Wajah tua Karina dan Prayoga tampak sendu melepas kepulangan Akbi dan Bee, mereka sempat menahan sang cucu namun hanya bisa beberapa hari saja karena Akbi masih memiliki tanggung jawab pada perusahaannya di Jakarta.Yang membuat Bee merasa bersalah adalah ketika Karina dan Prayoga tidak hentinya berpesan untuk memberikan mereka cicit yang banyak sebagai penerus Marthadidjaya.Akbi sendiri yang meminta agar Bee mengiyakan semua ucapan Kakek dan Neneknya agar tidak memperpanjang masalah yang sedang mereka hadapi.Maka dengan berat hati Bee melakukannya, berkali-kali Akbi mengelus punggungnya untuk memberi ketenangan bila semua akan baik-baik saja biarpun ia telah membohongi Kakek dan Nenek yang malang itu.Lambaian tangan Karina dan Prayoga mengiringi mobil yang membawa kedua cucu mereka ke Bandara.Bee masih melihat ke belakang melalui kaca jendela dengan genangan di pelupuk mata.Jika Karina mengatakan bila ia menyayangi Bee maka Bee pun seperti itu, di masa lampau Bee begitu dekat de
Beni mendongak dari beberapa kertas yang sedang ia tanda tangani, kaca mata yang bertengger di hidungnya sedikit turun agar ia bisa melihat dengan jelas dari jarak dekat.“Bee? Menantu kesayangan Papa, apakabar? Gimana liburannya?” sapa Beni hangat ketika matanya bertemu dengan mata lentik mirip mata Miranda.Pria tua itu berdiri lalu berjalan ke tengah ruangan sambil merentangkan kedua tangan menanti menantu cantiknya memberi pelukan.Sudah cukup lama mereka tidak bertemu dari semenjak Bee masuk rumah sakit yang disebabkan oleh kecelakaan beberapa waktu lalu.Beni terlalu sibuk dengan pekerjaannya di usia senja, ia juga harus menyeimbangkannya dengan pola hidup sehat.“Kabar baik Pa, Papa apakabar?” Balas Bee setelah melepaskan pelukan.“Papa baik, hanya saja Papa harus banyak istirahat setelah bekerja di siang harinya kalau enggak, sakit jantung Papa suka kumat.” Deg.Jantung Bee berdebar kencang mendengar penuturan Beni karena saat ini ia hendak memberitau sesuatu yang mungkin dap
Akbi berdecak sebal seraya membuang muka ke arah lain ketika Anggit baru saja masuk ke dalam ruangannya.Di belakang perempuan itu Rani berlari tergopoh-gopoh.“Ma ... maaf Pak Bu Ang—“ Rani tidak meneruskan kalimatnya karena tangan Akbi telah terangkat memintanya untuk pergi.Ekspresi kesal yang ditunjukan bos tampannya itu membuat Rani tidak enak hati karena telah berkali-kali tidak mampu menahan Anggit sesuai permintaan Akbi.Namun apa yang bisa Rani lakukan saat ini ketika Anggit sudah berada di ruangan Akbi?Ia bergegas pergi sebelum Akbi menghardiknya karena tidak becus bekerja.“Selama ini aku sabar ya Bi, walau kamu blokir nomor aku dan malah sengaja mencium jalang itu di depan aku ... silahkan berbuat semau kamu tapi pada akhirnya kamu akan menikahiku, kamu harus bertanggung jawab, Akbi ... sekarang sudah satu tahun, cepat ceraikan jalang itu!” Dengan lantangnya Anggit berucap demikian, perempuan itu sampai menyimpan kedua tangan di pinggang dengan mata nyalang menatap Akbi.
Tidak menunggu waktu sampai satu minggu, nyatanya Diana sudah mendengar kabar tentang perpanjangan kontrak pernikahan anaknya dengan anak Miranda.Dari mana lagi wanita sosialita itu mendapat kabar tersebut bila bukan dari Anggit?Bila harus jujur, Diana pun tidak akan pernah merestui hubungan Akbi dengan Anggit setelah mengetahui bagaimana matrelialistisnya perempuan itu.Anggit hanya dijadikan alat untuk membuat Bee menderita, jangan pikir Diana bisa dibodohi. Wanita itu buaya, mana bisa dikadali oleh Anggit.Maka tidak menunggu satu hari berlalu setelah mengetahui hal itu, Diana langsung menghubungi Bee dan mengajaknya bertemu.“Tante, apa kabar?” sapa Bee sopan, ia berdiri lalu mengulurkan tangan untuk mengecup punggung tangan Diana namun mertuanya itu menepis kasar tangannya.Bee berusaha bersabar seperti biasa, ia sudah sering mendapat perlakuan kasar dari Diana jadi ia tidak terlalu mengambil hati sikap Diana tadi.Anggit yang ikut bersama Diana tersenyum meledek, begitu puas m
Ingatan tentang beberapa hari lalu ketika Bee menyetujui keinginan Beni untuk memberinya cucu, kembali menari dalam benaknya.Bagi Beni kesanggupan Bee memberikan cucu merupakan suatu kebahagiaan tapi bagi Diana hal itu adalah sebuah musibah.Sementara bagi Bee dan Akbi hal tersebut membuat hubungan mereka semakin rumit.Bee sendiri tidak tau sampai kapan Diana akan membencinya? Dan adanya anak nanti sudah pasti membuat sang Mama mertua semakin kesal.Bee mengesah, seharusnya ia menolak saja keinginan Beni tapi bagaimana bila saat itu jantung Beni anfal?“Bee?” Sebuah panggilan lembut membawa Bee kembali dari lamunannya.“Apa yang sedang kamu pikirkan?” Ibu Aneu bertanya setelah tadi ia melihat Bee hanya menatap kosong dinding di sebrang ruangan, Ia pun duduk di depan meja kerja Bee.Ibu Aneu melirik ke atas meja, terdapat hasil sketsa Bee yang masih setengah jadi dan di jemarinya terselip pensil. “Ada apa? Kamu bisa cerita sama Ibu,” Ibu Aneu memegang kedua tangan Bee, sorot matany
“Mau sekalian belanja bulanan?” Akbi bertanya setelah ia menarik rem tangannya karena lampu lalulintas di depan sana berwarna merah.Tidak ada jawaban dari Bee dan ketika ia menoleh ke samping sang istri sedang memejamkan mata tampak terlelap.Ini yang Akbi khawatirkan tadi, Bee akan kelelahan karena pekerjaannya dan mengakibatkan mereka sulit mendapatkan anak.Tapi bukankah hal itu bagus, sehingga mereka akan terus bersama dalam usaha membuat cucu untuk Beni. Betul, tapi Akbi khawatir selama itu juga Bee akan mendapat gangguan dari Anggit dan Mamanya.Ia tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri bila sampai terjadi sesuatu lagi dengan Bee.Akbi mengusap pipi lembut milik istrinya betapa damai wajah Bee yang sedang terlelap, sedetik kemudia ia tersenyum getir. “Akan aku lakukan apapun untuk menjaga kamu dan membuat kamu bahagia,” Akbi bergumam.Mendengar penuturan Gio saat menunggu Bee, mengenai apa yang lelaki itu curi dengar dari Ibu Diana dan istrinya, membuat Akbi menduga bila Be
Akbi menatap Bee dari pantulan cermin, seperti biasa istrinya selalu terlihat cantik dalam setiap acara.Apalagi kebaya rancangannya sendiri yang begitu pas memeluk tubuhnya.Semua lekukan terpampang nyata bahkan belahan di bagian atas dadanya membuat Akbi ingin sekali menyuarakan protes.Namun demi menghargai Bee dan rasa cintanya yang besar kepada istrinya itu, ia akan menegurnya nanti setelah acara.Belum lagi bokong seksi dibalut kain batik dengan bahan jatuh yang membuat bagian tubuh di belakang istrinya itu semakin menunjukan eksistensinya.Kalau bukan hari ini adalah hari penting istrinya, ia sudah membawa Bee ke atas tempat tidur untuk membuatkan Beni cucu.“Gimana?” Suara lembut Bee membuyarkan lamunan Akbi tentang rencananya nanti malam membuat Bee lelah di atas ranjang.Akbi mengerjap. “I ... itu, kamu ... cantik,” balasnya gugup.Ya Tuhan, pipi Bee merona dipuji oleh suaminya sendiri.Apalagi ekspresi wajah pria tampan yang akan menghamilinya itu tidak terbaca, antara terp
Sehari saja Akbi bolos bekerja, pekerjaan langsung menyerangnya.Sebetulnya beberapa malam lalu mereka sempat berdebat, Bee meminta Akbi agar tidak perlu menghadiri wisudanya mengingat wisuda Bee dilakukan di hari kerja.Tapi Akbi tidak mungkin mau mendengar, ia bersikeras untuk menghadiri wisuda istrinya tapi sebagai gantinya, semenjak sore tadi mereka sampai di apartemen—Akbi berkutat di depan laptop hingga jarum jam sudah menyentuh angka sembilan, lelaki itu masih mematut diri di sana.Bee menghampiri suaminya, melangkah seringan bulu agar lelaki itu tidak terganggu.Kedua tangannya ia simpan di pundak Akbi yang terasa tegang lalu memijatnya perlahan.“Enak banget, By ...,” gumam Akbi sambil memejamkan mata.“Enggak bisa dilanjutin besok?” Mata Akbi memicing menoleh sedikit ke belakang menatap istrinya.Apakah ini merupakan kode agar ia segera bekerja sama dengan sang istri di atas ranjang untuk membuat cucu bagi Beni?“Kode?” lelaki itu bertanya membuat Bee tergelak.“Ngapain kod
“Sorry, enggak sengaja ... gue buru-buru,” ujar Arsha kepada gadis populer yang baru saja ia senggol tanpa sengaja.“Heh, pendek! Seenaknya aja lo minta maaf ... emang gue segede gini enggak keliatan apa? Dasar pendek ... anak kurcaci!” teriak Devina tepat di depan wajah Arsha.Devina Agni yang sedari SMP sudah sering wara-wiri di layar televisi membintangi iklan maupun sinetron.Karirnya tersebut tidak lepas dari bantuan sang Bunda yang juga merupakan seorang artis pada jamannya meski sampai saat ini masih terkenal dengan semua skandal yang melekat pada dirinya semenjak muda.Devina sendiri masih disanksikan siapa Ayah kandung yang sebenarnya karena tiba-tiba Ibunda dari Devina itu menghilang lalu beberapa tahun kemudian muncul kembali dengan status sebagai janda dan digosipkan menjadi pelakor dalam rumah tangga seorang pengusaha tambang dari Kalimantan.Setelah itu ia di gosipkan memiliki hubungan terlarang dengan produser film untuk bisa ikut berperan di layar lebar meski hanya seb
“Maheswari Arshavina Marthadidjaya!!” Teriak Akbi memanggil putri kecilnya yang berumur lima tahun.Gadis kecil itu sedang asyik menggoreskan paku berkarat pada body mobil mewah seharga lima belas miliar milik sang Daddy.Menggambar gunung dan tumbuhan juga beberapa bentuk abstrack tidak jelas.Telinganya tertutup headphone dengan tanduk unicorn, suara kencang terdengar dari sana hingga Akbi bisa mendengar lagu apa yang sedang di putar headphone canggih tersebut.Akbi menyimpan kedua tangannya di pinggang, ia jengkel bukan karena Arsha melukis mobilnya tapi karena suara kencang di headphone tersebut bisa saja membuat si bungsu tuli.Akbi tarik headphone berwarna pink itu membuat gadis kecil dengan rambut kuncir kuda mendongakan kepala.“Hai Dad, look!” Arsha berseru sambil menunjuk lukisannya.“Bagus ‘kan, Dad?” tanyanya lagi sambil memiringkan kepala dengan senyum manis semanis senyum sang Mommy.Akbi menggendong Arsha lalu mengambil paku berkarat dari tangan mungil itu untuk ia buan
Kehamilan Bee yang kedua ini sungguh berat padahal hanya ada satu janin saja di dalamnya tidak seperti ketika hamil si kembar yang walaupun perutnya sangat besar dan membutuhkan asupan gizi dua kali lipat tapi tidak ada kendala yang berarti.Mual dan susah makan hanya pada trimester pertama setelah itu Bee menjalani aktivitas seperti biasa.Tapi anehnya, kehamilan Bee saat ini berbanding terbalik dengan kehamilan yang sebelumnya.Semakin besar kandungan Bee, semakin sering mengalami muntah dan juga sulit memasukan sesuatu ke dalam mulutnya.Beruntung pekerjaannya yang masih tersisa setelah pesta Gunadhya dapat diselesaikan oleh bantuan Ibu Aneu juga tim dan untuk sementara Bee tidak menerima pesanan kebaya hingga tubuhnya pulih pasca melahirkan.Selama kehamilannya Bee sudah di rawat dua kali di rumah sakit, seperti saat ini ketika kehamilannya sudah sangat besar dan mendekati waktu melahirkan, ia harus terbaring lemas di atas ranjang rumah sakit.Di sebrang sana, Akbi yang menungguin
“Harusnya mereka dibawa,” Bee menggerutu sambi memajukan bibirnya.Mereka yang dimaksud Bee adalah si kembar dan Akbi sudah langsung tau ketika melihat wajah sang istri yang tampak sendu. Saat ini mereka sudah berada di kapal pesiar menuju Thailand, kamar exclusive itu memiliki balkon, privat pool juga jacuzy.Sambil menikmati matahari terbenam, keduanya bersandar pada daybed.Tidak ada masalah ketika tadi keduanya pergi meninggalkan si kembar, semua telah disiapkan secara matang.Diana akan tinggal di rumah Bee selama perjalanan bulan madu itu.Seperti pasangan yang baru menikah pada umumnya, Akbi dan Bee juga tampak mesra saling rangkul dan banyak tertawa dengan obrolan receh mereka ketika berada di bandara menunggu pesawat sampai menginjakan kaki di kapal pesiar ini.Tapi setelah semua itu, Bee merasa hampa, kosong dan kehilangan.Biasanya sore hari adalah waktunya ia memandikan si kembar kemudian memberi mereka makan sambil menunggu Daddynya pulang kerja.Tidak seperti sekarang,
Gaun pengantin indah rancangan khusus sang Ibunda tercinta yang merupakan designer ternama itu membalut tubuh Bee dengan sempurna.Model gaun mermaid, menampilkan perut Bee yang sudah sedikit buncit. Seakan ingin menunjukan eksistensi anak ke tiga mereka yang berada di dalamnya.Mata Akbi sulit lepas dari tatapannya kepada sang istri, crown dikepalanya dengan surai di pelipis membuat Bee tampak secantik dewi Yunani.Tidak ada heels tinggi untuk membuat tubuh Bee tampak jenjang, Akbi menyembunyikannya lalu menggantinya dengan flatshoes berwarna senada dengan gaun dan memiliki bunga besar sebagai aksen di bagian depannya.“Kamu siap?” Akbi bertanya sebelum mereka keluar.“Bersamamu, aku selalu siap ...,” jawab Bee mantap memunculkan sebuah senyum di bibir Akbi.Sambil menggendong Aarash dan Aarav keduanya melangkah pelan melewati jalan setapak yang dibentuk dari taburan bunga.Semua kamera profesional maupun handphone terarah kepada mereka.Lagu milik Jhon Legend berjudul All Of Me yang
Beberapa minggu terakhir, Akbi maupun Bee disibukan dengan persiapan pernikahan tapi juga tidak sampai membuat keduanya stress karena mereka menyerahkan semuanya kepada Wedding Organizer berpengalaman dan profesional.Mereka berdua juga tidak pernah sulit menentukan pilihan mulai dari tempat acara hingga souvenir untuk para tamu.Bukan bermaksud meremehkan tapi untuk menuju sebuah kebahagiaan kita juga harus menempuhnya dengan suka cita.Bee tidak pernah mengira bila Ibu Aneu ternyata diam-diam telah membuatkannya kebaya dan gaun pengantin yang akan dikenakannya pada resepsi pernikahan.Ibu Aneu yang sudah mengetahui ukuran badan Bee, tiba-tiba saja beliau memintanya untuk melakukan fitting agar bisa memperbaiki kekurangan tapi ternyata sesuatu yang dibuat dengan cinta dan kasih sayang tidak perlu diragukan hasilnya.Semuanya pas tanpa sedikitpun kekurangan, sempurna membalut tubuh Bee seperti saat ini.“Kakak ... adik ... Mommy cantik, enggak?” tanyanya pada si kembar yang asyik berm
“Lagi apa?” tanya suara dari sebrang sana, ekspresi wajah pria dalam panggilan video itu juga tampak tenang tidak mencerminkan suasana hatinya saat ini yang sedang tegang menjelang akad nikah esok hari.“Abis maskeran, biar besok make up-nya nempel sampe malem,” Bee menjawab sama tenangnya.Berbeda dengan Akbi, perasaan Bee malah jauh lebih lega.Tidak seperti pernikahan yang pertama, berniat menodai kesucian mahligai pernikahan—pernikahannya kali ini bersama Akbi memang berniat membangun rumah tangga yang bahagia, untuk menyempurnakan setengah Agamanya.“Besok enggak usah cantik-cantik banget ya, By ... aku suka kesel kalau ada cowok ngeliatin kamu terus-terusan” Bee tersenyum dan senyum itu sangat menarik hati Akbi, begitu cantik luar biasa bila Bee sedang tersenyum tersipu seperti itu.“Meski banyak pria menggoda, tapi hati ini tau harus berlabuh di mana,” ujar Bee berpuitis.Akbi tergelak, biasanya dirinya yang menggoda Bee dengan kata-kata puitis atau lagu yang sesuai dengan per
“Calon istri siapa sih, cantik banget ...,” ujar Akbi setelah memberikan satu kecupan di pipi Bee.Kalimat biasa namun berdampak luar biasa bagi setiap wanita.Apalagi pria itu mengecup pipinya ditengah-tengah kerumunan orang yang sedang menyaksikan akad nikah Zeline.Tapi saat ini Akbi sedang tidak berdusta pasalnya Bee memang berdandan sangat cantik untuk pesta pernikahan Zeline Gunadhya.Pagi sekali Bee datang ke hotel ini untuk mengecek dan memastikan kebaya akad nikah yang akan dikenakan Zeline. Semua sempurna, tidak ada kekurangan apalagi cacat, ingatkan Bee untuk memberi bonus pada krunya yang memperlakukan semua gaun tersebut dengan sangat hati-hati. Zeline tampak puas ketika melihat tubuhnya di cermin terbalut kebaya akad nikah, begitu pula dengan seluruh keluarga Gunadhya.Sungguh suatu kehormatan bagi Bee dipercaya menjadi bagian dalam momen bersejarah bagi keluarga Gunadhya.“Si kembar mana?” Bee bertanya untuk menetralkan persaannya yg sedang tersipu.Kemarin Bee memin
Betapa sulitnya driver mengemudikan mobil untuk bisa melewati kerumunan para pencari berita yang memadati gerbang komplek perumahan kaum jetset dimana rumah Ibu Aneu berada.Undangan pesta pertunangan Akbi dan Bee yang tersebar menjadi berita hangat di kalangan infotainment terlebih foto keduanya yang tertangkap kamera netizen sedang nonton bersama beberapa waktu lalu menjadi pencetus berita tersebut yang menjadi bola liar dan menghasilkan banyak asumsi publik.Beni sengaja meminta aparat keamanan untuk membantu tim sekuriti komplek agar tidak mengijinkan para pencari berita masuk dan mengganggu jalannya acara.Meski Akbi sudah berjanji untuk memberikan klarifikasi ketika pesta pernikahannya nanti akan tetapi mereka seolah tidak sabar ingin mengetahui alasan kenapa di batalkannya pesta pernikahan dengan Anggit.Bukan hanya Akbi dan Bee yang dikejar-kejar wartawan, Anggit pun demikian namun tidak satu patah kata pun keluar dari mulutnya.Saat ini perempuan itu tidak menerima job mengin