Home / Fantasi / Jade : The Mighty Amethys / Bagian 23 : Devotion of Thalassa Clan

Share

Bagian 23 : Devotion of Thalassa Clan

Author: Lighteve
last update Last Updated: 2021-10-09 02:00:06

Dengan diliputi perasaan bersalah Rachel berjalan menemui Nerwin. Pemuda itu telah berdiri diam di luar sejak siang tadi. Hanya diam menatap ke depan tanpa bergerak sedikitpun. Rachel melangkahkan kedua kakinya perlahan ke belakang pemuda itu. 

“Tuan Muda Nerwin,” panggil Rachel pelan. Sesaat tidak terdengar tanggapan apapun dari pemuda yang berdiri di depan Rachel. Gadis itu mencoba berdehem pelan dan kembali memanggil pemuda itu. 

“Tuan Muda Nerwin,” panggil Rachel lagi. 

Kali ini sosok di depan Rachel sedikit bergerak. Bahu pemuda itu terlihat naik turun sekilas sebelum terdengar helaan nafas pelan. Pemuda itu berbalik pada Rachel dan menatap gadis itu dengan tenang. 

“Kau sudah selesai?” tanya pemuda itu.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Jade : The Mighty Amethys   Bagian 24 : The Spell and The Battle

    Rachel hanya bisa terdiam selama perjalanan kembali ke kastil Jade. Baik Nerwin ataupun Rachel hanya saling membisu di tengah dinginnya malam. Bahkan ketika tiba di kastil pun Rachel bergegas pergi ke aula Guardians dan mengunci dirinya di salah satu ruangan. Pikirannya kembali teringat dengan kata-kata Nerwin tentang dia yang diramalkan Lord Haynsworth akan tiba di tanah Davian dan melalui ujian para Guardians. Rachel kembali mengingat bagaimana dia bisa memutuskan datang ke tanah itu. Mengingat setiap detail yang bisa Rachel temukan dari ingatannya. Hari dimana dia tiba di Abendbrise. Hari ketika dia meninggalkan kastil Irdawan dan Kenneth. Pertemuannya dengan Putri Florian. Catatan ramalan Kailani Shore di perpustakaan Kastil Irdawn. Hari dimana dia dibawa ke tanah Redrock dan hampir tidak selamat. Ingatan ketika dia kehilangan Nerissa dan semua saudaranya. Siksaan Lucinda dan Kecaman seluruh penduduk Crator. Pertemuannya dengan Kenneth dan juga Jade Amora. Mimpin

    Last Updated : 2021-10-10
  • Jade : The Mighty Amethys   Bagian 25 : The Elf inside Jade

    Sesuai dengan petunjuk Nerwin, hari ini Rachel tengah mengemasi barang-barangnya untuk meninggalkan Davian. Dia akan mengikuti Nerwin menemui sosok yang pemuda itu katakan mungkin mengetahui sesuatu tentang ramalan Putri Emerald Kailani. Nerwin juga berpesan agar Rachel tidak membawa terlalu banyak barang, jadi Rachel hanya mengemas beberapa pakaian ganti, mantel, dan juga senjata miliknya. Semuanya dia bungkus rapi dalam sebuah ransel kecil yang dia bawa dari Abendbrise. Mengingat tentang Abendbrise membuat Rachel merindukan coklat hangat buatan bibi Arwen, hangat perapian rumah mereka, dan suara tawa Aryan yang sangat khas di telinga Rachel. Entah kapan Rachel bisa kembali menemui mereka? “Apa yang kau pikirkan?” Suara pelan Nerwin berhasil membuat Racehl terkejut. Gadis itu beralih menatap Nerwin dengan sorotan tajam, tapi pemuda itu hanya mengangkat bahu. “Apa?” tanyanya. “Bisakah kau setidaknya bersuara saat kemari atau setidaknya jangan

    Last Updated : 2021-10-13
  • Jade : The Mighty Amethys   Bagian 26 : Leaving Davian Island

    Rachel berjalan mengikuti Nerwin menuju pantai. Dia sudah selesai dengan segala persiapan dan perbekalan yang diperlukan. Berjalan dengan jarak beberapa meter di belakang Nerwin dengan langkah pelan. Sesekali gadis itu akan berhenti sejenak untuk beristirahat dari hari yang terik. Lalu tak lama, suara teriakan Nerwin akan segera terdengar untuk meminta gadis itu bergegas dan selalu demikian selama beberapa kali. Rachel bahkan sampai menggeleng heran melihat betapa cepatnya langkah pemuda itu hari ini. “Hei! Bisakah kau berjalan sedikit pelan? Kaki ku tidak sepanjang milikmu!” ujar Rachel di tengah nafasnya yang terengah-engah saat mengikuti Nerwin menurun bukit. Rachel tidak ingat dia pernah melalui jalan ini sebelumnya. Jalanan yang lebih terjal dan juga lebih jauh dari yang Rachel lalui di hari pertama dia tiba

    Last Updated : 2021-10-15
  • Jade : The Mighty Amethys   Bagian 27 : Black Meadow

    Rachel tengah berdiri di ujung geladak kapal memandang lautan luas di depannya. Setelah Nerwin memerintahkan pasukannya berlayar, mereka segera menjalankan kapal ini dan keluar dari dalam lautan. Tepatnya berlayar di atas permukaan laut. Sehingga Rcahel bisa berdiri dengan tenang di sana sendirian sementara Nerwin sedang sibuk dengan awak kapalnya. Malam ini, bulan bersinar sangat terang di atas sana. Purnama pertama yang benar-benar bisa Rachel nikmati. Rachel tidak ingat sejak kapan, namun dia selalu menyukai bulan. Dia selalu menunggu malam tiba dan menantikan kehadiran bulan di atas sana. Sesuatu tentang bulan selalu bisa membuatnya merasa tenang. Hanya dengan melihat kehadirannya, atau memandang pendar cahaya pun bisa membuat Rachel bahagia. Tapi malam ini, Rcahel merasakan hal yang lain. Bulan yang kini sedang ia pandang terasa asing di matanya. Bulan y

    Last Updated : 2021-10-23
  • Jade : The Mighty Amethys   Bagian 28 : The Old, The True, The Brave.

    Rachel mamandang wanita yang berdiri di depannya dengan tatapan bingung. Wanita yang tiba-tiba muncul di depannya, menyapanya, dan juga memberi salam hormat padanya. Apakah semua elf memiliki sifat yang sopan seperti ini? Sedangkan di beberapa buku yang pernah di abaca, dia hanya tahu bahwa para elf adalah sosok yang sombong yang cenderung enggan untuk berhubungan dengan dunia luar.“Duduklah,” ucap Lady Reagen pada Rachel. Rachel menurut dan duduk disebuah kursi yang terbuat dari tanaman merambat. Rachel melirik kursi tersebut dan melihat beberapa daun masih ada disana.“Jadi, apa yang ingin kamu ketahui?” lanjut Lady Reagen.“Jade Amora, siapa pemilik aslinya?” tanya Rachel, dan segera gadis itu menyesal. Ia berpikir seharusnya dia mencari tahu tentang ramalan sang Emerald, namu

    Last Updated : 2021-10-24
  • Jade : The Mighty Amethys   Bagian 29 : The Fire in Abendbrise

    Rachel dan Nerwin berlayar ke wilayah Abendbrise. Selama dalam perjalanan Rachel tak hentinya berjalan mondar mandir di ruangannya. Dia terus menerus menggenggam snowdrop dengan erat. Jika sudah jenuh mondar mandir di kamar, gadis itu akan keluar dan berjalan mengelilingi kapal. Jika seseorang bertanya, dia akan menjawab bahwa dia sedang bosan. Namun bukan itu masalahnya, Nerwin dan beberapa awak kapal melihat gadis itu bertindak demikian selama seharian. Entah apa yang membuat gadis itu gelisah. Ketika senja tiba, angin mulai bertiup dengan lebih kencang, sehingga perjalanan jadi lebih cepat. Ketika bulan muncul kapal mereka telah tiba di dekat pantai Abendbrise. Rachel berdiri di ujung geladak dan melihat kota itu. Senyum gadis itu tidak bisa dia sembunyikan, setelah selama satu bulan penuh meninggalkan kota itu. Dia merindukan keluarga kecil itu di sana, Paman Freden, Bibi Arwen dan juga Aryan.

    Last Updated : 2021-10-25
  • Jade : The Mighty Amethys   Bagian 30 : Meeting You, Again

    Semalaman Rachel mencari keluarga paman Freden namun tak kunjung menemukan mereka. Sedangkan Nerwin dan pasukannya membantu penduduk sekitar memadamkan api. Ketika pagi menjelang seluruh api di Abendbrise telah berhasil dipadamkan.. Menyisakan puing-puing rumah yang mengepulkan asap hitam. Bahkan beberapa bangunan tidak bisa diselamatkan dan runtuh begitu saja. Nerwin dan anggota Mermaid Thalassa telah membantu menyelamatkan penduduk dan juga mengobati beberapa penduduk yang terluka. Salah seorang penduduk mengatakan bahwa pasukan Redrock tiba di kota sore itu dan langsung membakar kota dengan membabi buta. Mereka menghancurkan kereta kuda dan membunuh hewan ternak dan juga kuda mereka sehingga tidak ada yang bisa pergi jauh dari kota. Mereka juga telah membunuh walikota Abendbrise sehingga semua penduduk hanya bisa berlari menyelamatkan diri masing-masing. R

    Last Updated : 2021-10-26
  • Jade : The Mighty Amethys   Bagian 31 : Back to Reality

    Rachel menatap sosok yang berdiri diam di depannya. Masih sosok yang sama dengan yang ada di ingatannya satu bulan yang lalu. Pendiam dan angkuh. Namun dibalik itu, dia juga tetaplah sosok pelindung yang akan membantu siapapun.“Sudah puas menatapku?” tanya sosok itu membuat Rachel tersadar dan segera mengalihkan pandangannya. Gadis itu menggelengkan kepalanya pelan dan beralih menatap rimbun pepohonan yang berada tak jauh dari tempat mereka.“Mengapa kau pergi ke Abendbrise?” tanya sosok itu.Sosok itu tak lain adalah Kenneth Alaric, Komandan Pasukan Vinetree. Pemuda yang dulu pernah menyelamatkannya, namun juga pemuda yang pernah menjerumuskannya dalam sebuah peristiwa berbahaya.Rachel hanya diam tak menjawab pertanyaan Kenneth. Baginya, tidak

    Last Updated : 2021-11-04

Latest chapter

  • Jade : The Mighty Amethys   Bagian 127 : Sacred Soul

    Kekuatan. Kekuasaan. kebebasan.Hal yang tak pernah lelah untuk di cari dan dikejar oleh semua orang. Setiap mereka yang hiduo pasti mendambakan kekuatan. Setiap mereka yang Kuat, pasti menginginkan kekuasaan, dan siapa yang berkuasa dialah yang memegang kebebasan. Begitulah kiranya rantai kehidupan yang saat ini tercipta. Buah dari keinginan dan hasrat yang tak ada habisnya. Setiap orang berlomba mencapai kesempurnaan untuk mengejar kekebasan tertinggi. Namun, tahukah mereka arti sejati dari sebuah kebebasan?***"Bydd yr Enaid Sanctaidd bob amser yn effro yn y Corff Mawr." (Jiwa Suci akan selalu terjaga dalam Raga sang Agung)Rachel, sang Jiwa Suci yang terlahir dalam Raga Sang Agung. Inang yang paling tepat untuk kekuatan terakhir dari para Velaryon. Kekuatan kuno yang selama ini menjaga alam semesta.Namun, mereka kadang lupa, bahwa selain para kekuatan kuno nan agung, ada entitas lain yang lebih luar biasa di banding mereka. Sang Jiwa Suci. Cahaya terang itu berpendar keluar d

  • Jade : The Mighty Amethys   Bagian 126 : The Soul

    Di empat penjuru kerajaan Crator, ke-empat Guardians yang tersisa perlahan bangkit. Ada sebuah dorongan dalam diri mereka untuk mengeluarkan kekuatan mereka ketika cahaya ungu pekat itu memenuhi langit. Perlahan, Trisula Aquamarie, Tombak Mitah, Pedang Shadowfall dan Belati Snowbell menunjukkan kekuatannya. Keempat guardians itu memejamkan mata mereka di waktu yang hampir bersamaan dan perlahan cahaya masing-masing armor menyelimuti mereka. Dengan cahaya itu kekuatan masing-masing guardians meningkat secara bersamaan. Ketika kekuatan itu telah berkumpul cahaya itu melesat ke langit, memunculkan cahaya biru, hijau, coklat, dan putih menyatu dengan langit gelap di atasnya. Untuk sejenak gejolak petir itu berhenti. Sejenak, sebelum gelombang besar bencana datang. Angin berhembus kuat menyelimuti Crator. Menerbangkan appaun yang bisa di bawanya. Puing-puing reruntuhan, pohon dan tanaman, kereta, kuda, dan bahkan manusia. Segalanya ikut terbawa oleh amukan angin yang muncul tiba-tiba.Te

  • Jade : The Mighty Amethys   Bagian 125 : Ethernal Warland in Crator

    Rachel menatap tubuh Sigrid yang penuh luka. Entah berapa kali wanita itu terus mengulang kesalahan yang sama, membalas setiap kali Rachel mengobati lukanya. Niat awal Rachel untuk mengingatkan Sigrid atas rasa sakit berulang yang terus wanita itu torehkan pada penduduk Crator, tapi sayangnya wanita itu seperti tak menunjukkan sedikitpun rasa penyesalan. Rachel ingin mmebuat wanita itu mengingat rasa lelah dan ketakutan karena ancaman yang berulang, tapi Sigrid terlihat sangat berambisi untuk membalas Rachel di setiap kesempatan.‘Kenapa kemarahan wanita ini tak kunjung padam? Kehidupan seperti apa yang sudah dia lalui sebelumnya?’ batin Rachel bertanya-tanya.Rachel kembali menyentuh puncak kepala Sigrid, tapi kali ini sebelum wanita itu bangkit menyerang sebuah rantai hitam muncul dari tanah dan mengikat Sigrid.Arrghhh ... Sigrid menggeram marah dan meronta. “Menyerahlah maka hukumanmu akan lebih cepat selesai,” ucap Rachel.“Kau! Atas hak apa kau memiliki hak menghukumku? Kau sam

  • Jade : The Mighty Amethys   Bagian 124 : Tough Women

    Seringai tipis muncul di wajah Sigrid. Hanya beberapa saat sebelum tawa melengking wanita itu terdengar menggema di kastil Enver. Ha... ha... ha... “Kalian semua sama saja,” tukasnya. Sigrid menatap Rachel dengan ekspresi mengejek. Terlihat tenang namun juga menghina di saat yang sama. Sedangkan dalam dada itu sedang ada gemuruh kemarahan yang sedang dia tahan. “Jadi, selain menghukumku kau tidak memiliki tujuan lain datang kemari?” tanya Sigrid. “Sepertinya Para Velaryon itu benar-benar memberikan perhatian istimewa padaku.” Sumpah serapah dan hinaan keluar dari mulut wanita itu. Segala bentuk cercaan dan berbagai macam umpatan dia layangkan pada Rachel dan sosk Velaryon. Rachel hanya diam. Satu tangannya bergerak di atas halaman kastil dan tanaman tumbuh di sekitarnya, membentuk sebuah tempat duduk dari sulur tananam dengan bunga-bungan berwarna ungu dan hitam. Dengan kedua tangan dia letakkan di dada, Rcahel mundur

  • Jade : The Mighty Amethys   Bagian 123 : Endless Redemption

    Katakanlah Rachel kejam, tapi dia memang ‘harus’. Dikepala gadis itu ada banyak hal aneh yang terus bermunculan. Ingatan tentang kehidupan lain dari berbagai sosok yang tidak Rachel kenal. Kekejaman sosok Neith ketika memimpin perang Wylan. Kesedihan Amethys yang tersisih dari para bintang. Kesepian yang terasa dari benak Sassafres. Bahkan kemarahan Sigrid juga bisa Rachel rasakan sekarang. Emosi-emosi itu sedikit banyak mulai mempengaruhi pandangan dan perasaan Racgel terhadap setiap hal yang ada di hadapannya. Dikedalaman samudera, air bergejolak kuat. Mendoron dan menekan tubuh Sigrid yang tak bisa melawan tapi wanita itu masih hidup. Wanita tiu masih bertahan meski tidak bisa melawan. Semakin dalam mereka menyelami samudera semakin terang pula cahaya Aquamarine di sekitar mereka. Hingga Rachel tiba di sebuah altar bawah laut. Jangan tanya bagaimana Rachel bisa tahu, ada sesuatu di kepala Rachel yang memberinya petunjuk. Mungkin Caelum The God of Sky atau bisa jug

  • Jade : The Mighty Amethys   Bagian 122 : Drowning in the storm

    Cahaya fajar terlihat di ufuk timur. Cahaya kemarahan yang telah di tunggu-tunggu setelah malam panjang yang hadir tiba-tiba. Helaan nafas lega hampir terlihat pada seluruh penduduk Crator saat mereka berhasil melewati satu malam yang mencekam. Malam dimana kerajaan mereka mungkin akan musnah karena kebangkitan sosok dalam ramalan.Suatu penuh suka cita terlihat dirumah rumah yang penduduknya mulai saling memeluk dalam isak tangis penuh kelegaan. Tanpa mereka ketahui, bahwa nasib mereka baru saja mulai di tinjau pagi ini.*** Cahaya matahari pagi menyinari pegunungan Mithre dengan sinar hangat. Cahaya terang keemasan itu jatuh tepat di atas rumput hijau segar yang dipenuhi embun di setiap pucuknya. Indah, tapi ingat bahwa sebelum itu ada rumput hitam mematikan tumbuh sebelumnya.Rachel berdiri di sana, kali ini dia telah bertekad menyelesaikan segalanya. “Kau benar-benar terlalu membanggakan dirimu sendiri, Rae,” sentak Sigrid. Wanita itu bangkit dan

  • Jade : The Mighty Amethys   Bagian 121 : The Judgement, begin.

    Percayalah Rachel tak mengerahkan segala kemampuannya kala itu untuk mengalahkan Sigrid. Bukan karena dia tidak mampu, melainkan karena Rachel tak ingin ramalan Putri Emerald menjadi kenyataan. Rachel harus tetap bisa mengendalikan diri dan kekuatannya hingga dia selesai berurusan dengan Sigrid. Rachel tak yakin ke mana Sigrid pergi, dia hanya melesat terbang mengikuti jejak kekuatan milik wanita itu yang menuntunnya meninggalkan Atiria. Ketika Rachel melesat di atas langit, cahaya ungu terlihat memandang mengikutinya. Layaknya ekor meteor yang jatuh ke bumi. Orang-orang di bawahnya yang melihat cahaya ungu melesat di atas mereka semakin ketakutan sebab mereka yakin bahwa kali ini, Amethys benar-benar telah bangkit sempurna. Rachel berhenti di sebuah dataran tinggi di pegunungan yang terlihat tak asing dimatanya. Padang rumput hitam sejauh mata memandang dengan aroma aneh yang mengusik indera penciuman. “Mithre,” desis Rachel menyadari dimana dia berada. Rachel menelisik ke sek

  • Jade : The Mighty Amethys   Bagian 120 : (Side Story) Velaryon, and the Land of Eternal War

    Cahaya terang menyinari tempat itu. Sepanjang mata memandang hanya ada langit tak bertepi dan padang rumput luas tak berpenghuni. Hanya terdengar desau angin dan suara samar burung di kejauhan.Di antara ilalang yang bergoyang pelan, seorang gadis tengah berbaring. Rambut coklat keemasannya yang panjang menyatu dengan tanah kecoklatan di sekitarnya. Kulit putih pucatnya berpendah layaknya dilapisi oleh kerlip bintang yang berpendar memantulkan cahaya. Satu tagan gadis itu menutupi kedua matanya. Ketika tangan itu perlahan terangkat, mata gadis itu terbuka pelan memperlihatkan mata coklat keemasan terindah yang pernah ada. Terang dan dalam. Seakan mata itu mampu melihat menembus apapun yang ada di depannya.Gadis itu perlahan bangkit, menarik kedua kakinya dan membawa tubuh tinggi semampainya bangkit. Gaun putih pucat gadis itu perlahan melambai bersama dengan hembusan angin.Satu tangan gadis itu kembali terangkat. Jemari lentiknya bergerak menyentuh udara kosong di depannya. Satu ket

  • Jade : The Mighty Amethys   Bagian 119 : Waterfall of Life

    “Diantara ribuan bintang, ada banyak yang terang penuh sinar. Dilingkupi kehangatan dan membawa kebahagiaan. Namun, di satu sudut langit ada sosok yang kelam. Tersembunyi dalam kegelapan. Penuh rahasia dan kesepian.”“Dia hanyalah satu dari bagian langit yang memutuskan untuk menyendiri. Diam jauh dari pandangan. Sebagai pengamat tanpa turun tangan. Namun, sekiranya dia datang maka percayalah bahwa dia telah habis kesabaran.”*** “Lihat ini Rachel! LIHAT!!” teriakan Sigrid menggema memenuhi langit. “Lihatlah bagaimana aku menghanguskan mereka! Lihat bagaimana aku menghancurkan kerajaan yang kalian jaga! Ha... ha... ha... .”Kening gadis itu berkerut. Otaknya tengah berputar. Dengan rasa pening yang tiba-tiba menghantamnya dia mencoba melesat secepat mungkin mengejar sosok Sigrid.‘Kau tak akan bisa mengalahkannya’ suara Sassafras terdengar di telinga Rachel. Naga itu masih terhubung dengannya.“Aku bisa!” tegas Rachel dalam gumaman pelan.Langit gelap itu telah menghitam sempurna. Bu

DMCA.com Protection Status