Beranda / Thriller / Janji Cinta Polisi Tampan / LXXX : TAK SESUAI HARAPAN

Share

LXXX : TAK SESUAI HARAPAN

Penulis: Cha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Jangan pernah menggantungkan harapan pada manusia. Gantungkanlah mimpi pada Tuhan, berdo'a dengan sepenuh hati, dan bekerja keraslah sekuat tenaga."

***

"Ava, aku benar-benar minta maaf padamu. Aku benar-benar tidak tahu kalau hal ini akan terjadi. Aku benar-benar tak memprediksi sebelumnya."

Terdengar helaan napas yang begitu keras dari ujung telepon. Djati pun tak dapat berkata apa-apa lagi, keadaan yang membuatnya hanya bisa terdiam membisu. Ia sungguh ingin merealisasikan apa yang mereka telah rencanakan. Namun kenyataannya, Praba saat ini sedang dalam pelarian, jadi mana mungkin mereka menjalankan apa yang telah disusun sedemikian rupa.

Walaupun begitu, Djati sudah merencanakan sebuah langkah cadangan untuk mengetahui hubungan antara Praba, dan Anggrek, Ibu Kandung Ava. Namun ia belum yakin, jadi ia pun tidak mengatakan apa-apa pada Ava. Ia ingin memastikan terlebih dahulu. Ia ingin mendapatkan sebuah hasil yang benar-benar membuatnya yakin, baru setelah itu ia akan memberi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Janji Cinta Polisi Tampan   LXXXI : KENYATAAN PAHIT

    "Kehidupan manusia tak berhenti di satu titik. Saling berhubungan. Bila hari ini ada kehidupan yang menyenangkan, maka esok belum tentu ada kehidupan yang sama menyenangkannya."***Malam itu hujan turun dengan sangat deras. Mestinya Djati menikmati tempat tidurnya yang nyaman. Namun pria itu justru bergumul di kamar tidur sang ayah angkat, dan mencari brankas tersembunyi yang dimilikinya. Brankas itu berada di kamar mandi, tersembunyi di balik cermin bulat yang tidak cukup besar.Djati mengangkat cermin itu, menaruhnya di bathup, dan matanya langsung melihat sebuah brankas tersembunyi di sana. Bentuknya kecil, tapi cukup untuk menyimpan segala arsip yang Praba bisa sembunyikan. Sekarang tinggal memecahkan masalah utamanya, yakni kata kunci yang dipakai Praba untuk membuka brankas. Djati yakin, Praba tak akan menggunakan tanggal ulang tahunnya sendiri, atau tanggal ulang tahun Djati."Kira-kira apa ya? Oke, kita coba saja dulu." Djati menekan nomor-nomor yang sesuai dengan hari lahir

  • Janji Cinta Polisi Tampan   LXXXII : KEBENARAN YANG KAMU YAKINI

    "Ada dua sisi yang saling bertubrukan di dunia, yaitu kebenaran, dan kebohongan. Keduanya saling duduk berdampingan, seakan menjadi sebuah pilihan yang terasa membingungkan bagi manusia."***"Maaf ya, Djati. Saya terlambat datang, karena pagi tadi saya harus sarapan bersama Ibu Bhayangkari. Kebetulan memang agak lama, banyak program yang akan dibicarakan selama setahun ke depan. Oh, ya, ada apa? Kamu bilang ini sangatlah penting. Apa ada sesuatu yang kamu temukan? Kamu menanyakan tanggal ulang tahun ibuku, berarti kamu menemukan sesuatu, kan?"Cercaan Ava itu hanya mendapat anggukan dari Djati. Ava tersenyum sumringah, sungguh sejak menerima telepon dari Djati semalam, ia berharap pria itu memang mendapatkan beberapa informasi penting mengenai masa lalu Ibunya, dan Praba. Sungguh keyakinannya perlu dipenuhi, karena ia sendiri belum bisa menerima bahwa ayah kandungnya ternyata seseorang yang berpuluh-puluh tahun berjalan di jalan yang penuh dosa, dan darah. Ia memang tidak berharap ba

  • Janji Cinta Polisi Tampan   LXXXIII : MENAMPIK KEBENARAN

    "Manusia terkadang menghindari apa yang benar dengan menampiknya, dan melindungi dirinya untuk mempercayai apa pun yang ingin ia tidak percaya. Ini hanya satu cara dari sekian banyak cara manusia untuk mempertahankan ego yang sejak lahir ada di dalam dirinya." *** "Siang ini diselenggarakan pertemuan antara Wakil Presiden, Pak Berdaya Adinegara dengan beberapa ketua partai koalisi yang tergabung dalam koalisi Indonesia Bersama. Agenda yang dibicarakan kemungkinan terkait dengan pencalonan Pak Berdaya Adinegara sebagai Presiden di Pemilu yang akan diadakan akhir tahun ini. Selain itu, terdapat rumor bahwa Pak Berdaya juga akan memilih siapa pendamping yang sekiranya cocok menjadi Wakil Presidennya nanti. Kami juga akan—" Semua terkaget-kaget saat televisi yang mereka tonton tiba-tiba saja mati. Mereka melihat ke arah sang tersangka yang ternyata atasan mereka sendiri, Dewandaru Angkasa Biru. Biru menatap anak buahnya tersebut satu persatu dengan seksama, membuat mereka hanya dapat t

  • Janji Cinta Polisi Tampan   LXXXIV : JAWABAN SESUNGGUHNYA

    "Level keikhlasan tertinggi adalah merelakan orang yang kamu sayangi hidup bahagia tanpamu."***"Jangan lupa untuk pulang lebih awal besok. Kita harus datang ke acara pembukaan restorannya Irvin. Kasihan lho, dia sudah capek-capek datang ke sini, dan kemarin enggak ketemu kita."Biru jelas langsung mengangguk. Istrinya tersenyum sembari memperbaiki lengan kaos Biru yang belum rapi. Biru sendiri sedang sibuk memakai jam tangannya. Setelahnya, ia rangkul pinggang Ava, dan mendekapnya dengan sangat erat.Ava sendiri mengalungkan tangannya di leher sang suami. Ia pun mencium pipi sang suami dengan lembut, membuat Biru melebarkan senyumnya dengan sumringah. Tangannya berpindah, merapikan anak rambut Ava yang sepertinya memang ditata sedemikian rupa. Biru memandangi istrinya dengan intens, seakan tengah mengagumi kecantikan Ava yang semakin bertambah tiap harinya."Ok," jawab Biru pelan. "Lagipula salah Irvin sendiri, kenapa enggak telepon, atau kirim pesan ke kita. Seenggaknya kan, kita b

  • Janji Cinta Polisi Tampan   LXXXV : KEBINGUNGAN YANG KENTARA

    "Keraguan akan tetap ada. Selama napas berhembus, maka ketidak yakinan akan terus merundung tiap jiwa manusia yang hidup di dunia."***"Perintah pencarian buronan Anthony Radjarta sudah menyebar, kita hanya butuh waktu saja untuk menangkapnya. Soal Marco, ia sedang diselediki, dan ternyata terungkap bahwa ia melakukan beberapa pelanggaran berat di dalam penjara."Seringai itu berbentuk kepuasan. Biru benar-benar senang. Ia merasa bahwa cerita akhir dari keterpurukannya selama ini akan segera usai. Ia bisa menduga kalau segala hal akan terungkap satu persatu, saling menemukan tempatnya masing-masing di dalam puzzle.Kini tinggal masalah narkoba saja. Hal yang entah mengapa membuat Biru kebingungan setengah mati. Biru bahkan hampir berpikir bahwa Djati sudah tak lagi berkontribusi dalam bisnis jahanam itu, saking suksesnya ia di dunia furniture. Biru benar-benar kesulitan menemukan keterlibatan Djati, ia ingin berhenti, tapi ia tidak yakin bahwa dirinya mampu."Pak," sapa Althaf tiba-t

  • Janji Cinta Polisi Tampan   LXXXVI : SEBUAH PERSIAPAN

    "Mencintai adalah berani melakukan segalanya. Mencintai adalah sebuah keikhlasan. Mencintai adalah level tertinggi dari sebuah kata menyerah."***"Kamu benar-benar tidak tahu keberadaan Praba? Nomor yang dipakai oleh Pak Radja, mana? Sudah bisa kamu hubungi belum? Saya harus tahu di mana keberadaan Praba sekarang."Djati mencerca anak buah Praba dengan semangat. Saat ia dikirimi pesan oleh Praba, ia tentu saja langsung menghubungi pria itu. Sayangnya nomor yang Praba gunakan, tak lagi aktif. Tampaknya Praba memakai banyak nomor untuk berhubungan dengan orang lain.Anak buah yang dituju Radja juga tak tahu menahu. Ia hanya disuruh untuk menyetorkan sejumlah uang, karena kartu debitnya telah ia serahkan pada sang bos. Saat bekerja, segala kerahasiaan adalah nomor satu. Termasuk memberikan identitas pribadi masing-masing kepada pihak Praba atau pun Djati."Saya tidak tahu apa-apa," cicit sang anak buah yang menurut Bernardio bernama Bayu."Kalau begitu biarkan saja. Kalau menelpon lagi,

  • Janji Cinta Polisi Tampan   LXXXVII : PERMINTAAN KHUSUS

    "Saat terlibat oleh perasaan cinta, manusia akan mengorbankan segalanya. Termasuk perasaan, dan waktu. Karena pada hakikatnya, cinta itu buta. Semua manusia tahu akan hal itu." *** "Atas nama Dewandaru Angkasa Biru." Seorang pelayan mengangguk, lalu membawanya ke salah satu bilik di mana seorang pria berusia empat puluh tahunan akhir sedang menunggunya sambil meminum ocha hangatnya. Ia mengangguk, memberi kode kepada Biru untuk segera masuk, dan duduk. Biru memang sengaja meminta pria itu menemuinya, saat sang ibu mengatakan kalau ia mendapat foto Ava, dan Djati dari istri seorang Harry Taragandhi. Biru pun menurut, ia masuk, dan duduk dengan tenang di hadapan Harry. Harry, seorang taipan kaya berwajah oriental yang sangat khas. Meskipun hampir mencapai usia lima puluh tahunan, pria itu masih terlihat tampan, dan gagah. Harry adalah lawan yang tak bisa dianggap main-main. Meskipun orang baru di dunia politik, tapi ia memiliki kekuatan media massa yang begitu luas. "Apa yang ingin

  • Janji Cinta Polisi Tampan   LXXXVIII : BAIK-BAIK SAJA

    "Sebenarnya tiap kata baik-baik saja yang terucap dari mulut manusia bisa jadi sebuah bentuk pertahanan, sekaligus sugesti dari kehidupannya yang berantakan."***"Ada apa, Pak?"Dewandaru Angkasa Biru menoleh, dan menemukan mata Althaf tengah mengintipnya dari balik spion. Dhani yang berada di balik kemudi pun juga. Paspampres yang beberapa tahun ini selalu menjaganya itu tampak penasaran saat Biru membanting pintu mobilnya, dan berekspresi begitu sangar setelah keluar dari resto, tempat ia bertemu dengan Harry Taragandhi. Keduanya bingung, karena biasanya setelah melakukan pertemuan bisnis, Biru akan bersikap santai, dan sumringah.Namun kali itu tidak. Kesepakatannya gagal berjalan. Harry lebih memilih keuntungan semu yang belum tentu didapatkannya dari politik ketimbang kerja sama mereka yang telah berjalan beberapa tahun ini. Padahal jelas-jelas keuntungan yang Harry dapatkan dari kerja sama itu lebih banyak, dan lebih jelas. Tapi, kenyataann

Bab terbaru

  • Janji Cinta Polisi Tampan   EXTRA PART III : PERMULAAN UNTUK PADMA

    "Lepasin tangan gue! Lo tuh, sudah punya istri. Mau apa lagi sih?"Padma memaksa Travis untuk melepas tangannya. Tapi, pria itu seperti menolak permintaannya. Padahal Travis sudah menjadi suami Ayunda, tapi mengapa masih saja mengemis untuk menjelaskan hal yang sudah berlalu. Padma tak segila itu untuk mendengarkan, dan membuang waktunya hanya untuk pria itu.Travis masih kencang memeganginya, padahal tangan Padma sudah merah karena terus dipaksa. Padma ingin berteriak, tapi di tangga darurat itu tak ada siapa pun. Pria itu sengaja menariknya ke sini untuk menyudutkannya, dan melakukan apa pun yang pria itu ingin lakukan. Namun Padma jelas tak akan membiarkannya."Dia minta dilepasin, lo enggak dengar memangnya? Apa karena lo bule, makanya harus pakai bahasa Inggris? Cepat lepasin, sebelum gue terpaksa mematahkan tangan itu."Padma, dan Travis kaget. Ternyata ada orang lain di koridor tersebut. Ia sedang duduk tak jauh dari kami, dan sepertinya sudah memperhatikan kami sejak tadi. Tra

  • Janji Cinta Polisi Tampan   EXTRA PART II : JATUH CINTA VERSI BERNARDIO

    "Maaf, anda siapa ya?"Istri dari Radjarta bertanya, saat Bernardio berdiri di depan rumahnya. Ia sengaja langsung bertemu sang pemilik untuk memberikan aset yang sedianya dititipkan Praba padanya kepada keluarga Radjarta. Karena amanat, Bernardio pun langsung melakukannya, dan menjalankan tugasnya secepat ia bisa."Maaf, kalau saya mengganggu." Bernardio pun menyodorkan tangannya, dan istri Radjarta langsung menjabatnya. "Saya Bernardio. Saya tangan kanannya Pak Djati, anaknya Pak Praba. Saya ingin menyampaikan pesan dari Pak Praba untuk anda.""Oh, ya, silahkan masuk."Bernardio pun masuk, dan diminta duduk di salah satu kursi di ruang tamu tersebut. "Mohon maaf sebelumnya, Ibu. Karena saya tidak tahu nomor rekening Ibu, atau pun Pak Radja. Jadi, saya memberikannya dalam bentuk cek. Jadi, nanti anda bisa datang ke bank terdekat, dan meminta untuk mentransfernya ke rekening yang Ibu miliki.""Aduh, maaf Mas Bernard, tapi ini tuh, maksudnya apa ya? Bisa bicaranya pelan-pelan. Saya ini

  • Janji Cinta Polisi Tampan   EXTRA PART I : PRABA DAN KONSEKUENSINYA

    "Anda tahu kan, kesempatan anda sempit untuk tidak mendapat hukuman seumur hidup. Meskipun kita ajukan banding sekali pun, pastinya akan sulit untuk menang. Kesalahan anda terlalu banyak, dan itu tidak bisa ditukar hanya dengan kerja sama dengan pihak kepolisian sekali pun."Praba mengangguk, ia mengerti segala konsekuensi yang ia harus hadapi kedepannya. Semenjak Djati dinyatakan meninggal, dan Ava sudah mau menemuinya, segala keputusan yang diberikan padanya akan diterimanya dengan ikhlas. Praba tak akan pernah menuntut apa-apa. Apa pun yang diterimanya adalah ganjaran dari seluruh perbuatannya di masa lalu."Saya sudah bilang tidak apa-apa kan, Jeremy? Jadi, jangan tanya lagi. Apa pun yang diputuskan oleh hakim, saya akan menerimanya.""Tidak ada akan menyesal?"Praba menggeleng. "Jika saya takut menyesal, maka saya tidak akan melakukan semua kejahatan di masa lalu, Jeremy. Apa pun yang terjadi ke depannya, saya akan terima. Kamu tidak perlu takut. Kamu juga patutnya berubah. Pilih

  • Janji Cinta Polisi Tampan   CXVII : AKHIR JANJI CINTA POLISI TAMPAN

    "Ada permulaan, dan ada akhir. Ada pertemuan, dan juga perpisahan. Jadi, jangan pernah sesali apapun."***"Mama bahagia deh! Ava mau melahirkan, dan Asla dinyatakan hamil. Nah sat set begini dong. Dalam waktu yang enggak lama keluarga kita akan ramai dengan tangisan bayi. Ya Tuhan, terima kasih!"Ava tertawa sambil merangkul bahu mertuanya yang terlihat sangat bahagia. Kini, meskipun tantangan di hadapannya akan lebih berat, namun Tarissa lebih bahagia. Tidak hanya sebagai nenek, Tarissa akan menyandang status baru, yakni menjadi ibu negara. Perhitungan cepat dilakukan, dan untuk sementara hasil akhir menentukan kalau ayah mertuanya, Berdaya Adinegara unggul dengan enam puluh satu persen. Jauh mengungguli pesaingnya.Walaupun demikian, Tarissa tak peduli. Kebahagiaan anak-anaknya sekarang adalah hal utama. Ia sangatlah senang melihat kalau kedua putranya tak lama lagi akan menjadi ayah. Menjalani pernikahan yang bahagia bersama istri-istri mereka. Masalah negara, itu urusan nanti."K

  • Janji Cinta Polisi Tampan   CXVI : PERJALANAN MEMBERANTAS NARKOBA

    "Tak ada yang pasti dalam hidup ini. Termasuk manusia yang tiap hari, jam, menit, dan detik bisa berubah pikiran, serta sikap."***"Wah, sudah berapa bulan, Mbak kehamilannya?"Seorang ibu yang mengantar putrinya cek kandungan bertanya, dan Ava hanya menjawab sekadarnya sambil tersenyum. Ia lalu menceritakan kalau putrinya juga hamil tak jauh dari usia kandungan Ava. Sayangnya tak sebahagia Ava yang bisa diantar kemana-mana oleh sang suami. Ava sebenarnya enggan mendengarkan masalah rumah tangga orang lain, tapi karena Biru tak juga kembali dari toilet membuat Ava akhirnya terpekur mendengar kisah cinta orang lain.Baru setengah jalan Ibu itu bercerita, terdapat keributan di ujung lorong lantai rumah sakit tempat Ava duduk menunggu untuk diperiksa dokter kandungan. Ava, dan sang ibu menoleh. Mereka mendapati seorang perempuan tengah berteriak, dan membentak si laki-laki dengan caci maki yang begitu keras. Awalnya Ava tak peduli, ia melengos, dan kembali melemparkan pandangan ke korid

  • Janji Cinta Polisi Tampan   CXV : BUAH DARI KEJAHATAN

    “Setiap hal di muka bumi ini akan ada timbal balik. Setiap kejahatan yang manusia tanam, akan mendapat imbas yang serupa. Setiap kebaikan yang manusia berikan, maka akan mendapat hadiah yang besar, bahkan berlipat ganda nikmatnya.” *** “Apa anda yakin akan membongkar semuanya?” Praba mengangguk dengan yakin. Tak pernah ada sedikit pun kegundahan di hatinya yang membuat Praba tidak yakin dengan pernyataannya. Ia ingin mengungkapkan segalanya, seperti permintaan Biru, dan juga Ava. Bila mereka ingin Praba menghabiskan waktu untuk selamanya di penjara, maka akan ia lakukan semua itu dengan sukarela, dan juga ikhlas. Ia tahu kesalahannya sangatlah banyak, dan juga tak terbendung. Ia bahkan rela menanggung kesalahan Djati untuk ia tanggung, karena memang semua yang terjadi pada Djati adalah salahnya. Ia yang menjerumuskan Djati ke dunia ini. Ia pula yang memaksa, dan mengancam Djati untuk tetap menjual narkoba, meskipun anak itu tak menginginkannya sama sekali. “Tolong catat semua ora

  • Janji Cinta Polisi Tampan   CXIV : DISKUSI AYAH DAN PUTRI KANDUNG

    "Kata orang-orang, saat mencintai pria, standar pertama bagi seorang perempuan adalah ayahnya. Lalu bagaimana jika figur ayah tak pernah muncul dalam diri seorang perempuan?"***Ava meringis saat melihat ayah kandungnya sendiri. Lama tak melihat Praba, membuatnya lupa akan sosok itu. Sosok yang dahulu pernah sangat ia benci sedemikian rupa, sekarang terkurung menyedihkan di dalam jeruji besi yang dingin. Inilah yang Ava inginkan, meskipun kini rasa iba itu muncul, menyeruak memenuhi seluruh hatinya."Apakabar Pak Praba?" tanya Ava memulai pembicaraan. Ava menunggu, tapi Praba tak juga memulai pembicaraan, jadi ia mendahuluinya dengan suara bergetar. "Ini pertemuan pertama kita, setelah segala permasalahan dan plot twist yang tersaji di hidup kita."Praba diam, tapi ia tak mungkin duduk di situ, dan tak memulai apa pun. "Walau saya tak suka tempat ini, tapi saya baik-baik saja. Tempat ini tak seburuk pikiran saya. Kemungkinan saya mulai merasa nyaman di sini.""Ini serius, atau hanya

  • Janji Cinta Polisi Tampan   CXIII : MERTUA DAN MENANTU

    "Terkadang dalam hidup banyak hal yang tak terduga. Termasuk sebuah keinginan yang tak terwujud, tapi digantikan dengan hal lain yang lebih besar oleh Tuhan."***"Kalian bertengkar?"Biru melirik istrinya dari balik kertas-kertas berisi laporan keuangan perusahaannya. Biru benar-benar banyak sekali pekerjaan, selepas platform permainannya viral, dan brand pakaiannya mengalami peningkatan penjualan yang sangat drastis. Mengalahkan pekerjaannya sebagai seorang polisi, Biru hampir saja menghabiskan sisa dua puluh empat jam hanya untuk pekerjaan sampingannya. Belum lagi, kini ia harus membagi waktunya yang sudah sempit untuk istri, dan calon bayi mereka.Ava yang baru selesai mandi, dan tengah mengeringkan rambutnya tersebut juga hanya menghela napas. Ia tahu akan percuma membagi kisah ini pada suaminya, tapi selain Biru, Ava tak tahu lagi harus bercerita pada siapa. Jadi, meskipun Biru tak memahami alasannya marah pada Padma, ia tetap menjelaskan kronologi pertengkarannya dengan sahabat

  • Janji Cinta Polisi Tampan   CXII : PERNIKAHAN IMPIAN

    "Tak ada yang sempurna dalam hidup, termasuk sebuah pernikahan. Pasti ada pasang surut yang membuat sebagian orang pasangan akhirnya berpisah, dan memilih jalan lain sendiri-sendiri."***"Selamat ya, Mas Samudera, dan Mbak Asla. Semoga kalian langgeng terus hingga maut memisahkan. Benar-benar deh, kalian berdua cocok banget!"Celetukan Irvin membuat beberapa keluarga tertawa saat mendengarnya. Namun apa yang dikatakan Irvin benar adanya. Samudera yang tampan sangat cocok bersanding dengan Asla yang sangat manis, dan cantik. Samudera yang hanya memakai kemeja putih, dan Asla yang memakai gaun putih selutut sangatlah padu bersama.Belum lagi dengan latar belakang pantai Anyer di Novus Jiva Villa, membuat suasana yang terasa begitu intim, serta indah. Dengan dihadiri oleh keluarga besar kedua mempelai, pernikahan Samudera, dan Asla terasa sangat berkesan. Keduanya seperti larut dalam bahagia bersama orang-orang yang mereka kenal dekat sejak kecil."Peenikahan yang indah, ya?" tanya Asta

DMCA.com Protection Status