“Astaga … Nicole!”Kaylee segera menghampiri Nicole yang berjalan tertatih dengan satu tangan memegangi bagian perutnya. Ia segera membantu Nicole dengan mengambil satu tangan Nicole yang lain dan membopong pria itu menjauh dari bagian gang dimana para penjahat itu berada di ujung sana. Sedangkan Nicole berusaha tetap menyadarkan diri dengan kekuatan tubuhnya yang benar-benar berada pada batas maksimal pertahanan. Ia kehilangan banyak darah akibat tusukan pisau itu dan lagi tubuhnya sungguh terasa mati sebab tendangan keempat penjahat.“Nicole!”Nicole ambruk di atas tanah saat ingin menyandar pada mobil. Kaylee cemas dan kebingungan dalam satu waktu. Ia mencoba menepuk-nepuk wajah Nicole yang babak belur, bermaksud membuat pria itu tetap sadar tetapi nihil. Nicole tetap terpejam dengan posisinya.“Tidak, Nicole. Maafkan aku … bangunlah,” ucap Kaylee menahan tangisnya dan berusaha membuat Nicole sadar dengan terus menggoyangkan tubuh Nicole. melihat keadaan Nicole yang sungguh mengeri
Nicole tersadar begitu ia merasakan napas seseorang pada lengannya. Matanya mengerjap sembari memperhatikan sekitar. Ini rumah sakit, pikirnya lalu menoleh ke sumber yang telah membuatnya terasadar kembali. Itu Kaylee yang masih terlelap dalam tidurnya sembari menggenggam jemari Nicole dan bagian hidungnya yang tepat berada di lengan Nicole hingga pria itu dapat merasakan napas wanitanya.Nicole tersenyum tipis sembari mencoba menyentuh puncak kepala Kaylee saat wanita itu tiba-tiba sadar dan mendudukkan diri dengan mata yang masih terpejam. Nicole tersenyum melihat tingkah Kaylee. Beberapa saat kemudian, Kaylee membuka mata dan alangkah terkejut dirinya kala menguap dan Nicole melihatnya yang sudah seperti kerbau baru bangun. Astaga … memalukan!“Sejak kapan kau sadar?” tanyanya mencoba mengalihkan perhatian Nicole dengan ulah memalukan sebelumnya.Nicole tersenyum. Ia memberikan isyarat Kaylee agar mendekat dan wanita itu yang dengan mudah menuruti permintaan Nicole mengabaikan rasa
Kejadian memalukan itu masih terus teringat pada ingatan Kaylee saat mereka tertangkap basah oleh salah satu perawat saat sedang berciuman secara brutal di rumah sakit.“Kau pasti kembali berpikir hal memalukan hari itu.”Kaylee menoleh dan melihat Nicole yang menyindir dirinya. Ia mengangguk pasrah karena memang itulah yang terjadi. Nicole masih selalu tepat sasaran tentang pikiran Kaylee dimanapun dan kapanpun. Kaylee menghampiri Nicole yang tengah membuat jus untuk mereka. Memeluk pria itu dari belakang dengan wajah menyembul dari bagian ketiak Nicole sebab bagian pundak Nicole terlalu tinggi untuk Kaylee raih. Melihat bagaimana Nicole memasukkan buah-buahan ke dalam blender dan memberinya air sebelum menekan tombol untuk menghaluskan buah di dalamnya.“Lukamu masih sakit?” tanya Kaylee.Nicole menatap Kaylee yang masih setia berada di bawah ketiaknya. Ia terkekeh dan berbalik, membuat tubuh mereka berhadapan. “Kau ingin tahu?”Kaylee mengangguk polos. Nicole lantas meraih tangan K
“Ini lebih mirip seperti lapangan bola dibandingkan taman untuk bersantai tetapi memang sangat bagus.”Nicole terkekeh mendengar ungkapan Kaylee begitu mereka sampai pada tempat tujuan. Istana sayn dan taman, adalah tujuan Nicole pada akhirnya setelah beberapa lama mencari di internet tentang tempat yang bagus untuk mereka kunjungi. Kaylee tidak memberikan pendapat sebelumnya sehingga wanita itu hanya ikut dengan kemauan Nicole.“Pemandangannya dari sini lebih indah,” ujar Kaylee yang sudah berjalan ke tengah-tengah bagian taman yang memiliki rumput sampai menuju danau di depan sana.Nicole tersenyum dan ikut menyusul kepergian Kaylee di sana. Tidak banyak pengunjung yang datang saat ini atau mungkin mereka tengah berada di taman kupu-kupu yang menjadi pemikat terbesar dari tempat ini. Nicole mendudukkan diri di rerumputan dengan Kaylee yang ikut mendudukkan diri setelahnya.“Apa saja yang kau beli?” tanya Kaylee melirik belanjaan Nicole sebelum datang ke tempat ini.Nicole membuka ka
Satu minggu sudah sejak Nicole menyusul Kaylee di Jerman dan menyelesaikan perawatan luka tusuknya setelah operasi. Hari ini, mereka akhirnya akan kembali ke rumah. Semua keluarga telah menunggu kedatangan mereka dan mempersiapkan hadiah kecil atas kembalinya mereka setelah terpisah beberapa saat.“Aku takut.”Nicole menatap Kaylee yang terlihat cemas. “Semua akan baik-baik saja. Tidak perlu khawatir sebab ada aku yang akan membelamu.”Kaylee menghembuskan napas pelan. “Kau terlalu baik menjadi orang. Jika nanti semua orang marah padaku, kau diamlah sebab aku memang perlu ditegur dari berbagai pihak. Aku salah dan sepatutnya memang mendapatkan teguran agar tidak lagi melewati batas. Aku egois.”Nicole mengambil jemari Kaylee dan menggenggamnya hangat. Memberikan kekuatan dengan sentuhannya pada wanita itu. “Baik. Akan ku lakukan permintaanmu.”Kaylee menatap genggaman tangan hangat Nicole pada jemarinya lalu mengalihkan pandangan pada Nicole yang tersenyum. Ia ikut menyunggingkan seny
“Kenapa kalian menyembunyikan hal ini dariku?”Nicole kebingungan untuk menjawab, apalagi sorot mata Kaylee terus menyorot padanya seolah menuntut akan jawaban. Sungguh ini bukan keinginan Nicole untuk menyembunyikan semua ini dari wanita itu, tetapi sekarang juga ia tidak tahu harus menjawab apa saat bukan hanya dirinya yang terlibat.“Kaylee aku akan menjelaskan padamu.”Kaylee mengalihkan sorot matanya kepada Verika. Tidak menggubris ucapan Nicole dan berjalan mendekati wanita setengah baya itu. Verika hanya diam dan terus mengalihkan pandangan, membuat siapapun tahu bahwa wanita itu menolak menjawab apapun apalagi menjelaskan tentang apa yang terjadi. Tanpa diduga, Kaylee justru menjatuhkan diri di depan tubuh Verika, membuat wanita itu terkejut dengan perbuatan menantunya dan Nicole yang sama terkejutnya dengannya.Nicole segera mendekat dan menarik tubuh Kaylee agar kembali berdiri, tetapi wanita itu bersikukuh dengan posisinya. “Kaylee ku mohon jangan lakukan ini. Ini semua sal
“Kau terlihat lebih indah dari rembulan di atas sana.”Kaylee tertawa mendengar pujian berlebihan yang Nicole katakan. kini, mereka tengah menikmati malam dibalkon kamar dengan selimut yang menghangatkan tubuh keduanya. Sejak kesalahpahaman yang terjadi dan Kaylee yang mengetahui kenyataan yang ada, kedua orang tuanya-lah yang sepatutnya Kaylee hindari sebab mereka yang membuat hubungannya dengan Nicole dulu terpisah. Namun sejak Kaylee tahu, ia semakin menampakkan perasaannya kepada Nicole, perhatian penuh kepada suaminya itu dan tentu saja mencoba terus membuat kenangan indah bersama dengan harapan mereka akan melakukannya sampai tua.“Kau berlebihan sekali,” ujar Kaylee seraya merapikan kembali selimut Nicole agar tubuh pria itu tetap hangat sebab udara yang berhembus semakin lama semakin dingin.Rembulan di atas sana memang bulat sempurna dengan sinar terang yang cukup membuat siapa saja akan terpesona dengan kecantikan yang disuguhkan, termasuk dengan Nicole dan Kaylee saat ini.
Kaylee sengaja mengunjungi kedua orang tuanya. Ia ingin semuanya menjadi jelas dan tidak ada hal apapun yang akan terus disembunyikan oleh kedua orang tuanya dan meskipun dirinya sudah tahu semuanya dari pihak Nicole dan ibunya. Apapun itu, Kaylee tidak mau membuat kehidupannya semakin rumit sebab masih ada hal yang belum jelas dan ini menegaskan bahwa antara keluarga seharusnya saling terbuka dan tidak seharusnya menyembunyikan hal-hal seperti ini.“Mengapa melakukannya, Ibu … Ayah?”Pamela dan Franco saling terdiam. Kaylee datang dan langsung menginginkan penjelasan mengapa kedua orang tua Kaylee memisahkan dirinya dengan Nicole dulu. Menuntut mereka agar mengaku salah dengan keputusan yang mereka ambil dulu.“Ibu tidak tahu jika kau akan semarah ini. Ibu tahu hatimu terluka karena baru mengetahui kenyataan ini setelah empat tahun lamanya kami hanya diam, tetapi ketahuilah bahwa Ibu dan Ayah melakukan ini karena kami menyayangimu. Kami ingin fokus dengan kesehatanmu saat itu hingga
“Tidurlah. Aku yang akan menjaga mereka.” Kaylee dengan mata sayunya menatap Nicole yang tersenyum lembut padanya. “Kau juga lelah, Nic.” “Aku tertidur saat perjalanan tadi. Aku masih bisa menahan kantuk. Pergilah beristirahat dan percaya padaku.” Meski ingin menolak permintaan Nicole, tetapi Kaylee sungguh tidak kuat untuk terus membuka matanya dengan kedua anaknya yang terbaring sakit di atas ranjang di depannya. Nicole meyakinkan Kaylee dan mengajak wanita itu berpindah ke sofa untuk sejenak beristirahat. Nathan dan Nala, kedua anak yang baru saja lahir dua bulan yang lalu itu terbaring sakit sebab demam tinggi dan harus mendapatkan perawatan khusus sebab demam yang tidak turun selama hampir satu minggu. Kaylee serta Nicole juga terus berjaga dan terus berdoa untuk kesembuhan kedua putra putri mereka dan dua hari ini karena pekerjaan Nicole yang terlalu padat membuat pria itu mau tak mau harus pergi meninggalkan Kaylee dan kedua buah hatinya demi menyelesaikan pekerjaan. Pria it
Suara tangisan bayi yang bersahutan menggema dalam ruangan membuat siapa saja yang tengah menunggu di depan ruang persalinan menghembuskan napas lega. Setelah beberapa jam mereka menunggu proses persalinan, akhirnya membuahkan hasil dan melegakan segala perasaan khawatir sebelumnya. Ketakutan itu sirna bersamaan dengan suara bayi yang akan mereka lihat dan cintai nantinya.“Kaylee berhasil.”Pamela mengangguk dengan wajah harunya. Ia bergenggaman tangan dengan Verika sejak tadi dengan harapan keduanya yang sama-sama menginginkan keselamatan Kaylee beserta anak dalam kandungannya. Pamela tersenyum.Tidak jauh berbeda dengan Pamela serta Verika, Franco dan Fernando saling melempar senyum dengan puas setelah mendengar tangisan dua bayi yang bersahutan di dalam ruangan. Sedangkan di dalam ruangan, Nicole tersenyum dengan napas lega setelah ikut tersakiti melihat Kaylee yang berjuang begitu keras untuk hidup kedua anaknya karena pilihan Kaylee yang menginginkan melahirkan anaknya secara no
Hari itu akhirnya datang, tepat diakhir bulan seperti yang Artur katakan sebelumnya. Restu kedua orang tua masing-masing yang telah mereka dapatkan lalu hingga persiapan pernikahan hari ini yang telah dibantu semua orang, termasuk kedua orang tua Katarina dan Artur.Katarina, wanita itu telah cantik dengan gaun putih tanpa lengan dengan bagian dada yang terbuka dibagian tengahnya. Memperlihatkan kulit seputih susu yang jarang sekali ia perlihatkan dengan bagian bawah gaun yang menyapu lantai sampai beberapa meter ke belakang. Kedua tangannya yang memakai kaus tangan transparan sampai siku juga jari yang tersemat cincin perak dengan berlian berwarna biru laut di atasnya semakin memperlihatkan betapa indahnya hari ini.Artur, pria itu tersenyum begitu melihat sang kekasih berjalan perlahan ke arahnya dengan kedua tangan yang memegang buket bunga pengantin berbentuk round dengan isian bunga mawar, peony serta ranunculus. Wanita itu terlihat begitu cantik dengan rambut disanggul belakang
Sudah hampir dua puluh tiga jam Kaylee dan Nicole menunggu perubahan tubuh Jasmine dan sejauh waktu itu berjalan juga keduanya tidak berhenti berharap akan keadaan baik untuk Jasmine yang bibirnya semakin berubah membiru beserta pucat pasi. Kaylee mulai merasakan tubuh Jasmine yang perlahan dingin, tetapi ia masih menyangkal dan berusaha yakin wanita itu akan bertahan.Nicole mendekat dan melihat jam. Tersisa satu jam lagi sebelum dokter menyatakan gagal untuk kehidupan Jasmine. Nicole mencoba tenang meski perasaan dan otaknya berhenti mencerna. Mereka berada disisi berbeda untuk memastikan Jasmine memiliki kesempatan bertemu kembali dengan mereka.Dua jam sebelumnya dokter mengatakan Jasmine keracunan salah satu bahan masakan yang dikonsumsi. Racun dalam tubuh Jasmine sudah menyebar dan menyebabkan ketidaksadaran serta racun terus menyebar hingga beberapa organ dalamnya terinfeksi parah. Jika dalam dua puluh empat jam tidak ada reaksi apapun itu berarti racun sudah menyebar ke seluru
“Mau bagaimanapun hukuman tetap berjalan, Kaylee. Jangan khawatir. Aku sudah meminta pada pihak kepolisian untuk membawa Jasmine ke rumah sakit yang lebih baik penanganannya. Kita cukup menunggu kabar saja.”Nicole berusaha menenangkan Kaylee yang begitu syok dan marah ketika mendengar keadaan Jasmine sakit parah bahkan pihak kepolisian hanya memberikan obat ala kadarnya tanpa tahu penyakitnya. Kaylee sudah tidak akan mentolerir jika sesuatu yang buruk terjadi pada Jasmine. Mau bagaimanapun juga, meski mereka pernah berseteru tetapi Kaylee dan Jasmine semakin berhubungan baik setelahnya dan mulai melupakan semua masalalu. Sejak Jasmine berada di penjara juga Kaylee sering menemuinya dan membawakan berbagai makanan demi menyenangkan wanita tersebut, tetapi saat ia tidak datang dalam seminggu ini ia langsung mendengar kabar buruk dari kepolisian tentang keadaa Jasmine.“Sampai kapan akan menunggu kabar, Nic? Kau tidak mendengar Jasmine sampai muntah darah? Apalagi pihak kepolisian tidak
Suara ketukan pintu membuat Katarina yang ketiduran mulai tersadar. Ia mengucek matanya dan mengedarkan pandangan. Masih di dalam kamar. Katarina membulatkan mata begitu teringat niatnya untuk keluar dari kamar hingga kelelahan sendiri lalu tertidur dengan posisi duduk meringkuk di depan pintu. Katarina segera beranjak dan menunggu pintu terbuka.“Ibu?”Tidak ada suara selain ketukan lagi.“Ayah?”Katarina masih berusaha menebak siapa orang yang datang ke kamarnya bahkan tidak kunjung membuka pintu dan malah terus mengetuk. Alisnya menukik dengan segala rasa penasarannya. Sampai kemudian pintu terbuka dan menampakkan sosok Artur yang berdiri dengan menyunggingkan senyuman.“Hai,” sapa Artur melihat kekasihnya seraya terus menyunggingkan senyuman.Katarina tidak merespon sebab masih begitu terkejut sekaligus bingung apakah dia mimpi atau memang Artur berada di depannya. Sedangkan Artur mengernyitkan kening, melihat seluruh tubuh Katarina yang tidak serapi yang selalu ia lihat apalagi d
Seluruh keluarga besar Katarina mulai berdatangan, mulai dari paman pertama dari ayahnya beserta keluarganya, lalu paman kedua dari ayahnya dengan keluarga, disusul oleh keluarga dari ibunya dan terakhir adalah paman dari ibunya yang datang sendirian sebab belum memiliki keluarga sendiri. Semua orang sudah datang tetapi Katarina sudah memutuskan untuk tidak ikut dan memilih tetap dikurung di dalam kamarnya. Ia tidak mau mengecewakan kedua orang tuanya lagi dengan berusaha keluar dari kamar dan mengambil kesempatan seperti yang dikatakan oleh ibunya semalam.“Semua baik-baik saja tanpaku? Menyebalkan sekali menjadi anak satu-satunya dalam keluarga. Tidak memiliki saudara yang bisa diajak kompromi atau paling tidak menemaniku agar tidak bosan di dalam kamar.”Katarina bicara sendiri dan kembali melihat ke suasana luar rumahnya lewat balkon yang tertutup. Untung saja balkonnya menggunakan pintu kaca, jadi ia bisa melihat suasana di luar kamarnya meski sedang bersedih di dalam kamar yang
Artur segera beranjak dari duduknya begitu melihat Brad keluar. “Selamat sore, Tuan Bradson. Bisakah Anda meluangkan waktu sebentar untuk saya? Mengenai hari sebelumnya, saya ingin meminta maaf karena ada keperluan yang mendadak hingga tidak bisa menunggu Anda sampai selesai.”Brad tetap berjalan dengan Artur yang mengikuti di sampingnya. “Maaf tidak bisa. Saya ada rapat.”Brad menampakkan senyuman tipis terkesan mengejek lalu meninggalkan Artur. Artur kembali fokus dan kembali mengejar pria baya itu. “Lalu … bisakah kita bertemu pekan depan? Saya menghormati Anda dan berharap kita bisa bicara.”Brad menghentikan langkahnya lalu menatap Artur dari atas sampai bawah. “Apa yang kamu inginkan dengan pertemuan kita meski sekarang atau pekan depan?”Artur diam dan menatap Brad lurus. “Tidak ada. Saya hanya ingin mengenal Anda lebih dalam dan membicarakan rencana masa depan yang telah saya pikirkan sebelumnya.”Brad tersenyum mengejek. “Sombong sekali, baru bertemu dan bahkan tidak saling m
“Sampai kapan kau terus menciumi perutku, hum?”Nicole mendudukkan kembali tubuhnya dengan tegak setelah melakukan ritual menyayangi calon anaknya di dalam perut Kaylee. Ia menatap Kaylee lalu terkekeh. “Lama sekali dia keluarnya. Aku sudah ingin melihat wajah menggemaskan mereka berdua.”Kaylee tersenyum kecil. “Sabar, Sayang. Masih beberapa bulan lagi dan kau bisa melihat mereka.”Nicole membaringkan tubuh lalu menyamping dan menyangga kepalanya dengan satu tangan menatap Kaylee. “Aku tidak memiliki keturunan yang pernah menghasilkan anak kembar, tetapi mengapa kau kini justru mengandung anak kembar? Apakah kau memiliki keturunan dari orang kembar?”Kaylee menggeleng. “Tidak juga. Memangnya harus memiliki keturunan kembar baru akan tumbuh kembar lagi? Lucu sekali.”“Memang tidak harus seperti keturunan, tetapi kebanyakan orang yang hamil anak kembar sebelumnya salah satu dari keluarga mereka pasti memiliki anak kembar. Jadi, tanaman yang sudah tua lalu seperti tumbuh lagi dari ketur