Dia mengenakan gaun itu dengan cepat. Tubuhnya terbalut sempurna, sehingga walau sebenarnya gaun itu cukup sopan, tapi karena pikiran Jacob yang sudah ternoda, dia tetap menganggap gaun itu cukup memprovokasinya.
"Eh pikir-pikir jangan pakai gaun itu deh, cari yang lain," ucap suaminya segera menggeledah lemarinya. Dia membolak balik gantungan baju-baju Lydia dan mendengus kasar dengan kesal.
"Kenapa bajumu semuanya kurang bahan!" Matanya memandang Lydia dengan kesal. Lydia menatap koleksi bajunya, semua baju keluaran designer terbaru ada disitu. Versace, Dolce, Yves Saint Laurent, Kenzo ada semua. "Kenapa dia norak sekali sih, ini trend, ini tuh baju wajib sosialita Lydia Kurnia… Isaac sekarang!" pikirnya kesal.
"Ini baju tren dan bermerek semua, bukan kurang bahan."
Meeting dapat dikategorikan sukses, semua senang dengan angin segar yang Jacob tawarkan pada grup. Walau banyak juga yang mencela cara Jacob untuk mencapai puncak, tapi akhirnya mereka terdiam karena ternyata Jacob memang terlihat mampu memimpin grup ANZ. Namun Jacob tahu, sedikit kesalahan akan menyeretnya langsung ke kolam celaaan. Jacob harus bermain licin dan mulus di antara dewan direksi dan komisaris sekarang.Ava ingin menghampiri Jacob namun, banyak CEO PT lain yang langsung cari muka dengan Jacob. "Di depan Jacob mereka terlihat memujanya, tapi para CEO itu memiliki agenda masing-masing, cih para penjilat," pikir Ava kesal. Dia menatap Lydia yang duduk sendirian sambil memainkan game di handphone-nya."Hai Lyd," tegurnya. Lydia menoleh dengan tatapan dungu. "Bagaimana wanita ini bisa bermain game di dalam ruang rapat?" Ava m
Dia segera mendorong suaminya agar menjauh. Perasaan aneh itu muncul lagi, muncul perasaan ragu-ragu di hatinya. Pria itu terkejut dan terbatuk pelan."Ini di lift, dan ini di kantor ada CCTV dimana-mana Jacob," tegas Lydia merapikan rambutnya. Jacob menatapnya dengan mata memerah penuh gairah tapi dia segera tertawa canggung untuk menutupi keterkejutannya."Kamu benar sekali, kita pulang aja yuk, melanjutkan yang tadi?" pinta Jacob kini jujur dengan apa maksudnya."Aku lapar," ucap Lydia menatap angka di atas yang menunjukkan angka 1, akhirnya setelah melewati 33 lantai mereka sampai juga ke lantai dasar. Lydia lega, jika dia terus menempel seperti itu, dia pasti tidak dapat mengendalikan dirinya. Dia segera keluar dan menghirup dalam-dalam udara luar lift yang terasa sanga
Namun sejak hari itu, Jacob semakin sibuk, pria itu pergi pagi dan pulang malam selalu dalam keadaan lelah. Pada awalnya Lydia masih mengikuti suaminya ke kantor, namun semakin lama dia semakin diacuhkan dan Lydia memilih untuk tinggal di rumah. Setiap hari kegiatannya belanja dan bersolek. Hanya bertahan seminggu dan Lydia sudah bosan. Rumah Jacob sudah berubah model, semua interior rumah Jacob berubah. Pada awalnya Jacob membiarkan kelakuan istrinya. Tapi saat dia memasang foto pernikahan mereka yang sebesar pintu, Jacob akhirnya mengeluarkan taringnya.“Aku tahu kamu bosan, tapi ngga seperti ini juga Lydia.” keluh Jacob menatap dinding rumahnya yang kini dipenuhi foto-foto mereka, lebih tepatnya foto Lydia dan Jacob yang terselip dimana-mana. Pria itu baru pulang kerja, kepalanya agak pusing karena harus memandang layar komputer seharian. Walau sudah minum paracetamol, pusingny
Pagi itu Lydia menggeliat dengan nikmat menggeliat di atas dada suaminya. Dia mencium mesra kulit berbulu itu, membuat Jacob mengerang, dan membuka matanya. Dia menatap pemandangan yang sangat indah, senyuman istrinya yang memperlihatkan giginya yang rata.“Morning sayang,” ucap Jacob dengan suara serak. Wanita itu trsenyum dan mengecup dadanya lagi.“Mau lagi?” Wanita itu terkikik tapi bangkit dan merebahkan diri disamping suaminya. Jacob segera berguling dan menimpa istrinya, agar Lydia tidak melarikan diri.“Ish, aku mau mandi.” keluh Lydia mendorong suaminya, tapi pria itu tak bergeming.“Buat apa? Kamu mau kemana?” tanya Jacob sibuk mengecup wajah istrinya.
Jacob terkejut melihat perubahan sikap Leonard yang tiba-tiba kasar. Lydia kembali merasakan hatinya mencelos, kata-kata itu persis seperti yang dikatakan Ava. Dia menatap Jacob yang terlihat sangat marah."Tidak usah melotot semua juga tahu kalau kamu menikahi wanita ini hanya agar bisa menjadi CEO!" lanjut Leonard menggebu-gebu, tiba-tiba wajahnya yang tampan itu mendapatkan tamparan keras dari Lydia. Jacob terperangah dan tersenyum bangga melihat istrinya."Suamiku mencintaiku!" teriak Lydia dengan marah. Dengan segera Adam memegang tangan Leonard yang masih terkejut."Saya akan membawanya ke pihak keamanan pak." Pria itu dengan sigap membawa Leonard yang mulai memberontak, tapi Adam yang tadinya terlihat pendiam, ternyata kuat, pria itu dikuncinya dan tak bisa berg
Lydia dengan cepat melangkah ke toilet. Dia tak ada waktu untuk mendengar hasutan dari wanita tak jelas itu. Dia segera melangkah ke toilet dan masuk ke salah satu ruangan toilet.“Eh, istrinya CEO kita cantik banget ya.” Lydia terkejut namun tersenyum saat mendengarnya. Sudah lama dia tidak menjadi bahan pembicaraan.“Iya aku suka banget sama style-nya. Dia kan mantan artis IG, pantes lah cantik,” guman teman yang lain. Lydia mendengus pelan. “S*alan, mantan artis, “ makinya dalam hati.“Tapi Pak Jacob juga gantengnya kebangetan!”“Paripurna,” balas temannya yang lain, mereka tertawa, dan telinga Lydia mulai panas, hatinya cemburu mendeng
Jacob mulai merasa aneh, karena handphone istrinya sampai sekarang masih juga belum bisa dihubungi. Hatinya mulai gelisah saat tidak melihat wanita yang dia cintai itu dimana-mana."Adam, coba cek CCTV, ayo ikut!” ucapnya setelah melihat istrinya tidak ada dimana-mana.Adam menggangguk dan mengikutinya.Lorong menuju ruangan kontrol CCTV terasa sangat panjang, Jacob tak sabar untuk melihat videonya. Sesampainya disana, dia segera menyuruh mencari istrinya, dari dia berjalan ke toilet, lalu terlihat kalau wanita itu sempat berjalan menuju ruangan kantor Jacob, tapi saat dia mau mengetuk tidak jadi, “Ada apa?” tanya Jacob bingung.Lalu terlihat Lydia segera panik dan berlari menuju lift sebelumnya hampir jat
Karena sudah malam, akhirnya mau tak mau Jacob harus menghentikan pencarian istrinya. Dia menutup Pintu rumah mereka dan menyuruh Adam kembali pukul 7 pagi keesokan paginya. Rumahnya yang biasa dipenuhi dengan keberadaan Lydia, kini terasa kosong.“Lydia kemanakah dirimu?” tanyanya sedih, hatinya takut dan amarahnya langsung menguap. Dia hanya merasakan kerinduan yang amat sangat terhadap istrinya. “Apakah yang membuat dia begitu marah? jika benar apa yang dikatakan oleh Adam tadi, bisa jadi dia mendengar pembicaraannya dengan Ava tadi, tapi dia jelas-jelas berkata kalau dia mencintai Lydia dengan sungguh-sungguh? Kenapa dia jadi marah?” pikir Jacob merenungkan peristiwa tadi siang berulang-ulang, tapi dia tetap tidak bisa menemukan kenapa Lydia sampai begitu terkejut dan sepertinya marah dan meninggalkan seperti ini. Jika besok dia belum bisa dihubungi, sepertin
Lydia menatap perutnya yang datar lalu menatap foto hitam yang dokter itu berikan kepadanya. Dokter itu malah menatap Jacob dan Lydia dengan bingung.“Lho, kenapa? Kalian tidak mau anak ini, usianya sudah 6 minggu, sudah 1 bulan 2 minggu umurnya. Dia bayi yang sehat, walau mungil.” Lydia menatap Jacob dengan tidak percaya. “Dia hamil. Dia sungguh hamil!” pikirnya dalam hati.Jacob segera menarik Lydia dan menciumnya di seluruh wajahnya, sampai dokter ikut tertawa.“Saya pikir kalian sudah tahu?” ujarnya tertawa melihat reaksi Jacob.“Bayinya perempuan kan dok ?” Dokter tertawa lagi,“Tunggu ya, di bulan ke-4 bar
"Papa terus menunggu kalian kembali bersama, tapi kalian tak pernah kembali, karena itu, papa harus membuat ini.""Ini apa?" Lydia bingung."ANZ tidak mengalami penipuan pajak, semua itu hanya buatan," jawab Adam pelan, sambil menunduk meminta maaf pada Jacob.Lydia dan Jacob segera berpandangan dengan bingung."Maksudnya bagaimana, Adam?" tanya Jacob meminta penjelasan. Papa Kurnia kembali menepuk pundak Jacob."Papa yang meminta Adam melakukan ini semua,— semua penggelapan pajak, itu hanya rekayasa, penangkapan papa semua itu hanya buatan, agar Lydia kembali ke Jakarta. Sebenarnya, papa pikir papa haru
“Kenapa, mau coba lagi?” tanya Jacob bersemangat, yang langsung ditimpuk bantal oleh istrinya. Jacob tertawa menangkap bantal itu lalu menarik Lydia dalam pelukannya.“Kenapa, kamu tidak mau?” Jacob kembali memainkan jarinya di perut Lydia yang rata. Wanita itu bangkit miring ke arah suaminya, rambutnya yang panjang jatuh cantik di pundaknya sebelah kanan. Jacob kembali terpesona akan kecantikan alami istrinya.“Walau badanmu berubah aku akan tetap mencintaimu,” guman Jacob mendongak dan mengecup ujung hidung istrinya. Wanita itu mendengus kesal, “Apakah dia serius berpikir aku sedangkal itu?” sungut Lydia dalam hati.“Bukannya tak mau, tapi apakah aku bisa menjadi ibu yang baik, mengurus anak, membesa
Mata Lydia dan Jacob serempak membulat karena kaget. Papa Kurnia segera melenggang keluar dari pintu tahanan dengan seenaknya. Dia hanya melambai pada penjaga dan pria itu membuka pintu sehingga pria tua itu bisa mendekati anaknya. Dia menarik Lydia dalam pelukannya. Lalu Jacob juga. Karena terlalu bingung mereka hanya bisa terdiam dalam pelukan pria itu. “Ah papa kangen sekali dengan kalian,” ucapnya sambil menatap Lydia lalu Jacob. “Mana salad roll papa? Papa mau makan.” Lydia dengan bingung memberikan kantong plastik itu ke papanya, dan pria itu segera mengeluarkan salad rollnya dan membuka bungkusnya. “Ayo kita ke ruangan Pak Rangga,” ucapnya dengan mulut penuh salad. Pria itu berjalan dengan santai seakan kantor
Lydia tidak dapat menahan amarahnya lagi, dia bukan lagi menampar mulut tidak beradab itu tapi mengepalkan tangannya dan menonjok wajah jelek di hadapannya dengan sekuat tenaga. "TUTUP MULUTMU JELEK!" jeritnya dengan sekuat tenaga, Ava terpelanting tersungkur jatuh di kaki Lydia, dia kembali maju dan saat Lydia mau menendang Ava, Cleon masuk dan menahannya. "Biarkan aku, Cleon, mulutnya mau aku kasih sabun!" teriaknya memberontak. Tapi Cleon menariknya segera dan membawanya ke keluar dari toilet. Jacob berlari keluar saat mendengar suara istrinya memekik. Dengan panik dia mencari Lydia yang sedang memberontak dalam pelukan Cleon.
Ava tidak percaya kalau Jacob sudah dipecat dengan semudah itu. Dan menurut informannya, pria itu bahkan tidak melakukan perlawanan. Ava akan membantunya, Dia akan membantu Jacob kembali menjadi CEO, dengan itu akhirnya pria itu menyadari betapa besarnya cintanya kepada pria itu dan mereka akhirnya bisa kembali bersatu.Tapi betapa kagetnya saat pintu lift terbuka, dia melihat wanita brengsek itu ada lagi di hadapannya, bukankah wanita itu sudah disingkirkan kemarin, kenapa dia bisa muncul kembali? Ava mendesis kesal dalam hatinya.“Ah Ava, apa kabar? Kamu terlihat cantik,” puji Lydia menatap Ava yang mengenakan baju persis Lydia dulu. Wanita itu mengkopi bajunya persis. Sejak kembali ke Korea lalu kembali ke Jakarta sekarang, gaya Lydia berubah. Dia lebih dewasa dan bijaksana memilih baju. Dia menghilangkan kegilaannya a
“Sayang? Lydia?” panggilnya lagi, kembali masuk ke dalam kamar tidurnya. Dia teringat akan teleponnya, tapi saat dia memanggil telepon Lydia, deringnya terdengar di kamar mandi. Dengan heran dia langsung menuju kamar mandi. Istrinya dengan bingung menatapnya. Wanita itu berdiri hendak mengangkat handphonenya yang berdering.“Kamu ngapain telepon aku?” tanyanya bingung, badannya masih penuh sabun. Wanita itu kembali meletakkan handphonenya di lemari handuk lalu dia segera kembali berjalan ke arah Jacuzzi. Tapi Jacob segera menariknya dan memeluknya erat-erat.“Aku pikir aku kehilanganmu!” ucapnya dengan penuh emosi, dia memeluk tubuh Lydia yang basah tanpa peduli lalu menciumnya dengan sepenuh hati.“Jacob, ada apa sih?&rd
Jacob tiba-tiba saja sudah kembali di atas Lydia, menidihnya sehingga Lydia memekik kegirangan. Hanya 1 hari Lydia dapat bertahan, konyol sekali, Dia memandang wajah tampan suaminya dengan susah payah, karena hentakan demi hentakan yang Jacob berikan membuat Lydia tidak dapat berkonsentrasi, dia tadi sedang berpikir apa? Tapi inti tubuhnya terus memberikannya sensasi yang luar biasa, entahlah apa yang dia pikirkan tadi, dia hanya ingin selalu bersama suaminya, setelah mendengar pengakuannya tadi, Lydia tidak mau lagi berpura-pura. “Aku mencintai pria ini, sangat mencintainya,” pikirnya sambil menggigit bibir bawahnya, menahan desahan yang mau keluar, tapi dia tak dapat menahannya lagi.“Ja...cob,” pekiknya saat Jacob menyentuh bagian atas dirinya dan memuntirnya dengan tanpa ampun.“Sakit? Ta
“Kamu luar biasa sayang, aku merindukanmu, sangat merindukanmu,” ucap Jacob mendesah sambil mulai mengelusnya di sana. Lydia terkesiap dan membuka matanya. Mereka kembali bertatapan, Jacob mengelus pipi Lydia lagi sambil menundukan wajahnya. Saat bibir mereka bertemu, erangan yang dari tadi Lydia coba tahan akhirnya terlepas. Mereka terjatuh di atas tempat tidur di belakang mereka. Jacob langsung mengambil posisi dan melepaskan bra yang sudah terbuka tadi ke lantai.Lydia tersenyum manja lalu mulai melepaskan kancing demi kancing kemeja suaminya, dasinya entah di mana, dia kah yang membukanya? Atau suaminya kah? Dia sudah tidak ingat, karena kecupan pria itu sangat nyata membuat tubuhnya menggeliat dengan nikmat di atas tempat tidur. Jemarinya dengan susah payah melepaskan kemeja itu dari tubuh suaminya. Saat akhirnya terlepas, Lydia meletakkan tangannya di perut suaminya ya