Share

Sembilan

Author: Galuh Arum
last update Last Updated: 2022-01-31 13:34:55

Agnia terbangun sejak tadi saat Leon terus mengigau memanggil sang ayah. Ia merasa tidak tega dengan Leon. Bagaimana pun, ia harus menemui Agra di kantornya. Menelepon pun tidak ada tanggapan. Biasanya ia mencoba menghubungi Gio, tapi sejak fitnah kejam yang dituduhkan padanya, ia mulai menutup diri dari adik iparnya.

“Kamu mau ke kantor Gio?” tanya sang ibu.

“Sepertinya, Bu. Aku masuk kantor dulu, pulangnya nanti aku ke kantor Mas Agra. Atau pas jam makan siang, kebetulan kantor kami tidak jauh. Aku titip Leon, ya, Bu,” ujar Agnia.

“Iya, tenang saja. Biar Leon ibu yang jaga, lagi pula dia sudah membaik.”

“Iya, Alhamdullilah.”

“Ini juga karena bos kamu yang baru. Dia baik memberikan fasilitas VIP untuk Leon, kemungkinan obat pun pasti terjamin.”

Agnia hanya tersenyum, entah benar atau tidak apa yang dikatakan Jefri jika ia harus mencicil biaya kamar dengan gajinya. Akan tetapi, jika itu yang terbaik, ia pun tidak masalah. Andai sang ibu tahu, pria yang ia puji sebagai pria baik adalah orang yang ia maki dahulu karena menghamili anaknya.

Agnia sudah siap, gegas ia pamit untuk ke kantor. Sebelumnya, ia menciumi sang anak, berharap tidak akan lama di rumah sakit ini.

Sebelum ke luar, Agnia mengangkat telepon masuk dari suster yang menjaga Leon.

“Bu, Ibu di mana? Sarah kangen sama Leon?” Suara Sarah terdengar sangat cemas di seberang telepon.

“Saya di rumah sakit, Leon lagi di rawat, Sar. Kalau kamu rindu, datang saja ke rumah sakit pelita. Nanti saya kirimkan nomor kamarnya,” ucap Agnia.

“Iya, Bu. Saya tunggu.” Sarah menutup telepon Agnia.

Agnia langsung mengetik nomor kamar inap Leon. Sepertinya memang ia butuh tenaga Sarah untuk membantu sang ibu bergantian shift karena dirinya akan sibuk hari ini.

***

Pagi sekali Agra sudah berada di kantor pengacara keluarganya. Tekad yang bulat membuatnya tak sabar untuk mengajukan gugatan perceraian. Ia datang dengan penuh emosi setelah sang memperlihatkan foto pria yang menggendong Leon.

‘Selama ini dia telah membohongi aku.’

kalimat itu yang ada di hatinya saat ini. Ia pun berpikir salahnya apa hingga Agnia tega berkhianat padanya.

“Agra, apa kamu yakin menggugat cerai istri kamu?” tanya Pak Abraham.

“Yakin, Om. Kalau saya nggak yakin, mana ada saya di sini hari ini,” jawab Agra.

“Saya tidak ingin kamu menyesal, sebuah perceraian itu tidak main-main. Semuanya harus di pikirkan baik-baik. Apa kamu sudah bicara dari hati ke hati dengan istri kamu?” Lagi Pak Abraham bertanya demi keyakinan Agra.

Pria dengan kumis tebal itu adalah salah satu sahabat ayahnya. Ia pun sangat peduli dengan kondisi anak-anaknya. Terutama Agra yang sedang di timpa masalah rumah tangga.

“Semua sudah jelas, dia berselingkuh dengan adik kandung saya. Belum lagi, dia yang ternyata kembali berhubungan dengan mantan kekasihnya.”

“Hmm ... apa kamu sudah cek kebenarannya dengan bertanya langsung dengan Gio?”

“Mereka mengakui. Gio mengakui jika Agnia merayunya.”

“Hanya sepihak?”

Agra hanya diam memperhatikan Pak Abraham yang sangat ia hormati. Namun, kali ini ia sudah bertekad untuk menceraikannya. Tidak peduli menunggu penjelasan karena semua bukti menjurus pada hal itu.

Pak Abraham akhirnya menyetujui untuk mendaftarkan perceraian Agra dan Agnia. Ia menyayangkan hal tersebut karena Agra menjadi sukses dan lebih baik setelah menikah dengan Agnia.

Setelah semua selesai ia kembali ke kantor karena Hana sudah menelepon untuk menandatangani beberapa berkas. Kembali ia menerima pesan masuk dari Agnia.

[Mas, Leon manggil nama kami terus, tolong, Mas datang]

Agra kembali menyimpan ponsel di kantong baju. Ia bingung harus berbuat apa, satu sisi ia marah dengan Agnia. Namun, ia sayang pada Leon. Ia terus melangkah meninggalkan ruang pribadi Pak Abraham.

***

“Agnia sudah datang?” tanya Jefri.

Aina menaruh berkas di meja Jefri terkesiap mendengar ucapan sang bos. Tidak biasanya dia bertanya tentang karyawan baru.

“Sepertinya dia baru saja datang. Tidak telat, tapi mepet,” jawab Aina lagi.

“Baik, kamu boleh kembali. Panggil dia ke ruang saya!” titah Jefri.

Jefri terus memikirkan Leon. Bahkan ia merindukannya. Lamunannya terhenti saat beberapa orang suruhannya masuk ke ruangan. Ia meminta salah satu dari mereka menutup rapat ruang itu.

“Bagaimana dengan perintah saya?” tanya Jefri.

“Info yang saya dapat adalah Bu Agnia sudah menikah dengan pria yang bekerja di perusahaannya sendiri. Namanya Muhammad Agra dari PT Sumber Waras. Rumah tangga mereka sedang guncang, Pak.”

“Ada lagi?”

“Dia menikah pada usia 19 tahun karena hamil.”

“Agnia menikah dalam keadaan hamil?”

“Iya, kata orang.”

Jefri mengetuk jemarinya di meja. Ia kembali membuka file yang tercatat beberapa klien. Netranya tertuju pada sebuah berkas yang bertuliskan PT Sumber Waras. Ia tertawa kecil, dunia memang kecil, ternyata tidak usah jauh-jauh, pria bernama Agra pun bekerja sama dengan perusahaan miliknya.

“Cari tahu tentang anak yang bernama Leon, kalau bisa hubungi pihak rumah sakit. Saya dan anak itu akan melakukan tes DNA sebelum dia ke luar dari rumah sakit. Tolong kabari saya, secepatnya.”

“Baik, Pak akan saya lakukan. Nanti saya info lagi,” tutur pria dengan jaket cokelat.

Jefri menarik napas lega, ia akan datang siang hari ke rumah sakit saat melihat Agnia sibuk di kantor.

**

Bersambung

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Virafdylan S Saban
di mna²,& kepada siapapun klo nmanya di fitnah itu TDK akn mau trima,dan ttp berusaha untuk membuktikan kebenarannya,bukannya seperti Arga yg cuma dengar & ikut kata orng² yg mnyudutkn istrinya,cerita aneh mcam apa ini,jelek noraaak banget
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jadi Istri Bos Setelah Ditalak   Sepuluh

    Agnia datang ke ruangan Jefri karena Aina memintanya untuk menemui Jefri. Namun, pria di hadapannya itu masih berkutat dengan ponselnya.“Sial!”Agnia terkesiap saat tiba-tiba saja Jefri mengumpat. Sang bos pun lupa jika Agnia sudah berada di depannya. Jefri langsung meminta maaf dan fokus pada Agnia. Sejak tadi ia mencoba menghubungi Bianca—kekasihnya, tapi tak ada jawaban. Sejak semalam Bianca tak mau menerima telepon darinya karena marah akibat ia lupa menjemputnya.“Maaf, ada sesuatu yang membuat saya kesal. Bagaimana kondisi Leon?” tanya Jefri.“Sudah lebih baik, demam sudah turun.” Agnia menjelaskan.Agnia terdiam sesaat, Agra saja tidak peduli dengan Leon. Akan tetapi, Jefri terus saja bertanya dengan keadaan Leon. Apa itu yang di namakan ikatan batin pikir Agnia.“Syukurlah kalau begitu. Di sana siapa yang menjaga?”“Mamaku dan akan ada suster yang dulu merawat Leon.&

    Last Updated : 2022-01-31
  • Jadi Istri Bos Setelah Ditalak   Sebelas

    Jefri sudah sampai di rumah sakit untuk mencocokkan DNA dirinya dan Leon. Ia melihat dari kaca ibu Anggun tertidur di sofa dan Leon bermain bersama suster Sarah. Niatnya untuk masuk ke dalam ia urungkan karena takut membuat Bu Anggun bertanya-tanya. Ia kembali melangkah meninggalkan ruang inap.Pria berjas itu langsung beranjak ke ruang di mana dirinya akan melakukan tes DNA. Di sana seorang perempuan sudah menunggunya untuk melakukan tes itu.“Saya sudah mendapatkan darah anak itu, tidak banyak, tapi setidaknya bisa untuk mencocokkan dengan Anda,” ujar wanita dengan baju putih itu.“Baik, terima kasih.”“Kebetulan tadi suster mengambil darah Leon untuk kembali menjalankan tes.”Jefri hanya mengangguk dan langsung mengikuti arahan untuk tes kali itu. Ia meringis saat darahnya diambil. Walau sedikit juga ia masih trauma jika melihat darah di mana saja. Sebelum pulang, Jefri kembali melihat kamar Leon. Anak itu ter

    Last Updated : 2022-02-01
  • Jadi Istri Bos Setelah Ditalak   Dua Belas

    Farha kembali menenangkan sang ayah yang murka saat Jefri datang. Pria tua dengan wajah berkerut itu tak segan melempar sang anak dengan gelas plastik yang ada di meja. Sementara, sang ibu pun ikut memisahkan mereka.“Pa, Jefri bukan anak kecil lagi,” ucap Jefri.“Bukan anak kecil tapi nggak nikah-nikah. Sudah Papa bilang, menikah dan beri aku cucu. Jangan berharap pada artis gadungan itu,” ujar Surya.“Pa, dia punya nama. Bianca namanya.” Jefri membela Bianca.Surya tahu sang anak hanya tinggal menunggu Bianca mengatakan iya. Namun, sampai detik yang ditentukan ia belum juga menikah. Jefri tidak mengerti sampai sang ayah marah besar seperti itu.“Kamu tahu, jika kamu tidak memiliki keturunan laki-laki, harta dan kekayaan perusahaan akan jatuh ke tangan Yoga. Apa itu yang kamu mau?” Surya menaikkan suaranya.Jefri seperti anak kecil yang sedang diomeli ayahnya setelah pulang sekolah. Pak Surya

    Last Updated : 2022-02-01
  • Jadi Istri Bos Setelah Ditalak   Tiga belas

    Jefri memarkirkan mobil setelah sampai di apartemen Bianca. Pria berjas hitam itu dengan mudah masuk ke dalam karena ia yang memberikan apartemen itu untuk sang kekasih. Jefri mengabarkan Bianca jika ia sudah tiba.Bianca menghampirinya Jefri, kebetulan juga ia baru saja datang. Tangannya satu menjinjing makanan dan tangan satunya lagi membawa belanjaan.“Belanja lagi?” tanya Jefri. Netranya tidak berpaling dari kedua belanjaan yang ada di tangan Bianca.“Iya, dong, Sayang. Kamu tahu, kan aku model. Jadi, harus banyak stok baju baru,” ungkap Bianca. Bianca termaksud orang yang begitu boros, banyak barang yang selalu ia beli dan jatuhnya jarang di pakaiJefri tak bertanya lagi, ia langsung masuk ke dalam. Ia menghempaskan tubuh di sofa, sedangkan Bianca mengambilkan minum untuknya.“Bi, aku mau bicara,” ucap Jefri.“Aku juga mau bicara sama kamu, Sayang. Kabar baik, pokoknya.”Jefri memai

    Last Updated : 2022-02-01
  • Jadi Istri Bos Setelah Ditalak   Empat belas

    “Mama, Papa mana? Kok kita nggak pulang ke rumah Papa?” tanya Leon.Sepulang dari rumah sakit, anak laki-laki Agnia terus bertanyalah tentang ayahnya. Namun, sang ibu mencoba menjelaskan kalau ayahnya sedang ke luar kota jadi mereka sementara menemani nenek Anggun.Leon sedikit kecewa, bicaranya sudah sangat pintar walau masih agak sedikit cadel. Tangannya masih biru bekas cabutan infus, ia meringis saat tak sengaja menyenggol mainan.“Mama, kalau Om itu kapan datang?” Lagi, sang anak bertanya.“Om siapa?” Dahi Agnia berkerut.Agnia menatap sang ibu, ia berharap wanita itu memiliki jawaban. Bu Anggun menghampiri Leon yang bermain mobil-mobilan.“Bos kamu yang di maksud Leon. Kemarin dia datang lagi saat Leon hampir saja mengamuk. Pria itu baik, tapi apa hanya ibu yang berpikiran ini, ya.”“Apa yang ibu pikirkan?” tanya Agnia.“Hanya berpikir jika mereka berdua, L

    Last Updated : 2022-02-01
  • Jadi Istri Bos Setelah Ditalak   Lima Belas

    Agnia di perintahkan ke ruang meeting untuk bertemu dengan seseorang. Ia beranjak ke sana untuk menemui orang itu. Keduanya saling berhadapan.Pria dengan kumis tebal memperkenalkan diri pada Agnia sebagai pengacara yang diutus Jefri untuk mendampinginya di persidangan perceraiannya. Agni sendiri bingung dengan semua yang terjadi begitu saja di hidupnya.Bahkan ia tak berpikir jika akan menggandeng pengacara untuk persidangannya. Sore nanti jadwal sidang pertama.“Tapi saya nggak perlu di dampingi,” ujar Agnia.“Tidak usah menolak. Perceraian kamu harus segera selesai.” Agnia menoleh saat suara Jefri terdengar begitu jelas.Lagi, Agnia dibuat tercengang dengan apa yang dilakukan Jefri. Dirinya hanya bisa terdiam tanpa kata.“Untuk apa semua ini, Pak Jef. Biarkan saya menyelesaikan semua masalah saya. Pak Jefri tidak usah ikut campur.” Agnia menolak semua yang dilakukan Jefri.

    Last Updated : 2022-02-01
  • Jadi Istri Bos Setelah Ditalak   Enam Belas

    Agra mencoba mencari tahu tentang Jefri. Pengusaha muda yang berdiri di dalam sebuah perusahaan megah yang begitu terkenal. Ia pun lebih penasaran ada apa dengan Agnia, bagaimana bisa ia menggunakan pengacara sehebat itu.Pria dengan tubuh tegap itu menatap jalan ibu kita dari jendela kantor. Ia melirik jam di tangan, seperti ada yang terlupakan. Ia merindukan Leon, anak laki-laki Agnia yang selalu membuatnya semangat untuk pulang ke rumah kala itu.Agra kembali membuka pesan Agnia. Ia membacanya pelan, apalagi saat Agnia memintanya untuk menemui sang anak. Namun, ia bersikeras tak mau bertemu.“Bagaimana dia sekarang?” Agra bergumam sendiri.Sekali lagi dia terkejut melihat iklan di ponselnya. Adiknya menjadi brand ambassador perusahaan Gemilang Emas. Semua serba kebetulan dan membuat Agra terkejut.Hana datang memberikan informasi untuk meeting dengan perusahaan Valina Mutia untuk memperebutkan tender besar. Ia berencana a

    Last Updated : 2022-02-01
  • Jadi Istri Bos Setelah Ditalak   Tujuh Belas

    Jefri memberi semangat karena Agnia memberikan kontribusi besar dengan memenangkan tender siang itu. Sementara, Agra tidak percaya jika dia bisa kalah oleh Agnia yang pikir tidak ada apa-apanya.Hana pun kesal mengapa mereka kalah dalam tender itu. Ia tidak henti mengumpat kesal pada Agnia. Ia pikir Agnia hanya ibu rumah tangga yang tidak bisa apa-apa dan hanya berdiri di belakang laki-laki.Agnia melihat dari kejauhan wajah Hana memerah menahan amarah. Sudah pasti orang seperti dia akan sirik dengan kemenangan Agnia.“Jangan usah dipikirkan lagi, kamu sudah buktikan kalau kamu hebat, Ni. Sayang, pria itu membuang berlian.” Jefri menggenggam jemari Agnia dan melangkah melewati Agra dan Hana.Sekali lagi Jefri berhasil membuat Agra geram sekaligus cemburu. Pria itu menahan diri untuk tidak emosi di depan Hana. Dengan hati yang terkoyak, Agra mencoba melangkah dengan tenang.“Gila, aku rasa dia itu sudah menjadi simpanan

    Last Updated : 2022-02-01

Latest chapter

  • Jadi Istri Bos Setelah Ditalak   Empat Puluh Tiga

    Agnia terus memperhatikan Farha yang tersipu saat sedang berbincang dengan Agra. Walau Mereka sedang berkumpul bersama, Agnia masih bisa membedakan saat Farha dan Agra saling tatap. Bukan karena tidak suka dengan hubungan mereka, tapi lebih ke Agra yang baru saja bercerai dengan Hana.“Kamu kenapa?” tanya Jefri sedikit berbisik.“Aku, nggak kenapa-kenapa.” Agnia kembali fokus pada Leon yang sudah tertidur di pangkuannya. Ia memilih pamit untuk menaruh sang anak.Jefri pun mengikuti Agnia karena ada hal yang terlihat tidak baik. Wajah Agnia seperti sedang kebingungan, hal itu membuat sang suami gegas menghampirinya. Ia ingin tahu apa yang mengganggu pikiran Agnia.Setelah menaruh Leon, Agnia kembali beranjak ke luar. Namun, Jefri memintanya untuk tetap di kamar dengannya.“Ada apa?” tanya Agnia heran.“Kamu sedang memikirkan apa?”Walau berusaha menutupi, tapi Jefri sebagai seorang suami

  • Jadi Istri Bos Setelah Ditalak   Empat Puluh Dua

    Jefri menghampiri Agnia yang sedang membaca novel, ia duduk di sebelah sang istri. Stelah menidurkan Leon, pria itu gegas menemui Agnia untuk membahas kesalahan yang telah ia buat. Agnia terlihat sangat cantik dengan piyama sutra yang dikenakannya.“Kamu masih marah sama aku?” tanya Jefri.Agnia menutup bukunya, lalu beralih pandang ke sang suami. Ia teringat pesan sang mertua, sebuah kepercayaan adalah kunci dari langgengnya rumah tangga. Terlepas dari masalah yang memang berpatok pada logika.Tatapan sang istri membuat Jefri ketar-ketir, ia takut emosi Agnia belum stabil. Lalu, ia sepertinya mengurungkan niat untuk membahas masalah kemarin.“Mau ke mana?” tanya Agnia.Jefri duduk kembali saat Agnia menahan tangannya. Ia pikir wanita itu masih diam karena marah. Akan tetapi, Agnia sudah menegurnya.“Aku nggak mau ganggu kamu,” ujar Jefri.“Kamu pikir aku masih marah?” Agnia kembali bert

  • Jadi Istri Bos Setelah Ditalak   Empat Puluh satu

    “Sudah papa katakan, jangan pernah gegabah. Buang rasa iba kamu pada wanita itu. Sadarlah, perbuatannya bukan kamu yang harus bertanggungjawab. Itu pilihan dia, jadi untuk apa kamu merasa karena dirimu dia menjadi seperti itu.” Jordi mengomel saat tahu Jefri sengaja datang ke sel untuk menemui Bianca.Jordi pun sudah mendengar gosip yang beredar di kalangan masyarakat tentang isu persekongkolan Jefri dengan Bianca untuk membunuh Remon. Keluarga itu pun sudah bersiap jika ada hal yang membuat nama baik keluarga itu tercemar.Jefri sudah mengaku salah, apalagi rasa ibanya malah menyakiti sang istri. Sebelum terlambat, ia gegas untuk memperbaiki diri.“Lebih baik kau pikirkan perasaan istrimu, jaga hatinya. Bukan malah memikirkan orang yang merusak keluarga.” Lagi, Jordi memberi nasihat pada sang anak.Jefri mengangguk, sebelumnya ia meminta maaf atas kelalaiannya. Pria itu pun berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya. Jefri kembal

  • Jadi Istri Bos Setelah Ditalak   Empat Puluh

    Setelah menerima pesan masuk dari Agnia, Jefri gegas pulang dan menemui sang istri yang mungkin saat ini sedang kacau. Benar dugaannya, Agnia duduk dengan wajah penuh air mata.“Kamu nggak apa-apa?” tanya Jefri saat menghampiri sang istri.“Kamu bilang tidak ada apa-apa?” Agnia mulai meninggikan suaranya.Jefri langsung memeluk Agnia, tapi sang istri menolaknya. Agnia meminta untuk sang suami jangan mendekatinya. Emosi memuncak saat menerima foto dari orang yang tak dikenalnya.“Untuk apa kamu menemuinya?” Agnia bertanya dengan napas memburu.“Aku hanya sedikit berbicara, tidak ada hal yang bisa membuat aku kembali padanya. Kamu tenang saja, Sayang.” Jefri mencoba menenangkan sang istri.Agnia masih sangat kecewa dengan sang suami karena janji Jefri tak ditepatinya. Pria itu menemui Bianca karena merasa iba dan bersalah. Namun, ia tidak memikirkan hal nanti yang akan diterimanya. Agnia cemburu

  • Jadi Istri Bos Setelah Ditalak   Dua Puluh Sembilan

    Farha menyambut pelukan Agnia, rasanya hanya dua Minggu saja seperti bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Kedua wanita itu kembali tertawa memikirkan betapa lebainya mereka saat ini. Agnia lalu gegas menemui sang anak yang sedang bermain dengan ibunya.Leon berlari dan memeluk sang ibu. Begitu juga Agnia yang menyambut sang anak ke dalam pelukannya. Yang paling dirindukannya adalah anak laki-lakinya yang selalu membuatnya sangat rindu.“Leon nggak kangen sama papa?” Jefri menghampiri sang anak yang berada di pelukan Agnia. Leon pun berpindah dan berada di pelukan sang ayah. Kembali cium sayang membasahi pipi merah anak laki-laki itu.Kepulangan Agnia dan Jefri di sambut bahagia kedua orang tuanya. Oleh-oleh pun sudah disiapkan keduanya untuk orang-orang terkasih. Terutama anak mereka yang sangat dirindukan sepanjang bulan madu.“Jef, Papa mau bicara.” Jordi mengajak sang anak masuk ke ruang kerjanya.Jefri berpamitan pada Ag

  • Jadi Istri Bos Setelah Ditalak   Tiga Puluh Delapan

    Farha belum tenang jika Bianca belum mendapat hukuman yang setimpal. Janda satu anak itu sudah berulang kali mengunjungi penjara dan mendiskusikan masalah pembunuhan sang paman. Belum lagi, ia harus mengurusi beberapa kasus sang adik. Sejak kejadian yang menimpanya, Jefri dan Agnia memutuskan untuk pergi bulan madu ke luar negeri dan menitipkan anak mereka pada kakek dan neneknya.Farha menyeruput milk shake yang ia pesan tadi. Duduk santai di kafe adalah hal yang paling ia suka untuk menghilangkan penat sembari menikmati beberapa makanan kesukaannya.“Bu Farha.”Farha menoleh sesaat kala ia mendengar seseorang memanggil namanya. Wajah wanita itu menjadi semringah melihat Agra datang menyapa.“Hai, kok bisa ketemu di sini?” tanya Farha.“Kebetulan habis diskusi dengan pengacara, suntuk kalau di kantor. Bu Farha sendiri, kok bisa ada di sini, sama siapa?” Agra bertanya sembari memerhatikan sekeliling.Farha

  • Jadi Istri Bos Setelah Ditalak   Tiga Puluh Tujuh

    Merasa lelah, Jefri pun langsung tertidur saat sampai di rumah. Ia sama sekali tidak menyapa Agnia yang berada di kamar Leon. Pria itu datang, mandi dan terlelap. Agnia mendengar derap langkah saat seseorang memasuki kamar. Ia yakin itu sang suami, tapi Jefri tidak menghampirinya.Agnia menutup tubuh Leon dengan selimut, kemudian gegas pergi ke kamar untuk melihat suaminya. Pria itu begitu lelap tertidur hingga Agnia tidak mau mengganggunya. Ia duduk di samping ranjang sembari menatap wajah Jefri yang begitu jelas sangat lelah.Jefri bergerak, lalu kembali tertidur. Agnia hendak beranjak dari samping ranjang, tapi ia kembali terduduk dan mencoba mendengarkan sang suami mengingau.“Bi—Bi—Bianca!” Jefri terbangun lalu mengusap wajah. Tanpa sadar, ia langsung menoleh ke arah sang istri.Wanita mana yang tidak sakit hati saat sang suami menyebut nama mantan kekasihnya saat ia tertidur. Dada Agnia begitu sesak hingga ia memilih pe

  • Jadi Istri Bos Setelah Ditalak   Tiga Puluh Enam

    Jefri terduduk lemas setelah menelepon Farha. Pria itu tidak bisa berbicara banyak karena merasa syok dengan kabar kematian Remon juga penyebab kematiannya. Sang istri menghampiri saat melihat wajah Jefri begitu pucat.“Ada apa?” Agnia bertanya pelan.Lidah pria itu begitu kelu untuk berbicara. Perasaannya bercampur aduk dengan berita tentang pembunuhan pamannya oleh Bianca. Jefri bergeming sejenak saat Agnia terus saja bertanya tentang Farha. Dia takut terjadi sesuatu dengan Farha—kakak iparnya.“Ada apa dengan Ka Farha?” Agnia tak sabar hingga mengguncangkan tubuh sang suami.“Farha nggak apa-apa. Tapi, Om Remon—“ Jefri kembali menjeda ucapannya.“Kenapa dengan Om Remon?”“Dia meninggal tertikam oleh—“Agnia semakin penasaran dengan apa yang sedang terjadi. Gegas ia merampas ponsel Jefri dan melihat pesan masuk dan berita tentang kematian Remon. Agnia menu

  • Jadi Istri Bos Setelah Ditalak   Tiga Puluh Lima

    Cukup lama Bianca menunggu karyawan bank itu memeriksa hingga akhirnya memanggil namanya. Bianca menghampiri dengan cepat untuk mengambil beberapa uangnya.“Maaf, Mbak. Untuk dana ini tidak bisa dicairkan karena perusahaan Gading Putra milik Pak Remon sedang pailit. Tidak ada yang bisa ditarik.” Karyawan itu menjelaskan.“Setengahnya saja, Mbak, bisa kan? Coba cek ulang, takutnya Mbak salah.” Bianca terus memaksa karyawan itu kembali meneliti.“Maaf, tidak bisa. Mau berulang kali kamu mengeceknya pun hasilnya akan tetap sama. Cek ini tidak bisa dicairkan.Tubuh Bianca lemas seketika, uang bermiliar-miliar yang dijanjikan Remon hanya kebohongan semata. Ia melangkah goyah setelah kembali mencoba karyawan mengecek ulang. Hasilnya tetap sama, cek itu tidak bisa dicairkan. Habis sudah hidupnya, bayangan ke luar negeri pun kandas begitu saja. Karier yang ia bangun harus hancur karena keegoisannya.Bianca gegas ke kantor Remo

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status