Share

Seperti Pengantin Baru

Penulis: Risca Amelia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-27 21:48:23

Di bawah selimut tebal, dua insan masih terlelap di alam mimpi. Tubuh mereka saling menyatu dalam dekapan kehangatan setelah malam panjang yang penuh gairah. Napas mereka beriringan, teratur, dan tenang, seolah enggan berpisah dari satu sama lain meski pagi telah tiba.

Namun, kedamaian itu perlahan terusik oleh dering ponsel yang memenuhi ruangan. Nada dering yang nyaring menusuk keheningan, membuat Joya menggeliat pelan dalam pelukan Alastar. Dengan malas, ia membuka matanya yang masih terasa berat.

Sekilas, Joya melirik ke arah ponsel yang terus bergetar di atas nakas. Ia menguap kecil, tubuhnya terasa begitu lelah, seakan baru menempuh perjalanan panjang. Dan itu semua karena ulah Alastar semalam.

Pipi Joya merona begitu mengingat apa yang telah terjadi di antara mereka. Wajahnya memanas, malu sendiri dengan pikirannya yang tiba-tiba berkelana ke malam yang penuh hasrat itu.

Rasanya, Joya ingin menyembunyikan diri di balik selimut, tetapi dering ponsel yang tak kunjung berhenti m
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Keluarga Kecil

    Joya menggigit bibir bawahnya, menimbang-nimbang apakah ia harus mengangkat panggilan itu atau mengabaikannya saja. Namun, sebelum ia bisa mengambil keputusan, Alastar telah lebih dulu bergerak. Ia meraih ponsel dari tangan Joya, menekan tombol merah, dan membiarkan panggilan itu terputus begitu saja."Alastar…," Joya berbisik, ada sedikit kebingungan dalam suaranya.Alastar menghela napas berat, lalu menatap Joya dengan serius. "Aku tidak ingin dia merusak hari kita, Baby. Jangan biarkan dia mengacaukan kebahagiaan yang baru saja kita mulai," ujarnya penuh ketegasan.Joya menatap mata Alastar, melihat ketulusan di sana. Perlahan, ia mengangguk. Hari ini bukan tentang masa lalu. Hari ini adalah tentang dirinya, tentang kebahagiaan yang ingin ia raih bersama pria yang ada di sisinya sekarang. Dan ia sadar, bersama Alastar ia mulai menemukan makna cinta yang sebenarnya."Bagus. Ayo kita pergi. Bryan pasti sudah tidak sabar menunggu,” pungkas Al

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Dilema yang Tersembunyi

    Di dalam toilet restoran, Alastar bersandar pada wastafel, menatap refleksi wajahnya di cermin. Napasnya bergetar halus saat ia merogoh ponselnya dan menekan tombol panggilan balik. Begitu nada sambung berakhir, suara bariton yang familiar terdengar di ujung sana. Itu adalah suara dokter pribadinya."Akhirnya kau menelepon balik juga," sapa seorang pria, nada bicaranya terdengar tegas tetapi sedikit cemas. Alastar menghela napas, berusaha terdengar santai. "Ada apa, Dok?" tanyanya, meskipun dalam hati ia sudah bisa menebak arah pembicaraan ini."Alastar, kenapa kau belum juga datang untuk pemeriksaan lanjutan? Ini bukan sesuatu yang bisa kau tunda terlalu lama." Nada suara sang dokter semakin serius.Alastar mengusap wajahnya dengan satu tangan."Aku belum bisa, Dok. Masih ada hal penting yang harus aku urus saat ini. Aku juga sedang bersiap untuk menikah dengan calon istriku."Dari seberang telepon, terdengar helaan napas panjang. "Alastar, aku tahu kau keras kepala. Tapi, kondisim

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Seberapa Penting Aku Bagimu?

    Dengan hati-hati, Joya mengambil ponselnya dari dalam tas. Tangannya sedikit gemetar saat ia menekan nomor yang sudah tersimpan. Ia berharap Alastar tidak akan kembali lebih cepat dari yang ia perkirakan.Nada sambung terdengar beberapa kali. Joya berpikir bahwa Denis yang lebih dahulu mengangkat telepon itu. Tak disangka, suara lembut sang ibu mertua yang menjawab di ujung telepon.“Joya. Akhirnya kamu menelepon juga, Nak,” sapa Bu Dewi. Seketika, rasa bersalah kembali menyelimuti Joya. Kendati ia benci dan muak pada Denis, semestinya ia tidak boleh mengabaikan sang ibu mertua. “Ibu… maafkan saya. Saya seharusnya menelepon lebih cepat.”Tidak ada kemarahan dalam suara Bu Dewi, hanya kehangatan yang membuat hati Joya semakin sesak. “Nak, seharian ini Ibu gelisah memikirkanmu. Kamu baik-baik saja di mess karyawan?”Joya menelan ludah. “Saya baik-baik saja, Bu. Ibu sendiri bagaimana?”“Ibu sehat. Hanya saja … Ibu merindukanmu.”Joya menutup mata sejenak, merasakan dorongan emosi yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Tidak Bisa Menunggu

    Joya mendongak, menatap Alastar dengan heran. Alih-alih langsung menjawab, ia justru balas bertanya."Seberapa pentingkah benteng pertahanan, bagi sebuah kota yang diserang musuh?"Alastar mengernyitkan dahi, tidak mengerti arah pembicaraan Joya. "Tentu saja sangat penting. Tanpa benteng pertahanan, kota itu akan jatuh dalam sekejap."Joya tersenyum tipis, lalu berkata, "Seperti itulah gambaran dirimu bagiku, Alastar. Sekarang kau adalah peganganku, perlindunganku, dan sandaran hidupku. Tentu saja kau sangat berarti dan penting bagiku." Dalam hitungan detik, bibir Joya tiba-tiba mengerucut, sorot matanya berubah lebih tajam. "Pertanyaanmu itu aneh. Apa kau ingin meninggalkanku karena sudah bosan?"Mendengar nada tersinggung dari suara Joya, Alastar langsung menangkup kedua pipi sang kekasih, membuatnya menatap lurus ke dalam matanya. "Jangan marah, Baby. Aku tidak berniat meninggalkanmu. Aku hanya ingin menjadi satu-satunya dalam hidupmu."Pipi Joya semakin memerah mendengar pengak

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Merawat Bayi Besar

    Alastar menatap wajah Joya yang terlihat begitu cemas, matanya yang indah berkilat-kilat, penuh kekhawatiran yang sulit disembunyikan.Merasa bersalah telah membuat wanita itu risau, Alastar segera meralat ucapannya. Ia menghela napas panjang, lalu dengan suara yang dibuat lebih ringan, ia memberikan penjelasan."Maksudku, waktu kita tidak banyak karena mungkin kau akan hamil. Kita harus segera menikah sebelum perutmu membesar."Joya yang tadinya begitu serius mendadak terdiam, lalu menatap Alastar dengan wajah kesal. Ia merasa ditarik masuk dalam pusaran emosi yang begitu cepat berubah. Baru saja ia cemas setengah mati, kini pria itu malah bercanda seenaknya."Alastar, aku sedang bicara serius!" protes Joya, menepuk lengan pria itu dengan gemas.Alastar langsung mengaduh kecil, wajahnya tampak dibuat-buat kesakitan. "Baby, kenapa kau begitu kejam kepada orang yang sedang sakit?" keluhnya, seolah-olah tamparan ringan tadi benar-benar melukainya.Joya langsung panik. Wanita itu menggi

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Siapa Kekasih Alastar?

    Bianca menggigit bibirnya sesaat, hatinya berdebar ketika mendengar suara berat dan berwibawa dari Tuan Narendra di ujung telepon. Pria tua itu langsung pada intinya, bertanya tanpa basa-basi, seakan telah memahami ada sesuatu yang penting yang hendak ia sampaikan. Merasa sedikit sungkan, Bianca mengatur suaranya agar terdengar lebih lembut. Ia mencoba meredakan ketegangan yang tercipta dalam percakapan ini."Pantas saja Tuan Narendra terpilih sebagai wali kota, dan berhasil membangun PT. Golden Nutri menjadi perusahaan sebesar ini," puji Bianca dengan nada penuh kekaguman. "Tuan memiliki intuisi yang sangat tajam, bahkan bisa membaca isi hati dan pikiran saya dengan begitu akurat."Dari seberang telepon, terdengar suara tawa rendah, berat, dan penuh pengalaman. "Asam garam kehidupan, Bianca. Itu yang mengajari aku kepekaan semacam ini," jawab Tuan Narendra, suaranya tenang, tetapi mengandung kesan tajam yang sulit diabaikan.Bianca tersenyum tipis, meski tak terlihat oleh lawan bic

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Nasi sudah Menjadi Bubur

    Denis tidak punya pilihan selain membiarkan Siena masuk ke dalam rumah. Meskipun kedatangannya yang mendadak ini membuatnya merasa canggung, ia tidak mungkin menolaknya begitu saja, terutama saat Siena telah berdiri di depan pintu dengan wajah penuh semangat. Dengan langkah ringan dan senyum lebar, Siena melangkah masuk. Gadis itu bersikap seolah-olah tidak merasakan ketegangan yang merayapi Denis sejak pertama kali melihatnya di depan rumah.Dari dalam kamar, Bu Dewi baru saja keluar, mengenakan daster berwarna lembut dan menyisir rambutnya yang mulai memutih. Saat pandangannya bertemu dengan sosok Siena yang berdiri di ruang tamu, alisnya sedikit berkerut karena terkejut. Ia tak menyangka Siena akan datang sepagi ini. “Siena? Pagi-pagi begini sudah ada di sini?” tanyanya dengan nada heran.Siena segera tersenyum manis, seakan telah menyiapkan kalimat yang tepat untuk menjawab pertanyaan itu. “Selamat pagi, Bu Dewi.” Suaranya lembut dan penuh keceriaan. “Saya datang membawa sarapan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Naluri Seorang Ibu

    Denis mendongak, menatap langit yang mulai memutih, tanda matahari sudah mulai merangkak naik. Siena sudah pergi, meninggalkan jejak perasaan yang berkecamuk di hatinya. Ia mengembuskan napas berat sekali lagi, sebelum melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Matanya langsung menangkap sosok sang ibu yang sedang berdiri di dapur, mencuci piring dengan perlahan. Seharusnya ibunya sedang beristirahat, bukan malah beraktivitas seperti ini."Bu, sudah, jangan. Biar aku saja yang mencuci piringnya." Denis melangkah cepat, mendekati Bu Dewi dan mengulurkan tangan, bermaksud mengambil piring dari pegangan ibunya. Namun, Bu Dewi menggeleng pelan sambil tersenyum kecil. "Ibu hanya mencuci sedikit, nggak akan membuat Ibu lelah." Denis masih ingin membujuk, tetapi melihat bagaimana sang ibu tetap melanjutkan pekerjaannya dengan hati-hati, ia mundur selangkah. Tangannya terlipat di depan dada, memperhatikan gerak-gerik ibunya dengan seksama. Beberapa detik berlalu dalam keheningan sebelum B

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04

Bab terbaru

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Aku Puas Bisa Merebut Suamimu

    Siena seketika membuang pandangan ke luar jendela, sementara bibirnya perlahan memucat. Joya bisa melihat bagaimana bahu gadis itu menegang, bagaimana ujung jemarinya sedikit bergetar meski Siena berusaha mengendalikannya. Namun tetap saja, tak ada bantahan, tak ada pembelaan. Dan itu sudah cukup bagi Joya.“Apa kau nggak ingin tahu di mana aku melihat Denis dengan selingkuhannya?”Siena menggigit bibir bawahnya, lalu dengan suara yang sedikit bergetar, ia bertanya, “Memangnya di mana?”“Di sebuah kafe, pada malam minggu. Malam di mana pasangan biasanya berkencan,” jawab Joya menyandarkan punggung ke kursi.Untuk kesekian kalinya, Siena menelan ludah, kali ini lebih keras. “Kakak yakin itu Mas Denis?”“Aku sudah bilang padamu, aku melihatnya dengan mata kepala sendiri,” tegas Joya. “Dan, aku nggak sendirian saat itu. Ada seseorang bersamaku, seseorang yang bisa menjadi saksi.”Terlihat jelas bahwa Siena semakin gelisah. Kedua tangannya bertaut, jemarinya saling meremas dengan gelisah.

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Menjebak Adikku

    Mata Siena membelalak seketika. Rahangnya sedikit mengendur, dan ia tampak kesulitan menyembunyikan keterkejutannya."Bukankah itu mobilnya Pak Alastar?"Joya mengangguk, seolah itu bukan hal yang luar biasa. "Iya, tapi sekarang sudah menjadi fasilitasku. Sebagai sekretaris CEO, aku mendapat mobil operasional."Dada Siena tampak naik turun. Ada sesuatu di matanya yang berkedip cepat—seperti perasaan tidak percaya yang bercampur dengan sesuatu yang lebih gelap. Joya bisa melihat bagaimana pikiran adiknya bekerja, bagaimana Siena mulai mencerna informasi itu. Namun, Joya tidak ingin memberinya waktu untuk berpikir terlalu lama.Ia meraih pergelangan tangan Siena dengan lembut, menggenggamnya seolah tak ingin membiarkan adiknya melarikan diri. "Ayo, kita pergi sekarang. Aku sudah lapar." Joya melangkah ringan menuju pintu mobil, tetapi ekor matanya menangkap ekspresi Siena yang masih memandangi kendaraan mewah itu seolah tak percaya. Seiring mereka berjalan, Joya bisa merasakan getara

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Memimpin Permainan Ini

    Setelah berkata demikian, Joya melangkah menuju pintu. Ia mengerti bahwa Alastar memiliki urusan keluarga yang mendesak, tetapi tetap saja ada sedikit kekecewaan yang menyelinap di hatinya.Baru saja ia mengulurkan tangan untuk membuka pintu, tiba-tiba sentuhan hangat menyergap pergelangan tangannya. Dalam sekejap, ia ditarik ke dalam dekapan yang begitu erat dan menenangkan."Aku benar-benar ingin menemanimu, tapi keadaan tidak memungkinkan. Aku ingin kau berhati-hati, Baby,” suara Alastar terdengar dalam keheningan ruangan, penuh dengan ketulusan."Siena ... dia sudah membuktikan kalau dia bisa melakukan hal di luar nalar hanya untuk menyakitimu. Jika kau membongkar semua kebohongannya, siapa tahu apa yang akan dia lakukan selanjutnya?"Dada Joya naik turun perlahan. Ia tidak menyangka Alastar akan sekhawatir ini. Jemari tangannya terangkat, membalas pelukan pria itu."Jangan cemas. Aku sudah menjadi kakaknya selama dua puluh sa

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Tak Ingin Membuatnya Kecewa

    Setelah jam makan siang berlalu, Joya kembali ke meja kerjanya. Livia sudah lebih dahulu tiba dan kini menatapnya dengan sorot mata tajam, seakan memastikan bahwa Joya sudah siap kembali bekerja. Tanpa banyak bicara, Joya segera mengalihkan perhatiannya ke berkas-berkas di atas meja. Sementara itu, Arman kembali memasuki ruangan Alastar dengan membawa beberapa dokumen tambahan. Alastar masih duduk di kursinya, tenggelam dalam lautan laporan yang seolah tiada habisnya. Tangannya bergerak lincah menelusuri angka dan grafik, matanya tajam mengamati setiap detail. Wajahnya masih serius, tetapi samar-samar terlihat gurat kelelahan di sana. Hingga tiba-tiba, ponselnya yang tergeletak di atas meja bergetar dan berdering, menarik perhatiannya dari tumpukan dokumen.Alastar melirik layar ponselnya, dan alisnya sedikit berkerut saat melihat nama yang tertera di sana. Alena. Kakak perempuannya yang masih berada di luar negeri untuk mengikuti pagelaran fashion show. Tidak biasanya Alena menel

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Membuat Jera Denis dan Siena

    Makanan yang dipesan oleh Joya akhirnya tiba, membuat mereka berhenti bekerja. Joya segera bangkit dari kursinya, menerima tas makanan dari kurir lalu kembali ke ruangan Alastar.Aroma makanan sehat yang menggugah selera, menyebar di seluruh sudut ruangan. Joya mulai menyusun makanan di atas meja dengan telaten, membuka kemasan satu per satu dan menyajikannya dengan rapi.Alastar menatap makanan itu sejenak. Bukannya langsung mengambil sendok, pria itu justru menyandarkan punggungnya pada kursi. Ia menatap Joya dengan mata tajam yang menyiratkan sesuatu."Aku tidak mau makan sendirian," ujarnya, nada suaranya terdengar lembut tetapi tak terbantahkan.Joya sempat ragu, matanya melirik jam di dinding. Waktu makan siang mereka tidak banyak, dan ia masih memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan. Namun, melihat ekspresi Alastar yang seolah menunggu, ia akhirnya menghela napas kecil dan mengangguk. "Baiklah, aku akan menemanimu makan," katanya, menarik kursi agar lebih dekat.Alastar

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Belajar Menjadi CEO

    Usai menandatangani surat cerai, Joya berusaha fokus lagi dengan pekerjaannya. Ini adalah kesempatan terakhirnya belajar dari Livia, dan ia harus mempelajari semua yang diperlukan. Namun, pikirannya terus-menerus melayang kepada reaksi sang ibu mertua. Entah apa yang terjadi, bila perempuan paruh baya itu mengetahui perceraiannya dengan Denis."Joya, pesan hotel yang ini saja untuk Pak Alastar," suara Livia membuyarkan lamunannya.Joya mengerjapkan mata sebelum buru-buru mengangguk. "Baik."Namun, saat ia hendak melakukan pemesanan, sebuah pikiran melintas di benaknya. “Bu Livia, apakah Pak Alastar harus pergi? Akhir-akhir ini, saya melihat Pak Alastar kurang sehat."Livia menghela napas. "Ini permintaan Beliau sendiri sebelum kau datang. Pak Alastar harus memberikan sambutan dan melakukan pemotongan pita untuk grand opening outlet baru. Selain itu, ada pertemuan penting dengan para pengusaha di sana."Joya menggigit bibirnya, merasa sedikit khawatir. Ia tahu bahwa kesehatan Alastar

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Dijauhkan dari Joya

    Dengan tangan yang sedikit gemetar, Joya akhirnya menggerakkan pena itu, menuliskan namanya di bagian tanda tangan. Begitu tanda tangan itu terukir, rasanya seperti sebuah beban besar terangkat dari pundaknya—meski sekaligus meninggalkan luka yang tak kasat mata.Usai memberikan persetujuan, Joya menutup map itu dan menyerahkannya kepada Tuan Erlangga. "Sudah, Tuan," ucapnya lirih.Tuan Erlangga menerima dokumen tersebut dengan anggukan kecil. "Baik. Saya akan segera memprosesnya."Joya menunduk, hatinya mendadak diliputi rasa bersalah. Membayangkan kesedihan yang akan dirasakan sang ibu mertua, membuat dada Joya terasa sesak.Ia tahu bahwa setelah ini, ibu mertuanya pasti akan sangat kecewa padanya. Wanita itu telah begitu baik, memperlakukannya seperti anak sendiri. Namun, cepat atau lambat ia memang harus mengambil keputusan.Tak ayal, mata Joya sedikit berkaca-kaca saat ia mengalihkan pandangan kepada Alastar. "Boleh saya keluar? Saya ingin melanjutkan pekerjaan,” pintanya mengg

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Harus Bercerai

    Dengan langkah lebar, Joya menuju lobi dengan hati yang masih berdebar. Sejak turun dari mobil Alastar, ia merasa was-was jika ada seseorang yang melihat mereka datang bersama. Ternyata, ia berhasil sampai di lobi tanpa ada tatapan curiga dari siapapun.Joya menarik napas, ia berhasil lolos. Tak ada yang mengetahui bahwa pagi ini ia berangkat bersama bosnya, Alastar.Tanpa membuang waktu, Joya bergegas menuju lift. Namun, sebelum pintu lift tertutup, suara familiar menghentikan langkahnya."Joya!"Mendengar suara yang memanggilnya, Joya menoleh. Ia bertemu pandang dengan Livia yang berdiri tak jauh darinya. "Aku sengaja datang pagi," kata Livia sambil tersenyum tipis. "Ini hari terakhirku bekerja di sini, dan aku ingin memberikan pelajaran maksimal untukmu."Joya menelan ludah dan mengangguk. "Baik, Bu Livia."Mereka berdua masuk ke lift, dan suasana di dalam terasa hening. Livia memang selalu tegas dan perfeksionis, tetapi hari ini ada sesuatu yang berbeda dalam sorot matanya. Joya

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Naluri Seorang Ibu

    Denis mendongak, menatap langit yang mulai memutih, tanda matahari sudah mulai merangkak naik. Siena sudah pergi, meninggalkan jejak perasaan yang berkecamuk di hatinya. Ia mengembuskan napas berat sekali lagi, sebelum melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Matanya langsung menangkap sosok sang ibu yang sedang berdiri di dapur, mencuci piring dengan perlahan. Seharusnya ibunya sedang beristirahat, bukan malah beraktivitas seperti ini."Bu, sudah, jangan. Biar aku saja yang mencuci piringnya." Denis melangkah cepat, mendekati Bu Dewi dan mengulurkan tangan, bermaksud mengambil piring dari pegangan ibunya. Namun, Bu Dewi menggeleng pelan sambil tersenyum kecil. "Ibu hanya mencuci sedikit, nggak akan membuat Ibu lelah." Denis masih ingin membujuk, tetapi melihat bagaimana sang ibu tetap melanjutkan pekerjaannya dengan hati-hati, ia mundur selangkah. Tangannya terlipat di depan dada, memperhatikan gerak-gerik ibunya dengan seksama. Beberapa detik berlalu dalam keheningan sebelum B

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status