Share

Pelipur Lara

Author: Ayu Jarian Se
last update Last Updated: 2022-04-02 21:59:15

"Jangan ngaku cantik kalau belum kena labrak istri orang!" kata-kata itu sudah menjadi makanan sehari-hari untuknya, dan sudah menjadi semboyan dalam hidupnya semenjak dia berkecimpung terjun ke dunia malam, bekerja karaoke sebagai LC (Ladies Company) di salah satu hotel besar di kota metropolitan, Jakarta.

Menemani customer menyanyi, minum alcohol, kadang harus mengkonsumsi narkoba, keluar masuk kamar hotel hanya untuk membuat costumernya puas dan senang. Dia sudah tidak memikirkan lagi soal badan dan kesehatannya, siang jadi malam, malam jadi siang, situasi dan kondisi hidupnya sudah tidak normal lagi, terbalik.

Memang tidak semua lc diharuskan jadi lc++, tapi Flower Violetta memilih menjadi Lc++ karena dia telah menyandang status sebagai seorang janda, dan harus menghidupi kedua putri cantiknya yang kembar Alana dan Alena, yang ikut dengannya setelah bercerai dengan mantan suaminya Eugene White.

Melihat kedua putrinya tidur dengan lelapnya, membuat mata wanita berusia 29 tahun itu tidak terasa mulai berkaca-kaca dan basah karena bulir-bulir bening mulai menetes perlahan-lahan membasahi pelupuk dan pipi mulusnya, mengingat nasib kedua putri tercintanya yang harus tumbuh dan hidup tanpa sosok seorang ayah dan menjadi anak korban broken home dan korban dari ke egoan kedua orangtuanya.

Dadanya terasa sakit, dia menahan sesaknya sehingga membuat dia terisak-isak "maafin mimi sayang, kalian berdua harus jadi korban karena ego kedua orangtua kalian yang bodoh ini, tapi itu semua di luar kuasa dan kendali mimi kalian yang lemah dan rapuh ini." gumamnya pelan dengan bibir yang gemetaran, sambil membelai lembut rambut kedua putrinya yang comel dan sesekali dia menyeka bulir-bulir bening di pipinya dengan telapak tangannya.

Kemudian dia mencium kening kedua putri blasteran tercintanya.

"Good nite dan sweet dream my baby, love u both! Muah! Muah!" lalu ia menyelimutinya sebelum mematikan lampu kamarnya, dia pun merebahkan tubuh seksinya di singgasana peraduannya.

Belum berhenti sampai disitu, bulir-bulir bening masih berjatuhan di kedua pipinya, sungguh sangat membuat sesak dadanya, dia mengepalkan tangan kanannya dan memukuli dadanya pelan-pelan, seketika dia teringat kejadian 3 tahun yang lalu saat dia dan mantan suaminya yang berkebangsaan Itali memutuskan untuk berpisah dan bercerai.

******

Bulir-bulir bening mulai membasahi kedua pelupuk mata dan pipinya, rambut panjangnya yang terurai melayang-melayang kena hembusan angin pantai yang bertiup kencang.

"Jadi keputusanmu sudah bulat, kau lebih memilih warisan orang tuamu dari pada aku dan kedua putrimu, tidak kusangka kau ... kau lelaki yang gila harta dan berhati dingin, ingat ya, kau akan menyesali keputusanmu ini Eugene White!" terucap sumpah serapah dari bibirnya dengan lantang dan penuh amarah yang meletup-letup.

Eugene melepaskan kedua tangannya yang menarik bajunya dari belakang, dan menoleh ke arahnya.

"Keputusanku sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat lagi, aku bisa menikah lagi dengan wanita yang satu keyakinan, punya anak lagi, dan disetujui kedua orangtuaku, dari pada aku harus kehilangan warisanku karena namaku dicoret dari pewaris satu-satunya keluarga besarku, karena mempertahankanmu dan masuk agamamu!" ucapnya dengan nada tinggi dan melirik sinis ke arahnya lalu berjalan pergi meninggalkannya.

Sedangkan ia masih berdiri terpaku, mematung, mengepalkan kedua tangannya sambil menangis tersedu-sedu memandanginya berlalu pergi dari hadapannya.

******

Mengingat kejadian saat itu membuatnya semakin larut dalam kesedihannya malam itu. Benar-benar sebuah tragedi yang tidak akan terlupakan, dan menjadi kenangan pahit yang kadang membuatnya trauma untuk membangun kembali biduk rumah tangga, bila tidak ingat dengan keberadaan malaikat kecilnya, kedua putrinya yang memberinya kekuataan untuk menjalani dan menghadapi getirnya hidup yang penuh dengan lika liku, sandiwara, angkara, deru debu, dan mereka berdua menjadi pelipur lara baginya.

Wanita janda beranak dua itu menangis sampai tertidur.

Ayam berkokok memecah pagi yang dingin di kota kembang itu sehingga membuat Flower tersadar dari tidurnya di singgasana peraduannya, dia melirikkan matanya ke jam dinding yang ada di kamarnya, "jam setengah 5." batinnya.

Seketika dia langsung beranjak duduk dan matanya langsung terbelalak, lirik kanan lirik kiri. "Aku kan udah janji sama anak-anak mau bawa mereka jalan, muter-muter Bandung hari ini, kemana aja ada dah yang penting mereka senang, bentar aku kumpulin nyawa dulu." gumamnya semangatin dirinya sendiri sembari tepok jidat.

Tring!

Diraihnya ponselnya yang sedang dia charger di samping singgasana peraduannya.

"Jangan elo temuin lagi laki gue Si Andra, lihat aja apa yang akan gue lakuin kalo elo masih berhubungan sama laki gue, dasar jablay murahan!" dia terkejut membaca pesan line dari istrinya Si Andra.

Dia berdecak dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ebusyet, pagi-pagi buta masih lanjut aja nih orang labraknya, dasar nenek gayung setres!" celotehnya geram.

Pesan line itu berhasil merusak suasana hatinya di pagi itu menjadi bete.

"Bodo amat ah, emang aku pikirin! Aku pengen tahu apa yang bisa dia lakuin kalo gue masih berhubungan sama Si Andra?" pikirnya picik, dia mengerutkan dahinya mengerlingkan matanya dan tersenyum sinis.

Dia tidak memperdulikan ancaman dari istri Si Andra yang dia panggil nenek gayung. Dia menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya.

Huft! Hela nafasnya berat berulang kali.

Labrakan itu memotifasinya untuk mendapatkan lelaki yang sudah membuatnya bisa jatuh cinta kembali, apalagi sampai diancam, semakin dia maju. Dia tidak membalas pesan linenya itu, dia cuekin. Lalu dia membangunkan bi Minah.

"Bangun bi, bikin nasi goreng mentega, kasih telur sama sosis buat sarapan, terus bikin susu buat anak-anak ya," perintahnya, terus dia melangkahkan kakinya ke kamar mandi.

Bi Minah langsung beranjak dari singgasana peraduannya.

"Siap bu bos." sahutnya, terus dia langsung ke dapur mengerjakan perintah bosnya.

"Morning my sweet baby." ucapnya dengan senyuman manis.

"Morning mimi." sahut kedua putri kembarnya serempak, dengan muka bantalnya.

Mereka berdua langsung di urus oleh bi Minah, dimandikan, di pakaikan baju yang modelnya sama hanya beda warna, Alana pake baju gambar Elsa Anna Frozen warna ungu rambutnya dikuncir kuda, kalo Alena baju frozennya warna pink rambutnya dikuncir dua, lalu sarapan dan meminum habis susunya.

Flower tersenyum simpul melihat kedua putrinya.

"Aih comelnya putri-putri mimi, pinter, makannya banyak, minum susunya habis." pujinya sembari mencubit pelan dan mencium pipi kedua malaikatnya.

Mereka berdua pun memeluknya.

Sepanjang jalan mutar-mutar Bandung, mereka singgah ke rumah strawberry, Alana dan Alena senang memetik buah strawberry, ada yang di makan langsung di tempat ada juga yang dibawa pulang, rasa strawberrynya ada yang manis ada yang asam, membuat kedua anak kembar yang comel itu bergidik sambil memejamkan matanya saat menggigitnya.

"Acem!" celetuk mereka berdua serempak. Dia tersenyum lebar melihat kelakuan lucu kedua putrinya.

Untuk sesaat dia melupakan kejadian yang sejak kemarin membuatnya bete, kesal, geram, bikin emosi, tapi ada lucunya juga, kalo inget omongan labrakan dari istri-istri para customernya terutama istrinya Si Andra, bikin dia tertawa terbahak-bahak sampai perutnya terasa kram.

Di pertengahan jalan mereka mampir ke toko oleh-oleh khas Bandung, membeli brownies, bolen pisang dan tape, bolu susu Lembang, keripik dan kerupuk berbagai jenis, dan tidak lupa beberapa cemilan yang pedas.

Putri pertamanya menunjukkan kemasan keripik kentang varian lada hitam.

"Kaka mau ini mih,"

"Dede mau juga," sambung putri bungsunya dengan mata yang memelas.

"Itu pedes sayang, kamu berdua gak akan kuat," sahutnya, diambilnya kemasan kentang dari tangan putrinya dan menaruh kembali ketempatnya.

Seketika,

"Kaka sama dede kuat pedes kok mih," seru kaka, mimik wajah kedua putrinya berubah jadi datar dengan bibir yang mengerucut.

"Ya udah kalo emang kuat pedes, masing-masing ambil 3 ya," perintahnya.

"Mau 5," pinta mereka berdua serempak sembari menunjukkan kelima jari tangannya sebelah kanan ke arahnya, lalu saling bertatapan dan nyengir kuda.

"Oke baby." dia mengiyakan permintaan kedua malaikat kecilnya sembari melipat kedua tangannya di dada, mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum lebar.

Bi Minah hanya senyam-senyum mendengar dan melihat percakapan majikan dan kedua putri kembarnya.

"Tuh bocah dua masih kecil udah pada pinter ngomongin apa yang mereka suka sama gak, plus pinter nego, siapa yang ngajarin? pinter amat anak-anakku." pikir dan batinnya, dia merasa kaget tapi memuji kedua putrinya.

"Yeay, thank u mimi." sorak Alana dan Alena kegirangan senang, mereka langsung ambil masing-masing 5 dan memasukkannya ke keranjang belanja yang dibawa oleh bi Minah, bi Minah tersenyum lebar lihat kelakuan kedua anak kembar majikannya yang cantik, lucu, dan pintar.

"Menggemaskan sekali lihatnya, mereka berdua anak-anak yang pinter, masya Allah" ucap batin bi Minah takjub.

Tiba-tiba ponselnya berdering, dilihatnya layar ponselnya tertera nama Si Botsy Andra, lalu diangkatnya.

"Halo, asalamualaikum," sapanya dengan santai.

Dengan nada datar Si Andra membuka obrolan.

"W*'alaikumsalam, lagi dimana, masih di Bandung ya Okem ku sayang?"

Langsung dijawabnya dengan cepat.

"Iya, kenapa?"

Disahut cepat juga sama Si Andra.

"Gak pp, kangen aja, kapan balik Jakarta, gimana kabar putri-putri cantikku, hujan gak di situ, terus masih telepon gak istriku?" dia mencecarnya dengan pertanyaan.

"Rencana mau ajak anak-anak ke pemandian air panas dulu, terus itu Si Nenek Gayung cuma sms aja tadi pagi, ngancem aku!" jelasnya sembari membayar belanjaan di kasir.

"Waduh, dia ancem gimana? biarin aja jangan didengerin anggap aja orang gila," katanya mencoba menenangkannya lagi.

"Woles, siapa juga yang ladenin tuh nenek gayung, ntar aku kirim deh chatnya biar dirimu baca sendiri, udah dulu ya lagi repot nih," katanya sembari berjalan ke luar toko.

"Ntar kirim aja chatnya aku mau lihat, ya udah hati-hati ya Okem sayang, muah." pungkasnya mengakhiri teleponnya.

Mereka berdua pun menutup teleponnya.

"Sebenarnya sih mamahnya yang mau berendam air panas bukan anak-anaknya, lagian telepon aku mau ngapain, kan tadi udah aku chat di line, aku kirain telepon mau ngomongin apa gitu itu Si Botsy, ujung-ujungnya dia nanyain bininya, malesin banget! Mungkin dia khawatir sama aku, anggap aja seperti itu, ah sudahlah!" gumamnya pelan mencoba berpikir positif, ada timbul sedikit rasa panas di hati karena cemburu, lalu dia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya.

Huft! Hela nafasnya berat.

Kemudian dia menghidupkan mesin mobilnya kembali, menyuruh bi Minah memasukkan semua belanjaannya ke bagasi dan kedua anaknya ke dalam mobil.

Sore itu langit tiba-tiba berubah menjadi gelap, mendung. Angin bertiup lumayan kencang, suara petir dan geledek saling bersahut-sahutan.

"Yah, mau hujan, gimana mau berenang mandi air panas ke Ciater, oh iya pesen villanya aja deh, berendam air panasnya di villa aja." pikir dan gerutu batinnya.

Dia mengerutkan dahinya sembari berdiri di samping mobilnya memegang pintu mobilnya, melihat ke atas langit, kemudian dia masuk ke dalam dan menutup pintu mobilnya.

Terus ia memakaikan sitbelt pada Alena yang duduk di bangku depan, yang satunya Alana duduk di belakang sama pembantunya, seperti biasanya.

Related chapters

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Berharga Dan Tak Ternilai

    Hujan rintik-rintik dan alunan lagu slowrock Malaysia menemani selama perjalanan menuju tujuan tempat wisata berikutnya, yaitu Ciater. Yang berada di kota Subang. Dia mengendarai mobilnya pelan-pelan dengan kecepatan 60/km. Ketika sudah setengah jalan hujan mulai turun lebat, dia menurunkan kecepatannya dari 60/km menjadi 40/km. Kedua putri dan pembantunya sedang berada di alam mimpi. "Pernah juga kau pinta perpisahan aku sangkakan itu hanyalah gurauan ..." senandungnya dalam hati, seketika bulir-bulir bening tak terasa menetes membasahi kedua pipinya karena terlalu menghayati dan meresapi lagunya. Kemudian teringat saat berpisah dengan ayah dari kedua putrinya, dan kejadian-kejadian saat dilabrak oleh istri-istri para costumernya, sungguh sangat memilukan hatinya. Dalam hatinya ia ngedumel dan berkeluh kesah, tentang nasib dirinya sekaligus hidupnya."Kenapa jadi begini hidup aku? Kenapa dulu dia lebih memilih warisan orangtuanya?

    Last Updated : 2022-04-02
  • JANGAN NGAKU CANTIK   Menarik Dan Unik

    Ternyata bukan dari istrinya Si Plontos Andra saja, tapi banyak lagi yang labrak. Dia pikir labrakan yang sudah lama sebelum istrinya Si Andra serta tiga istri costumernya yang lain, tidak akan mengiriminya pesan yang menghina dan mengancam lagi. Tapi ternyata mereka semua yang lama belum anggap masalah dengannya kelar, labrakannya berubah menjadi teror bukan hinaan dan ancaman lagi. Sadis!Di lain sisi... Si Andra jadi memikirkan apa yang akan di lakukan oleh istrinya yang bernama Puspitasari, jika mengetahui dia masih menjalin hubungan dengan janda beranak dua itu. Dia sudah berumah tangga dengan istrinya selama lima belas tahun dan dikaruniai empat orang anak lelaki. Istrinya berprofesi sebagai seorang bidan.Andra pun bimbang, gelisah, khawatir, pokoknya perasaannya campur aduk. Dia tidak bisa memutuskan hubungannya dengan wanita beranak dua itu, tapi di sisi lain dia juga tidak mau terjadi hal-hal yang buruk terjadi pada istrinya. Dia tida

    Last Updated : 2022-04-02
  • JANGAN NGAKU CANTIK   Bak Putri Keraton

    "Bi Minah tolong bikinin saya kopi sekalian bawa sini oleh-oleh yang kemaren beli di Bandung." serunya dengan lantang, dia langsung membuat kopi goodday yang majikannya biasa minum. "Kopi kebangsaan Si Bu Bos." kalau kata bi Minah. Ketika bi Minah menyediakan kopi majikannya sekaligus oleh-olehnya di meja."Kenapa gak disediain cemilan oleh-olehnya bi?" tanyanya datar. "Tadi sudah saya tawarin bu bos tapi pak bos gak mau masih kenyang katanya." dia menundukkan wajahnya, tangannya memegang baki nampan."Oh seperti itu ya sudah." ucapnya, bi Minah kembali ke dapur melanjutkan pekerjaannya. "Gimana mudiknya? Lama juga ya kamu pulang kampungnya aku tahun ini gak mudik lagi repot." Andra sebenarnya bete Flower mudiknya lama."Gimana gak lama dua kampung dari ujung ke ujung pertama ke rumah mamah dulu terus baru ke rumah papah dari Banten ke Bandung kan berlawanan arah tuh mana huj

    Last Updated : 2022-04-15
  • JANGAN NGAKU CANTIK   Terpukau Dan Terpesona

    Film kartun Rapunzel dimulai Alana dan Alena sangat bersemangat sampai mata mereka berdua tidak berkedip, mulutnya tidak berhenti mengunyah popcorn mereka berdua duduk di tengah-tengah. Sebelum masuk duluan ke dalam bioskop dia menyuruh bi Minah untuk membawa mereka berdua ke kamar mandi biar tidak bolak-balik karena mau buang air kecil.Meski pun sudah punya buntut dua dia pribadi masih suka nonton kartun. Pria bertubuh kekar itu menempelkan telapak tangannya mengusap wajah wanitanya, "Serius amat nontonnya." seketika dia menoleh ke arahnya dengan bibir yang mengerucut, dia mencubit kecil pahanya dan melanjutkan kembali nontonnya."Aw, pedes banget tangannya padahal cubitnya kecil." wajahnya meringis, dia mengusap-ngusap pahanya. "Anak sama emak sebelas dua belas sudah punya buntut dua juga masih doyan kartun, dasar!" batinnya, pria berumur tiga puluh lima tahun itu geleng-gelengkan kepalanya.Akhirnya

    Last Updated : 2022-04-15
  • JANGAN NGAKU CANTIK   Melanglang Buana

    Matanya menatap langit-langit sebelah tangannya ia simpan di kepalanya menutupi bagian dahinya pikirannya melanglang buana memikirkan sampai kapan ia harus menjalani hubungan seperti ini dengan pria yang membuat setiap wanita luluh, kasmaran bila mendengar suaranya yang mengandung getar-getar asmara sehingga membuat semua wanita jatuh cinta kepadanya. Kadang ada kalanya ingin mengakhiri semua tapi dia selalu tidak mampu dan merasa berat hati tidak ingin melepasnya dan kehilangannya.Dia sontak kaget ketika kedua putrinya menghampirinya segera ia membuyarkan lamunannya. "What u doing (lagi apa) mih?" tanya putrinya yang besar, mereka berdua menindih tubuhnya."Eh beratnya anak-anak mimi." dia langsung memeluk kedua putrinya. "Kan mamamnya banyak biar sehat." sahut putri kecilnya, dia mencubit pelan pipi keduanya.Mereka langsung merubah posisinya kembali duduk tangannya merangkul pundak kedua putrinya me

    Last Updated : 2022-04-16
  • JANGAN NGAKU CANTIK   Menggebu-gebu

    Film kartun Rapunzelnya lima belas menit lagi sudah mau kelar, tiba-tiba putrinya yang kecil Alena langsung berdiri dan mukanya meringis."Mih pengen pipis." badannya digoyang-goyangnya. Seketika dia langsung berdiri menggendong putri kecilnya berjalan cepat ke luar bioskop ke kamar mandi takut anaknya tidak bisa nahan. Dia pun sekalian buang air kecil kamar mandi belum terlalu penuh jadi gak harus antri. Kemudian dia menggendong kembali putrinya ke dalam bioskop. Sekembalinya dia dari kamar mandi tidak lama filmnya selesai.Dari kursinya dia menoleh ke kursi sebelah dan kursi sebrang tempat sahabat-sahabatnya duduk. "Kita keluarnya belakangan saja yak." serunya lantang matanya melirik ke arah pintu keluar.Semua sahabat-sahabatnya mengangguk dan mengacungkan jempol kanannya ke arahnya saat semua sudah keluar bioskop dan tinggal mereka orang mereka beranjak dari duduknya berjalan pelan ke luar bioskop.

    Last Updated : 2022-04-16
  • JANGAN NGAKU CANTIK   Bikin Meleleh

    Kepalanya sudah sedikit pusing dia merebahkan badannya di sofa dan memejamkan kedua matanya sembari ngedumel sendiri dalam hatinya. Marah, cinta, cemburu, bete, galau, gundah gulana, bimbang, kangen, perasaan jadi tak menentu bercampur aduk semua menjadi satu."Ada apa dengan dia? Kadang dia ngangenin, kadang dia ngeselin, kadang dia konyol, kadang dia manja, kadang dia lembut, kadang ngebetein banget bikin badmood tapi kalau sudah dateng romantisnya ... Bikin meleleh! Ah entahlah! Suka bingung sendiri ngadepinnya tapi satu hal yang aku tahu dan aku suka darinya dia tidak pernah berbohong! Dia tidak pernah menutupi hal sekecil apa pun tentang sesuatu dan segalanya dariku. Then i feel like he so complette me with his love." gerutunya, dia menarik nafasnya dalam-dalam. Huft! Hela nafasnya berat berulang kali.Matanya membelalak melirik kanan kiri seketika ia merubah posisi badannya kembali duduk dia raih gelas yang tinggal berisi seteng

    Last Updated : 2022-04-17
  • JANGAN NGAKU CANTIK   Ntar Mati Loh

    Alana tiba-tiba membisikkan sesuatu ke kuping sebelah kirinya Alena, ia hanya angguk-angguk mendengar omongan yang dibisikkan. Setelah selesai membisikkan sesuatu Alena menoleh ke arahnya tersenyum lebar dan mengacungkan kedua jempolnya ke arahnya lalu mereka berdua mengadukan kedua telapak tangan mereka hingga menimbulkan suara atau kita lebih mengenalnya dengan istilah tos!Pembantunya mengerutkan dahinya dengan raut wajah heran melihat putri-putri majikannya di sofa."Apa yang dibisikkin nona besar ke nona kecil? Ah gak ngerti deh saya sudah siang nih waktunya buat mereka makan siang!" batinnya, bi Minah kembali ke dapur menyiapkan makan siang untuk anak-anak majikannya. "Non besar non kecil sudah waktunya makan siang." seru bi Minah sembari menata meja makannya. "Oke bi." sahut mereka berdua serempak. Alana melirik jam di dinding. "Sudah setengah satu ayo kita mamam siang dede." ia menggandeng sebelah tangan

    Last Updated : 2022-04-17

Latest chapter

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Ngena Di Hati

    "Mau mandi, gak bebeb? Kalo mau aku ambilin handuknya, silahkan masuk dan anggap saja rumah sendiri." Flower merapihkan sendal mereka berdua ke lemari sendalnya."Mandi dong aku udah bobo kan tadi di mobil biar pun sebentar jadi bisa mandi, assalamualaikum." Martin masuk ke dalam. "Aku ikut rebaban bentar ya di sofa sayang, lurusin pinggang nih pada sakit pinggang aku tidur di jok mobil.” ijinnya, ia kretegin pinggang, tangan dan lehernya.Kreteg! Kreteg! Kreteg!Flower anggukkan kepalanya tersenyum lebar. "Wa'alaikumsalam, eh iya lupa kan ada kamar tamu rebahan di kamar tamu aja, ntar aku anterin handuknya ke kamar. Aku juga pada sakit nih pinggang, untung joknya kamu ke belakangin punya aku kalo gak leher aku juga pasti sakit." ia pun kretegin badannya seperti yang dilakukan kekasihnya, Martin anggukkan kepalanya.Kreteg! Kreteg! Kreteg!Flower berjalan duluan ke arah kamar tamu yang terletak tidak jauh dari kamarnya dan kamar anak-anaknya, Martin mengikuti di belakangnya. "Aroma h

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Mimpi Yang Sangat Buruk

    "Ya ampun, apa-apaan sih Si Andra? Setel musik kenceng banget masih pagi gini, berisik! Bukannya bantuin bini dikit kek, anter anak-anak gitu sekolah ini mah boro-boro malah sibuk sama Si Jablay Flower aja, najis! Gue yakin dia masih suka berhubungan sama Si Jablay, biar pun dua bulan ini dia anteng-anteng aja di rumah!" dumel Sari dalam hati. "Tunggu aja ntar pasti ada apesnya dia ketahuan sama gue chattingannya sama Si Jablay, serapih-rapihnya ditutupin tuh bangke pasti kecium juga. Gue sangat menantikan moment itu, biar pun hati gue sakit dan perih bagai disayat-sayat silet, kita tunggu saja!" ultimatumnya, ia tersenyum sinis melengos ke luar mengantar kedua anaknya sekolah sedangkan yang paling kecil masih terlelap.Kecurigaan dan feeling Puspitasari sebagai istri Andra sangat kuat, dia begitu yakin kalo suaminya masih menjalin hubungan dengan wanita yang berhasil membuat Andra berpaling darinya, Flower. "Bi, mamih belom pulang ya tadi Dede lihat kamar mamih masih kosong?" tanya

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Melukai Harga Diri

    Flower menyeka bulir-bulir bening yang membasahi kedua pipinya dengan telapak tangannya, dadanya terasa sangat sesak menahan tangis yang tertahan. Martin terdiam seribu bahasa karena tidak ingin memperbesar masalah mencoba mengalah pada wanitanya walau pun banyak yang ingin dia katakan. "Sayang, mau mampir dulu gak ke Alfamart? Mana tahu ada yang mau kamu beli, untuk kamu dan anak-anak." ucap Martin mencairkan suasana yang tegang membuatnya tidak nyaman. "Gak usah mampir ke Alfamart, masih banyak jajanan anak-anak di kulkas. Aku mau cepet sampe rumah aku mau istirahat, capek!" timpal Flower, suaranya jadi parau dan bergetar."Oh gitu, baiklah nyonya besar. Tapi kenapa suaramu kedengaran serak ya kaya orang habis nangis, aku gak salah denger kan?" tanya Martin, ia menoleh ke arah Flower. "Mana ada, kupingmu salah denger kali!" sahutnya, ia menutup mulutnya dengan sebelah tangannya."Coba nengok sini aku mau lihat, kamu jangan bohongin aku ya aku ini bukan

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Sangat Tidak Menyenangkan

    Martin mulai mengetik pesan untuk Andra, Flower memicingkan matanya ke arahnya. Perasaan Flower udah campur aduk semua jadi satu was-was, watir, marah, bimbang dan pasrah. Jantungnya berdetak kencang!"Apa yang dia ketik ya, serius bener mukanya? Waduh gak tahu deh, bodo amatan ah gak mau pusing! Aku lagi ngambek karena dia belom jawab pertanyaan yang soal serius, eh dia malah nanyain Si Andra bukannya jawab pertanyaan aku, capedeh! Sampe males bahasnya takut ribut malah dia bahas Si Andra, ampun dah!" batinnya, ia mengalihkan pandangannya ke luar kaca di samping kirinya. Huft! Hela nafas Martin berat berulang kali.Flower menoleh ke arahnya, "Apa balesannya bebeb, kenapa kamu sampe tarik nafasnya berat banget seperti orang yang sedang menghadapi masalah besar aja?" tanya Flower, ia begitu penasaran dengan isi chat mereka berdua. Martin menoleh ke arahnya, "Dia gak mau diputusin, dia ngajak ketemu lagi tuh. Aku suruh dia ke apartment aja besok minggu, aku

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Di Pagi Hari

    "Janji yang mana, ya? Kalo aku sebutin takut salah, secara ya kan bukan sama dia aja bikin janji sama Si Andra juga bikin janji. Pucing pala inces, mana masih berasa ini inek. Dah ah gak mau pucing, maunya enak aja ha-ha-ha menggila!" batinnya, ia cengar-cengir merasa lucu sendiri.Martin mengerutkan keningnya, "Kenapa kamu cengar-cengir sendiri, ada yang lucu? Jangan bikin aku watir ya, sayang!" selidik Martin, Flower nyengir kuda. "Gak pp bebeb, aku cuma lagi ketawain diri sendiri aja. Boleh ganti lagunya gak, bebeb?" pintanya, ia melirik ke arah Martin dan vcdnya."Boleh sayang mau ganti lagu apa, ajep-ajep?" goda Martin lagi, Flower mencubit kecil tangannya. "Nakal ya kamu, godain aku terus ih bebeb ..." ucap Flower manja, ia mengerucutkan bibirnya seraya ganti lagunya. "Tapi serius aku nanya, tadi kenapa ketawain diri sendiri?" tanya Martin, ia penasaran. "Oh, jadi selama ini kamu gak serius gitu sama aku?" timpalnya cepat. "Nah ini baru

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Barang Bagus

    "Kalo yang lain mungkin udah bilang Si Jhon kepo kali ya soalnya nanyain hal-hal kecil, jaman sekarang banyak nanya dibilangnya kepo sampe kadang jadi males banyak nanya semenjak ada kata KEPO, kan horor beud!" Flower menghisap rokoknya.Setelah beberapa jam dan efek ineknya mulai drop Jhon menghampiri Flower yang sedang berada di toilet. "Beb!" seru Jhon ketika masuk ke toilet seraya membuka pintu, Flower menoleh ke arah nya."Ya, ada apa Jhon?" timpal Flower, ia merapihkan bajunya. "Udah bab-beb bab-beb aja dia, barang bagus!" batin Flower.Jhon memeluk Flower dari belakang, "Masih mau gak, beb?" bisik Jhon. "Mau apaan, inek?" Jhon geleng-geleng. "Terus, apa dong? Flower mengerutkan dahinya. "Ngamar, yuk!" bisik Jhon lagi."Serius, emang bisa?" tanya Flower memastikan, ia merasa tak percaya apa yang didengarnya. "Wah, ngeledek! Bisa lah masa gak bisa, makanya ayo biar tahu!" jawab Jhon dengan sangat percaya diri, semangat 45 mamen."Dih, siapa yang ngeledek orang nanya. Kalo b

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Drop Shay...

    Fuih! Fuih!Ayu mengeluarkan tisu dari mulutnya, "Dih, iseng beud kak Flower masa tisu sih duit dong!" dumelnya, Flower tertawa terbahak-bahak. "Ha-ha-ha sorry dek, abis nyerocos aja tuh mulut udah kaya mercon!" Ayu mengerucutkan bibirnya."Nanti bareng ke dalemnya ya, kan aku dandannya abis kakak jadi tungguin ya kak. Tapi Ayu udah direserve nih sama tamu mami Lucky, gimana kalo Ayu duluan yang dandan?" pinta Ayu, ia mulai memakai serangkaian perawatan wajahnya. "Oke!" timpal Flower singkat."Maaci kakak Flower yang cantik dan baik hati, tapi nanti jadi ya barengan ke dalemnya kak tenang ayu tungguin kok." celotehnya sambil cengar-cengir. "Gak usah ditungguin nanti telat, katanya direserve!" tolak Flower."Iya direserve, tamunya datengnya jam sepuluh masih lama!" jelas Ayu, Flower hanya acungkan jempol ke arahnya. "Kocak nih, bocah!" batin Flower.Salon tambah ramai jika ada Si Ayu Chubby Ceriwis yang selalu ada saja bahan obrolannya,

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Halo Hati

    "Akhirnya ketemu juga tuh senyuman manis dari wajah wanitaku yang macan (manis dan cantik), aku di rumah saja tunggu kamu sampai pulang, kabarin aku ya kalau sudah pulang beb." Martin mengedipkan sebelah matanya seraya tersenyum simpul, genit!"Bisa aja Si Bebeb, aku tutup dulu ya udah telat nih kerja. See you soon, baby(sampai jumpa lagi, sayang)." Flower melayangkan ciuman ke arahnya, kissbye(ciuman selamat tinggal). Martin membalasnya. Habis rokok beberapa batang dan secangkir kopi di balkon sambil video call dengan Martin dan chattingan dengan sahabat-sahabatnya, Flower langsung mandi dan jalan ke salon Yudi.Hari-harinya dengan Martin hanya penuh kejutan yang romantis dan canda tawa tanpa rasa was-was sedikit pun, berbeda saat dengan Andra yang penuh dengan canda tawa namun diselimuti rasa bimbang dan gelisah karena cinta terlarangnya dan teror dari istrinya, Puspitasari. "Halo hati apa kabar bagaimana kabarmu, apakah kau masih baik-baik saja? Semoga kau

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Yang Hilang

    "Dede juga bosan sarapannya itu lagi itu lagi, roti bakar, sandwich, oatmeal, sereal, nanti kita bilang mimi ganti menu sarapannya kak." Alena memajukan bibir mungilnya, Alana angguk-angguk. "Bi, di sekolah suka ada yang bawa bekal nasi tapi nasinya wangi dede cium, nasi duk ... Duk ..." Alena mengingat-ngingat, matanya lirik kanan kiri. "Nasi uduk, maksudnya nona kecil?" timpal bi Minah."Iya itu, oh nasi uduk namanya, enak gak itu bi? Terus apa itu namanya bi, nasi-nasi yang ada kacang, ada aernya dikit sama kerupuknya?" tanya Alena dengan wajah serius, seperti orang dewasa. "Enak banget non nasi uduk, pasti nona kecil suka. Kalau yang ada kacangnya, bubur nasi atau bubur ayam namanya orang sering bilangnya bubur ayam," bi Minah tersenyum lebar."Kalau enak, kok mimi gak pernah beli nasi uduk? Oh bubur ayam, kok beda bubur ayamnya sama yang kadang dede makan?" Alena mencecar pembantunya dengan banyak pertanyaan. "Bubur ayam yang sering bibi bua

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status