Home / Romansa / Istriku Bar-Bar / Meluapkan Emosi

Share

Meluapkan Emosi

Author: Mama Lana
last update Last Updated: 2022-08-17 21:45:43

Roy masih diam di atas pusaran Bu Lasmi meski hujan lebat mengguyur tubuhnya. Lelaki itu merasakan penyesalan yang teramat sangat, apalagi ia belum sempat berbaikan dengan wanita yang telah melahirkannya itu.

"Maaf, Bu ... maafkan putramu yang bodoh ini ..." Roy berbisik pelan, membelai gundukan tanah merah itu dengan tangan yang gemetar.

"Kau puas sekarang!" Suara bariton seorang lelaki terdengar dari arah belakang. Roy bangkit dan memutar tubuhnya, sejenak ia menatap sosok Alex yang sudah berdiri dengan kedua tangan yang mengepal erat.

Bugh ...! Satu pukulan tepat mengenai perut Roy, membuatnya langsung tersungkur ke tanah.

"Ini untuk rasa sakit yang selama ini ibuku rasakan!"

Bugh, bugh, bugh, bugh ...!

"Dan ini, ini, ini, untuk membayar semua kesombonganmu selama ini!"

Alex terus memukuli Roy dengan membabi buta. Saat lelaki itu tersungkur, Alex akan menariknya, lantas ia menghujaminya lagi dengan pukulan yang lain.

"Bangun ..!! Kenapa kau lemah sekali! Ayo lawan aku!" Alex berter
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istriku Bar-Bar   Pesan Ibu

    "Ini apa, Pa?" Alex menerimanya dengan wajah bingung. Benda itu berbentuk lipatan kertas berwarna putih. Namun, Alex tidak tahu apa isinya."Bukalah. Kau akan tahu jawabannya nanti." Papa Wahyu ingin Alex membacanya sendiri amanat yang di tulis langsung oleh sang ibu.Perlahan Alex membuka lembaran kertas itu yang ternyata berisi pesan sang ibu sebelum beliau masuk rumah sakit.Di sana tertuliskan bagaimana perempuan itu sangat mencintainya. Begitupun dengan satu nama yang selalu perempuan itu rindukan, Roy. Sang ibu juga berpesan agar ia tidak menyimpan api dendam. Apapun yang akan terjadi nati.Detik itu juga Alex merasa sangat bersalah saat membaca tulisan terakhir ibunya. Jangan pernah salahkan Roy. Semua yang terjadi karena kesalahan Ibu.Roy hanya korban dari keegoisan Ibu di masa lalu.Berjanjilah untuk tidak menyakitinya.Ibu mencintai kalian.'Berdamailah jika kalian ingin Ibu bahagia.'"Pa, ja–di ini bener tulisan Ibu?" Dengan kedua tangan yang gemetar ia menatap lagi lemb

    Last Updated : 2022-08-18
  • Istriku Bar-Bar   Berdamai

    Malam ini suasana terasa sunyi. Lorong-lorong rumah sakit tempat Roy di rawat juga sudah sepi. Elisa sudah bersiap untuk merebahkan diri di ranjang yang di sediakan oleh pihak rumah sakit. Wanita itu memastikan lebih dulu Roy sudah terlelap setelah meminum obatnya. Rencananya besok pagi Roy sudah di ijinkan untuk pulang. Dan malam ini mau tidak mau Elisa berjaga sendirian karena Mbok Nah menjaga kedua anaknya di rumah. Setengah jam merangkak dengan begitu lambat. Seorang pria berbaju hitam di luar ruangan rawat itu sudah nampak gelisah. Ia tengah menunggu sampai orang yang ada di dalam sana benar-benar terlelap. Saat di rasa sudah aman, ia bergerak perlahan mendorong pintu ruangan rawat itu dengan hati-hati. "Aku harus hati-hati. Aku harus secepatnya menjalankan rencana, lalu pergi sebelum ada orang yang melihat." Ia berbisik sendiri. Memakai penutup kepala berwarna hitam, lalu melangkah lagi mendekati ranjang. "Ya, benar, ini target yang harus aku habisi." Pria itu berpikir sejenak

    Last Updated : 2022-08-19
  • Istriku Bar-Bar   Melepaskan

    "Apa kau yakin akan pulang hari ini?" Dua lelaki itu sudah terlihat sangat akrab, seakan sebelumnya tidak pernah terjadi masalah atau perselisihan apapun. "Menurutmu, aku selemah itu hanya karena pukulanmu yang tak terasa? Lihat, aku sudah baik-baik saja." Dengan sombongnya Roy memamerkan kondisi tubuhnya yang sudah semakin membaik. "Ya lah, aku tahu. Sebenarnya kau ingin cepat-cepat pulang karena di sini tidak bisa bermesraan dengan istrimu, kan?" ledek Alex, yang langsung di sambut gelak tawa dari Roy. "Aku tidak sekejam itu. Istriku belum sepenuhnya pulih setelah melahirkan kemarin." Ia menggeleng pelan. Roy memang belum berani menyentuhnya lagi sebelum memastikan Elisa benar-benar sehat. "Aku tidak menyangka jika Kau tipe lelaki penyabar. Bahkan hingga bertahun-tahun Kau dapat menahannya. Kalau aku, entahlah ...." Roy tidak terlalu menanggapi. Baginya kesalahannya dulu pada Elisa sudah cukup menjadi pelajaran berharga agar ia menjadi lelaki yang bertanggung jawab. Bukan malah

    Last Updated : 2022-08-20
  • Istriku Bar-Bar   Gosip

    Lihat saja sekarang penampilannya berbeda. Iya, Nona Riska sekarang gemukan yah? Eh, tapi lihat! Kok perutnya membesar? Apa jangan-jangan Nona Riska ... Setiap hari Riska mendengar bisik-bisik yang berasal dari para karyawannya. Sebagian besar mereka membahas mengenai bentuk tubuhnya yang banyak berubah. Terlihat lebih berisi, selain itu tingkah Riska yang terkadang aneh sukses membuat sebagian besar karyawannya merasa bingung. "Kemarin aku lihat Nona Riska membeli rujak buah," ucap salah seorang gadis yang bekerja di perusahaan milik Riska. Gadis itu merasa aneh saja saat melihat bos wanitanya yang rela mengantri rujak buah di pinggir jalan. "Benarkah?" ucapnya temannya dengan mulut terbuka lebar. Kemudian karyawan lain juga yang ikut berbicara. "Aku juga pernah mendengar Nona Riska muntah-muntah." Lantas ia mengingat saat memberikan laporan bulanan waktu itu, Riska yang hendak menerima mendadak lari ke kamar mandi. "Apa jangan-jangan ....?" Dan salah satu di antara mereka ha

    Last Updated : 2022-08-21
  • Istriku Bar-Bar   Tugas Besar

    "Kau yakin mereka tidak meminta syarat apapun padamu?" Seno masih kurang percaya jika Alex melepaskannya begitu saja. Ia pikir Alex akan langsung menjebloskan pria itu ke dalam penjara, lalu menyeret satu-persatu hingga semua yang terlibat dalam masalah ini akan berakhir di balik jeruji besi. Namun dugaannya salah besar tatkala melihat orang kepercayaannya itu di bebaskan dengan mudah. "Tidak, Tuan. Sungguh, saya merasa beruntung karena tidak di bawa ke kantor polisi." Pria itu senang sekali. Padahal sebelumnya ia sudah ketakutan, bagaimana kalau lelaki bernama Alex itu membunuhnya, atau yang paling ringan menjebloskannya ke penjara, ia tidak tahu lagi seperti apa nasib keluarganya nanti. Bersyukur sekali itu hanya ketakutannya saja. Namun tidak dengan Seno, ia masih memutar keras otaknya, mencoba menebak rencana yang Alex sembunyikan. "Apa mereka juga tidak menyakitimu? Maksudnya tidak mengahajarmu, kan?" tanya Seno sekali lagi, lantas pandangannya meneliti tubuh pria itu yang meman

    Last Updated : 2022-08-23
  • Istriku Bar-Bar   Kedatangan Alex

    "Ah, sial!! Mengganggu saja!" umpat Riska tatkala mendengar suara ketukan pintu. Padahal ia baru saja memejamkan mata dan tidak ingin di ganggu oleh siapa pun. Tapi, suara ketukan yang berkali-kali memaksa Riska harus beranjak dan membukanya dengan cepat."Tadi 'kan aku udah bilang kalau hari ini tidak ingin di ganggu!" ucapnya sambil melotot ke arah sekretarisnya yang terlihat ketakutan. Wanita berusia dua tahun di atasnya itu hanya bisa menunduk menerima omelan dari Sang Bos sembari melirik ke arah tamu yang sudah menunggu sejak tadi."Ma–maaf, Nona, tapi ...?" Belum juga Kalimat itu selesai, Riska sudah lebih menyambarnya lagi. "Kau ingin di pecat, hahhh!" Gayanya sudah seperti bos besar saja. Padahal baru dua hari ini Riska memiliki kuasa penuh menggantikan sang papa yang kebetulan tengah berada di luar kota.Sang sekretaris meremas ujung pakaiannya sendiri. Sebenarnya ia sudah menjelaskan bahwa hari ini sang bos tidak ingin di ganggu. Tapi ternyata tamu itu tetap memaksa dan ber

    Last Updated : 2022-08-24
  • Istriku Bar-Bar   Kekasihku Arya

    "Kau yakin Alex harus melakukan itu?" Pertanyaan Arya sontak membuat Roy mengalihkan perhatian padanya. Lelaki berperawakan tinggi dengan alis tebal itu punya alasan sendiri kenapa ia sampai mengusulkan Alex untuk mengunjungi wanita bernama Riska. Selain harus meletakkan alat yang ia berikan, Alex juga harus mendekati wanita itu untuk sementara waktu."Entahlah. Aku juga belum sepenuhnya yakin jika perusahaan itu juga terlibat, tapi apa salahnya kita coba menyelidikinya juga."Arya hanya mengangguk mengiyakan saja ucapan Roy. Ia percaya jika lelaki itu pasti sudah memikirkannya lebih dulu. Apalagi apa yang ia lakukan sekarang bukanlah perkara kecil."Aku sih tak masalah. Tapi lihatlah wajahnya tadi ... hahaha!" Arya tergelak sendiri tatkala teringat wajah Alex saat akan keluar dari ruangan itu. Mungkin sebenarnya Alex ingin menolak, tapi karena Roy terus membujuk akhirnya ia mengiyakan saja saran dari kakak tirinya itu."Biarkan saja. Biar dia tahu seperti apa rasanya berpura-pura." R

    Last Updated : 2022-08-25
  • Istriku Bar-Bar   Seno

    "Jadi, kamu baru ketemuan sama wanita itu? Sama mantan pacarmu yang cantik dan seksi itu?" Airin sengaja memuji Riska di depan Alex, ingin tahu saja seperti apa respon yang akan lelaki itu berikan padanya. "Dia bukan mantan pacarku." Alex hanya menjawab singkat saja. Ia malas jika sampai harus membahas mengenai Riska dengan Airin, pasti akan berujung pertengkaran. "Kenapa? Bukankah dia cantik, seksi?" Wanita itu kembali mengulang kata-katanya lagi karena jawaban Alex belumlah cukup untuknya. "Ya, Riska memang cantik, dan dia juga ...." "Apa!!" Wanita di depan sana sudah melotot saja. Padahal tadi dirinya yang sudah memancingnya lebih dulu. "Kenapa kau aneh sekali? Bukankah aku hanya mengulang ucapanmu tadi?" Alex menyunggingkan senyuman. Lucu saja melihat wajah Airin yang terlihat kesal. "Dasar, suami tidak peka!" umpatan Airin sontak membuat Alex menatap ke arahnya. Lelaki itu berjalan maju, lantas berdiri tepat di hadapan wanita itu. "Kau bilang apa?

    Last Updated : 2022-08-28

Latest chapter

  • Istriku Bar-Bar   Ending

    Setelah pertemuannya Riska dengan Erick di depan kampus beberapa hari yang lalu. Riska memutuskan untuk menceritakan siapa sebenarnya pria itu pada putrinya. Dan sejak itu pula Erick berusaha mendekati Nisya dengan perlahan. "Jadi, Om itu papaku, Ma?" tanya Nisya sekali lagi. Yang langsung di jawab anggukan kepala oleh sang mama. "Ya. Dia papamu, Nak." Dan hari-hari mereka mulai berwarna. Apalagi saat Erick terang-terangan melamar Riska di depan semua temannya. Meski terkesan buru-buru, Riska akhirya pun menerima lamaran itu demi putri tercintanya. "Menikahlah denganku, Riska. Aku janji akan membahagiakanmu dan juga Nisya." Seluruh mahasiswa yang menyaksikan acara lamaran itu langsung bersorak, meminta pada Riska untuk segera memberikan jawaban. Tidak butuh waktu lama, acara pernikahan Riska dan Erick segera di laksanakan. Pernikahan sederhana itu di gelar di rumah kediaman Riska dan hanya di hadiri oleh kerabat serta teman dekatnya saja. Mereka melanjutkan hidup dengan bahagia.

  • Istriku Bar-Bar   Hidup Baru Riska

    "Airinnn ...!!" teriak Elisa kegirangan. Ia mundur beberapa langkah untuk mengambil ancang-ancang, lalu ... Bughhh!! Satu pukulan mendarat lagi di perut pria asing yang tadi mencekal sebelah tangannya. Kini Elisa tidak merasa takut lagi, karena ada Airin yang siap membantunya. "Kamu tidak apa-apa 'kan, El?" Meski khawatir, Airin tetap waspada. Tidak ingin ceroboh sampai memberi kesempatan pada penjahat itu lagi. "Aku baik-baik saja, Rin." Elisa berlari ke arah ketiga bocah tadi. Memeriksa satu-persatu dari mereka. Elisa lega karena semuanya dalam keadaan baik-baik saja. "Kalian tunggu Mama di sini. Jangan ke mana-mana!" Lalu Elisa berdiri tepat di depan ketiga bocah itu untuk melindungi dari pria jahat yang masih meringis kesakitan. "Sialan!!" Pria itu mengumpat lagi. Bahkan terdengar juga sumpah serapahnya, memaki pada dua ibu muda yang sudah berhasil mengalahkannya. Tidak ingin memberikan kesempatan lagi, Airin dan Elisa segera memberikan pukulan secara bersamaan. Bughhh, bug

  • Istriku Bar-Bar   Lepasin Aku, Om!

    Drama panjang mengenai hilangnya Haidar dan Rey yang terjadi di rumah milik Alex berlalu sudah. Kini dua minggu setelah kejadian itu Airin dan Elisa mengajak anak-anaknya bermain di sebuah taman permainan khusus anak. Dan tentu saja di temani oleh kedua suami dari mereka.Anak-anak mulai bermain, saling berkejaran dan menikmati suasana sore yang semakin ramai. Di sana-sini juga terlihat anak-anak lain tengah bermain dengan di awasi oleh para orang tuanya masing-masing.Suasana taman terasa ramai sekali, apalagi saat ini tengah libur akhir pekan. Sementara para ibu tengah mengawasi para anak main, Alex dan Roy memilih menyingkir mencari tempat untuk berbincang. "Kak Rey, ayo main!" ajak Azki. Gadis kecil itu mulai menyeret tangan Rey untuk mengikutinya. Padahal sejak tadi Lexa juga sudah ada di sebelahnya memainkan boneka yang sengaja mereka bawa dari rumah."Kakak di sini aja ya? Kakak nggak suka main boneka." Rey ogah-ogahan mengikuti tangan gadis itu yanga terus saja menggandengnya

  • Istriku Bar-Bar   Jepit Rambut

    "Kalian ...?" Kay menatap bingung pada dua pria kecil di depannya. Haidar dan Rey kini tengah duduk bersebelahan di dalam gudang yang terletak di samping taman. "Kalian ngapain di sini?"Dua pria kecil tadi menoleh serempak. Melihat gadis kecil berkuncir kuda dengan tatapannya yang berbeda."Kak Kay ...!" Haidar langsung bangkit dan berusaha menyembunyikan tubuh sang kakak di belakangnya. "Kenapa Kakak ke sini?" ucapnya lagi."Kalian ngapain ada di sini?" Kay mengulang pertanyaan itu lagi.Sedangkan di depan sana Rey menatap gadis itu dengan kedua mata yang berbinar."Berhenti menatap Kak Kay seperti itu!" Haidar memasang badan tepat di depan Kay. Menghalangi pandangan pria di depan sana agar tidak terus menerus menatap ke arah sang kakak."Kamu ngapain sih, Dek?" Kay bingung sendiri melihat aksi konyol adiknya. "Ayo, Mama sama Ayah khawatir." Menarik tubuh Haidar agar mengikutinya."Awas kalau kamu berani menatap Kak Kay seperti itu lagi!" ancamnya sebelum melangkah keluar dari dalam

  • Istriku Bar-Bar   Hilang

    Beberapa tahun kemudian."Kakak, gendong ..." rengek Azki manja pada pria kecil berusia sepuluh tahun. Pria kecil itu hanya menurut, berjongkok dan memasang punggungnya di depan gadis kecil tadi."Yeyyy, asikkk!" Azki tersenyum senang mendapati pria itu tidak menolaknya lagi. Padahal ia tidak tahu saja sebenarnya pria itu tengah memakinya dengan kesal.Azkia Putri Aditama.Nama yang di berikan Airin dan Alex untuk putri pertama mereka. Gadis kecil berkulit putih, serta berambut lurus itu saat ini sudah berusia lima tahun. Azki tumbuh menjadi sosok yang ceria dan juga pintar.Saat ini mereka tengah kedatangan tamu dari Keluarga Roy dan juga Arya. Semua berkumpul di taman belakang menyaksikan anak-anak mereka bermain. Saling berkejaran, ada juga yang terlihat saling berbincang."Lihat ekspresi wajah putramu, El, dia lucu sekali, 'kan?" Airin menunjuk ke arah Rey yang saat ini tengah menggendong Azkia. Gadis kecil itu tampak tertawa senang, sedangkan Rey terus saja menekuk wajahnya masam

  • Istriku Bar-Bar   Bayi perempuan

    "Pa, bagaimana dengan nasibku?" Saat ini perempuan itu tengah menemui papanya di sel tahanan. Tuan Bara harus menjalani hukuman dua tahun lebih lama di banding dengan Sigit Prasetya karena kesalahannya dia anggap lebih fatal. Sedangkan Riska dengan keadaan perutnya yang semakin hari kian membuncit kebingungan harus menyembunyikan kehamilannya dari orang-orang di tempat tinggal barunya nanti."Dari awal Papa sudah bertanya padamu, kan? Siapa Ayah dari bayi yang kau kandungan? Tapi kau malah diam dan seolah melindunginya. " Papa Bara kesal dengan Riska yang sangat keras kepala. Coba saja dulu ia mau jujur, pasti keadaannya tidak akan seperti ini."Maaf, Pa. Maafkan Riska." Bulir bening jatuh begitu saja melewati kedu pipi perempuan itu. Mama Nathali hanya mampu menenangkan dan mengusap lembut punggung putri satu-satunya itu."Sudahlah, Ris. Sebaiknya kita segera pulang." Ibu dan anak itu melangkah gontai meninggalkan sel tahanan suaminya menuju tempat tinggal baru yang mereka sewa denga

  • Istriku Bar-Bar   Makan Bakso

    Setelah di buat bingung dengan tingkah Airin yang tiba-tiba meminta berhenti secara mendadak, saat ini Alex juga di buat terkesiap dengan kedua bola mata yang membulat serta mulut yang terbuka lebar tatkala melihat tingkah istrinya yang tak masuk akal.Bagaimana mungkin orang yang tadinya terlihat kesakitan sekali sekarang tengah santai dan menyantap semangkuk bakso dengan sangat lahap? Di tambah lagi setelah adegan itu selesai, Alex nyaris jatuh, bangun, serta guling-guling sendiri ketika mendengar si tukang bakso yang bersuara dan meminta bayaran untuk harga bakso yang baru saja istrinya makan."Satu juta lima ratus ribu?! Jangan gila, Pak! Istri saya hanya memesan semangkuk bakso. Kenapa mahal sekali?" Rasanya Alex ingin menghancurkan gerobak sekaligus pemiliknya. Tapi melihat tatapan heran orang-orang di sekitar, Alex terpaksa duduk kembali di bangku plastik yang di sediakan pedagang itu."Memang yang di makan istri Anda hanya semangkuk, Tuan. Tapi, dia tadi bilang akan memborong

  • Istriku Bar-Bar   Ada Apa?

    Beberapa Bulan Kemudian ...Kehamilan Airin sudah memasuki trimester terakhir. Wanita itu sudah terlihat sekali kesulitan untuk melakukan aktivitasnya seperti biasa. Beruntung Alex selalu menyempatkan waktunya untuk menemani istrinya kemana pun pergi.Seperti pagi ini, mendadak Airin ingin di temani jalan-jalan. Padahal Alex sudah rapi dengan setelan jas dan bersiap untuk berangkat ke kantor. Terpaksa Alex harus menghubungi sekretarisnya dan meminta jadwal ulang untuk rapat yang akan di adakan dua jam lagi.[Tapi, Tuan ....?] Terdengar kasak-kusuk dari seberang sana. Alex paham jika sang sekretaris pasti kebingungan mencari alasan di batalkannya rapat itu.[Katakan saja pada mereka jika istriku sedang ingin di temani di rumah] Alasan yang logis memang. Tapi, apa mungkin mereka akan percaya? Atau malah akan di jadikan bahan lelucon nanti? Entahlah.[Kau mendengarku?] Alex terpaksa bersuara lagi tatkala tidak mendapatkan sahutan dari seberang sana.[I–iya, Tuan. Saya akan coba menjelask

  • Istriku Bar-Bar   Bangkrut

    Beberapa bulan setelah semua beres, keadaan akhirya kembali normal seperti biasa. Alex telah menyeret satu persatu orang yang sudah terlibat dalam hancurnya perusahaan papanya. Sigit Prasetya dan Bara adalah dua orang utama yang menerima hukuman dari Alex. Tentu dengan masa hukuman yang berbeda tergantung seberapa besar keterlibatan mereka dalam permasalahan itu.Pengalihan perusahaan milik Papa Wahyu ke tangannya kembali juga sudah di laksanakan dengan mengundang perwakilan dari beberapa perusahaan saja, termasuk dari Keluarga Pratama dan Andreas yang menjadi pendukung utama.Alex sengaja mengadakan acara itu di rumah karena tidak terlalu banyak yang mereka undang. Hanya orang-orang terdekat serta beberapa kolega dari Papa Wahyu dulu yang masih menjalin pertemanan baik dengan mereka.Jika dulu Papa Wahyu yang memimpin perusahaan itu sendiri, tapi sekarang ia sudah menyerahkan tanggung jawab penuh perusahaan pada Alex. Pria paruh baya itu merasa jika Alex lebih mampu di bandingkan dir

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status