Beranda / Romansa / Jerat Cinta CEO Mesum / ( S2 ) Bab 40. Bagai Makan Buah Simalakama

Share

( S2 ) Bab 40. Bagai Makan Buah Simalakama

Penulis: Nyi Ratu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Naya turun dari tempat tidurnya, mengikuti sang suami keluar dari kamar. “Mas, kamu kalau ngomong yang jelas dong.”

“Kurang jelas apanya sih? Aku kan udah bilang, mau menghadiri pernikahan Haris. Kamu nggak usah ikut ya, udah malam, tempatnya juga jauh.”

Gilang mencium kening sang istri sebelum pergi ke rumah Tuan Jay. 

“Kamu jangan pergi sendiri ya!” Naya berteriak karena suaminya sudah menjauh.

Gilang hanya mengacungkan jempolnya tanpa menyahuti ucapan sang istri karena ia sedang terburu-buru.

“Kamu tahu alamat ini?” Gilang menunjukkan alamat yang dikirimkan Haris pada pengawalnya.

“Tahu, Tuan,” jawab sang pengawal dengan sopan.

“Antarkan saya ke sana sekarang juga.”

“Baik, Tuan.”

Pengawal itu segera membukakan pintu mobil untuk Tuan muda keluarga Sebastian. Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

“Lebih cepat s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
jee
kok lm² kek sinetron yak ni kisah mas Haris, krsa msh mendingan crtnya mas Evans dehh ini tu kek kurang real aja rsnya... wkwkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 41. SAH

    Haris mengembuskan napasnya dengan kasar, lalu berkata, “Baiklah, saya setuju untuk menikah, tapi dengan satu syarat.”“Apapun syaratnya akan kami penuhi,” jawab Tuan Jay.“Setelah kami menikah, Nona Hanna harus tinggal di rumah saya, dan tidak boleh ada yang ikut campur dengan urusan rumah tangga saya!" kata Haris dengan tegas.“Iya, Nak. Memang seharusnya istri itu mengikuti suami dan patuh padanya,” jawab Tuan Jay. “Saya juga ada permintaan, izinkan Hanna bermalam di sini untuk malam ini saja, besok pagi baru pindah ke rumahmu dan satu lagi jangan panggil dia Nona, panggil saja Hanna, sekarang dia istrimu dan tanggung jawabmu!”“Baiklah.”Walau ia akan terlepas dari tanggung jawabnya mengurus kucing wanita itu, tapi menjadi suaminya itu lebih mengerikan lagi baginya.“Kami akan menyiapkan persiapannya dengan cepat.”“Tunggu dulu, saya ingin seseoran

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 42. Pernikahan Jebakan

    “Sekarang kamu sudah sah menjadi istri Haris, berbaktilah pada suamimu!” Tuan Jay menasehati Hanna setelah putrinya itu sah menjadi istri orang. “Besok Papi akan mendaftarkan pernikahanmu supaya sah di mata hukum.“Terserah Papi,” ucap Hanna dengan malas.Wanita itu langsung pergi ke kamarnya tanpa berpamitan kepada suami dan keluarganya."Maafkan Hanna ya Bu, Pak, mungkin dia butuh waktu untuk menenangkan diri."Bu Wina merasa tidak enak hati kepada keluarga besannya atas sikap putrinya."Tidak apa, Bu. Kami mengerti," balas Mama Riska sembari tersenyum ramah."Pak Hartono, ada yang ingin saya bicarakan dengan anda. Bisa ikut saya sebentar," kata Tuan Jay dengan ramah."Bisa, Tuan," jawab laki-laki tua itu dengan sopan."Jangan panggil saya Tuan! Sekarang kita sudah menjadi besan, panggil saja Pak Jay atau besan," ucap Tuan Jay sembari tertawa. "Mari, Pak!"Pak Hartono tersenyum, lalu

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 43. Benci, Tapi Menikah

    Tiba-tiba Hanna berdiri di belakang ketiga laki-laki tampan yang sedang mengobrol di teras depan. Pengantin baru itu mengusir suami dan teman-temannya."Busyet dah bininya Haris ganas bener," bisik Evans pada sahabat yang duduk di sampingnya."Biasanya kalau yang ganas begini, seru kalau buka segel," timpal Gilang sambil menahan tawa."Gue yakin Haris bakal kewalahan ngeladenin istrinya," balas Evans."Belum tentu, siapa tahu orang pendiem hasratnya lebih gede," balas Gilang dengan sangat pelan sambil cekikikan. "Kayak bini gue.""Anjiiir ... aib istri sendiri dibuka," ucap Evans pelan sambil menonjok lengan sahabatnya.Kedua laki-laki itu tidak bisa menahan tawa, menjadikan pasangan pengantin baru itu sebagai bahan ejekannya.Haris menoleh pada bosnya." Ada apa, Bos?""Tidak ada apa-apa, saya hanya geli melihat cicak kawin," jawab Gilang sambil mencari cicak untuk dijadikannya kambing hitam.Pandangan Haris berkel

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 44. Menunggu Suami

    "Hanna mulai besok kamu harus tinggal bersama suamimu, berbaktilah padanya!" titah sang papi.Setelah keluarga besannya pulang, kini Tuan Jay dan istrinya sedang berbicara serius kepada anaknya di ruang tamu."Benar, Sayang. Mami bersyukur mendapatkan menantu seperti Haris. Dia pemuda yang baik, sopan, dan bertanggung jawab."Sejak pertama kali bertemu di rumah sakit, Nyonya Wina sudah menyukai Haris. Walau dihina dan dicaci oleh Hanna, laki-laki itu tetap diam dan sabar."Baik apanya? Di depan istrinya aja, dia berani merangkul cewek lain, apalagi di belakang."Hanna tidak habis pikir kepada maminya, padahal ia juga tahu waktu bertemu di rumah sakit, Haris sedang bersama kekasihnya.Dan sekarang di hari pernikahannya dia berani membawa wanita itu dan bermesraan di depannya.Ia berpikir Haris menggunakan ilmu hitam supaya orang tuanya bersimpati."Ciee ... ada yang cemburu." Sang mami menggoda anaknya sambil tertawa menge

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 45. Pindah Rumah

    "Jam berapa nih?" Hanna mengucek matanya sambil menguap.Gadis itu tidur sangat nyenyak, hingga perutnya sudah terasa sangat lapar.Berkali-kali ia mengucek matanya untuk memperjelas penglihatannya."Jam lima!" Matanya membulat ia tidak percaya kalau ia tidur selama itu. "Aku apa jam ya yang error?"Hanna meraih ponselnya yang ia taruh di atas nakas. "Jam lima juga," gumamnya, "Kenapa aku tidur selama itu?"Hanna buru-buru turun dari tempat tidur, lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.Setelah selesai mandi ia berjalan santai menuju lemari pakaian untuk mengambil pakaiannya. "Baju aku ke mana?"Matanya berkeliling melihat penampakkan kamarnya yang sedikit berbeda karena barang pribadinya sudah ia masukkan ke dalam koper.Tidur terlalu lama membuatnya sedikit lupa dengan apa yang sudah terjadi padanya.Saat matanya melihat dua koper yang berada di dekat pintu kamar, Hanna baru tersadar kalau ia sudah men

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 46. Salah Paham

    “Kenapa?” tanya Haris yang kebingungan tiba-tiba Hanna menghentikan ucapannya.“Aku nggak mau melakukan apa pun denganmu di kamar ini. Aku sama sekali nggak menyukaimu. Ingat! Kita menikah hanya karena kesalahpahaman.”"Memangnya apa yang akan kita lakukan?" Haris melipat tangannya sambil menahan senyum menatap istrinya. Ia mengerti apa maksud Hanna.“Tadi kamu mau bilang ini kamar kita kalau mau melakukan malam pertama kan. Itu 'kan yang mau kamu bilang?"“Saya hanya mau bilang kalau kita akan tidur di kamar ini jika keluarga kita sedang menginap di rumah ini.”“Terus kamu tidur di mana?”“Saya akan tetap tidur di sini, tapi kamu tidur di kamar sebelah.”“Terus ngapain kamu ajak aku ke sini?”Hanna merasa sangat malu dengan ucapannya sendiri. Ia sudah berpikir yang tidak-tidak, padahal Haris ingin mengatakan hal lain, tapi wanita itu teta

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 47. Dikira Pelakor

    Haris dan Hanna baru keluar dari kamar masing-masing ketika tiba waktunya untuk makan malam.Lura berdiri dekat meja makan untuk menyambut pasangan pengantin itu."Mas, Haris, Mbak Hanna." Lura tersenyum ramah kepada pasangan pengantin itu."Sejak kapan kamu datang?"Haris terlihat bahagia melihat adiknya sudah berada di rumahnya."Aku datang dari sore," jawabnya."Kenapa kamu tidak membangunkan saya?" Haris mendekati gadis yang baru bisa berjalan lagi setelah sekian bulan hanya duduk di kursi roda."Aku nggak mau ganggu Mas Haris istirahat," jawabnya sambil mencium tangan kakak angkatnya.Kemudian Lura mendekati kakak iparnya. "Mbak Hanna, salam kenal," sapa Lura sambil mengulurkan tangannya pada wanita jutek itu.'Apa aku harus senang dengan kedatangannya? Dia datang untuk merebut suamiku, tapi bukankah itu bagus? Tapi aku nggak mau apa yang sudah menjadi milikku direbut orang lain, kecuali aku sendiri yang menyerahkan

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 48. Tidur Satu Kamar

    "Iya, Mas," jawab Lura pelan."Jangan terburu-buru menikah karena pernikahan bukan sekedar mengucap janji saja, tapi menyatukan dua pribadi yang berbeda. Pernikahan tidak hanya cukup mengatakan cinta saja, tapi harus membuktikannya, bukan sekedar janji manis semata. Menikahlah dengan pria baik-baik yang bisa membimbingmu.""Iya, aku ngerti, tapi aku mohon sama Mas Haris untuk memberikan Mas Evans kesempatan, sekali saja.""Baiklah."Lura merasa senang, walau ia tidak yakin kakak angkatnya akan memberikan restu, tapi setidaknya sang kakak sudah memberinya kesempatan."Aku istirahat dulu ya, Mas,""Jangan terlalu banyak pikiran. Saya hanya ingin yang terbaik untuk kamu.""Iya, Mas. Aku akan menuruti semua ucapan Mas Haris."Lura tidak bisa membantah ucapan kakaknya. Gadis itu masuk ke kamarnya yang berada di lantai satu rumah itu.Walau Mama dan papanya merestui hubungannya dan Evans, tapi kalau kakak angkatnya

Bab terbaru

  • Jerat Cinta CEO Mesum   PENGUMUMAN

    Terima kasih untuk semua pembacaku yang sudah membaca karya-karya Nyi Ratu. Mohon maaf banget atas segala kekurangan di setiap karya-karyaku.Follow instag*am @nyi.ratu_gesrek untuk info novel terbaru.Sekali lagi terima kasih banyak untuk semua pembacaku tanpa terkecuali.Dan ... untuk nama-nama yang aku sebutkan di bawah ini, tolong hubungi aku di instag*am untuk klaim hadiah. Ada kenang-kenangan dari Nyi Ratu untuk kalian.1. Husna Amri Jihan Alfathunissa2. Pacet Ke Ceupet3. Joko Lelono4. Mythasary5. Lay Kwe Tjoe6. Iah OlehBaru 3 orang yang sudah klaim hadiah, yang belum, aku tunggu sampai ahir bulan ini.Sampai jumpa lagi di karya terbaruku selanjutnya. Salam sayang dari Nyi Ratu untuk kalian semua.

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 344. Calon Besan ( END )

    "Bu Naya sudah pembukaan empat." Ucapan sang dokter membuat Gilang dan Mami Tyas terkejut."Benarkah?" Mami Tyas tidak percaya. "Menantu saya mau melahirkan?" Ia kembali memastikan."Iya, Bu," jawab sang dokter. "Dalam beberapa jam lagi dia akan segera melahirkan.""Ya ampun, kalau gitu Mami pulang ya, Lang. Kamu tungguin Naya di sini, Mami mau pulang dulu, menyiapkan keperluan dia," kata sang mami yang terlihat sangat panik. "Dokter, saya permisi dulu ya."Sebelum pergi, Mami Tyas memeluk menantunya. "Sayang, kamu jangan panik ya, tetap berprasangka baik. Semangat! Semangat ya, Cantik." Mami Tyas memberikan semangat pada menantunya, padahal dia sendiri yang panik."Iya, Mi," jawab Naya sambil tersenyum.Naya bertanya kepada dokter setelah mertuanya keluar dari ruangan. "Dokter, apa bayi saya sehat-sehat aja?" Naya takut terjadi sesuatu dengan bayinya karena HPL-nya masih dua minggu lagi dan ia pernah mengalami keguguranNaya terbayang lagi saat kehilangan bayinya membuatnya merasa k

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 343. Naya Ngompol

    Jam berjalan begitu cepat, Lura semakin sering merasakan tanda-tanda melahirkan. Ia mengelus-elus perutnya yang terasa mulas.“Sayang, kamu mau ke mana?” tanya Evans saat istrinya turun dari ranjang.Aku mau olahraga, Sayang, biar melahirkannya gampang,” jawab Lura sambil berjongkok, lalu berdiri dan berjongkok lagi, begitu terus yang ia lakukan sesuai arahan dokter.“Jangan olahraga! Mau melahirkan kenapa malah olahraga?”“Tidak apa-apa, Pak, memang disarankan seperti itu biar gampang melahirkannya,” kata sang suster.Evans memegang tangan istrinya dan menemani Lura untuk berjongkok dan berdiri. “Sayang udah ya, kamu kelihatan kesakitan gitu, mending tiduran aja,” kata Evans.“Bentar lagi, Mas,” ucap Lura sambil menahan mulas.Keringat sudah bercucuran di pelipis Lura membuat Evans was-was. “Sayang, kamu sakit banget ya?” tanyanya sambil mengusap keringat di dahi Lura. “Udah ya, aku takut bayi kita ngeberojol.”“Iya, Mas.”Evans membantu Lura untuk naik kembali ke ranjang rumah sak

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 342. Pembukaan Dua

    "Bayi Anda sehat, Bu," jawab sang dokter."Syukurlah." Lura merasa lega mendengarnya."Tante mau menghubungi keluarga kamu dulu ya, nanti biar Tante yang nemenin kamu sebelum mama kamu datang.“Loh aku mau dirawat nggak ngelahirin sekarang?"“Tunggu dulu Lura, kamu tunggu di ruang pertama atau ruang observasi untuk tahap pertama, nanti kalau udah waktunya mau melahirkan pindah ke ruang bersalin.”“Iya, Tante, makasih ya, maaf udah ngerepotin.”“Lura, kamu itu sahabatnya menantu Tante, kamu jangan sungkan.”"Iya, Tante," jawab Lura, lalu wanita hamil itu menoleh kepada Dokter Silvi. “Dokter, aku boleh tanya-tanya lagi?”“Boleh, Bu.”“Tante keluar dulu ya.” Mami Tyas keluar untuk menemui menantunya supaya Naya menghubungi keluarga Evans.Mami Tyas lupa memberitahukan kepada Naya kalau ia tidak perlu menghubungi Evans. Naya menghubungi Evans, tapi ponselnya tidak aktif. “Duh Mas Evans ke mana sih? Jadi mules kan gue.” Naya terlihat panik mendengar sahabatnya sudah mau melahirkan. “Gue t

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 341. Kekhawatiran Lura

    "Gue takut, Nay," jawab Lura pelan sambil menunduk. Lura benar-benar waswas dengan kehamilannya."Takut kenapa?" Naya memiringkan duduknya supaya menghadap Lura."Gue takut bayi gue kenapa-napa kemarin Mbak Hanna melahirkan jauh dari HPL, lah gue udah waktunya belum lahir juga.""Ya ampun Lura, jangan dipikirkan nanti kamu stres. Itu bayi kamu masih terasa nendang-nendang kan? Itu artinya dia baik-baik aja." Naya berusaha menenangkan Lura, padahal dirinya sendiri merasa waswas.Mami Tyas yang duduk di bangku samping kemudi menoleh ke belakang."Lura, jangan dipikirin terus, kamu harus tenang," kata Mami Tyas. "Ayo kita turun, Tante yakin bayi kamu baik-baik aja.""Iya, Tante, aku juga berharap kayak gitu."Naya dan Lura turun dari mobil lalu segera masuk ke dalam rumah sakit."Minggu kemarin, dokter bilang apa?" tanya Tante Tyas kepada sahabat menantunya."Aku nggak kontrol, Tante, minggu kemarin Mas Evans sibuk banget sama kerjaannya. Qenan juga lagi kurang sehat, jadi aku sama Mami

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 340. Hari Perkiraan Lahir

    Keesokan paginya Lura bangun pagi-pagi sekali, ia tidak mau Naya mengomel lagi karena terlambat datang ke rumahnya untuk senam hamil."Mas, anterin aku dulu ke rumah Naya ya. Pulangnya sama Mas Bayu sekalian dia jemput Qenan." "Iya, Sayang," jawabnya sambil mencubit pipi istrinya yang semakin berisi. "Kamu jangan capek-capek ya.""Iya," jawab Lura sambil merapikan dasi dan jas suaminya. "Sudah siap, ayo kita sarapan.""Kalau makanan aja nggak ketinggalan." Evans tersenyum melihat istrinya yang sudah berjalan lebih dulu keluar dari kamar.Mereka sarapan terlebih dulu sebelum pergi, setelah sarapan selesai, Evans mengantar Lura ke rumah Gilang, lalu pergi ke kantor."Nay, gue nggak telat kan?" tanya Lura kepada sahabatnya."Instrukturnya juga belum datang," kata Naya.Lura dan Naya duduk di teras depan menunggu sang instruktur senam hamil sambil mengobrol santai."Nay, HPL lo kapan?" tanya Lura."Perkiraan enam minggu lagi, tapi melihat Hanna melahirkan lebih cepat dari HPL, gue jadi w

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 339. Segalanya Bagiku

    "Aku mau ke toilet, Mas," jawab Lura. "Ayo buruan, aku udah nggak tahan ini.""Aku kira kamu mau melahirkan," kata Evans sambil terkekeh. "Ya udah kita balik lagi ke kamar Kakak ipar aja lebih dekat.""Ya udah yuk!" Lura dan Evans kembali ke ruang perawatan Hanna.Lura masuk tanpa mengetuk pintu membuat kaget semua yang ada di dalam ruangan. Wanita hamil itu langsung masuk ke kamar mandi tanpa mengatakan satu patah kata pun."Pelan-pelan, Lura!" teriak sang nenek melihat cucunya yang sedang hamil tua berjalan cepat menuju toilet."Lura kenapa?" tanya Mama Riska pada menantunya."Kebelet, Ma.""Anak itu pasti makan sambal terus deh. Udah dibilangin Jangan makan pedas dulu." Mama Riska menggerutu sambil menunggu anaknya keluar dari toilet.Beberapa menit kemudian Lura keluar dari kamar mandi. "Ah leganya.""Lura, kamu jangan kebanyakan makan pedes, kasihan anakmu. Makan makanan yang bergizi biar anak kamu sehat." Mama Riska langsung mengomel kepada anaknya."Aku nggak makan pedas kok,"

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 338. Mules, Mas

    "Nenek gendongnya sambil duduk ya," kata Haris sambil melangkah menuju sofa."Baiklah, Nenek duduk." Sang nenek mengikuti Haris dan duduk di sofa, lalu Haris menyerahkan anaknya kepada sang nenek."Masa Nenek aja dikasih gendong adik bayi, tapi aku nggak. Aku kan lebih kuat dari Nenek." Lura mendekati sang nenek dan duduk di sampingnya."Kamu nggak sadar, perutmu membuncit kayak gitu, nanti anak saya mau ditaruh di mana, kamu sendiri aja susah duduknya." Lagi-lagi Haris mengejek adiknya.Lura mendelikkan matanya dengan sinis kepada kakaknya. "Dasar pelit," gumamnya."Sayang, kita juga kan bakalan punya anak. Kayak anak kita lebih banyak, perutmu gede banget." Evans mengusap-usap perut istrinya sambil tersenyum. "Nanti kakakmu jangan diizinin gendong anak kita," ucapnya setengah berbisik."Kamu juga sama aja meledekku terus. Kita kan udah pernah USG, bayi kita cuman satu." Lura memukul lengan suaminya."Aku cuma bercanda." Evans mengacak-acak rambut istrinya."Lura sebaiknya kamu pulan

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 337. Kelahiran Anak Haris

    "Kalian di mana?" tanya Pak Hartono kepada menantunya."Di jalan mau ke rumah sakit, Pa," jawab Evans."Di jalan? Memangnya kalian dari mana? Kenapa lama sekali sampainya? Mama dan Papa udah sejak tadi di rumah sakit." "Iya, Pa, bentar lagi kita sampai. Ini kan kita bawa ibu hamil dua orang, jadi bawa mobilnya pelan-pelan.""Ya sudah hati-hati!" Pak Hartono menutup teleponnya dan memberitahukan kepada sang istri kalau anak dan menantunya masih dalam perjalanan."Syukurlah kalau mereka baik-baik aja." Mama Riska sedikit merasa lega Lura dan suaminya dalam keadaan baik-baik saja.Beberapa detik kemudian Bayu menghampiri keluarga majikannya. "Maaf, Tuan, saya abis beli kopi dulu di kantin. Apa Anda udah dari tadi?" tanya Bayu sambil membawa cup berisi minuman hangat. "Nggak apa-apa, Bayu," jawab Mama Riska. "Apa Haris di dalam ruangan bersalin?" "Iya, Nyonya. Bos ikut ke dalam," jawab Bayu. "Oh ya Tuan, apa Anda ingin minum kopi?" Bayu tidak enak hati minum kopi sendirian."Tidak, te

DMCA.com Protection Status