Share

Bab 118

Penulis: Moody Moody
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-10 12:55:11

Pada saat ini, Gio yang tengah berbincang dengan pemilik bar tersebut seketika membuat pikirannya teralihkan untuk sementara. Di saat yang bersamaan pula, bartender tersebut terus menceritakan kabar burung yang beredar akhir-akhir ini di sebuah komunitas online. Gio yang merasa itu hanyalah gosip tidak menghiraukannya sama sekali. Selama dirinya kini berada di dalam bar, suasananya semakin lama semakin terlihat membosankan. Tempat yang mana dikerumuni orang penuh dengan kesengsaraan yang terlihat diwajah mereka. Dengan perlahan, Gio mulai beranjak dari tempat duduknya tersebut dan menuju keluar dari sana. Ketika dirinya hendak melewati pintu, tiba-tiba saja dirinya berpapasan dengan seorang pria yang terlihat berpapasan dengan dirinya. Pria tersebut memandangnya dengan pandangan yang cukup mengejutkan. 

‘Apa-apaan dia,’ batin Gio

Setelah dirinya selesai keluar dari tempat itu, akhirnya dirinya sekarang ini sampai di rumahnya yang rupanya sudah seperti

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jasad di Kala Senja   Bab 119

    Secara tidak sadar, Gio tiba-tiba saja mengatakan sesuatu kepada Alison. Gio yang terlihat cukup membaik. Sekarang mereka mulai merencanakan sesuatu. Tidak lama setelahnya, Gio dengan cepat memberitahukan bahwa dirinya memang pernah melihat sesuatu di masa lalu. Mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Gio, Alison langsung terkejut. Dengan kata lain, dirinya sedang mencoba untuk mengulik masa lalu. Tidak lama setelahnya berbunyi suara seseorang yang terlihat datang menghampiri mereka yang saat ini sedang berada di dalam ruangan tersebut. Suara tersebut semakin lama semakin jelas hingga membuat keduanya melihat ke arah suara tersebut. Melihat kedatangan orang tersebut, mereka berdua merasa terheran. Dan sontak mengatakan sesuatu kepadanya saat itu juga.“Wah wah sepertinya kalian sedang sibuk,” ucap orang tersebut dengan nada yang seakan meledek mereka berdua dan kemudian duduk di sebuah kursi.“Apa yang membuat anda datang kemari?” ucap Aliso

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-10
  • Jasad di Kala Senja   Bab 120

    Pria tersebut tidak lain adalah mantan pasien Gio. Seorang pria yang bernama Yohanes dan merupakan manajer kantor yang sebelumnya menderita down sindrom. Dirinya yang kerap kali mengalami masalah yang sulit membuatnya terus merasakan keterpurukan yang tiada akhir. Beberapa dari teman kantornya mengatakan bahwa Yohanes sering kali mengatakan sesuatu yang membuat mereka merasa khawatir dengan kondisinya. Sebelumnya dirinya juga ditimpa masalah yang cukup besar yang tidak lain adalah gagalnya proyek yang dikerjakan nya sehingga dirinya memutuskan untuk menjadi pekerja kantoran. Karena kemampuannya yang terbilang cukup mumpuni membuat dirinya dengan mudah naik jabatan. Setelah dirinya berada di posisi tersebut, kenyataannya tidak semudah yang dibayangkannya sebelumnya hingga dirinya sering merasa tertekan dan didiagnosa mengalami down sindrom oleh psikolog yang menangani dirinya.“Maaf, untuk pengobatan sebaiknya anda menghubungi psikiater dan itu tentu akan membantu

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-10
  • Jasad di Kala Senja   Bab 121

    Perbincangan mereka terbilang lumayan lama hingga tidak terasa sudah satu jam berlalu. Hari libur Gio dihabiskan dengan bertemu banyak teman dan itu membuat dirinya tidak merasakan kebosanan yang cukup membunuhnya. Kali ini disebuah tempat yang berbeda, Yohanes yang sudah memutuskan tekadnya, dirinya melihat sebuah informasi di internet yang memang berisi mengenai klinik khusus gangguan jiwa yang ada di sekitar kota ini. Setelah dirinya selesai membaca semua informasinya, Yohanes kemudian menghubungi nomor yang tertera di sana dan langsung berbincang dengan operator klinik tersebut. Keesokan harinya, pada saat Gio sedang bertugas datang seorang pasien yang tidak lain adalah Yohanes dan memintanya untuk mengobati penyakitnya. Setelah melalui banyak pemeriksaan, akhirnya Gio menyarankan kepadanya untuk melakukan terapi satu bulan sekali di sana dan juga rutin mengkonsumsi obat yang di resepsinya. Selama hampir beberapa bulan lamanya, perkembangannya cukup membaik dan itu memberikan ke

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-10
  • Jasad di Kala Senja   Bab 122

    Alison kemudian pergi dari ruang rapat dan meninggalkan Sebastian yang masih duduk di sana sambil menikmati kopi. Setelah selesai dengan pekerjaan hari ini dirinya kemudian memutuskan untuk pulang. Tidak hanya itu saja, Alison juga sempat menemui salah satu tahanan yang diduga melakukan pembunuhan terhadap pewaris JJ Group. Pria itu sekarang terlihat menyedihkan. Alison kemudian mengatakan sesuatu kepadanya dan membuat orang itu sangat terkejut.“Apa yang kau inginkan?” ucap orang itu kepada Alison dengan raut wajah yang terlihat ketakutan.Malam hari yang sangat mengerikan di sebuah klinik khusus gangguan jiwa. Di sini Mike sedang dinas malam bersama dengan Ruddy. Mereka telah selesai memberikan obat kepada pasien dan juga beberapa terapi. Mengingat menumpuknya pekerjaan mereka, Mike dengan cepat langsung menyelesaikannya satu persatu. Ketika sedang sibuk dengan dokumen medis pasien, tiba-tiba saja seseorang menelpon Mike dan kemudian dirinya terliha

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-10
  • Jasad di Kala Senja   Bab 123

    Hari ini beberapa orang berkumpul di depan sebuah rumah yang terlihat banyak sekali noda darah. Mereka yang menyaksikan tempat itu kini sudah diberi garis polisi. Seorang anak yang dinyatakan selamat dalam peristiwa tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Dokter yang sebelumnya menangani kondisinya kini anak tersebut sudah dipindahkan ke sebuah ruangan yang berada di lantai tiga rumah sakit tersebut. Anak tersebut juga mendapatkan perawatan psikologis karena kejadian tersebut kemungkinan besar membuatnya trauma. Selama beberapa orang memeriksa kondisi kesehatannya, seorang detektif mendatanginya dan sekali lagi mengajukan beberapa pertanyaan kepada dirinya. Melihat reaksinya yang hanya terdiam itu membuat detektif tersebut menghela nafasnya dan mencoba untuk menanyakannya lagi kepada dirinya.“Kau yakin tidak melihat wajahnya?” ucap seorang detektif tersebut dengan nada lembut dan menatapnya serius.“Tidak.”&ld

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-15
  • Jasad di Kala Senja   Bab 124

    Pembicaraan mereka kemudian terhenti. Kepala kepolisian yang memanggilnya ke ruangannya kini memberikan perintah untuk segera mencabut kasus tersebut. Mendengar hal itu, tentu saja membuat dirinya tidak terima. Setelah apa yang dikatakan oleh kepala kepolisian, dirinya terus bersikeras untuk membongkar kasus tersebut meski harus kehilangan pekerjaannya. Melihat kenyataan itu, beberapa dari rekannya meminta maaf dan kemudian meninggalkan kasus tersebut. Setelah semuanya memutuskan untuk tunduk kepada yang diatas. Hanya dirinya seorang yang tidak mendengarkannya dan memilih menyelesaikan semuanya. Salah satu rekannya yang memang dekat dengan dirinya mencoba untuk membicarakan hal tersebut tepatnya di sebuah bar yang terletak tidak jauh dari kantor mereka. Mereka berdua memesan minuman dan saat ini juga langsung membicarakannya.“Apakah anda yakin dengan keputusan itu? Bukankah akan berbahaya jika hanya anda seorang diri yang melakukannya?”“Tidak

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-15
  • Jasad di Kala Senja   Bab 125

    Gio kembali terdiam. Suasana rumah sakit yang semakin lama semakin sepi. Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 12 malam. Mereka berdua masih berada ditempat yang sama dan sekarang saling terdiam satu sama lain. Gio mencoba menenangkan dirinya dan sekarang mulai mengatakan sesuatu lagi.“Apa yang sebenarnya terjadi?” ucap Gio dengan nada parau.“Aku tidak yakin dengan kronologinya, hanya berdasarkan penyelidikanku mereka di bunuh dan di mutilasi. Sisa-sisa tubuhnya berada di lokasi namun sebagiannya lagi tidak ada di tempat.”“Apakah itu caramu mendeskripsikan hal mengerikan kepada keluarga korban?” Gio mulai merasa kesal lagi.“Kau harus tahu. Karena itu adalah kenyataannya.”“Aku bisa gila.”“Saat itu, kau sedang kemana? Kau tidak ada di lokasi bukan?”“Apakah ini interogasi?”“Bukan, hanya pertanyaan biasa.”“Aku m

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-15
  • Jasad di Kala Senja   Bab 126

    Keduanya melewati beberapa lorong dan di sampingnya terdapat banyak sekali ruangan. Namun, rasanya sangat berbeda dengan tempat pada umumnya. Di tempat ini, rasanya seperti memasuki sebuah penjara rahasia itulah yang saat ini ada di benak Loen. Sambil berjalan, dirinya memperhatikan sekitar dan beberapa orang yang melewati mereka sebelumnya terlihat menakutkan dengan tatapan dinginnya. Akhirnya mereka berdua sampai di depan sebuah ruangan di ujung lorong. Gio kemudian membuka pintu ruangan tersebut dan mereka berdua melihat seorang anak laki-laki yang tengah duduk disebuah kusi dan dihadapannya sebuah meja. Anak itu duduk membelakangi mereka berdua.“Damian, ada seseorang yang ingin bertemu denganmu. Aku menunggu di luar ya,” ucap Gio“Hey, jangan bercanda,” ucap Loen“Selamat datang. Senang bertemu denganmu,” ucap Damian kepada Loen dengan senyum cerah diwajahnya.“Hai, bagaimana kabarmu?” ucap Loen

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-15

Bab terbaru

  • Jasad di Kala Senja   Bab 147 Tamat

    Keesokan harinya. Pihak kepolisian yang sedang mengadakan upacara pemakaman Sebastian yang dihadiri oleh banyak orang. Kesedihan yang terpancar di mata mereka semua membuat tangisan yang tidak bisa berhenti. Sementara itu, Gio yang sedang berdiri di depan makamnya Damian dan meletakan bunga. Meskipun dirinya kehilangan hal-hal yang paling berharga dan bahkan kenyataan pahit yang harus ditelannya. Semua itu sudah menjadi bagian dari kehidupannya. Hidup terus berjalan. Tidak ada waktu untuk terus tenggelam dalam kesedihan. Berita yang tersebar di media bahwa kasus pembunuhan berantai yang sudah memakan banyak korban dan bahkan terjadi selama ini membuat semua orang merasa lega. Kasus pembunuhan yang terjadi di 5 tahun yang lalu pun sudah terungkap bahwa pelaku adalah orang yang sama. Mendengar berita yang sangat menggemparkan itu, beberapa dari wartawan sungguh tidak menyangka begitu juga dengan publik. Freya yang saat ini masih dalam perawatan karena luka yang dialaminya sangat parah

  • Jasad di Kala Senja   Bab 146

    Sebastian yang diam-diam membidik kepala Damian namun tidak bisa menembaknya karena orang itu terus bergerak dan kemungkinan hanya akan meleset akhirnya dirinya mengincar jantungnya dan tidak perlu menunggu lama untuk menembaknya. Suara tembakan terdengar dan ternyata mengenai sasaran. Alison yang terkejut akan hal itu kemudian dirinya menghentikan serangannya dan menodong Demian dengan pistolnya lagi. Damian yang sudah terluka kini dirinya tidak bisa lagi menghindari serangan seperti sebelumnya. Sebastian yang keberadaannya sudah diketahui, dirinya mencoba untuk berpindah namun itu terlambat karena Demian dengan cepat menembakan peluru menggunakan pistol tanpa suara ke arahnya dan tepat di kepalanya. Gio yang menyaksikan kematian Sebastian membuat dirinya merasa frustasi dan langsung datang ke arahnya sambil melihat jasadnya.“Pengganggu.”“Keparat! Beraninya kau membunuh Sebastian.”“Ah, aku benci drama.”Meski jantun

  • Jasad di Kala Senja   Bab 145

    Berdasarkan keterangan dari pihak panti asuhan yang sebelumnya menampung Gio dan Damian. Ibu pengurus panti asuhan tersebut seringkali melihat Damian yang masih berumur 6 tahun pada waktu itu. Dirinya terus menerus membunuh serangga dan bahkan hewan-hewan yang dipeliharanya pada saat itu. Melihat apa yang dilakukannya, ibu panti terkejut setengah mati namun Damian mampu memanipulasi orang dewasa tersebut seakan itu adalah kecelakaan. Semenjak saat itu, dirinya tidak dicurigai apa pun dan dinyatakan sehat secara jasmani dan rohani seperti anak-anak yang lainnya tidak terkecuali dengan Gio. Perbedaan mereka berdua yang cukup berbanding terbalik. Namun, seakan Damian sangat terobsesi kepada kakak kandungnya tersebut. Mereka ditemukan pengurus panti di balik pintu dan sampai detik ini tidak diketahui siapa orang tua kandungnya. Di sana hanya tertulis nama dari kedua bayi yang ada di dalam keranjang penuh dengan selimut. Sampai suatu ketika, Gio sudah berusia 10 tahun sedangkan Damian 9

  • Jasad di Kala Senja   Bab 144

    Kenyataan yang menyakitkan. Harapan yang tidak pernah terwujud bahkan semua itu berputar seperti lingkaran setan. Gio yang sudah menyetujui rencana mereka, kini dirinya mencoba kembali ke apartemennya. Namun, beberapa saat kemudian secara tidak terduga dirinya mendapatkan sebuah pesan peringatan dari nomor yang tidak dikenal dan memuluskan kata-kata seolah itu adalah kutukan. Dirinya yang mendadak terdiam masih membacanya dengan serius hingga sampai pada suatu kesimpulan yang membuatnya nyaris tidak percaya. Gio mengemudikan mobilnya dengan cepat menuju ke apartemennya. Sedangkan, ditempat lain Freya tertangkap orang asing dan tidak sadarkan diri.“Kenapa firasatku tidak enak,” gumam GioAlison yang dari tadi terus berada di depan monitor komputer dan terus memperhatikan radar. Tiba-tiba Freya berpindah dengan cepat dan kini berada di koordinat yang tidak termasuk ke dalam lingkungan yang biasanya dikunjunginya. Wilayah yang berada di perbatasan kota

  • Jasad di Kala Senja   Bab 143

    Freya yang sangat terkejut dengan kenyataanya membuat dirinya tidak bisa berkata-kata. Orang yang ada di hadapannya merupakan salah satu orang yang memang pernah bertemu dengannya ketika dirinya masih kuliah. Kabar yang sempat tidak pernah terdengar lagi membuat dirinya merasakan sesuatu yang tidak beres dari orang tersebut. Beberapa saat kemudian, darah terciprat dari tubuh Freya dan membuat dirinya nyaris kehilangan kesadaran untuk yang kedua kalinya. Rintihan terus terdengar dibalik alunan musik klasik yang diputarnya. Suara tawa yang semakin lama semakin keras membuat Freya ketakutan. Tidak lama kemudian, suara tembakan terdengar dari luar dan membuat pria yang ada dihadapan Freya saat ini sangat terkejut.“Apa-apaan ini? Kau memanggil bantuan? Sejak kapan?” ucap pria tersebut dengan tatapan yang mengerikan.Dengan cepat orang-orang yang datang pada saat itu langsung menggeledah setiap ruangan dan rupanya tibalah Alison di dalam ruangan remang-remang da

  • Jasad di Kala Senja   Bab 142

    Suara seorang pria terdengar dari balik kegelapan. Tepat di depan matanya, banyak sekali bekas darah yang sudah mengering dan bahkan ada beberapa potong tubuh manusia. Dirinya yang menyaksikan itu semua membuat keringat dingin menetes di keningnya. Rasa takut bahkan putus asa menghampiri Freya. Suara itu semakin lama semakin terdengar jelas.‘Sial, kenapa aku berada di tempat mengerikan seperti ini,’ batin Freya.Kali ini langkah kakinya terdengar dekat. Tubuhnya tidak bisa digerakan. Tali-tali yang melilit dirinya semakin membuatnya menderita. Saat ini pria tersebut sudah berada di depan Freya. Tubuh tinggi dan pakaian serba hitam seperti malaikat kematian.“Siapa kau? Lepaskan aku sekarang juga!” ucap Freya sambil menatap orang tersebut dengan tatapan dingin.“Kau akan mati. Untuk apa aku melepaskanmu.”“Keparat! Jangan-jangan kau?”Pria tersebut berbalik dan kemudian mengambil be

  • Jasad di Kala Senja   Bab 141

    Tiga hari sebelumnya tepatnya di kediaman Gio. Saat ini dirinya yang sedang berpikir keras mengenai kasus yang terjadi baru-baru ini dan sampai sekarang masih belum terungkap. Pandangannya yang seakan menjelaskan keanehan yang terasa nyata. Gio secara tidak sengaja membuka sebuah artikel yang berisikan berita kasus kecelakaan yang sangat tidak masuk akal sebelumnya. Kemudian dirinya teringat akan beberapa dokumen yang belum sempat diserahkan kepada dirinya oleh senior karena suatu alasan. Namun, tidak lama kemudian pada saat itu mereka bertiga dinyatakan meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. Hal itu membuatnya merasa sedih dan bahkan nyaris melupakan dokumen yang sebelumnya dijanjikan oleh salah satu dari mereka. Kali ini dirinya mencoba untuk mencarinya dari beberapa loker yang ada di ruang kerja. Setelah dirinya mencari ke beberapa lemari. Sayangnya tidak ditemukan apa-apa dan justru terlihat berantakan. Dengan penasaran, dirinya memeriksa kamera pengawas dan ternyata tid

  • Jasad di Kala Senja   Bab 140

    Tiba-tiba saja dirinya merasakan firasat buruk. Dominic mencoba untuk tetap tenang seperti dirinya biasanya. Namun, sekali lagi tatapan dan ucapan Gio seakan nyaris membunuhnya. Dominic terdiam sambil memegang kertas yang ada di mejanya dengan tangan yang terlihat gemetar. Hal itu juga terlihat jelas oleh Gio yang memang meja kerjanya berhadapan dengan dirinya. Gio yang sudah mengetahui bahwa ada beberapa pasien yang dirawat di klinik tersebut dan sudah dinyatakan meninggal. Semua itu terlihat tidak masuk akal. Kamera pengawas yang selalu aktif, rupanya setelah dilihat dari rekamannya tidak ada yang mencurigakan. Sampai pada akhirnya dirinya menarik kesimpulan bahwa itu hanyalah bunuh diri.“Ada yang ingin kutanyakan padamu.”“Ah, iya?”“Apa yang kau lakukan di malam itu?”“Apa yang anda bicarakan?”“Malam ketika kau dinas malam bersama dengan Mike. Apa yang kau lakukan?”“Juj

  • Jasad di Kala Senja   Bab 139

    Panggilan tersebut kemudian terputus. Saat ini tepatnya di dalam ruangan pemeriksaan jenazah di tempat tim forensik. Mereka dengan kerja keras berhasil menyelesaikan pemeriksaan dan memang seperti yang sudah diduga sebelumnya bahwa jasad yang berada di dalam rumah sakit tersebut memang orang-orang yang bekerja di sana dan anehnya tidak ada pasien yang menjadi korban.“Bagaimana? Sudah kau hubungi kapten Alison?” tanya salah satu dokter forensik kepada rekannya.“Iya, sudah ku hubungi. Sepertinya akan datang beberapa saat lagi. Tunggu saja.”“Oke.”“Ngomong-ngomong, apa ini tidak terlalu mencurigakan?”“Apa yang menurutmu mencurigakan?”“Diantara semua jasad yang ditemukan meninggal di sana, tidak ada pasien. Mereka ini hanya petugas medis dan dokter psikiater. Apa maksudnya ini? Tidak mungkin di sana tidak ada pasien satu pun?”“Astaga. Kau benar. Aku

DMCA.com Protection Status