Ruang tamu kembali terasa hening. Kase terus berdiri di depan jendela sembari memandang pemandangan malam di luar sana. Dia tidak berbicara sama sekali, entah apa yang sedang dia pikirkan.Sekitar satu jam kemudian, pintu ruang operasi terbuka. Mereka semua serempak berdiri dan melihat ke arah pintu.Dokter berjalan keluar. Ketika melihat mereka semua tidak berbicara dan kelihatan gugup, dokter pun segera berkata dengan tersenyum, “Kalian semua tidak usah khawatir. Nona dan Tuan di dalam baik-baik saja. Serpihan bom sudah dikeluarkan dan tidak melukai organ vital. Hanya saja, pasien kehilangan banyak darah, perlu istirahat sebentar!”Reza berjalan ke dalam ruang operasi.Sonia sudah dibaringkan di ranjang sebelah dan sedang diinfus. Setelah dia siuman besok, dia baru akan dipindahkan ke kamar lain.Sonia sedang tidur dengan tenang. Air mata masih menggantung di sudut matanya. Sepertinya dia juga merasa sangat sedih ketika sedang bermimpi.Reza menopang ranjang dengan kedua tangannya. D
“Kamu jangan emosional!” ujar Yandi dengan datar, “Aku tidak menyalahkannya. Aku menyadari kalau dia bermurah hati terhadap Sonia! Aku juga punya kesalahan dan kekurangan dalam masalah waktu itu. Jadi, sudah seharusnya dia membenciku!”Tatapan Yandi berubah muram. Sebelum dia datang ke Hondura, dia pernah menyelidiki tempat yang ditempati Rayden. Jadi, sebelum datang ke Istana Fers, dia bisa memastikan bahwa Rayden adalah Serigala!Bagaimanapun, mereka bertujuh sudah berhubungan dekat, Yandi lebih memahami Serigala dibandingkan dengan Morgan!Sebelum Yandi datang, dia merasa sangat marah. Dia tidak mengerti kenapa Serigala berpihak terhadap Tritop, juga menentang Morgan!Setelah dipikir-pikir sekarang, seandainya waktu itu Morgan tidak begitu emosional, mungkin saat mereka bertiga bertemu kembali pada tujuh tahun kemudian, mereka tidak akan begitu tergesa-gesa dan juga saling bertentangan.Mungkin Serigala juga tidak akan mati! Serigala bisa bertahan hidup setelah mengalami begitu bany
Morgan berkata, “Maksudmu, Tuan Kase sudah melukai Sonia? Aku rasa mungkin ada salah paham dalam masalah ini. Semalam Kase membawa pengawalnya membantu kami untuk melawan anggota Tritop. Dia juga bawa Sonia untuk berobat di sini. Dia tidak akan melukai Sonia!”Kase menurunkan kepalanya dan tidak berdalih. Dia tidak berbicara sama sekali.“Iya, Kak Reza!” Johan juga membujuknya, “Untung saja dokter di sini bisa melakukan pengobatan dengan segera, makanya Bos baru baik-baik saja. Mungkin benar ada salah paham. Kita bicarakan lagi setelah Bos siuman!”Hallie juga berlari kemari. Dia membantu Kase untuk menjelaskan, “Apa yang Tuan Reza maksud itu masalah Sonia dibawa pergi Rayden waktu itu? Waktu itu, aku memang nggak tahu kenapa Sonia ditangkap, tapi pada akhirnya Tuan Kase yang menyelamatkan Sonia. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. Meskipun Tuan Kase bersalah, berhubung dia sudah menyelamatkan Sonia, aku harap kamu jangan membunuhnya!”Hallie sudah lama kenal dengan Sonia dan Kas
“Bukan!” Reza berusaha menekan perasaannya, lalu mengusap wajah Sonia. “Jangan berpikir kebanyakan. Sekarang kamu hanya perlu istirahat dengan baik!”“Kamu jangan marah!” Sonia menatapnya. Mata bekas menangis semalam masih kelihatan memerah. Dia menatap pria itu dengan sedikit gugup.Reza memalingkan wajahnya. Wajahnya kelihatan tegang seolah-olah sedang mengendalikan sesuatu, bahkan jakunnya tidak berhenti bergerak. Beberapa saat kemudian, Reza baru menoleh untuk melihat Sonia. “Kalau sekarang kamu ada tenaga untuk bicara, kamu beri tahu aku, bagaimana kondisi kamu sekarang?”Sonia terbengong sejenak. Dia pun segera merespons. Ternyata Reza sudah mengetahuinya!Sonia berterus terang, “Aku terus terjebak dalam mimpi, berulang kali mengalami kembali misi penyergapan tujuh tahun lalu dan berulang kali melihat Serigala dan yang lainnya mati di depan mataku.”“Awalnya, setiap kali aku terbangun, aku bahkan nggak bisa membedakan yang mana nyata dan yang mana mimpi. Sekarang … saat siuman, a
Sonia melanjutkan, “Apa kamu sudah bertemu dengan wanita yang bernama Hallie? Dia datang ke Hondura untuk mencari kekasihnya. Aku pernah menyelamatkannya dua kali. Kemudian, aku menyadari di punggungnya ada tanda lahir berwarna merah seperti yang dikatakan Kakek.”“Hanya saja, posisinya agak menyamping. Aku pernah tanya sama dia, katanya dia memang diadopsi. Umurnya juga sesuai. Bisa jadi kita ditakdirkan untuk bertemu sama dia? Aku ingin membawa Sonia pulang. Alangkah bagusnya kalau Sonia benar-benar adalah cucu dari Pak Guru!”Reza mengangkat-angkat alis tanda dirinya merasa syok. Apa mungkin akan kebetulan sekali?“Kekasihnya adalah apoteker yang bekerja di Istana Fers. Hanya saja, dia sudah kecanduan parah, nggak bisa kembali lagi.” Sonia berkata dengan suara rendah, “Tritop dan Serigala sudah mati. Istana Fers juga bukan lagi Istana Fers yang dulu lagi. Kalau kamu bisa menemukan Regan, tanyakan apa dia bersedia untuk pulang atau nggak? Kalau dia bisa pulang, anggap saja kita sedan
Tepat pukul tujuh Rabu malam, Sonia Dikara muncul di luar Celestial Hotel.Ponselnya bordering. Sonia membuka WhatsApp. Hendri Dikara yang mengirim pesan, “Son, makasih sudah mau bantu Papa. Di sini agak macet. Kamu masuk dulu.”Langkah kaki Sonia melambat, memikirkan bagaimana dia harus menyapa Reza Herdian nanti.Mereka sudah menikah selama tiga tahun, tapi belum pernah bertemu satu sama lain. Tak perlu memikirkannya, dia juga sudah tahu kalau Reza tidak setuju, bahkan menolak pernikahan ini.Dia tidak bisa menyalahkan Reza. Perusahaan keluarga Dikara sedang krisis saat itu. Mereka bermuka tebal dan mendatangi keluarga Herdian untuk menepati janji pernikahan antara kedua keluarga mereka dulu. Putra sulung keluarga Herdian sudah menikah, sehingga putra kedua mereka, Reza, yang kejatuhan ‘bencana’ itu. Wajar saja Reza tidak menyetujui pernikahan itu.Tentu saja, keluarga Herdian juga tidak akan membiarkan siapa pun memperalat mereka. Mereka memberikan mahar sebesar 600 miliar untuk mem
Ada dua lembar uang seratus ribu di tangannya.Wanita itu membayarnya setelah tidur dengannya. Wanita itu pikir dia ini apa?Raut mukanya dingin. Dia berjalan menuju balkon dan melihat jendela di kamar itu memang terbuka.Bangunan di sini tinggi. Lantai tiga setara dengan lantai empat di tempat lain. Bagaimana wanita itu bisa melompat turun?Apa dia begitu menakutkan? Sampai-sampai wanita itu mempertaruhkan nyawanya supaya bisa melarikan diri darinya?Angin bertiup masuk dari jendela, sejuk dan dingin, tetapi tidak bisa memadamkan api amarah di hati Reza. Wanita itu tidak hanya menghinanya dengan dua lembar seratus ribu, tapi juga melompat keluar jendela setelah bersetubuh dengannya. Jangan sampai dia menangkap wanita itu!….Sonia yang sedang naik taksi tiba-tiba bersin. Supir taksi itu melihat ke kaca spion, “Dik, apa kamu baik-baik saja?”Supir itu berpikir. Wanita ini cantik, tapi seluruh tubuhnya basah kuyup. Pasti ada sesuatu yang terjadi padanya.Sonia tersenyum lembut, “Nggak a
Sonia membeku sesaat.Pria itu berkata dengan nada dingin, “Untuk apa kamu mengikutiku? Kamu mahasiswa di Jembara University?”Sepanjang jalan ke gedung ini, dia sudah menyadari kalau wanita ini mengikutinya. Setiap kali dia berhenti, wanita ini juga berpura-pura melakukan sesuatu dan ikut berhenti, bahkan kemudian mengikuti sampai ke lift ini.Wajah Sonia memerah, tapi dengan cepat kembali pulih menjadi putih. Dia berkata dengan tenang, “Apa ini jalan menuju rumahmu? Jalan ini bisa dilalui oleh semua orang. Mengapa kamu bilang aku mengikutimu?”Mata pria itu memancarkan tatapan dingin. Dia mundur selangkah dan memberi isyarat agar Sonia masuk ke dalam lift.Sonia tersenyum sinis, “Lupakan saja, daripada kamu salah paham.”Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan pergi naik tangga.Pintu lift menutup perlahan di belakang Sonia, sampai akhirnya menghalangi pandangan Reza yang menyipitkan matanya sambil memandangi wanita itu.Sonia takut bertemu dengan Reza lagi, jadi dia langsung
Sonia melanjutkan, “Apa kamu sudah bertemu dengan wanita yang bernama Hallie? Dia datang ke Hondura untuk mencari kekasihnya. Aku pernah menyelamatkannya dua kali. Kemudian, aku menyadari di punggungnya ada tanda lahir berwarna merah seperti yang dikatakan Kakek.”“Hanya saja, posisinya agak menyamping. Aku pernah tanya sama dia, katanya dia memang diadopsi. Umurnya juga sesuai. Bisa jadi kita ditakdirkan untuk bertemu sama dia? Aku ingin membawa Sonia pulang. Alangkah bagusnya kalau Sonia benar-benar adalah cucu dari Pak Guru!”Reza mengangkat-angkat alis tanda dirinya merasa syok. Apa mungkin akan kebetulan sekali?“Kekasihnya adalah apoteker yang bekerja di Istana Fers. Hanya saja, dia sudah kecanduan parah, nggak bisa kembali lagi.” Sonia berkata dengan suara rendah, “Tritop dan Serigala sudah mati. Istana Fers juga bukan lagi Istana Fers yang dulu lagi. Kalau kamu bisa menemukan Regan, tanyakan apa dia bersedia untuk pulang atau nggak? Kalau dia bisa pulang, anggap saja kita sedan
“Bukan!” Reza berusaha menekan perasaannya, lalu mengusap wajah Sonia. “Jangan berpikir kebanyakan. Sekarang kamu hanya perlu istirahat dengan baik!”“Kamu jangan marah!” Sonia menatapnya. Mata bekas menangis semalam masih kelihatan memerah. Dia menatap pria itu dengan sedikit gugup.Reza memalingkan wajahnya. Wajahnya kelihatan tegang seolah-olah sedang mengendalikan sesuatu, bahkan jakunnya tidak berhenti bergerak. Beberapa saat kemudian, Reza baru menoleh untuk melihat Sonia. “Kalau sekarang kamu ada tenaga untuk bicara, kamu beri tahu aku, bagaimana kondisi kamu sekarang?”Sonia terbengong sejenak. Dia pun segera merespons. Ternyata Reza sudah mengetahuinya!Sonia berterus terang, “Aku terus terjebak dalam mimpi, berulang kali mengalami kembali misi penyergapan tujuh tahun lalu dan berulang kali melihat Serigala dan yang lainnya mati di depan mataku.”“Awalnya, setiap kali aku terbangun, aku bahkan nggak bisa membedakan yang mana nyata dan yang mana mimpi. Sekarang … saat siuman, a
Morgan berkata, “Maksudmu, Tuan Kase sudah melukai Sonia? Aku rasa mungkin ada salah paham dalam masalah ini. Semalam Kase membawa pengawalnya membantu kami untuk melawan anggota Tritop. Dia juga bawa Sonia untuk berobat di sini. Dia tidak akan melukai Sonia!”Kase menurunkan kepalanya dan tidak berdalih. Dia tidak berbicara sama sekali.“Iya, Kak Reza!” Johan juga membujuknya, “Untung saja dokter di sini bisa melakukan pengobatan dengan segera, makanya Bos baru baik-baik saja. Mungkin benar ada salah paham. Kita bicarakan lagi setelah Bos siuman!”Hallie juga berlari kemari. Dia membantu Kase untuk menjelaskan, “Apa yang Tuan Reza maksud itu masalah Sonia dibawa pergi Rayden waktu itu? Waktu itu, aku memang nggak tahu kenapa Sonia ditangkap, tapi pada akhirnya Tuan Kase yang menyelamatkan Sonia. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. Meskipun Tuan Kase bersalah, berhubung dia sudah menyelamatkan Sonia, aku harap kamu jangan membunuhnya!”Hallie sudah lama kenal dengan Sonia dan Kas
“Kamu jangan emosional!” ujar Yandi dengan datar, “Aku tidak menyalahkannya. Aku menyadari kalau dia bermurah hati terhadap Sonia! Aku juga punya kesalahan dan kekurangan dalam masalah waktu itu. Jadi, sudah seharusnya dia membenciku!”Tatapan Yandi berubah muram. Sebelum dia datang ke Hondura, dia pernah menyelidiki tempat yang ditempati Rayden. Jadi, sebelum datang ke Istana Fers, dia bisa memastikan bahwa Rayden adalah Serigala!Bagaimanapun, mereka bertujuh sudah berhubungan dekat, Yandi lebih memahami Serigala dibandingkan dengan Morgan!Sebelum Yandi datang, dia merasa sangat marah. Dia tidak mengerti kenapa Serigala berpihak terhadap Tritop, juga menentang Morgan!Setelah dipikir-pikir sekarang, seandainya waktu itu Morgan tidak begitu emosional, mungkin saat mereka bertiga bertemu kembali pada tujuh tahun kemudian, mereka tidak akan begitu tergesa-gesa dan juga saling bertentangan.Mungkin Serigala juga tidak akan mati! Serigala bisa bertahan hidup setelah mengalami begitu bany
Ruang tamu kembali terasa hening. Kase terus berdiri di depan jendela sembari memandang pemandangan malam di luar sana. Dia tidak berbicara sama sekali, entah apa yang sedang dia pikirkan.Sekitar satu jam kemudian, pintu ruang operasi terbuka. Mereka semua serempak berdiri dan melihat ke arah pintu.Dokter berjalan keluar. Ketika melihat mereka semua tidak berbicara dan kelihatan gugup, dokter pun segera berkata dengan tersenyum, “Kalian semua tidak usah khawatir. Nona dan Tuan di dalam baik-baik saja. Serpihan bom sudah dikeluarkan dan tidak melukai organ vital. Hanya saja, pasien kehilangan banyak darah, perlu istirahat sebentar!”Reza berjalan ke dalam ruang operasi.Sonia sudah dibaringkan di ranjang sebelah dan sedang diinfus. Setelah dia siuman besok, dia baru akan dipindahkan ke kamar lain.Sonia sedang tidur dengan tenang. Air mata masih menggantung di sudut matanya. Sepertinya dia juga merasa sangat sedih ketika sedang bermimpi.Reza menopang ranjang dengan kedua tangannya. D
“Sonia!” Suara Reza gemetar karena ketakutan.“Sayang!”“Bos!”“Suki!”Semua orang datang mengerumuni Sonia. Yandi menahan rasa sakit, lalu mengoyak pakaiannya untuk membaluti pundak Sonia. Dia berkata dengan suara serak, “Tadi dia terkena serpihan bom dan mengalir banyak darah. Serpihan mesti segera dikeluarkan!”Raut wajah Morgan juga berubah. “Ke tempatku saja, lebih dekat!”Reza menggendong Sonia dengan dan berdiri dengan terhuyung. Kemudian, dia bergegas berjalan ke atas helikopter.“Jangan pergi ke Barkia, terlalu jauh, ke tempatku saja!” Kase menghalangi Reza dengan buru-buru.“Minggir!” Raut wajah Reza sangat sinis.“Di dalam istanaku ada fasilitas medis yang lengkap dan juga ada dokter. Kalau kamu ingin menyelamatkannya, kamu bawa dia ke tempatku!” Kedua mata Kase memerah. Dia sama sekali tidak bersedia mengalah untuk berhadapan dengan Reza.“Reza, kamu yang tenang!” Morgan menahan pundak Reza. “Sekarang Sonia perlu segera diselamatkan. Bawa dia ke istana Kase dulu.”Tatapan R
Sosok orang bertubuh tinggi berjalan kemari. Serigala menatap kedatangan orang itu dengan tatapan kosong, lalu berkata dengan susah payah, “Morgan!”Morgan berjongkok di hadapan Serigala, lalu berkata dengan suara seraknya, “Mengenai masalah waktu itu, aku tidak mengetahuinya sebelumnya. Orang yang memata-matai Rara memiliki konflik dengan T-rex, jadi dia sengaja menyembunyikan informasi yang didengarnya dariku, alhasil menunda waktu dalam upaya penyelamatan. Justru karena itu ... akhirnya aku juga membunuhnya!”Serigala tertegun sejenak. Ekspresi wajahnya perlahan berubah menjadi lega. Dia mengangguk pelan. “Aku percaya sama kamu!”Tubuhnya mulai kejang, seperti cahaya senja terakhir di langit yang perlahan tenggelam ke dalam kegelapan, sesuatu yang tidak bisa dicegah siapa pun.Sonia menekan suara tangisnya. Rasa sakit membaluti hatinya. Angin dingin bagai pisau yang menyayat tubuhnya.Serigala kembali melihat Sonia, lalu berkata dengan suara rendah, “Hati-hati dengan … anggota Kelua
Orang yang berada di atas atap bergulir untuk mengelak. Sonia diempaskan oleh kekuatan ledakan itu, lalu terhantam keras di atas lantai.“Sonia!”“Suki!”Rayden dan Yandi sama-sama berlari kencang ke sisi Sonia.Tritop mengganti senjatanya. Dia mencari kesempatan tepat untuk menembak ke sisi Sonia yang terluka dan bergerak lambat.“Suki!” Rayden menyerbu ke atas untuk mengadang di hadapan Sonia. Peluru menembak ke belakang punggung Rayden. Dia pun jatuh ke tubuh Sonia dengan memuncratkan darah.Di atas langit, helikopter Morgan dan Yandi mengepung di sekeliling. Mereka melakukan ledakan terhadap pesawatnya Tritop. Sementara itu, di dalam Istana Fers, pelindung andal Keluarga Milana menyerbu masuk, menghujani benteng dengan serangan gencar.Asap dan ledakan memenuhi Istana Fers menciptakan kekacauan di mana-mana. Suara tembakan dan dentuman meriam menggema di seluruh penjuru. Orang-orang berlarian dengan panik dari segala arah dan juga ada yang berusaha melarikan diri dengan kacau.Di a
“Nggak!” Tatapan Sonia kelihatan dingin. Dia menggeleng dengan tegas. “Morgan bukan orang seperti itu. Dia nggak akan bersikap egois hingga mengorbankan anak buahnya!”Yandi berkata, “Aku juga percaya sama Tuan Morgan!”“Itu karena kalian berdua adalah pihak yang mendapatkan keuntungan!” Rayden tersenyum dingin. “Sniper, kamu bisa hidup juga karena beruntung. Tuan Morgan mengantarmu ke Kota Jembara juga demi menyuruhmu untuk lanjut melindungi Suki. Apa kalian masih berani mengatakan kalau dia nggak punya maksud tersembunyi?”“Melindungi Suki?” Yandi mengangkat-angkat alisnya. “Apa kamu tahu kapan aku bertemu sama Suki? Sebelum aku bertemu sama dia, aku sama sepertimu, sama-sama membencinya … sampai ….”Suara Yandi terdengar rendah. “Sampai aku menyadari apa yang dilakukan Suki di belakang demi kita, aku baru melepaskan simpul di hati. Aku menyadari Suki berbeda dengan yang kita pikirkan.”Dulu mereka semua mengira Suki adalah orang berhati dingin. Dia tidak memiliki perasaan terhadap s