Share

Bab 22

“Kamu baik-baik saja?” tanya Darren pada Inggit khawatir.

Darren meraba wajah dan tubuh Inggit, memeriksa apakah ada yang terluka, karena sejak kedatangan Dirga, Inggit menjadi pendiam.

“Nggit, kamu baik-baik saja?” tanya Darren sekali lagi.

Inggit mendongakkan kepala, terlihat mata Inggit bengkak karena terlalu lama menangis, rambut acak-acakan, dan air mata masih membasahi wajah.

Darren segera memeluk Inggit yang terlihat sedang tidak baik-baik saja. Ia mengelus punggung gadis yang akan ia nikahi besok.

“Katakan, ada apa?” tanya Darren pelan.

“Om Dirga, kenapa Om Dirga bisa menemukan aku di sini? Aku benci dia, aku benci dia!” teriak Inggit histeris, air mata kembali mengalir deras.

“Tenang, Nggit. Dia sudah pergi, dia gak akan ganggu kamu.” Darren mencoba menenangkan Inggit.

Darren teringat cerita masa lalu Inggit, mungkinkah pamannya itu yang dimaksud? Bisa jadi, melihat reaksi Inggit, Darren yakin Dirga-lah yang membuat Inggit trauma seperti sekarang.

“Aku benci dia!” Inggit sedi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status