Dirga sontak tiba di depan Alba. Tidak hanya mengemukakan Pedang Asura, juga mengemukakan Pagoda Asura.Alba terkejut lagi.Saat ini, ketakutan, penyesalan dan rasa enggan dalam hatinya!"Benar saja, Pedang Asura dan Pagoda Asura. Siapa kamu sebenarnya? Apa hubungan antara kamu dan Panglima Perang Neraka?""Kenapa Pedang Asura dan Pagoda Asura berada di tanganmu?""Dirga, kamu dengarkan! Pedang Asura dan Pagoda Asura ini bukan benda yang dapat kamu miliki!""Aku perintahkan kamu untuk menyerahkan Pedang Asura dan Pagoda Asura kepadaku!"Sekarang Alba sudah mengalami cedera parah dan kekuatan bertarung tersisa 30%, bahkan tidak sanggup menahan satu pukulan dari Dirga.Dia sudah tidak lagi terkejut dengan kenapa kekuatan kultivasi Dirga begitu hebat dan begitu menakutkan!Sekarang dalam benaknya hanya ada Pedang Asura dan Pagoda Asura. Dua senjata sakti yang diimpikan oleh para petarung sekarang tepat berada di depannya.Dia tidak ingin pasrah terhadap kesempatan terakhir ini.Plak!Sera
Begitu Dirga mengatakannya, Alika sontak menjadi tenang, pada saat yang sama juga lebih percaya diri.Dia benar-benar takut Dirga pergi begitu saja. Jika begitu, Keluarga Wutari akan musnah.Sebab, bagaimanapun, hubungan Keluarga Wutari dan Dirga tidak begitu erat. Sampai sekarang, Keluarga Wutari hampir tidak bantuan apa pun terhadap Dirga.Sebaliknya, Dirga yang membantu Keluarga Wutari berkali-kali.Hubungan antara Keluarga Wutari dan Dirga hanyalah sebuah kesepakatan. Alika sangat jelas dengan sikap Dirga terhadap Keluarga Wutari!Saat ini, Dirga berkata, "Sekarang aku masih nggak membiarkan siapa pun yang tahu bahwa Pedang Asura dan Pagoda Asura berada di sisiku."Begitu mendengarnya, Alika segera berkata, "Pak Dirga, Anda tenang saja. Hari ini nggak terjadi apa-apa, aku nggak mendengar atau melihat apa pun.""Kamu adalah orang pintar."Kata-kata Dirga membuat jantung Alika berdebar-debar. Meskipun nada bicaranya sangat tenang, malah memberi Alika semacam perasaan kritis.Dia sang
Hanya tersisa Dirga dan Alika di aula."Pak Dirga, silakan duduk, aku bakal memasak untuk Anda!" Alika berbalik hendak pergi, tapi dihentikan oleh Dirga.Alika berbalik hendak pergi, tetapi dihentikan oleh Dirga."Saat ini adalah masa yang penting. Kamu sekarang adalah tulang punggung Keluarga Wutari, pergilah temani anggota keluargamu!""Biar aku yang memasak sendiri. Ingat untuk menasihati anggota keluargamu, jangan membuat masalah yang nggak perlu.""Baik, aku mengerti." Alika segera pergi, meninggalkan seluruh Keluarga Wutari dalam suasana persiapan perang.Alika segera pergi. Seluruh Keluarga Wutari berada dalam suasana siaga perang.Sementara itu, Kota Gelya terasa mencekam dengan aura kematian yang mengerikan.Berita tentang kematian Alba dan belasan pendekar super dari Istana Dewa sudah tersebar ke berbagai sekte dan aliran kekuatan.Para pendekar dari setiap sekte dan aliran kekuatan terguncang. Selama ini mereka telah memantau situasi Keluarga Wutari dan Dirga secara diam-dia
Para petarung dari berbagai sekte dan aliran kekuatan tidak lagi berani bertindak sembarangan. Sebelum ini, mereka sangat jelas dengan kekuatan dari Keluarga Wutari.Terutama para petarung senior di Keluarga Wutari. Jika tidak, mereka juga tidak akan melibatkan diri di sini.Akan tetapi, mereka tidak sangka ternyata para petarung dari Keluarga Wutari ini telah menunjukkan kekuatan bertarung yang begitu mengerikan. Hal ini sepenuhnya di luar dugaan mereka.Meskipun jika terus bertarung, mereka pasti dapat memusnahkan para petarung dari Keluarga Wutari berdasarkan kelebihan dari jumlah mereka.Akan tetapi, mungkin sampai akhir mereka hanya tersisa beberapa orang. Mereka tidak akan menggunakan taktik perang yang merugikan diri seperti ini.Tepat pada saat ini, para petarung dari Keluarga Wutari bertindak lagi.Akan tetapi, para petarung dari berbagai sekte ini segera mundur. Pada saat yang sama, pemimpin mereka berkata, "Tuan Zane, jangan ceroboh!""Apa kita nggak boleh mundur? Kita janga
Para petarung dari berbagai sekte dan aliran kekuatan tidak yakin apakah itu benar atau tidak, tetapi sekarang mereka yakin.Seketika wajah semua orang sangat suram, seperti mereka sedang dipaksa untuk menelan kepahitan.Saat ini, kekuatan inti dari masing-masing keluarga, termasuk generasi muda hampir mati semua. Sementara Keluarga Wutari hanya kehilangan para petarung tua mereka.Kekuatan Keluarga Wutari memang sangat spesial, karena petarung yang paling kuat bukanlah para petarung tua ini.Melainkan para generasi muda, terutama para generasi muda yang dipimpin oleh Alika.Pada saat ini, para petarung dari berbagai sekte dan aliran kekuatan merasa sangat menyesal.Meskipun mereka kelihatan menang, sebenarnya mereka kalah besar dan merasa sangat menyedihkan.Fando dan Tetua Tertinggi dari Istana Dewa menyadari kekecewaan mereka, sehingga kedua orang masing-masing menghibur mereka."Baiklah semuanya, sekarang bukan saatnya untuk sedih.""Saya mewakili Keluarga Gunaeri mengucapkan terim
Saat ini Fando sangat kesal dan merasa sangat terhina.Kalau tidak membunuh Dirga dengan tangannya sendiri, kelak bagaimana dia masih punya muka untuk terus hidup?"Tetua Tertinggi, kamu nggak perlu mengatakan apa pun lagi. Bocah ini nggak punya etika dan melakukan serangan diam-diam.""Aku juga ceroboh, tapi aku nggak akan menganggapnya serius.""Kita sudah lama sepakat. Bocah ini membunuh putraku dan begitu banyak pendekar dari keluargaku di Istana Dewa.""Dia milikku!"Kebencian, kemarahan serta penghinaan telah menyebabkan Fando kehilangan akal sehat dan penilaian dasar.Dia tidak akan pernah percaya tingkat kultivasi Dirga lebih tinggi darinya.Melihatnya seperti ini, Tetua Tertinggi Istana Dewa terlihat kecewa dan mengernyitkan dahi."Fan ...."Akan tetapi, Tetua Tertinggi disela oleh Fando sebelum bisa mengatakan sesuatu."Tetua Tertinggi, jangan bicara lagi. Bocah ini milikku dan nggak ada yang bisa merebutnya.""Kuserahkan Mutiara Roh padamu.""Jangan lupakan misimu sendiri. O
Dirga tidak berkata apa-apa dan menebaskan pedangnya.Kekuatan membunuh yang terkandung dalam pedang ini sangatlah menakutkan. Energi pedang yang agung itu bagaikan gelombang yang mengejutkan dan disertai dengan aura aneh yang sangat berbahaya.Pada saat ini raut wajah Tetua Tertinggi agak berubah dan dia ingat tidak ada orang yang pernah membuatnya merasa ngeri selama bertahun-tahun.Seketika tidak ada sedikit pun rasa takut di hatinya, malah merasa sangat bersemangat.Dia mengambil satu langkah ke depan dan energi sejati yang menakutkan membludak kembali sebelum membentuk energi astral yang kuat dan langsung bergegas ke arah Dirga.Buk!Energi astral ini langsung mengenai tubuh Dirga dan menenggelamkan seluruh tubuhnya. Akan tetapi pada detik berikutnya, energi pedang membelah energi astral dan bergegas ke arah Tetua Tertinggi.Akan tetapi, perisai energi sejati tiba-tiba muncul di depan mata Tetua Tertinggi. Energi pedang menghantam dinding tanpa bisa bergerak maju.Melihat adegan i
Tetua Tertinggi sama sekali tidak berani memikirkan hasilnya, kultivasi yang ditunjukkan oleh Dirga benar-benar sangat menakutkan.Satu-satunya hal yang tidak bisa dia mengerti adalah bagaimana caranya kultivasi Dirga bisa meningkat begitu pesat dalam waktu begitu singkat.Sebenarnya Istana Dewa sudah lama memperhatikan Dirga, terutama setelah Dirga, Zira dan yang lain datang ke dunia ini.Mereka selalu menguji kultivasi Dirga dengan hati-hati karena hal ini bersangkutan dengan Mutiara Roh.Tetua Tertinggi tidak bisa menahan diri untuk bertanya lagi saat memikirkan hal ini, "Rahasia apa lagi yang kamu miliki? Jangan bilang padaku ini semua karena bakatmu.""Nggak peduli seberapa hebatnya bakatmu dan meski kamu bisa membuat pil obat tingkat tinggi, semua ini nggak mungkin bisa buat kultivasimu meningkat ke tingkat yang menakutkan dalam waktu sesingkat ini."Dirga berkata sambil tersenyum, "Tenang saja, kalian akan tahu setelah aku sampai di Istana Dewa.""Aku nggak mau bunuh kamu, pergi