Hanya Rafan yang minum teh dengan santai.Krak.Begitu Rafan menggenggam tangan, enam orang itu hancur menjadi kabut darah. Horace nyaris terkencing-kencing melihat adegan itu.Pria tua berpakaian mundur beberapa langkah dengan wajah pucat dan badan gemetar."Sekarang sudah tahu seberapa hebatnya aku? Kembali ke Kota Damon dan beri tahu majikan payah kalian, kalau mereka masih berani kirim orang untuk ganggu muridku, aku akan pergi ke Kota Damon untuk mereka.""Aku tahu kamu nggak percaya. Aku juga tahu majikan payah kalian nggak akan percaya.""Ini, tunjukkan pada mereka!"Rafan melempar sebuah plakat ke dekat kaki pria tua berpakaian hitam. Pria tua berpakaian hitam dan Horace sangat tercengang setelah melihat plakat itu.Plakat itu melambangkan status Panglima Perang Neraka."Kamu, kamu adalah Panglima Perang Neraka!""Mana mungkin?"Pria tua berpakaian hitam dan Horace kesulitan untuk bernapas.Plakat Panglima Perang Neraka bukanlah rahasia dan pernah mereka lihat sebelumnya.Namun
Rafan menepuk bahu Dirga dan terbang pergi!Dirga melamun sambil menerawang langit di mana Rafan pergi. Makin banyak informasi yang diperoleh, makin mendalam penyelidikannya. Dirga telah lama tahu bahwa faksi misterius itu tidak seperti yang dia pikirkan.Setiap kali berpikir sudah menemukan intinya, ternyata itu tidak penting!Sekarang, Dirga yakin ada pendekar di atas tingkatan Maharaja Master dalam faksi itu. Alasan mengapa mereka meminta Sepuluh Keluarga Aristokrat dan faksi lain mencarinya pasti tidak semata-mata demi kunci rahasia Dirga.Sepuluh Keluarga Aristokrat dan faksi lain bertekad untuk mendapatkan kunci rahasia, tetapi tujuan faksi misterius tersebut lebih dari itu.Apakah rahasia yang dimiliki oleh dirinya?Mungkinkah hanya karena status sebagai Panglima Perang Neraka?Berbagai kemungkinan melintas di benak Dirga, tetapi semuanya disangkal.Sungguh menarik!Pikiran dan hati Dirga segera kembali tenang.Dirga tidak lagi memikirkan hal itu karena tidak ada gunanya untuk d
Dirga memanggil Sasa dan Andrea, lalu memperkenalkan mereka pada Lilian."Pak Dirga seperti sedang menyampaikan pesan terakhir saja. Pak Dirga mau meninggal atau ke tempat lain?""Seru nggak?""Bagaimana kalau aku ikut bersamamu?"Sasa dan Andrea sudah mendapat kabar sebelumnya. Sasa selalu patuh pada perintah Dirga dan tidak akan punya pendapat lain.Namun, Andrea menghabiskan waktu di Aliansi Bela Diri sepanjang waktu sehingga tidak bisa pergi ke mana-mana.Andrea sudah tidak tahan lagi.Selain itu, Karen hamil karena kelalaian dalam penggunaan kontrasepsi.Andrea sungguh galau. Dia ingin mencampakkan Karen, tetapi malah dihajar Dirga."Andrea, kamu sudah mau jadi ayah, mau ke mana lagi?""Diam saja di sini. Ke depannya, kamu dan Sasa adalah bawahan Jenderal Lilian. Jangan macam-macam. Bantu Jenderal Lilian membentuk Tentara Selatana secepat mungkin.""Setelah itu, aku juga akan mengangkatmu sebagai jenderal.""Jenderal Lilian, silakan bicara dengan Andrea. Sasa, ikut aku."Dirga dan
Pada saat ini, di Mutara!Rahasia di Gunung Merita sudah bukan rahasia lagi. Faksi-faksi di Mutara terus mengirim pendekar mereka untuk memperebutkan sumber daya di Gunung Merita.Namun, belum ada satu pun yang berhasil mencapai puncak!Faksi-faksi yang belum pernah terdengar di Mutara juga ikut bermunculan. Kini, Mutara dilanda kekacauan.Begitu sampai di Departemen Perang, Aisa berpikir dia akan menghabiskan waktu yang cukup lama di sana. Tak disangka, komandan langsung memerintahkannya untuk memimpin Pasukan Burung Merah ke perbatasan dan menunggu perintah!Setibanya di Mutara, Aisa mendatangi Vania!"Jadi, kamu terus mencari tunanganmu selama ini?""Apa sudah ditemukan?""Kecepatan perkembanganmu sangat luar biasa!"Di dalam penginapan, Aisa dan Vania duduk berhadapan. Meja di depan mereka penuh dengan irisan semur daging sapi dan lauk lezat lainnya.Aisa terkejut oleh kecepatan perkembangan Vania!"Belum, tapi belum lama yang lalu, aku dengar dia akan pergi ke Gunung Merita. Dia s
Vania tidak pernah melihat Pasukan Burung Merah, tetapi tahu mereka sangat kuat!Kekuatan tempur perorangan mereka mungkin tidak begitu unggul, tetapi jika bersatu, kekuatan tempur pasukan mereka sangat mencengangkan.Semua anggota Pasukan Burung Merah adalah tentara yang sangat berpengalaman. Mereka memiliki kesadaran tempur yang sangat kuat dan kekuatan tempur yang amat dahsyat!Jika melawan Pasukan Burung Merah, faksi-faksi yang dia pimpin pasti kalah.Vania merasa pesimis jika Pasukan Burung Merah membantunya.Aisa mengetahui apa kekhawatiran Vania sehingga menepuk bahunya seraya tersenyum dan berujar, "Vania, jangan khawatir. Tugasku dan Pasukan Burung Merah adalah membantumu.""Ini perintah komandan. Dokumen resmi akan segera dikirim ke tanganmu!""Aku nggak akrab dengan kawasan ini dan Pasukan Burung Merah hanya cocok untuk bertempur secara berkelompok.""Kalau berpencar, kekuatan tempur mereka akan merosot. Apalagi yang paling penting di antara yang lain, namamu sudah masuk daf
Mereka tidak berani mengganggu Vania. Jika tidak, dia bisa membunuh mereka semua dengan satu tapak saja.Pada saat ini, semua orang mundur secara refleks untuk memberi jalan.Vania dan Aisa melintasi kerumunan orang sampai ke depan jalan akses satu-satunya untuk naik ke gunung."Ini jalan akses untuk naik, jalan satu-satunya. Tapi kelihatannya belum ada seorang pun yang bisa mencapai puncak gunung sampai sekarang."Vania berbalik badan dan memandang semua orang, lalu bertanya, "Apa ada dari kalian yang bisa melewati 700 meter?"Semua orang menggelengkan kepala."600 meter?"Semua orang menggelengkan kepala lagi!Vania tiba-tiba melayang ke udara dan berlari sekencang-kencangnya menuju puncak gunung, hanya menyisakan bayangan di tempat.Namun, Vania berhenti di ketinggian 1.200 meter. Bukan karena tidak mau, melainkan karena tidak kuat untuk berjalan ke depan lagi.Ada tekanan super mengerikan yang menghentikannya.Semua orang terkejut oleh aksi Vania. Mereka bersorak dan menyemangati V
Nina makan dengan lahap.Habis makan, mereka duduk berkeliling dan merencanakan tempat tujuan besok. Dirga tidak akan mengambil tindakan sekarang juga sebelum Sepuluh Keluarga Aristokrat menyerang.Setelah berdiskusi selama lebih dari setengah jam, mereka akhirnya menetapkan tempat tujuan besok."Pergi ke beberapa tempat ini dulu besok. Agenda untuk lusa bisa kita bahas besok malam.""Kalian makan pil-pil ini!"Sesudah menyimpan peta, Dirga mengeluarkan beberapa pil dan memberikannya pada mereka....Di rumah Keluarga Tjohara!Pada saat ini, kediaman Keluarga Tjohara terang benderang.Brody dan kepala keluarga dari Delapan Keluarga Aristokrat lainnya duduk di kedua sisi Raditya.Hanya ada satu tujuan bagi mereka untuk berkumpul di malam ini, yaitu membunuh Dirga dengan segala cara.Pasar Kuolun telah memberi perintah kepada mereka untuk membunuh Dirga di Kota Damon."Apa yang bocah itu lakukan sekarang?"Raditya bertanya demikian.Brody menyeruput teh sebelum menjawab, "Dia tinggal di
Kedua tangan pendekar Maharaja Master itu jatuh ke lantai!"Bagaimana mungkin?""Ini mustahil.""Kamu, kamu bukan Maharaja Master tingkat puncak peringkat sembilan?""Mana mungkin kamu sekuat ini?"Para pendekar Maharaja Master dari Sepuluh Keluarga Aristokrat termangu dan ketakutan. Wajah mereka penuh dengan rasa tidak percaya.Membunuh sekilas. Mereka semua dengan jelas merasakan Bayangan 4 telah berbelaskasihan.Melihat keterkejutan mereka, Bayangan 4 berkata dengan tenang, "Kalian nggak tahu apa-apa tentang kekuatan Bayangan. Kata Presiden, kalian bisa dibiarkan hidup selama memotong satu lengan.""Kalau nggak, mati!"Sepuluh Keluarga Aristokrat memiliki sumber daya dan kekuasaan yang amat luar biasa, serta bisa dikatakan tirani. Itulah mengapa mereka berani menentang Bayangan!Di Negara Naga, Presiden pun tidak berani memprovokasi mereka!Saat ini, belasan pendekar Maharaja Master merasa dilema karena aksi Bayangan menandakan Presiden memihak pada Dirga. Situasi menjadi rumit.Eks