Share

06. Klan Naga Mei

Penulis: Herman123
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Kenapa dia masih belum keluar?" Jin Ding menatap ruang bawah tanah yang sedari tadi sunyi. Dengan mengerutkan keningnya, dia mondar-mandir dengan gelisah.

Tidak lama setelah itu, Jin Ding buru-buru mengalihkan pandangannya ke ruang bawah tanah dan menemukan sosok pria yang secara bertahap muncul di hadapannya.

Saat kaki Jin Chen menyentuh tanah, Jin Ding langsung berjalan menghampirinya dengan berkata, "Apa kamu baik-baik saja?"

"Haha, aku baik-baik saja." Jin Chen tersenyum kecut.

Jin Ding berbalik dan menyaksikan ruang bawah tanah yang sangat besar. Dia tidak bisa menahan desahan. "Apakah kamu punya barang itu?"

"Tidak …!" ucap Jin Chen, "Seseorang mendapatkannya lebih dulu!"

Mendengar itu, Jin Ding terdiam sejenak dan berkata dengan lembut, "Yang mengambilnya pemilik Qi misterius, bukan?"

Jin Chen mengangguk, dia mengerutkan bibirnya, lalu berkata, "Aku telah menemukan keberadaan Api Neraka. Setelah ini, aku akan langsung ke wilayah dalam kota Gurun. Jika aku punya kesempatan, aku berencana mencuri Api Neraka dari Ratu Mayleen!"

"Apa? Anda ingin mencuri Api Neraka dari tangan Ratu Mayleen?" pekik Jin Ding dengan ekspresi kaget.

Di daerah sekitar kota Gurun, reputasi ganas Ratu Mayleen sangatlah menakutkan. Banyak orang-orang di sekitar kota Gurun merasakan teror yang hebat terhadap Ratu Mayleen. Sehingga orang-orang jadi gemetar hanya mendengar namanya. Jadi, meskipun Jin Ding tahu bahwa Jin Chen cukup kuat, dia masih merasa mustahil saat mendengar Jin Chen akan memprovokasi Ratu Mayleen.

"Hehe, Kakak santai saja. Jika akhirnya saya gagal, aku yakin dengan kemampuanku untuk melarikan diri," ucap Jin Chen dengan tersenyum.

Melihat kegigihan Jin Chen, Jin Ding hanya bisa menggelengkan kepalanya tanpa daya.

"Haha, ayo pergi! Hari ini saya akan kembali untuk beristirahat satu malam. Besok, saya harus mulai bepergian ke wilayah dalam kota Gurun," ucap Jin Chen dengan berjalan lebih dulu menuju terowongan. Jin Ding menghela nafas dan menyusul.

Melihat mereka berdua telah berjalan keluar lebih dulu, Lin Qing buru-buru bersiul ke arah ruang bawah tanah. Segera, lampu hijau di dahi naga berkepala dua menyala. Sesaat kemudian, tubuh besar naga itu menyusut berubah menjadi lampu hijau dan menembak ke tangan Lin Qing.

Lin Qing menepuk lengan bajunya dan dengan tersenyum dia berbisik, "Jangan membuat masalah! Kalau tidak, Tuan Muda akan marah dan aku akan meninggalkanmu!"

Naga itu mendesis tidak puas dengan diskriminasi pemiliknya.

Lin Qing mengangkat tangan kecilnya dan melompat-lompat dengan lincah saat dia menyusul Jin Chen dan Jin Ding.

****

Di pagi hari, di sebuah penginapan Kota Gurun Pasir. Jin Chen sedang duduk bermeditasi di kamarnya. Setelah bermeditasi hampir semalaman. Jin Chen merasakan banyak perubahan pada tubuhnya. Dia yakin bahwa saat ini dirinya telah resmi menjadi bintang dua Master.

Jin Chen perlahan membuka matanya. Dia menghela nafas dengan lembut dan melepaskan meditasinya. Dia menjulurkan pinggangnya dan turun dari wadah api biru yang berbentuk bundar.

Kemudian, Jin Chen menyimpan wadah api biru itu ke dalam cincin penyimpanannya. Setelah itu, dia memiringkan kepalanya melihat langit. "Langit sudah cerah."

Setelah itu, Jin chen berjalan ke tempat tidur. Meraih dan meletakkan pedang di punggungnya. Dengan suara pelan dia berkata, "Sudah waktunya untuk berangkat!"

Setelah berpamitan dengan Jin Ding dan Lin Qing. Jin Chen berangkat seorang diri menuju hamparan gurun yang tak berujung.

Setelah berjalan cukup jauh di gurun yang bersuhu tinggi. Jin Chen mengeluarkan peta dari cincin penyimpanannya dan mempelajari rute yang harus dilewatinya. "Dari rute di peta, aku tampaknya secara bertahap mendekati wilayah dalam gurun ini …"

Untuk mempersingkat waktu, Jin Chen terbang ke udara dan menembakkan tubuhnya secepat kilat menuju wilayah dalam gurun.

Setelah terbang cukup lama, Jin chen akhirnya melihat sebuah hutan dari atas. Dia perlahan turun dan menginjakkan kakinya di tanah—mulai berjalan memasuki hutan.

Tidak lama berjalan di dalam hutan, Jin Chen melihat seorang wanita yang sedang mandi di sebuah danau. Dia dengan cepat bersembunyi dan melihat wanita itu dari semak-semak.

"Ini cukup merepotkan … wanita ini setidaknya setingkat Grand Master atau tahap Energi" Jin Chen menelan air liurnya dan dengan kasar menebak kekuatan wanita itu. Dia hendak melangkah untuk pergi, tapi wanita itu tiba-tiba mengalihkan pandangannya ke posisi Jin Chen.

"Bagaimana dia bisa menemukanku, padahal aku sudah menyembunyikan Qi milikku," gumam Jin Chen dengan syok.

Mata wanita itu menatap tajam ke tempat Jin Chen bersembunyi. Dengan tersenyum dingin, dia berkata, "Anak manusia! Kamu ingin melarikan diri setelah melihat tubuh ini!"

Setelah mengatakan itu, tangan lembut wanita itu tiba-tiba menghantam permukaan danau. Seketika, tombak air terbentuk dan langsung di tembakkan ke tempat persembunyian Jin Chen.

Melihat wanita itu menyerang dengan kejam, Jin Chen langsung menginjak tanah dan tubuhnya melesat secara horizontal.

Whuss!

Tombak air meleset dan mendarat di dalam hutan. Seketika, pepohonan yang berada di sekitar tombak air menjadi kayu kering. Mendapat serangan mematikan. Jin Chen melangkah keluar dari hutan untuk menampakkan diri.

"Hahaha, aku tidak menyangka bahwa kamu sebenarnya adalah pemuda yang cukup tampan," ucap wanita itu dengan tertawa senang.

"Kakak Perempuan, kamu bisa melanjutkan mandi lagi … aku hanya kebetulan lewat," ucap Jin Chen sambil berbalik dan melangkah untuk pergi.

Tampaknya, wanita itu tidak akan melepaskan Jin Chen begitu saja. Jari wanita itu perlahan terangkat dan bergerak seperti menari. Saat jari-jari halus itu menari, kekuatan dingin langsung melesat ke arah punggung Jin Chen dari hutan lebat.

Jin Chen terkejut saat merasakan kekuatan dingin meresap di punggungnya. Tubuhnya bergetar dan jubah Qi warna biru dengan cepat menutup tubuhnya. Dia menjentikan jarinya dan benang warna ungu melesat memblokir serangan kekuatan dingin.

"Kalian manusia memang punya bakat! Namun, ada ribuan pasukan yang bersembunyi di dalam hutan ini! Apakah anda berencana membunuh mereka?" ucap wanita itu dengan gelombang suara yang aneh.

Mengikuti gelombang suara yang dipancarkan. Tiba-tiba, hutan mengeluarkan banyak suara gemerisik. Dalam sekejap, semua pepohonan di sekitar Jin Chen benar-benar tertutup oleh pasukan naga berwujud manusia.

"Nona Mei Yu, haruskah kita membunuhnya?" Sosok manusia berkelebat di dalam hutan dan menatap Jin Chen dengan dingin.

"Jangan terburu-buru … aku belum pernah melihat manusia yang berani datang ke tempat ini untuk waktu yang lama!" Mei Yu mengayunkan ekor naganya dan berenang menuju pantai. Setelah itu, tubuh indah bugilnya berdiri di tepi danau.

Dua sosok muncul di belakang Mei Yu dan menutupi tubuhnya dengan jubah. Supaya tubuh indahnya tidak membuat darah seorang pria bergejolak saat melihatnya.

Setelah mengenakan jubahnya, Mei Yu menarik rambutnya yang basah dari dahinya. Kemudian, dia berkata, "Anak Muda, bisakah kau memberitahuku? Kenapa kamu muncul di tempat ini? Jangan bilang kamu adalah mata-mata kekaisaran Jin Dao?"

"Aku hanya kebetulan lewat sini dan aku sepertinya tersesat," kilah Jin Chen, "Sedangkan untuk mata-mata. Apakah tampangku terlihat seperti itu?"

Setelah mengatakan itu, Jin Chen menyapu pandangannya ke sekitar. Tanpa ada yang menyadari—dia berencana menemukan jalan melarikan diri.

Pandangan Mei Yu menjelajah penampilan Jin Chen. Kemudian, dia tersenyum dan berkata, "Hahaha, kamu benar-benar tidak seperti …!"

Jin Chen melesat melarikan diri menuju hutan. Namun, Jin Chen langsung di hadang oleh seorang Perempuan yang tiba-tiba muncul di depannya. Perempuan itu menembak secara eksplosif sebuah tombak naga yang di pegangnya ke arah Jin Chen. Dengan sigap, telapak tangan Jin Chen meraih pedang di punggungnya dan dengan keras menahan tombak tersebut. Akhirnya, tubuh Jin Chen dipaksa untuk mundur beberapa langkah. Kemudian, Jin Chen secara bertahap berbalik menghadap ke arah Mei Yu.

"Anak Manusia, kamu sudah berada di sini! Mengapa kamu ingin pergi? Ikut aku ke dalam suku untuk bermain! Aku yakin Anda akan sangat menyukainya!" Kata Mei Yu sambil tersenyum setelah melihat Jin Chen dapat bertahan dari serangan bawahan terbaiknya.

"Maaf, aku tidak berminat untuk mengikuti Anda!" Pedang Jin Chen berputar-putar di tangannya dan di simpan di dalam cincin penyimpanan.

Mendengar penolakan Jin Chen, wajah cantik Mei Yu berubah dingin dan senyumnya berangsur-angsur menghilang. "Karena kamu mengatakan itu, maka kami akan meninggalkanmu di sini sebagai kerangka …!"

"Bunuh dia!" pekik Mei Yu dengan melambaikan tangannya.

Bab terkait

  • JIN CHEN SANG PENGUASA   07. Bertarung melawan Mei Yu

    Setelah mendengar perintah Mei Yu, pasukan Naga segera melesat ke arah Jin Chen, membawa tombak di tangan mereka yang terlihat berkilauan di bawah sinar bulan.Merasakan niat membunuh dari segala arah, Jin Chen menghembuskan nafasnya. Dia menghentakkan kakinya ke tanah dan tubuhnya langsung melesat ke arah langit.Ketika Jin Chen di udara, dia melambai ke arah pasukan naga di bawah. Dia berkata, "Selamat tinggal semuanya.""Bocah ... Anda semakin menarik." Mei Yu mendongak ke atas untuk melihat Jin Chen yang terbang keluar dari hutan. Dia kemudian berkata kepada para bawahannya, "Kalian kembali lebih dulu. Aku ingin mengejar orang ini.""Baik." Pasukan naga yang hendak mengejar segera menghentikan langkah mereka. Mereka kemudian melompat ke dalam hutan dan segera menghilang.Setelah semua pasukan pergi, Mei Yu perlahan mengangkat kepalanya dan menatap titik hitam di langit. Tubuhnya dengan cepat terangkat ke atas dan bergegas mengejar Jin Chen yang melarikan diri."Hahaha, Bocah, jika

  • JIN CHEN SANG PENGUASA   08. Kelompok Fu He

    Dua sosok di langit dengan cepat berhenti dengan membawa suara tajam seperti guntur di langit. Jin Chen mengangkat kepalanya, memperhatikan dua sosok yang muncul di langit. Matanya tiba-tiba menyempit dan tenggorokannya segera menelan ludah yang terasa alot. "Dua orang di level Raja!" Mei Yu menampilkan ekspresi serius.Arrghh!Setelah munculnya dua sosok itu, raungan keras juga terdengar dari binatang sihir raksasa berwarna hitam legam yang secara bertahap muncul di atas padang pasir."Haha, di sini benar-benar ada orang …." Empat sosok melompat dari punggung binatang sihir dan mendarat di bukit pasir—tidak jauh dari Jin Chen. Saat ini, mereka berjumlah enam orang. Dua orang terbang di udara dan empat orang menunggangi binatang sihir.Jin Chen menatap lekat empat sosok yang turun. Di antara mereka ada dua yang berada di tingkat Energi, satu orang paruh baya di tingkat Raja. Tapi, satu orang bertopeng yang mengejutkan Jin Chen, ia tidak bisa menebak kekuatan orang itu. Orang bertopen

  • JIN CHEN SANG PENGUASA   09. Kerusuhan di Kota Suci Naga

    Fu He dan anggotanya telah menyadari kedatangan naga energi sebelum Jin Chen. Namun, saat mereka tahu siapa target naga itu, mereka acuh tak acuh untuk membantu karena Jin Chen bukan salah satu dari anggota mereka.Akan tetapi, sebelum naga energi benar-benar menggigit tenggorokan Jin Chen. Sosok bertopeng tiba-tiba menghilang dari tempatnya berdiri dan muncul di depan Jin Chen. Dia kemudian melepaskan kekuatan ganas dan menghantam tubuh naga hingga lenyap dalam kehampaan.Detak jantung Jin Chen yang tidak menentu segera rileks, dia menyeka dahinya yang keringat dingin. Sambil terengah-engah beberapa kali, dia berkata, "Senior, terima kasih telah menyelamatkanku!"Fu He, Shi Yan dan Li Feng tercengang saat melihat aksi orang bertopeng yang menyelamatkan pria asing. Sosok bertopeng yang mereka kenal adalah orang yang paling acuh tak acuh di antara mereka semua. Bahkan, dia sangat jarang mau menyelamatkan nyawa teman-temannya sendiri.Fu He berjalan menghampiri Jin Chen sambil tersenyum

  • JIN CHEN SANG PENGUASA   10. Siasat Jin Chen

    "Kelompok Fu He sepertinya akan bertindak besok. Jika mereka semakin lama berlarut-larut, semakin banyak bahaya yang akan menimpa mereka." Suara Yin Lao terdengar di telinga Jin Chen.Jin Chen mengangguk mengerti. dia segera mengeluarkan sebuah peta dari cincin penyimpanan dan menatap titik yang memiliki simbol kepala naga. "Aku harus mencapai kuil Ratu Mayleen! Sepertinya untuk mendapatkan Inti Api Neraka Hijau akan menjadi sangat merepotkan."Di kuil Ratu Mayleen, Jin Chen tidak bisa bertindak ceroboh walaupun dengan perlindungan Yin Lao. Saat ini, Yin Lao hanyalah berwujud roh, dan tidak bisa maksimal dalam mengeluarkan kekuatannya. Sedangkan Ratu Mayleen, dia adalah orang yang sangat kuat, Jika Jin Chen bertemu dengannya di dalam kuil, akhir hidupnya akan buruk."Guru, apa yang harus kita lakukan sekarang?""Mari mendekat ke kuil Ratu Mayleen! Jika kelompok Fu He dan Ratu Mayleen bertarung, kamu gunakan kesempatan untuk memasuki kuil dan mencuri Api Neraka. Meskipun kekuatanku bel

  • JIN CHEN SANG PENGUASA   11. Klon Ratu Mayleen

    Sinar matahari yang terbenam menyinari sihir ruang yang muncul di atas benteng. Setelah itu, wanita cantik dan bertubuh indah secara bertahap muncul di depan semua orang.Tatapan Jin Chen hampir gagal fokus saat melihat sosok cantik tersebut. Jantungnya berdegup kencang. dia terkagum-kagum dan mengakui bahwa kecantikan Ratu Mayleen memang sebanding dengan keagungannya."Ratu Mayleen!" Semua pasukan ras naga yang berada di bawah, segera berlutut dengan hormat.Dia adalah Ratu Klan naga, orang yang memiliki reputasi yang kejam karena telah membuat takut kerajaan besar maupun kecil di sekitarnya. Oleh sebab itu, Fu He dan Shi Yan dengan tanpa sadar melangkah mundur mendekati orang bertopeng. Saat ini, orang bertopeng adalah satu-satunya yang bisa melawan Ratu Mayleen."Kalian mencari saya?" tanya Ratu Mayleen."Yang Mulia, Ratu Mayleen, saya merasa terhormat bertemu dengan Anda. Aku Fu He dari kekaisaran Jin Dao." Fu He tersenyum."Saya telah mendengar tentang Anda. Kamu hebat karena ber

  • JIN CHEN SANG PENGUASA   12. Memasuki kuil naga

    Setelah orang bertopeng menghancurkan tubuh ilusi Ratu Mayleen, Lo Bas segera memutar tubuhnya ke arah penjaga yang tak terhitung jumlahnya di benteng kota, dia berkata dengan suara yang memekakkan telinga, "Bunuh manusia-manusia ini!""Baik!" pasukan naga buru-buru mundur beberapa langkah dan langsung melempar tombak racun ke langit. Hujan tombak yang tak terhitung jumlahnya langsung melesat ke arah Fu He dan kelompoknya.Menyaksikan hujan tombak menyerbu ke langit, San Yue dengan sigap melambaikan tangannya. Angin tornado segera muncul di depannya dan berputar sangat cepat. Angin itu kemudian menghisap seluruh tombak, lalu menghancurkannya berkeping-keping.Setelah mengatasi tombak beracun, San Yue membalikkan tubuhnya dan menatap ke arah kelompok Fu He, dia berkata, "Ratu Mayleen kemungkinan sedang melemah. Jika Anda ingin mendapatkan Api Neraka, ini adalah kesempatan yang bagus."Fu He mengangguk mengerti, lalu dia berkata, "Shi Yan, Li Feng, Kalian berdua bantu memblokir Mei Yu d

  • JIN CHEN SANG PENGUASA   13. Ratu Mayleen

    Telapak tangan Jin Chen menghantam air sehingga menyebabkan air memercik ke segala arah.Bang!Bersamaan dengan suara ledakan, tubuh Jin Chen segera melesat seperti peluru meriam ke arah pulau kecil, dia terbang dengan jarak setengah inci dari permukaan air.Bang! Bang!Di belakang, naga menembakkan bola air secara berulang ke arah Jin Chen. Namun, Jin Chen dapat dengan mudah menghindari setiap serangan dan bergegas menuju pulau kecil seperti angin puyuh.Ketika Jin Chen menginjakkan kakinya di pulau kecil, naga buas itu menjadi takut dan tidak berani maju. Makhluk itu hanya mengayunkan ekornya dan mondar-mandir di luar pulau. Setelah beberapa saat, naga itu kembali ke dasar danau dengan tak berdaya."Aku merasakan kehadiran Api Neraka …." Jin Chen dengan erat mengepalkan tinjunya. Dia telah berjuang keras selama ini. Terlepas dari apa yang akan terjadi, dia harus mendapatkan Api Neraka. Nyala Qi putih pun perlahan-lahan padam dari tubuh Jin Chen. "Hati-hati, Ratu Mayleen juga ada di

  • JIN CHEN SANG PENGUASA   14. Naga Neraka

    Jin Chen mengerutkan keningnya saat melihat orang-orang berdatangan menyaksikan fenomena alam ini. "Guru, apa yang harus kita lakukan sekarang?""Tunggu saja! Apapun yang mendekati Api Neraka akan dibakar hingga lenyap!"Mendengar kata-kata Yin Lao, Jin Chen langsung menyapu pandangannya ke kolam Air Mancur Jiwa yang telah menjadi lubang kosong. Selain itu, pohon-pohon di sekitar Api Neraka juga secara instan berubah menjadi abu."Benar-benar kekuatan yang mengerikan …!" Jin Chen menghapus keringat di wajahnya. Dia merasa suhu di sekitarnya menjadi sangat panas. Dia buru-buru mengambil beberapa langkah mundur dan baru kemudian dia merasa lebih baik.Ratu Mayleen menjadi lemah saat berada di dalam nyala api biru. Saat ini, naga raksasa telah berhenti meronta-ronta karena kehabisan energi. Tubuh yang awalnya dipenuhi sisik, sekarang telah hangus terbakar. Di dalam nyala api, tubuh Ratu Mayleen terdiam, Memungkinkan Api Neraka untuk terus membakarnya hingga bau gosong perlahan dipancarka

Bab terbaru

  • JIN CHEN SANG PENGUASA   204. Menangkap Hati Api Neraka

    Selama tidur panjang, Jin Chen tidak tahu apa yang terjadi di dalam tubuhnya. Dia tidak hanya pulih dan bertambah kuat, tetapi ketahanannya terhadap Hati Api Neraka semakin meningkat.Ditambah lagi, Jin Chen memiliki perlindungan dari cahaya fluorescent di dalam tubuhnya, yang bisa menyebabkan efek buruk dari Hati Api Neraka berkurang.Mendesis!Suara desisan tajam tiba-tiba terdengar. Sekelompok api transparan dan magma yang mendidih mulai melonjak. Semburan yang tak terhitung jumlahnya bergejolak tanpa henti sebelum meledak membawa racun api."Dasar keras kepala ...."Jin Chen tertawa dingin saat menyaksikan pemandangan yang diciptakan oleh Hati Api Neraka. Dengan gerakkan tangannya, api biru di sekitar kembali memasuki tubuhnya.Ketika api biru mundur, Api transparan segera datang menerkam. Namun, saat api transparan itu akan kontak dengan targetnya, cahaya fluorescent dipancarkan dari tubuh Jin Chen, menyebabkan api transparan dengan cepat mundur.Mata Jin Chen yang berisi cahaya

  • JIN CHEN SANG PENGUASA   203. Maju ke kelas Raja

    Ratu Mayleen baru saja hendak bergerak saat benang energi transparan tiba-tiba merembes keluar dari dalam tubuhnya."Sialan! Benda ini ... sejak kapan memasuki tubuhku?"Ratu Mayleen menggertakkan giginya. Qi-nya segera melonjak dan melilit api yang muncul di dalam tubuhnya.Jin Chen menatap wajah Ratu Mayleen yang memerah. Sesaat kemudian, dia tampaknya telah mengerti sesuatu. "Ini buruk!"Tiba-tiba, Jin Chen juga merasakan ada sekelompok api transparan yang muncul di dalam tubuhnya. Hanya dalam sekejap, api transparan itu memenuhi setiap bagian dalam tubuhnya."Ini benar-benar akan menjadi akhir!"Jin Chen merasakan sakit yang membakar. Suhunya semakin meningkat. Jika terus berlanjut, semua organ dalam tubuhnya akan meleleh."Argh ... api sialan!"Jin Chen melirik Ratu Mayleen dengan ekspresi suram. Tampak sosok manusia ilusi dan sosok naga setengah inci di atas kepala Ratu Mayleen yang dibakar oleh api transparan."Wanita bodoh ini. Apakah dia tidak tahu bahwa Hati Api Neraka dap

  • JIN CHEN SANG PENGUASA   202. Tempat lahirnya Hati Api Neraka

    Di lantai kedelapan menara, semua Sesepuh akademi sedang berkumpul bersama pemimpin mereka—seorang Tetua yang duduk di kursi roda."Tetua Pertama, tempat ini telah disegel sesuai intruksi Anda. Pintu menuju lantai terakhir telah ditutup," lapor seorang Tetua sambil membungkuk hormat.Qian Su menatap pintu logam yang menuju lantai terakhir, dia berkata, "Sudahkah kalian menyelidiki latar belakang para ahli dari Wilayah Hitam yang berpartisipasi menyerang akademi?""Kami sudah menyelidikinya," jawab para Sesepuh serempak."Perintahkan semua orang untuk berkumpul dalam waktu satu bulan. Kita akan mencari mereka satu per satu untuk membalas penghinaan terhadap Akademi Nan Ji." Qian Su melambaikan tangannya."Ya!" Semua Sesepuh menanggapi serempak."Menurut kalian semua ... apakah Jin Chen masih hidup?" Qian Su tiba-tiba bertanya.Semua orang terdiam. Setelah ditelan Hati Api Neraka dan diseret jauh ke bawah tanah, sepertinya peluang bertahan hidup sangat tipis.Melihat para Sesepuh hanya

  • JIN CHEN SANG PENGUASA   201. Jatuh ke dunia magma

    "lebih cepat!"Jin Chen melarikan diri sekuat tenaga, keringat dingin mengalir di dahinya. Sesaat kemudian, dia menoleh ke belakang hanya untuk melihat Hati Api Neraka akan melahapnya."Haha, posisi pemburu dan yang diburu telah berubah. Selain itu, aku juga gagal membunuh Feng Han. Guru, maafkan aku ...." Jin Chen bergumam sebelum pingsan.Semua orang tidak bisa berbuat apa-apa saat menyaksikan Jin Chen ditelan oleh Hati Api Neraka.Ekspresi Hu Ji, Wu Ha, dan Yan Zi perlahan tenggelam. Sekarang, pemimpin dari Gerbang Kokoh telah dihancurkan oleh api di depan mata mereka.Setelah menelan Jin Chen, Hati Api Neraka mencoba untuk pergi. Namun, dinding energi tiba-tiba muncul di depannya dan memaksanya untuk mundur."Semuanya, pertahankan dinding energi dengan baik. Serahkan segelnya padaku." Energi melingkar segera melonjak keluar dari tubuh Qian Su."Tetua Pertama ...." Beberapa Sesepuh berteriak kaget.Qian Su mengabaikan suara teriakan di sekitarnya. Cahaya di tubuhnya semakin intens

  • JIN CHEN SANG PENGUASA   200. Mengalahkan Feng Han

    "Es Neraka Putih ... orang tua itu bahkan menyerahkannya padamu!? Atas dasar apa!?" kata Feng Han dengan mata melotot saat melihat energi putih di tangan Jin Chen."Bajingan yang mengkhianati gurunya memiliki kualifikasi untuk mengatakan itu?" Jin Chen menggelengkan kepalanya. Api biru dan energi putih di kedua tangannya perlahan mendekat dan mulai melakukan kontak.Feng Han agak terkejut melihat tindakan Jin Chen. Apakah dia tidak tahu bahwa Kekuatan Neraka tidak bisa bergabung? Meskipun bingung, dia tetap harus waspada. Tinjunya terkepal erat dan api hijau dengan cepat menggumpal menjadi trisula yang dia pegang dengan erat."Orang tua itu ... aku tahu kamu di dalam tubuhnya. Hari ini, aku tidak akan lagi memberimu kesempatan untuk melarikan diri hidup-hidup!"Api hijau melonjak keluar dari tubuh Feng Han, lalu dituangkan ke trisula api. Panjang trisula pun melonjak hingga puluhan meter. Api hijau menggeliat tak henti-hentinya di atasnya.Jin Chen masih fokus pada Api Neraka yang ber

  • JIN CHEN SANG PENGUASA   199. Mantra Api Sempurna!

    Ketika sosok Jin Chen muncul, tinjunya yang diselimuti api biru dengan keras menghantam ke arah punggung Feng Han.Feng Han diam di tempat. Kekejaman melintas di wajahnya. Gelombang api hijau tiba-tiba melonjak dari bahunya.Akhirnya, tinju Jin Chen menghantam keras punggung Feng Han, dan api hijau juga menghantam dada Jin Chen.Bang!Riak energi meletus di titik kontak. Dua sosok terlempar mundur lebih dari sepuluh meter sebelum perlahan berhenti.Tangan Jin Chen menepuk-nepuk dadanya. Kondisinya baik-baik saja. Mungkin serangan Feng Han sebelumnya hanyalah tindakan terakhir untuk menghindar.Meskipun Feng Han berhasil memblokir serangan Jin Chen, kekuatan ganas yang terkandung pada tinju masih menyebabkan badannya mati rasa.Feng Han sedikit mengernyit saat melirik pertempuran kacau di udara. Dia pada dasarnya terdesak waktu. Jika ada seorang ahli dari akademi yang menyelesaikan pertarungannya dan lalu menghentikkannya, kesulitan untuk mendapatkan Hati Api Neraka akan meningkat pesa

  • JIN CHEN SANG PENGUASA   198. Tubuh asli Hati Api Neraka!

    Sosok ular api muncul dari salah satu nyala api transparan yang tersebar di udara. Matanya menatap Jin Chen yang melarikan diri, mulut besarnya melebar, dan bola api transparan segera ditembakkan ke arah Jin Chen.Merasakan serangan datang dari belakang, Jin Chen segera putar balik. Api biru melonjak dari telapak tangannya dan bertabrakan dengan api transparan.Bang!Ledakan keras yang membawa energi panas terdengar jelas di langit.Setelah itu, Jin Chen tiba-tiba merasakan energi dari atas. Dia mengangkat kepalanya hanya untuk melihat sosok ular api yang mendesis tajam dan kelompok api transparan semakin banyak jumlahnya."Energi binatang ini seperti tidak ada habisnya. Hanya masalah waktu baginya untuk mengalahkanku ... sialan! Aku harus mencari cara untuk melukainya!" Jin Chen mengepalkan tinjunya dengan erat."Tenangkan dirimu. Semua yang kamu lihat hanyalah bagian luar tubuh Hati Api Neraka. Inti sebenarnya tersembunyi di dalam ular api ini. Selama kamu dapat merusaknya, Hati Ap

  • JIN CHEN SANG PENGUASA   197. Udara Es Langit!

    Tiba-tiba, nyala api transparan bersuhu tinggi menyebar ke segala arah.Api biru segera menyelimuti permukaan tubuh Feng Han, suhu tinggi Hati Api Neraka tidak memiliki efek buruk padanya. Sementara orang-orang di sekitarnya hanya bisa menggunakan Qi untuk bertahan."Feng Han, kita tidak mungkin terus seperti ini," kata pria tua berjubah emas sambil melirik orang-orang dari Wilayah Hitam yang bercucuran keringat.Feng Han menoleh dan berkata, "Semuanya, bantu aku untuk menaklukkan Api Neraka. Aku akan membayar dua kali lipat dari sebelumnya!"Semua orang dari Wilayah Hitam ragu sejenak sebelum menganggukkan kepala karena hadiah yang begitu menguntungkan."Serang bersama-sama! Kalian hanya perlu menguras tenaganya. Setelah itu, serahkan sisanya padaku!"Dua tombak api biru diaglomerasi dengan cepat di kedua tangan Feng Han."Serang!" Dua tombak api di tangan Feng Han ditembakkan dengan keras ke arah ular api.Hu Ga melintas dan muncul di samping Qian Su. Dia merajut alisnya dan bertan

  • JIN CHEN SANG PENGUASA   196. Segel rusak lagi!

    "Hiyat!"Teriakan tajam terdengar dan cahaya merah melesat ke langit, sekitar beberapa ratus meter dari tanah. Setelah itu, sosok Pemimpin Sekte Merah Darah yang berlumuran darah segar perlahan muncul."Kecepatan yang luar biasa ...." Jin Chen bergegas naik ke udara sementara matanya menatap dingin sosok Pemimpin Sekte Merah Darah di kejauhan.Pemimpin Sekte Merah Darah telah menguapkan darah di dalam tubuhnya dan melepaskan kecepatan yang mengerikan!"Jin Chen! Kamu berniat membunuhku saat aku dalam keadaan kritis!?" pekik Pemimpin Sekte Merah Darah dengan suara serak."Pemimpin Sekte, bukankah terlalu lucu bagi orang dari Wilayah Hitam mengatakan itu? Bukankah membunuh sudah biasa bagimu?" Jin Chen mengejek.Ekspresi Pemimpin Sekte Merah Darah berubah sedikit. Sesaat kemudian, dia berkata, "Sebenarnya, ini hanya salah paham ....""Ke ke, aku juga berpikir begitu ...," potong Jin Chen.Ketika Pemimpin Sekte Merah Darah tertegun, tubuh Jin Chen tiba-tiba menghilang.Pemimpin Sekte Mer

DMCA.com Protection Status