Kehamilan yang masih muda membuat Sandra sering merasa mual dan lelah. Apalagi setelah sampai di rumah, ia masih harus memasak untuk bekalnya besok, juga sarapan pagi. Uang yang di berikan Beni tak cukup karena ia pun membiayai ibunya yang sering bulak balik ke rumah sakit. Sementara jika memakai uang gaji Sandra, itu pun tak akan cukup juga karena periksa kehamilan saja mahal. Dirinya kira setelah menikah dengan Beni hidupnya akan bahagia, semuanya akan terjamin seperti mereka saat berpacaran dulu ternyata semuanya salah setelah menikah ia merasakan semuanya dan dirinya juga harus tetap bekerja untuk memenuhi segala kebutuhannya bahkan menurutnya lelaki itu juga tidak pernah perhatian."Beni benar-benar keterlaluan aku hamil saja masih harus tetap dipaksa bekerja sedangkan pekerjaan rumah pun belum selesai juga benar-benar menyebalkan," ungkap Sandra.Sandra merasa sangat kesal, kenapa menikah sama Beni malah membuatnya terpuruk. Ia menoleh ke arah Beni yang tertidur lelap. Lelaki it
Sandra masam sejak dari rumah. Perdebatan rumah tangganya dengan Beni tidak ada habisnya perihal Ibu dari lelaki itu yang terus-terusan meminta uang apalagi untuk biaya rumah sakit yang menurutnya tidaklah sedikit untung saja wanita itu tidak tinggal bersama dengan dirinya jika tidak mungkin mereka akan bertingkah tiap hari karena masalah itu.Membicarakan hal ini kepada Beni Karena bagaimanapun juga sekarang keuangan Beni dia juga harus ikut campur apalagi mengenai pengeluaran pengeluaran yang menurutnya tidak perlu."Apakah kamu tidak bisa bicara kepada ibu untuk kita buatkan BPJS saja bukankah BPJS itu sangat membantu untuk pengobatan ibumu karena pengeluaran kita juga sudah sangat banyak jika tiap minggu ibunya minta dikirim uang untuk berobat serta kebutuhan lainnya pun banyak bukan." Sandra mencoba berbicara kepada lelaki itu karena ia juga tidak ingin merasakan hal yang sama seperti Anggita dulu. Ia tak mau hanya melunasi hutang yang tak jelas.Beni menoleh kepada wanita itu ia
"Aku mau bicara, diam di sini!" perintah Beni. Beni seolah-olah lupa jika Anggita bukanlah istrinya lagi. Pria itu berteriak dan memerintah Mantan istrinya untuk tetap di tempat yang tidak pergi ke mana-mana.Anggita tak suka dengan acara yang di lakukan oleh Beni, ia pun mengancam akan memanggil satpam. Lagi pula baginya sudah tidak ada urusan apa pun diantara mereka. "Aku harap kamu jangan menggangguku." "Nggi, dengarkan aku. Aku akan berubah jika kamu menikah denganku lagi. Aku tak bisa hidup tanpa kamu Nggi." Anggita tertawa mendengar ucapan Beni, apa pun yang Beni katakan tidak akan pernah ia percaya apalagi iba. Cukup sudah selama dia tahun ini dirinya di buat menderita. "Kamu bilang tidak bisa hidup tanpa aku?" "Iya, Git. Aku masih mencintai kamu." "Kamuflase sekali. Kalau kamu tak bisa hidup tanpa aku, buat apa kamu menikah dengan Sandra? Kamu pikir aku bodoh tak tahu tentang pernikahan kamu dengan wanita itu," ungkap Anggita. Beni terkesiap mendengar ucapan Anggita. Ia
Setelah menikah dengan Beni, Sandra lebih sering naik darah tingginya saat dia mengecek ke bidan. seperti kali ini mereka bertengkar masalah Anggita. Padahal harusnya mereka bahagia bisa bersatu, tapi benar kata orang jika mengambil bukan hak kita, hal itu tak akan membuktikan bahagia."Kamu tega Ben, aku cinta sama kamu tulus. Tapi apa balasan kamu," ujar Sandra. Dirinya benar-benar sangat tidak percaya jika Beni kini kerap mengabaikan dirinya hanya karena mantan istrinya itu. "Harusnya kamu ngaca, Pak Caraka dan kamu itu berbeda jauh. Seandainya tak menikah dengan Pak Caraka pun Anggita tak mau rujuk sama kamu." Sandra mengembuskan napas kasar. "Ingat Ben, Anggita itu adik bontot pewaris tunggal."Beni hampir lupa jika tak diingatkan oleh Sandra. Tangannya mengepal hebat, kenapa bisa dia tidak tahu sama sekali asal usul sang istri. Sudah seperti ini, dirinya sangat menyesal. Apalagi melihat mantan istrinya malah bahagia dengan calon yang baru. Sandra meremas ujung baju, ia merasa
"Bagaimana bisa seorang pengasuh dibiarkan makan di meja yang sama dengan majikannya, apa kamu tidak malu Caraka dengan hal itu dan kamu juga sebagai babysitter-nya anakku apa tidak punya etika?" tanya Sinta dengan begitu sinis kepada babysitter anaknya tersebut karena menurutnya sangat tidak etis jika seorang pengasuh makan bersama di meja dengan majikannya.Mendengar hal tersebut membuat Caraka benar-benar sangat marah ia langsung saja berdiri."Jangan asal bicara kamu Sinta, jika tidak tahu apa-apa Anggita adalah calon istriku dan bukan suster yang seperti apa kamu katakan itu!" Sebagai calon suami dari Anggita dirinya tidak akan terima jika calon istrinya dihina oleh mantan istri dari dirinya bagaimana bisa Sinta mengatakan jika Anggita adalah pengasuh dari putri mereka. Serta nada bicara dari mantan istrinya itu menurutnya benar-benar sangat merendahkan Anggita.Sinta begitu terkejut saat mendengar penjelasan dari Caraka karena dirinya memang tidak menyangka jika mantan suaminya
Sinta benar-benar merasa sangat emosi ia kesal dengan kejadian tadi di mall. Dirinya kira dengan kembalinya ia dihadapan mantan suami dan juga anaknya bisa membuka peluang baru agar dirinya bisa menjadi istri dari Caraka lagi, tetapi semua yang sudah ia lakukan terasa sia-sia saat mengetahui jika orang yang dirinya kira adalah pengasuh dari putrinya ternyata calon istri dari Caraka.Pantas saja tadi mereka berdua bisa makan bersama dalam satu meja, dirinya juga tidak menyangka bagaimana bisa lelaki seperti Caraka yang sulit ditaklukan oleh siapapun ternyata bisa luluh oleh perempuan bernama Anggita itu. Dirinya kira selama ini Caraka tidak menikah karena memang belum bisa melupakan dirinya, hal tersebut yang membuat ia yakin pasti dirinya bisa kembali lagi bersama dengan Caraka, tetapi semuanya berantakan saat ia mengetahui jika ternyata lelaki itu sudah memiliki calon pengganti dirinya."Kamu tahu Sasy, terlihat begitu dekat dengan wanita itu." Bertemu dengan temannya pun tetap saja
Karena kakak iparnya itu sedang berada di rumah dan tidak keluar lanjutan memanfaatkan hal tersebut untuk sedikit sharing mengenai dirinya Yang sebentar lagi akan menikah. Walaupun dirinya sudah pernah menikah, tetapi menurut anggota kembali menjalani pernikahan itu bukanlah hal yang mudah apalagi pernikahannya yang pertama dengan Beni gagal bahkan ia mendapat tekanan fisik dan juga batin untuk keluar dari rasa traumanya itu ia memiliki waktu yang cukup lama apalagi untuk kembali meyakinkan diri menikah lagi.Dirinya yang dulu hanya menikah selama 2 tahun pun merasa benar-benar tersiksa apalagi menurutnya banyak sekali ujian dalam pernikahannya yang dahulu ia penasaran dengan pernikahan kakak iparnya dan juga Baskoro yang sudah cukup lama itu."Pernikahan kakak dan juga Pak Baskoro kan sudah cukup lama bagaimana rasanya jika masalah pasti akan ada saja bagaimana perasaan kakak sendiri?" tanya Anggita. Dirinya ingin mengetahui bagaimana perasaan kakak iparnya selama ini telah menjalani
Anggita bangun kesiangan karena semalam dirinya tidak bisa tertidur memikirkan perihal masalah kakaknya itu, dirinya mengasihani bagaimana keharmonisan rumah tangga dari kakaknya itu seandainya saja mereka berdua bisa mengalah mungkin Bunga keponakannya tidak akan menjadi korban karena ketidak ada waktuan kedua orang tuanya untuk dia.Melihat jam dinding sudah menunjukkan jika dirinya memang benar-benar terlambat bangun ia pun langsung saja menuju kamar mandi, hari ini dirinya memiliki jadwal untuk bertemu klien dengan sang kakak Andre.Dirinya juga ingin tampil secara maksimal ia memilih untuk merias wajahnya sekilas dan memastikan jika penampilannya sudah pas. Dirinya menuruni anak tangga di mana ia melihat sang kakak Baskoro Tengah duduk di meja makan dengan setelan jas yang sudah rapi melekat di tubuhnya. Lelaki itu hanya duduk seorang diri dirinya yakin jika sang kakak ipar memang sudah pergi, tetapi kenapa kakaknya itu di jam seperti ini masih santai saja dengan sarapannya."Bu
Dua bulan persiapan pernikahan Evan. Semua sudah di urus Eo ternama. Evan pun hanya memantau.Dirinya merasa begitu sangat senang walaupun awalnya mengira 2 bulan itu adalah waktu yang begitu sangat lama tetapi jika dijalani terasa begitu sangat sebentar ia tidak menyangka jika ternyata sebuah pernikahan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk proses-prosesnya padahal ia juga sudah menggunakan uang untuk menyelesaikan sebuah masalah-masalah di dalam proses-proses pernikahan. Ia juga tidak mau jika sampai Olive harus mengeluarkan biaya maka semua biaya ditanggung oleh dirinya termasuk juga untuk acara di rumah Olive.Semua sudah beres, hari yang ditunggu pun tiba. Pernikahan aktor top pun berlangsung dengan hikmat tanpa ada sorot kamera dan itu permintaan keluarga Olive. Evan benar-benar tidak mau jika pernikahannya disorot maka dari itu ia berusaha untuk menyembunyikannya dari media bahkan ia pun meminta pihak-pihak yang bertanggung jawab di dalam acaranya tidak membocorkan tentang
"Ibu sudah sadar?" tanya Olive. Ibunya Olive membuka mata, lalu menatap sekeliling. Acara lamaran di tunda sampai ibunya sadar. Wanita itu kembali lagi teringat jika hari ini adalah hari lamaran dari anaknya, lantas mengapa dirinya justru tiduran di kamar?"Olive, ini acara lamaran kamu?" tanya ibunya lagi. Dia berusaha untuk meyakinkan jika ini adalah acara lamaran untuk putrinya."Iya Bu," jawab Olive.Olive awalnya merasa begitu sangat khawatir karena ternyata respon ibunya jauh di luar dugaan ibunya sampai tidak sadarkan diri karena sangat terkejut melihat aktor pujaannya berada di depan mata bahkan lelaki itu yang akan melamarnya.Olive juga merasa tidak enak dengan keluarga Evan yang harus melihat ibunya tidak sadarkan diri bahkan mereka semua harus menunggu ibunya sadarkan diri terlebih dahulu sebelum melanjutkan acara lagi."Olive, kamu enggak bilang sama ibu kamu siapa calon suami kamu?" tanya Fanya heran. Pasalnya bisa sampai sang ibu pingsan.Dirinya sangat penasaran jang
Pertemuan keluarga Baskoro membicarakan pernikahan Evan, lalu membicarakan untuk lamaran esok ke rumah Olive. "Bagaimana setuju?" Bukan hanya Evan saja yang begitu antusias menyaksikan hal tersebut begitu juga dengan Baskoro Karena sekarang dirinya sudah sangat tenang tidak perlu repot-repot untuk membujuk adiknya keluar dari dunia entertainment, ia sekarang sudah mandiri dan bisa menentukan pilihan sendiri apalagi mendengar jika adiknya sudah mengurus hal tersebut kepada manajernya. Evan antusias dengan pembahasan itu. Tidak memungkiri jika selama ini ia menjomblo dan mendapati wanita yang sama sekali tak disangkanya. Wanita bukan dari kalangan artis. Dirinya benar-benar tidak menyangka jika ternyata Olive akan memberikan jawaban seperti itu dan secepat itu ia kira Alif akan membuatnya menunggu lama, tetapi ternyata wanita itu justru sekarang telah membuatnya merasa begitu sangat bahagia. Tak terasa sebentar lagi dirinya akan resmi menjadi seorang pengusaha dan juga suami dari
Evan berjingkrak kegirangan saat mendapat pesan dari Olive. Akhirnya dia menikah dengan wanita pujaan hatinya. Dirinya tidak menyangka jika ternyata wanita itu akan memberikan jawaban yang secepat itu, ia benar-benar merasa begitu sangat senang sekali, sekarang impiannya sudah terwujud mendapatkan wanita yang ia sayangi, entahlah sejak pertemuannya bahkan Anggita membuat misi gila membuatnya justru terjebak akan cinta seperti itu. Kebersamaannya dengan Olive yang memang tidak terlalu lama tetapi sikap wanita itu yang benar-benar bisa membuatnya jatuh cinta."Aku mengucapkan terima kasih kepada manajemen ini, karena kalian sudah membuat namaku menjadi sangat baik sekali, membuatku dikenal banyak orang sesuai apa yang tadi aku katakan semuanya sudah final, aku akan menyelesaikan kontrak-kontrak yang sudah ada dulu dan aku tidak akan menerima kontak-kontak baru."Evan pun pamit pada managernya dan mempersiapkan untuk pergi menemui sang kakak. Dirinya benar-benar sudah tidak sabar ingin
Di rumahnya, Olive berbicara dengan sang ibu. Wanita single parents itu sudah menjanda sejak 18 tahun lalu. Wanita tua itu asyik menonton Sinetron. Dirinya merasa senang karena sekarang anak gadisnya itu sudah bisa bekerja dan ia tak lagi memusingkan perihal uang.Ditemani cemilan pisang goreng ia menonton televisi dengan wajah sumringah.Olive duduk di sampingnya, ia menarik napas dalam. Dirinya benar-benar bingung harus mengatakan dari mana, ia tidak tahu harus seperti apa lagi.Olive benar-benar bingung harus memulai dari mana percakapan dengan ibunya itu, ia sangat pusing dan dirinya harus mengatakan apa terlebih dahulu pasti ibunya sangat terkejut jika mengetahui apabila dirinya dilamar aktor ternama idamannya."Nonton apa si Ma?" tanya Olive."Itu, si kasep. Evan, nah eta aduh cakep bener. Nanti kalau cari calon suami yang ganteng, biar memperbaiki keturunan," ujar sang ibu. Wanita itu benar-benar begitu sangat senang bahkan ia mengidam-ngidamkan ingin bisa bertemu dengan aktor
"Olive saya benar-benar mau menikahi kamu. Saya janji enggak akan berada di dunia hiburan lagi." Evan masih berusaha untuk meyakinkan wanita itu, ia benar-benar tidak mau kehilangan Olive. Walaupun memang mereka berdua kenal belum lama, tetapi dirinya sudah yakin dan ingin melabuhkan hati kepada Olive. Jika memang Olive takut dirinya berada di dunia hiburan, dirinya akan memilih untuk berhenti jika itu yang dia mau oleh Olive.Olive masih bimbang, apa yang dikatakan oleh Evan. Dirinya seperti tertimpa durian runtuh. Dinikahi pria kaya yang tenar, sudah pasti emaknya histeris saat melihat ada Evan nanti berkunjung. Secara dia ngefans banget sama Evan. Dirinya sangat yakin jika nanti ibunya pasti akan sangat setuju sekali dengan Evan, padahal ibunya selalu berandai-andai jika Evan menjadi bagian keluarganya dan ternyata sekarang keinginan dari ibunya itu menjadi sebuah kenyataan. Evan akan menjadi menantunya dan pasti ibunya akan langsung setuju hanya saja dirinya yang benar-benar mer
"Yakin, kalian harus datang melamarkan Olive untukku." Baskoro menepuk keningnya, sepertinya apa yang diinginkan sang adik tidak main-main. Begitu juga dengan Andre dirinya tidak bisa berbuat apa-apa, mungkin setelah ini mereka harus menyeleksi babysitter untuk anak Baskoro itu karena babysitter-nya akan dinikahi oleh pamannya sendiri."Ya, ya aku menolak pun pasti kamu akan melakukan berbagai macam cara kan. Lebih baik kita panggil saja Olive dulu," ungkap Baskoro.Lelaki itu akhirnya memilih untuk memanggil sang babysitter, wanita yang diinginkan oleh adiknya tersebut. Ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi, Olive wanita yang diinginkan oleh Evan itu. Padahal dirinya sudah mengingatkan dan sudah memperingatkan adiknya jika adiknya tidak boleh main-main karena jika memang adiknya main-main dengan Olive bukan hanya berhadapan dengan keluarga Olive saja tetapi berhadapan dengan dirinya karena bisa-bisanya Evan merusak citra baik babysitter sang keponakan.Olive datang dan hanya bisa menu
"Mama bisa menerima Anggita kok, tapi jangan usir mama." Bu Rasti memohon pada Caraka. Bu Rasti benar-benar merasa begitu sangat bingung saat cara mengusirnya secara terang-terangan, ia tidak mau meninggalkan rumah Caraka karena di rumah Caraka bisa menghandle semuanya mengurangi pengeluarannya saat ini. Jadi dirinya tidak mau keluar dari rumah Caraka dia berjanji akan bersikap baik dan juga menerimaan kita seperti menantunya sendiri: Resti benar-benar merasa begitu sangat takut jika sampai mengusirnya."Iya, mama bisa menerimanya karena sudah tahu siapa dia. Awalnya, memang mama menerima?" tanya Caraka.Sangat lucu sekali bagaimana ibunya itu dengan terang-terangan ingin mengusir Anggita bahkan berusaha untuk memprovokasinya. Sebelum ibunya mengetahui jika anggota adalah adik bungsu dari Caraka. Jika memang ibunya itu mau menerimaan Kita seharusnya sejak awal-awal bukan setelah mengetahui jika anggota adalah adik dari Baskoro benar-benar hal yang sangat menyebalkan sekali untuk diri
"Mas, mana bisa begitu," protes Olive setelah acara berlangsung. Alif benar-benar terkejut dengan pernyataan dari aktor papan atas tersebut, ia tidak pernah menyangka jika di hadapan kamera yang begitu sangat banyak Evan mengatakan jika dirinya adalah calon istri. Orang berspekulasi yang tidak tidak apalagi bukan rahasia umum jika Eva memiliki banyak sekali fans, pasti dengan pemberitaan ini fans tersebut akan langsung mengejar-ngejarnya bahkan mereka pasti akan mencari tahu tentang dirinya yang tentu akan dicari tentang kekurangan yang awalnya sangat tenang harus tiba-tiba hancur karena pernyataan dari Evan."Gimana enggak bisa. Salah emang?" tanya Evan.Evan tidak merasa bersalah sama sekali ia terlihat santai-santai saja menanggapi pertanyaan dari Olive menurutnya apa yang ia lakukan tidak salah lagi pula alis juga tidak memiliki pasangan jadi sah-sah saja dirinya mengatakan itu mengapa Olive jadi keberatan seperti itu?"Bukan gitu, tapi kamu---"Evan menempelkan telunjuknya di bi