Share

Menyusul Ibu

Brata mengandeng tangan Septi dan Bagus di sepanjang koridor menuju Apartemennya. Jantungnya berdegup kencang. Dia bisa membayangkan betapa senangnya Jesica saat dia menghadirkan Menantu dan cucunya.

Dan juga Brata yang sedari tadi memikirkan kata-kata yang tepat untuk memaafkan ibunya. Merelakan apa yang terjadi di masa lalu dan membuka lembaran baru. Tidak mudah memang. Tapi, dia melakukannya demi Septi dan juga Bagus.

Sampailah di depan pintu apartemennya, Brata memegang sebuah kartu untuk membuka pintunya. Dia bahkan terlupa untuk meninggalkan kunci cadangan jika sewaktu-waktu Jesica ingin keluar. Sungguh dirinya sangat keterlaluan.

Ketika akan men-tap kartunya, dia menengok ke arah Septi. Terlihat wanita itu mengangguk pelan. Pertanda dia mendukung penuh keputusan baik suaminya. Brata menghela nafas lega. Setelah men-tap kartu, dengan perasaan berdebar, dia membuka pintunya.

Brata mengedarkan pandangan. Tidak ada tanda-tanda Jesica. Dia pun membuka pintu selebar-lebarnya. Mempers
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status