Home / Romansa / Jerat Cinta Bodyguard Tajir / 45. Sebuah Perdebatan

Share

45. Sebuah Perdebatan

Author: Nathanegara
last update Last Updated: 2022-03-02 08:45:41

"Persoalan ini kalau di bahas terus Pi, akan jadi meruncing nantinya, membuat Marchel tidak nyaman di rumah ini." Ucap Marchel

"Papi percaya semua ini bagian dari Takdir Tuhan Cel. Tapi, pertanyaan Papi itu bukanlah manifestasi ketidakpercayaan, itu sebetulnya pertanyaan yang biasa, Papi mengajak kamu bicara ini karena menganggap kamu sudah dewasa."

"Dari awal Marchel sudah bilang, kalau Marchel ceritakan gak cukup waktunya Pi, karena Marchel baru pulang kerja, belum sempat ngapa-ngapain, Papi ajak Marchel ngobrol cuma untuk menanyakan hal itu."

"Ya udah.. kamu istirahat deh, Papi juga mau ke kamar." Ujar Papi Marchel menutup pembicaraan.

Marchel kembali ke kamar, ternyata Asha dari tadi berusaha untuk menguping pembicaraan Marchel dan Papinya dari jendela kamar,

"Ada apa mas? Kok kedengarannya Papi dan Kamu tegang gitu pembicaraannya?" Tanya Asha

"Gak ada apa-apa sha, biasa aja.. aku kalau bicara sama Papi suka gitu, kami suka berdebat berdua

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   46. Puncak Kecemburuan

    Dalam remang temaram lampu kamar, ditengah gulita malam, Asha membunuh api cemburu dengan cumbuan demi cumbuan. Marchel yang menahan gairah yang tak tertahankan saat terogada oleh Petty, di lampiaskannya pada Asha yang memang halal dia gauli.Keduanya terkulai setelah puncak pelepasan, mereka sudah menikmati apa yang memang halal mereka nikmati."Mas.. terima kasih ya aku lepas dan puas banget malam ini, aku kalau kesal gitu," Ucap Asha penuh kepuasan."Kalau gitu, lain kali aku harus bikin kamu kesal dulu deh, biar kamu bisa seperti malam ini ya." canda Marchel"Kalau aku kesal benaran, terus gak mood gimana? Mas mau aku kayak gitu?"Marchel tidak menjawab pertanyaan Asha, dia kembali mencumbu Asha, namun Asha tidak meresponnya. Marchel sepertnya tidak memahami apa yang di katakan Asha, bahwa dia sudah lepas dan puas.Asha memang biasanya tidak cukup satu kali, dia selalu ingin mengulangnya, tapi kali ini semua gairah dan hasrat

    Last Updated : 2022-03-02
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   47. Ikatan Batin

    Brama bayi kecil itu tidak pernah tahu kalau kehadirannya di dunia ini terus menjadi pembicaraan. Mungkin nasib Brama tidak segetir nasib ibunya saat seusia dia yang di tinggal kedua orang tuanya karena berpisah.Brama masih beruntung, karena diasuh oleh ibu kandung nya dan di sayang bapak sambungnya. Tidak adanya ikatan batin dengan sosok orang yang dianggap sebagai eyangnya, membuat dia tidak dianggap sebagai cucu.Marchel sudah berangkat kerja. Philip Papi Marchel pergi main Golf bersama Bram, ayah kandung Brama. Di rumah, Asha kembali berhadapan dengan ibu mertuanya yang terus mencecar Asha menanyakan Brama anak siapa sebenarnya.Brama sedang di gendong Narti untuk di kasih makan, saat Asha diajak Mami Marchel berbicara,"Asha ... kamu jangan tersinggung dengan pertanyaan Mami ya," ucap Mami Marchel"Soal apa ini Mi kira-kira?" Tanya Asha"Kemarin Papi dan Mami ngobrol soal Brama, kok Papi dan Mami itu gak merasa ada ikatan bat

    Last Updated : 2022-03-02
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   48. Sebuah Kabar

    "Pak Bram pernah bertemu Brama?" Tanya Philip"Pernah pak, saat saya mengunjungi apartemen Marchel saya gendong dia, karena anaknya lucu, ganteng seperti Marchel." Jawab Bram."Saya malah belum pernah gendong Brama pak, padahal tiap hari ketemu, aneh ya pak?""Sekali-kali gendong aja pak buat menghibur Marchel, anggap aja cucunya.""Susah pak ini soal rasa, soal hubungan batin itu tidak bisa dipaksakan.""Ya setidaknya atas nama belas kasihan dan rasa kemanusiaan pak, pak Karno aja dulu setiap ketemu anak-anak selalu beliau gendong kok, padahal anak rakyat jelata." Ujar BramMendengar ucapan Bram itu, Philip baru tergugah, dia merasa selama ini terlalu membeda-bedakan kasih sayang, hanya atas dasar hubungan darah dan ikatan batin. Sehingga lupa pada nilai-nilai hakiki dalam hubungan kemanusiaan.Memang beda cara pandang Philip dengan Bram, dalam melihat dan menilai hubungan kemanusiaan. Philip lebih men

    Last Updated : 2022-03-02
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   49. Kabar Gembira

    Di kantor, Marchel menceritakan kabar dari Asha kepada Bram di ruang kerja Bram,"Semoga itu jadi kabar baik buat Asha ya Cel." Ucap Bram"Ya pak, ternyata Allah mendengar doa-doa Asha selama ini." Jawab Marchel"Kasihan sama Asha, sejak bayi tidak mengenal orang tuanya, syukur-syukur kalau hidup orang tuanya lebih baik ya.""Itu yang ingin di ketahui Asha dari Bibinya, karena Bibinya belum cerita banyak dengan Asha soal rencana kedatangan Mamanya pak." Jelas Marchel"Ya kamu ajak Asha ketemu dan ngobrol sama Bibinya..""Asha ngajak saya hari ini pak, cuma saya gak bisa, lagi sibuk banget hari ini pak.""Besok aja, kamu beresin semua kerjaan hari ini, supaya besok kamu longgar, dan bisa temani Asha."Bram sangat senang mendengar Asha akan ketemu dengan Mamanya, karena Bram sangat tahu seperti apa penderitaan Asha selama ini, itulah yang membuat Bram sampai dekat dengan Asha, karena dia kasihan sama Asha.

    Last Updated : 2022-03-03
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   50. Brama Sakit

    Sekarang semua merasa bersedih melihat kondisi Brama yang sedang sakit, terutama Bram, meskipun dia tidak berada di rumah sakit. Jelas Bram lebih kuatir, karena Brama adalah darah dagingnya dengan Asha.Brama menjadi pusat perhatian, semua menyayangi Brama, bahkan sangat takut kehilangan Brama.Begitulah rencana Tuhan, anak yang tidak berdosa itu hanya menerima akibat dari dosa orang tuanya. Dia sama sekali tidak pernah menginginkan lahir ke muka bumi ini.Bahkan dia tidak pernah tahu akan lahir dari rahim siapa, dan siapa yang membuahinya. Sudah sepantasnya dia tidak menerima akibat itu semua, dan sudah sepantasnya siapa pun menyayanginya, karena dia hanyalah bayi yang tidak mengerti apa-apa.Di sela-sela kesibukan membesuk Brama, Papi Marchel sempat ngobrol sama Asha,"Kapan Mama kamu mau pulang ke Indonesia Sha? Dalam rangka apa? Mau ketemu kamu?" Tanya Papi Marchel"Ya Pi, cuma belum tahu kapan, katanya sih mau memperluas

    Last Updated : 2022-03-03
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   51. Kecemasan Marchel

    "Ya pak, ujar Marchel sambil keluar dari kamar, aayup-sayup terdengar suara Bram, "Gimana Cel keadaan Brama?" Tanya Bram"Sudah mendingan pak, suhu badannya juga normal." Jawab Marchel"Syukurlah kalau gitu, Asha juga harus cukup istirahatnya," lanjut Bram"Ya pak, tadi dia baru bangun pak."Ya udah cel.." Tutup BramBaru saja Marchel mau ke kamar, Papinya menyapa, "Pak Bram perhatian sekali ya sama Brama Cel," sapa Papi Marchel"Perhatiannya sama Marchel Pi, karena dia kasihan, dia butuh Marchel di kantor." Jawab Marchel, sambil membalikkan badannya ke arah Papinya.

    Last Updated : 2022-03-03
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   52. Asha Tersinggung

    Setelah tahu status sosial orang tua Asha, barulah Papi dan Mami Marchel menghargai Asha. Sambil makan siang, mereka menanyakan tentang Mama Asha,"Mama kamu pegang jaringan hotel apa Asha?" Tanya Papi Marchel"Oh ya? Pegang jaringan hotel? Hebat ya Mama kamu Sha?" Tanya Mami MarchelAsha yang sedang mau menyendok nasi kepiringnya mengurungkan niatnya, "Asha belum tahu Pi, karena belum dengar penjelasan Bibi." Jawab Asha."Iya Mi, katanya sih gitu, Asha sih biasa aja mi." Lanjut asha kembali menyendokkan nasi ke piringnya."Kalau belum ketemu Bibinya, belum jelas Pi kebenaran semuanya." Timpal Marchel

    Last Updated : 2022-03-03
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   53. Pindah ke Paviliun

    Marchel, mas Kardi dan Nain membersihkan Paviliun, dia mengingatkan pada mas Kardi dan Nain agar tidak menggeser dan memindahkan, perabotan yang ada di ruangan itu sesuai dengan amanat Maminya.Semua lantai di sapu dan di pel dengan bersih, karpet yang ada pun di ganti dengan yang bersih. Termasuk juga kamar mandi, di sikat dengan bersih.Melihat itu semua, Papi dan Mami Marchel sangat senang, karena dengan demikian mereka mendapatkan kepastian kalau Marchel segera akan menempati Paviliun tersebut, tidak kembali ke apartemen.Yang paling sibuk Mami Marchel, karena dia melihat kondisi di dalam paviliun, dan mengecek satu persatu perabotan yang ada di dalam pavliun, karena dia tidak ingin ada barang yang di geser atau di pindahkan.Mami bertanya pada Marchel, "Kapan kalian mau tempati Cel? Hari ini atau besok?""Besok pagi Mi, malam ini kita masih tetap di rumah," jawab Marchel"Yaudah di sini aja selamanya Cel, apartemen kamu sewakan aj

    Last Updated : 2022-03-03

Latest chapter

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   150. Ending

    "Papa sudah senang kita bisa berkumpul kembali seperti sekarang ini, Papa gak mau nanti, gara-gara pekerjaan itu kita kembali terpecah." Jawab Yanuar"Papa kamu benar Sha, kadang-kadang apa yang Papa kamu bilang itu bisa terjadi, karena Papa kamu itu sangat tahu karakter Mama." Ujar Melissa."Tapi kan udah pada tua pastinya sudah banyak berubah Ma, masak sih mau ribut melulu, Asha sih cuma ingin Papa dan akur." Ujar Asha.Asha mencoba untuk menengahi, dia merasa kalau Melissa dan Yanuar sama-sama keras, makanya dia jadi korban dari keegoisan kedua orang tuanya."Kita tetap seperti sekarang ini saja, Papa sih tidak ada persoalan dengan pekerjaan, Papa sangat senang melihat kita bisa kumpul seperti ini, Papa sama Mama akan baik-baik saja Sha." Ucap Yanuar"Tapi kan sekarang ini Papa dari Nol lagi, mulai dari bawah lagi, Asha ingin Papa juga punya kedudukan yang cukup penting." Jelas Asha"Soal keinginan kamu itu gampang Sha, Papa akan pi

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   149. Usaha Asha Belum Berhasil

    "Sebajingannya Papa, gak sampai hati lah Papa berperilaku seperti itu, Mama kamu itu sangat kenal Papa." Ujar Yanuar.Melissa yang mendengarkan penjelasan Yanuar, tidak bisa menahan diri untuk ikut menimpali, "Aku sih awalnya sempat percaya dengan isu itu Yan, aku tahu walau pun kamu tidak baik-baik amat, tapi tidak mungkin sampai melakukan itu, apa lagi kamu tahu kalau kamu punya anak perempuan." Timpal Melissa."Itu dia Mel, aku sangat tahu itu.. aku juga gak mau anak perempuan aku diperlakukan seperti itu." Jawab Yanuar.Marchel dan Asha saling pandang mendengar penjelasan Yanuar, yang sangat takut kalau anak perempuan satu-satunya, mengalami hal seperti itu. Pada kenyataannya, anaknya sudah menerima nasib seperti itu."Terus sekarang gimana Yan? setelah kamu terbebas dari fitnah itu? Kan harusnya kamu kembali rukun sama isteri dan anak-anak kamu?" Tanya Melissa."Biarlah.. aku lebih senang ada di antara kalian, aku ingin men

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   148. Pertemuan Mellisa dan Yanuar

    Usaha Asha untuk mempertemukan kedua orang tuanya tidak sia-sia. Melissa mau menerima kedatangan Yanuar, setelah di desak Asha. Yanuar mendatangi Melissa di Mells Residents, dalam pertemuan itu juga ada bi Hana.Seharusnya ini adalah sebuah pertemuan yang dramatis, antara Melissa dan Yanuar, setelah selama dua puluh tahun tidak pernah bertemu. Namun pertemuan itu di respon dengan dingin oleh Melissa, tangannya terbuka, tapi hatinya tetap tertutup.Asha menyambut Papanya dengan pelukan hangat, dan Yanuar pun membalas pelukan Asha dengan penuh kasih sayang,"Alhamdulillah.. akhirnya Papa datang juga." Ucap Asha sambil cium tangannya dan memeluk Yanuar."Kalau kamu yang minta, Papa pasti datang sayang.. Papa gak mau kamu kecewa." Ucap Yanuar penuh kehangatan.Asha mengajak Yanuar duduk di ruangan tamu, dan disambut oleh Marchel yang ada di ruang tamu dengan Brama. Marchel pun cium tangan Yanuar, dan mengajak Brama untuk cium tangan pada

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   147. Mellisa Belum Menerima Yanuar

    Marchel menceritakan panjang lebar soal Yanuar, berdasarkan penjelasan Bram, yang merupakan kakak dari isteri Yanuar. Marchel menjelaskan juga, kalau Yanuar hanya kena fitnah. Yanuar sama sekali tidak terlihat hubungan asmara dengan Petty, semua hanya kesalah fahaman.Marchel menjelaskan apa yang dikatakan Bram padanya, "Pak Bram bilang, tidak terjadi apa-apa antara Petty sama Papa, menurutnya Papa tetap memperlakukan Petty sebagai keponakan, itu yang diceritakan Petty pada pak Bram dan pak Bram mempercayai cerita Petty." Ujar Marchel."Masih menurut pak Bram, beliau sudah kasih tahu tante Ratih.. dan Papa akan kembali ke keluarga Papa." lanjut Marchel.Mellisa mendengarkan apa yang dikatakan Marchel. Marchel terus cerita tentang apa yang diketahuinya tentang Yanuar, baik dari Bram atau pun dari Yanuar sendiri."Kalau penjelasan Papa juga sama Ma, Papa cuma kena fitnah, Papa menganggap Petty sebagai keponakan, sehingga Petty juga diperlakuka

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   146. Asha Menyatukan Papa dan Mamanya

    Sampai di kamar Melissa, Marchel dan Asha menceritakan tentang kabar baik untuk Yanuar. Melissa tanggapannya biasa datar saja, tidak ada respon yang berarti. Melissa seakan-akan tidak peduli dengan masalah Yanuar, sehingga Asha bingung dengan sikap Melissa,"Ma.. kan Papa sudah dinyatakan pak Bram tidak bersalah, jadi gak usah negatif terus dong sama Papa." Ujar Asha."Mama tidak berpikiran negatif Sha sama Papa kamu, Mama cuma tidak terlalu peduli aja, karena Mama sudah sangat kenal karakter Papa kamu." Jelas Melissa."Tapi kan orang gak selamanya jelek Ma, coba deh Mama bisa lentur sedikit sama Papa, Asha cuma ingin Mama mau ketemu Papa.. pliiis deh Ma, untuk memperbaiki silaturahmi aja." Pinta Asha."Okey.. bisa saja Mama mau ketemu Papa kamu, tapi ingat! Jangan kamu paksa Mama untuk bersatu kembali sama Papa kamu!!" Tegas Melissa.Marchel dan Asha saling berpandangan,l mendengar jawaban Melissa, seakan-akan Mellisa sudah menutup p

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   145. Brama Mendapatkan Haknya

    "Iya Sha.. syukurlah kalau kamu merasa seperti itu, setidaknya mengurangi rasa bersalah saya terhadap kamu." Ujar Bram"Pak Bram sudah cukup bijak dalam hal ini, saya dan Asha sangat memaklumi posisi bapak, tapi ya.. seperti inilah jalan yang Tuhan berikan." Tambah Marchel"Saya sangat bersyukur dipertemukan dengan kalian, saya hampir frustasi menghadapi masalah Petty, saya memang harus selesaikan masalahnya.""Pak Bram sudah amanahkan pada saya untuk menjaga Brama, In Sha Allah saya akan jaga amanah itu pak.""Terima kasih cel.., terima kasih Asha, atas pengertian kalian, kalau gitu saya moon pamit ya." Ucap BramSetelah Bram pulang, Marchel dan Asha tidak buru-buru naik ke kamar, mereka masih ngobrol soal deposito untuk Brama."Deposito itu biarkan saja utuh seperti itu, tidak usaha dicairkan." Saran Marchel"Kenapa mas? Kan bisa dimanfaatkan untuk Brama?" Tanya Asha"Gak usaha.. biarlah kebutuhan Brama tanggungan aku Sha, itu bisa dia

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   144. Pertemuan Bram, Marchel dan Asha

    Ada perasaan bersalah dalam diri Bram terhadap status Brama. Dia merasa perlu untuk menegaskan tanggung jawabnya terhadap Brama, yang selama ini tidak terlalu dipersoalkan Asha dan Marchel. Namun, semakin besar Brama, maka akan semakin besar kebutuhan hidupnya.Bram mengajak Asha dan Marchel untuk bertemu, Marchel mengatur pertemuan tersebut di Mells Residents, karena kebetulan Marchel dan Asha sedang berada disana. Asha yang selama ini sebetulnya tidak terlalu mempermasalahkan, akhirnya menghargai niat baik Bram.Seperti biasanya, mereka bertemu di Lounge yang ada di Mells Residents. Bram membuka pembicaraan lebih dulu, "Asha.. sebetulnya ini sudah saya siapkan sejak lama, cuma baru hari ini saya sampaikan pada kalian." Ujar Bram"Tentang apa ini Om? kalau boleh saya tahu?" Tanya Asha"Ini soal tanggung jawab saya pada Brama, yang selama ini menjadi tanggung jawab kalian." Ujar Bram. "Saya mempersiapkan deposito untuk Brama, senilai 3 milliar." Lanjut Bram

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   143. Marchel Meredam Masalah

    "Justeru karena aku percaya kamu mas, makanya aku minta kamu jujur sama aku."Marchel mendekati Asha dan memeluknya dari belakang, "Terima kasih ya sayang.. kamu sangat mengerti aku, aku cuma ada kamu Sha, tidak ingin ada yang lain." Rayu MarchelMarchel merasa lega menceritakan semua masalahnya dengan Alexa pada Asha, dan sudah tahu seperti apa Asha akan menyikapi masalah tersebut."Kalau ada masalah apa pun mas, segera kasih tahu aku mas.. aku tidak ingin ada yang disembunyikan." Ujar AshaMarchel mengajak Asha ke dalam, karena hari sudah menjelang maghrib. Marchel memeluk pingga Asha sambil berjalan menuju kedalam rumah. Marchel mengatakan pada Asha kalau dia sangat bahagia dengan sikap yang diperlihatkan Asha."Aku tuh udah gak mau meributkan hal yang gak penting mas.. aku mau bahagia bersama kamu." Ucap Asha"Aku juga gitu Sha, masa depan kita masih panjang, gak mau dirusak oleh masalah sepele."Marchel dan Asha nimbrung deng

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   142. Asha Interogasi Marchel

    Naluri seorang isteri kadang begitu tajam, bisa merasakan apa yang sedang di derita suaminya. Asha mengajak Marchel bicara berdua di taman belakang rumah Pondok Indah.Asha bisa melihat dari raut wajah Marchel yang menyimpan persoalan, dia membuka pembicaraan dengan sebuah pertanyaan, "Sejak kemarin aku merasakan ada yang mas sembunyikan.. bisa gak mas cerita?" Pinta Asha dengan lembut.Marchel yang duduk di sebelah Asha mencoba merangkul Asha, "Gak ada yang aku tutupi Sha, aku gak ada persoalan kok." Rayu Marchel"Mas.. aku ini sudah banyak berubah lho, aku ingin tidak ada yang kamu sembunyikan, dan aku tidak akan marah kalau kamu ceritakan, sekalipun pahit ceritanya." Pancing AshaLama Marchel terdiam mendengar kebesaran jiwa Asha, yang ingin Marchel terbiasa dengan keterus terangan, " Memang tadinya ada masalah Sha, tapi hari ini sudah aku selesaikan.. semoga saja tidak ada lagi masalah baru." Jawab Marchel."Kan lebih bagus mas ceritaka

DMCA.com Protection Status