintamu menjadi istriku pada keluargamu, pada Tuhanmu. Ini aku Ali. Lee Seung Hoo. Kenyataan tentang siapa aku di negaraku, tak merubah apapun tentang cintaku padamu. Ini lah aku di sini. Kamu akan mengetahui semuanya sebentar lagi. Kumohon jangan bersikap seperti ini. Maaf kalau aku tidak jujur sepenuhnya, karena aku pikir tak perlu mengatakan semuanya tanpa ada bukti nyata. Jangan berubah, Sayang. Aku tidak nyaman," lirih Lee, dia menghadapkan dirinya pada Rara, menatap lekat wajah yang sudah dengan mudah membuatnya melupakan luka cinta. Dia sedih saat melihat sorot tak semangat di binar mata Rara, mata indah itu tak bersinar seperti sebelumnya. "Allah, Rara seperti sedang bermimpi. Rara belum mengenalmu ternyata." Rara menggel

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 518

    "Kamu sudah pergi meninggalkan kakakku, kamu bahkan mengabaikan perasaan aku demi kakakku. Kamu tolak aku, karena lebih memilih Seung Hoo. Kamu tidak peduli dengan kedekatan kita selama dua tahun lamanya. Kamu berpaling. Kamu abai dengan hatiku. Lalu setelah kamu dapatkan kakakku, kamu pun mencampakkan dia. Kamu pergi dengan lelaki lain. Lalu tiba-tiba kamu bilang hamil anak kakakku? Kamu tidak mabuk kan? Siapa yang akan percaya?" bentak Ji Hun setelah empat bulan kepergian Eun Sook dan wanita itu lalu kembali. Sedang saat itu Lee sudah menetap di Indonesia, melupakan semua kepedihan dengan memilih mengabdikan diri di perusahaan cabang keluarga yang baru dibangun di sana. "Tapi ini anak Seung Hoo, Oppa. Anak sepupumu!" "Aku tidak percaya. Sekali jal*ng, kamu akan tetap jal*ng! Semudah itu kamu lemparkan dirimu padaku, lalu kamu pun melemparkan diri pada kakakku. Siapa yang akan percaya kalau anak dalam kandunganmu adalah anak Seung Hoo, kalau kamu pergi dengan lelaki lain akhirnya?"

DMCA.com Protection Status