Share

Bab 624

Author: Musim Gugur
Saat hari sudah hampir subuh, Reza membasuh tubuhnya dan juga tubuh Sonia. Kemudian, dia menggendong Sonia kembali ke atas ranjang, memasukkannya ke dalam pelukannya.

“Aku sudah bilang sama Gina, cewek yang aku suka itu kamu.” Reza memeluk Sonia sambil berbisik di samping telinganya.

Sonia membuka sedikit matanya. Dia terlihat capek, hanya saja tatapannya masih terlihat lembut.

Setelah Reza pergi tadi, Sonia juga sudah berpikir dengan kepala dingin. Jika Gina membongkar hubungannya dengan Reza kepada anggota Keluarga Herdian, dia pun akan memberi tahu semuanya kepada Reza.

Kelak tak peduli apa pun yang terjadi, Sonia akan menghadapinya dengan optimis.

“Kenapa kamu nggak bicara?” Reza menempel di punggung Sonia, lalu mengecup telinganya.

Suara angin kencang dan hujan deras membuat Sonia gelisah. Dia menyandarkan diri ke dalam pelukan si lelaki, lalu berbicara dengan suara kecil, “Reza, apa kamu kepikiran untuk nikah?”

Ini adalah kedua kalinya Sonia menanyakan masalah ini.

Sonia tahu Rez
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dyandra Mulya
Duh? Jassooon ?!? Rasanya Gue pengen Tonjok Elu dech !!! Masih juga Kurang Kerja'an Cium² Cewek Lain di saat Elu sudah menebar Benih² Asmara terhadap Kelly ?!? Teganya Elu Hancurkan Perasaan Kelly jika dia Lihat Elu masih Tergoda Cewek Lain ?!?
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2610

    Setelah mengabaikan masalah ini, Morgan lanjut memperbaiki gramofonnya, lalu bertanya, “Saat Hari Raya, kamu bilang kamu ketemu seorang teman di kota kuno. Kemudian, teman itu ada urusan dan buru-buru pergi. Apa orang yang kamu maksud itu Bibi julia?”Ketika mengungkit masalah Hari Raya, hati Theresia terasa agak masam. Dia mengangguk dengan perlahan. “Iya!”Berhubung Julia ada urusan dan meninggalkan tempat, mereka bertiga pun kelewatan kesempatan untuk bertemu. Seandainya Julia tidak pergi waktu itu, mereka pasti akan mengenal satu sama lain. Bagus juga seperti ini. Setidaknya pertemuan kali ini tidak tergolong canggung.Theresia kembali ke topik utama. “Apa kamu butuh bantuanku?”“Kamu bisa bantu apa?” tanya Morgan.“Apa pun bisa!” Usai berbicara, Theresia menambahkan lagi, “Tapi jangan taruh harapan terlalu besar sama aku. Kamu bisa suruh aku lakukan apa yang bisa aku lakukan.”Pria itu tersenyum. “Aku tidak butuh bantuanmu. Kamu cukup jangan merepotkanku saja.”Theresia menarik na

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2609

    “Emm,” balas si pria dengan suara datar.Theresia melihat gramofon yang sudah dibongkar menjadi berantakan. Dia mengerutkan sedikit keningnya. “Bibi Julia suruh aku untuk datang membantumu. Apa yang perlu aku lakukan?”Gerakan tangan Morgan tidak berhenti. Tatapannya kelihatan dingin. Dia bertanya dengan suara datar, “Bagaimana kamu bisa kenal dengan Bibi Julia?”Theresia berpikir sejenak, lalu membalas, “Sudah cerita lama. Sebelum aku datang ke Kota Jembara dan selalu mengikutimu ke mana-mana, pernah suatu kali aku kehilangan jejakmu. Aku pun masuk ke sebuah pameran lukisan. Di sana aku bertemu dengan Bibi Julia. Kemudian, kami pun berteman.” Usai berbicara, Theresia bertanya pada Morgan, “Bagaimana denganmu? Gimana kalian bisa saling kenal?”Sepertinya hubungan mereka berdua kelihatan sangat akrab.“Kami sudah kenal sejak kecil, kakekku dan ayahnya Bibi Julia itu teman lama.” Tiba-tiba Morgan kepikiran sesuatu, lalu memalingkan kepalanya untuk melihat Theresia. Ketika melihat raut w

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2608

    Kening Julia sedikit berkerut. “Morgan, kamu jangan bicara kepada Theresia dengan nada introspeksi. Di sini bukan Benua Delta-mu. Kamu jangan selalu waspada terhadap siapa pun!”Morgan berkata dengan nada datar, “Bukan, cuma ingin ngobrol sama Nona Theresia saja.”Julia tersenyum cerah. “Apa ada yang ngobrol seperti ini? Pantas saja kamu nggak punya pacar selama 30-an tahun!”Theresia menggigit bibirnya, lalu memalingkan kepalanya. Dia ingin tersenyum, tetapi juga tidak berani tersenyum. Dia bagai bunga melati kacapiring yang terkena embusan angin hangat, kelihatan indah dan bersih.Tatapan datar Morgan melirik Theresia. Dia berkata pada Julia, “Bibi Julia ngobrol dulu dengan Nona Theresia. Barang yang kamu suruh aku perbaiki belum selesai diperbaiki. Nanti aku kemari lagi.”“Baik, sudah merepotkanmu. Nanti aku akan beri hadiah kepadamu!” Julia tersenyum padanya. Nada bicaranya terdengar sangat familier.Morgan melirik Theresia sekilas, lalu membalikkan tubuhnya untuk berjalan pergi.S

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2607

    Theresia tersenyum. “Kamu pergi ajar sana. Aku pergi cari Bibi Julia dulu. Sepertinya aku lihat dia di halaman.”Lovin menoleh untuk melihat. “Bagus juga. Aku lihat ponselnya Bu Julia ditaruh di kelas. Seharusnya dia ada di sekitar. Kalau kamu tidak ketemu, kamu kembali saja buat cari aku.”“Emm.” Theresia membalas dengan tersenyum. Dia menelusuri pintu samping perpustakaan, lalu berjalan ke dalam halaman.Sesuai dugaan, begitu keluar dari pintu sebelah, tampak Julia sedang duduk di atas bangku panjang. Dia sedang mengambil pena, mulai menganalisa lukisannya kepada seorang perempuan.Di samping sana terdapat sederetan pohon melati kacapiring. Bunga kacapiring bermekaran besar-besar. Warna dan aromanya menakjubkan, kelihatan anggun sekaligus menenangkan.Julia yang duduk di bawah pohon itu kelihatan lembut, sederhana, dan selalu menenangkan hati.Saat melihat Theresia, Julia tersenyum lembut sembari menepuk bahu perempuan cilik itu. Perempuan tersebut memeluk buku gambarnya, lalu kembal

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2606

    Ketika Theresia tiba di tempat yang dikatakan Julia, waktu sudah pukul dua sore. Tempat ini dekat dengan pegunungan dan perairan. Pemandangan boleh dikatakan sangat bagus.Setelah masuk ke dalam dan melihat sekeliling, terlihat beberapa vila di tengah taman bunga. Di tengah-tengah vila terdapat sebuah perpustakaan setinggi tiga lantai, sementara bagian lain dipenuhi dengan pekarangan dan taman bunga.Seorang pemuda mengenakan sweater olahraga putih datang menjemput Theresia dengan mobil wisata. Pria itu berkata dengan tersenyum ceria, “Halo, Nona Theresia, namaku Lovin, muridnya Bu Julia. Aku datang untuk menjemputmu.” Lovin berbicara sembari memasukkan koper Theresia ke dalam mobil.“Halo, namaku Theresia!” sapa Theresia, lalu duduk di dalam mobil. Mereka melaju ke vila yang terletak paling belakang.Setelah memasuki vila, Lovin berkata dengan tersenyum, “Bu Julia lagi ajari anak-anak. Dia suruh aku bawa kamu ke tempat tinggalmu dulu.”“Oke,” balas Theresia dengan tersenyum lembut. “U

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2605

    Waktu itu, Morgan memiliki perasaan yang sangat aneh. Dia menatap perut Julia, seolah-olah benar-benar ada anak perempuan di dalam perutnya.Julia mengulurkan jari tangannya ke sisi Morgan. “Ini rahasia di antara kita berdua. Jangan beri tahu orang lain.”Morgan juga mengulurkan jari tangannya untuk berjanji. Dia mengangguk dengan serius.Setelah Hari Raya, Morgan kembali ke markas. Pada saat itu, dia bahkan sempat melakukan sebuah mimpi. Dia sama seperti Julia, bermimpi ada seorang anak perempuan mengikutinya di belakang.Saat Morgan memalingkan kepalanya, anak perempuan itu bersembunyi dengan nakalnya. Dia tidak memperbolehkan Morgan melihat wajahnya.Setengah tahun kemudian, Morgan kembali ke rumah lagi. Pada saat itu, dia kedengaran percakapan Jemmy sedang menghibur Aska melalui telepon. Dia menyuruh Aska untuk jangan marah, berusaha menerima anaknya Julia dan pria itu. Mungkin masalah tidak separah yang dia bayangkan.Morgan sungguh bingung ketika mendengarnya. Sepertinya Julia te

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status