Share

Warisan Aneh

“Baik Kek,” jawab Vivian sambil berjalan ke arah sofa dan duduk bersama dengan ketiga laki-laki tersebut.

Sesaat Vivian melirik ke arah Cherry yang terlihat tenang dan pergi meninggalkan ruangan itu begitu saja tanpa menunjukkan rasa terkejut atau sejenisnya. ‘Cih, sialan. Jangan-jangan Cherry juga anak buah Raven,’ batinnya sembari mengepal tangan kuat.

“Vi,” panggil Tuan Brayen dengan tenang.

Langsung saja Vivian kembali berkonsentrasi pada kakek dari Raven itu. “Iya Kek,” sahut Vivian dengan cepat.

“Aku sengaja datang ke sini bersama dengan pamanmu karena ingin mengumumkan sesuatu pada kalian semua,” ujar Tuan Brayen dengan ekspresi serius.

“Iya,” sahut ketiga orang tersebut hampir bersamaan.

“Aku akan pensiun, benar-benar pensiun. Dan karena aku sudah membagi warisanku untuk kamu dan ayahnya,” ujar Tuan Brayen sembari menatap ke arah Tuan Stenly dan Raven bergantian, “maka harta yang ak miliki ini hanya tinggal m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status