Share

8. Memory

Author: Lusia
last update Last Updated: 2020-08-07 21:56:25

Nova berpikir, sikap kemarin sudah keterlaluan, mengusir sekretaris baru dengan tidak sopan. Bukannya menyesal telah membentak, tetapi Nova tersenyum miring. Lelaki itu senang, sudah dipastikan ketika datang ke kantor—sekretaris barunya sudah tidak ada lagi dan sudah mengundurkan diri.

Pagi ini Nova pergi ke kantor dengan ceria, pintu lift terbuka, saatnya masuk ke ruangan miliknya dan Nova kaget melihat Liana di sana. Ternyata pikiran Nova mengenai sekretaris barunya akan mengundurkan diri, itu salah. “Okay, tenang. Baru satu hari,” batin Nova.

“Selamat pagi, Pak Nova,” sapa Liana.

Nova tetap mengacuhkan. Hari kedua, Nova melihat Liana di meja kerja. Hari-hari berikutnya, Nova tidak menggublis Liana, Liana menyapa Nova dengan sopan. Nova pikir dengan mengacuhkan Liana, Liana akan menyerah untuk menjadi sekretarisnya. Karena kesal, dia menyuruh Liana masuk.

“Masuk dan bawa CV kamu.”

Liana sempat tidak percaya dan mungkin salah dengar. Tidak! Liana tidak salah dengar. Dia menurut dengan perasaan senang mengekori Nova dari belakang. Bagaimana pun juga dia harus menjadi sekretaris tetap di sini, bukan hanya gajinya yang besar. Namun para Direktur Andromeda Company sangatlah tampan. Apalagi, manager pemegang saham, Direktur Evan. Pokoknya Evan, top banget deh. Berbeda dengan Nova, dia Direktur paling bar-bar dan pemalas.

Nova duduk di belakang meja besar, menompangkan dagunya. Sedangkan mata Liana mengedarkan pandangan seisi ruangan tersebut. Beginikah rasanya bekerja di kantor perusahaan, apalagi menjabat sekretaris Direktur. 

Liana meletakkan CV di meja Nova. Lelaki itu mengambil CV Liana dan membacanya sebentar, hanya memeriksa.

“Lyn Liana, 24, Sarjana Manajemen Bisnis?” tanya Nova.

Ucapan dari Nova itu membuat Liana mengangguk seraya berkata, “Iya, Pak,” jawab Liana sopan.

Nova menatap Liana dengan saksama dan tidak berkedip. “Aku baru sadar. Sepertinya kita pernah bertemu? Wajahmu tidak asing bagiku."

“AH! Sial,” umpat Liana dalam hati. Dia harap-harap cemas. Tangan meremas garis rok ketatnya bertanda dilanda gelisah.

Liana sudah berharap. Nova tidak akan mengenalinya. Ternyata harapan Liana sirna. Nova ingat, kejadian tiga bulan lalu dan satu tahun lalu.

Liana tertawa kecil, “Tidak mungkin, Pak. Kemarin baru bertemu dengan Pak Nova untuk pertama kali.” Liana mencoba menyakinkan Nova.

Nova menggelengkan kepala. “Aku tidak lupa, Lyn. Jangan membohongi bossmu,” tegur Nova dengan suara dingin. “Kejadian tiga bulan lalu dan satu tahun yang lalu?”

“Mati aku!” Liana menelan ludah dengan susah payah. “Maaf ....” 

Nova mengetuk-etuk jari telunjuk di meja, matanya menatap Liana dengan lekat. “Kamu masih ingat denganku?” tanyanya sarkasme. “Kejadian tiga bulan lalu. Kamu mengatakan aku sebagai lelaki brengsek dan kejadian satu tahun lalu kamu melempar kaleng minuman hingga mengenai dahiku.”

Liana mengangguk kaku. Memorynya terputar kejadian tiga bulan lalu.

Related chapters

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   9. Lelaki Brengsek

    Flashback On.Liana berlari dengan bertelanjang kaki dan dress di atas lutut. Bagian dadanya sedikit robekan, sambil berlari Liana terus memegangi robekan agar tidak memperlihatkan belahan payudara. Liana berlari sekuat tenaga dan berhasil kabur dari pacarnya. Liana merasa lelah, dia menghentikan larinya untuk mengatur napas, kepalanya menoleh ke belakang.Tiba-tiba pacarnya muncul dengan cepat. Liana kembali berlari sekuat-kuatnya. Dia menyesali kenapa koridor malam ini sepi, Liana sudah berteriak namun tidak ada seorangpun yang merespon. Akhirnya Liana berlari ke pintu apartement dengan cepat dan hati-hati. Di halaman apartemen, Liana melihat sinar lampu mulai mendekat, pastinya dia akan selamat. TINNNNN !!!Pengemudi mobil menekan klakson panjang. Seorang wanita melintas di depannya begitu saja membuat pengemudi mengerem mobilnya secara mendadak hingga menimbulkan bunyi decitan memekik telinga. Liana sudah merentangkan kedua tangannya seolah ingin bunuh diri. “STOP! STOP!” jerit L

    Last Updated : 2020-08-07
  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   10. Penagih Hutang

    Liana masih tidak percaya yang telah terjadi, kenyataan bahwa Nova adalah boss baru dan sebelumnya pernah bertemu. Tiga bulan yang lalu? Satu tahun lalu? Apa mungkin Liana akan bernostalgia? Kenangan cukup melekat di memory otaknya, yaitu insiden pertama kali dan kedua kali. Seakan takdir mempertemukan mereka berdua dengan tidak terduga.Begitu juga dengan Nova, lelaki itu tidak habis pikir akan bertemu lagi dengan wanita yang pernah mengatakan dirinya brengsek, hanya karena Nova mengusir dan menyuruh Liana turun dari mobil. Di insiden itulah Liana memberi salam untuk Nova.Setelah pulang bekerja, sore menjelang malam. Liana melepaskan kekesalan kepada sahabatnya, bernama Selly. Ini adalah hari pertama resmi menjadi sekretaris Direktur Nova dan hari pertama Liana bekerja sebagai tangan kanan Boss. Liana merasa lelah dan letih. Otaknya terasa sudah mengepulkan asap panas. Selly, sahabat Liana mulai menghibur, hiburan itu bermaksud sekedar melepaskan penat.Huh. Liana menghela napas kasa

    Last Updated : 2020-08-08
  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   11. Dia Manis

    Sial! Liana selalu bangun siang. Sudah ke berapa kali dia berangkat ke kontor terlambat? Kalau dihitung sudah puluhan kali, sebelum Liana bekerja di perusahaan Andromeda Company, dia memang mempunyai hobi terlambat bekerja. Bangun kesiangan menjadi sering terburu-buru. Hal itu membuat Liana selalu mendapatkan teguran dari senior.Yap! Sudah bisa dipastikan hari ini Liana akan mendapatkan teguran karena telat.Dengan kekuatan super, Liana berlari ke kantor perusahaan dan langsung menuju ke kantor Direktur yang baru, menjadi sekretaris baru. Di sinilah Liana berada, di depan lift yang tadi mengantarkan Pevita ke ruangan divisi sekretaris. Kedatangan Liana di sambut wanita bermake up tebal, ke dua tangan berkacak pinggang, memandang Liana garang dan tanpa berkedip. Liana menelan ludahnya sendiri, kikuk. Dia menggaruk-garuk rambutnya ketika seorang wanita berdiri dihadapannya. "Maaf, Bu. Saya terlambat," tutur Liana lirih, mengucapkan kata maaf karena telah terlambat berangkat kerja."Ya

    Last Updated : 2020-08-08
  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   12. Peraturan

    Nova telah menerima Liana menjadi sekretarisnya, Nova menerima Liana dengan sangat berat hati. Jangan khawatir, Nova sudah merencanakan sesuatu. Hari ini dia mulai memberi tugaskepada Liana. Tugas yang banyak dan berat. Nova yakin, Liana tidak akan kuat bekerja menjadi sekretarisnya karena Liana memberi tugas yang sulit untuk dilaksanakan dan menuntut pekerjaan.Nova memberikan tugas tersebut kepada Liana. Dia berkata panjang lebar, tanpa mengulang sepatah kata pun. "Liana, mulai sekarang kamu akan menjadi sekretaris Lian. Panggilan khusus untukmu, Lian, oke! Dan, jangan panggil aku Pak," jelas Nova."Ya?" Liana bingung. "Lalu aku harus memanggilmu siapa?" Liana sedikit mengangkat kepalanya, menatap lurus ke wajah Nova yang terlihat malas-malasan. "Tuan? Bapak? Boss?" tebak Liana.Nova menggeleng. "Bukan! Tetapi panggil aku, Direktur Nova." Nova mulai berdiri dari duduk dan mengelilingi ruangan bercat putih, menekankan bahwa dia tidak suka menelepon seseorang tetapi tidak pernah mengan

    Last Updated : 2020-08-09
  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   13. Godaan

    Hutang ayah Liana seperti gunung membuat Liana kesal, karena Liana harus bertanggung jawab untuk melunasi hutang ayahnya.Liana tidak tahu bagaimana caranya untuk melunasi hutang. Tabungan tidak cukup untuk membayar hutang. Jadi, terpaksa Liana harus meminjam uang. Dia harus meminta pinjaman kepada Direktur Nova. Semoga Direktur Nova bersedia meminjamkan uang. Liana masuk ke dalam ruang kerja Nova. Liana mengetuk pintu dan Nova menyuruh Liana masuk. Tarik napas panjang, Liana memberanikan diri berucap, “Maaf, Direktur. Aku membutuhkan gaji, hari ini.” Bukankah sejak tadi pagi Liana sudah merencanakan meminjam uang? Bukan meminta upah kerja bulan ini. Waduh, Liana sepertinya salah berkata. Tak apa, meminta gaji bulanan lebih baik dari pada memimjam uangNova bingung. Sekretarisnya meminta gaji? Nova tertawa ngakak. "Apa? Baru bekerja satu minggu sudah meminta upah kerja? Tanggal gaji bulanan kamu masih lama, Lian. Kamu bercanda?" "Aku tidak bercanda, Direktur," jawab Liana."Tidak b

    Last Updated : 2020-08-09
  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   14. Perut Mual

    Pujian itu tidak mampu membuat Liana melayang, malahan terdengar jijik di telinga.Liana tersenyum sinis. Lelaki itu sepertinya harus mendapatkan pukulan darinya.Lelaki itu mengendus-endus tubuh Liana dan menyentuh kulit mulus Liana. “Aku sangat menyukai harum parfummu,” katanya. Dia membisikan lagi sambil mengikuti gerakan Liana berjoget. “Kamu memakai parfum apa?”Liana menggeleng kepala lalu menjawab, “Aku tidak pernah menggunakan parfum, itu bau jeruk dari sampo rambutku.”Lelaki itu tersenyum. "Benarkah?" Liana mengangguk.Di tengah malam dengan cahaya lampu bekelap kelip. Kedua mata Liana melihat lelaki dan wanita berjoget setengah sadar, karena efek terlalu banyak meminum alkohol. Bahkan ada yang bercumbu mesra, berciuman penuh napsu tanpa ada rasa malu, lalu kedua pasangan itu berlanjut menaiki lantai atas—menyewa kamar.Perut Liana seketika mual, setelah melihat adegan mesum yang tidak pantas dilakukan di depan publik seperti ini. Tetapi wajar bagi mereka. Di sini adalah clu

    Last Updated : 2020-08-09
  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   15. Di Club

    “BERHENTI, HEI! WANITA JALANG!”Teriakan dari David seperdetik membuat Liana langsung menolehkan kepala. David mengejar Liana dengan keadaan sudah sedikit mabuk efek alkohol. Dengan tenaga yang tersisa—Liana berlari, menelusuri lorong club, dia mencari pintu utama.Liana mendengar dia memanggilnya jalang? Liana tersenyum sinis. Berani sekali David memanggil Liana sebutan jalang, jajaran wanita kurang belaian dan sentuhan? Oh, No. Liana bukan wanita jalang. Dia hanya wanita pengecut karena menerima phobia sex, tetapi terus menghindar dari phobia sex. Liana berharap, suatu saat nanti. Yeah. Liana yakin, ada lelaki yang bisa menyembuhkan phobia sexnya.“Hey! Tangkap gadis wanita itu!” teriak David menggema lorong. “Jangan biarkan dia kabur!” kata David kepada lelaki penjaga club malam. Lelaki itu berdiri tepat di depan pintu masuk.Liana menghentikan langkah kaki, dia terdiam. Di sana dengan jarak tidak cukup jauh, ada dua lelaki bertubuh besar tengah bersiap-siap menangkap Liana. Dua le

    Last Updated : 2020-08-09
  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   16. Bodoh!

    “Ya! Bagaimana bisa kalian kalah!” David berteriak marah. David kembali ke masuk club—Dia tidak peduli lagi, target wanita sudah kabur. “Sialan kau, Liana.” Sepanjang jalan David menggerutu.“Anda bilang tidak kenal dengan wanita jalang itu. Lantas kenapa membantu dia untuk kabur?” sinis lelaki itu kepada Nova. Kedua lelaki itu sama-sama menyentuh hidung yang berdarah. "Anda harus bertanggung jawab."Jika wanita bisa mengalahkan dua lelaki berbadan besar, tentunya dia laki-laki—Nova—dapat mengalahkan mereka berdua bukan?“Dua lawan satu wanita? Banci kalian!” kata Nova mengejek. “Maju! Lawan aku!”Nova sudah bersiap, mamasang kuda-kuda dan berniat memukul salah satu dari mereka.... Hanya saja, Nova memukul udara karena tidak mengenai salah satu tubuh lelaki itu ...Dua lelaki itu hanya tertawa remeh melihat kehebatan pukulan Nova. Saking hebat hingga tidak mengenai tubuh salah satu lelaki itu. Nova tidak putus asa, dia kembali memukul tapi tetap saja tidak mengenai mereka.Pada akhirn

    Last Updated : 2020-08-28

Latest chapter

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   57. Hiking ke Gunung

    Dan Liana membuat daftar; dia mengajak Nova untuk mendaki gunung besok. Iya! Besok! Haha, Liana jadi bersemangat.Di sisi lain. Presdir tahu Evan menyukai Liana; dia menilai sikap Evan. Saat berada di lift, Dika memuji Evan."Aku baru tahu bahwa kamu adalah anak yang baik dalam menilai seorang wanita. Sepertinya kamu mencintai wanita tidak hanya dari sudut pandang fisik atau kekayaan."Presiden Dika memuji Evan sebagai orang yang tepat, dan dia tidak mengkhawatirkan Evan lagi. Evan hanya mengangguk sopan, tapi dia tidak mengerti apa yang dikatakan Presiden Dika.Lol.****Keesokan harinya, Nova dan Liana pergi ke pegunungan. Kesempatan bagi Liana untuk mencoba mencari informasi dari Nova. Mereka berbincang-bincang dalam perjalanan ke atas bukit, dengan kaos pendek berwarna putih yang dikenakan Liana membuatnya terlihat seksi. Jaket rajut merah muda diikatkan di pinggangnya. Sepatu bot hitam tingginya dua sentimeter, dan dia mengenakan j

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   56. Tidak dipecat

    Kata-kata Dika sedikit menusuk hati Liana. Sakit? Ya. "Aku tahu. Aku sadar akan diriku dan hidupku, Presdir." Liana tidak pernah mau menerima perasaan Nova, cinta dari Nova. "Saya tidak akan pernah menikah dengan orang kaya," kata Liana.Liana mengaku tidak memiliki perasaan pada Nova dan tidak memiliki perasaan pada Nova atas perintah Dika yang hanya menjadikan Nova orang sukses dan sekretarisnya."Hari demi Hari aku tidak bisa menepati janjiku, tidak punya perasaan cinta atau ketertarikan pada Nova. Tapi aku akan berusaha menyingkirkan perasaan itu."Namun, dia tidak bisa menerima perasaan Nova, tetapi dia akan berusaha menghilangkan perasaan itu.Direktur Utama Dika berpesan agar Liana berusaha keras bahkan untuk menyelesaikan tugasnya sebagai sekretaris. “Ingat, kamu hanya sekretaris. Kamu harus bekerja keras untuk membantu Nova sembuh dari fobia,” kata Dika."Oke Pak Direktur, saya akan bekerja keras dan tidak akan mengeluh," kata Liana, mengerti a

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   55. Tergoda???

    Liana hanya menunduk, ketakutan."Semua orang membuatku kesal! Kenapa hanya aku yang tidak tahu masalah sebenarnya dari Nova dan Evan!” bentaknya.Dika sejak awal curiga, tapi dia mengabaikan pikiran itu."Sekretaris Liana, jawab dengan jujur. Apakah Nova dan Evan menyukaimu pada saat bersamaan ?"Diam. Liana tidak bisa berkata-kata. Tidak tahu apa yang akan dia jawab. Jadi, Liana diam saja."Kenapa diam saja? Tidak menjawab pertanyaanku?""Tidak seperti itu." Liana mengelak. "Saya tidak tahu—”"Berhenti berbicara!" ucap Dika memotong ucapan Liana. Tak hanya Nova, Evan juga menyukai wanita itu. "Jawab dengan jujur, sekretaris Liana!"“Iyaa,” jawab Liana, perlahan menundukkan kepalanya, suaranya nyaris tak terdengar karena terlalu kecil untuk didengar.Namun, Dika juga mengakui bahwa dia menyukai dan tergoda kepada Liana.

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   54. Amarah dari Presdir

    Ternyata Presdir Dika tidak datang ke tempat kerja Nova; dia hanya menelepon Liana dan mulai menginterogasinya. Kejadian aneh dan dia masih tidak bisa mempercayainya. Dika selalu bertanya-tanya, siapakah sebenarnya wanita yang menyebabkan Nova dan Evan bertengkar? Masalah pekerjaan? Dika sedikit tidak yakin. Maka, Dika memanggil Liana untuk bertanya dan menginterogasi.Liana bingung. Mengapa Dika menyuruhnya pergi ke tempat kerjanya? Apakah ada masalah atau sesuatu?Liana duduk di tempat kerja Dika dengan canggung. Dua cangkir teh di depan mereka untuk mencairkan suasana agar tidak canggung. Presdir Dika duduk di kursi khusus, dan Liana duduk di kursi panjang khusus untuk tamu."Maaf, kenapa Anda menelepon saya?" tanya Liana memecah kesunyian. "Saya tidak tahu mengapa Anda menyuruh saya datang ke sini."Dika menghela napas. Ia ingin bertanya pada Liana dan ingin menanyakan jawaban yang jelas. “Rumor yang beredar itu

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   53. Sudah Gila

    "Akhh !!! Jangan sentuh rambutku! Sekretaris Liana! Sakit—"Sakitnya, apalagi Liana sebagai wanita yang jago beladiri. Liana tidak peduli dengan Nova yang berteriak kesakitan. "Dasar Direktur mesum!"Awalnya, Nova mengeluh kesakitan, tapi kemudian dia tertawa. "Hei! Apa maksudmu? Mesum? Serius. Aku benci otak kotormu, Sekretaris Liana!" Nova mencibir.Mendengar perkataan Nova, pipi Liana memerah dan malu. Dia mundur selangkah, membuang muka.Nova merapikan baju putihnya sedikit berantakan gara-gara Liana. "Liana, apa kamu merasa gugup?" Nova bertanya. Sedetik dia menyadari apa yang dia katakan. "Umm ... maksudku, apa kamu gugup saat melihat wajahku?" Nova menjelaskan, mengulangi kata-katanya.Apa? Apa yang Nova bicarakan? Tidak gugup tapi malu. Tentu saja, Liana membantah dan menjawab dengan alasan lain. Sekarang dialah yang tertawa dengan aneh. "Gugup? Bagaimana menurutmu Direktur. Aku tidak pernah

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   52. Direktur Mesum

    Nova mengabaikan kata-kata Liana, membuatnya semakin berani dan mendekat. Hanya berjarak satu langkah, punggung Liana bertabrakan dengan pintu. Nova dengan berani mendekatkan wajahnya ke wajah Liana, Liana memejamkan mata karena tidak berani menatap wajah Nova sedekat ini.Dan .... Sebaliknya, Nova mengalami nasib buruk. Saat Nova menatap wajah Liana sedekat ini, dadanya mulai berdebar kencang. Pria itu memegangi dadanya, tidak menyangka reaksinya akan seperti ini. Liana dengan berani membuka kelopak matanya sedikit, mengintip. Keduanya saling bertatapan, tanpa sadar Nova mendekat ke wajah Liana. Keduanya saling menatap dengan tatapan bertabrakan. Kemudian Liana membuka matanya lebar-lebar saat wajah Nova berada lima sentimeter darinya.DOENK !!Liana beraksi dengan membenturkan kepalanya ke kepala Nova lalu meraih lengan Nova dan menjambak rambut Nova. "Apa-apaan ini, Direktur! Kamu mau menciumku ya?! Dasar Direktur mesum," kata Li

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   51. Jangan Mendekati!

    Di balik pintu ternyata Nova mendengarkan semua perkataan Liana dan Nova sangat tersinggung.Usai berdebat dengan sekretaris senior, Liana masuk ke ruang kerja Nova dengan membawa cemilan dan air. Melihat wajah Nova yang tidak enak dipandang dan sedang dalam mood yang buruk, Liana menyangka Nova sedang memikirkan berita buruk di media sosial dan informasi di luar kantor."Ada apa, Direktur? Aku membawa makanan ringan untuk mengganjal perutmu." Liana meletakkan cemilan dan air di atas meja."Aku sedang tidak mood untuk makan dan minum."Liana menghela nafas dan mencoba menghiburnya dan bertanya mengapa. Tapi Nova sama sekali tidak memikirkannya. Nova bangkit dan mendekati Liana dan terus berjalan ke depan hingga Liana terpaksa berjalan mundur secara teratur."Apa yang akan dilakukan Direktur?"Tatapan Nova tidak berkedip sama sekali, melihat Liana dari kejauhan yang dibuat hanya lima langkah le

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   50. Hubungan Istimewa

    Sekretaris senior membahas hubungan Liana dan Nova yang seperti ada hubungan khusus. Mereka beranggapan Nova tidak akan dekar dengan wanita miskin seperti Liana dan Nova sang pewaris. Itu membuat Liana sedih. Karena hubungan mereka tidak mungkin terjadi. Lalu bagaimana jika mereka saling jatuh cinta?"Haha, tidak mungkin Direktur Nova jatuh cinta pada Sekretaris Vita yang lebih seperti perempuan jalang?""Tentu saja tidak cocok. Sekretaris Vita tidak punya harga diri.""Ngomong-ngomong rumor tentang pertengkaran Direktur Nova dengan Direktur Evan karena masalah wanita.""Hah? Kudengar, memperebutkan posisi pekerjaan?""Tidak. Jangan mau ditipu. Siapa lagi selain pelaku dari masalah Sekretaris wanita jalang itu." Tanpa rasa takut, sekretaris menunjuk Liana yang sedang duduk di kursi kerja Liana.Mendengarkan kata-kata mereka Liana langsung menggebrak meja karena tak tahan lagi dihina

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   49. Jadi Karyawan Tetap!

    Rapatnya sudah selesai.Liana menyapa Nova, dan Evan menanyakan bagaimana pertemuannya. "Bagaimana? Apakah pertemuannya menyenangkan dan berjalan dengan baik?" Tanya Liana bersemangat."Jangan tanya ke Nova, mungkin Nova tidak tahu, karena dia tidur," jawab Evan.Nova baru saja menguap."Direktur, kenapa Anda tidur saat rapat?" Liana bertanya bagaimana Nova bisa tidur dalam pertemuan sepenting itu."Semua karena kamu," kata Nova kesal. "Kamu membuatku tidak bisa tidur sepanjang malam!" Nova menjawab dengan jujur.Presdir Dika keluar dan ikut memarahi Liana. "Itu benar? Kamu membuat Nova tidak tidur tadi malam? Kamu sebagai sekretaris harus tegas dengan Nova! Kalau kamu bisa memukul bocah nakal itu."Liana tidak menjawab. Dia kesal karena dia disalahkan. Ada apa dengan dia? Dia membuat Nova tidak bisa tidur? Ah ... Presdir bercanda dengan Liana? Liana tidak tahu apa

DMCA.com Protection Status