Share

Jangan Mengusik Singa Tidur

Author: Winarsih_wina
last update Last Updated: 2022-04-20 12:37:13

Setelah seharian menunggu akhirnya Asma pulang. Tapi dia tak membawa motornya, dimana dia meletakkan benda itu. Aku harus bertanya padanya.

"Kau darimana seharian terus mana motor kita? Kenapa kau tak membawanya pulang? Aku butuh untuk kerja asma. Kau jangan main-main."

Mendengar aku bertanya bukannya berhenti dia justru pergi seolah tak perduli.

" Sebelum bicara omong kosong. Minta ipar kesayanganmu itu menghapus statusnya atau aku buat dia malu sekalian."

Asma terlihat marah besar, aku tak tau status apa maksudnya. Aku segera mengecek status mbak Ani tapi tak ada yang aneh.

"Kau jangan cari masalah, Asma. Masalah kita belum selesai, kau belum jawab dimana motor kita?"

Asma tak langsung menjawab, dia justru asyik menikmati minuman dingin yang tadi dia beli.

"Motorku bukan motor kita, karena tak ada sepeser pun uangmu di motor itu. Asal ingat aku beli itu sebelun kita menikah, jadi terserah mau aku apakan."

Kurang ajar dia berani ungkit-ungkitan pada suaminya. Meski tak ada uangku di sana, tapi aku punya hak karena dia istriku.

"Jangan bilang kau merasa punya hak karena kita sudah menikah. Ingat mas kalau bercerai semua harta sebelum menikah tidak dikira harta gino-gini, jadi paham kan siapa yang akan rugi kalau kita cerai?"

Perempuan sialan kenapa dia jadi kurang ajar. Apa mungkin uang sepuluh ribu, benar-benar membuatnya gila.

"Tolong bawa pergi baju kotor mu. Selain makan di rumah ibumu, dia pasti mau sekalian mencuci, kalau jatah lima puluh ribuku kau berikan padanya."

Asma berkata dengan kesal, dia bahkan menendang plastik berisi baju kotor yang aku bawa dari rumah ibu. Mana mungkin aku biarkan ibu mencuci, meski mengunakan mesin cuci karena aku sudah menikah.

"Tapi motor itu aku gunakan untuk mencari nafkah, Asma. Kalau motor itu tak ada, bagaimana aku pergi kerja?" ujarku pelan.

"Pikirkan sendiri, toh nafkah yang kau cari bukan untuk aku dan anak kita, tapi untuk ibu dan iparmu. Jadi jangan gunakan motorku."

Asma bicara seolah tak perduli, dia justru masuk ke kamar membawa sebuah bungkusan. Sepertinya nasi bungkus dari aromanya pasti nasi Padang.

"Aku lapar, Asma. Apa kau mau makan sendiri di kamar?" Dia menjawab tanpa membuka pintu "Aku yang lapar karena dari pagi belum makan, bukankah kau sudah makan di rumah ibumu pakai ayam lagi."

Istri durhaka dia masih tak mengalah, apa salahnya membagi nasi Padang itu berdua. Aku kan kepingin juga merasakan makanan itu.

Brak....

Aku terkejut saat melihat Asma membanting pintu kamar. Dia segera mencuci tangan sambil mengomel panjang.

"Sudah aku bilang jangan mengusikku tapi kakak iparmu itu memang perlu diberi pelajaran."

Asma segera berlari keluar sedangkan aku yang kebingungan tak berbuat apa-apa, karena tak tau dia ada masalah apa dengan mbak Ani.

"Alam! Asma dan Ani sedang ribut itu, cepat pisahkan mereka!"

Aku terkejut saat mendengar seorang wanita berteriak di depan rumah. Dia bilang Asma ribut dengan mbak Ani, masalah apa lagi yang di buat istriku kali ini.

"Janda gatal apa tak ada pria lain yang bisa kau poroti selain iparmu. Sekarang kau berani memfitnah aku juga."

Plak ...plak ....

Aku melihat Asma menarik rambut mbak Ani dan juga menampar wajah kakak iparku dua kali. Aku hendak melerai tapi seseorang mencekal tanganku.

"Biar aku saja kau memang tak berguna. Bisa-bisanya istri sah berkelahi dengan kakak iparmu."

Bagus berdiri dan berteriak pada Asma. Herannya wanita itu langsung berhenti, setelah menghempaskan tubuh mbak Ani ke tanah.

"Sudah aku bilang sabar, kalau tak bisa tinggalkan mereka. Mbak Asma."

Bagus berdiri di dekat Asma yang terduduk lemas setelah menghajar mbak Ani. Bagus hanya berdiri tak menyentuh sama sekali tubuh Asma.

"Sekali lagi kau bilang aku serakah, karena menguasai uang mas Alam, aku habisi kau. Pakai otakmu setiap bulan dua kali kau meminjam uang pada adik iparmu itu. Masih bisa kau bilang aku menguasai uangnya, bahkan untuk nafkah aku dan anaknya saja dia lalai, dia lebih mementingkan kau dan ibunya. Jadi jangan pernah bilang aku serakah kalau tidak lihat apa yang bisa aku lakukan pada janda gatal sepertimu."

Asma berteriak dan melemparkan beberapa lembar kertas ke arah mbak Ani. Membuat beberapa orang memunggut dan melihatnya.

"Itu mutasi dari rekening mas alam padamu, jadi jangan pernah lagi kau bilang aku menguasai gaji adik iparmu. Sekarang kalau sudah gatal kali barangmu, bawa dia pulang aku sedekahkan."

"Asma!"

Aku berteriak, meski yang dia katakan benar soal uang yang lebih banyak aku pinjamkan pada mbak Ani. Tapi dia tak berhak mempermalukan suaminya di depan umum.

"Pulang sekarang kita bicara di rumah, jelaskan soal perselingkuhanmu dengan Bagus."

Plak ...plak ....

"Tutup mulutmu itu dasar laki-laki tak berguna. Kau bahkan diam saat janda gatal ini mengatai istrimu. Sekarang saat aku membela harga diri, kau berniat membuat fitnah baru."

Aku terdiam karena tak menyangka. Asma akan menampar wajah ku di depan umum begini. Dia benar-benar marah besar kali ini, entah apa yang membuatnya jadi seperti ini. Selama ini dia jenis istri penurut tapi sekarang dia mulai melawan.

"Siapa yang bilang Mbak Asma berselingkuh dengan suamiku? Tunjukkan buktinya. Atau aku akan bawa masalah ini ke polisi, karena ini sudah termasuk pencemaran nama baik suamiku."

Aku terkejut mendengar suara seorang wanita dari belakang. Ternyata Bagus datang bersama istrinya, pantas dia tak menyentuh Asma dari tadi.

"Kasihan kau mbak bukan mendapat dukungan, justru Mbak Asma mendapat fitnahan dari suami mu sendiri."

Sekarang semua orang menatap padaku. Perempuan itu segera membantu Asma berdiri dan membersihkan kotoran di bajunya.

"Kasihan jadi selama ini Asma yang tertindas. Ani dan mertuanya ternyata pintar saat menyebarkan fitnah, aku merasa bersalah karena ikut menghakimi Asma."

Terdengar lagi seorang wanita berkata bisik-bisik. Dia bilang mbak Ani dan ibu menyebarkan fitnah, apa yang dia maksudkan kenapa aku tak tau.

"Sudah bubar! Semua sudah selesai dan kau Asma, sampai matipun aku tak akan menganggap mu menantu, bisanya bikin malu saja."

Ibu tampak marah dan berusaha menolong mbak Ani. Melihat perbuatan ibu, bukannya sedih Asma justru tertawa kearah ibu.

"Terima kasih, Bu. Aku harap jangan pernah menganggap ku menantu, karena kelak kau akan gila jika tau sebuah kebenaran, saat itu aku pun tak sudi merawatmu."

Plak ....

Aku sudah kehabisan kesabaran, bisa-bisanya Asma kurang ajar pada ibu. Aku bisa menerima setiap tingkah kurang ajarnya, tapi tidak ...jika dia juga tak menghargai ibuku.

"Akhirnya kau bisa bertindak tegas, Mas. Sayang kau salah tempat, kita ketemu di pengadilan agama segera."

Kembali aku terkejut saat mendengar Asma hendak meminta cerai. Masalah kecil begini dia sampai meminta cerai, di depan banyak orang pula.

"Tidak aku tak akan menceraikan mu, Asma. Tolong maafkan aku karena khilaf hingga menamparmu."

Aku terpaksa berlutut karena tak mau kehilangan Asma. Karena dia satu-satunya penopang hidup ku yang belum mapan.

"Alam apa yang kau lakukan? Biarkan dia pergi. Ibu janji akan mencarikan kau istri yang jauh lebih baik dari dia."

"Diam! Sudah cukup, Bu. Aku tak mau berpisah dengan Asma. Mulai sekarang jangan ganggu kami lagi."

Aku terpaksa membentak ibu agar dia segera diam. Apa dia lupa kalau Asma yang bisa menerima semua kekuranganku.

"Terima kasih karena kau mau menerima lamaran ku, Ma. Mulai sekarang aku janji, akan bekerja lebih giat agar keluarga kecil kita bahagia."

Hari itu awal aku menikah dengan Asma. Dia mendukung dengan memberiku motor untuk kerja, lalu menopang semua biaya rumah kami dengan uang tabungannya. Sekarang aku masih belum bisa berpisah dengannya, karena masih membutuhkan dirinya.

"Kau sudah berani meninggikan suara pada ibu, Lam. Dasar anak durhaka, kau tak akan pernah merasakan bahagia, karena sudah menyakiti wanita yang melahirkan mu."

Ibu menangis sembari pergi masuk ke dalam rumah. Sebenarnya aku sedih, tapi demi mengambil hati Asma aku harus kuat untuk saat ini. Setidaknya sampai keuangan ku jauh lebih kuat.

"Asma, tunggu jangan pergi. Mas minta maaf."

Related chapters

  • Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya.   Kesempatan Kedua

    "Kau yakin memberi kesempatan pada, Alam?"Sialan semua orang seolah berharap Asma bercerai dariku. Apa mereka lupa, dosa jika menghancurkan pernikahan orang lain."Tolong biarkan Asma berpikir dengan jernih. Jangan kalian pengaruhi terus dia, ingat dosa karena meminta seorang wanita bercerai dari suaminya."Aku tersenyum karena mereka semua terdiam setelah aku berkata tentang dosa. Syukurlah mereka paham dan mengerti, kalau aku dan Asma tak seharusnya bercerai."Kau paham tentang dosa, tapi kau lupa menzolimi istri juga termasuk dosa, Alam!"Bagus berteriak padaku sebenarnya siapa dia, dan kenapa selalu ikut campur urusanku dengan Asma? Heran dia seolah begitu perduli pada istriku. Apa benar dia punya perasaan lebih pada Asma?"Aku tau tapi tadi kan sudah minta maaf, kenapa kau terus nyolot apa kau memang mencintai asma juga?"Bagus melotot dia menatap istrinya. Seolah ucapan ku akan menyakiti wanita itu, kalau benar dia mencintai Asma kan bagus biar istrinya tau."Kau."Bagus menujuk

    Last Updated : 2022-04-21
  • Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya.   Kesialan Alam

    "Ini seratus ribu, aku harap kau yakin kalau aku berniat berubah."Asma tak bersuara dia masih asyik dengan sayuran di depannya. Setelah menjual

    Last Updated : 2022-04-22
  • Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya.   Pertengkaran Ibu Dan Asma.

    "Dasar perempuan serakah kau berani menguasai uang, Alam. Dia anak lelakiku, mana bisa kau buat dia melupakan ibunya." Aku baru saja pulang kerja, belum juga turun dari motor tukang ojek. Sudah dihadapkan pada pemandangan luar biasa di depan rumahku. Banyak warga melihat ibu yang berteriak pada Asma. "Ada apa lagi ini, kenapa kalian tak bisa akur sehari saja?" Aku sudah tak tahan lagi melihat ibu dan Asma yang terus saja ribut pasti ini perkara uang lagi. "Bagus itu anak lelakimu, ibu bisa bicara dengannya. Aku mau masuk memeriksa belanjaan hari ini." Asma melengang masuk ke rumah, darimana dia seharian, karena aku melihatnya baru membuka kunci rumah. "Kau lihat Alam, betapa kurang ajarnya istrimu itu. Dia bahkan baru pulang setelah menghabiskan uangmu." Ibu bilang menghabiskan uang, sedangkan aku hanya memberi asma satu jut

    Last Updated : 2022-04-26
  • Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya.   Uang ...Uang Dan Uang.

    "Dua juta mbak, buat apa uang sebanyak itu?"Aku terkejut saat mendengar mbak Ani mau meminjam uang lagi padaku. Apa dia tak tau aku saja sampai rela memakai ponsel yang retak layarnya demi berhemat. Dia dengan enaknya pinjam lagi."Mbak mau coba buka usaha, Lam. Kasihan Adit kalau ibunya tak punya uang saat dia ingin jajan, sedangkan kau sudah jarang memberinya uang walau hanya lima ribu perak."Aku menarik napas kenapa sekarang semua masalah yang datang tak jauh dari uang. Sedangkan Asma benar-benar menguji kesabaran ku akhir-akhir ini."Maaf mbak tapi aku memang tak punya uang, kalau tak percaya lihat ini. Ponselku retak tapi sampai sekarang belum bisa memperbaikinya."Mbak Ani menatap ponselku tapi sepertinya dia tak percaya. Matanya justru melihat kearah rumahku, jangan bilang dia mau minta aku pinjam ke Asma, bisa perang dunia lagi."Aku pergi dulu, Mbak. Maaf tak bisa lagi memberi pinjaman."Aku bergegas pergi ker

    Last Updated : 2022-04-27
  • Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya.   Asma Memotong Rambut Mbak Ani

    Ting....Belum juga sampai pangkalan ojek, sudah ada pesan masuk ke ponselku. Dari siapa lagi kalau bukan dari ibu.(Terserah aku tak mau tau, Bu. Sudah aku ingatkan jangan menganggu Asma tapi mbak Ani membandel.)Aku segera membalas pesan ibu yang bertanya, kenapa aku membiarkan Asma memangkas rambut menantunya.(Tapi gak gini juga, Lam. Ani bisa melaporkan istrimu ke polisi.)Bodoh lapor polisi memangnya semudah itu, butuh uang dan tenaga sebelum menangkap seseorang.(Silahkan kalau mbak Ani punya uang dan sanggup bolak-balik ke kantor polisi.)Aku menarik napas lega, karena tak ada lagi balasan dari ibu. Pasti saat ini mbak Ani sedang meratapi nasibnya, karena tak bisa melawan Asma."Mas, ojek."Aku segera naik ojek setelah sampai di pangkalan. Setelah drama tadi, akhirnya aku sampai juga ke kantor.Miris aku justru merasa tenang ketika berada di kantor, sementara sebagian besar orang akan tenang dan nyaman ketika sampai di rumah bersama keluarga

    Last Updated : 2022-04-27
  • Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya.   Tak Akan Menang Melawan Asma.

    "Kenapa terkejut, Mas? Aku hanya mau bilang, kipas angin di kamar mati, percuma kau kekamar pasti kegerahan lagi."Setelah itu aku menarik napas lega begitu mendengar jawaban Asma. Kenapa bisa terpikir aku akan di bunuh olehnya dasar bodoh.--"Aneh, ada orang mau pindah kemari kenapa harus bilang padaku. Dasar RT tolol bikin susah orang aja.Aku yang baru pulang dari rumah pak RT, jadi makin susah karena harus jalan kaki sendirian."Jadi kau tak dengarkan dulu penjelasan pak RT, Mas. Mana mungkin tak penting kalau dia minta kau datang, walau hanya untuk memberitahu soal warga baru yang mau pindah."Dasar Asma bodoh mana mungkin dia bisa jadi pintar. Memangnya apa hubungannya denganku kalau ada warga baru, aku bukan lurah juga tak ada jabatan sebagai aparat desa."Karena itu seharusnya kau dengar sampai habis penjelasan pak RT jangan main pergi saja, Mas."Aku menatap Asma kenapa dia jadi nyolot gitu. Sudah di bilang tak penting masih tak

    Last Updated : 2022-04-28
  • Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya.   Ketika Suami Di Kejar Dosa.

    Aku segera menghidupkan lampu dan berusaha menetralkan detak jantung yang berdetak sangat kencang. Bukan karena cinta ataupun nafsu tapi karena takut."Tak perlu takut sampai melompat begitu, Mas. Aku hanya mau bilang sebentar lagi gajian, jangan lupa semuanya serahkan padaku."Dasar perempuan setan serakah, dia tau besok aku gajian, menakuti hanya untuk menagih janjiku kemarin."Tak bisa semua, aku harus memberi ibu juga, Asma.""Berikan semuanya biar aku yang memberi ke ibumu, agar dia tau kalau ada menantu yang memberinya uang, meski tetap saja uang anaknya."Bicara dengan Asma benar-benar tak bisa menang. Lebih baik aku diam dan menuruti kemauannya biar aman."Kalau begitu terserah kau saja, yang penting ibu tak mengangguku dengan permintaannya soal uang. Kasih juga mbak Ani anggap sedekah ke janda."Asma berbalik dia yang akan masuk ke kamar, kini kembali berbalik dan menatap kearahku."Kalau aku menjadi j

    Last Updated : 2022-04-28
  • Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya.   Kesialan Belum Berakhir

    "Asma!"Aku hanya bisa menyaksikan ponselku yang malang hancur berantakan di lantai. Kali ini benda itu pasti tak bisa lagi di gunakan."Apaan sih, Mas. Aku hanya bicara pelan tapi kau selalu saja terkejut tak tentu arah. Katakan apa ada yang kau sembunyikan?"Asma menatap kearahku yang terduduk, sembari memunguti ponselku yang malang."Kasihan, sepertinya kau memang tak perlu ponsel, mas. Hanya membuatmu menumpuk dosa, apalagi jika di gunakan untuk hal yang tak penting."Dia bilang aku tak perlu ponsel. Seharusnya dia yang tak perlu benda itu, karena tak ada gunanya. Setiap saat dia plototi tapi tak menghasilkan uang sama sekali."Kalau begini aku butuh uang, Ma. Benda ini penting, bagaimana kalau ada orang kantor menghubungi, bisa gawat kalau tak aku angkat."Asma berdiri setelah membantuku memunguti ponsel yang terjatuh tadi. Entah apa yang dia pikirkan karena hanya terdiam menatapku

    Last Updated : 2022-04-29

Latest chapter

  • Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya.   Bahagia Bersamamu.

    "Mami! Papi! Sudah siang bangun dong, kita harus ke Bandara."Adam mengeliat mendengar teriakan di depan pintu. Bukan hanya teriakan tapi juga ketukan, dia melingkarkan tangan di pingganga istrinya dan mengigit daun telinga Asma pelan."Putrimu memanggil Papi, Mami. Pasti dia sedang mengiginkan sesuatu, lihat dulu mau apa anak itu."Asma menghempaskan tangan suaminya, lalu mencari baju tidur yang entah lari kemana. Mereka sudah menikah cukup lama, tapi gairah itu bukan surut makin meningkat saja.Setelah memakai baju tidurnya, Asma segera membuka pintu. Matanya terbuka lebar, saat anak bungsunya hendak masuk ke kamar menemui papanya."Hai ...papa sedang tidur. Kau butuh apa biar mama yang bantu?"Asma mendorong anak bungsunya lalu menutup pintu agar anak gadis itu tak nelihat kalau papanya tidur dalam keadaan bugil."Mama dan papa pasti habis."Raina memainkan alisnya membuat Asma menepuk jidat putrinya. Anak berusia 19 tahun itu tertawa melihat mamanya tersipu."Minta uang Ma, besok m

  • Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya.   Akhir bahagia(21+)

    "Kenapa kau harus meninggal seperti ini Lam? Kita baru saja mau serius bertobat. Kau tinggalkan aku demi menolong mantanmu itu."Asma menarik napas, saat mendengar ucapan Raisa di makan Alam. Wanita itu membelakanginya, jadi tak tau kalau dia dan Adam datang ke makam Alam."Kalau begini apa yang akan aku lakukan, Lam. Hidup akan semakin sulit tanpamu, anak itu harus bagaimana aku besarkan nanti?"Asma mengerutkan kening lalu menatap Adam. Pria itu juga sama sepertinya, bingung dengan maksud ucapan Raisa barusan."Anak apa maksudmu, Sa?"Raisa terkejut mendengar pertanyaan Asma, dia menyingkir untuk memberi jalan bagi pasangan suami-istri itu."Kau belum menjawab pertanyaanku, Sa? Apa yang kau maksud dengan anak itu? Katakan mungkin kami bisa bantu."Asma kembali bertanya setelah selesai tabur bungga dan berdoa."Bukan urusanmu Ma, jadi jangan sok baik di depanku. Kau pasti senang karena Alam meninggal, jadi tak ada yang akan mengganggumu."Asma kembali menarik napas panjang. Raisa bel

  • Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya.   Sadar Dari Koma.

    "Assalamu'alaikum, Sayang. Sudah lima hari, betah banget tidurnya, bangun dong kagen nih."Aku mencium tangan mas Adam, hari ini dokter bilang kalau alat bantu pernapasannya sudah bisa dilepas. Awalnya aku heran tapi Dokter bilang Mas Adam sudah bisa bernapas tanpa alat bantu, tentu saja aku senang mendengarnya."Hari ini anak-anak mau ikut menjenguk Mas, tapi ibu tak mengijinkannya. Mereka sangat merindukanmu Mas, bangunlah."Aku membelai wajah mas Adam, berharap dia merasakan sentuhan tanganku dan membuatnya bangun. Aku tersenyum melihat bibirnya yang mulai merona, tidak pucat seperti beberapa hari ini."Aku mencintaimu Mas, bangunlah agar kita bisa hidup bersama dan bahagia."Aku mendekati wajah mas Adam dan mencium bibirnya. Masih dengan harapan dia bangun, setelah merasakan sentuhan di bibirnya. Namun aku terkejut saat merasakan hisapan kuat di bibirku."Tidak mungkin kau masih koma kan Mas? Kenapa bisa membalas ciumanku?"Aku menatap tajam wajah mas Adam. Tak terlihat pergerakan

  • Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya.   Tragedi Kematian Dua Orang.

    "Suami saya tidak bersalah Pak, saya punya buktinya kalau wanita itu yang menjebaknya. Sekarang saya akan melaporkan balik wanita itu, pengacara saya akan mengurus semuanya."Asma menyerahkan bukti yang dia miliki. Naura terlihat pucat saat polisi memeriksa bukti yang diberikan Asma."Itu tidak mungkin pak polisi, CCTV ruangan itu sudah dimatikan."Semua orang terkejut mendengar pengakuan Naura. Wanita itu membekap mulutnya agar tidak bersuara, namun sayang semua sudah terjadi, banyak orang yang mendengar ucapannya.Plak ....Naura terdiam saat Asma menamparnya. Hingga membuat kepalanya menoleh ke samping. Wanita itu tak menyangka, mendapatkan itu dari wanita yang dia kira lemah."Kau memang wanita tak tau diri. Tega menjebak pria yang sudah baik pada keluarga dan anakmu, apa kau tak tau perbuatanmu hampir menghancurkan keluargaku. Tenang saja sebentar lagi kau akan bertemu dengan rekan kerjamu."Naura terlihat ketakutan sepertinya dia sangat takut pada rekan kerjanya. Terlihat dari ra

  • Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya.   Kecemasan Orangtua.

    "Bu, apa perlu kita ke Dokter?"Asma segera duduk di samping ibunya. Wanita itu tampak berbaring memijat keningnya, dia segera bangun ketika melihat Asma datang."Tidak apa-apa, ibu hanya pusing sedikit. Kabar tadi siang sungguh membuat ibu kaget, kau harus berhati-hati Ma, ada suami dan ketiga anakmu yang butuh perhatianmu. Jangan terlalu keras hati Nak, sudahi semua masalah yang tak penting."Asma melotot ke arah Adam, pria itu hanya menundukkan kepala. Dia tau kesalahannya karena itu dia tak melawan."Asma hanya ingin dia bertanggungjawab pada perbuatannya Bu, sikap acuh pada ucapan istrinya adalah hal yang tak bisa dianggap remeh. Berkali-kali aku bilang tapi dia tak juga percaya, setelah kejadian begini aku tak bisa jika di suruh diam. Ibu tak mau aku bercerai dengan pria yang tak bersalah kan? Karena itu aku minta dia buktikan, agar lain kali dia tak seenak hati saat bicara. Apalagi tentang wanita lain yang bukan istrinya."Asma melotot saat Adam mengangkat kepala hendak bicara.

  • Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya.   Korban Pelakor Juga.

    "Siapa namamu?"Asma duduk sembari menatap seorang pria dan wanita di hadapannya. Keduanya terlihat menunduk di depan Asma."Wahyu dan ini istri saya Intan.""Mantan Bu, sebentar lagi kami bercerai. Setelah pria bodoh ini, mengambil kembali harta kami yang di bawa kabur pelacur itu."Asma menatap jijik pada Wahyu. Dari ucapan Intan dia tau, kalau pria di depannya adalah selingkuhan Ani. "Jadi benar kalian kenal dengan Mbak Ani. Harta kalianlah yang digunakan wanita itu untuk datang ke kota ini, demi membalas dendam padaku."Kini Asma benar-benar mengerti, kenapa bisa Ani memiliki uang untuk bekerjasama dengan Naura. Wanita itu masih Ani yang licik."Iya, itu karena si bodoh ini. Hanya karena selangkangan wanita itu, dia rela menyerahkan tabungan kami yang tersimpan selama sepuluh tahun. Tabungan yang kami persiapkan untuk masa depan anak kami, yang dua tahun lagi masuk kuliah kedokteran."Asma terpaku ketika menyadari rasa sakit wanita di depannya, pasti sama seperti yang dia rasakan

  • Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya.   Lepas Dari Maut.

    "apa! CCTV ruanganku mati, kok bisa?"Adam geram saat mendengar ucapan dari bagian keamanan. Salahnya tak melihat langsung, kini semua kacau dia tak punya bukti dan saksi."Lebih baik kau tenang saja Pak, aku bisa melayanimu jauh lebih baik dari wanita udik itu."Adam menepis tangan Naura yang berada di pinggangnya. Entah sejak kapan wanita itu ada di ruang sekuriti."Kau boleh bermimpi tapi asal tau saja. Wanita yang kau bilang udik itu, dia jauh lebih berharga dari sampah sepertimu."Adam terlihat marah dia menatap para penjaga kantornya. Namun mereka semua tertunduk takut."Aku yang memberi kalian gaji. Tapi menjaga keamanan saja tak mampu, lihat wanita ini bisa masuk dengan mudah kemari."Para penjaga itu semakin takut, mereka bingung karena Naura mengancam, kalau berhasil menjadi istri Adam mereka akan dipecat."Usir dia atau kalian yang keluar dari perusahaan ini."Adam keluar dari ruang sekuriti setelah melihat Naura diarak keluar. Pria itu terlihat kalut karena belum menemukan

  • Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya.   Pertengkaran lagi.

    Asma mengusap bibir Adam dengan jari jempolnya. Meski berat dia harus membuat Adam tau, bahwa apa yang dia lakukan harus dipertanggungjawabkan. Jika Adam bisa lepas dari Adisty dan wanita suruhan mama tirinya, sekarang dia harus menghadapi kebodohannya itu."Beri aku waktu, jangan pernah menyerah sebelum aku bilang kalah."Asma mengangguk setelah ini biar Adam melawan Naura. Sedangkan dia akan memberi pelajaran buat Ani, sudah cukup dia mengalah sudah saatnya menyerang."Satu lagi, bisakah kau tertawa hanya denganku. Rasanya sakit melihat tawamu saat bersama Bima."Plak ....Asma menepis tangan Adam dari wajahnya. Permintaan suaminya terdengar bodoh di telinganya."Bagaimana aku bisa tertawa di depanmu. Sedangkan masalah besar justru belum kau selesaikan."Asma hendak berdiri, tapi Adam menarik tangannya hingga kembali jatuh kepangkuannya. Pria itu meletakan sendok dan memeluk pinggang istrinya."Tetaplah disini sebentar lagi. Aku belum puas memelukmu."Asma meringis mendengar ucapan A

  • Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya.   Ketakutan Adam.

    "Siapa saksinya dan bukti apa yang dibawa Naura?"Adam bertanya pada Bima, namun pria itu tak membuka mulutnya membuat Adam kesal."Kami tak boleh memberitahu tersangka Mas. Maaf itu melangar kode etik."Bima segera pergi untuk menghindari Adam. Dia tak mau keceplosan saat bersama suami Asma."Kau yakin tak akan membantu mas Adam, Mbak. Aku rasa dia akan berada dalam masalah besar, wanita itu punya saksi dan bukti."Bima memberitahu Asma apa bukti yang wanita itu bawa. Kalau dari Adam dia bungkam tapi dengan Asma dia terbuka begitu saja."Biarkan mas Adam membereskan masalahnya. Aku akan bergerak setelah dia merasa kalah, siapa suruh membuatku marah."Bima tertawa melihat wajah calon kakak iparnya. Dia tak menyangka wanita itu begitu tegar setelah apa yang dia dengar dari Niko dan Renno."Kau cantik Mbak, sayang ada sisi menakutkan juga dalam dirimu. Ibarat mawar yang cantik tapi menyimpan duri yang tajam."Bima dan Asma tertawa tanpa melihat sorot mata penuh cemburu. Adam melihat dari

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status