Anastasia menyerahkan selembar formulir kepada Kelly. Di atasnya tertera jadwal kerja dan istirahat Jason. Jadi, sebagai seorang asisten pribadi, Kelly mesti mengantar minuman kepada Jason setiap dua jam sekali. Siang harinya, dia mesti bertanya makan siang apa yang ingin disantap Jason. Seandainya ada perjamuan di malam hari, Kelly juga mesti mengikutinya.Selain itu, seandainya Jason sedang berpacaran, Kelly juga mesti mengingat setiap hari peringatan, lalu memesan hadiah untuk kekasihnya.Semua isi pekerjaan tertulis lengkap di atas tiga lembar kertas.Kelly menghela napas ringan. Ternyata tidaklah gampang untuk menjadi asisten seorang presdir. Dia lebih ingin membuat desain yang membosankan itu.Saat Kelly membaca mesti membelikan hadiah untuk kekasih Jason, dia pun bertanya pada Anastasia, “Apa … Pak Jason punya pacar sekarang?”Anastasia menyusun dokumen sembari berkata, “Sementara ini masih belum. Tapi kamu mesti lebih memperhatikan. Bisa jadi akan segera ada.”Kelly sangatlah j
Beberapa menit kemudian, Kelly melihat peralatan dapur yang sangat rapi di depannya. Dia terbengong hingga tidak bisa berkata-kata.Jason benar-benar menyulap dapur untuk Kelly. Letaknya di belakang pantri. Entah tombol apa yang ditekan Jason, alhasil rak buku itu terbuka, lalu tampak ada dapur di dalamnya. Dapur ini sangatlah luas dan peralatannya juga sangat lengkap.Kelly terbengong beberapa saat, lalu memalingkan kepalanya dan berkata, “Tapi … tapi nggak ada bahan makanan!”“Kalau tidak ada, ya beli saja. Apa perlu aku mengajarimu?” tanya Jason dengan wajah serius.“Oh, aku pergi beli sekarang.” Kelly menarik napas dalam-dalam, lalu berjalan keluar.Saat sedang menunggu lift, tampak Jason juga sedang mengambil jas, lalu berjalan menghampirinya. Ketika melihat tatapan bingung Kelly, Jason pun berkata dengan tidak sabar, “Aku bawa kamu pergi. Kalau kamu tidak menemukan supermarket terdekat, kamu pasti akan memakan banyak waktu. Aku sudah lapar sekarang!”Kelly diam-diam membatin, ‘Bu
Kalau begitu, kelak Kelly akan membiarkan Jason untuk menenteng semua barang belanjaan saja. Dengan begitu, seharusnya Jason tidak akan marah lagi!Kelly membayangkan gambaran Jason sedang menenteng barang belanjaan menerobos ke dalam perusahaan. Dia pun tak kuasa menahan tawanya.Jason melirik Kelly dengan dingin. “Apa yang lagi kamu tertawakan?”Bahkan Kelly sendiri juga terkejut ketika menyadari dirinya sedang tertawa. Dia spontan menutup mulutnya. Pada saat ini, dia berpapasan dengan tatapan sinis Jason, lalu menggeleng dengan lugunya.Jason menatapnya sekilas, lalu memalingkan kepalanya!Kali ini, Kelly tidak berani tersenyum lagi. Dia menurunkan tangannya, lalu memandang ke luar jendela.Setelah kembali ke lantai 39, Kelly menyadari Anastasia masih belum kembali. Dia melihat jam sekilas, lalu kembali ke dapur untuk mempersiapkan makan siang.Tadi Kelly membeli dua ekor ikan. Satunya untuk dimasak sup, kemudian satu lagi akan digoreng.Jason duduk di samping meja makan. Sepertinya
Jason makan sayur yang ditumis Kelly. Dia mengunyah dengan perlahan, merasakan aroma yang familier baginya. Entah kenapa hatinya seketika terasa lara.Kelly membelah ikan, lalu mengeluarkan duri dengan perlahan.Tatapan Jason tertuju pada wajah indah Kelly. Dia pun bertanya dengan datar, “Apa kamu masih terbiasa? Apa pekerjaanmu terlalu berat?”Kelly mengangkat kepalanya. Kedua bola matanya kelihatan sangat bersih. Dia menjawab dengan serius, “Sudah terbiasa. Semuanya baik-baik saja.”Jason tertawa. “Sekarang termasuk jam istirahat. Kamu tidak perlu segugup ini.”Kelly lanjut mengeluarkan duri ikan, lalu bergumam, “Aku hanya lagi berkata jujur.”“Kalau ada yang tidak terbiasa, kamu bisa beri tahu aku … atau beri tahu Anastasia. Jangan pendam semuanya di hati. Aku tidak berharap pegawai perusahaanku bekerja dengan tertekan.”“Aku akan mengatakannya kalau ada.” Kelly mengangguk dengan tersenyum tipis.Jason melihat senyumannya, lalu menunduk. “Apa Yana baik-baik saja.”Gerakan tangan Kel
“Nggak usah, aku naik MRT saja.” Kelly mengejar langkah Jason, lalu segera menjelaskan, “Lagi pula, ini adalah hari pertamaku bekerja. Gimana kalau aku dipergoki yang lain? Bukankah aku akan jadi bahan gosipan orang-orang?”Jason tersenyum sinis. “Bahan gosipan? Meskipun aku sengaja mengatur wanita yang aku sukai untuk bekerja di sisiku, siapa juga yang berani menentang keputusanku?”Kelly menatap Jason dengan terbengong. Wajahnya seketika merona. Dia segera menunduk, lalu membalas, “Kamu memang nggak takut, tapi aku takut!”Ucapan Jason tadi dilontarkan tanpa berpikir dengan saksama. Sekarang dia juga menyesal dengan ucapannya itu. Ketika menyadari lift datang, Jason langsung memasuki lift.Begitu memalingkan kepalanya, tampak Kelly masih terbengong di tempat. Dia langsung menarik lengan Kelly, memaksanya masuk ke dalam lift.Setelah masuk ke dalam lift, Kelly segera mundur untuk menjaga jarak dengannya.Raut wajah Jason tampak muram. Dia berkata, “Hari ini kamu pulang kerjanya agak m
Sonia pulang kerja agak awal hari ini. Dia pun menyuruh Linda untuk pulang duluan.Begitu Kelly memasuki rumah, tampak Sonia dan Yana sedang bermain bersama. Yana langsung berlari menghampiri Kelly. “Ibu, akhirnya kamu pulang juga!”Kelly menggendong Yana. “Apa kamu patuh hari ini?”“Tentu saja, aku itu anak yang paling patuh!” balas Yana dengan bangga.Sonia berdiri. “Bagaimana dengan hari pertama kamu bekerja? Apa semuanya berjalan mulus? Apa Jason mempersulitmu?”“Nggak, kok. Kamu tenang saja. Bukankah aku sudah kembali dengan selamat?” Kelly tersenyum, lalu menurunkan Yana. “Coba aku lihat ada bahan makanan apa di dalam kulkas. Biar aku masak yang enak-enak buat kalian.”“Nggak usah masak lagi. Aku tahu kamu bakal pulang malam hari ini. Jadi, aku sudah pesan makanan. Makanannya akan segera sampai!” ucap Sonia dengan tersenyum, “Kamu pasti capek. Kamu istirahat dulu!”Kelly memeluk Sonia. “Sonia, sepertinya aku sudah berbuat banyak perbuatan baik di kehidupan lampau, makanya aku bis
Stella pun berkata dengan tersenyum, “Jujur saja, jika dibandingkan dengan masakan koki rumahku, nasi kotak di lokasi syuting ini sudah membantuku untuk menurunkan berat badanku. Sonia baru hebat. Nasi kotaknya selalu berbeda dari kita. Tapi, dia tetap saja kurus.”Pretty bertanya dengan penasaran, “Memangnya dia makan apa setiap siang?”“Dengar-dengar makan siang untuknya ada abalone, lobster, dan yang lain. Pokoknya jenis makanannya sangat beragam. Bahkan kotak makannya juga berbeda sama yang lain.”Pretty berkata dengan kesal, “Memangnya kenapa dengan abalone dan lobster? Aku juga nggak boleh makan.”“Tentu saja nggak ada yang aneh. Aku hanya aneh, kenapa Pak Teddy baik banget sama dia?” Stella mengangkat-angkat ujung alisnya. “Kamu itu pemeran utama dalam sinetron Pak Teddy. Kamu seharusnya adalah orang paling penting di dalam tim. Tapi sepertinya Pak Teddy lebih memprioritaskan Sonia daripada kamu. Aku sungguh nggak habis pikir!”“Iya!” Pretty meletakkan sendoknya. Raut wajahnya t
Raut wajah Sonia masih tampak tidak berubah. Tanpa mengejapkan mata, dia langsung mencekik ular yang panjang itu, lalu menutupnya dengan jaket jeans. Sonia berdiri, lalu menyerahkannya kepada Pretty. “Apa kamu masih mau? Kalau nggak mau lagi, aku akan suruh mereka untuk jadiin sup!”Pretty spontan mundur, lalu menatap Sonia dengan kaget. Suaranya terdengar gemetar. “Bawa pergi!”Ular yang dibeli asisten Pretty dari toko hewan tidaklah berbisa. Mereka hanya ingin menakuti Sonia saja. Siapa sangka nyali Sonia akan sebesar ini, malah berani menangkap ular dengan tangan kosong!Sonia melempar ular ke sisi asistennya. “Ini barang kalian. Kalian atur sendiri saja!”“Ahh!”“Ahh! Ahh! Ahh!”Asisten terkejut hingga melompat. Dia segera melempar pakaian ke lantai. Alhasil, ular pun merayap di atas lantai.Pretty juga langsung melompat ke atas kursi. Asistennya berlari pergi melindungi Pretty. Wajah kedua orang tampak berubah drastis. Sonia ingin sekali tertawa ketika melihat tingkah mereka berd
Sebentar lagi sudah subuh, Reza membuka ponselnya. Dia sedang melihat jam, tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu membuka sistem yang terhubung dengan kalung Sonia. Suhu tubuh dan detak jantung Sonia tidak berada di kondisi normal.Kening Reza sedikit berkerut. Apa Sonia melepaskan kalungnya lagi?Sebelumnya Reza menyadari Sonia akan melepaskan kalung itu saat sedang tidur. Reza juga pernah mempertanyakan masalah itu. Sonia mengatakan tidaklah nyaman untuk mengenakan sesuatu di saat sedang tidur.Hanya saja, meski Sonia sedang tidur, Reza juga bisa merasakan detak jantungnya. Siapa suruh saat ini Sonia tidak berada di dalam pelukannya.Reza mengendus ringan. Setelah waktu menunjukkan pukul 12, dia mengirim pesan kepada Sonia.[ Istriku, selamat ulang tahun! ]…Keesokan harinya, sama seperti biasanya, saat hampir mendekati pukul sembilan pagi, Sonia dibangunkan oleh Kase.Kali ini, agak sulit untuk membangunkan Sonia daripada biasanya. Saat Sonia bangun, dia malah kelihatan linglung.“
“Bondan!” balas Reza dengan suara datar, “Ada urusan?”“Iya, sudah terjadi sesuatu!” Bondan segera memberi tahu masalah Sonia dihujat kepada Reza. “Sekarang masalah ini sangat heboh. Keluarga Dikara sendiri yang merusak nama Sonia. Sekarang Sonia lagi dihujat habis-habisan sama warganet. Bahkan, Arkava Studio dan GK Jewelry juga terkena imbasnya.”Suara Reza bagai suara halilintar yang terdengar menggelegar. “Mereka memang cari mati!”“Kapan kalian kembalinya? Apa yang bisa aku lakukan untuk Sonia?” tanya Bondan, “Kak Jason lagi tidak di sini. Nona Ranty dan Matias juga belum kembali dari bulan madu. Keluarga Tamara memang pintar dalam mencari kesempatan.”Sepertinya anggota Keluarga Tamara yakin Sonia tidak akan menampakkan diri, itulah sebabnya mereka bisa bersikap semena-mena. Sekarang kondisi Sonia tidaklah bagus. Semua skandalnya tampaknya sudah memiliki bukti kuat. Bahkan jika suatu hari nanti dia kembali dan mencoba untuk menjelaskan, kemungkinan besar warganet juga tidak akan m
Ketika melihat ayahnya juga melihat dengan penasaran, Cindy memutar bola matanya dan mendengus dingin. “Tebakanku!”“Kalau kamu bisa menghubungi Sonia, kamu telepon dia, suruh dia sementara ini untuk jangan kembali ke Jembara. Sembunyi di luar saja.” Hani menghela napas. Dia kelihatan sangat cemas. “Mengenai masalah kita, pasti kita akan ditekan oleh Keluarga Dikara dan juga Keluarga Tamara. Lebih baik kita banyak berdoa saja. Semoga Ayah tidak sadis memperlakukan kita seperti dia memperlakukan Sonia!”Ferdi berkata, “Jangan takut. Masih ada aku dan juga Kak Cindy!”Cindy berucap, “Ibu, kamu dan Ayah pasti mesti tetap berpihak sama Sonia. Kalian percaya sama aku. Keputusan kalian hari ini sudah benar.”Hani tahu Cindy sangat mengagumi Sonia, juga tidak memasukkan ucapannya ke dalam hati. Dia berpikir sejenak, kemudian berkata, “Aku akan telepon Tuan Bondan untuk beri tahu masalah ini.”Harun berdiri. “Biar aku saja!”Setelah anggota Keluarga Tamara meninggalkan rumah Harun, dia segera
Hani menatap putrinya sendiri dengan ekspresi serbasalah.Hani tahu dirinya tidak seharusnya bersikap seperti anggota Keluarga Dikara lainnya untuk menjebak Sonia. Namun, seandainya mereka tidak mengikuti perkataan Keluarga Tamara, kelak, tidak peduli di Kota Jembara maupun di Kota Kibau, mereka pun tidak memiliki tempat untuk berdiri lagi.Nama Sonia memang sangat terkenal di dalam negeri. Dia juga memiliki banyak koneksi dengan orang kaya, tetapi dia hanyalah seorang desainer yang tidak memiliki kekuasaan apa pun. Apalagi dengan kondisi sekarang, sepertinya akan sulit baginya untuk bisa bangkit dari dunia desainer.Jika ingin berpikir panjang, demi masa depan putra-putrinya, mereka terpaksa melakukan hal yang melawan hati nurani mereka. “Cindy, keluar!” ucap Harun dengan nada serius.“Nggak mau!” Cindy menggeleng sembari berlinangkan air mata. “Meskipun kalian nggak membantu Sonia, kalian juga jangan menambah masalah. Aku mohon sama kalian!”Saat ini, Ferdi juga membuka pintu ruanga
Hani tersenyum dingin. “Ayah ingin bersikap tidak sungkan seperti bagaimana?”Nada bicara Tobias terdengar gusar. “Kalian akan segera tahu!”Panggilan diakhiri. Hani menatap Harun dengan tidak tenang. “Suamiku, apa kita sudah menyinggung Ayah? Apa akan terjadi sesuatu?”Harun berkata dengan serius, “Masalah sudah berkembang menjadi seperti ini. Terserah saja!”Hani duduk di bangku. “Kita bisa membantu Sonia untuk melakukan klarifikasi karena permintaan Bondan dan juga kasihan terhadap Sonia. Kenapa dia sial sekali? Malah bisa punya orang tua seperti Kak Hendri dan Kak Reviana!”Harun merenung sembari berkata, “Apa kamu tidak merasa masalah ini sangat aneh? Pertama-tama, ada yang mengekspos Sonia menerima sogokan, sengaja mengalah terhadap negara lain. Disusul, aib buruk King terbongkar. Setelah itu, Kak Hendri dan Kak Reviana segera mengunggah pernyataan. Kenapa semuanya seolah-olah sudah direncanakan saja? Menurutmu, kenapa mereka berbuat seperti ini?”Setelah mendengar ucapan Harun,
Tiffany sangat optimis. “Pasti bisa!”Bondan memutar bola matanya melirik Tiffany sekilas. Ketika melihat ekspresi gembira di wajah Tiffany, hatinya spontan merasa lega.“Kita makan dulu. Mereka juga butuh waktu untuk menulis surat pernyataan!” ujar Bondan.“Oke!”Bondan memilih sebuah restoran barat. Dia memarkirkan mobil, lalu membawa Tiffany untuk makan.Lingkungan restoran barat sangat elegan. Mereka berdua memilih tempat yang hening. Setelah memesan makanan, mereka menunggu datangnya pesanan sembari mengamati masalah di internet.Bondan pergi ke toilet, sekalian menghubungi asistennya. Dia menghubungi perusahaan pemasaran yang sering bekerja sama dengan mereka untuk bersiap-siap membeli trending topic.Setelah berpesan, Bondan mengangkat alisnya, kemudian berpesan lagi, “Coba kamu cari tahu, belakangan ini proyek apa yang sulit diambil alih Keluarga Anggara.”Asisten mengiakan, lalu mengakhiri panggilan.Bondan kembali ke restoran. Saat pelayan mengantar makanan, Bondan dengan pen
Bondan langsung menghubungi Harun. Tentu saja Harun tidak berani menolak ajakan Bondan. Dia membawa istrinya, Hani, untuk bertemu dengan Bondan.Ketika Bondan dan Tiffany tiba, selain Harun dan Hani, mereka juga membawa putri mereka, Cindy.Setelah mereka bertemu dan saling memperkenalkan diri, Bondan langsung berterus terang. “Kami mengajak kalian ketemuan demi masalah Sonia. Sekarang Sonia sedang dihujat habis-habisan. Bahkan, anggota Keluarga Dikara juga maju untuk merusak namanya. Seharusnya kalian sudah tahu masalah ini. Sekarang Sonia lagi tidak di Jembara. Aku harap kalian bisa maju untuk membelanya!”Cindy segera berkata, “Apa yang bisa kami lakukan untuknya? Asalkan kamu mengatakannya, kami pasti akan menjalankannya!”Belakangan ini Cindy sedang mengikuti program acara fesyen. Dia tergolong sudah memulai debutnya. Berhubung masalah King berhubungan dengan Arkava Studio, Cindy juga dihentikan dari acara. Selama dua hari ini, dia sedang tinggal di rumah.Cindy sempat bersuara un
Bondan melepaskannya. “Aku minta maaf sama kamu.”“Tadi aku juga nggak sengaja marah-marah sama kamu. Anggap saja kita impas!” Tiffany kembali duduk di bangkunya. “Kita bicara masalah serius dulu. Sonia dan Tuan Reza memang lagi nggak di tempat, tapi kita nggak boleh tinggal diam saja. Kita mesti berbuat sesuatu untuk Sonia, jangan sampai rencana orang jahat itu kesampaian!”Bondan berpikir sejenak, kemudian berkata, “Orang tua Sonia mengecamnya secara terbuka, memperkuat banyak rumor negatif sebelumnya. Masalah ini sulit untuk diatasi lagi.”Kening Tiffany berkerut. “Apa Sonia benar-benar adalah anak angkat Keluarga Dikara? Apa benar Sonia dibesarkan oleh mereka? Aku nggak percaya.”Bondan membalas dengan mengernyitkan keningnya, “Sepertinya latar belakang Sonia agak rumit. Berhubung dia adalah anggota Kak Reza, Kak Reza pun melindunginya dengan sangat baik. Aku juga tidak bisa tahu cerita lebih detail.”“Pokoknya, aku nggak percaya Sonia seperti yang mereka katakan. Sonia itu orangny
Teddy mengepal erat tangannya. Sikapnya kelihatan tegas. “Terserah kalian!”“Tuan Teddy, kamu akan segera tahu kalau kamu sudah membuat sebuah keputusan yang salah.”“Aku sudah lama bergumul di lingkaran ini. Aku juga sudah pernah mengalami banyak hal. Paling-paling aku akan keluar dari dunia perfilman. Sampai jumpa!” ucap Teddy, lalu membalikkan tubuhnya berjalan pergi.Setelah Teddy meninggalkan tempat, pria itu menghubungi Erwin. Dia melaporkan kondisi di Jembara.Erwin memerintah dengan dingin, “Coba kamu korek aib King lagi. Manfaatkan semua orang yang bisa dimanfaatkan. Pastikan dia diinjak mati-matian. Jangan beri dia sedikit pun kesempatan untuk bangkit kembali.”Sekarang Reza sedang tidak berada di dalam negeri. Ini adalah satu-satunya kesempatan. Setelah Reza pulang nanti, reputasi King sudah hancur. Meski Reza ingin membantunya, semuanya juga sudah tidak memungkinkan lagi!…Tiffany dinas selama dua hari. Setelah kembali, dia baru melihat berita King di internet. Dia berpiki