Akbi menatap Bee dari pantulan cermin, seperti biasa istrinya selalu terlihat cantik dalam setiap acara.Apalagi kebaya rancangannya sendiri yang begitu pas memeluk tubuhnya.Semua lekukan terpampang nyata bahkan belahan di bagian atas dadanya membuat Akbi ingin sekali menyuarakan protes.Namun demi menghargai Bee dan rasa cintanya yang besar kepada istrinya itu, ia akan menegurnya nanti setelah acara.Belum lagi bokong seksi dibalut kain batik dengan bahan jatuh yang membuat bagian tubuh di belakang istrinya itu semakin menunjukan eksistensinya.Kalau bukan hari ini adalah hari penting istrinya, ia sudah membawa Bee ke atas tempat tidur untuk membuatkan Beni cucu.“Gimana?” Suara lembut Bee membuyarkan lamunan Akbi tentang rencananya nanti malam membuat Bee lelah di atas ranjang.Akbi mengerjap. “I ... itu, kamu ... cantik,” balasnya gugup.Ya Tuhan, pipi Bee merona dipuji oleh suaminya sendiri.Apalagi ekspresi wajah pria tampan yang akan menghamilinya itu tidak terbaca, antara terp
Sehari saja Akbi bolos bekerja, pekerjaan langsung menyerangnya.Sebetulnya beberapa malam lalu mereka sempat berdebat, Bee meminta Akbi agar tidak perlu menghadiri wisudanya mengingat wisuda Bee dilakukan di hari kerja.Tapi Akbi tidak mungkin mau mendengar, ia bersikeras untuk menghadiri wisuda istrinya tapi sebagai gantinya, semenjak sore tadi mereka sampai di apartemen—Akbi berkutat di depan laptop hingga jarum jam sudah menyentuh angka sembilan, lelaki itu masih mematut diri di sana.Bee menghampiri suaminya, melangkah seringan bulu agar lelaki itu tidak terganggu.Kedua tangannya ia simpan di pundak Akbi yang terasa tegang lalu memijatnya perlahan.“Enak banget, By ...,” gumam Akbi sambil memejamkan mata.“Enggak bisa dilanjutin besok?” Mata Akbi memicing menoleh sedikit ke belakang menatap istrinya.Apakah ini merupakan kode agar ia segera bekerja sama dengan sang istri di atas ranjang untuk membuat cucu bagi Beni?“Kode?” lelaki itu bertanya membuat Bee tergelak.“Ngapain kod
Mengusap perut Bee dengan gerakan memutar adalah kebiasaan Akbi akhir-akhir ini, Akbi sendiri tidak mengerti kenapa ia merasa perlu mengusap perut Bee padahal belum ada calon anak mereka di dalam sana.Akbi tidak mengenal waktu atau tempat ketika mengusap perut Bee, sedangkan yang bersangkutan hanya diam saja tidak menolak.Contohnya sekarang ketika perayaan ulang tahun Zidan yang bertempat di salah satu club malam, lelaki itu bukannya turun ke lantai dansa tapi malah duduk sambil mengusap perut Bee menemani istrinya yang hanya ingin menikmati pesta ulang tahun Zidan dengan duduk saja.Bee belum pernah datang ke tempat seperti ini, dulu pernah sekalimia menghadiri pesta perayaan ulang tahun teman SMAnya di sebuah club tapi tidak sehingar bingar seperti ini.Saat itu tempatnya lebih cozy dan nyaman juga terang, sehingga ketika tadi ia memasuki club ini bersama Akbi, perasaan kurang nyaman langsung ia rasakan dan mati-matian Bee berusaha menyembunyikannya.“Bi, lo enggak turun? Ajak Bin
“Aku duluan ya Renata,” Bee pamit disertai senyum.Sama sekali Bee tidak membenci Renata sama dengan perasaannya kepada Anggit biarpun perempuan itu sudah melakukan banyak hal tercela padanya.Renata baru tersadar bila ia hanya diam saja ketika Bee sudah melewati ambang pintu, ia bergegas menyusul Bee dan setelah mereka berada di lorong, Renata menarik tangan Bee lalu memojokkannya ke dinding.“Semua ini gara-gara lo, lo yang ngebuat Akbi ngebenci gue ... itu semua hanya permainan kata-kata lo aja, emang lo pikir gue bisa lo kadalin?” “Ya terus aku harus apa? Akbi sukanya sama aku bukan sama kamu,” balas Bee bukannya marah tapi perempuan itu malah memelas.Lagi, Renata tidak bisa berkata apapun karena Bee selalu menjawab semua ucapannya dengan baik dan benar.Akan tetapi Renata tidak puas karena amarahnya belum terlampiaskan, ia ingin menyakiti Bee tapi sedari tadi malah hatinya yang tersakiti dengan kata-kata perempuan itu padahal diucapkannya dengan nada rendah.Maka agar amarahnya
Bee mengatur nafasnya yang tersengal, mendapat pelepasan yang nyaris berbarengan bersama Akbi dengan poisisi dirinya yang berada di atas sungguh membuat tenaganya terkuras habis.Posisi ini konon katanya bisa membantu mendapatkan anak kembar.Demi apapun ia ingin memiliki anak kembar, berjaga-jaga bila suatu hari ketika mereka harus berpisah dan memaksanya harus benar-benar pergi dari hidup Akbi, ia tidak khawatir akan kehilangan anak karena ia bisa membawa satu makhluh kecil yang berbagai dna dengan suaminya.Bee menjatuhkan dirinya di atas Akbi, membenamkan wajah di ceruk leher lelaki itu yang kini sedang mengusap punggungnya lembut.Sang suami juga sedang mengatur nafas bahkan ia bisa merasakan debaran jantung Akbi menyentuh dadanya.Beberapa saat keheningan melanda mereka, seakan sibuk dengan pikiran masing-masing, tidak bisa keduanya pungkuri bila perpisahan masih menanti di depan mata.Tapi setidaknya bila ada anak di antara mereka, hanya status yang bisa berubah namun keduanya
Entah kenapa Bee merasakan tubuhnya sangat lemas, ia pun tidak nafsu makan sehingga pagi ini hanya teh manis yang masuk ke perutnya.Dan saat ini, rasanya ia mau pingsan karena pusing di kepala luar biasa mendera.“Kamu kenapa? Pucet banget,” Jessie sang asisten Ibu Aneu bertanya.Jessie melihat Bee yang tampak lesu semenjak pagi dan ia sudah menahan ingin menanyakan hal itu sedari tadi.“Enggak tau Mbak, aku enggak enak badan kayanya ...,” balas Bee dengan sisa tenaga masih sibuk memasang payet pada baju hasil rancangannya.“Pulang aja Bee, istirahat dulu ... kamu harus sehat karena kerjaan ini sangat membutuhkan kamu ... atau enggak kamu makan siang dulu gih,” Jessie memberi saran.Akhirnya Bee mengangguk menunda dulu sebentar pekerjaannya, ia beranjak dengan sangat terpaksa untuk mengisi perutnya meski tidak merasakan lapar sedikitpun.Seperti biasa, makan siang pesanan suaminya telah tersaji di meja makan pantry tapi tidak seperti biasa mencium aromanya saja Bee merasakan mual ya
Akbi merubah posisi tidurnya, mencari kehangatan dengan memeluk sang istri namun ruang kosong yang ia dapatkan.Telinganya menangkap suara mengerikan dari kamar mandi kemudian ia terlonjak, memakai celananya yang ia lupakan tadi malam setelah kegiatan panas mereka.Mengetahui Bee telah mengandung bukan berarti Akbi menghentikan begitu saja aktifitas bercintanya bersama Bee, hanya saja ia melakukannya dengan perlahan agar si janin tidak merasa terganggu dengan hentakannya.Kaki panjangnya menyebrangi ruangan kamar yang luas lalu mendorong pintu kamar mandi sekuat tenaga beruntung Bee lupa mengunci pintu karena bila tidak, Akbi sudah pasti akan mendobraknya.Bee yang sedang berdiri di depan wastafel dan berusaha memuntahkan sesuatu, menoleh terkejut.“Baby,” panggil Akbi lembut.Lalu memburu istrinya yang tampak pucat pasi, satu tangannya melingkar di pinggang Bee guna menopang tubuh istrinya yang sangat lemah.Satu tangannya lagi mengumpulkan rambut Bee agar sang istri dapat leluasa me
Bee melirik suaminya yang sedang sibuk dengan banyak berkas di ruangan sebrang.Ia tidak pernah membayangkan bila Akbi akan memberinya ijin bekerja namun dengan pria itu yang ikut juga bersamanya.Tadi pagi Akbi mengajaknya pergi, ia sempat bingung mengingat lelaki itu sudah memakai stelan kerja yang lengkap.Bee pikir bila Akbi akan membawanya ke kantor tapi ternyata sang suami membawanya ke rumah produksi Ibu Aneu.Akbi begitu mengkhawatirkan Bee yang tampak pucat dan lemah pagi ini ditambah Bee yang muntah-muntah hebat.Namun bila ia bersikeras melarang Bee bekerja, sang istri pasti akan diam-diam pergi tanpa ijinnya.Alhasil saat ini meja kerja Bee menjadi tempat lelaki itu bekerja, Akbi meminta Rani membawakan semua berkas yang perlu ia periksa dan tanda tangani.Memindahkan jadwal bertemu klien menjadi esok atau lusa agar hari ini bisa ikut menemani sang istri bekerja. Tapi seakan pekerjaan tidak ada habisnya, ia tenggelam dalam berkas-berkas dan kumpulan angka pada laptop.Bi
“Sorry, enggak sengaja ... gue buru-buru,” ujar Arsha kepada gadis populer yang baru saja ia senggol tanpa sengaja.“Heh, pendek! Seenaknya aja lo minta maaf ... emang gue segede gini enggak keliatan apa? Dasar pendek ... anak kurcaci!” teriak Devina tepat di depan wajah Arsha.Devina Agni yang sedari SMP sudah sering wara-wiri di layar televisi membintangi iklan maupun sinetron.Karirnya tersebut tidak lepas dari bantuan sang Bunda yang juga merupakan seorang artis pada jamannya meski sampai saat ini masih terkenal dengan semua skandal yang melekat pada dirinya semenjak muda.Devina sendiri masih disanksikan siapa Ayah kandung yang sebenarnya karena tiba-tiba Ibunda dari Devina itu menghilang lalu beberapa tahun kemudian muncul kembali dengan status sebagai janda dan digosipkan menjadi pelakor dalam rumah tangga seorang pengusaha tambang dari Kalimantan.Setelah itu ia di gosipkan memiliki hubungan terlarang dengan produser film untuk bisa ikut berperan di layar lebar meski hanya seb
“Maheswari Arshavina Marthadidjaya!!” Teriak Akbi memanggil putri kecilnya yang berumur lima tahun.Gadis kecil itu sedang asyik menggoreskan paku berkarat pada body mobil mewah seharga lima belas miliar milik sang Daddy.Menggambar gunung dan tumbuhan juga beberapa bentuk abstrack tidak jelas.Telinganya tertutup headphone dengan tanduk unicorn, suara kencang terdengar dari sana hingga Akbi bisa mendengar lagu apa yang sedang di putar headphone canggih tersebut.Akbi menyimpan kedua tangannya di pinggang, ia jengkel bukan karena Arsha melukis mobilnya tapi karena suara kencang di headphone tersebut bisa saja membuat si bungsu tuli.Akbi tarik headphone berwarna pink itu membuat gadis kecil dengan rambut kuncir kuda mendongakan kepala.“Hai Dad, look!” Arsha berseru sambil menunjuk lukisannya.“Bagus ‘kan, Dad?” tanyanya lagi sambil memiringkan kepala dengan senyum manis semanis senyum sang Mommy.Akbi menggendong Arsha lalu mengambil paku berkarat dari tangan mungil itu untuk ia buan
Kehamilan Bee yang kedua ini sungguh berat padahal hanya ada satu janin saja di dalamnya tidak seperti ketika hamil si kembar yang walaupun perutnya sangat besar dan membutuhkan asupan gizi dua kali lipat tapi tidak ada kendala yang berarti.Mual dan susah makan hanya pada trimester pertama setelah itu Bee menjalani aktivitas seperti biasa.Tapi anehnya, kehamilan Bee saat ini berbanding terbalik dengan kehamilan yang sebelumnya.Semakin besar kandungan Bee, semakin sering mengalami muntah dan juga sulit memasukan sesuatu ke dalam mulutnya.Beruntung pekerjaannya yang masih tersisa setelah pesta Gunadhya dapat diselesaikan oleh bantuan Ibu Aneu juga tim dan untuk sementara Bee tidak menerima pesanan kebaya hingga tubuhnya pulih pasca melahirkan.Selama kehamilannya Bee sudah di rawat dua kali di rumah sakit, seperti saat ini ketika kehamilannya sudah sangat besar dan mendekati waktu melahirkan, ia harus terbaring lemas di atas ranjang rumah sakit.Di sebrang sana, Akbi yang menungguin
“Harusnya mereka dibawa,” Bee menggerutu sambi memajukan bibirnya.Mereka yang dimaksud Bee adalah si kembar dan Akbi sudah langsung tau ketika melihat wajah sang istri yang tampak sendu. Saat ini mereka sudah berada di kapal pesiar menuju Thailand, kamar exclusive itu memiliki balkon, privat pool juga jacuzy.Sambil menikmati matahari terbenam, keduanya bersandar pada daybed.Tidak ada masalah ketika tadi keduanya pergi meninggalkan si kembar, semua telah disiapkan secara matang.Diana akan tinggal di rumah Bee selama perjalanan bulan madu itu.Seperti pasangan yang baru menikah pada umumnya, Akbi dan Bee juga tampak mesra saling rangkul dan banyak tertawa dengan obrolan receh mereka ketika berada di bandara menunggu pesawat sampai menginjakan kaki di kapal pesiar ini.Tapi setelah semua itu, Bee merasa hampa, kosong dan kehilangan.Biasanya sore hari adalah waktunya ia memandikan si kembar kemudian memberi mereka makan sambil menunggu Daddynya pulang kerja.Tidak seperti sekarang,
Gaun pengantin indah rancangan khusus sang Ibunda tercinta yang merupakan designer ternama itu membalut tubuh Bee dengan sempurna.Model gaun mermaid, menampilkan perut Bee yang sudah sedikit buncit. Seakan ingin menunjukan eksistensi anak ke tiga mereka yang berada di dalamnya.Mata Akbi sulit lepas dari tatapannya kepada sang istri, crown dikepalanya dengan surai di pelipis membuat Bee tampak secantik dewi Yunani.Tidak ada heels tinggi untuk membuat tubuh Bee tampak jenjang, Akbi menyembunyikannya lalu menggantinya dengan flatshoes berwarna senada dengan gaun dan memiliki bunga besar sebagai aksen di bagian depannya.“Kamu siap?” Akbi bertanya sebelum mereka keluar.“Bersamamu, aku selalu siap ...,” jawab Bee mantap memunculkan sebuah senyum di bibir Akbi.Sambil menggendong Aarash dan Aarav keduanya melangkah pelan melewati jalan setapak yang dibentuk dari taburan bunga.Semua kamera profesional maupun handphone terarah kepada mereka.Lagu milik Jhon Legend berjudul All Of Me yang
Beberapa minggu terakhir, Akbi maupun Bee disibukan dengan persiapan pernikahan tapi juga tidak sampai membuat keduanya stress karena mereka menyerahkan semuanya kepada Wedding Organizer berpengalaman dan profesional.Mereka berdua juga tidak pernah sulit menentukan pilihan mulai dari tempat acara hingga souvenir untuk para tamu.Bukan bermaksud meremehkan tapi untuk menuju sebuah kebahagiaan kita juga harus menempuhnya dengan suka cita.Bee tidak pernah mengira bila Ibu Aneu ternyata diam-diam telah membuatkannya kebaya dan gaun pengantin yang akan dikenakannya pada resepsi pernikahan.Ibu Aneu yang sudah mengetahui ukuran badan Bee, tiba-tiba saja beliau memintanya untuk melakukan fitting agar bisa memperbaiki kekurangan tapi ternyata sesuatu yang dibuat dengan cinta dan kasih sayang tidak perlu diragukan hasilnya.Semuanya pas tanpa sedikitpun kekurangan, sempurna membalut tubuh Bee seperti saat ini.“Kakak ... adik ... Mommy cantik, enggak?” tanyanya pada si kembar yang asyik berm
“Lagi apa?” tanya suara dari sebrang sana, ekspresi wajah pria dalam panggilan video itu juga tampak tenang tidak mencerminkan suasana hatinya saat ini yang sedang tegang menjelang akad nikah esok hari.“Abis maskeran, biar besok make up-nya nempel sampe malem,” Bee menjawab sama tenangnya.Berbeda dengan Akbi, perasaan Bee malah jauh lebih lega.Tidak seperti pernikahan yang pertama, berniat menodai kesucian mahligai pernikahan—pernikahannya kali ini bersama Akbi memang berniat membangun rumah tangga yang bahagia, untuk menyempurnakan setengah Agamanya.“Besok enggak usah cantik-cantik banget ya, By ... aku suka kesel kalau ada cowok ngeliatin kamu terus-terusan” Bee tersenyum dan senyum itu sangat menarik hati Akbi, begitu cantik luar biasa bila Bee sedang tersenyum tersipu seperti itu.“Meski banyak pria menggoda, tapi hati ini tau harus berlabuh di mana,” ujar Bee berpuitis.Akbi tergelak, biasanya dirinya yang menggoda Bee dengan kata-kata puitis atau lagu yang sesuai dengan per
“Calon istri siapa sih, cantik banget ...,” ujar Akbi setelah memberikan satu kecupan di pipi Bee.Kalimat biasa namun berdampak luar biasa bagi setiap wanita.Apalagi pria itu mengecup pipinya ditengah-tengah kerumunan orang yang sedang menyaksikan akad nikah Zeline.Tapi saat ini Akbi sedang tidak berdusta pasalnya Bee memang berdandan sangat cantik untuk pesta pernikahan Zeline Gunadhya.Pagi sekali Bee datang ke hotel ini untuk mengecek dan memastikan kebaya akad nikah yang akan dikenakan Zeline. Semua sempurna, tidak ada kekurangan apalagi cacat, ingatkan Bee untuk memberi bonus pada krunya yang memperlakukan semua gaun tersebut dengan sangat hati-hati. Zeline tampak puas ketika melihat tubuhnya di cermin terbalut kebaya akad nikah, begitu pula dengan seluruh keluarga Gunadhya.Sungguh suatu kehormatan bagi Bee dipercaya menjadi bagian dalam momen bersejarah bagi keluarga Gunadhya.“Si kembar mana?” Bee bertanya untuk menetralkan persaannya yg sedang tersipu.Kemarin Bee memin
Betapa sulitnya driver mengemudikan mobil untuk bisa melewati kerumunan para pencari berita yang memadati gerbang komplek perumahan kaum jetset dimana rumah Ibu Aneu berada.Undangan pesta pertunangan Akbi dan Bee yang tersebar menjadi berita hangat di kalangan infotainment terlebih foto keduanya yang tertangkap kamera netizen sedang nonton bersama beberapa waktu lalu menjadi pencetus berita tersebut yang menjadi bola liar dan menghasilkan banyak asumsi publik.Beni sengaja meminta aparat keamanan untuk membantu tim sekuriti komplek agar tidak mengijinkan para pencari berita masuk dan mengganggu jalannya acara.Meski Akbi sudah berjanji untuk memberikan klarifikasi ketika pesta pernikahannya nanti akan tetapi mereka seolah tidak sabar ingin mengetahui alasan kenapa di batalkannya pesta pernikahan dengan Anggit.Bukan hanya Akbi dan Bee yang dikejar-kejar wartawan, Anggit pun demikian namun tidak satu patah kata pun keluar dari mulutnya.Saat ini perempuan itu tidak menerima job mengin